Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kalkulus (Bahasa Latin : calculus, artinys “batu kecil”, untuk
menghitung) adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit,
tuturnan, integral dan deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai
perubahan. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains,
ekonomi dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak
dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.Kalkulus memiliki dua cabang
utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Integral adalah kebalikan
dari proses diferesiasi. Integral ditemukan menyusul ditemukanya masalah
dalam diferensiasi dimana matematikawan harus berpikir bagaimana
menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya
adalah integral tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral
tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume benda putar dan luas.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud integral lipat tiga dan penerapanya?
1.2.2. Bagaimana penerapan integral lipat tiga dalam koordinat tabung?
1.2.3. Bagaimana penerapan integral lipat tiga dalam koordinat bola?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mengetahui integral lipat tiga dan penerapanya
1.3.2. Mengetahui penerapan integral lipat tiga dalam koordinat tabung
1.3.3. Mengetahui penerapan integral lipat tiga dalam koordinat bola
1.3.4.

Integral Lipat Tiga 1


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Integral Lipat Tiga


Kita dapat mendefinisikan integral lipat tiga untuk tiga variable.
Integral lipat tiga (triple integrals) merupakan integral biasa atau tunggal
yang hasilnya diintegralkan kemudian diintegralkan kembali (lakukan iterasi
integral sebanyak tiga kali).
Misalkan f(x,y,z) adalah fungsi kontinu pada daerah tiga dimensi R.
Definisi integral lipat dua dikembangkan dalam cara yang jelas untuk

mendapatkan definisi dari integral lipat tiga ∭ f (x , y , z) dV.


R

Jika f(x,y,z) = 1, maka ∭ f (x , y , z) dv dapat diintepretasikan


R

sebagai ukuran volume daerah R.


Pertama-tama menangani kasus paling sederhana dimana f
didefinisikan pada kotak segiempat.

1 B= { ( x , y , z )∨a≤ x ≤ b , c ≤ y ≤ d , r ≤ z ≤ s }

Langkah pertama adalah membagi B menjadi kotak-kotak bagian.


Dengan membagi selang [a,b] menjadi l selangbagian [xi-1¬,xi] berlebar
sama , membagi [c,d] menjadi m selangbagian berlebar sama dan
membagi [r,s] menjadi n selangbagian berlebar sama . Bidang-bidang
yangmelalui titik ujung selangbagian-selangbagian ini yang sejajar terhadap
bidang-bidang koordinat kotak B menjadi lmn kotak bagian

Bijk = [xi-1, xi] x [yj-1, y1] x [zk-1, zk]

Integral Lipat Tiga 2


Masing-masing kotak bagian mempunyai volume ∆ V =∆ x ∆ y ∆ z.
Kemudian kita bentuk jumlah Riemann rangkap tiga

l m n

2
∑ ∑ ∑ f ( x ijk y ijk z ijk ) ∆ V
i=1 j=1 k=1

Dengan titik empel (xijk, yijk, zijk) terletak pada Bijk. Berdasarkan
analogi dengan definisi integral lipat dua, kita definisikan integral lipat tiga
sebagai limit dari jumlah Riemann rangkap tiga dalam.

3 Definisi integral lipat tiga dari f pada kotak B adalah


l m n

∭ f ( x , y , z ) dV =lmnlim→∞ ∑ ∑ ∑ f ( x ijk ¿ ¿ , y ijk , z ijk )∆ V ¿ ¿


B i=1 j=1 k=1

jika limit ini ada

Intergral lipat tiga selalu ada jika f konyinu. Jika memilih sampel
sebarang titik di dalam kotakbagian sebagai titik (x, y, z) akan diperoleh
ekspresi yang kelihatan lebih sederhana untuk integral lipat tiga:
l m n

∭ f ( x , y , z ) dV = lim ∑ ∑ ∑ f (x i y j z k )∆ V
lmn →∞ i=1 j=1 k=1
B

Sama seperti integral lipat dua,metode praktis untuk perhitungan


integral lipat tiga adalah menyatakan sebagai integral berulang sebagai
berikut.

4. Teorema Fubini untuk Integral Lipat Tiga jika f kontinu pada kotak
B = [a, b] x [c, d] x [r, s], maka
s d b

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∫∫∫ f ( x , y , z) dx dy dz ¿
B r c a

Integral Lipat Tiga 3


Integral berulang pada ruas kanan Teorema Fubini bermakna bahwa
pertama mengintegralkan terhadap x (dengan mempertahankan y dan z
tetap), kemudian integralkan terhadap y (dengan mempertahankan z tetap),
dan akhirnya integralkan terhadap z. Terdapat lima kemungkinan urutan lain
yang dapat dilakukan dalam mengintegralkan, semuanya memberikan nilai
sama. Misalnya, jika kita integralkan terhadap y, kemudiain z, dan kemudian
x, kita mempunyai

b s d

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∫∫∫ f ( x , y , z) dy dz dx ¿
B a r c

2
Contoh 1 : Hitunglah integral lipat tiga ∭ xyz dV , dengan B adalah
B

kotak segiempat yang diberikan oleh


B={ ( x , y , z )∨0≤ x ≤ 1 ,−1 ≤ y ≤ 2 ,0 ≤ z ≤ 3 }
Penyelesaian Kita dapat menggunakan salah satu dari enam urutan
pengintegralan yang mungkin. Jika kita memilih untuk mengintegralkan
terhadap x, kemudian y, dan kemudian z, kita peroleh
3 2 1 3 2
x 2 yz 2
∭ xyz2 dV =¿ ∫∫ ∫ xyz2 dx dy dz=∫ ∫
B 0 −1 0 0 −1
[ ]2
dx dz ¿

3 2 3
x 2 yz 2 y 2 z 2 y =2
¿ ∫∫
0 −1
[ ] 2
dx dz=∫
0
[ ]
4 ¿ y=−1
dz

3
3 z2 z 3 3 27
¿∫
0 4
dz= =
4 ¿0 4]
Sekarang kita definisikan integral lipat tiga pada daerah umum
terbatas E dalam ruang tiga dimensi (benda pejal) dengan prosedur yang
hamper sama seperti yang kita gunakan untuk integral lipat dua. Kita
lingkupi E dalam sebuah kotak B yang berjenis sama seperti pada persamaan
1. Kemudian kita definisikan fungsi F agar fungsi ini sesuai dengan f pada E
tetapi bernilai 0 untuk titik-titik pada B yang luar E. Menurut definisi.

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∭ F ( x , y , z ) dV ¿
E B

Integral Lipat Tiga 4


Integral ini ada jika f kontinu dan perbatasan E adalah “dapat
dikatakan mulus”. Integral lipat-tiga mempunyai sifat yang pada dasarnya
sama seperti integral lipat dua.
Kita batasi perhatian kita pada fungsi kontinu f dan pada jenis daerah
sederhana yang tertentu. Daerah pejal E dikatakan sebagai berjenis 1 jika
daerah ini terletak di antara grafik dua fungsi kontinu x dan y, dengan kata
lain

5
E={ ( x , y , z )|( x , y ) ∈ D , u1 ( x , y ) ≤ z ≤ u2 (x , y )}

dengan D adalah proyeksi E pada bidang-xy seperti diperlihatkan


dalam gambar 2. Perhatikan bahwa perbatasan atas benda pejal E adalah
permukaan dengan persamaan z = u2 (x,y), sedangkan perbatasan bawah
adalah permukaan z = u1 (x,y).
Berdasarkan jenis argumentasi yang sama yang menghasilkan
(16.3.3), dapat diperlihatkan bahwa jika E adalah daerah jenis I yang
diberikan oleh Persamaan 5, maka

U2
6
E D
[
∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∬ ∫ f ( x , y , z ) dz
U1
] dA ¿

Integral Lipat Tiga 5


Makna dari integral sebelah dalam pada ruas kanan Persamaan 6
adalah bahwa x dan y dipegang tetap, dan karenanya u1(x,y) dan u2(x,y)
dipandang sebagai konstanta, selama f(i,y,z) diintegralkan terhadap z.

Integral Lipat Tiga 6


Khususnya, jika proyeksi D dari E pada bidang-xy adalah daerah
bidang jenis 1 (seperti dalam gambar 3), maka
E={ x , y , z ¿|a ≤ x ≤ b , g1 ( x ) ≤ y ≤ g 2 ( x ) ,u1 (x , y) ≤ z ≤u 2( x , y) }
dan persamaan 6 menjadi
7
b g2(x) u 2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∫ ∫ ∫ f ( x , y , z ) dz dy dx ¿
E a g1(x) u 1 (x , y)

Sebaliknya, jika D adalah daerah bidang jenis II (seprti dalam gambar 4),
maka
E={ x , y , z ¿|c ≤ y ≤ d ,h 1 ( y ) ≤ x ≤h 2 ( y ) ,u 1( x , y) ≤ z ≤ u2 ( x , y )}
dan persamaan 6 menjadi
d h (y ) u (x , y)
8 2 2

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∫ ∫ ∫ f ( x , y , z ) dz dx dy ¿
E c h1 (y ) u1(x , y)

Contoh 2 : Hitunglah ∭ z dV , dengan E adalah bidang emapat


E

(tetrahedron) pejal yang dibatasi oleh empat bidang x = 0, y = 0, z = 0, dan x


+y+z=1

Integral Lipat Tiga 7


Penyelesaian : Ketika kita menyusun integral lipat-tiga adalah
bijaksana untuk menggambar dua diagram : satu berupa daerah pejal E (lihat
gambar 5) dan satu adalah proyeksi D pada bidang-xy (lihat gambar 6).
Batas bawah bidang empat adalah bidang z = 0 dan batas atasnya adalah
bidang x + y + z = 1 (atau z = 1 – x – y), sehingga kita gunakan u1(x,y) = 0
dan u2 (x,y) = 1 – x – y dalam Rumus 7. Perhatikan bahwa bidang-bidang x +
y + z = 1 dan z = 0 berpotongan pada garis x + y = 1 (atau y = 1- x) di
bidang-xy. Sehingga proyeksi E adalah daerah segitiga yang diperlihatkan
dalam gambar 6, dan kita mempunyai

9. E= { ( x , y , z )|0 ≤ x ≤1 , 0 ≤ y ≤ 1−x , 0≤ z ≤ 1−x− y }


Pendeskripsian E sebagai daerah jenis 1 ini membuat kita bias
menghitung integral sebagai berikut:
1 1− x 1− x− y 1 1−x z=1− x− y
z2
∭ z dV =∫ ∫ ∫
E 0 0 0
z dz dy dx=∫ ∫
0 0
[ ] 2 z=0
¿

1 1−x 1 y=1− x
1 1 −(1−x− y )
¿ ∫ ∫ (1−x− y )2 dy dx= ∫
20 0 20 3 [ ] y=0
dx

1 4 1
1
¿ ∫ (1−x)3 dx=
60
1 −(1−x )
6 4 [
0
=
1
24 ]
Daerah pejal E adalah jenis 2 jika berbentuk
E={( x , y , z )∨( y , z ) ∈ D , u1 ( y , z ) ≤ x ≤ u2 ( y , z ) }
Kali ini dengan D adalah proyeksi E pada bidang-yz (lihat gambar 7).

Integral Lipat Tiga 8


Permukaan belakang adalah x = u1(y,z) dan permukaan depan adalah
u2(y,z), dan kita mempunyai

10
u 2( y , z)

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∬ ∫
E D
[ u 1( y , z)
]
f ( x , y , z ) dx dA ¿

Akhirnya, daerah jenis 3 berbentuk


E={( x , y , z )∨( x , z ) ∈ D ,u1 ( x , z ) ≤ x ≤ u2 ( x , z ) }
dengan D adalah proyeksi E pada bidang-xz, y = u1(x,z) adalah permukaan
kiri, dan y = u2(x,z) adalah permukaan kanan (lihat gambar 8). Untuk daerah
jenis ini kita mempunyai

u2(x , z )
11
∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∬ ∫
E D
[ u1(x , z )
]
f ( x , y , z ) dy dA ¿

Dalam masing-masing persamaan 10 dan 11 boleh jadi terdapat dua


ekspresi yang mungkin boleh jadi terdapat dua ekspresi yang mungkin untuk
integral tersebut tergantung pada apakah D daerah bidang berjenis I atau
jenis II (dan berpadanan terhadap Persamaan 7 dan 8).

Integral Lipat Tiga 9


Contoh 3: Hitung ∭ √ x 2+ z 2 dV , Dengan E adalah daerah yang
E

dibatasi oleh paraboloid y = x2 + z2 dan bidang y = 4


Penyelesaian : Benda pejal E diperlihatkan dalam gambar 9. Jika kita
pandang benda sebagai daerah jenis 1, maka kita perlu meninjau
proyeksinya D1 ke bidang-xy yang berupa daerah parabola dalam gambar 10.
(Jejak dari y = x2 + z2 dibidang z = 0 adalah parabola y = x2).
Dari y = x2 + z2 kita dapatkan z = ± √ y −x 2, sehingga permukaan

perbatasan bawahdari E adalah z = -√ y−x 2 dan permukaan atasnya adalah z

= √ y−x 2. Karena itu, penjabaran E sebagai daerah jenis 1 adalah

E={ ( x , y , z )|−2 ≤ x ≤2 , x2 ≤ y ≤ 4 ,−√ x− y 2 ≤ z ≤ √ y + x 2 }


Sehingga kita peroleh
2 4 √ y− x2
2 2
∭√ x +z dV =∫ ∫ ∫ √ √ x2 + z 2 dz dy dx
E 2
−2 x − √ y−x 2

Walaupun ekspresi ini benar, ekspresi ini sangat sukar untuk


dihitung. Sebagai gantinya marilah kita meninjau E sebagai daerah jenis 3.
Dengan demikian proyeksinya D3 ke dalam bidang-xz berupa cakram x2 +
z2 ≤ 4 yang diperlihatkan dalam gambaran 11.
Maka perbatasan kiri dari E adalah paraboloid y = x2 + z2 dan
perbatasan kanan adalah bidang y = 4, sehingga dengan mengambil u1 (x, z)
= x2 + z2 dan u2 (x, z) = 4 dalam persamaan 11, kita mempunyai
4

∭√ x +z
E
2 2
dV =∬
D3
[ ∫ √ x 2 + z 2 dy
2
x +z
2 ] dA

Integral Lipat Tiga 10


¿ ∬ ( 4−x 2−z 2 ) √ x 2 + z 2 dA
D3

Walaupun integral ini dapat dituliskan sebagai


2 √ 4−x 2
∫ ∫ ( 4−x 2−z 2 ) √ x 2 + z 2 dz dx
−2 − √ 4 −x 2

Adalah lebih mudah untuk beralih ke koordinat polar di bidang-xz: x =r cos


θ, z = r sinθ. Ini meberikan

∭ √ x 2+ z 2 dV =∬ (4−x 2−z 2) √ x 2 + z 2 dA
E D3

2π 2 2π 2
¿ ∫ ∫ ( 4−r 2) r r dr dθ=∫ dθ∫ ( 4 r 2−r 4 ) dr
0 0 0 0

2
4 r3 r5 128 π
¿2π
3 [

5 0
=] 15

Integral Lipat Tiga 11


2.2. Koordinat Tabung
Koordinat silinder dari titik P adalah (

r , θ , z ), dengan r, θ , z diperlihatkan dalam

gambar 1. Andaikan E adalah daerah jenis 1


yang proyeksinya D pada bidang-xy
digambarkan dengan mudah dalam koordinat
polar (lihat gambar 2).
Khususnya, andaikan bahwa f kontinu dan
E={( x , y , z )|( x , y ) ∈ D, u1 ( x , y ) ≤ z ≤u2 ( x , y ) }
Dengan D diberikan dalan koordinat polar oleh
D= {( r ,θ )|α ≤ θ≤ β , h1 ( θ ) ≤ r ≤ h2 ( θ ) }

Kita mengetahui dari persamaan 16.7.6 bahwa

u 2 ( x, y )

1.∭ f ( x , y , z ) dV =∬ [ ∫ f ( x , y , z ) dz ¿]dA ¿
E D u 1 ( x, y )

Tetapi kita juga mengetahui bagaimana menghitung integral Lipat-


dua dalam koordinat polar. Nyatanya dengan menggabungkan persamaan 1
dengan persamaan 16.4.3, kita peroleh

β h2 ( θ ) u2(r cosθ , r sinθ )


2.∭ f ( x , y , z ) dV =¿∫ ∫ ∫ f ( r cosθ ,r sinθ , z ) rdz dr dθ ¿
E α h1 ( θ ) u1(r cosθ , r sinθ )

Integral Lipat Tiga 12


Integral Lipat Tiga 13
Rumus 2 adalah rumus untuk penintegralan lipat-tiga dalam
koordinat silinder. Rumus ini mengatakan bahwa kita mengalihkan integral
lipat-tiga dari koordinat siku-siku ke koordinat silinder dengan menuliskan
x=r cosθ , y =r sinθ , membiarkan z apa adanya, dengan menggunakan
limit-limit pengintegralan yang sesuai untuk z, r, dan θ, serta dengan
menggantikan dV oleh r dz dr dθ.

(Gambar 3 : memperlihatkan bagaimana menghafalkan ini)


menguntungkan untuk menggunakan rumus ini ketika E adalah daerah pejal
yang secara mudah dideskripsikan dalam koordinat silinder, dan terutama
ketika fungsi f ( r , y , z ) melibatkan expresi x 2+ y 2 .

Contoh 1
Benda pejal E terletak didalam silinder x 2+ y 2=1, dibawah bidang
z=4, dan diatas paraboloid z=1− x2− y 2(lihat gambar 4). Kerapatan
disembarang titik sebanding terhadap jaraknya dari sumbu silinder. Carilah
massa E.

Integral Lipat Tiga 14


Penyelesaian
Dalam koordinat silinder, persamaan silinder adalah r = 1 dan
paraboloid adalah z = 1−r 2, sehingga kita dapat menuliskan

E={( r , θ , z )|0 ≤ θ ≤2 π ,0 ≤ r ≤1,1−r 2 ≤ z ≤ 4 } karena kerapatan di (x,y,z)


sebanding terhadap jarak dari sumbu-z, maka fungsi kerapatan adalah

f ( x , y , z )=K √ x2 + y 2=Kr dengan K adalah konstanta kesebandingan.


Karena itu, dari rumus 16.7.13, massa E adalah

2x 1 4
m=∭ K √ x2 + y 2 dV =¿∫ ∫ ∫ ( Kr ) r dz dr dθ ¿
E 0 0 1−r 2

2π 1 2π 1
¿ ∫ ∫ K r [ 4−( 1−r ) ] dr dθ=K ∫ dθ∫ ( 3 r 2 +r 4 ) dr
2 2

0 0 0 0

r 5 12 πK
¿ 2 πK r 3 + [ ] 5
=
5

Contoh 2
2 √ 4− x2 2

Hitunglah ∫ ∫ ∫ ( x 2 + y 2 ) dz dy dx
−2 √ 4− x2 √ x 2+ y 2
Penyelesaian
Integral berulang ini adalah integral lipat-tiga pada daerah pejal.
E={( x , y , z )∨−2 ≤ x ≤2 ,−√ 4−x 2 ≤ y ≤ √ 4−x 2 , √ x 2+ y 2 ≤ z ≤ 2}
Dan proyeksi E pada bidang-xy adalah cakram x 2+ y 2 ≤ 4. Permukaan
bawah E adalah kerucut z=√ x 2+ y 2dan permukaan atasnya adalah bidang
z=2. (lihatlah gambar 5).

Integral Lipat Tiga 15


Integral Lipat Tiga 16
Daerah ini mempunyai penjabaran yang jauh lebih sederhana dalam
koordinat silinder: E={( r , θ , z )∨0≤ θ ≤ 2 π , 0 ≤r ≤ 2, r ≤ z ≤ 2} karena itu, kita
mempunyai
2 √ 4− x2 2

∫ ∫ ∫ ( x 2 + y 2 ) dz dy dx=∭ ( x 2 + y 2 ) dV
−2 √ 4− x2 √ x 2+ y 2 E

2π 2 2
¿ ∫ ∫ ∫ r 2 r dz dr dθ
0 0 r

2π 2
¿ ∫ dθ ∫ r 3 ( 2−r ) dr
0 0

1 4 1 5 16 π
¿2π [ 2
r − r =
5 5 ]

Contoh 1
Tentukan massa dan pusat massa dari silinder padat S, dengan
asumsi bahwa kerapatannya sebanding dengan jarak dari alas.

Integral Lipat Tiga 17


Penyelesaian
Dengan S yang diarahkan seperti ditunjukan pada gambar 4, kita
dapat menulis kerapatan fungsi sebagai δ ( x , y , z )=kz, dimana k adalah
konstanta. Maka
2π a h
m=∭ δ ( x , y , z ) dV =k ∫ ∫ ∫ zr dz dr dθ
S 0 0 0

2π a 2π a
1 1
¿ k ∫ ∫ h2 r dr dθ= kh 2∫ ∫ r dr dθ
0 0 2 2 0 0


1 1 1
¿ kh2 ∫ a2 dθ= kh 2 πa2
2 0 2 2
2π a h
M xy =∭ zδ ( x , y , z ) dV =k ∫ ∫ ∫ z 2 r dz dr dθ
S 0 0 0

2π a 2π a
1 1
¿ k ∫ ∫ h3 r dr dθ= kh3 ∫ ∫ r dr dθ
0 0 3 3 0 0

1
¿ kh3 πa2
3
1 3 2
kh πa
M xy 3 2
z= = = h
m 1 2 2 3
kh πa
2
Berdasarkan sifat simetri, x = y = 0
Contoh 2
Tentukan volume daerah benda padat S yang dibatasi dibagian atas
oleh paraboloid z=4−x2 − y 2, dibagian bawah oleh z=0, dan disamping oleh
y=0 dan silinder x 2+ y 2=2 x , seperti yang ditunjukan pada gambar 5.
Penyelesaian : dalam koordinat silinder, paraboloid tersebut adalah z=4−r 2
dan silinder tersebut adalah r =2cos θ. Jadi,
π
2 2cos θ 4−r 2

V =∭ 1 dV =∫ ∫ ∫ r dz dr dθ
S 0 0 0

π π
2 2 cos θ 2
1
¿∫
0

0 0 4 [
r ( 4−r 2 ) dr dθ=∫ 2 r 2− r 4 dθ ]

Integral Lipat Tiga 18


π
2

¿ ∫ ( 8 cos 2 θ−4 cos4 θ ) dθ


0

1 π 3 π 5π
¿ 8. . −4. . =
2 2 8 2 4

Integral Lipat Tiga 19


2.3. Koordinat Bola
Kita telah mempelajari bahwa persamaan-persamaan

x= p sin ∅ cos θ , y= p sin ∅ sin θ , z= p cos ∅

menghubung kan koordinat bola dengan koordinat Cartesius.


Perhatikan gambar berikut ini !

Gambar diatas memperlihatkan elemen volume di dalam koordinat bola


atau yang disebut juga baji bola (spherical wedge). Dapat dilihat bahwa
volume dari baji yang diarsir adalah

∆ V = p2 sin ∅ ∆ p ∆ θ ∆ ∅

di mana ( p , θ , ∅ ) adalah sebuah titik yang dipilih secara tepat didalam baji.
Pembentukan partisi dari sebuah benda padat S dengan
menggunakan sebuah kisi bola, membentuk jumlah yang tepat, dan
mengambil suatu limit yang akan menghasilkan sebuah integral berulang
dimana dz dy dx digantikan oleh p2 sin ∅ dp dθ d ∅.

∭ f (:x , y , z ) dV = ∭ f ¿ ¿ ¿
Contoh
S limit yang benar

Integral Lipat Tiga 20


Tentukan massa bola padat S jika kerapatan δ −nya sebanding
dengan jaraknya dari pusat.
Penyelesaian :
Pusatkan bola tersebut dititik asal dan misalkan jari-jarinya sebesar
a. Kerapatan δ deinyatakan dengan δ =k √ x 2 + y 2 + z 2=kp . Jadi, massa ini
dapat dinyatakan dengan
π 2π a
m=∭ δ dV =k ∫ ∫ ∫ p p2 sin ∅ dp dθ d ∅
S 0 0 0

π 2π π
a4
¿k ∫ ∫ sin ∅ dθ d ∅= 12 kπ a 4∫ sin ∅ d ∅
4 0 0 a

¿ kπ a 4
3
( x 2 + y 2+ z 2 ) 2
Hitung ∭ e dV , dengan B adalah bola satuan :
B

B= {( x , y , z ) I x 2+ y 2 + z 2 ≤ 1 }
Penyelesaiaan :
Karena perbatasan B adalah bola, kita gunakan koordinay bola :
B= { ( p , θ , ∅ ) I 0≤ p ≤1 , 0 ≤θ ≤ 2 π , 0 ≤ ∅ ≤ π }
Sebagai tambahan, koordinat bola adalah tepat karena
x 2+ y 2+ z 2= p 2
Jadi,
3 π 2π 1 3
2 2 2 2 2 2

∭ e ( x + y + z ) dV =∫ ∫ ∫ e ( p ) p2 sin ∅ dp dθ d ∅
B 0 0 0

π 2π 1
3

¿ ∫ sin ∅ d ∅ ∫ dθ∫ p 2 e p dp
0 0 0

1
1 4π
π
0 [ ]
3
3

¿ [ −cos ∅ ] ( 2 π ) e p =
0 3
(e−1)

Integral Lipat Tiga 21


Tentukan volume dan pusat massa dari
benda padat homogen S yang dibatasi di atas oleh
bola p=a dan dibawah oleh kerucut ∅=α , di
mana a adalah α adalah konstanta.

Penyelesaian : Volume V dinyatakan dengan


α 2π a
V =∫ ∫ ∫ p2 sin ∅ dp dθ d ∅
0 0 0

α 2π
a3
¿∫ ∫
0 0
( ) 3
sin ∅ dθ d ∅

α
2 πa 3 3
¿ ( )
3
∫ sin ∅ d ∅= 2 π3a ¿
0

Sehingga massa m dari benda padat tersebut adalah


2 π a3 k
m=kV = ¿
3
di mana k adalah konstanta kerapatan.
Dari sifat simetri, pusat massa berada disumbu z , yaitu x= y =0.
Untuk menentukan z , terlebih dahulu kita menghitung M xy
α 2π a
M xy =∭ kz dV =¿ ∫ ∫ ∫ k =¿ ¿
S 0 0 0

α 2π a
¿ ∫ ∫ ∫ k p3 sin ∅ cos ∅ dp dθ d ∅
0 0 0

α 2π
1 4
¿∫ ∫ k a sin ∅ cos ∅ dθ d ∅
0 0 4
α
1 1
¿ ∫ πk a 4 sin ∅ cos ∅ d ∅= π a4 k sin 2 α
0 2 4
Jadi,
1
π a 4 k sin2 α
4
z=
2 3
π a k ¿¿
3
3
¿ a (1+ cos α )
8

Integral Lipat Tiga 22


Integral Lipat Tiga 23
Gunakan koordinat bola untuk mencari volume benda pejal yang
terletak diatas kerucut z=√ x 2+ y 2 dan di bawah bola x 2+ y 2+ z 2=z

Penyelesaiaan :
1
Perhatikan bahwa bola melalui titik asal dan mempunyai pusat (0,0 , ).
2
Kita tuliskan persamaan bola dalam koordinat bola sebagai
p2= p cos ∅ atau p=cos ∅
Kerucut dapat dituliskan sebagai
p cos ∅= √ p2 sin 2 ∅ cos 2 θ+ p2 sin 2 ∅ sin 2 θ=p sin ∅
Ini memberikan sin ∅=cos ∅ , atau ∅=π /4 . Karena itu
pendeskripsian benda pejal E dalam koordinat bola adalah

E={ ( p ,θ , ∅ ) I 0 ≤θ ≤ 2 π , 0 ≤ ∅ ≤ π /4 ,0 ≤ p ≤ cos ∅ }

Gambar diatas memperlihatkan bagaimana E tersapu jika kita


mengintegralkan mula-mula terhadap p , kemudian ∅ , dan kemudia θ .

Integral Lipat Tiga 24


Volume E adalah
2 π π / 4 cos ∅
V ( E )=∭ dV =∫ ∫ ∫ p2 sin ∅ dp d ∅ dθ
E 0 0 0

2π π /4 p=cos ∅
p3
¿ ∫ dθ ∫ sin ∅
0 0
3 [ ] p=0
d∅

π/4 π /4
2π 2 −cos4 ∅ π
¿
3 ∫
0
sin ∅ cos ∅ 3
d ∅= [
3 4 ]
0
=
8

Integral Lipat Tiga 25


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Integral lipat tiga (triple integrals) merupakan integral biasa/tunggal
yang hasilnya diintegralkan dan kemudian diintegralkan kembali
(lakukan iterasi integral sebanyak 3x).
 Notasi dari integral lipat tiga adalah sebagai berikut:

 Bentuk tak tentu dari integral lipat tiga, di mana bisa dilihat bahwa
integeral tersebut tidak memiliki batas atas dan batas bawah.

 Bentuk tentu dari integral lipat tiga mempunyai tiga buah batas bawah
(x1, y1, dan z1) dan tiga buah batas atas (x2, y2, z2).

Integral Lipat Tiga 26


DAFTAR PUSTAKA

Gazali, W., 2007. Kalkulus Lanjut. 2nd ed. Jakarta: Graha Ilmu.

Mursita, D., 2011. Matematika untuk perguruan tinggi. Bandung: Rekayasa Sains.

Stewart, J., 1998. Kalkulus. 4th, Jilid 2 ed. Jakarta: Erlangga.

Varberg., P. & Rigdon, 2005. Kalkulus. 8th, Jilid 2 ed. Jakarta: Erlangga.

Integral Lipat Tiga 27

Anda mungkin juga menyukai