Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Pada bahasan sebelumnya telah dibahas mengenai integral lipat dua dan
penentuan batasan daerah nya untuk mencari luas pada fungsi dua peubah. Untuk
persoalan fungsi tiga peubah, penentuan batasan dan pemecahan masalah volume
dari fungsi digunakan dengan integral lipat tiga. Untuk itu penulis menyusun
sebuah makalah yang akan membahas mengenai bagaimana menyelesaikan
integral lipat tiga dan bagaimana menentukan batas dan penyelesaian dari fungsi
integral yang memiliki tiga variabel secara detail.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perumusan defenisi integral lipat tiga
2. Bagaimana menghitung integral lipat tiga pada daerah terbatas umum
3. Bagaimana menghitung massa dari sebuah fungsi kerapatan objek yang
menempati daerah
4. Bagaimana menghitung momen dari sebuah fungsi kerapatan objek yang
menempati daerah
5. Bagaimana menghitung pusat massa dari sebuah fungsi kerapatan objek yang
menempati daerah

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk membahas mengenai
integral lipat tiga, penghitungan dan cara penentuan batasan integralnya untuk
menghitung volume benda pada batasan koordinat kartesius.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Integral Lipat Tiga


Integral lipat tiga merupakan perluasan dari integral lipat dua ke dimensi
yang lebih tinggi. Seperti halnya integral tunggal yang ditentukan untuk fungsi
satu variabel dan integral lipat dua (integral ganda) untuk fungsi dua peubah, kita
menentukan integral lipat tiga untuk menentukan fungsi tiga variabel/peubah.
Konsep yang diwujudkan dalam integral tunggal dan lipat-dua dapat diperluas
meluas secara wajar menjadi integral lipat-tiga, atau bahkan ke integral lipat-n.

2.2 Defenisi Integral Lipat Tiga


Perhatikan suatu fungsi f tiga peubah yang didefenisikan atas suatu daerah
berbentuk balok B dengan sisi-sisi sejajar sumbu-sumbu koordinat kartesius. Kita
tidak dapat lagi menggambarkan grafik f (dimensi empat yang diinginkan), tetapi
kita dapat menggambar B Perhatikan suatu fungsi f tiga peubah yang didefinisikan
atas suatu daerah berbentuk balok B.
B={ ( x , y , z )|a ≤ x ≤b , c ≤ y ≤ d , r ≤ z ≤ s }
Bentuklah suatu partisi P dari B dengan melewatkan bidang-bidang melalui B
sejajar dengan koordinat, jadi memotong B ke dalam balok-balok bagian B1, B2,
. . . , Bn. Sebuah kotak/balok khusus Bk , diperlihatkan pada gambar 1.

Gambar 1
Pada Bk ,ambil satu titik contoh ( x́ k , ý k , ź k ¿ dan perhatikan penjumlahan Rieman.

2
n

∑ f (¿ x́ k , ý k , ź k )∆ V k ¿
k =1

Dengan ∆ V k =∆ x k ∆ y k ∆ z k adalah volume Bk Andaikan norma partisi |P| ini


adalah panjang diagonal terpanjang dari semua balok bagian. Maka kita
definisikan integral lipat tiga sebagai limit dari jumlah Riemann lipat tiga.
❑ n

∭ f ( x , y , z ) dV = lim |P|→0 k =1
∑ f (¿ ¿ x́ k , ý k , ź k )∆ V k ¿ ¿
B

asalkan limit ini ada.

Sama halnya seperti pada integral tunggal dan lipat-dua. Tentu saja cukup
bahwa f kontinu di B. Sebenarnya kita membolehkan beberapa ketakkontinuan,
sebagai contoh, pada sejumlah berhingga permukaan mulus. Kita tidak
membuktikan (suatu tugas yang sangat sukar), tetapi kita nyatakan bahwa ia
benar. Integral lipat tiga mempunyai sifat-sifat baku : kelinearan, penjumlahan
pada himpunan-himpunan yang bersekutu hanya pada suatu permukaan batas, dan
sifat pembanding. Akhirnya sama seperti untuk integral lipat-dua, metode praktis
untuk penghitungan integral lipat-tiga adalah menyatakannya sebagai integral
berulang rangkap tiga (teorema fubini).
Jika f kontinu pada balok B dengan B=[ a , b ] x [ c , d ] x [ r , s ]
Maka,

❑ s d b

∭ f ( x , y , z ) dV =∫∫∫ ( x , y , z ) dx dy dz
B r c a

CONTOH 1

Hitung ∭ x 2 yz dV dengan B adalah balok yang memiliki batas-batas B =


B

{ ( x , y , z ) :1 ≤ x ≤2,0 ≤ y ≤ 1 , 0 ≤ z ≤2 }

Penyelesaian :

3
Kita dapat menggunakan salah satu urutan diantara enam urutan pengintegralan
yang mungkin. Jika kita memilih untuk mengintegralkan terlebih dulu terhadap x,
y kemudian z, kita akan memperoleh sbb

0 2 1 2

∭ x 2 yz dV =∫∫∫ x2 yz dx dy dz
B 0 0 1

2 1 2 2 1
1 3 7
= ∫∫
0 0
[ 3 1
]
x yz dy dz=¿∫ ∫ yz dy dz ¿
0 0 3

2 1 2 1
7 7 1
= ∫
30 0
∫ yz dy dz = ∫ y 2 z dz
30 2 0
[ ]
2 2
7 1 71
¿ ∫ z dz = ∫ z dz
30 2 32 0

2
7 1 2 7
¿ [ ]
z = 2−0
6 2 0 6

7
¿
3

Terdapat enam urutan pengintegralan yang mungkin. Yang mana saja diantara ke-

7
enam kemungkinan tersebut akan menghasilkan jawaban
3

2.3 Integral Lipat Tiga atas Daerah Terbatas Umum S


Melalui prosedur yang hampir sama dengan integral rangkap, kita
melingkupi suatu daerah S terbatas dan tertutup di ruang dimensi tiga dalam
sebuah benda kotak B (sebagaimana benda kotak B telah didefenisikan di bagian
awal), seperti diperhatikan pada gambar 2.

4
Gambar 2

Sedemikian sehingga sesuai dengan f(x, y, z) didefinisikan pada S dan f bernilai


nol di luar S. Maka kita dapat definisikan menjadi

0 0

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∭ f ( x , y , z ) dV ¿
S B

Integral di ruas kanan didefinisikan pada catatan pembukaan kita, integral ini ada
jika f kontinu dan batas dari S “cukup halus”. Kita membatasi perhatian kita pada
fungsi kontinu f dan dan pada daerah tertentu dengan jenis yang sederhana.
Andaikan S adalah himpunan sederhana -z (garis-garis tegak/garis pada
arah sumbu z memotong S menurut ruas garis tunggal) dan andaikan S xy adalah
proyeksinya pada bidang -xy (Gambar 3).

Gambar 3

Maka,
0 0 Ψ 2 (x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∭ ∫
S S xy
[ Ψ 1 (x , y)
]
f (x , y , z)dz dA ¿Jika S xyadalah himpunan y

sederhana (seperti diperlihatkan Gambar 3), kita dapat menulis ulang integral lipat
dua sebelah luar sebagai sebuah integral berulang.

0 Ψ 2 Ψ 2 (x) Ψ 2(x , y)

∭ f ( x , y , z ) dV =¿ ∫ ∫ ∫ f ( x , y , z ) dz dy dx ¿
s Ψ 1 Ψ 1 (y ) Ψ 1(x , y)

5
Urutan pengintegralan lainnya juga memungkinkan, bergantung dari
bentuk S, tetapi dalam tiap kasus kita seharusnya menjadikan batas-batas dari
integral sebelah dalam berupa fungsi dua peubah, yang berada pada integral
tengah berupa fungsi satu peubah, dan yang di sebelah luar berupa konstanta.

CONTOH 2
Hitunglah integral lipat tiga
5 3 x x+2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx
−2 0 y

Penyelesaian

5 3 x x+2 5 3x x +2

∫ ∫ ∫ 4 dz dy dx=∫ ∫ ∫ 4 dz
−2 0 y −2 0
( y
) dy dx

5 3x
x+2
= ∫ ∫ [ 4 z ] y dy dx
−2 0

5 3x
= ∫ ∫ ( 4 x−4 y +8 ) dy dx
−2 0

5
2 3x
= ∫ [ 4 xy−2 y + 8 y ]0 dx
−2

5
2
= ∫ (−6 x +24 x ) dx=−14
−2

CONTOH 3
Hitunglah integral lipat tiga untuk f(x, y, z) = 2xyz dalam daerah padat S yang

−1 2
dibatasi oleh silinder parabolik z = 2 x dan bidang-bidang z = 0, y = x, dan y =
2
0.
Penyelesaian

6
Gambar 4
Daerah padat S sebagai suatu himpunan sederhana -z dan proyeksinya S xy pada
bidang xy adalah sederhana -y ( dan juga sederhana -x).

Gambar 5
Jadi,
2
❑ 2 x 2−x /2

∭ 2 xyz dV =∫∫ ∫ 2 xyz dz dy dx


s 0 0 0

Pada pengintegralan pertama, x dan y tetap, kita mengintegralkannya disepanjang


garis vertikal dari z=0 sampai z=2−x 2 /2. Hasilnya kemudian diintegralkan atas
himpunan S xy
2 x 2
2 2−x /2
= ∫ ∫ [ xyz ]0 dy dx
0 0

2 x
1 5
3
(
= ∫ ∫ 4 xy−2 x y + x y dy dx
0 0 4 )
2
5 1 7
3
(
= ∫ 2 x −x + x dx
0 8 )
4
¿
3
Banyak urutan pengintegralan yang berbeda yang memungkinkan pada Contoh 2.
Urutan lain untuk mengerjakan soal ini misalnya pada contoh 4

Contoh 4

7
Hitunglah integral dari Contoh 3 dengan mengerjakan pengintegralan dalam
urutan dy dx dz.
Penyelesaian
Perhatikan bahwa benda padat S adalah sederhana -y dan ia diproyeksikan ke
dalam himpunan bidang S xz yang diperlihatkan pada Gambar 5. Jadi, pertama kita
integralkan di sepanjang sebuah garis horizontal dari y=0 hingga y=x, kemudian
kitamengintegralkan hasilnya atas Sxz
❑ 2 √ 4−2 z x
∭ 2 xyz dV =∫ ∫ ∫ 2 xyz dy dx dz
s 0 0 0

2 √ 4 −2 z x
1 2
=∫
0

0
[ 2
xy z dx dz
0
]
2 √ 4 −2 z
=∫ ∫ x 3 z dx dz
0 0

2 √ 4 −2 z
1 4
=∫
0
[ ] 4
x z
0
dz

2
1 4
= ∫ ( √ 4−2 z ) z dz
4 0
2
1 (
= ∫ 16 z−16 z 2+ 4 z 3 ) dz
4 0
4
=
3

2.4 Massa dan Pusat Massa


Semua penerapan integral lipat-dua dapat langsung diperluas ke integral
lipat-tiga. Misalnya, jika fungsi kerapatan dari sebuah objek benda padat yang
menempati daerah E adalah δ ( x , y , z), dalam satuan massa tiap satuan volume, di
sebarang titik (x , y , z ¿yang diberikan, Konsep massa dan pusat massa dapat
digeneralisasikan secara mudah ke daerah-daerah benda padat.

8
Gambar 6
Rumus-rumus integral yang berhubungan dengan massa m dari benda padat S,
adalah
m = ∭ δ( x , y , z) dV

Dan momennya di sekitar tiga koordinat yaitu momen M xy dari S terhadap bidang
xy, momen M yz dari S terhadap bidang yz, momen M xz dari S terhadap bidang xz
adalah ❑
M xy =∭ zδ ( x , y , z ) dV
S

M yz =∭ xδ ( x , y , z ) dV
S

M xz =∭ yδ ( x , y , z ) dV
S

dan pusat massa di koordinat x,y, dan z yaitu

M yz
x́=
m
M xz
ý=
m
M xy
=
m

Gambar 7

CONTOH 5

9
Tentukan massa dan pusat massa dari benda pejal S pada contoh 3 dengan
anggapan bahwa kerapatannya sebanding terhadap jarak dari alas pada bidang –xy
nya.
Penyelesaian
Berdasarkan hipotesa δ ( x , y , z )=kz ,dengan k konstanta.Jadi,
2
X
2−
2 X 2
m = ∭ kz dV = kz dz dy dx
∫∫ ∫
0 0 0

2 X 2 2 X
1 x2 1
¿ k ∫∫
0 0 2
2−(2 0 0
)
dy dx=k ∫∫ (2−x 2+ x 4 ¿ ¿)dy dx ¿ ¿
8

2 2
1 x4 x6 4
¿k∫
0
( 2 x−x + x 5 dx=k x 2− +
8
3
4 48 )
= k
3 [ ]
2
X
2−
❑ 2 x 2
M xy =∭ k z 2 dV =∫ ∫ ∫ k z 2 dz dy dx
S 0 0 0

2 x 2
k x2
¿
30 0
2− (
∫∫ 2 dy dx )
2 x
k 3 1
30 0 (
¿ ∫ ∫ 8−6 x 3 + x 4− x 6 dy dx
2 8 )
2
k 3 1
30 (
¿ ∫ 8 x−6 x 3+ x5 − x 7 dx
2 8 )
k 3 1 2 4
¿ [4 x 2− x 4 − x 6 ] = k
3 2 4 0 3

2
❑ 2 x 2− x /2
M xz =∭ kyz dv=∫ ∫ ∫ kyz dz dy dx
s 0 0 0

2 x 2 2 2
1 x2 1 x2
¿ k ∫ ∫ y 2−
0 0 2 2 (
dy dx=k ∫ x 2 2−
0 4 2
dx) ( )
2
1 1
0
(
¿ k ∫ x2 − x 4 + x 6 dx
2 6 )

10
64
¿ k
105
2
x
2−
❑ 2 x 2
M yz =∭ kxz dv=∫ ∫ ∫ kyz dz dy dx
s 0 0 0

128
¿ k
105

M xy
Ź=
m
4
k
3
¿
4
k
3
¿1

M yz
x́=
m
128
k
105
¿
3
k
4
32
¿
35

M xz
ý=
m
64
k
105
¿
3
k
4
16
¿
35

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Integral lipat tiga merupakan perluasan dari integral lipat dua ke dimensi
yang lebih tinggi. Kita menentukan integral lipat tiga untuk menentukan fungsi
tiga variabel/peubah. Dalam menentukan batas-batas dari integral lipat tiga,
integral sebelah dalam adalah berupa fungsi dua peubah, yang berada pada
integral tengah berupa fungsi satu peubah, dan yang di sebelah luar berupa
konstanta. Penerapan integral lipat dua juga berlaku untuk integral lipat tiga
seperti pada pusat massa, massa, dan menentukan momen di sekitar koordinatnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purcell E. J.,Verberg D., dan Rigdon,. (2004). Kalkulus Jilid II Edisi Kedelapan.
Jakarta : Erlangga
Tim Dosen FMIPA UNIMED. (2017). Kalkulus Peubah Banyak II. Medan :
Unimed Press

13

Anda mungkin juga menyukai