Anda di halaman 1dari 32

Routing

Ihsan Lumasa Rimra, MSc DECN

Department of Telecommunication Engineering


State Polytechnic of Padang
Pendahuluan
 Fungsi utama dari layer network adalah
pengalamatan dan routing
 Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya.
 Routing merupakan fungsi yang bertanggung jawab
membawa data melewati sekumpulan jaringan
dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data
 Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang
disebut sebagai Router
Router
Router
 Router merupakan komputer jaringan yang bertugas atau
difungsikan mengirimkan paket data menuju tujuannya dan
menghubungkan dua jaringan atau lebih maupun ke Internet,
melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
 Type router berdasarkan pengaplikasiannya :
– Komputer yang kita fungsikan Router
– Peralatan khusus yang dirancang sebagai Router (dedicated
router)
– Router aplikasi: Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy
 Tugas router meneruskan (forward) data (Fungsi IP Forward
harus diaktifkan) menggunakan routing protokol (Algoritma
Routing)
 Data diatur oleh Routing Protocol
Keuntungan Menggunakan Router
 Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban
jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah
LAN saja.
 Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan
apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.
 Pengaturan prioritas. Router dapat menerapkan mekanisme
pengaturan prioritas antar protokol.
 Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih
dikonfigurasi daripada bridge.
 Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN
dan memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN
tersebut.
 Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge
dan dapat menentukan jalur optimal antar dua sistem
Kerugian Menggunakan Router
 Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada
lapisan network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang
sesuai dengan protokol yang diimplementasikan.
 Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan
lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah
daripada bridge.
 Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang
menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN
yang satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan
pada sistem itu.
 Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik
menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem
lain.
Analogi Router dan Switch
 Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch
adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam
suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-
masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
 Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis
teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut
juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi
Komputer Router
 Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang
lebih luas) dengan dua atau lebih interface jaringan (NIC Card)
di dalamnya yang berfungsi menghubungkan 2 jaringan atau
lebih, sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke
jaringan yang lain
 Untuk jaringan kecil, interface-nya adalah NIC Card, sehingga
router mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan
dengan jaringan lain.
 Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface
adalah NIC card, dan interface yang lain adalah sembarang
hardware jaringan misal modem untuk leased line atau ISDN
atau koneksi internet ADSL yang digunakan
Dedicated Router
 Perangkat jaringan yang sudah difungsikan
sebagai router murni oleh vendor yang
membuatnya
 Memiliki fitur-fitur sebagai router
 Contoh:
– Cisco
– D-Link
– Juniper
– Mikrotik
– etc
Konsep Routing
 Routing adalah suatu proses me-rute-kan
paket data dari network satu ke network yang
lain dengan menggunakan router.
What will happen?

172.25.88.10/255.255.255.0

C
Hub
172.25.90.2/255.255.255.0
B

172.25.88.9/255.255.255.0
Tanpa Router

 Dari ketiga host pada gambar, host A


dan B bisa langsung berkomunikasi.
 Sedangkan C tidak dapat melakukan
komunikasi baik dengan A ataupun B,
walaupun ketiganya memiliki subnet
mask sama.
 WHY ??????
Karena C berbeda Net-Id dengan A dan B
Network dengan Net-Id berbeda
 Agar C dapat berkomunikasi dengan dua host
yang lain, diperlukan router yang telah
dilengkapi dengan protokol routing.
Koneksi Network ke Router
Koneksi Beberapa Network
Default Gateway
 Supaya Router bisa meneruskan data,
komputer yang ada pada jaringan tersebut
harus menugaskan router untuk meneruskan
data
 Penugasan dilakukan dengan cara setting
komputer default gateway ke router
 Jika kita tidak setting default gateway maka
bisa dipastikan LAN tersebut tidak bisa
terkoneksi dengan jaringan lainnya
Perubahan Alamat IP
Routing Langsung
Alamat Hardware (Nomer MAC)
Routing langsung
Sumber: 132.92.121.1 / 08:00:20:e3:d2:69
Tujuan : 132.92.121.2 / 08:00:20: 17:96:34
Routing tak langsung
Sumber: 132.92.121.1 / 08:00:20:e3:d2:69
Mawar Melati Tujuan : 132.92.36.5 / 08:00:20: 17:96:35
132.92.121.1 132.92.121.2
08:00:20:e3:d2:6 08:00:20:
132.92.122.8
9 17:96:34
08:00:20:
132.92.36.121.0
17:96:38
angrek
132.92.121.3
08:00:20: 132.92.122.9
17:96:35 08:00:20:
Sakura 17:96:36
132.92.122.7
132.92.36.6 08:00:20:
08:00:20: 17:96:39
17:96:37 krisan
132.92.36.4.0

132.92.36.4 132.92.36.5
08:00:20: 08:00:20:
17:96:40 17:96:41 Routing tak langsung
kenanga kamboja
Sumber: 132.92.121.1 / 08:00:20: 17:96:37
Tujuan : 132.92.36.5 / 08:00:20: 17:96:41
Tabel Routing host Anggrek

Addres IP Langsung/ No.Interface


Router
tak langsung
132.92.122 langsung 1
-
132.92.36.121 Tak langsung 132.92.122.9 1
132.92.36.4 Tak langsung 132.92.122.9 1

Tabel Routing host Sakura

Addres IP Langsung/ No.Interface


Router
tak langsung
132.92.122 langsung 1
-
132.92.36.121 langsung 1
-
132.92.36.4 langsung 1
-
Cara Membangun Tabel Routing
 Dua cara membangun tabel Routing :
– Static Routing
• Dibangun berdasarkan definisi dari administrator
• Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah
jaringan tidak terkoneksi
– Dynamic Routing
• Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar
informasi antar router menggunakan protokol tftp
• Kategori algoritma dinamik :
– Distance Vector
– Link State
– Hybrid
Static Routing
Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing
Mengg. IP Aliasing
 Pada Seluruh jaringan B dan C
– ifconfig eth0 down
– ifconfig eth0 up
– ifconfig eth0 no_ip netmask
no_netmask broadcast
no_brodcast up
– route add -net default gw no_gw
 Pada Jaringan yang berfungsi
sebagai router :
– ifconfig eth0 down
– ifconfig eth0 up
– ifconfig eth0
no_ip_pertama_router netmask
no_netmask broadcast
no_brodcast up
– ifconfig eth0:1
no_ip_kedua_router netmask
no_netmask broadcast
no_brodcast up
– echo 1>
/proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing Mengg. IP Aliasing

– Pada jaringan A, B dan C


– ifconfig eth0 down
– ifconfig eth0 up
– ifconfig eth0 no_ip netmask no_netmask broadcast
no_brodcast up
– route add -net default gw no_default_gw
– Jalankan perintah ping di jaringan masing – masing A, B
dan C
– Jalankan perintah ping antar jaringan A, B dan C
– Catat hasilnya
Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing Mengg. IP Aliasing

– Pada jaringan A, B dan C  Pada Router 1


 route del
– ifconfig eth0 down  ifconfig eth0 10.252.10.2 netmask 255.255.255.0 broadcast
– ifconfig eth0 up 10.252.10.255 up
– 
ifconfig eth0 no_ip netmask no_netmaskifconfig eth0 10.252.20.2 netmask 255.255.255.0 broadcast
broadcast
10.252.20.255 up
no_brodcast up  echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
– 
route add -net default gw no_default_gw
route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3
 Pada Router 2
– Jalankan perintah ping di jaringan
 masing
route del – masing A, B
dan C  ifconfig eth0 10.252.20.3 netmask 255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up
–  ifconfigA,
Jalankan perintah ping antar jaringan eth0
B 10.252.30.2
dan C netmask 255.255.255.0 broadcast 10.252.30.255 up
 echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
– Catat hasilnya  route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3
Cisco Packet Tracer

Anda mungkin juga menyukai