Anda di halaman 1dari 11

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Static Route

Nama NIM

: Ahmad Sandy : 1106995/2011

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013

A. TUJUAN Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. ALAT DAN BAHAN Komputer Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih Kabel jaringan Switch

C. MATERI TEORITIS Pengertian Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan kejaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari suatu jaringan kejaringan lain yang memiliki banyak jalur diantara keduanya. Routerrouter yang saling terhubung dalam suatu jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma ruoting terdistribusi untuk menetukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari ruoting berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah personal computer (PC) yang digunakan sebagai router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC- Multihomed yaitu computer yang memiliki lebihdari 1 NIC (Network Interface Card).

Routing Routing (perutean ) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalulintasdalam jaringan dapat menentukan loaksi tujuan dan cara tercepat menujuketujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan . Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis : 1) Default Gateway 2) Statistic Route Pengguanaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas

dapatdisesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakahruote yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana.Untuk desain routesederhana

kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan defaultgateway.Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kitamenggunakan routing

static atau kedua-duanya secara kombinasi yaknimenggunakan default gateway dan static route pada titik- titik tertentu.

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :

Berikut penjelasan entri pada tabel: 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik. 192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.5. 192.168.1.5 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1. 192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1. 224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain). Table routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap rute terdiri dari IP Address.Kondisi table routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B. Pada kasus jaringan yang lebih kompleks,entri table

routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen- segmen jaringan yang ada, sehingga entri table routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. topologi jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.

Membuat Tabel Routing Static Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut : route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway] Route menerima empat option : add menambahkan route ke tabel delete menghapus route dari tabel change mengubah routing pada entri tabel print mencetak tabel routing

destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. mask adalah netmask dari destination. gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B. Pada Router A, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 Pada Router B, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

D. LANGKAH KERJA Routing dengan Default Gateway Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan : 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed) 2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me,2000Profesional, atau XP) 3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas. 5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan servicerouter, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada padaadministration tool pada

Windows 2000 server atau Windows 2003 server.Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing and Remote Access b. Klik Next dan pilih Custom Configuration c. Klik next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang bias kitabuat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi padaLAN Roouting terlebih dahulu. d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routingand Remote Access sudah tersedia pada PC Router. e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Routing and RemoteAccess,

dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure andEnable Routing and Remote Access f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akanberwrna hijau. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan. 6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang terterapada gambar desain jaringan diatas. 7. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap hostke host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut : No Test Koneksi (Ping) Dari 1 192.168.1.1 Ke 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.255 192.168.2.0 192.168.2,1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.2.255 Respon Penjelasan

8. Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah : C:> route print

Amati informasi yang ditampilkan! 9. Lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host kehost yang lain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.1) ke Host 4 (192.168.2.3)dapat dilakukan dengan cara : C:> tracert 192.168.2.3 10. Amati informasi yang ditampilkan, dan lakukan hal yang sama untuk setiaphost. 11. Buat kesimpulan! E. HASIL No Test Koneksi (Ping) Dari 1 192.168.3.102 atau 192.168.3.103 Ke 192.168.3.101 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.5.1 192.168.5.2 192.168.5.3 2 192.168.4.2 atau 192.168.4.3 192.168.3.101 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.5.1 192.168.5.2 192.168.5.3 3 192.168.5.2 atua 192.168.5.3 192.168.3.101 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.5.1 Replay Replay Replay Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Replay Replay Replay Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Transmit failed Replay Karena berada pada Karena jaringan berbeda Karena berada pada satu jaringan Karena jaringan berbeda Karena jaringan berbeda Karena berada pada satu jaringan Respon Penjelasan

192.168.5.2 192.168.5.3 1. Tambahkan static route pada PC router 1

Replay Replay

satu jaringan

R1: Route Add 192.168.4.0 Mask 255.255.255.0 192.168.4.1 Route Add 192.168.5.0 Mask 255.255.255.0 192 192.5.2 2. Tambahkan Static Route pada PC Router 2 R2: Route Add 192.168.100.128 Mask 255.255.255.0 192 192.168.100.65 Route Add 192.168.100.0 Mask 255.255.255.192 192.168.100.65 3. Setelah dilakukan penambahan entri table routing, lakukan uji koneksi antarmasingmasing PC, lalu buat percobaan uji koneksi seperti table:

Tabel Percobaan 2 No Test Koneksi (Ping) Dari 1 192.168.5.2 Ke 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.5.2 192.168.5.3 2 192.168.5.3 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Semuanya karnaberdasarkan padaprinsip itusendiri yangmenghubungkanjaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routing replay Semuanya karnaberdasarkan padaprinsip itusendiri yangmenghubungkanjaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routing replay Respon Penjelasan

routernya masing-masing.

192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.5.2 192.168.5.3 3 192.168.4.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.5.2 192.168.5.3 4 192.168.4.3 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.102 192.168.3.103 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.5.2 192.168.5.3

Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay Replay

routernya masing-masing.

Semuanya karnaberdasarkan padaprinsip itusendiri

replay

routing

yangmenghubungkanjaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan

routernya masing-masing.

Semuanya karnaberdasarkan padaprinsip itusendiri

replay

routing

yangmenghubungkanjaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan

routernya masing-masing.

F. KESIMPULAN Routing yang digunakan adalah routing static. Untuk menambahkan route maka dapat dengan menginputkan >route add [alamat yang akan ditambahkan] [netmask] [alamat interface] laluenter. Routing table digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui sampai sejauhmana routing yang dilakukan oleh PC Router tersebut. Untuk menghapus dapat dengan mengganti adddengan delete

Anda mungkin juga menyukai