Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER
EL5306 – TEKNIK ELEKTRO S1 (STRATA SATU)

Dipublikasikan oleh Laboratorium Jaringan


Komputer Program Studi Teknik Elektro S1 (Strata
Satu) Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Nasional Malang
2020
Lembar Kerja Modul Praktikum Jaringan Komputer 2020 (DARING)

MODUL 6 ROUTING DINAMIK WIDE AREA NETWORK (WAN)

6.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan praktikum routing dinamik adalah memperkenalkan dan
memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang perangkat jaringan ROUTER
yang dapat menghubungkan antar jaringan yang berbeda dengan konfigurasi dinamis
routing.

Dengan melakukan praktek menggunakan WAN routing dinamik, maka


mahasiswa dapat membandingkan konsep routing yang dilakukan secara static oleh
administrator jaringan (dalam hal ini praktikan), sebagai yang menentukan tujuan dan
arah forwarding route dari paket dengan konsep otomatis yang penentuannya
dilakukan oleh router itu sendiri dengan menggunakan protokol routing RIPv1 ( routing
information protocol version 1).

6.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk modul ini adalah software aplikasi jaringan
computer simulasi packet tracer:

1. Komputer atau laptop.


2. Sistem operasi windows.
3. Software Packet Tracer.

6.3 Teori Penunjang


Routing dinamis adalah routing atau penentuan jalur paket yang dilakukan oleh
router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan
pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router
akan secara otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada
pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.

Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan


network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini
lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun
begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan
penggunaan bandwidth dari link jaringan.

Jika dibandingkan kelemahan dan kelebihan static routing dengan routing


dinamis, maka lebih baik memilih routing dinamis dalam penerapan di jaringan yang
cukup besar. Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

 Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya


(jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
 Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.

Page 1 of 9
 Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan
mengkonfigurasi ulang.

RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router
selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang
diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default. Oh iya,
coba simak dulu pembahasan kami seputar fungsi routing table pada router agar Anda
paham maksud dari paragraf ini.

Routing ini menggunakan algoritma distance vector. Metric yang dilakukan


berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari 15,
maka paket datagram akan dibuang. Update routing akan dilakukan secara broadcast
setiap 30 detik.

Router yang digunakan pada percobaan ini adalah Cisco 2811, yang mampu untuk
dikonfigurasi routing dinamis, yang bentuknya dapat diperlihatkan pada Gambar 6-1.

Gambar 6-1 Perangkat keras Router Cisco 2811

Router cisco 2811, merupakan manageable router yang dapat dikonfigurasi untuk
routing dinamis, yang salah satunya routing dinamis RIPv1.

RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table


berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan
memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun
informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default. Ciri-
ciri yang dimiliki oleh RIPv1 adalah hanya mendukung routing classfull, tidak ada info
subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing, tidak mendukung VLSM (Variable
Length Subnet Mask) dan perbaikan routing broadcast.
6.4 Langkah Percobaan
Alur melaksanakan percobaan sehingga tujuan akhir dapat tercapai pada modul
WAN routing dinamis dapat dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut.

1. Buat konfigurasi topologi jaringan WAN seperti pada Gambar 6-2, di lembar
kerja baru Packet Tracer.

Gambar 6-2 Topologi jaringan WAN 3 router

2. Rancang topologi jaringan WAN yang terdiri dari 3 Router 2811 dan 3 PC
atau laptop pada packet tracer, seperti pada Gambar 6-3.
Netw#3

NETW#2 NETW#4

Netw#1 Netw#5
NETW#6

Gambar 6-3 Topologi jaringan WAN 3 Router di Packet Tracer

3. Sebelum menghubungkan media jaringan (kabel) antar perangkat perantara


dan perangkat akhir. Terlebih dahulu tambahkan 1 (satu) modul HWIC-2T
ke salah satu slot modul kosong pada tiap router cisco 2811.
4. Langkah penambahan modul HWIC-2T dapat dilihat di modul 5 subbab 1.5.1
poin ke 6 sampai 10.
5. Hubungkan tiap router dengan menggunakan serial WAN (DTE-DCE) .
Dan tiap PC ke tiap Router dengan kabel cross over.
6. Hubungkan Se0/0/0 (DCE) Router0 dengan Se0/0/1 Router 1, kemudian
hubungkan Se0/0/0 (DCE) Router1 dengan Se0/0/1 Router2, selanjutnya
hubungkan Se0/0/0 (DCE) Router2 dengan Se0/0/1 Router1.
7. Ingat untuk kabel serial WAN yang (DCE) jangan lupa diberikan clock rate
64000.
8. Hubungkan FastEthernet0 di PC0 ke interface FastEthernet0/0 Router0,
kemudian hubungkan FastEthernet0 di PC1 ke interface FastEthernet0/1
Router1, selanjutnya FastEthernet0 di PC2 ke interface FastEthernet0/0
Router2.
9. Tentukan 6 (enam) IP network yang digunakan pada topologi WAN 3 Router,
dan tentukan Alamat IP untuk tiap host yang saling terhubung dengan
mengisikan Tabel 1-1. (misal: IP Netw#1 192.168.1.0/24)

Tabel 1-1 Penetapan alamat IP Network dan Host

Network# 1 2 3 4 5 6
Network IP Address 192.168.1.0 192.168.2.0 192.168.3.0 192.168.4.0 192.168.5.0 192.168.6.0
FastEthernet0 PC0
192.168.1.2
IP Address

FastEthernet0/0
192.168.1.1
Router0 IP Address

Se0/0/0 Router0 IP
Address
192.168.2.1

Se0/0/1 Router1 IP
Address
192.168.2.2

FastEthernet0 PC1
IP Address
192.168.3.2

FastEthernet0/1
Router1 IP Address
192.168.3.1

Se0/0/0 Router1 IP
Address
192.168.4.1

Se0/0/1 Router2 IP
Address
192.168.4.2

FastEthernet0 PC2
IP Address
192.168.5.2

FastEthernet0/0
Router2 IP Address
192.168.5.1

Se0/0/0 Router2 IP
Address
192.168.6.1

Se0/0/1 Router0 IP
Address 192.168.6.2
10. Konfigurasi semua IP address pada tiap PC dan Interface Router yang
digunakan.
11. Tetapkan juga tiap PC dengan Gateway IP Address dari IP Address interface
FastEthernet yang terhubung dari tiap Router ke PC.
12. Ganti nama hostname tiap Router sesuai dengan nomer Router, misal:
Router menjadi Router0, dst.
13. Konfigurasi routing dinamik untuk tiap router, mulai dari Router0, dengan
perintah CLI sbb: (contoh untuk Router0)

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#hostname Router0
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#int s0/0/0
Router0(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#clo rate 64000 (jika kabel DCE)
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#int s0/0/1
Router0(config-if)#ip add 192.168.6.2 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit
Router0(config)#router rip
Router0(config-router)#netw 192.168.1.0
Router0(config-router)#netw 192.168.2.0
Router0(config-router)#netw 192.168.6.0
Router0(config-router)#exit
Router0(config)#exit
Router0#

14. Lakukan konfigurasi Router1 dan Router2, yang sama seperti pada langkah
13, dengan mengacu alamat IP pada tabel 1-1 untuk tiap interface di tiap
router dan PC. (tuliskan konfigurasi Router1 dan Router2)
Konfigurasi Router1
Konfigurasi Router2

15. Setelah mengkonfigurasi Router0, maka lakukan verifikasi konfigurasi


dengan menuliskan di CLI Router0 perintah: Router0#sh ip route dan
analisa serta capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
atau lembar yang sudah disediakan.

16. Masih di CLI Router0, lakukan verifikasi konfigurasi dengan menuliskan


perintah: Router0#sh ip int br dan analisa serta capture atau screen
shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
17. Setelah mengkonfigurasi Router1, maka lakukan verifikasi konfigurasi
dengan menuliskan di CLI Router1 perintah: Router1#sh ip route dan
analisa serta capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
atau lembar yang sudah disediakan.

18.
Masih di CLI Router1, lakukan verifikasi konfigurasi dengan menuliskan
perintah: Router1#sh ip int br dan analisa serta capture atau screen
shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
19. Setelah mengkonfigurasi Router2, maka lakukan verifikasi konfigurasi
dengan menuliskan di CLI Router2 perintah: Router2#sh ip route dan
analisa serta capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
atau lembar yang sudah disediakan.

20. Masih di CLI Router2, lakukan verifikasi konfigurasi dengan menuliskan


perintah: Router2#sh ip int br dan analisa serta capture atau screen
shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
21. Lakukan ping dari command prompt PC0 ke IP address PC1 dan PC2,
kemudian capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
lembar analisis yang tersedia di subbab 6.5.
22. Lakukan ping dari command prompt PC1 ke IP address PC0 dan PC2,
kemudian capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
lembar analisis yang tersedia di subbab 6.5.
23. Lakukan ping dari command prompt PC2 ke IP address PC0 dan PC1,
kemudian capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
lembar analisis yang tersedia di subbab 6.5.

6.5 Lembar Analisis


Buatlah analisis dari hasil pengujian untuk topologi jaringan menggunakan 3
(tiga) router, dengan perintah-perintah yang sudah ditetapkan dalam langkah-langkah
percobaan.

Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC0 ke PC1 (langkah No. 21)

Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC0 ke PC2 (langkah No. 21)
Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC1 ke PC0 (langkah No. 22)
Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC1 ke PC2 (langkah No. 22)

Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC2 ke PC0 (langkah No. 23)

Percobaan Subbab 6.4 Hasil ping dari PC2 ke PC1 (langkah No. 23)

6.6 Tugas
1. Dari hasil perintah show ip route, muncul routing table yang terdapat huruf R,
jelaskan apa maksudnya?
Huruf R pada tabel menunjukkan bahwa routing digunakan adalah routing dinamic
RIP

2. Pada rancangan topologi yang dipraktekkan pada modul 6 ini, berapa host yang
dapat digunakan dalam tiap network? Jelaskan alasan dari jawabanmu?
User yang digunakan berjumlah 254 host karena subnet mask yang dipakai tairu
255.255.255.0

Anda mungkin juga menyukai