Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PENELITIAN KUANTITATIF
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Penelitian yang diampu oleh :
Dr. Irrine Sulistiawati, ST., MT.

NAMA : IHWANUL MUSLIM


NIM : 1812039

INSTITUT TEKNOLOGI NASONAL MALANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2020
PENELITIAN KUANTITATIF

A. Definisi
Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab
masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik.
Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan
jenis penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik
pengumpulan data, dan (5) analisis data, sedangkan untuk metode penelitian kualitatif
berisi subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) kehadiran peneliti, (3) lokasi
penelitian, (4) sumber data, (5) teknik pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7)
pengecekan keabsahan temuan.

B. Cakupan Pendekatan dan Jenis Penelitian


Untuk lebih jelasnya, paparan dibawah ini menganai subbab pendekatan dan jenis
penelitian yang mendeskripsikan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Sebagai contoh peneliti hendak meneliti ada tidaknya hubungan antara motivasi dan
hasil belajar di sekolah, maka ia hendaknya mencari literatur tentang pendekatan
kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Misalnya ia menemukan definisi
penelitian kuantitatif seperti ini dari pakar sebagai berikut, “quantitative research is an
approach for testing objective theories by examining the relationship among
variables. These variables, in turn, can be measured, typically on instruments, so that
numbered data can be analyzed using statistical procedures (Creswell, 2014:32); maka
ia dapat mengoperasionalkan pengertian itu kedalam penelitiannya, dan definisi pakar
ini dapat dijadikan alasan mengapa ia menggunakan pendekatan kuantitatif di dalam
penelitiannya.
Contoh rumusannya adalah,
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan
antara motivasi dengan hasil belajar siswa di madrasah ibtidaiyah yang ada di
kota Malang. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian yakni
motivasi belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar sebagai variabel
terikat. Indikator-indikator variabel tersebut akan dikembangkan menjadi
butir-butir pernyataan yang dituangkan dalam kuesioner dengan menggunakan
skala Likert untuk variabel motivasi belajar, dan skor ujian tengah semester
untuk hasil belajar, selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan
menggunakan program statistik. Untuk itu penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, hal ini sesuai dengan pendapat Creswell (2014) yang menyatakan
penelitian kuantitatif merupakan pendekatan untuk menguji teori objektif dengan
menguji hubungan antar variabel. Variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur dengan
menggunakan instrumen, sehingga data jumlah dapat dianalisis dengan menggunakan
prosedur statistik. Untuk memaparkan jenis penelitian, peneliti mencari arti dari
penelitian korelasi, misalnya ia mendapatkan definisi dari pakar yang mengatakan
bahwa,
“Correlational research is a type of nonexperimental research in which the
researcher measures two variables and assesses the statistical relationship (i.e., the
correlation) between them with little or no effort to control extraneous
variables(Price, 2012:171)”. Creswell (dalam Creswell, 2014) menyatakan desain
korelasional di mana penyelidik menggunakan statistik korelasional untuk
menggambarkan dan mengukur tingkat atau asosiasi (atau hubungan) antara dua atau
lebih variabel atau rangkaian skor. Berdasarkan pemahaman ini selanjutnya ia
menuliskan dalam subbab ini misalnya sebagai berikut,
Dalam penelitian ini peneliti akan mengukur tingkat motivasi dan hasil belajar siswa,
selanjutnya data yang dihasilkan akan uji dengan menggunakan formula Product
Momentuntuk megetahui besaran koefisien korelasinya dan menentukan signifikan
tidaknya hubungan kedua variabel tersebut. Untuk itu jenis penelitian ini termasuk
dalam jenis penelitian korelasional, hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Price (2012)
dan Creswell (dalam Creswell, 2014) bahwa penelitian korelasional merupakan jenis
penelitian nonexperimental dimana peneliti mengukur dua variabel.

C. Cara Memandang Fakta


Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek penelitian di
luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di
lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
Agar lebih spesifik, perlu dipaparkan juga perbedaannya dengan cara pandang
metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa
sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif
berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan,
untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang sudah ada.

D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian
berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan
kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif
ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.

E. Kesimpulan
Perbedaan mendasar antara metode penelitian kualitatif dengan metode kuantitatif
adalah dalam hal pendekatan. Karena bahwa asumsi dasar dari masing-masing
pendekatan bertolak belakang. Namun, dalam suatu penelitian yang sama diijinkan
untuk menerapkan kedua metode yang ada, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif. Karena dalam metode kuantitatif tetap dibutuhkan data kualitatif sebagai
komponen pendukung/penunjang.
REFERENSI

Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: UIN


Maulana Malik Ibrahim Malang.

Priyono. Teddy Chandra(Ed).2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo:


Zifatama Publishing.

Liputan6.com. (2019, 10 Januari). 10 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan


Kuantitatif, Mahasiswa Wajib Tahu. Diakses pada 3 Oktober 2020, dari
https://www.liputan6.com/news/read/3867330/10-perbedaan-penelitian-kualitatif-
dan-kuantitatif-mahasiswa-wajib-tahu
TUGAS
REVIEW KARYA ILMIAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Penelitian yang diampu oleh :
Dr. Irrine Sulistiawati, ST., MT.

NAMA : IHWANUL MUSLIM


NIM : 1812039

INSTITUT TEKNOLOGI NASONAL MALANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2020
A. DEFINISI PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian
makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang
suatu fenomena; fokus dan multimetoda, bersifat alami dan holistik; mengutamakan
kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Dari sisi lain dan
secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Yusuf,
2013: 334).
B. REVIEW KARYA ILMIAH
JUDUL Kajian Kerentanan Tsunami Menggunakan Metode
Sistem Informasi Geografi di Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta

JURNAL Journal Of Marine Research. Volume 2, Nomor 1,


Tahun 2013, Halaman 103-111 Online di:
http: //ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
PENULIS Bangun Mardiyanto, Baskoro Rochaddi,
Muhammad Helmi
REVIEWER Ihwanul Muslim (1812039)
TANGGAL 3 Oktober 2020

Abstrak Pada Abstark penulis menyoroti Indonesia yang


memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia.
Gempa-gempa tersebut sebagian berpusat di dasar
Samudera Hindia dan dapat memicu terjadinya
tsunami (Arnold, 1986 dalam Suyatno, 1995).
Berdasarkan data dari BMKG, pada hari Senin 17
Juli 2006 bencana gelombang tsunami Selatan
Jawa terjadi dengan kekuatan gempa 6,8 Skala
Richter. Bencana gelombang tsunami tersebut
secara keseluruhan melanda sepanjang pantai
selatan Jawa Barat, Cilacap dan Yogyakarta.

Penulis juga memberikan paparan mengenai tujuan


melakukan penelitian.

Tujuan penelitiannya adalah membuat peta


kerentanan wilayah terhadap tsunami di peisir
Kabupaten Bantul menggunakan Sistem Informasi
Geografi (SIG) kemudian mengindentifikasi
wilayah-wilayah mana saja yang berada pada kelas
sangat rentan.

Pada abstark penulis menggunakan dua bahasa


yaitu, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta
menyertakan kata kunci terkait jurnal

Pendahuluan Pada bab ini penulis menguraikan gambaran umum


objek penelitian. Bahwa penelitian ini menekankan
pada kerentanan tsunami, karena Peta Kerentanan
memberikan lokasi yang tepat dimana masyarakat,
lingkungan atau keduanya berpotensial terkena
bencana alam besar yang dapat menyebabkan
kematian, luka-luka, polusi atau kerusakan lainnya
(Edwards et al. 2007).

Materi dan Metode Pada subbab ini penulis memaparkan metode yang
digunakan dalam penelitian.

Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah


metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk
non numerik atau data-data yang tidak
diterjemahkan dalam bentuk angka-angka dengan
menggunakan analisa deskriptif dan analisa overlay
peta hasil digitasi. Metode kuantitatif digunakan
untuk menganalisa data yang tersaji dalam bentuk
angka-angka dengan menggunakan sistem skor
(numerik)

Penulis juga melampirkan gmbar peta lokasi


sampling penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis, menguraikan hasil


penelitian dengan memetakan kerentanan wilayah
terhadap tsunami, hasil pengukuran run up tsunami,
peta parameter kerentanan yang berupa kerentanan
lingkungan, kerentanan fisik, dan pemodelan
spasial genangan tsunami.
Penulis juga memaparkan fungsi dan tujuan setiap
peta kerentanan.
a. Peta kerentanan fisik menggambarkan tingkat
kepadatan bangunan.
b. Pada peta pemodelan genangan tsunami
dengan run up 3,2 meter, terlihat bahwa
semakin tinggi run up tsunami yang mencapai
daratan maka semakin banyak daerah yang
terkena gelombang tsunami
c. Peta kerentanan wilayah dengan skenario ini
untuk mengetahui daerah mana saja yang
terletak pada kelas-kelas kerentanan apabila
pada masa yang akan datang terjadi tsunami
dengan magnitudo dan run up yang lebih
besar.

Diakhir subbab ini penulis memberikan cara atau


teori untuk mengurangi kerentanan.
Menurangi kerentanan dapat dilakukan dengan
menyusun kembali rencana tata ruang wilayah
pesisir yang berbasiskan tingkat kerentanan
tsunami. Selain itu, yang utama adalah greenbelt
yaitu penanaman kembali hutan pantai mulai saat
ini pada pesisir Kabupaten Bantul karena menurut
penelitian yang dilakukan oleh Kenji Harada dan
Fumihiko Imamura dalam Diposaptono dan
Budiman (2007) menjelaskan bahwa hutan pantai
dengan tebal 200 m, kerapatan 30 m per 100 m2
dan diameter pohon 15 cm dapat meredam 50
persen energi gelombang tsunami dengan
ketinggian 3 meter.

SIMPULAN Pada bagian ini penulis, memaparkan kesimpulan


penelitiannya dan wilayah-wilayah yang
menurutnya sangat rentan.

Desa di wilayah pesisir yang mempunyai tingkat


kerentanan tsunami yang tinggi adalah Desa
Poncosari (Kecamatan Srandakan), Desa
Gadingsari, Desa Gadingharjo, Desa Srigading
(Kecamatan Sanden), Desa Tirtoharo dan Desa
Parangtritis (Kecamatan Kretek).

KEKUATAN PENELITIAN Dengan penelitian ini memberikan kewaspadaan


sehingga penduduk setempat memahami potensi
yang mungkin tejadi
KELEMAHAN PENELITIAN Solusi dari kerentanan yang telah dipetakan oleh
penelitian ini belum rinci.

Anda mungkin juga menyukai