Anda di halaman 1dari 11

Makalah Metodologi Penelitian Pendidikan

Metode Penelitian Kualitatif


Dosen Pengampu : Dr. Deddy Ramdhani, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Ibrahim (200101098)
Shalahudin Adi Wicaksono (200101109)
M. Sopian Asrin (200101116)

JURUSAN PENDIDKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
DAFTAR ISI

Daftar Isi..............................................................................................................................i

Pendahuluan.........................................................................................................................ii

Pembahasan.........................................................................................................................1

A. Pengertian Penelitian Kualitatif...............................................................................1

B. Paradigma Penelitian Kualitatif...............................................................................2

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif...........................................................................3

Penutup................................................................................................................................7

Kesimpulan..........................................................................................................................7

Daftar Pustaka......................................................................................................................8

i
PENDAHULUAN

Metode penelitian kualitatif memiliki sejarah panjang. Penelitian kualitatif awalnya


dilakukan dalam sosiologi dan antropologi pada abad ke-19 dan ke-20, ketika para peneliti
mempelajari dan mencatat budaya dan perilaku manusia secara deskriptif. Metode ini lahir
ketika metode sebelumnya yaitu. metode penelitian kuantitatif sudah mapan dan dominan
selama sebagian besar abad ke-20. Metode penelitian kualitatif, berbeda dengan metode
penelitian sebelumnya, sebenarnya hanya merupakan reaksi terhadap tradisi paradigma
positivis dan postpositivis yang bertujuan untuk melakukan penelitian budaya interpretatif. 

Munculnya metode penelitian kualitatif dalam penelitian sosial dimulai dengan karya
para ahli Chicago School pada tahun 1920-an dan 1930-an dalam berbagai disiplin ilmu
seperti sejarah, kedokteran, keperawatan, pekerjaan sosial, dan komunikasi. Hal ini
menunjukkan bahwa metode penelitian kualitatif tidak berbeda dari satu jurusan, melainkan
dari beberapa jurusan ilmu sosial sekaligus. Itu mematahkan anggapan bahwa akar penelitian
kualitatif berbeda dari disiplin ilmu sosiologi.1

Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak didasarkan pada teori, tetapi pada
fakta-fakta yang ditemukan dalam penelitian lapangan. Oleh karena itu, analisis data yang
dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan selanjutnya dapat
dibangun menjadi hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian kualitatif Anda melakukan
analisis data untuk membentuk hipotesis sedangkan dalam penelitian kuantitatif Anda
melakukan analisis data untuk menguji hipotesis.2

1
Eko Murdiyanto, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal), (Yogyakarta: LP2M
UPN “Veteran” Yogyakarta Press, 2020), hlm 3
2
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makassar: CV. Syakir Media Press, 2021), hlm. 3

ii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilitian Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian
makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu
fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena
atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan
pendekatan kualitatif.3
Penilitian Kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penonjolan proses penelitian dan
pemanfaatn landasan teori dilakukan agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.
Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk meberikan gambaran umum tentang latar
belakang penelitian dan bahan pembahasan hasil penelitian.4
Menurut Sutopo dan Arief (2010) menyatakan peniltian kualitatif merupakan:5
1. Mendeskripsi dan menganaliskan fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual, maupun kelompok.
2. Kegiatan terencana untuk menangkap praktek penafsiran responden atau informan
terhadap terhadap dunianya yang selalu majemuk, berbeda dan dinamis.
3. Bersifat menggambarkan, mengungkapkan, dan menjelaskan.
Creswell (1998) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai proses penelitian dan
pemahaman berdasarkan metodologi yang mempelajari fenomena sosial dan masalah
manusia. Dalam pendekatan ini, peneliti membuat gambaran yang kompleks, memeriksa kata-
kata, melaporkan pandangan rinci responden dan melakukan penelitian dalam situasi alami.
Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007) berpendapat bahwa metodologi kualitatif adalah teknik
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang
orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan dalam kondisi alami
dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen sentral. Oleh
karena itu, peneliti harus memiliki teori dan visi yang luas untuk mengkaji, menganalisis dan

3
Anwar Mujahidin, METODE PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG PENDIDIKAN, (Jawa Tengah: CV. Nata Karya,
2019), hlm 4.
4
Rukin, Metodologi Penilitian Kualitatif, (Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmad Cendikia Indonesia, 2019), hlm 6.
5
Wawan Suwendra, Metodologi Penilitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayan, dan
Keagamaan, (Bali: Nilacakra, 2018), hlm 5.

1
mengkonstruksi objek penelitian secara lebih jelas. Studi ini menggarisbawahi pentingnya
sebuah makna dan nilai. 6

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian kualitatif merupakan suatu strategi
inquiri yang menekankan pencarian tentang suatu fenomena, dengan cara menganalisis
melalui pendekatan induktif untuk mendapatkan responden dan informasi sesuai dengan fakta
dilapangan.

B. Paradigma Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif menggunakan paradigma interpretatif atau fenomenologis yang
menggunakan landasan epistemologis tradisi pemikiran dalam ilmu-ilmu sosial, khususnya
sosiologi dan antropologi, yang diprakarsai oleh kelompok sosiolog Chicago School pada
tahun 1920-an dan 1930-an. Landasan pemikiran penelitian kualitatif adalah gagasan Max
Weber bahwa subjek penelitian sosiologi bukanlah fenomena sosial melainkan makna di balik
aktivitas individu yang mendorong terwujudnya fenomena sosial tersebut. 
Oleh karena itu, metode utama sosiologi Max Weber adalah pemahaman atau
pemahaman (jadi bukan menjelaskan atau menerangkan). Untuk memahami makna dari suatu
fenomena sosial, peneliti harus mampu berperan sebagai aktor yang diteliti, dan ia harus
mampu memahami aktor yang dipelajarinya agar sampai pada pemahaman yang utuh. makna-
makna yang melekat pada fenomena sosial yang diamatinya. (Suparlan, 1997). Oleh karena
itu, tujuan utama pendekatan kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau fenomena
sosial dengan lebih memfokuskan pada gambaran besar dari fenomena yang diteliti, bukan
menguraikannya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. 7
Paradigma dalam penelitian kualitataif (Creswell, 2009; Ponterotto, 2005) terdiri dari
Postpositivism, Constructivism–Interpretivism dan Criti-cal–Ideological.8
1. Pospositivism
Paradigma post-positivis menegaskan bahwa peneliti tidak dapat memperoleh fakta
tentang realitas jika peneliti mempertahankan detasemen (jarak) dari realitas yang ada.
Hubungan peneliti dengan realitas harus interaktif. Oleh karena itu perlu diterapkan

6
Eko Murdiyanto, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal), (Yogyakarta: LP2M
UPN “Veteran” Yogyakarta Press, 2020), hlm 19
7
Eko Murdiyanto, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal), (Yogyakarta: LP2M
UPN “Veteran” Yogyakarta Press, 2020), hlm 6
8
Juliana Batubara, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Konseling, Jurnal
Fokus Konseling, Vol. 3, No. 2, 2017, hlm. 103-104.

2
prinsip triangulasi, yaitu penggunaan metode, sumber informasi dan data yang
berbeda. data dan data.
2. Constructivism-Interpretivism
Penelitian kualitatif berlandaskan paradigma constructivism yang berpandangan bahwa
pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga
merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.
3. Critical-Ideological
Paradigma kritis-ideologis ini sama dengan paradigma postpositivisme yang menilai
realitas secara kritis. Peneliti kritis-ideologis harus mengakui kapasitas mereka untuk
berdialog dan menggunakan teori untuk menafsirkan atau menjelaskan tindakan
sosial. (Madison, 2005).

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Menurut penelitian Arikunto, berikut merupakan karakteristik penelitian bersifat kualitatif:9

1. Mengadopsi mentalitas induktif (empiris atau Perintahkan ke bawah). Artinya grounded


theory, atau teori yang diturunkan dari data dan bukan hipotesis, diperoleh dengan
menggunakan metode ini. Akibatnya, penelitian menghasilkan teori.
2. Sangat menghargai dan memberikan persepsi atau pendapat peserta atau narasumber.
Makna partisipan, yang meliputi (a) identitas; (b) tindakan; (c) interaksi sosial; (d)
pengaruh aspek; dan (e) interaksi aksi, merupakan fokus utama penelitian.
3. Rancangan penelitian bersifat organik; oleh karena itu, hindari penggunaan desain
konvensional untuk penelitian kualitatif.
4. Pemahaman adalah tujuan penelitian kualitatif. Ini berusaha untuk menemukan
kebenaran menggunakan metode empiris dan logis.
5. Topik kajian, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul
data. Data dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
6. Pengumpulan data didasarkan pada pengetahuan fenomonologi, yang mengacu pada
fenomonologi atau gejala yang mendalam.
7. Memberikan bobot lebih pada proses daripada hasil. Studi kualitatif lebih menekankan
munculnya gejala. Dengan kata lain, para ilmuwan lebih tertarik pada pertanyaan
"mengapa" daripada pertanyaan "apa".
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),hal.14-
16.

3
8. Data digunakan peneliti sebagai alat atau instrumen, sehingga tidak mungkin dipisahkan
dari kegiatan yang ditelitinya.
9. Analisis data dapat dilakukan selama dan setelah proses.
10. Hasil penelitian dipaparkan dan diinterpretasikan dalam konteks dan keadaan tertentu.
11. Penelitian naturalistik atau naturalistik adalah nama lain dari penelitian kualitatif.

Berikut adalah bagaimana Satori dan Komariah menjelaskan ciri-ciri metode penelitian
kualitatif:10

1. Informasi latar belakang dan sumber primer, seperti informasi tentang ojek dan
responden penelitian yang dikumpulkan secara pribadi oleh peneliti, merupakan
komponen penting dari penelitian kualitatif.
2. Bersifat deskriptif, berbeda dengan data kuantitatif, yang dimuat dalam bentuk angka dan
statistik, dan digambarkan sebagai kumpulan data dan fakta yang dimuat dalam bentuk
teks.
3. Informasi yang digunakan sebagai konsekuensi penelitian menjadi fokus utama peneliti.
4. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif, artinya kesimpulan yang diambil adalah
dalam bentuk yang sama sebagai subset dari deskripsi yang berkaitan dengan fakta atau
data yang ditemukan selama proses pengumpulan informasi.
5. Pentingnya memotivasi penelitian untuk menggali fakta secara mendalam dan
mengungkapkan suatu makna. Fokus utama penelitian adalah batasan penelitian, yang
mencegah temuan penelitian yang ambigu.
6. Rancangan penelitian tidak dapat dibakukan karena untuk itu diperlukan perubahan
urutan kegiatan yang mengarah pada urutan kegiatan yang mengarah pada urutan kondisi
dan gejala yang mengarah pada fokus penelitian.
7. Keabsahan data dievaluasi menurut standar yang telah ditetapkan. Penelitian kualitatif
dianggap valid jika menggunakan sumber yang dapat dipercaya dan melakukan
pengumpulan data di lapangan untuk menghilangkan ketidakpastian tentang keakuratan
hasil.

Penelitian komparatif dan penelitian kualitatif berbeda. Ada 15 ciri penelitian kualitatif untuk
menemukan perbedaan tersebut, antara lain:11

10
Ahmad Tarmizi Hasibuan, Mila Rosdiana Sianipar, Astary Desty Ramdhani, Fika Widya Putri, Nadya Zain
Ritonga, “Konsep dan Karakteristik Penelitian Kualitatif serta Perbedaannya dengan Penelitian Kuantitatif”,
Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 6, Nomor 2, 2022, hlm. 8690
11
Pupu Saeful Rahmat, "Penelitian Kualitatif", EQUILIBRIUM, Vol. 5, Nomor 9, Januari-Juni 2009, hlm. 4

4
a. Data untuk penelitian kualitatif dikumpulkan di udara terbuka.
b. Penggunaan peneliti sebagai alat penelitian yaitu metode primer pengumpulan data
berdasarkan observasi dan wawancara.
c. Pengumpulan data deskriptif dilakukan dalam penelitian kualitatif, dan hasilnya
kemudian didokumentasikan dalam laporan. Data dari penelitian ini dikumpulkan
dalam bentuk kata-kata, gambar, dan bukan data numerik.
d. Penelitian kualitatif sering mempertimbangkan efek dan akibat dari banyak variabel
yang berinteraksi satu sama lain selama pengumpulan data karena lebih
mementingkan proses daripada hasil.
e. Konteks perilaku atau tindakan diselidiki untuk menentukan signifikansinya. Jadi,
fokus utama penelitian kualitatif yang menekankan pada data langsung atau tangan
pertama itulah yang mendorong perilaku manusia. Agar semaksimal mungkin,
penelitian kualitatif menuntut peneliti untuk melakukan sendiri penelitian
lapangannya.
f. Baik triangulasi metode maupun sumber data banyak digunakan dalam penelitian
kualitatif dengan menggunakan teknik triangulasi.
g. Mengutamakan informasi kontekstual. Peneliti mengumpulkan informasi dan
menyimpan catatan cermat tentang topik yang mereka yakini terkait dengan masalah
yang mereka pelajari.
h. Subyek penelitian tidak diperlakukan sebagai obyek atau kedudukan yang lebih
rendah karena memiliki kedudukan yang sama dengan peneliti.
i. Memberikan perspektif responden—atau, lebih khusus lagi, cara dia memandang dan
mengatur dunia dan keterasingannya—prioritas emic.
j. Dengan penggunaan situasi yang kontradiktif atau tidak menguntungkan, penggunaan
metode ini diverifikasi, antara lain.
k. Pengambilan sampel yang disengaja. Dengan ukuran sampel yang terbatas dan
pemilihan berdasarkan tujuan studi, pendekatan kualitatif digunakan.
l. Untuk memastikan prosedur pengumpulan dan analisis data, gunakan metode jejak
audit yang dimaksud.
m. Telah melakukan analisis sejak penelitian dimulai. Data segera dianalisis, kemudian
dilakukan pencarian dan analisis data lagi, demikian seterusnya hingga diperoleh hasil
yang cukup.

5
n. Pengembangan temuan atau teori didasarkan pada fakta yang dikumpulkan dari
penelitian lapangan.

6
PENUTUP

KESIMPULAN
Metode penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk
memahami makna dan kompleksitas fenomena secara mendalam, berdasarkan interpretasi dan
pemahaman individu yang terlibat dalam fenomena tersebut. Metode ini lebih focus pada
aspek kualitatif daripada kuantitaitf, sehingga data yang dikumpulkan berupa informasi yang
lebih mendalam, deskriptif, dan kompleks, daripada sekedar angka dan statistik.
Paradigma penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami
suatu fenomena social atau perilaku manusia secara mendalam dan kompleks. Paradigm ini
berfokus pada pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep seperti makna,
pengalaman, persepsi, dan interpretasi.
Diantara karakteristik diatas maka, terdapat karakteristik utama dari metode penelitian
kualitatif yaitu:
1. Orientasi interpretatif: peneliti berusaha untuk memahami makna fenomena dari
perspektif orang yang terlibat dalam fenomena tersebut.
2. Pengumpulan data berbasis teks: data yang dikumpulkan berupa teks seperti transkripsi
wawancara, catatan lapangan, dokumen tertulis, atau rekaman audio/video.
3. Analisis induktif: peneliti mencari pola dan tema secara alami dari data, tanpa menikuti
hipotesis atau kerangka konsep sebelumnya.
4. Keterlibatan peneliti: peneliti harus terlibat secara langsung dalam pengumpulan dan
analisis data, sehingga menjadi salah satu instrument utama dalam penelitian
5. Konteks alamiah: dilakukan pada kondisi alami atau lingkungan asli ketika fenomena
terjadi di tempat tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Saeful Rahmat, Pupu. Januari-Juni 2009. "Penelitian Kualitatif". EQUILIBRIUM, Vol. 5,


Nomor 9
Hasibuan, Ahmad Tarmizi, dkk. 2022. “Konsep dan Karakteristik Penelitian Kualitatif serta
Perbedaannya dengan Penelitian Kuantitatif”, Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 6, Nomor 2
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Batubara, Juliana. 2017. Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
dalam Konseling, Jurnal Fokus Konseling, Vol. 3, No. 2
Murdiyanto, Eko. 2020. Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh
Proposal). Yogyakarta: LP2M UPN “Veteran” Yogyakarta Press
Suwendra, Wawan. 2018. Metodologi Penilitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,
Kebudayan, dan Keagamaan. Bali: Nilacakra
Rukin. 2019. Metodologi Penilitian Kualitatif. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmad Cendikia
Indonesia
Mujahidin, Anwar. 2019. METODE PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG
PENDIDIKAN. Jawa Tengah: CV. Nata Karya
Abdussamad, Zuhri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media Press

Anda mungkin juga menyukai