Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 4

 Reni Kumalasari (0104191025)


 Syaiful Iman Zuhri (0104182129)

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Era modern ini, semua aktivitas selalu mempunyai runjukan dan
pedoman. Karena hal itu, menunjang kesuksesan dan kekonkritan segala
aspek. Sebuah penelititanpun juga harus mempunyai rujukan yang jelas
dan dapat dijadikan pegangan. Dengan adanya pegangan/referensi tersebut
dapat memudahkan seseorang dalam penelitian.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, di mana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, kegiatan
penelitan adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan
mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas
prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses
yang intensif dalam pengembangan generalisasi.
Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir
deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini,
orang dapat melakukan kegiatan informal dalam kegiatan sehari-hari.
Metode penelitian terbagi menjadi dua, yaitu metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Metode kuantitatif mempunyai ciri khas angka, atau
perhitungan.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh

1
karena itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas
jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti
menjadi lebih jelas.
Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif
selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar
antara “masalah” dalam penelitian kuantitatif dan “masalah” dalam
penelitian kualitatif. Kalau dalam penelitian kuantitatif, masalah yang akan
dipecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik dan dianggap tidak
berubah. Tetapi dalam peneltian kualitatif, masalah yang dibawa oleh
peneliti masih remang-remang. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang atau berganti
setelah peneliti berada di lapangan.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat
nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk
mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial,
untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan
meneliti sejarah perkembagan. Lebih jelasnya penjelasan tersebut akan
dijabarkan dalam makalah ini. Dengan judul “Penelitian Kualitatif”.

2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas yaitu :
 Apa Pengertian Penelitian Kulitatif?
 Bagaimana Karakteristik Penelitian Kualitatif?
 Bagaimana ciri-ciri dan langkah-langkah penelitian kualitatif?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian, yaitu
untuk mendeskripsikan:
 Pengertian penelitian kualitatif.
 Karakteristik penelitian kualitatif.
 Ciri-ciri dan langkah-langkah penelitian kualitatif.

2
B. Pengertian metode penelitian kualitatif
Metodologi penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru,
karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut
disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat
seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang
ditemukan dilapangan.1
Metodologi penelitian kualitatif juga sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnoghrapi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya; disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data
yang terkumpul analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasannya dan dalam peristilahannya.
Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen,
maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga
mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi
sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan

1
Alimul, Azis. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

3
pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial
pendidikan yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat
trianggulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara
gabungan atau simultan.
Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-
fakta yang ditemukan dilapangan dan dikonstruksikan menjadi hipotesis
atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang
tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam
penelitian kualitatif dinamakan transferability.2
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan
manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia.
Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam
keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan
aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum,
administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya
dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses
berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui
proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi
dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu
memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang
diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan
yang lain karena ada perbedaan konteks.
Para peneliti lebih senang menghubungi beberapa informan kunci
dari suatu komunitas. Jumlah informan yang dijadikan responden

2
Bogdan dan Biklen. 1984. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bogor:

4
jumlahnya dapat dikatakan relatif kecil sekali. Sebagai konsekuensinya,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti relatif mendalam
sekali. Kesediaan informan untuk mau menghabiskan waktunya berjam-
jam dalam beberapa hari sering menjadi pertanda berhasilnya proses
wawancara.3
Tugas peneliti adalah mengumpulkan data dan menyajikannya
sedemikian rupa sehingga para informan dibiarkan berbicara sendiri.
Tujuannya adalah untuk membuat laporan apa adanya dengan sedikit atau
tanpa interpretasi atau campur tangan atas kata-kata lisan informan dan
dengnan sedikit atau tanpa penafsiran atas pengamatan yang dilakukan
oleh para peneliti sendiri. Walau kelompok peneliti ini berpendapat bahwa
pandangan informan tentang realitas tidak mencerminkan ”kebenaran”,
namun pendapat subjek dilaporkan secara spontan dan penuh makna.
Penelitian kualitatif umumnya digunakan dalam dunia ilmu-ilmu
sosial dan budaya misalnya penelitian kebijakan, ilmu politik,
administrasi, psikologi komunitas dan sosiologi, organisasi dan
manajemen, bahkan sampai pada perencanaan kota dan perencanaan
regional.
Menurut Miles dan Hubermen bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok
bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya dalam
konteks tertentu. Sehingga ada tiga aspek pokok yang harus dipahami:
 Pada dasarnya manusia selalu bertindak sesuai dengan makna
terhadap semua yang ditemui dan dialami di dunia ini.
 Makna yang ditemui dan dialami timbul dari interaksi antar
individu.
 Manusia selalu menafsirkan makna yang ditemui dan dialami
sebelum ia bertindak, tindakan yang dijalankan sejalan dengan
makna terhadap barang yang digunakan.
3
Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

5
Menurut Strauss dan Corbin menyatakan bahwa seseorang yang
melakukan penelitian kualitatif memiliki beberapa alasan. Pertama, adalah
alasan demi kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya.
Beberapa peneliti yang memiliki latar belakang bidang pengetahuan
seperti antropologi, atau yang terkait dengan orientasi filsafat seperti
fenomenologi, biasanya dianjurkan untuk menggunakan metode kualitatif.
Kedua, adalah alasan untuk tidak terjebak pada angka-angka hasil
pengolahan dengan menggunakan teknik statistik yang cenderung berlaku
untuk populasi. Ketiga, adalah alasan dari sifat masalah yang diteliti.
Dalam beberapa bidang studi, pada dasarnya lebih tepat digunakan jenis
penelitian kualitatif. Contoh dari penelitian semacam ini adalah penelitian
untuk mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena seperti
sakit, berganti agama, ketagihan obat, kehidupan pengemis, dan pola
partisipasi wanita bekerja di luar rumah.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan
kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data
yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan.
Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:
 Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti
yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep
yang ada dalam data dapat diungkap.
 Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris
dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan
berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.
 Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang
sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal
permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.
 Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi
(perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada
konsep-konsep yang timbul dari data.

6
C. Karakteristik umum penelitian kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil
dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan
Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas karakteristik penelitian
kualitatif, yaitu:
 Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks
dari suatu keutuhan (enity).
 Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti
sendiri atau dengan bantuan orang lain.
 Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
 Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.
 Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori subtantif yang berasal dari data.
 Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata,
gambar) bukan angka-angka.
 Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
 Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam
penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam
penelitian.
 Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan
objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim
digunakan dalam penelitian klasik.
 Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus
disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara).
 Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil
interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh
manusia yang dijadikan sumber data.

7
Sama halnya dengan Hadi dan Haryono (1998) mengklasifikasikan
karakteristik penelitian kualitatif, yaitu:
1) Latar alamiah
Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar
alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan Peneliti memasuki
dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga
dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau
sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data utama.
3) Metode kualitatif
Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda Menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dan responden Metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-
kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data lebih dapat
menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-
keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar
lainnya Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh
bersama yang mempertajam hubungan-hubungan dapat
memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari
struktur analitik
5) Teori dari dasar
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

8
10) Desain yang bersifat sementara

Dari referensi yang lain, ada pula yang mengemukakan lima ciri
pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:4
 Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial
merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi
tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada
waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati,
mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan
peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu
segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak
lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
 Memiliki sifat deskriptif analitik
Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang
diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan,
analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti
segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi,
mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data
aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam
bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data pada umumnya
menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu
fenomena terjadi. Untuk itu peneliti dituntut memahami dan
menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan
justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.

4
Hasan, Alwi. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

9
 Tekanan pada proses bukan hasil
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.
Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu
kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai
fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja.
Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan,
prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks
lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses
alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang
terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk
mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. Makna suatu
proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan
teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
 Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta
empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau
penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan
dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas
tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan
tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik
waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,
prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan
dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang
terpisah namun saling berkaitan.
 Mengutamakan makna

10
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap
berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya
penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru,
peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang
guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah
dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru.
Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina,
dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti
mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan
pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah.
Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru)
diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian
secara sahih dan tepat.

D. Ciri-ciri Penelitian Kualitatif


Menurut Hadi dan Haryono (1998) menyatakan bahwa ciri-ciri penelitian
kualitatif, antara lain:
1) Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
2) Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data
3) Analisis data dilakukan secara induktif
4) Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata,
gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka
statistik
5) Tekanan penelitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih
banyak mementingkan segi proses daripada hasil.
6) Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
7) Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
8) Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama
9) Pembentukan teori berasal dari dasar
10) Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
11) Teknik sampling cenderung bersifat purposive

11
12) Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
13) Makna sebagai perhatian utama penelitian

E. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Memilih masalah
 Studi pendahuluan
 Merumuskan masalah
 Merumuskan hipotesis
 Memilih pendekatan
 Menentukan variabel dan sumber data
 Menentukan dan menyusun instrumen
 Mengumpulkan data
 Analisis data
 Menarik kesimpulan
 Menulis laporan

Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakukan


penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a) Menetapkan Fokus Penelitian
Prosedur penelitian kualitatif mendasarkan pada logika berpikir
induktif sehingga perencanaan penelitianya bersifat sangat fleksibel,
penelitian kualitatif harus melalui tahap-tahap dan prosedur penelitian
yang telah ditetapkan. Hal pertama yang dilakukan sebelum memulai
seluruh tahap penelitian kualitatif adalah menetapkapkan research
question, yang dalam penelitian kualitatif disebut sebagai fokus penelitian
adalah pertanyaan tentang hal-hal yang ingin dicari jawabanya melalui
penelitian tersebut.

12
b) Menentukan Setting Dan Subjek Penelitian
Setting penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang
sangat penting dan telah ditentukan ketika menempatkan fokus penelitian.
Setting dan subjek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah
ditentukan sejak awal penelitian. Setting penelitian ini menunjukan
komunitas yang akan diteliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka.
dalam penelitian kualitatif setting penelitian akan menunjukan lokasi
penelitian yang langsung melekat pada fokus penelitian yang telah
ditetapkan sejak awal. Setting penellitian ini tidak dapat diubah kecuali
fokus penelitianya diubah.5
Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian
ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yanga
akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses
penelitian.informan penelitian ini meliputi beberapa macam, seperti: (1)
informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, (2) informan utama,
yaitu mereka yang terlihat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti; (3)
informan tambahan, mereka yang dapat memberikan informasi walaupun
tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
c) Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Dan Analisis Data
Pengolahaan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan
selama proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak
harus dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak
dilakukan setelah pengolahan data selesai. Dalam hal ini sementara data
dikumpulkan, peneliti dapat mengolah dan melakukan analisis data secara
bersamaan. Sebaliknya, pada saat menganalisis data, peneliti dapat

5
Sugiyono. 1992. Model Alternatif Sistem dan Manajemen Pendidikan untuk
Menyiapkan Tenaga Kerja Industri Permesinan Modern. Yogyakarta : Laporan
Penelitian, Fakultas Teknik Universitas Negeri.

13
kembali lagi kelapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap
perlu dan mengolahnya kembali.
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengklarifikasi atau
mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus
penelitianya. Bila penelitian tersebut untuk membentuk proposisi-
proposisi atau teori, maka analisis data secara induktif dapat dilakukan
melalui beberapa tahap, seperti yang dilakukan (Taylor dan Bogdan,
1984:127) dalam grounded research sebagai berikut:
 Membuat definisi sementara tentang gejala yang dipelajari
 Rumuskan suatu hipotesisuntuk menjelaskan gejala tersebut
 Pelajari suatu kasus untuk melihat kecocokan antara kasus ddan
hipotesis
 Jika hipotesis tidak rumuskan kasus, rumuskan kembali hipotesis
gejala yang dipelajari
 Pelajari kasus-kasus negative untuk menolak hipotesis
 Bila ditemui kasus negative, formuasikan kembali hipotesis gejala
 Lanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara
menguji kasus-kasus yang bervariasi.
d) Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita
tentang sesuatu hal yang pada orang lain. Oleh Karena itu data yang
diperoleh adalah kata-kata dan bukan bentuk angka, sering kali data adalah
sebuah kutipan langsung dari kata-kata terwawancara. Hasil penelitian
kualitatif juga dapat disajikan dalam bentuk life History, yaitu deskripsi
tentang peristiwa dan pengalaman penting dari kehidupan atau beberapa
bagian pokok dari kehidupan seseorang dengan kata-katanya sendiri.

14
F. Penutup
Penelitian kulitatif adalah salah satu metode penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui
proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi
dan setting fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu
memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang
diteliti.
Dalam penelitian kualitatif peneliti melaksanakan kegiatan
penelitian secara objektif terhadap kenyataan subjektif yang diteliti. Dalam
hal ini subjektifitas berlaku terhadap kenyataan yang diteliti, dalam arti
kenyataan tersebut dilihat dari sudut mereka yang diteliti.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan ketepatan dan kecukupan
data. Penekanan dalam kualitatif adalah validitas data, yaitu kesesuaian
antara apa yang dicatat sebagai data dan apa yang sebenarnya terjadi pada
latar yang diteliti.

15

Anda mungkin juga menyukai