Anda di halaman 1dari 19

TUGAS RESUME BUKU METODE PENELITIAN KUALITATIF

Disusun olhe : Dewi Riyani Puspitasari (1617404009)

1. Pengertian dan Teorı dalam Penelitian Kualitatif

Metode kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivistik,


artistic, dan interpretive research. Metode penelitian kualitatif dinamakan metode baru
karena popularitasnya belum lama, dinamakan postpositivistik karen berlandaskan
pada filsafat postpositiivisme. Metode ini juga disebut sebagai metode artistic karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan juga disebut sebagai metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap
data yang ditemukan di lapangan.

Dalam penelıtıan kualitatif yang berlandaskan pada postpotivitisme, suatu


realitas atau objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa
variable. Penelitian kualitatif memandang objek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil
kontruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gekala yang diamati serta holistic
karena setiap aspek dari objek tersebut memiliki satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Sedang, realitas dalam penelitian ini tidak hanya pada sesuatu yang
tampak, tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut sehingga bisa dikatakan realitas
merupakan konstruksi atau interprestasi dari pemahaman terhadap semua data yang
tampak di lapangan.

Sifat holistic yang ada pada penelitian ini dan beberapa point yang
menunjukkan penelitian ini menekankan pada proses menyimpulkan bahwa penelitian
kualitatif dalam melihat hubungan antar variable pada objek yang nantinya akan
diteliti lebih bersifat interaktif, yaitu saling mempengaruhi sehingga kurang terlihat
mana variable independent dan dependennya. Tidak hanya itu, penelitian ini juga
menekankan pada kedalaman informasi sampai pada tingkat makna.

Secara singkatnya, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci.
Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik trianggulasi (gabungan) dan analisis data

1
bersifat induktif atau kualitatif sehingga hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi.

Dalam penelıtıan kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti


masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal
penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
peneliti memasuki lapangan atau konteks social. Terlebih, hubungan penelitian
kualitatif dalam kaitannya dengan teori yaitu sifatnya yang menemukan teori.
Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk
menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang
diteliti meskipun hanya bersifat sementara.

Penelitian kualitatif bersifat holistic, jumlah teori yang harus dimiliki oleh
peneliti kualitatif jauh lebih banyak dikarenakan keharusan yang nantinya akan
disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Dengan begitu, peneliti
kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi human instrument
yang baik. Sedang, untuk menjadi instrument penelitian yang baik, peneliti dituntut
untuk memiliki wawasan yang luas baik secara teoritis atau wawasan yang terkait
dengan konteks social dalam segi nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat istiadat yang
terjadi dan berkembang dalam konteks social tersebut.

Apabila peneliti tidak memiliki wawasan yang luas, maka peneliti akan
kesulitan untuk membuka pertanyaan kepada sumber data, kesulitan memahami apa
yang terjadi dan tidak akan dapat melakukan analisis secara induktif terhadap data
yang diperoleh.

2. Paradigma, Pendekatan dan Jenis Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan

Penelıtıan kualıtatıf adalah model penelitian yang bersifat humanistik yang di


mana manusia dijadikan sebagai subjek utama dalam peristiwa social. Paradigma
kualitatif meyakini bahwa dalam suatu system kemasyarakatan, terdapat suatu ikatan
yang menimbulkan system yang teratur dan keteraturan ini terjadi secara alamiah.
Dengan begitu, tugas seorang peneliti social dalam menggunakan subjek manusia di
penelitian kualitatifnya yaitu mencari dan menemukan keteraturan itu sendiri.
Penelitian kualitatif memiliki beberapa pendekatan, di antaranya yaitu :

a. Pendekatan Fenomenologi

2
Pendekatan ini berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan
bagaimana pengaruh peristiwa tersebut dengan manusia dalam situasi dan
kondisi tertentu. Beberapa karakteristik pendekatan fenomenologi yaitu; 1)
tidak berasumsi akan berbagai hal yang dianggap berarti bagi manusia yang
menjadi subjek penelitian, 2) memulai penelitian dengan ketenangan berfikir
untuk mengetahui apa yang sedang diteliti, 3) melakukan penelitian secara
mendalam hinggap pada aspek subjektif perilaku manusia dan 4) mempercayai
adanya banyak cara dalam kehidupan manusia yang dapat digunakan untuk
menafsirkan pengalaman.

b. Pendekatan Etnometodologi

Pendekatan etnometodologi adalah pendekatan yang memfokuskan


pada kajian yang diteliti atau subjek matter. Bidang kajian pendekatan ini
adalah orang yang berada dalam berbagai situasi dan kondisi yang ada dalam
masyarakat. Terlebih, etnometodologi membahas tentang berbagai hal yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan apa yang manusia kerjakan,
bagaimana manusia melihat dan menjelaskan suatu peristiwa, bagaimana
mendeskripsikan berbagai urutan dan golongan serta bagaimana tata tertib
mengatur manusia dalam dunia dan lingkungan juga sistem di mana manusia
hidup.

Metode penelitian secara umum dimengerti sebagai suatu kegiatan ilmiah yang
dilakukan secara bertahap dirnulai dengan penentuan topik, pengurnpulan data dan
menganalisis data, sehingga nantinya diperoleh suatu pemahaman danpengertian atas
topik, gejala atau isu tertentu. Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai
suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan
tertentu baik praktis maupun teoritis. metode penelitian kualitatif, Creswell (2008)
mendefinisikannya sebagaisuatu pendekatanatau penelusuran untuk mengeksplorasi
dan memahami suatu gejala sentral. hasil penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh
pandangan, pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena data tersebut diinterpretasikan
oleh peneliti. Oleh karena itu, sebagian orang menganggap penelitian kualitatif agak
bias karena pengaruh dari peneliti sendiri dalam analisis data.

Peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan


pertanyaan yang umum dan agak luas. lnformasi yang disampaikan oleh partisipan

3
kemudian dikumpulkan, dan informasi tersebut biasanya berupa kata atau teks.
Pertanyaannya bisa dimulai dengan yang umum, tetapi kemudian meruncing dan
mendetail. Bersifat umum karena peneliti memberikan peluang yang seluas-luasnya
kepada partisipan mengungkapkan pikiran dan pendapatnya tanpa pembatasan oleh
peneliti. Hal itu disebabkan oleh penekanan pada pentingnya inforrnasi dari partisipan
sebagai sumber data utamanya. Data-data yang didapat dari informasi peserta
penelitian dapat saja rnengubah arah penelitian. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya
praduga atau asumsi dari peneliti yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh partisipan, dan karena tujuan metode kualitatif mencari makna
pengalaman partisipan, maka arah penelitian harus disesuaikan dengan pernyataan dari
informan saat diwawancarai.

Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis. Hasil
analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi atau dapat pula dalam bentuk
tema-tema. Dari data-data itu peneliti membuat interpretasi untuk menangkap
penjelasan yang lebih dalam. Lalu, peneliti melakukan self-reflection dan
menjabarkannya dengan penelitian-penelitian dari ilmuwan lain yang telah dibuat
sebelumnya. Hasil akhir dari penelitian kualitatif lalu dituangkan dalam bentuk
laporan tertulis. Laporan tersebut bersifat fleksibel dikarenakan tidak adanya
ketentuan baku tentang struktur dan bentuk laporan hasil penelitian kualitatif.

3. Populasi dan Sampel

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi dan sampel


dıkarenakan penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi
social tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi akan tetapi
ditransferkan ke tempat lain yang situasi social yang memiliki kesamaan dengan
situasi social pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak
dinamakan dengan responden akan tetapi naras umber atau partisipan, informasi,
teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitin kualitatif juga bukan disebut
sampel statistic tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif yaitu
menghasilkan atau menemukan teori.

Teknik pengambilan sampel yang sering digunakan yaitu purposive sampling


dan snowball sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu. Garis besar dari sampel purposive diantaranya

4
yaitu 1) Emergent sampling design/sementara, 2) Serial selection of sample
units/menggelinding seperti bola salju (snowball) 3) Continuous adjustment or
‘focusing’ of the sample/disesuaikan dengan kebutuhan, 4) Selection to the point of
redundancy/dipilih sampai jenuh.

Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai


memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design).
Caranya yaitu peneliti memilih orang-orang tertentu yang dipertimbangkan nantinya
akan memberi data yang diperlukan. Berdasarkan data atau infromasi yang diperoleh
dari sampel sebelumnya, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang
dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap (serial selection of sample
units/snowball). Unit sampel yang dipilih makin lama makin terarah sejalan dengan
terarahnya fokus penelitian (continuous adjustment or ‘focusinf’ of the sample).

4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara


mengamati objek penelitian dari berbagai proses, baik psikologis maupun
biologis. Beberapa keuntungan yang kita dapat dalam mengumpulkan data
dengan metode observasi yaitu 1) peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi social, 2) peneliti memperoleh
pengalaman secara langsung sehingga memungkinkan penelti menggunakan
pendekatan induktif yang akan membuka kemungkinan untuk melakukan
penemuan, 3) peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak diamati orang lain selain
pada apa yang terungkap dalam hasil data wawancara, 4) peneliti dapat
menemukan hal-hal yang tidak diungkapkan responden dalam wawancara dan
di luar persepsi responden sehingga peneltii dapat memperoleh hasil yang lebih
komprehensif, 5) peneliti tidak hanya memperoleh data, namun juga
memperoleh kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi social yang
diteliti. Observasi memiliki beberapa macam, yaitu :

 Observasi Partisipasif : peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari


dengan objek yang sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai
sumber data penelitian.

5
 Observasi Terus Terang atau Tersamar : peneliti dalam mengumpulkan
data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang
melakukan penelitian sehingga kedua belah pihak saling mengetahui
bahwa adanya aktivitas penelitian.

 Observasi Tak Terstruktur : observasi yang tidak dipersiapkan secara


sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini terjadi karena
peneliti tidak tahu secara pasti apa yang akan diamati.

b. Metode Wawancara.

Metode wawancara adalah suatu metode yang dıgunakan jıka ingin


mengetahui hal-hal darı responden lebih dalam. Wawancara dapat dilakukan
secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dapat dilakukan melalui tatap muka
maupun menggunakan telepon. Metode wawancara terbagi menjadi tiga macam
:

 Wawancara terstruktur mewajibkan pengumpul data telah menyiapkan


instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternative jawabannya juga telah disiapkan. Dengan begitu, setiap
responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.

 Wawancara tidak terstruktur membebaskan peneliti tidak menggunakan


pedoman wawancara yang sistematis. Dalam hal ini, peneliti belum
mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga peneliti
lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden.
Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut,
peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih
terarah pada suatu tujuan yang artinya pada awal wawancara yang
dibicarakan adalah hal-hal yang tidak terkait dengan tujuan dan jika sudah
terbuka kesempatan untuk menanyakan sesuatu yang menjadi tujuannya,
maka segera ditanyakan.

 Wawancara semiterstruktur di mana pelaksanaannya lebih bebas dari


wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan yang lebih terbuka, di mana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

6
Beberapa instrument yang mampu mendukung metode pengumpulan data
dengan wawancara di antaranya yaitu 1) buku catatan yang berfumgsi untuk
mencatat semua percakapan dengan sumber data, 2) tape recorder yang berfungsi
untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan, 3) kamera untuk
mendokumentasikan beberapa hal yang diperlu didokumentasikan.

c. Metode Kuesioner/Angket

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi


seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis terbuka/tertutup untuk dijawab
responden. Kuesioner digunakan apabila jumlah responden cukup banyak dan
tersebar luas.

d. Metode Dokumentasi :

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan bisa


berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Beberapa bentuk dari dokumentasi lebih jauhnya yaitu catatan harian, biografi,
sejarah kehidupan, foto, sketsa, gambar hidup, film, dan lain-lain. Hasil
penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya jika
didukung oleh beberapa dokumentasi yang didapat dari proses penelitian yang
berarti dokumentasi adalah pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara. Akan tetapi, tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang
tinggi.

e. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Jika peneliti menggunakan triangulasi, secara tidak langsung peneliti
sudah mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara
mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Nilai dari pengumpulan data secara triangulasi yaitu untuk mengetahui data
yang diperoleh meluas (convergent), tidak konsisten atau kontradiksi.

7
5. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif.

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis daa
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya
sehingga bisa dipahami dengan mudah dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, yang selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis yang selanjutnya mencari data secara berulang sehingga mampu
menyimpulkan diterima atau tidaknya hipotesis tersebut. Menurut Bogdan, analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting yang nantinya
akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

a. Analisis Data Sebelum di Lapangan :

 Teknik Reduksi Data : reduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola, sedang
membuang yang tidak perlu.

 Data Display (Penyajian Data) : Setelah direduksi, langkah selanjutnya


yaitu penyajian data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sebagainya.
Dengan menyajikan data, hal ini akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami. Yang paling sering digunakan dalam penyajian data
penelitian kualitatif yaitu teks bersifat naratif.

 Conclusion Drawing/Verification : kesimpulan awal yang dikemukakan


masih bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan yang dikemukakan dalam
8
penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya tidak jelas sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.

b. Analisis Data Selama di Lapangan :

 Analisis Domain : Setelah peneliti memasuki objek penelitian yang


berupa situasi social, selanjutnya melaksanakan observasi partisipan,
mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi
deskriptif maka selanjutnya adalah melakukan analisis domain. Analisis
domainberguna untuk memperoleh gambaran yang umum dan
menyeluruh dari objek penelitian atau situasi social. Data diperoleh dari
grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum
tentang objek yang diteliti yang sebelumnya pernah diketahui. Dalam
analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih di
permukaan namun sudah menemukan domain-domian atau kategori dari
situasi social yang diteliti.

 Analisis Taksonomi : Setelah peneliti melakukan analisis domain,


selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti yang ditetapkan sebagai
fokus penelitian perlu diperdalam lagi melalui pengumpulan data di
lapangan. Analisis taksonomi berarti analisis terhadap keseluruhan data
yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Hasil
analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram
garis dan simpul, dan out line yang dapat digambarkan.

 Analisis Komponensial : pada analisis ini yang dicari untuk


diorganisasikan dalam domain bukan keserupaan dalam domain akan
tetapi yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan
begitu, sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen
akan dapat ditemukan.

 Analisis Tema Budaya : Analisis tema atau discovering cultural themes


merupakan upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas
domain yang ada. Dengan ditemukannya benang merah dari hasil
9
analisis domain, taksonomi dan komponensial, maka selanjutnya akan
tersusun suatu konstruksi bangunan dari situasi sosial atau objek
penelitian yang sebelumnya belum jelas.

6. Validitas dan Realibilitas Penelitian Kualitatif.

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan dayad yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Validitas penelitian
terbagi menjadi dua, yaitu validitas internal yang berkenaan dengan derajat akurasi
desain penelitian dengan hasil yang dicapai dan validitas eksternal yang berkenaan
dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan
pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Realibilitas berkenaan dengan derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dinyatakan reliabel jika dua
atau lebih peneliti dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama. Jika ada
peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada objek yang sama
dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian
kualitatif jika temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi dengan objek
yang diteliti.

 Teknik Tabulasi Data : tabulasi data berisi pembuatan tabel yang berisi
data yang sudah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
Tabulasi data memiliki 3 macam; a) tabel analisis berisi informasi yang
sudah dianalisa, b) tabel pemindahan berfungsi sebagai tempat untuk
memindahkan kode dari hasil pengamatan atau kuesioner (arsip), c)
tabel biasa dibuat untuk tujuan tertentu.

 Teknik Verifikasi Data : verifikasi data yaitu proses pemeriksaan akan


benar tidaknya suatu pernyataan sehingga perlu dianalsis agar dapat
diuji secara hipotesis.

 Teknik Triangulasi Data : Teknik ini merupakan proses yang


menentukan aspek validitas informasi yang diperoleh untuk nantinya
disusun dalam suatu penelitian yang nantinya dari Teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Teknik ini diajukan untuk menghilangkan dikotomi antara pendekatan
10
kualitatif dan kuantitatif sehingga benar-benar ditemukan teori yang
tepat. Sederhananya, teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan suatu data yang memanfaatkan suatu hal lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian.

7. Proposal Penelitian Kualitatif Pendidikan

Rancangan penelitian atau biasa disebut proposal penelitian kualitatif terdiri


dari empat komponen besar, yaitu permasalahan, landasan teori dan pengajuan
hipotesis (studi kepustakaan), metode penelitian, organisasi dan jadwal penelitian.
Proposal penelıtıan kualıtatıf berısı garıs-garıs besar rencana yang mungkin akan
dilakukan.

Komponen dan sistematika dalam proposal penelitian kualitatif bersifat


sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Berikut adalah
format sistematika proposal penelitian kualitatif :

I. PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

B. Fokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

II. STUDI KEPUSTAKAAN

A. ……………….

B. ……………….

C. ………………

III. PROSEDUR PENELITIAN.

A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode

B. Tempat Penelitian

C. Instrumen Penelitian

D. Sampel Sumber Data

11
E. Teknik Analisis Data

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data

IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN.

A. Organisasi Penelitian

B. Jadwal Penelitian

V. BIAYA YANG DIPERLUKAN.

Berikut penjelasan lebih mendetail dari sistematika dan penyusunan proposal


penelitian kualitatif :

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis


berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk
di teliti. Masalah terjadi saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama
dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan
menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi perhatian banyak
orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat. Latar belakang
dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian
ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan
untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan
praktis. Latar belakang penelitian berisi :

 Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan
temuan penelitian sebelumnya.

 Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar


pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana
penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik
yang diteliti.

12
 Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan
menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat,
mengganggu bahkan mengancam.

 Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan


teoritis.

 Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang


diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan


penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan
secara eksplisit untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan
observasi. Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi
observasi serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah. Dalam
menentukan fokus, anda harus menyertakan syarat-syarat sebagai berikut :

 Harus fleksibel, yaitu masalah tersebut dapat diteliti, dan dapat


dilakukan dengan cara yang efisien.

 Harus jelas, yaitu bahwa semua orang memiliki pemahaman yang


sama sesuai dengan rumusan masalah tersebut.

 Harus signifikan, yaitu bahwa hasil kajiannya tersebut memberi


kontribusi yang riil terhadap pengembangan ilmu, masalah
kemanusiaan lain / perumusan kebijakan.

 Harus etis, yaitu kajian serta hasil-hasilnya tidak bertujuan untuk


menghujat / menistakan orang lain.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya


terletak di awal laporan atau proposal dan biasanya terletak setelah latar
belakang yang dijelaskan dalam laporan tersebut. Rumusan masalah
digunakan untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas dokumen
tersebut kepada para pembaca. Secara umum, suatu rumusan masalah akan
13
menggarisbawahi fakta-fakta dasar dari masalahnya, menjelaskan alasan
masalah itu penting, dan menentukan solusi secepat dan selangsung
mungkin. Rumusan masalah sering digunakan di dunia bisnis untuk
kepentingan perencanaan tapi dapat juga diperlukan dalam situasi
akademis sebagai bagian dari laporan yang bergaya seperti laporan atau
proyek tulisan.

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang


berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik
hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi
dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada
sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang
lain.

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang


membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda.

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang


bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga
bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan
interaktif.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana, atau data (informasi)
apa yang akan dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian dirumuskan
dalam bentukpernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan
dapat diukur (measurable). Biasanya, tujuan penelitian ini dibedakan
menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada
hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Apabila tujuan umum
suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi, maka
tidak perlu adanya tujuan umum dan khusu, cukup dibuat “tujuan
penelitian” saja.

E. Manfaat Penelitian

14
Manfaat peneltian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi
kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan. Oleh sebab itu, dalam manfaat penelitian ini harus diuraikan
secara terperinci manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti. Dengan
kata lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan
dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka pengembangan program kesehatan.
Dari segi ilmu, data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut
akan mempunyai kontribusi apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

II. STUDI KEPUSTAKAAN

Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan


dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut
dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia,
internet, dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi kepustakaan,
peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang
relevan dengan penelitiannya. Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian
sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara masalah,
penelitian-penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu
penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun
oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Studi
kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama kegiatan
penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena itu
haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan.
Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan
sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah diteliti oleh orang lain.
Meskipun masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang, namun studi
atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, kecuali
teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan
kesimpulannya meragukan, atau telah diketemukan informasi baru yang dapat
memberikan pemecahan lain. Bila judul telah kita tentukan, maka akan sangat
penting meninjau kembali semua materi yang relevan dengan judul tersebut.
Di dalam studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan bagaimana
permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi

15
sebelumnya. Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan
suatu kerangka teori, sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah Rangkaian cara terstruktur atau sistematis yang


digunakan oleh para peneliti dengan tujuan mendapatkan jawaban yang tepat
atas apa yang menjadi pertanyaan pada objek penelitian. Atau secara
mudahnya arti metode penelitian adalah upaya untuk mengetahui sesuatu
dengan rangkaian sistematis.

A. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah lokasi dimana penelitian dilakukan. Penetapan


lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan
tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan
penelitian.

B. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data
merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket
,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan
sebagainya.

C. Sampel Sumber Data

Sampel sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuisioner atau wawancara
dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu
orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan
tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi,
maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu.

D. Teknik Pengumpulan Data


16
Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan
beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; wawancara, observasi,
dokumentasi, dan diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-
kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada
situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Sebelum masing-masing teknik
tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat
penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah alasan mengapa
masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa,
dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara,
mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya
dilakukan. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang
diperoleh.

E. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah
sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi
mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi
permasalahan, yang tertutama adalah masalah yang tentang sebuah
penelitian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi
informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah
kesimpulan. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan
sebuah data sehingga bisa di pahami, dan juga untuk membuat kesimpulan
atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi yang
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel, yang biasanya ini dibuat
dengan dasar pendugaan dan pengujian hipotesis.

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Demi terjaminnya keakuratan data, maka peneliti akan melakukan


keabsahan data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan
yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan
kesimpulan hasil penelitian yang benar. Alwasilah dalam Bachri (2010:54)
menjelaskan bahwa “tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya

17
adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar
dan beretika”. Kebenaran atau validitas harus dirasakan merupakan
tuntutan yang terdiri dari tiga hal menurut Alwasilah (dalam Bachri,
2010:54) “yakni: 1) deskriptif, 2) interpretasi, dan 3) teori dalam penelitian
kualitatif”. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan data didasarkan atas
sejumlah kriteria tertentu. Menurut Bachri (2010:55) ada 4 (empat), yaitu:

1. Derajat kepercayaan (credibility) pada dasarnya menggantikan konsep


validitas internal dari non kualitatif. Fungsinya untuk melaksanakan inkuiri
sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan
mempertunujukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

2. Keteralihan (transferability)

3. Kebergantungan (dependabiliy) merupakan substitusi istilah realibilitas


dalam penelitian non kualitatif, yaitu bila ditiadakan dua atau bebrapa kali
pengulangan dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif sangat sulit mencari kondisi yang
benar-benar sama. Selain itu karena faktor manusia sebagai instrumen,
faktor kelelahan dan kejenuhan akan berpengaruh.

4. Kepastian (confirmability) pada penelitian kualitatif kriteria kepastian


atau objektivitas hendaknya harus menekankan pada datanya bukan pada
orang atau banyak orang.

IV. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

A. Organisasi

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah di mana


orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-
parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi harus memiliki tujuan
yang jelas untuk menentukan keberlangsungan organisasi itu sendiri.

18
Tujuan organisasi tidak lepas dari tanggungjawab serta kinerja setiap
anggotanya, di mana hal itu akan berdampak pada berhasil atau tidaknya
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

B. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian sebaiknya ditulis secara rinci mulai dari persiapan,


penyusunan instrumen penelitian, pengambilan data, pengolahan dan
analisa data serta laporan penelitian. Bagian penting dari kontrol jadwal
adalah untuk memutuskan apakah sebuah penyimpangan jadwal
memerlukan tindakan koreksi.

V. PEMBIAYAAN

Pendanaan dan pembiayaan dalam penelitian sangatlah dibutuhkan, agar dalam


pelaksanaan penelitian dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

19

Anda mungkin juga menyukai