Anda di halaman 1dari 4

RISALAH PENELITIAN KUALITATIF

Abd. Halim-453042

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

abdhalim@mail.ugm.ac.id

1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Persamaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (1) Merupakan sebuah metode


yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah. (2) Memiliki
obyek dan subyek penelitian. (3) Memiliki variable. (5) Menggunakan metode
pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain. (6)
Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan
kesimpulan.

Perbedaan kedua pendekata ini adalah. Pendekatan kuantiatif mementingkan


adanya variabel-variabel objek penelitian yang harus diidefinisikan secara operasional.
Realibilitas dan validitas merupakan syarat utama yang harus dipenuhi dalam
pendekatan penelitian ini. Pendektakan kualitatif menekankan pada makna, penalaran,
dan definisi suatu sitausi tertentu, pendekatan ini lebih banyak meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan permasalahan sehari-hari, pendekatan kualitatif lebih
mengutamakn proses dari pada hasil akhir, karena demikian prosdur kegiatan dapat
berubah sesuai dengan kondisi dan banyaknya gejala yang ditemukan. Pendekatan ini
berkaitan dengan hal-hal yang bersifat praktis sebagai tujuan penelitian.

2. Konsep Dasar dan Filsafat Ilmu Pendekatan Kualitatif, Mengidentifikasi


dan
Menentukan Rumusan Masalah Penelitian, dan Literur Review

a. Konsep dasar dan Filasafat Ilmu Pendekatan Kualitatif

Creswell (dalam Raco, 2010) mengakatan pendekatan kualitatif merupakan


pendekatan penelitian yang mengeksplorasi dan memahami suatu keadaan
secara mendalam. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan melalui
wawancara untuk mengeksplorasi suatu fenomena secara mendalam. Menurut
Patton (dalam Tina, 1997) kuantitatif didefinisikan sebagai pendekatan yang
menggunakan pengkururan yang sudah terstandar yang cocok untuk melihat
sejumlah pendapat atau pemahaman yang berbeda ke dalam kategori respon.

Patton (dalam Raco. 2010) memberikan beberapa pandangan teoritis


yang mendasari metode kualitatif. Diantanya: Fenomenologi (phenomenology)
aliran ini dimulai di Jerman melalui Edmund Husserl (tokoh Fenomenologi),dan
kemudian juga dikembangkan oleh Alfred Schuzts, Merleau Ponti, Whitehead,
Giorgi. Edmund Husserl mengartikan fenomenologi sebagai studi tentang
bagaimana orang mengalami dan menggambarkan sesuatu. Menurut beliau,
kita hanya mengetahui sesuatu, karena sesuatu itu dialami. Sehingga hal yang
penting untuk diketahui adalah apa yang manusia alami dan bagaimana
mereka memaknai serta menafsirkan pengalamantersebut,

Interaksi Simbolik (Simbolic Interactions), Teori Interaksi Simbolik


sangat menekankan pentingnya arti dan penafsiransebagai proses hakiki
manusia dalam bersikap dan berelasi. Sikap dan perilaku manusia tidak terjadi
secara mekanis sebagai reaksi atas sesuatu yang datang dari luar. Sikap dan
perilaku manusia adalah hasil suatu penafsiranyang memiliki arti tertentu yang
kemudian menentukan reaksinya terhadap stimulus dari luar.

Ethnografi (Ethnography) Ethnografi bertujuan untuk mencari


pemahaman tentang budaya. Peneliti yang ingin memahami budaya suatu
kelompok masyarakat harus meluangkan waktu yang cukup tinggal bersama
masyarakat tersebut. Makna suatu budaya hanya dapat dipahami dengan
berada komunitas tersebut. Asumsinya, bahwa manusia yangtinggal bersama
dalam kurun waktu yangagak lama akan membentukbudaya

Heuristik (Heuristic Inquiry), Tekanan dari metode ini pertama yaitu,


bahwa peneliti harus memiliki pengalaman langsung dan minat atas objek yang
hendak diteliti. Orang lain yang terlibat di dalamnya harusjuga men-sharingkan
pengalamannya. Keterlibatan yang mendalam dengan peserta penelitian atau
partisipan akan berakhir hingga peneliti sampai pada titik penting yaitu 'aha'.

Hermeneutika (Hermeneutics). Hermeneutika dikembangkan pertama


kali oleh Frederich Schleiermacher (1768-1834) dan Wilhem Dilthey (1833-
1911) kemudian menerapkannya sebagai metode penelitian ilmuilmu
kemanusiaan (humansciences). Fokusdari hermeneutika adalah
penafsiranuntuk mengerti dan menangkaparti terdalam dari informasi yang
disampaikan oleh partisipan. Hermeneutika mensyaratkan pemahaman konteks
yang benar sehingga arti asli dapat terungkap

b. Identifikasi Rumusan Masalah

Mengidentifikasi masalah yang hendak diteliti merupakan hal utama


dalam sebuah penelitian. Masalah ini biasanya diawali dengan pertanyaan
reflektif tentang isu-isu yang sedang sering diperbincangkan dan kontroversial
sehingga menuntut adanya pemecahannya. Ada beberapa pertanyaan
pemandu seperti: mengapa masalah tersebut penting dijadikan sasaran
penelitian? Bagaimanakah keadaan sosial di sekitar peristiwa, fakta, gejala,
yang hendakditeliti? Proses apa yang sebenarnya sedang terjadi disekitar
peristiwa tersebut? Perubahan atau perkembangan apa yang sedang
berlangsung pada waktu itu?Apa nilai tambah dari penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian-penelitian sebelumnya?Apa kontribusi penelitian ini terhadap
kondisi masyarakat sekarang ini dan di masa depan?

c. Literatur Review

literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang
menjelaskan tentang topik yang hendak diteliti. Literatur review rnernbantu
peneliti untuk rnelihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang
sebelurnnya dibangun dan dianalisis oleh para ilrnuwan sebelurnnya.
Pentingnya tinjauan pustaka untuk rnelihat dan rnengnalisa nilai tarnbah
penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelurnnya.

3. Isu Penelitian dengan Pendekatan Kualitatif

a. Representatif, pada penelitian kualitatif sampel diambil dengan mengguakan


teknik.ada beberapa teknik sampling dalam pendekatan kualitatif yaitu snow ball
sampling dan purposive sampling.

b. Subjektivitas, pada penelitian kualititaif subjektivitas peneliti akan ikut


mempengaruhi hasil penelitian. Karena peneliti dituntut untuk menafsirkan jawaban
yang didapat dari partisipan.
c. Kredibilitas. Kredibilitas pada penelitian kualitatif bisa dilihat dari uji kepercayaan
data melalui perpanjangan pengamatan, member check, triangulasi data.

d. Etika, etika dalam penelitian kualitatif diantaranya: informed concent, aktivitas yang
tampak atau yang samar, percaya diri menghadapi partisipan, lembaga penelitian
yang medukung, manfaat penelitian, norma yang berkaitan dengan permintaan
partisipan

e. Posisi teori dalam penelitian kualitatif, teori dalam pendekatan kualitatif peneliti
mencari gagasan, ide atau pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang
terdapat dalam buku, jurnal dan lain-lain. Jadi teori dalam tradisi kualitatif digunakan
sebagai konfirmasi awal bahwa topik ini pernah dipelajari dan diteliti dengan adanya
bukti tertulis ilmiah, tetapi pada tempat dan waktu yang berbeda, orang-orang yang
berbeda, situasi berbeda, dan konteks berbeda. Dalam pendekatan kuantitatif teori
merupakan unsur utama dalam penelitian. Teori dalam metode kualitatif tidak diuji
coba, akan tetapi ide ide yang disampai oleh partisispan melalui wawancara
dikumpulkan dan kemudian tema-tema dan pola-pola tertentu dibangun menjadi
suatu gagasan baru. Selain itu, pendekatan kualitatif tidak membandingkan
kelompok dengan rnenggunakan variabel, tetapi menangkap arti yang terdalam dari
informasi yang disampaikan partisipan.

REFRENSI

Afiatin, Tina. 1997. Kontroversi Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif


dalam Penelitian Psikologi. Buleti Psikologi, Tahun V No. 1.

Raco. J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Krakteristik dan Keunggulannya:
Jakarta. Grasindo.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif: Yogyakarta.


Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai