Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM DASAR TES PSIKOLOGI

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktikum Dasar Tes Psikologi

Oleh
1. Afnan Fakhriansyah Nim: 122107066

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA


FAKULTAS PSIKOLOGI
A. PENDAHULUAN

Psikologi sebagai ilmu tentang tingkah laku manusia merupakan sains karena pada dasarnya
pengetahuan psikologi diperoleh melalui saringan metode ilmiah, bukan sekedar sekumpulan informasi
dan pengalaman sporadis belaka. Perkembangan psikologi sebagai sains terwujud dalarn berbagai teori
dan prinsip-prinsip psikologi ditemukan melalui pemikiran dan penelitian dengan menerapkan metode
ilmiah. Terdapat dua metode penelitian yang digunakan para peneliti dalam lingkup ilmu sosial, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Di antara dua metode penelitian tersebut, metode kuantitatif
merupakan metode yang lebih banyak digunakan, dibandingkan dengan metode kualitatif. Dengan kata
lain, metode penelitian kuantitatif lebih populer dibandingkan dengan metode penelitian kualitatif.

Namun demikian, pembahasan kali ini akan lebih fokus untuk membahas metode penelitian
kualitatif. Dimulai dengan konsep penelitian kualitatif, kemudian alasan penggunaan metode kualitatif,
dan dibahas juga bagaimana proses penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil akhir yang
diharapkan adalah adanya pemahaman yang lebih mendalam apa dan bagaimana penggunaan metode
kualitatif.

B. Definisi dan konsep penelitian kualitatif

Definisi penelitian kualitatif dapat ditemukan pada banyak literatur. Antara lain, Ali dan Yusof (2011)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai: Any investigation which does not make use of statistical
procedures is called “qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself.

Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat
statistik dalam penelitian kualitatif. Hal ini tentunya untuk mempermudah dalam membedakan
penggunaan metode kualitatif dengan penggunaan metode kuantitatif. Karena metode kuantitatif
bergantung pada penggunaan perhitungan dan prosedur analisis statistika.

Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang berlandaskan pada fiiosofl positivisme, pendekatan
kualitatif melandaskan diri pada fIlsafat rasionalisme dan fenomenoiogi (Muhadjir, 19c92). Menurut
rasionalisme ilmu yang valid merupakan abstraksi, simplifikasi atau idealisasi dari realitas dan terbukti
koheren dengan sistem logiknya (Muhadjir, 1992). Selanjutnya dijelaskan bahwa kebenaran itu tidak
hanya dapat diukur dengan indera, ada kebenaran yang dapat ditangkap dari pemaknaan manusia atas
empiri sensual, kemampuan manusia untuk menggunakan pikir dan akal-budi memahami empiri sensual
itu lebili memberi arti daripada empiri sensual itu sendiri.

Pendekatan kualitatif yang mendasarkan pada filosofi fenomenologi mengemukakan bahwa


objek ilmu itu tidak terbatas pada yang empirik (sensual), tetapi mencakup fenomena yang tidak lain
daripada persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan subjek tentang sesuatu di luar subjek, ada
sesuatu yang transenden. Seianjutnya menurut Wirelelbard (dalam Muhadjir, 1992) tujuan penelitian
fenomenologik adalah menyusun bangunan ilmu idiografik, yaitu upaya memberikan deskripsi kultural
atau human atau individual yang khusus, tidak ada pretensi untuk mencari generalisasi. Menurut Patton
(1987) metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk meneliti isu yang terpilih, kasus-kasus atau
kejadian secara mendalam dan detail, fakta berupa kumpulan data tidak dibatasi oleh kategori yang
telah ditetapkan sebelumnya. Penggambaran yang detail, kutipan-kutipan iangsung, dan dokumentasi
kasus dari metode kualitatif dikumpulkan melalui cerita yang tidak terbatas tanpa berusaha untuk
membatasi aktivitas atau pengalaman orang dalam ketetapan yang telah ditentukan sebelumnya,
seperti halnya kategori yang telah terstandar dalam pililian respon yang ada pada kuesioner atau tes.

Sementara itu, metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih
meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat
terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh karena itu, Basri (2014)
menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya.
Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan
atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku,
atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid & Ahmad, 2010).

Menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), metode kualitatif digunakan untuk menjawab
pertanyaan tentang “apa (what)”, “bagaimana (how)”, atau “mengapa (why)” atas suatu fenomena,
Sementara itu, Tailor (sebagaimana dikutip dalam tulisan Basri, 2014) mengemukakan penelitian dengan
pendekatan metode kualitatif antara lain sebagai berikut:

1. Sampel sedikit, tidak mewakili populasi dan idiosinkratis, yaitu unik dan bersifat individual.
2. Menekankan pada pengorganisasian, pengkoordinasian, dan mensintesa jumlah data yang
banyak.
3. Bersifat subjektif atas data individual dan muatan nilai.
4. Mengembangkan teori
5. Mengembangkan nilai dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data, dengan berorientasi
pada proses
6. Komplek dan pengalaman yang kaya (berisi), terlepas dari data-data numerik
7. Reliabilitas dan validitas tidak diketahui
8. Keterlibatan partisipan
9. Data naratif – kata-kata untuk menggambarkan kompleksitas
10. Melaksanakan observasi holistik dari total kontek dalam kejadian-kejadian sosial
11. Studi kasus
12. etno metodologi
13. phenomenology dll

Keterbatasan pendekatan kualitatif menurut Patton (1987) adalah hasil penelitianini sangat
tergantung pada kualitas peneliti berkaitan dengan keterampilan metodologik, sensitivitas dan latman
atau pengalaman sebagai peneliti. Selain itu menurut Marshal dan Rossman (1989) keterbatasan lain
berkaitan dengan waktu yang relative lama. Alat pengumpul data Dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendiri atau dengan bantuan orang lain, merupakan alat pengumpul data (Moleong, 1991), sehingga
hasil penelitian sangat dipengaruhi oleh kualitlkasi peneliti, serta tidak menutup kemungkinan terjadinya
bias terhadap hasil penelitian yang selanjutnya akan mengancam objektivitas penelitian.

Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan metode
kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu komunitas atau
individu-individu dalam menerima isu tertentu. Dalam hal ini, sangat penting bagi peneliti yang
menggunakan metode kualitatif untuk memastikan kualitas dari proses penelitian, sebab peneliti
tersebut akan menginterpretasi data yang telah dikumpulkannya.

Metode kualitatif membantu ketersediaan diskripsi yang kaya atas fenomena. Kualitatif
mendorong pemahaman atas substansi dari suatu peristiwa. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak
hanya untuk memenuhi keinginan peneliti untuk mendapatkan gambaran/penjelasan, tetapi juga
membantu untuk mendapatkan penjelasan yang lebih dalam (Sofaer, 1999). Dengan demikian, dalam
penelitian kualitatif, peneliti perlu membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai terkait
permasalahan yang akan ditelitinya.

Creswell (2007, p. 45-47) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian kualitatif yang baik,
antara lain:
a. peneliti menggunakan prosedur mendapatkan data yang tepat.

b. Peneliti membatasi penelitian di dalam asumsi dan karakteristik dari pendekatan kualitatif.

c. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya.

d. Peneliti memulai penelitian dengan satu fokus.

e. Penelitian berisi metode yang rinci, pendekatan yang tepat dalam pengumpulan data, analisis
data, dan penulisan laporan.

f. Peneliti menganalisis data menggunakan pemisahan analisis dalam beberapa level.

g. Peneliti menulis secara persuasif, sehingga pembaca dapat merasakan pengalaman yang
sama.

E. Proses penelitian dengan pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan ide yang dinyatakan dengan pertanyaan penelitian (research
questions). Pertanyaan penelitian tersebut yang nantinya akan menentukan metode pengumpulan data
dan bagaimana menganalisisnya. Metode kualitatif bersifat dinamis, artinya selalu terbuka untuk adanya
perubahan, penambahan, dan penggantian selama proses analisisnya (Srivastava, A. & Thomson, S.B.,
2009).

Dalam hal pengumpulan data, Gill et. al. (2008) mengemukakan terdapat beberapa macam
metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan
interview (individual atau grup). Namun demikian, yang paling popular adalah menggunakan metode
interview dan focus group discussion (FGD). Selanjutnya data yang berhasil dikumpulkan, dianalisis
untuk dapat memahami dan mendapatkan kesimpulan dalam penelitian tersebut.

APLIKASI PENDEKATAN KUALITATIF

Menurut Breakwell dkk. (1995) daJam penelitian psikologi jenis data dapat dibedakan menurut asal-
usulnya dan dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Interpersonal, misalnya: informasi genotif, kognisi, emos!' dan sebagainya;


2. Inter individual, misalnya: jaringan persahabatan, pola-pola komunikasi, dan sebagainya
3. Kemasyarakatan, misaJnya: hirarkhi institusional sistem ideologi, dan sebagainya. Data-data
tersebut dapat diperoleh dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Namun sejauh
pengetahuan penulis proporsi penelitian yang terpublikasi baik melalui jumal-jumal dari
American Psychological Association (APA) maupun jumal Psikologi terbitan Indonesia lebih
banyak menggunakan pendekatan kuantitatif daripada kualitatif.

Aplikasi pendekatan kualitatif dalam sistematika penelitian secara operasional dijelaskan oleh
Meleong(1991) sebagai berikut:

1. Tahap Pelapangan

Tahap ini meliputi kegiatan menyusun rencana penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan
informan dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap perkerjaan lapangan

Tahap ini meliputi kegiatan memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki
lapangan dan berperan serta sambal mengumpulkan data

3. Tahap analisis data.

Tahap ini meliputi merumuskan konsep dasar analisis data, menemukan tema dan
merumuskan hipotesis dan menganalisis berdasarkan hipotesis.

Contoh penelitian psikologi dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah seperti


dilakukan oleh Suherman (1996). la meneliti tentang pembentukan konsep diri homoseksual
berdasarkan etiologi relasi interpersonal serta kaitannya dengan penyesuaian diri. Subjek
penelitian terdiri dari 68 orang homoseks, usia antara 16-55 tahun, menikah 19, belum menikah
49. Prosedur penelitian menggunakan metode kualitatif, pada tahap survei dengan Diskusi
Kelompok Terarah dan pada pengumpulan data dengan observasi partisipasi paruh waktu dan
interview mandalam. Analisis data dilakukan dengan metode studi kasus terhadap tiga subjek.
Data-data yang diperoleh ditayangkan dalam resume data basil anamnesa, meliputi kesimpulan
tentang:

a. Identitas dan status saat ini


b. Latar belakang dan relasi dalarn keluarga
c. Latar belakaDg kehidupan subjek
d. Riwayat Pendidikan
e. Kehidupan agarna
f. Relasi sosial dll

Contoh lain dalam kasus pendekatan dalam pemeriksaan psikologi menggunakan


metode kualitatif adalah JEJAK PSIKOLOGIS REMAJA DAN PEMBUNUHAN Penelitian Studi Kasus
Pembunuhan yang Dilakukan oleh Remaja Narapidana di Lapas Kedung Pane Semarang.

Subjek adalah seorang narapidana remaja yang melakukan tindak kejahatan


pembunuhan berencana di Semarang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumen.
Analisa data menggunakan analisa deskriptif Hasil penelitian menggambarkan bahwa
mekanisme psikologis yang terjadi dalam fenomena pembunuhan yang dilakukan oleh remaja
terdiri dari dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
kepribadian, kemampuan berpikir, dan kondisi emosional. Sedangkan faktor eksternal meliputi
lingkungan pergaulan, tingkat pendidikan, dan stimulus dari korban itu sendiri.

Kesimpulan dari contoh diatas yaitu Konsep diri subjek dan Masalah yang timbul dalarn
penyesuaian diri subjek. Dari contoh ini penelitian kualitatif akan diperoleh gambaran penelitian
yang empirik rasional. Dari data yang terkumpul kemudian ditarik suatu kesimpulan yang
selanjutnya dikaji secara rasional.

KESIMPULAN

Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh
karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu
fenomena yang lebih komprehensif. Penelitian kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu
manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut seperti kepercayaan,
pandangan politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. M. D., & Yusof, H. (2011). Quality and qualitative studies: The case of validity, reliability, and
generalizability. Issues in Social and Environmental Accounting, 5(1/2), 25-26
Basri, H. (2014). Using qualitative research in accounting and management studies: not a new agenda.
Journal of US-China Public Administration, October 2014, Vol.11, No.10, 831-838. DOI:
10.17265/1548-6591/2014.10.003
Bastaman, H.D. 1995. Integrasi Psikologi Dengan Islam. Menuju Psikologi lslami. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Y ogyakarta.
Bogdan, K.c. dan Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research For Education: An Introduction to
Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Tina, 1997 Buletin Psikologi : kontroversi pendekatan kuantitatif vs pendekatan kualitatif dalam
penelitian psikologi. ISSN:0834-7108.

Anda mungkin juga menyukai