Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD HAFIZZUDIN

NIM : A1C018110

KELAS :B

RINGKASAN METODE PENELITIAN KUALITATIF

Definisi Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Tujuan Metode Penelitian Kualitatif

Menurut Kriyantono, tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu


fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya
pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

Pada penelitian kualitatif, semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan,
maka bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut. Maka dari segi
besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif memiliki objek yang
lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih mengedepankan
kedalaman data, bukan kuantitas data.

Asumsi Metode Penelitian Kualitatif

Anggapan yang mendasari metode jenis kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu
yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 7).
Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed
sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.

Karakteristik Metode Kualitatif

Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis,


metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini
adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12;
Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).

a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up).

Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori
yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas
dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa
teori substansif.

b. Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti


banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta
fenomenologis.
c. Penelitian jenis kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik data,
untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris logis, dan
empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak
terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta situasi
tertentu.
j. Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau inquiri naturalistik.

Prosedur Metode Kualitatif

Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan,


serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian jenis kualitatif
adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)
a. Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b. Mengumpulkan data di lapangan.
c. Menganalisis data.
d. Merumuskan hasil studi.
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.

Tipe-tipe atau Jenis Metode Kualitatif

Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama,
yaitu: phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical
research (Johnson, 2005 : 8). Berikut penjelasan dari kelima jenis penelitian kualitatif
tersebut:

Fenomenologi

Phenomenology: a form of qualitative research in which the researcher attempts to


understand how one or more individuals experience a phenemenon.

Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah


fokus fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku
objek. Selanjutnya, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan
objek dalam memberikan arti terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data
tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara yang mendalam kepada objek atau
informan didalam penelitian, serta dengan melakukan observasi secara langsung
mengenai bagaimana objek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada
orang lain.

Etnografi

Ethnography: is the form of qualitative research that focuses on describing the culture
of a group of people.

Metode penelitian etnografi adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk


mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya yang selanjutnya
digunakan untuk berkomunikasi oleh individu didalamnya. Serta melihat bagaimana
bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan sebuah masyarakat.
Metode etnografi menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan
peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual
tertentu didalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup dan lain
sebagainya.

Studi Kasus

Case study research: is a form of qualitative research that focused on providing a detailed
account of one or more cases.

Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada
didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi.

Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan,
peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.

Metode Teori Dasar

Grounded theory: is a qualitative approach to generating and developing a theory form data
that the researcher collects.

Metode Teori Dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori
atau untuk menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang
ada. Selanjutnya dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori.
Dalam melakukan metode teori dasar ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat
dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.

Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan observasi, studi lapangan,
pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai penilaian, seperti
kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya bersifat jenuh.

Metode Historis

Historical research: research about events that occurred in the paste.


Penelitian metode historis adalah penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa
peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan
sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini.
Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artefak, laporan
verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran
kesaksiannya.

Karena mengkaji peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, maka ciri khas dari penelitian
metode historis ialah waktu. Dimana fenomena dilihat perkembangan atau
perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.

Tahapan Dalam Penelitian Kualitatif

Ada lima tahap bagi para peneliti jika ingin melakukan penelitian jenis kualitatif, yaitu:

1. Mengangkat permasalahan.
2. Memunculkan pertanyaan penelitian.
3. Mengumpulkan data yang relevan.
4. Melakukan analisis data.
5. Menjawab pertayaan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai