Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu
melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif
haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif
dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan
realitas sosial.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui
makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain,
skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan selalu menjaga networking, dan
memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.
Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari susunan
katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu re yang berarti melakukan kembali atau
pengulangan dan research yang berarti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research
dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman
baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang
diteliti.
Adapun pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
a) Creswell (dalam Herdiansyah, 2010: 8), menyebutkan:
“Qualitaive research is an inquiry process of understanding based on distinct
methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The
researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report detailed views of
information, and conducts the study in a natural setting”.
b) Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang
bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)
Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan
untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang
bersifat interaktif dan fleksibel. Untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan digunakannya penelitian kualitatif. Dengan demikian arti atau pengertian
penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Pada awal perkembangan penelitian kualitatif, banyak label nama yang disinonimkan
dengan penelitian kualitatif seperti:
Oleh karena itu dalam berbagai literatur ilmiah akan ditemukan berbagai “label”
untuk penelitian kualitatif, dengan berbagai jenis/tipenya pula. Walaupun demikian, secara
sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif yang manapun labelnya, merupakan
suatu proses penemuan dan pengumpulan, analisa dan interpretasi data visual dan naratif
yang komprehensif untuk mendapatkan pemahaman tentang suatu fenomena atau masalah
yang menarik perhatian.
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,
tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari
suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut.
Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama
dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang
lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum,
teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5. Mengutamakan makna
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi
orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam
pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang
guru yang dibinanya. Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya
tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina
guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan
pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan
pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan
informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif
ada lima, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan
peneliti sebagai instrumen kunci.
2. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
3. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan
oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar
bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
4. Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari
data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian,
namun untuk menyusun abstraksi.
5. Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang
tampak.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen dalam Sugiyono (2013: 13):
Creswell, John W. 2010. Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Yogyakarta : Pustaka pelajar