Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

11. Metode Pemilihan Masalah

Metode penelitian sangat penting karena keberhasilan dari suatu


penelitian ditemukan metode yang digunakan. Penelitian secara ilmiah
adalah suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa
masalah dengan jalan menganalisis dan mengadakan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta tersebut. Agar mendapatkan data-data yang dapat
dipertanggung jawabkan, suatu karya ilmiah memerlukan metode penelitian
yang tepat.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan metode penelitian ini


adalah adanya kesesuaian antara masalah dengan metode yang akan
digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode
kualitatif.

Berkaitan dengan obyek dan masalah penelitian yang juga


mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain
ataupun metode penelitian yang akan diterapkan dalam hal ini adalah metode
penelitian kualitatif deskriptif karena tidak semua obyek dan masalah
penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan
pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah
yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna.

Terdapat dua pemahaman dalam metode kualitatif, yaitu metode


kualitatif yang berlandaskan pada filsafat positivme dan metode penelitian
kualitatif yang berlandaskan pada filsafat positivme atau interpretif.
Metode penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat positivme
atau interpretif, adalah metode penelitian kualitatif naturalistic yang
prosesnya bersifat induktif, data yang di peroleh adalah data kualitatif, yang
masih perlu diberi iterpretasi sehingga dapat dipahami maknanya.

a. Pengertian metode penelitian kualitatif

Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengetahui


perbedaan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode
kuantitatif disebtu metode tradisional (sudah mentradisi, karena sudah
lama digunakan); metode kualitatif disebut metode baru (karena baru
tahun 1995 an metode ini mulai ramai digunakan); metode kuantitatif
berlandaskan pada fiisafat posivistik sedangkan metode kualitatif
berlandaskan pada filsafat pospositivistik; metode kualitatif disebut
metode yang artistik/lebih bersifat seni, tidak menggunakan langkah-
langkah yang ketat. Metode kualitatif dinamakan metode kualitatif
karena data yang terkumpul terutama adalah data kualitatif.

Auerbach dan Silverstein (2003) menyatakan bahwa, metode


kualitatif adalah sebagai berikut. “qualitative research is research that
involves analyzing and interpreting text and interviews in order to
discover meaningful patterns descriptive of a particular phenomenon”.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang melakukan analisis


dan interpretasi text dan hasil interview dengan tujuan untuk
menemukan makna dari suatu fenomena.

Dalam hal metodologi kualitatif, Steven Dukeshire dan Jennifer


Thurlow (2002). Penelitian kualitatif berkenaan dangan data yang
bukan angka, mengumpulkan dan menganalisis data yang bersifat
naratif. Metode penelitian kualitatif terutama digunakan untuk
mempeoleh data yang kaya, informasi yang mendalam tentang isu
atau masalah yang akan di pecahkan. Metodologi pelelitian kualitatif
menggunakan focus group, interview secara mendalam, dan observasi
berperan serta, dalam mengumpulkan data.

Selanjutnya, Creswell (2009) menyatakan bahwapenelitian


kuaalitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna perilaku
individu dan kelompok, menggamarkan masalah social atau masalah
kemanusiaan. Proses penelitian mencakup membuat pernyataan
penelitian dan prosedur yang masih bersifat sementara,
mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data secara
induktif, membangun data yang parsial ke dalam tema, dan
selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna suatu data,
kegiatan akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur yang
fleksibel.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang


digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimanan penelitian adalah sebagai
berikut instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan


bahwa, metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivme atau enterpretif, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi ( gabungan observasi, wawancara, dokumentasi),
data yang di peroleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk
memahami makna, memahami keuikan, mengkonstruksi fenomena,
dan menemukan hipotesis.

Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti.


Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana
adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data
yang mengandung makna dibalik yang terlihatdan terucap tersebut.

b. Kegunaan Metode Kualitatif

Kegunaan metode kualitatif

1. Bila masalah penelitian kurang jelas, masing remang-


remang atu mungkin masih gelap. Kondisi semacam ini cocok
diteliti dengan metode penelitian kualitatif, karena penelitian
kualitatif akan langsung masuk ke obyek.
2. Memahami keunikan dari obyek yang diteliti. Metodologi
kualitatif cocok digunakan untuk meneliti obyek yang diteliti,
sehingga tidak perlu generalisasi. Selain itu metode kualitatif
juga cocok digunakan untuk memahami makna di balik data
yang teramati.
3. Untuk memahaminproses atau interaksi social. Proses
kerja dan interaksi soasial yang kompleks hanya dapat diurai
kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatifdengan cara ikut serta berperan.
4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit
dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan
teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
5. Untuk mengkonstuksi fenomena, meemukan dan
mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok
digunakan untuk mengonstruksi fenomena, menemukan dan
mengembangkan teori yang di bangun melalui data yang di
peroleh dilapangan.
6. Untuk memastiakn kebenaran data. Data social sering
sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif,
melalui tekni pengumpulan data secara triangulasi.
7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan
kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat
dilacak melalui metode kualitatif.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif.


Metode kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada menggeneralisasi. Penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa
deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan
yang mengarah pada penarikan kesimpulan. Data dihimpun dengan
pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang
mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam,
serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan. Penelitian kualitatif
mempunyai dua tujuan utama, yaitu menggambarkan dan
mengungkapkan (to descibe and explore) serta menggambarkan dan
menjelaskan (to describe and explain).
12. Lokasi Penelitian

Untuk membatasi daerah penelitian agar pelaksanaan penelitian dapat


berjalan efektif, maka penetapan lokasi penelitian merupakan hal yang cukup
penting, oleh karenanya dalam penelitian tugas akhir ini dipilih lokasi
penulis mengambil lokasi penelitian di Batalyon Infanteri Mekanis
412/Bharata Eka Shakti. Pelaksanaan pengerjaan laporan Tugas Akhir ini
dilaksanakan oleh penulis pada waktu jam bimbingan Tugas Akhir di
Akademi Militer.

13. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan


sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan,
sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah
berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang
dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun
berfungsi sebagai instrumen pendukung.

Peneliti sebagai instrumen dapat langsung melihat, merasakan, dan


mengalami apa yang terjadi pada subjek yang ditelitinya. Dengan demikian,
peneliti akan lambat laun memahami makna-makna apa saja yang
tersembunyi di balik realita yang kasat mata. Ini adalah salah satu tujuan
yang hendak dicapai melalui penelitian kualitatif.

Selain itu peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data


telah mencukupi, data telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Dalam
penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dibatasi oleh instrumen
(misalnya kuesioner) yang sengaja membatasi penelitian pada variabel-
variabel tertentu saja. Peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data,
menganalisanya, melakukan refleksi secara terus menerus, dan secara
gradual membangun pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal. Ingat,
dalam penelitian kualitatif, peneliti memang mengkonstruksi realitas yang
tersembunyi di dalam masyarakat.

Menurut Sutopo di dalam penelitian kualitatif semua teknik


pengumpulan data kualitas pelaksanaannya sangat tergantung pada
penelitinya sebagai alat pengumpulan data utamanya oleh karenanya sikap
kritis dan terbuka sangat penting dan teknik pengumpulan data yang
digunakan selalu yang bersifat terbuka dengan kelenturan yang luas.

Menurut Nasution (1988) dalam Prof.Dr. Sugiyono (2011), peneliti


sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala
stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau
tidak bagi penelitian.
b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua
aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data
sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen
berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi,
kecuali manusia.
d. Suatu situasi yang melibatkan manusia, tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data
yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan
segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis
yang timbul seketika.
f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil
kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan
menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan,
perubahan, dan perbaikan.
g. Manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang
menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang
lain, bahkan yang

Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan


sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti,
sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan
atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan. Pengumpulan data
lapangan yang diperoleh peneliti dengan cara wawancara, yaitu dengan cara
peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan sebagai sumber
informasi yaitu Danton di Batalyon Infanteri 412 / Bharata Ekan Sakti.

14. Sampel Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui studi


lapangan yaitu dengan mengadakan penelitian langsung di lembaga
pendidikan yang terkait dalam hal ini Lembaga Pendidikan Akademi
Militer, kepada beberapa Taruna tingkat tiga dan Taruna tingkat dua
serta personil Resimen Taruna yang merupakan pelaksana
implementasi Perkhustar

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah diolah dan digunakan


untuk mendukung data primer yang diperoleh dari lembaga
pengumpulan data. Data ini merupakan data yang diusahakan
pengusahaannya oleh peneliti dengan cara studi perpustakaan serta
mengumpulkan data yang dilakukan dengan mempelajari, mencatat,
menelaah dan menganalisa literatur yang mempunyai hubungan erat
dengan masalah yang diteliti misalnya dengan mempelajari buku
Perkhustar.

15. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data


apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara
dilakukan dengan pihak yang terkait yang terlibat yaitu dengan cara
peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan sebagai
sumber informasi yaitu Danton di Batalyon Infanteri 412 / Bharata Eka
Sakti.

16. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena data


diperlukan berbentuk informasi, uraian, maupun penjelasan. Analisis
kualitatif dilakukan terhadap data yang berupa informasi uraian dalam
bentuk bahasa proses dan sebagainya. Kembali dikaitkan dengan data
lainnya untuk dapat kejelasan tentang suatu kebenaran atau
sebaliknya sehingga memperoleh gambaran baru ataupun
menguatkan gambaran yang sudah ada dilakukan merupakan
penjelasan bukan berupa angka-angka statistik.

Anda mungkin juga menyukai