Npm : 2013010008
Metode penelitian menurut Prof. M.E Winarno adalah sebuah kegiatan ilmiah yang dilakukan
menggunakan teknik yang cermat dan sistematis.
Metode Penelitian menurut Muhammad Nasir, metode penelitian merupakan hal yang
penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta dapat menemukan jawaban
dari masalah yang di ajukan.
Metode penelitian menurut Muhiddin Sirat, merupakan sebuah cara untuk memilih subjek
masalah dan menentukan pada judul dalam sebuah investigasi.
sedangkan metode penelitian menurut Heri Rahyubi adalah sebuah model yang dapat
digunakan dengan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai sebuah proses dalam
pembelajaran tersebut dengan baik.
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti
pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur
(instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan.
Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survey dan metode eksperimen.
Metode Survei
Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang
variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan hasil penelitian
cenderung untuk digeneralisasikan.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen
(hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain
(selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat
dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Penelitian
eksperimen sering dilakukan di laboratorium.
Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima
macam yaitu phenomenological research, grounded theory, ethnography, case
study dan narrative research.
Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa
menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara induktif, teori abstrak tentang proses,
tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada fisafat
pragmatisme (kombinasai positivisme dan postpositivisme). Digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah maupun buatan (labratorium), dimana peneliti bisa sebagai
instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik pengumpulan data dapat
menggunakan tes, kuisioner dan gabungan (triangulasi), analisis data bersifat deduktif
(kuantitatif) dan induktif (kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat berguna untuk
membuat generalisasi dan memahami makna.
Metode kombinasi akan sangat berguna ketika metode kuantitatif maupun metode kualitatif
secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan
penelitian. Penggunaan metode kombinasi dapat memperoleh pemahaman lebih baik jika
dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu metode.
Pengertian Metode penelitian deskriptif adalah prosedur penelitian atau pemecahan masalah
yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang, lembaga,
masyarakat dan yang lainnya.
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti
pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur
(instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan.
Metode Penelitian Kualitatif
Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam
menyusun proposal penelitian, masalah ini ditunjukkan harus dengan data, baik data hasil
penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan dipelajari untuk menemukan pola
pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian
kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak
mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan
dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka
dilakukan pengukuran dengan tes IQ.
f. Bila ingin menguji adanya keraguan-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk tertentu.
Penggunaan Metode Kualitatif
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan
kuantitatif. Berikut ini dikemukakan kapan metode kualitatif digunakan.
a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif
akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan pertanyaan grand tour ,
sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti
akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak,
tambang emas dan lainnya.
b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial seringkali tidak bisa
difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan
orang sering memiliki makna tertentu. Misalnya, orang yang menangis, tertawa, cemberut,
mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif
benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif. Sebagai contoh ada 99
orang yang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu : orang menyatakan
tidak. Mungkin satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada
isteri dapat diukur dari besarnya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak
suami yang mencium isteri, maka malah menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-
pura.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai jika
peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat
ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan penelitian
kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam
penelitian kuantitatif. Susan Stainback menyatakan bahwa tidak ada cara yang mudah untuk
menentukan berapa lama penelitian kualitatif dilaksanakan. Pada umumnya penelitian
dilaksanakan dalam tahunan, tetapi lamanya penelitian akan tergantung pada keberadaan
sumber data, interest dan tujuan penelitian. Selain itu juga tergantung cakupan penelitian, dan
bagaimana peneliti mengatur waktu yang digunakan dalam setiap hari atau tiap minggu.
Kedua metode ini saling melengkapi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk
penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas
sehingga hasil penelitian kurang mendalam. Sedangkan itu metode penelitian kualitatif cocok
digunakan untuk meneliti dimana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang
tidak luas sehingga hasil penelitian lebih dalam dan bermakna. Metode kuantitatif cocok
untuk menguji hipotesis/teori, sedangkan metode kualitatif cocok untuk menemukan
hipotesis/teori.
1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi tujuan yang
berbeda. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis sedagngkan metode
kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
4. Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut telah
difahami dengan jelas, dan seseorang telah berpengalaman luas dalam melakukan penelitian.
Bagi peneliti baru sebaiknya tidak berfikir untuk menggunakan metode tersebut dengan cara
menggabungkan.
Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti kuantitatif dan
kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah
penelitian yang betul-betul masalah.
c. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunkaan untuk memperjelas
masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis penelitian.
f. Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu
menguji validitas dan reabilitas instrumen.
g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara dan observasi.
h. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mengorganisasikan tim peneliti
dengan baik.
i. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
j. Mampu memberikan interprestasi terhadap data hasi penelitian maupun hasil pengujian
hipotesis.
k. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan meyampaikan hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis.
l. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam
jurnal ilmiah.
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti.
b. Mampu menciptakan rapport kepaa setiap orang yang ada paa konteks sosial yang akan
diteliti. Menciptakan rapport berarti mampu mebangun hubungan yang akrab dengan setiap
orang yang ada pada konteks sosial.
c. Memiliki kepekaan untuk ,elihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (konteks
sosial).
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam
secara triagulasi serta sumber-sumber lain.
e. Mampu menganalisis data kualititatif secar induktif berkesinambungan mulai dari analisis
deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural budaya.