Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BELAJAR TENTANG PRODUKTIFITAS KERJA


Disusun Oleh:

SUCI ADRIANI

NPM:

2013020006

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah ‘Belajar tentang produktifitas kerja’ ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah manajemen sumber daya
manusia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ‘Belajar tentang produktifitas kerja’ ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Yuslinaini, S.P,. M.Si yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah ‘Belajar tentang produktifitas kerja’ ‘ ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ‘Belajar tentang produktifitas
kerja ‘ ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Banda Aceh, November


2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PEDAHULUAN
a. Latar Belakang ............................................................................................. 4
b. rumusan masalah .......................................................................................... 4
c. tujuan .............................................................................................................. 4
d. manfaat ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
a. Apa pengertian produktifitas kerja ........................................................... 5
b. Faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja ...................................... 5
c. Apa saja indikator produktifitas kerja ...................................................... 5
d. Langkah-langkah perencanaan produktifitas kerja ................................. 5
e. Apa manfaat dari pengukuran produktifitas kerja tersebut ................... 5

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.................................................................................................... 9
Saran .............................................................................................................. 9
Daftar pustaka .......................................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Produktivitas kerja karyawan pada sebuah perusahaan merupakan masalah yang


selalu hangat dan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Permasalahan yang terkait dalam
produktifitas juga merupakan isu strategis bagi perusahaan yang memprogram masalah
sumber daya manusia. Banyak aspek intenal dan eksternal yang mendukung terciptanya
produktivitas kerja yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan
dengan masalah globalisasi yang melanda saat ini yang dampaknya sangat kita rasakan. Salah
satu indikator yang mempengaruhi dalam upaya meningkatkan produktivitas yang efektif dan
efisien adalah gaya kepemimpinan dan human relation yang diterapkan oleh pimpinan
perusahaan. Produktivitas merupakan sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa untuk
kehidupan hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik daro hari
ini. Secara umum produktivitas adalah perbandingan atau rasio antara output dan input.
Penggunaan rasio ini harus memperhatikan aspek karyawan (kualitas dan jumlah), aspek
kepemimpinan (pengarahan dan pembinaan) maupun aspek sasaran kerja yang harus dicapai
disamping kapasitas mesin pengelolanya (teknologi). Karena faktor manusia merupakan
faktor produktivitas yang terpenting, maka dalam pengelolaannya pun harus berbeda dari
faktor produksi yang lain. Para karyawan itu adalah manusia yang mempunyai pribadi yang
beraneka ragam yang harus dihormati dan dihargai harkat dan martabatnya.
Organisasi perlu dikembangkan dengan memperhatikan karyawan dan terus
mempertimbangkan perasaan dan sikap manusia. Berdasarkan teori hubungan manusia fungsi
pemimpin adalah memudahkan pencapaian tujuan secara kolektif diantara para pengikut dan
pada saat yang sama menyediakan kesempatan dan pertumbuhan serta perkembangan bagi
pribadi mereka. Seorang pemimpin atau manajer dalam sebuah perusahaan mempunyai
tanggung jawaab untuk meyakinkan anggotanya akan perlunya ditumbuhkan, dikembangkan
dan dipraktekkan hubungan kerja sama yang sehat diantara anggota organisasi sehingga akan
mendorong anggota untuk bekerja sama dengan produktif dan dengan perasaan puas. Hal ini
sesuai dengan tugas seorang pemimpin yaitu mendorong kerja sama secara sukarela diantara
karyawan dan dengan pimpinan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Dalam
hubungannya dengan karyawan peranan pemimpin merupakan hal yang penting, karena sikap
pemimpin dalam menghadapi karyawan akan mempengaruhi perilaku karyawan. Seorang
pemimpin juga harus menciptakan iklim hubungan kerja yang menyenangkan diantara
anggota organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Human Relations dan Gaya
Kepemimpinan yang sesuai dengan situasi organisasi maka produktivitas kerja karyawan
akan dapat ditingkatkan. Human Relations bisa dilakukan dan bisa terjadi dalam segala
situasi dan dalam segala bidang kehidupan serta terhadap siapa saja bahkan Human Relations
sangat penting bagi pemimpin dalam melakukan komunikasi baik vertical maupun horizontal.
Bila ditinjau dari sudut keperilakuan, meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi
tidak hanya menyangkut masalah penjadwalan pekerjaan dan ketrampilan dalam
menyelesaikan pekerjaan tetapi juga menyangkut kondisi dan suasana kerja serta hubungan
kerja yang terjalin diantara sesama anggota organisasi. Produktivitas organisasi tergantung
dari produktivitas kerja secara individu, dengan demikian tergantung dari masingmasing
individu dalam melaksanakan kerjanya. Sukses tidaknya organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan sangat tergantung pada pemimpin bagaimana pemimpin mengarahkan
dan memberi motivasi kepada karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Agar kepemimpinan efektif, pemimipin harus dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang
sesuai dengan keadaan dan situasi yang dihadapi oleh organisasi sehingga akan didapat
keterpaduan antara gaya kepemimpinan dan situasi yang dihadapi oleh organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apa itu pengertian produktofitas kerja?


 Faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja?
 Apa saja indikator produktifitas kerja?
 Langkah-langkah perencanaan produktifitas kerja?
 Apa manfaat dari pengukuran produktifitas kerja tersebut?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah:

 Mengetahui pengertian produktifitas kerja;


 Mengetahui faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja;
 Mengetahui indikator produktifitas kerja;
 Mengetahui langkah-langkah perencanaan produktifitas kerja ;
 Mengetahui manfaat dari pengukuran produktifitas kerja tersebut;

D. MANFAAT
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1.    Lembaga
Bagi lembaga-lembaga, makalah ini bisa menjadi bahan ajar kepada mahasiswa tentang
belajar produktifitas kerja sehingga mahasiswa dapat lebih mengetahui dan dapat
menerapkannya ketika mereka hendak berkerja.
2.    Masyarakat
Bagi masyarakat, makalah ini dapat dijadikan pedoman dalam menentukan produktifitas
kerja, sehingga masyarakat juga dapat mengembangkan diri lebih baik dalam bekerja.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian produktifitas Kerja

Produktivitas kerja adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang tenaga
kerja dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif dan efisien
dengan sumber daya yang digunakan. Dilansir dari Chron, produktivitas pada dasarnya
adalah hubungan antara masukan (input) dan keluaran (output). Hal ini tergambar melalui
berapa banyak bahan dan waktu dalam proses kerja untuk mencapai kuantitas dan kualitas
dari hasil kerja (output).

Produktivitas kerja memiliki dua dimensi, di mana yang pertama adalah efektivitas,
mengacu pada pencapaian unjuk kerja maksimal (berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan
waktu).Yang kedua adalah efektivitas, berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan
realisasi penggunaannya.

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Produktivitas Kerja

Dari bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2003), Ambar Teguh
Sulistiyani dan Rosidah menyatakan ada faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas, di
antaranya adalah:

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara
formal maupun nonformal. Keterampilan memberikan kontribusi pada seseorang di dalam
pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan.
Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang tinggi, seorang pegawai diharapkan
mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.

2. Keterampilan (skill)

Keterampilan merupakan kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang


tertentu yang bersifat kekaryaan. Skill diperoleh melalui proses belajar dan berlatih serta
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan bersifat teknis. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang pegawai, diharapkan
mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif

3. Kemampuan (abilities)
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kemampuan. Abilities atau
kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang pegawai. Konsep
ini jauh lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan
keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian, apabila seseorang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki kemampuan
yang tinggi pula.

4. Sikap (attitude)

Attitude merupakan suatu kebiasaan yang memiliki pola. Apabila pegawai memiliki
kebiasaan baik, hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik pula. Sebagai contoh,
seorang pegawai yang memiliki kebiasaan tepat waktu, disiplin, akan berbanding lurus juga
dengan perilakunya.

5. Perilaku (behaviors)

Sesuai yang sudah dijelaskan sebelumnya, perilaku berasal dari attitude atau sikap seseorang.
Sikap yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik juga. Dengan perilaku yang baik,
produktivitas kerja akan tercipta dengan efisien.

C. Indikator Produktifitas Kerja

Masing-masing perusahaan tentu memiliki standar sendiri untuk mengukur produktivitas


kerja karyawan. Supaya Anda bisa membuat penilaian kinerja karyawan secara detail, catat
dulu 3 indikator produktivitas kerja berikut ini.
1. Kuantitas kerja itu penting

Kuantitas kerja merujuk pada jumlah kerja yang telah dicapai karyawan perusahaan.
Mengapa kuantitas kerap jadi komponen penilaian utama? Karena komponen ini dapat
terlihat secara fisik dari segi hasil, seperti berapa banyak jumlah dokumen yang telah
dikerjakan, produk yang dirakit, atau barang yang dikirim. Penilaian kuantitas kerja umum
dilakukan dengan cara membandingkan target dan hasil yang dicapai karyawan. Saat ia
berhasil melampaui standar yang telah ditentukan, bisa dibilang ia berhasil. Namun, jika
kuantitas kerja rendah, perusahaan perlu mengevaluasi lebih lanjut apa yang terjadi pada
karyawan tersebut.

2. Kualitas meningkatkan mutu kerja

Kuantitas tidak lengkap tanpa kualitas karena berkaitan erat dengan mutu kerja seorang
karyawan saat ia menuntaskan pekerjaannya secara teknis. Lalu, hasil kerja tersebut
diperbandingkan dengan standar yang telah ditentukan perusahaan. Jika cara ia menuntaskan
pekerjaan dengan kualitas setara atau lebih baik dari standar, berarti mutu kerja karyawan itu
terbilang baik. Namun, kuantitas tinggi tanpa kualitas sepadan berisiko memunculkan kinerja
yang kurang optimal atau justru buruk.  Itulah mengapa perusahaan perlu melakukan
pengembangan SDM agar karyawan tidak mengejar kuantitas semata, tetapi juga kualitas.
Saat karyawan telah mampu mencapai standar jumlah tertentu, di situlah ruang untuk
karyawan mengembangkan diri terbuka sehingga ia mampu menunjukkan produktivitas kerja
optimal.
3. Ketepatan waktu membuat kerja efektif dan efisien

Indikator berikutnya adalah ketepatan waktu. Tanpa batasan waktu yang tegas, kuantitas dan
kualitas kerja karyawan akan terasa kabur. Sejak awal seorang karyawan harus punya
persepsi bahwa semua pekerjaan memiliki tenggat. Maka, ia wajib menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu dengan kuantitas dan kualitas kerja sesuai standar perusahaan. Ketepatan waktu
mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerjanya sehingga ia dapat menyelesaikan
pekerjaan secara efektif dan efisien. Saat ia berusaha memaksimalkan masa pengerjaan
sebuah tugas, ia pun masih bisa melakukan aktivitas lainnya. Semakin baik capaian ketepatan
waktu dari kinerja karyawan, semakin baik pula produktivitas kerja yang dimiliki.

 Dari uraian di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa produktivitas kerja membicarakan soal
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Jika Anda cermati lebih lanjut, produktivitas juga
menyinggung dua dimensi.

Pertama, tentang efektivitas, yaitu bagaimana seseorang dapat mencapai tujuan dalam waktu
tertentu. Efektivitas kerja berkaitan erat dengan tiga indikator di atas. Kedua, produktivitas
juga menyinggung efisiensi. Anda akan memperhitungkan seberapa banyak sumber daya
yang dipakai guna memperoleh hasil maksimal, termasuk biaya.

Sekarang, apa yang bisa Anda lakukan untuk mencapai produktivitas kerja sesuai standar
perusahaan? Coba praktikkan beberapa tips berikut.

1. Fokus pada satu tugas dalam satu waktu, sebisa mungkin hindari multitasking.
2. Biasakan membuat to-do-list atau daftar tugas yang harus diselesaikan hari itu.
3. Temukan apa yang membuat Anda semangat bekerja, seperti musik favorit, buku
catatan lucu, atau minuman dan makanan kesukaan.
4. Rapikan meja kerja sebelum mulai beraktivitas sehingga Anda tidak mudah terganggu
dan lebih fokus bekerja.

Sebelum perusahaan menilai indikator produktivitas kerja Anda, jangan ragu untuk
mengevaluasi diri sendiri lebih dulu. Cukup bandingkan apa yang telah dicapai hari ini dan
pencapaian Anda sebelumnya. Dari situ akan terlihat seberapa jauh peningkatan yang telah
Anda raih.

D. Langkah-Langkah Perencanaan Produktifitas Kerja

Rencana strategis juga memberi Anda tempat untuk mencatat misi, visi, dan nilai-nilai
Anda yang dapat Anda bagikan dengan tim Anda. Perencanaan strategis berarti menentukan
tujuan mana yang harus dipenuhi dan langkah apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan
tersebut.
Proses perencanaan strategis dapat memakan waktu lama, tetapi untuk mendapatkan target
yang Anda inginkan tentu diperlukan kerja keras.

Setelah Anda memiliki rencana strategis, Anda akan memiliki gagasan yang lebih baik
tentang sasaran dan sasaran yang ingin Anda capai dan peta jalan untuk sukses.
1. Melacak Kemajuan
Ini penting jika Anda ingin memastikan bahwa Anda berada di jalan yang benar. Dengan
mengembangkan papan pelacakan kemajuan, di mana semua langkah tindakan yang
diperlukan dan diselesaikan dapat dilacak adalah penting. Dengan cara ini produktivitas dapat
diukur, dan perubahan apa pun dapat dilakukan agar tetap pada jalurnya. Ini akan memberi
Anda patokan tentang berapa banyak waktu yang dibutuhkan anggota tim untuk
menyelesaikan suatu aktivitas.

2. Keterlibatan Karyawan
Pemimpin yang melibatkan karyawan dalam pengembangan rencana strategis lebih berhasil
dalam implementasi dan pencapaian. Karyawan yang terlibat dalam operasi sehari-hari
memiliki pandangan unik tentang apa yang berhasil dan yang tidak. Ketika kita melibatkan
mereka dalam rencana bisnis, cenderung ada lebih banyak dukungan dan kepemilikan atas
rencana tersebut. Ini mengarah pada peningkatan produktivitas dan kepuasan karyawan.

3.ManajemenWaktu
Memiliki rencana strategis sangat penting untuk meningkatkan manajemen waktu Anda dan
tim Anda. Ini membantu menjadwalkan acara seputar tugas-tugas penting dan sangat penting
untuk kesuksesan Anda. Ketika Anda menjadi lebih sadar tentang bagaimana Anda
menggunakan waktu Anda, itu akan menjadi sumber daya untuk mengatur, memprioritaskan,
dan mencapai tujuan Anda.

4. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan


Mulai mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda dan tim Anda akan
membantu mengidentifikasi area untuk perbaikan. Analisis diri dan kesadaran diri sangat
penting pada saat ini. Tujuannya agar tetap fokus pada solusi.

5. Menciptakan Bisnis dan Tenaga Kerja yang Proaktif


Di akhir proses perencanaan strategis, Anda dan tim Anda harus memiliki arahan yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan dan ke mana Anda akan pergi. Sederhananya, proses
pelibatan dan komunikasi dengan tim Anda membantu meningkatkan peluang keberhasilan
rencana strategis Anda.

6. Akuntabilitas
Memelibatkan tim dalam proses atau rencana strategi menghasilkan rasa tanggung jawab dari
sebagian besar anggota. Ini juga secara langsung mengarah pada peningkatan produktivitas
dan membuat tim kami semakin dekat menciptakan lingkungan kerja yang positif. Tidak
masalah apakah mereka berkontribusi pada proses atau diberi tahu tentang tujuan dan sasaran
rencana. Anggota tim Anda akan lebih termotivasi dan produktif untuk membantu mencapai
tujuan sebagai tim!

7. Kepuasan Pribadi
Kapan pun Anda mencapai satu target atau menyelesaikan daftar aktivitas, itu memberi Anda
perasaan pencapaian. Daripada membuat rumit pekerjaan dengan multi-tasking,
menyelesaikan tugas satu per satu dapat memberi Anda dorongan kepercayaan diri. Dengan
hanya 24 jam dalam sehari, kita harus belajar bekerja lebih efektif dan efisien jika kita ingin
sukses dan mengurangi stres dari pekerjaan atau kehidupan. Perencanaan strategis akan
mendorong Anda untuk maju. Karena terkadang lebih baik menyelesaikan satu tugas dan
lanjut ke tugas lain.
E. Manfaat Dari Pengukuran Produktifitas Kerja

Setiap organisais maupun bentuknya, perlu mengetahui tingkat produktivitas pegawainya.


Hal ini dimaksudkan agar dapat mengukur tingkat perbaikan produktivitas kerja pegawainya
dari waktu ke waktu dengan cara membandingkan dengan produktivitas standar yang telah
ditetapkan oleh pemimpin. Kegiatan ini menjadi penting agar organisasi ini dapat
meningkatkan daya saing dari hasil kerja pegawai terutama di era globalisasi yang semakin
kompetitif. Gaspersz dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwatno 2009:164 menyatakan bahwa
terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi, antara lain :

1. Organisasi dapat menilai efisiensi konversi penggunaan sumber daya, agar dapat
meningkatkan produktivitas.

2. Perencanaan sumber daya akan menjadi efektif dan efisien melalui pengukuran
produktivitas, baik dalam perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek.

3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis organisasi dapat diorganisasikan kembali dengan cara
memberikan prioritas yang tepat, dipandang dari sudut produktivitas.

4. Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali


berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktifitas sekarang.

5. Strategi untuk mengikatkan organisasi dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan


produktivitas yang ada diantara tingkat produktivitas yang diukur. Dalam hal ini tingkat
produktivitas akan memberikan informasi dalam mengidentifikasi masalah atau perubahan
yang terjadi sebelum tindakan koretif diambil.

6. Pengukuran produktivitas menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan


tingkat produktivitas antar organisasi pada skala nasional maupun global.

7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilakn dari satuan pengukuran dapat menjadi informasi
yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan organisasi.

8. Pengukuran produkktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya


peningkatan produktivitas terus-menerus. Untuk menentukan perubahan pelayanan
masyarakat dari wktu ke waktu dan membandingkan efektifitas yang relative dari pemerintah
daerah telah digunakan pengukuran produktivitas sector masyarakat.

Disamping itu, Universitas Sumatera Utara produktivitas digunakan oleh pemerintah


untuk menyelidiki lingkup persoalan dan mengevaluasi pengaruh yang telah dirancang, selain
itu juga untuk melengkapi informasi untuk pengarahan sumber-sumber masyarakat.

Menurut Sinungan 2008:22 pada tingkat organisasi, pengukuran produktivitas terutama


digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi.

Pertama, dengan pemberitahuan awal, instalasi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran,
akan meninggikan kesadaran pegawai dan inatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas.
Kedua, diskusi tentang gambaran-gambaran yang berasal dari metode-motode yang relative
kasar ataupun data-data yang kurang memenuhi syarat sekalipun ternyata memberi dasar bagi
penganalisaan proses yang konstruktif atas produktif. Manfaat lain menurut Sinungan
2008:22 yang diperoleh dari pengukuran produktivitas mungkin terlihat pada penempatan
organisasi yang tetap seperti dalam menentukan targetsasaran tujuan yang nyata dan
pertukaran informasi antara anggota dan manajemen secara periodie terhadap masalah-
masalah yang saling berkaitan.

Pengamatan atas perubahan-perubahan dari gambaran data yang diperoleh sering nilai
diagnosa yang menunjuk pada kemacetan dan rintangan dalam meningkatkan penampilan
organisasi. Satu keuntungan praktis dari pengukuran produktivitas adalah pembayaran staf.
Gambaran-gambaran data melengkapi suatu dasar bagi andil manfaat atas penampilan yang
ditingkatkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam melaksanakan target produktivitas, sumber daya manusia memegang peran
penting, sebab kegiatan perusahaan tidak mungkin dapat dilakukan dengan baik tanpa
didukung oleh sumber daya manusia walaupun alat dan pelengkapnya yang digunakan sudah
lengkap dan canggih. Produktivitas tersebut sesuai dengan teori manajmen pengembangan
sumber daya manusia yang dikemukakan oleh Khadrisman dalam bukunya yang berjudul
manajemen pengembangan sumber daya manusia, bahwa perusahaan tida dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien apabila produktivitas kerja karyawan rendah.
Produktivitas menjadi penting dan ingin selalu ditingkatkan karena dapat menggambarkan
tingkat efisiensi kerja karyawan. Maka perlu dilakukan rangsangan untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan agar memperoleh hasil untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Usaha Dagang Putri Tunggal Kudus merupakan usaha dagang yang bergerak dalam
bidang makanan ringan. hal yang mempengaruhi karyawan agar produktiv yaitu dengan upah
kerja, kompensasi, disiplin kerja, motivasi, komunikasi harmonis, bonus, dan lingkungan
kerja.
2. Faktor pendukungnya yaitu faktor kepemimpinan, pelatihan dan pendidikan, sikap kerja,
lingkungan kerja, disiplin kerja, Keselamatan kerja.
3. Faktor penghambat dalam meningkatkan produktivitas karyawan yaitu : kurangnya
kedisiplinan, tidak adanya pengukuran produktivitas karyawan, tidak adanya evaluasi hasil
kerja, manajemen kerja yang bebas dan tidak teratur, tidak adanya target kerja, kurangnya
pelatihan kerja terhadap karyawan, dan tidak adanya penilaian prestasi kerja membuat
menurun motivasi karyawan. Serta pemilik tidak tahu bagaimana 108 melibatkan karywan
dalam kegiatan organisasi atau pengambilan keputusan, sanksi yang tidak jelas, pemberian
motivasi dan kompensasi yang kurang.
4. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan yaitu perbaikan
lingkungan kerja, menaikan upah kerja, pemberian kompensasi sesuai kinerja, diadakan
evaluasi dan pengukuran kinerja, dan akan dilakukan briving kerja, akan menentukan target
dan perbaikan manajemen kinerja.
Saran
Dari makalah diatas, maka ada beberapa saran yang bisa penulis berikan untuk dijadikan
bahan pertimbangan, diantaranya .

1. Karyawan yang memiliki sikap kerja yang bagus, mempunyai tingkat keterampilan yang
tinggi serta efisiensi dalam bekerja serta di dukung manajemen yang bagus mempunyai
semangat kewirausahaan dalam bekerja akan meningkatkan kehidupan organisasi atau
perusahaan sebagai upaya peningkatan produktivitas.
2. Pihak perusahaan perlu meningkatkan manajemen yang baik serta perlu di tingkatkan lagi
sikap kedisiplinan dalam bekerja dan seluruh karyawan perlu menyadari akan kewajiban-
kewajibannya terhadap tugas yang di 109 bebankan oleh pihak manajemen dalam hal ini
perlu menindak lanjut permasalahan yang timbul dalam perusahaan. Sikap tegas perusahaan
akan meningkatkan produktivitas karyawan.
3. Bagi para peneliti selanjutnya bisa meneliti kembali judul ini dengan metode yang berbeda,
sehingga bisa digunakan sebagai pembanding dengan hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini
diharapkan juga bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya sehingga dapat
menyempuranakan.
4. Bagi obyek yaitu Usaha Dagang Putri Tunggal Kudus diharapkan bisa lebih terbuka dalam
memberikan data terhadap peneliti. Karena data tersebut sangat dibutuhkan dalam penelitian
ini. Dan juga diharapkan penelitian ini bisa berguna untuk pihak merubah manajemen kerja
yang kurang baik untuk kelangsungan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Ambar, S. T. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Amrun, A. (2008). Produktivitas dan Budaya Kerja. Retrieved Oktober Rabu, 2015, from
http://ahmadiamrun.multiply.com/journal/item/18/090106.html

Anggraeni, Dewi. (2008). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
pada PT.Hutama Karya Wilayah Semarang. Semarang: UNNES.

Anoraga, P. (2004). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Asbakhul‘ulum, M. (2010). Hubungan Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan


Di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar. Skripsi Tidak Dipublikasikan
Fakultas Psikologi Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang.

Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Sigma Alfa.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Anda mungkin juga menyukai