Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PENULISAN LAPORAN TEKNIS

Penyusun :
Veronica Evelyn Cezarea {2213010029}
Zami Alfarisi Irsya {2213010033}

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2022

1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar belakang..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................4
1.4 Manfaat pembahasan................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Laporan Teknis.......................................................................................................6
B. Tujuan Laporan Teknis...........................................................................................6
C. Manfaat Penyusunan Laporan Teknis....................................................................6
2.3.1 Memberikan Keterangan...................................................................................6
2.3.2 Memulai Suatu Kegiatan...................................................................................7
2.3.4 Merekam Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................7
2.4 Kesempurnaan Laporan Teknis................................................................................7
2.4.2 Lengkap.............................................................................................................7
2.4.3 Logis..................................................................................................................7
2.4.4 Sistematis..........................................................................................................8
2.4.5 Lugas.................................................................................................................8
2.5 Prinsip-prinsip penulisan laporan laporan teknik.....................................................8
2.6 Fungsi laporan teknik...............................................................................................9
2.8 Contoh laporan teknik..................................................................................12
Contoh Laporan Kerja Pipa..................................................................................12
BAB III............................................................................................................................25
SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................25
3.1 SIMPULAN...........................................................................................................25
3.2 SARAN..................................................................................................................25
Daftar Pustaka..............................................................................................................26

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang


memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain
laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada
dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang , DIV mahasiswa dilatih untuk


menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum atau laporan
teknik, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian
berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang
ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah
mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh
para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan
praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan
kemampuan menyusun laporan penelitian.Sehingga mahasiswa dapat memahami
dengan jelas apa saja yang di butuhkan untuk menyelesaikan laporan atau dalam
konteks ini adalah karya ilmiah.

Karya ilmiah dewasa ini sudah menjadi standar bagi mahasiswa untuk
memperlihatkan kemampuan mereka dalam melakukan inovasi dan juga telah

3
menjadi syarat penting mendapatkan gelar,untuk mensiasati hal ini dibutuhkan
pengetahuan atau ilmu khusus agar mahasiswa dapat menyusun laporan teknik
secara baik,benar dan sesuai dengan kaidah kebahasaan (EYD).

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan laporan teknik?

apa manfaat laporan ?

Apa fungsi laporan teknik?

Bagaimana teknik penulisan dan sistematika laporan teknik?

Bagaimana perbedaan laporan umum dan laporan teknik?

Apa saja syarat kesempurnaan laporan teknik?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mahasiswa dapat menulis laporan teknik dengan baik sesuai dengan kaidah
bahasa indonesia (EyD)

2. mahasiswa dapat memahami tata cara penulisan serta sistematika laporan


teknik.

3. Mahasiswa dapat memahami dengan baik apa itu laporan teknik.

4. Mahasiswa dapat membedakan laporan teknik dengan jenis karya ilmiah yang
lain.

4
1.4 Manfaat pembahasan
1. Menambah wawasan tentang jenis jenis karya ilmiah

2. Memudahkan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah,khususnya laporan


ilmiah

3. membuat mahasiswa terbiasa dengan penggunaan kalimat efektif

4. memahami tata cara penulisan laporan teknik yang benar

5. menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Laporan Teknis
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau
instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data obyektif
dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya
lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu
pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan,dari si pelapor
(perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis
penyelenggaraan suatu kegiatan (E.Zaenal Arifin,1993). Dan menurut Muljanto
Sumardi (1982), dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk
mengkomunikasikan gagasan, paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.

B. Tujuan Laporan Teknis


Budaya lapor melapor merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh
berbagai kalangan,baik pemerintahan maupun swasta.Tujuannya adalah agar
pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketuhui
oleh pihak yang menugasinya.

C. Manfaat Penyusunan Laporan Teknis

2.3.1 Memberikan Keterangan


Bermaksud memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang harus
mengetahui suatu kegiatan.Jenisnya ada dua macam:

1. Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut


perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang
lain,laporan jenis ini sering disebut laporan berkala. Ada laporan berkala
harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
2. Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat insidental.Laporan
khusus dapat berupa penyampaian hasil percobaan,pemeriksaan,atau hal-
hal yang berhubungan dengan jalannya suatu kegiatan.

6
2.3.2 Memulai Suatu Kegiatan
Dalam laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan
dengan tugas yang akan dilaksanakan.Penyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.

2.3.3 Mengkoordinasi Suatu Kegiatan


Laporan jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada
tempatnya,susunannya atau keadaannya secara wajar.segala sessuatu yang
dikoordinasi dikemukakan secara jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan
dengan hal yang dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.

2.3.4 Merekam Pelaksanaan Kegiatan


Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan
akhir.Laporan kemajuan disusun menurut jangka waktu tertentu.ada
kalanya laporan kemajuan disusun tidak berdasarkan jangka waktu
tertentu, tetapi berdasarkan persentase pencapaian. Laporan akhir
merupakan rangkuman keseluruhan pekerjaan hingga selesai.

2.4 Kesempurnaan Laporan Teknis


2.4.1 Ringkas
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara
ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera
mengetahui permasalahannya.

2.4.2 Lengkap
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau
sumber kepustakaan.

2.4.3 Logis
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri
alasan-alasannya yang masuk akal.

2.4.4 Sistematis
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam
satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

7
2.4.5 Lugas
Laporan disebut lugas apabila keterangan yang diuraikannya disajikan dalam
bahasa yang langsung menunjukan persoalan.

2.5 Prinsip-prinsip penulisan laporan laporan teknik


Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan
sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat-
syarat berikut ini :

A. Lengkap

Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.

B. Jelas

Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang
ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda ini dapat dicapai bila
bahasa yang digunakan benar dan komunikatif.

C. Benar/akurat

Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan
yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.

D. Sistematis
Laporan harus di organisasikan sedemikian rupa,dengan sistem pengkodea
yang teratur,sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca.laporan yng
sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah di ciptakan oleh unsur-
unsur bahasa.

E. Obyektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi dalam
laporannya.penulis laporan harus bersikap netral dan memakai ukuran umum
dalam menilai sesuatu.

F. Tepat waktu
Ketetapan waktu mutlak diperlukan,karena keterlambatan laporan bisa
mengakibatkan eterlambatan pengambilan keputusan.

8
2.6 Fungsi laporan teknik
Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang mahasiswa ketika
selesai melakukan tugas praktik maupun penelitian,dalam hal ini adalah instrktur
yang emberi tugas maupun perintah atau yang mepunyai fungsi kontrol dan
pengawasan atas mahasiswa tersebut.laporan juga bersifat koordinatif dibaca oleh
sesama mahasiswa.atas dasar itu laporan mengandung 4 fungsi:

1. Fungsi Informatif

Laporan bisa digunakan sebagai informasi bagi pembacanya khususnya


mahasiswa.

2. Fungsi Pertanggungjawaban

Laporan merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban penulis terhadap


pembaca laporan,instruktur dan tugas yang telah dilaksanakannya.

3. Fungsi Pengawasan

Dengan membaca laporan,seorang instruktur bisa mengawasi


mahasiswaserta tugas yang dilakukan tanpa harus melihat langsung

4. Fungsi Pengambilan Keputusan

Laporan dari mahasiswa dapat digunakan oleh instruktur sebagai bahan


petimbangan pengambilan keputusan.

9
2.7 Perbedaan Sistematika Laporan.

1.Kerangka Karangan Ilmiah.


PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
SINOPSIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Kerangka Teori
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sumber Data
1.6 Metode dan Teknik
BAB II ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 ….
2.2….
2.3 …
2.3.1 ….
2.4 ….
BAB III SIMPULANDANSARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
INDEKS

2.Kerangka Laporan Teknis.


PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Hasil yang diharapkan
1.4 Pelaksana
1.5 Penahapan dan Jadwal
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 ….
2.2….

10
2.3 …
2.3.1 ….
2.3.2…..
2.4 …
BAB III URAIAN KEGIATAN
3.1 …
3.2 …
3.3 …
3.3.1 …
3.3.2 …
3.4 …
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

11
2.8 Contoh laporan teknik

Contoh Laporan Kerja Pipa

BAB I
PENDAHULUAN

•         Latar Belakang

Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu
berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga
proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini
manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah
distribusi melalui sistem perpipaan.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.

 Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan


darah keseluruh bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan
pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari
fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk
mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang
kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan
gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di
aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan

12
industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan
juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap
pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga
digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan
lain – lain.

Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka


semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian
perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter,
jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-
lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu
dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan
ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan
Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain.

Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa
yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah
begitu rumit, namun banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian
yang sederhana melainkan suatu jaringan pipa yang sangat kompleks, sehingga
memerlukan penyelesaian yang lebih teliti. Oleh sebab itu lah laporan ini dibuat
agar dapat memperluas pengetahuan kita tentang pipa.

•        Tujuan

•         Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman
mahasiswa/i dalam hal perpipaan
•         Untuk dapat mengetahui dan menerangkan proses pemotongan dan penguliran
pipa.
•         Untuk menumbuhkan minat atau ketertarikan mahasiswa/i untuk memperdalam
tentang pemipaan.

13
BAB II
PERPIPAAN

•      Ragam Pipa dan Kegunaannya

Kita sudah mengenal pipa digunakan sebagai sambungan instalasi air di


rumah (dingin atau panas) untuk itu kita juga perlu mengetahui jenis pipa untuk
pilihan yang tepat sesuai kegunaannya.

Ada beberapa jenis pipa berdasarnya bahan yaitu :

•         Pipa Besi, memang pipa ini lebih kuat dan tahan ,tapi pemasangannya kurang
praktis, pipa tidak luwes mengikuti kontur atau jalur, setiap sambungan butuh
drat. bila rusak atau bocor, perbaikannya pun tidak mudah, bagian dalam pipa bisa
berkarat sehingga air jadi kotor dan bau. Harganya pun lebih mahal

•         Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak berkarat,
selain itu juga tahan panas dan tekanan tinggi. pemasangan tidak perlu banyak
sambungan, sehinggga lebih praktis dan cepat. Harganya lebih mahal
dibandingkan dengan pipa besi.

14
•         Pipa PVC (polyvinyl chloride) yang lebih murah. Selain untuk air bersih PVC
dipakai juga untuk saluran kloset, air limbah dan talang air hujan. Diameter pipa
mulai 1/2 inci sampai 6 inci atau 16 mm sampai 150 mm dan dijual dalam satuan
empat meter perbatang. Pipa yang terbuat dari fiber ini lebih ringan dan lentur
sehingga mudah dipasangdan diperbaiki, bila ada yang rusak atau bocor cukup
dipotong bagian yang rusak dan disambung kembali. Pipa tidak berkarat dan
cukup kuat, mampu menahan tekanan air hingga dua bar atau 10kg/cm2
kelemahan pipa PVC hanya bisa dipakai untuk saluran dingin. Pemasangan juga
butuh banyak sambungan dan masih rentan bocor.

•         Pipa uPVC, Pipa uPVC (unplasticized polyvinyl chloride)  lebih kuat dan lebih
tahan terhadap tekanan. Pipa uPVC ini mampu menahan tekanan lima kali pipa
PVC dengan daya tahan sampai 50 tahun atau dua kali pipa PVC. Meskipun
demikian tetap saja pipa uPVC tidak disarankan untuk saluran air panas. Pipa ini
juga masih butuh banyak sambungan. Bahkan, konon penggunaan pipa uPVC di
negara-negara maju sudah dilarang, karena dinilai mengandung zat timbal (zat
klorida dan bahan campuran stabilizer)

•         Pipa PEX, selain PVC dan uPVC ada pipa baru yang diklaim tidak mengandung
zat berbahaya, lebih kuat dan bisa dipakai baik untuk air panas dan air dingin,
yaitu pipa berbahan polyethylene atau PEX (polyethylene cross linked) seperti
Westpex dan Rifeng, serta pipa HDPE (high density polyethylene) dari Pralon.

15
Pipa PEX merupakan jenis pipa mutakhir untuk menggantikan pipa PVC dan
uPVC, besi, dan tembaga. Pipa polyethylene lebih kuat, higenis dan aman.
Ketahanannya mulai dari minus 40 derajat sampai 110 derajat celcius dengan
umur setara pipa uPVC. Harganya lebih murah ketimbang pipa tembaga.
Bentuknya berupa gulungan (bisa digulung) seperti selang air, bukan batangan
seperti pipa PVC dan uPVC, dengan berat sekitar 11 kg/100m.

Karena itu pipa mudah dibawa, disimpan dan dipasang. Pemasangan tidak
memerlukan sambungan bila dipasang membelok, pipa cukup dilekukkan
sehingga kebocoran bisa diminimalisir. Wespex membedakan pipa warna putih
untuk aplikasi air dingin dan warna merah untuk aplikasi air panas.

•         Ada jenis pipa lain yang lebih kuat, tidak berkarat, tidak beracun dan tahan
terhadap tekanan tinggi,yaitu pipa semen seperti Dusaspun dan pipa keramik
seperti seperti Claytan.Pipa semen lebih murah ketimbang pipa keramik.pipa
semen masih ada pori-porinya ,bisa korosi dan masih menyerap air.Pipa semen
dan keramik baru dipasarkan untuk proyek infrastuktur dan belum tersedia untuk
rumah tangga.

•        

16
•         Sambungan Pipa

17
BAB III
PRAKTEK KERJA PIPA

•         Alat dan Bahan Untuk Mengulir

•         Alat
•         Rumah-rumah snay 1’’                           1 buah
•         Rumah-rumah snay ’’                 2 buah
•         Rumah-rumah snay ’’                 1 buah
•         Snay tak langsung ’’                               1 buah
•         Snay tak langsung 1’’                             1 buah
•         Pipe Cutter                                              2 buah
•         Gergaji Besi                                            6 buah
•         Kikir Persegi                                           4 buah
•         Kikir Bulat                                              6 buah
•         Meteran 7,5                                             3 buah
•         Siku-siku                                                 3 buah
•         Martil                                                      2 buah
•         Kunci Pipa                                              2 buah
•         Boring Reamer                                        2 buah
•         Jangka Sorong                                        1 buah
•         Tang                                                        1 buah

•         Bahan

•         Pipa diameter 1’’ sepanjang 27.5 cm; 1 btg/org


•         Pipa diameter ’’ sepanjang 27.5 cm: 1 btg/org

18
•         Pipa diameter ’’ sepanjang 27.5 cm; 1 btg/orang

•         Prosedur Pelaksanaan Penguliran

Prosedur pelaksanaan penguliran yang akan dilakukan adalah:


•         Proses Pemotongan Pipa Dengan mesin Pemotong
•         Pipa diameter 1’’
•         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
•         Ambil sebatang pipa dengan diameter 1’’
•         Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 27.5 cm
•         Masukkan pipa ke lubang mesin pemotong pipa, lalu kunci pipa pada alat tersebut
depan dan belakang. Pastikan sudah terkunci.
•         Setelah di kunci, Sesuiakan ukuran pipa yg sudah di tandai tadi kearah pisagh u
yg terdapat pada mesin tersebut.
•         Setelah sesuai pisau dan tanda ukuran , hidupkam mesin lalu injak gas mesin
tersebut sesuai felling si pemotong.
•         Putar-putar pisau pemotong sesuai dengan feeling yang dirasa hingga akhirnya
terpotong sepanjang 27.5 cm
•        Buka pengunci depan dan belakang, lalu ambil hasil pipa yg terpotong tadi.

•         Pipa diameter 1’’


•         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
•         Ambil sebatang pipa dengan diameter ’’
•         Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 27.5 cm
•         Masukkan pipa ke lubang mesin pemotong pipa, lalu kunci pipa pada alat tersebut
depan dan belakang. Pastikan sudah terkunci.
•         Setelah di kunci, Sesuiakan ukuran pipa yg sudah di tandai tadi kearah pisau yg
terdapat pada mesin tersebut.
•         Setelah sesuai pisau dan tanda ukuran, hidupkam mesin lalu injak gas mesin
tersebut sesuai felling si pemotong.

19
•         Putar-putar pisau pemotong sesuai dengan feeling yang dirasa hingga akhirnya
terpotong sepanjang 27.5 cm
•         Buka pengunci depan dan belakang, lalu ambil hasil pipa yg terpotong tadi.
•         Proses Pemotongan Pipa dengan Gergaji Besi
•         Pipa diameter 1’’
•         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
•         Ambil sebatang pipa dengan diameter 1’’
•         Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 27.5 cm + 2 mm untuk pengikiran agar jika
dikikir/diratakan pipa yg di dapat tepat 27.5
•         Tandai dengan sidol permanen agar tidak terhapus.
•          Letakkan pipa tersebut pada alat penjepit pipa, kencangkan penjepitan, agar pipa
tidak dapat bergerak sehingga mempermudah pengerjaan pemotongan.
•         Ambil gergaji besi dengan mata yg sudah di pasang, pastikan bahwa mata gergaji
tersebut tidak salah arah, dimana mata gergajinya yg tajam menghadap ke bawah.
•         Kencangkan mata gergaji tersebut.
•         Potong pipa secara perlahan tapi tdak terlalu lambat dan jangan terlalu di tekan
karna akan patah mata gergajinya.
•         Lakukan secara berulang sehingga pipa tersebut akan terpotong.

•         Pipa diameter 1’’


•       Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
•       Ambil sebatang pipa dengan diameter ’’
•       Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 27.5 cm + 2 mm untuk pengikiran agar jika
dikikir/diratakan pipa yg di dapat tepat 27.5
•       Tandai dengan sidol permanen agar tidak terhapus.
•       Letakkan pipa tersebut pada alat penjepit pipa, kencangkan penjepitan, agar pipa
tidak dapat bergerak sehingga mempermudah pengerjaan pemotongan.
•       Ambil gergaji besi dengan mata yg sudah di pasang, pastikan bahwa mata gergaji
tersebut tidak salah arah, dimana mata gergajinya yg tajam menghadap ke bawah.
•       Kencangkan mata gergaji tersebut.

20
•       Potong pipa secara perlahan tapi tdak terlalu lambat dan jangan terlalu di tekan
karena akan patah mata gergajinya.
•       Lakukan secara berulang sehingga pipa tersebut akan terpotong
•         Proses Penguliran Pipa
•         Pipa diameter 1’’ dengan Snay Langsung
•         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
•         Ambil pipa diameter 1’’ ukuran 27.5 cm yang telah di potong tadi baik
menggunakan mesin maupun gergaji.
•         Jika menggunakan mesin pemotong sebaiknya di Boring Reamer terlebih dahulu.
•         Ambil rumah-rumah snay langsung yg ukuran diameternya 1’’.
•         Masukkan pipa ke mesin penguliran, kencangkan pipa ke mesin agar pada saat
penguliran pipa tidak bergesr.
•         Masukkan lubang rumah-rumah snay langsung yg berdiameter 1’’ ke ujung pipa
diameter 1’’
•         Lalu tekan lubang rumah-rumah snay kedalam ujung pipa dan naik turun kan
tungkai rumah-rumah snay dari atas ke bawah.
•         Lakukan hal tersebut berulang-ulang kali sehingga terulir sepanjang 2cm.
•         Dalam proses penguliran tuangkan air secara terus-menerus agar pipa tidak panas
dan memuai agar di dapat hasil yang maksimal.
•         Setelah terulir 2cm, buka rumah-rumah snay tersebut.
•         Lakukan hal tersebut pada ujung yang satunya lagi.
•         Karena mengunakan snay langsung maka cukup sekali penguliran pipa sudah
dapat msauk ke sambungan.

•         Pipa diameter 1’’ dengan Snay Tak Langsung


•         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
•         Ambil pipa diameter ’’  ukuran 27.5 cm yang telah di potong tadi baik
menggunakan mesin maupun gergaji.
•         Jika menggunakan mesin pemotong sebaiknya di Boring Reamer terlebih dahulu.
•         Ambil rumah-rumah snay tak langsung yg ukuran diameternya ’’ 

21
•         Masukkan pipa ke mesin penguliran, kencangkan pipa ke mesin agar pada saat
penguliran pipa tidak bergeser.

•         Masukkan lubang rumah-rumah snay tak langsung yg berdiameter ’’ ke ujung


pipa diameter ’’
•         Lalu tekan lubang rumah-rumah snay kedalam ujung pipa dan naik turun kan
tungkai rumah-rumah snay dari atas ke bawah.
•         Lakukan hal tersebut berulang-ulang kali sehingga terulir sepanjang 2cm.
•         Cocokkan hasil uliran ke sambungan (biasa kalau masih 1x ulir belum dapat
masuk)
•         Ulir kembali pipa sehingga didapat pipa tersebut masuk ke sambungan (biasa 3x
penguliran)
•         Setelah terulir 2cm, buka rumah-rumah snay tersebut.
•         Lakukan hal tersebut pada ujung yang satunya lagi.

NB:
            Apabila diameter luar pipa lebih kecil dari diameter dalam snay maka
dapat menggunakan snay langsung.
Apabila diameter luar pipa lebih besar dari diameter dalam snay maka harus
menggunakan snay tak langsung.

22
•         Foto Kerja

23
BAB IV
PENUTUP

•        Simpulan

•         Sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan dan mendistribusikan


fluida (segala jenis cairan) dari suatu tempat ke tempat lain agar dapat diproses, di
simpan maupun langsung digunakan.

•         Pipa dapat berkarat, dapat menyalurkan tekanan, tahan terhadap tekanan tinggi,
kuat dan fleksibel tergantung dari jenis-jenis pipanya sesuai yang sudah dibahas
pada bab sebelumnya.

•         Pada proses pemotongan pipa menggunakan mesin potong, pipa harus di "Boring
Reamer” dahulu sebelum di ulir, sehingga gaya yang tercipta akibat pemotongan
oleh mesin tidak menghasilkan udara atau kebocoran pada sela-sela sambungan.

•         Saran

•         Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran
sebaiknya diiringi dengan penyiraman air, agar hasil ulirannya baik.
•         Saat penguliran berlangsung diperlukan adanya kerjasama yang baik antar
pengulir dengan yg menyiramkan air pada saat mengulir agar waktu lebih efisien.
•         Pada proses penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak di inginkan.

24
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 SIMPULAN
Laporan teknis adalah laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan
suatu badan atau instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang
sesuatu,data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat
ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan
laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang
dipercayakan,dari si pelapor (perseorangan,tim,badan,atau instansi) kepada si
penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan ,laporan teknik
memiliki tata cara penulisan maupun sistematika tersendiri sehingga laporan
teknik jelas berbeda dari karya ilmiah lainnya,dan jugalaporan teknik lebih
spesifik dari pada laporan secara umum,karena laporan teknik lebih mejelaskan
tentang data obyektif yang lapangan yang kemudian dituangkan dalam tulisan
yang berbentuk laporan.laporan teknik bertujuan agar pelaksanaan tugas yang
dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketahui dan dapat dipahami oleh
pihak yang menugasinya.

Laporan teknik harus menggunakan kalimat yang efektif , laporan teknik


memiliki syarat kesempurnaan yaitu logis,lengkap,ringkas ,sistematis dan lugas
sehingga laporan teknik akan dianggap sempurna jika kesemua syarat tersebut
ada.selain itu laporan teknik memiliki beberapa fungsi yaitu:fungsi informatif,
fungsi pertanggung jawaban,fungsi pengawasan,dan fungsi pengambilan
keputusan.

3.2 SARAN
Karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini,serta perlu lebih banyak referensi agar makalah ini menjadi lebih
baik,penulis mengharapkan agar teman- teman mencari lebih banyak referensi
supaya kita dapat memahami tentang jenis karya ilmiah ini secara lebih
mendalam.

25
Daftar Pustaka

Arifin,E Zaenal 1993.Bahasa Yang Lugas Dalam Laporan Teknis.Cetakan


I.Jakarta:CV Akademika Pressindo.

Hasjim, Nafron & Tasai, Amran 1992.Komposisi Dalam Bahasa


Indonesia.Cetakan I.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sumardi, Muljanto 1982.Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia.Jilid


III.Jakarta:Penerbit Bhratara Karya Aksara.

http://nindiyahpuspitasari.blogspot.com/2011/04/pengertian-laporan.html

http://www.kutipan.info/laporan-penelitian.xhtml

http://belajarpsikologi.com/kumpulan-contoh-makalah-pendidikan/

http://polmed-tekniksipil.blogspot.com/

Hardiyatmo, Hary Christady. 2004. Mekanika Tanah 1. Jakarta:GRAMEDIA

Novianto, Dandung. 2012. Mekanika Tanah. Tidak diterbitkan

http://nurad1k.blogspot.com/2010/02/teknik-penulisan-laporan.html

26

Anda mungkin juga menyukai