NURMA WIYANTI
NPM:
20133020001
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah six sigma dalam manajemen mutu dan pemasaran ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah manajemen mutu dan
pemasaran. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah six sigma dalam manajemen mutu dan pemasaran ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada buk Yuslinaini,S.P,. M .M yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
Makalah six sigma dalam manajemen mutu dan pemasaran ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah six sigma dalam manajemen
mutu dan pemasaran ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................... 3
BAB I PEDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................... 4
C. Tujuan................................................................................... 4
D. Mamfaat ............................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa Pengertian Dari Six Sigma ......................................... 5
B. Keunggulan Apa Saja Yang Di Miliki Six Sigma ............. 5
C. Apa Konsep Nya.................................................................. 5
D. Apa Fungsi/Penggunaan Nya.............................................. 5
E. Apa Keterkaitan Metode Ini Dalam Permasalahan
Manajemen Mutu Dan Pemasaran .................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 9
Daftar pustaka .............................................................................. 10
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum kita membahas lebih jauh terlebih dahulu marilah kita melihat kebelakang
tentang sejarah six sigma. Six sigma dimulai oleh Motorola di era tahun 1980-an oleh
salah seorang engineer bernama Bill Smith atas dukungan penuh dari CEO Bob galvin.
Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya market Motorola karena perbedaan kualitas
dibandingkan dengan perusahaan Jepang. Pada tahun 1981 Motorola menghadapi
tantangan tersebut dengan mengevaluasi kualitasnya hingga 5 kali dalam 5 tahun namun
tetap saja tidak berhasil. Kemudian Motorola menggunakan statistical tools yang
dipadukan dengan ilmu manajemen financial metrics yaitu Return on Investment (ROI)
sebagai salah satu alat ukur (metrics) dari quality improvement process.
Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder secara
lebih mendalam sehingga metode ini mendapat sambutan luas dari jajaran manajement
Motorola dan perusahaan-perusahaan lain.
Manajemen pemasaran dalam lingkungan persaingan yang cepat berubah (turbulen)
dan persaingan yang ketat sekarang ini merupakan proses perencanaan strategis yang
akan memastikan bahwa operasional marketing suatu perusahaan sesuai (align) dengan
lingkungan, baik eksternal maupun internal. Bergesernya obyek pemasaran dari ideas,
goods dan service kepada pelanggan. Dengan demikian maka pelanggan akan menjadi
titik fokus dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang customer oriented akan
terus berusaha melayani setiap pelanggan dengan empati dan selalu memberdayakan
mereka, bukan sekedar menjadikan mereka sebagai target pasar. Bergesernya fokus
proses pemasaran dari pertukaran (bersifat lebih ke satu arah) ke arah relationship yang
memiliki periode waktu lebih lama. Pergeseran kearah relationship ini akan
meningkatkan kepuasan konsumen sehingga konsumen menjadi loyal akibat hubungan
yang baik dengan produsen dan kemudahan– kemudahan yang diperoleh konsumen. 1
Dunia perbankan di Indonesia semakin berkembang, persaingan antara perbankan pun
semakin ketat. Banyak perusahaan muncul dan bergerak dalam industri yang sama. Yang
diuntungkan dalam hal ini adalah nasabah. Posisi mereka sebagai pelanggan semakin kuat
dengan banyaknya opsi yang disodorkan kehadapan mereka. Mereka bisa dengan mudah
menentukan pilihannya, kepada siapa mereka akan membeli jasa atau produk yang
dibutuhkannya. Hidup mati perusahaan ditentukan mereka. Oleh sebab itu tiap perbankan
akan berusaha mencari strategi yang terbaik untuk memenangkan persaingan.
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, mutu menjadi kata
kunci bagi perkembangan suatu perusahaan. Keberhasilan dalam memenangkan
kompetisi banyak ditentukan oleh kemampuan dalam mengelola dan meningkatkan
sumber daya yang dimiliki, tidak terkecuali dalam sektor jasa konstruksi. Penerapan
manajemen mutu diperlukan dalam mewujudkan peningkatan mutu produk/layanan yang
dihasilkan, mengontrol biaya-biaya, mengurangi kerusakan dan cacat pada produk,
meningkatkan kepuasan konsumen, dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Sebuah perusahaan harus menyadari bahwa untuk bersaing di pasar global, perusahaan
harus dapat menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi tuntutan pasar. Jika tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pemakaian produk dan layanan cukup tinggi, maka
perusahaan tersebut dapat bertahan dalam ekonomi pasar global (ISO, 2001). Penerapan
sistem manajemen mutu dapat memberikan berbagai nilai tambah bagi perusahaan, antara
lain, meminimalkan produk yang tidak memenuhi persyaratan yang berarti pula
mengurangi pekerjaan ulang yang akhirnya mengoptimalkan marjinal keuntungan, dan
meningkatkan produktivitas kerja yang dapat meningkatkan efisiensi perusahaan (Suardi,
2001). Sistem Manajemen Mutu berbasiskan ISO 9001:2008 dalam jasa konstruksi
Indonesia pada saat ini merupakan prioritas utama dalam kegiatan 2 konstruksi mengingat
penerapan sistem manajemen mutu ISO telah menjadi kebijakan Departemen Pekerjaan
Umum yang ditetapkan sejak tahun 2001. Tujuan kebijakan tersebut adalah
mengupayakan dan mewujudkan kualitas produk hasil pekerjaan konstruksi sesuai
harapan dan kebutuhan masyarakat. Di samping itu, penerapan sistem manajemen mutu
ISO dan sertifikasinya bagi para penyedia jasa telah menjadi tuntutan dalam menghadapi
pasar global yang semakin kompetitif (Garpenz, 2001).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Pengurangan biaya
2. Perbaikan produktivitas
3. Pertumbuhan pangsa pasar
4. Retensi pelanggan
5. Pengurangan waktu siklus
6. Pengurangan cacat
7. Pengembangan produk / jasa
Ditinjau dari alat yang digunakan, Six Sigma cukup luas. Gambar berikut menunjukkan
metode-metode yang biasa digunakan dalam Six Sigma.
Metode dan Alat (Tools) Penting dalam Six Sigma
C. APA KONSEP NYA
Konsep Six Sigma memiliki tujuan yang sederhana, yaitu menghasilkan proses yang
mendekati sempurna semaksimal mungkin.
Hal ini dilakukan untuk melakukan transformasi bisnis agar kepuasan konsumen bisa
optimal.
Hal ini pun berlaku dalam metodologi ini, dan sifatnya sangat penting.
Oleh karena itu, bisnis yang berusaha menggunakan metode Six Sigma harus
memahami konsumennya dengan baik dan mengetahui apa yang memuaskan mereka.
Untuk implementasi Six Sigma yang efektif, penting untuk menentukan tujuan yang
jelas agar pengumpulan data dapat dilakukan dengan tepat.
3. Eliminasi proses yang tidak perlu
Setelah masalah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi aktivitas
atau proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan
membuatnya lebih lancar.
Oleh karena itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep dan
aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.
Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel dan
responsif khususnya dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif.
a. Analisis pasar
Tidak semua perusahaan mempunyai bagian marketing dan penjualan yang formal,
akan tetapi setiap perusahaan pasti mempunyai dan melaksanakan berbagai elemen
penting yang terdapat dalam aktivitas marketing dan penjualan yang bertujuan utama
membuat konsumen yang baru maupun yang lama tertarik kembali untuk
menggunakan produk dan fasilitas yang ditawarkan secara terus menerus.
Untuk mengetahui peluang dan ancaman serta kebutuhan dan keinginan konsumen
ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses kegiatan analisis pasar yaitu:
analisis terhadap peluang dan ancaman, serta analisis perilaku konsumen.
b. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar ke dalam kelompok-
kelompok yang berbeda, di mana setiap kelompok mempunyai ciri yang hampir sama.
Segmentasi pasar harus memenuhi syarat diantaranya: dapat diukur (measurable) baik
besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut, dapat
dicapai (accessible) sehingga dapat dilayani secara efektif, substansial sehingga dapat
menguntungkan jika dilayani, dan dapat dilaksanakan (actionable) dan semua
program yang telah dirancang untuk menarik dan melayani segmentasi pasar dapat
efektif dan efisien.
d. Penempatan pasar
Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi pesaing yang ada
sebelum menentukan penempatannya sendiri. Kotler (1992) menerangkan ada dua
pilihan yaitu:
1) Menempatkan diri di sebelah salah satu pesaing yang ada dan berjuang untuk
mendapatkan bagian pasar. Pimpinan bisa melakukan ini jika merasa perusahaan itu
bisa membuat produk yang unggul, pasarnya luas, dan memiliki lebih banyak sumber
daya.
2) Mengembangkan sebuah produk yang hari ini belum pernah ditawarkan pada pasar.
Sebelum mengambil keputusan ini manajemen harus yakin bahwa secara teknis dapat
dibuat sebuah produk dengan cepat, secara ekonomis dapat dibuat sebuah produk
unggul pada tingkat harga yang direncanakan, serta jumlah konsumen yang suka
produk tersebut yang memadai.
e. Perencanaan pemasaran
Aktivitas pemasaran (marketing) yang dilakukan sebuah perusahaan penting untuk
dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan
tujuan bidang pemasaran khususnya.
Philip Kotler sebagai salah satu tokoh dari manajemen pemasaran mengeluarkan buku
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.
A.KESIMPULAN
Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang
difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variences) sekaligus
mengurangi cacat (produk/ jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik
dan problem solving tools secara intensif (Manggala, 2005). Six sigma merupakan proses
disiplin tinggi yang membantu mengembangkan dan mengantarkan produk mendekati
sempurna. Six sigma adalah suatu visi peningkatan kualtas menuju target 3,4 kegagalan
per sejuta kesempatan (DPMO) untuk setiap transaksi produk baik barang maupun jasa
dalam manajemen mutu dan pemasaran (Trihendradi, 2006).
Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six Sigma ini yaituDefine-
Measure–Analyze-Improve-Control (DMAIC), dimana tahapannya merupakan tahapan
yang berulang atau membentuk siklus peningkatan kualitas dengan Six Sigma.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Six_Sigma
http://qualityengineering.wordpress.com/tag/konsep-six-sigma/
https://www.academia.edu/6746532/Teori_Dasar_Six_Sigma
http://www.bung-aswin.com/menu.php?id=4