Anda di halaman 1dari 15

STUDI KELAYAKAN BISNIS ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

PADA UMKM TEH AMPERA

KELOMPOK 3

MUHAMMAD IQBAL 1802112947

PARADIAH 1802112690

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad saw yang dinanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Pekanbaru, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

BAB II Pembahasan

2.1 Sejarah usaha Tehampera ..................................................................... 5

2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 7

2.3 Aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis .................................................. 8

BAB III Simpulan

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 9

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan bisnis melibatkan berbagai pihak yang berpengaruh dan mempunyai
kepentingan yang berbeda. Kondisi seperti ini memiliki ketidakpastian di masa yang
akan datang. Oleh karena itu kita perlu mempertimbangkan hal-hal tertentu dalam
melakukan atau memulai suatu bisnis, dimana pertimbangan tersebut didapat melalui
berbagai studi dengan menggabungkan berbagai aspek-aspek tertentu mengenai
kelayakan suatu bisnis usaha atau pun proyek yang akan dijalankan. Hasil dari
penilaian studi tersebut dapat menjadi bahan keputusan apakah bisnis tersebut dapat
dan layak dijalankan, ditunda atau juga dapat dihentikan.
Untuk meminimalkan meleset nya tujuan perusahaan yang akan dicapai, maka
peting dilakukannya identifikasi masalah di masa yang akan datang, yakni melalui
studi kelayakan bisnis. Studi ini memperhitungkan peluang serta hambatan yang
terdapat dalam investasi yang akan dijalankan. Dengan kata lain studi kelayakan
bisnis ini menjadi acuan dan pedoman bagi suatu usaha yang akan dijalankan
nantinya.
Salah satu aspek yang paling penting berkaitan dengan studi kelayakan bisnis
yakni aspek pasar dan pemasaran. Hal tersebut dikarenakan aspek pasar dan
pemasaran merupakan nyawa yang menentukan hidup atau matinya suatu perusahaan.
Jika aspek ini tidak dilakukan dan diteliti secara benar mengenai prospek kedepan
atau prospek di masa yang akan datang, maka dapat terjadi kemungkinan tidak
tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.
Oleh karena itu penting dilakukan suatu studi kelayakan dalam aspek pasar
dan pemasaran, baik dalam perusahaan yang baru akan dirintis maupun perusahaan
yang sudah berjalan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan dan dilaksanakan serta
dikendalikan, sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya suatu bisnis itu
dijalankan
Dewasa ini persaingan bisnis sangatlah ketat, dimana semua perusahaan
berlombalomba bersaing memberikan produk terbaiknya pada konsumen dengan
tujuan memperoleh keuntungan yang maksimal dan meminimalkan biaya. Persaingan
usaha yang semakin ketat, memaksa setiap perusahaan bisnis untuk bertahan dan
mampu mengembangkan inovasi produk sesuai keinginan konsumen. Perusahaan
yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan dan
melayani produk atau jasa yang berkualitas, sehingga perusahaan dituntut untuk terus
melakukan inovasi dan perbaikan disegala aspek.
Usaha Teh Ampera sebagai tempat analisis memfokuskan usaha pada bidang
minuman, yaitu minuman dalam kemasan gelas yang berupa teh. Minuman tersebut
diolah dan dikembangkan oleh tenaga ahli, hal itu terbukti dari komposisi teh, gula
dan air serta bahan baku lainnya yang diolah jadi satu sehingga menghasilkan ekstrak
teh yang baik dan sesuai keinginan konsumen.
Teh Ampera sebagai brand dari usaha Teh Ampera mampu bersaing
dipasaran bahkan menyaingi para kompetitor yang terdahulu khususnya di kawasan
kampus Unri Panam, Pekanbaru, ini disebabkan karena keberadaan the Ampera
mampu membaca peluang pasar, yaitu konsumen kalangan menengah ke bawah yang
ingin tampil mewah dan praktis dalam mengadakan acara organisasi khususnya
mahasiswa, serta kualitas produk yang baik dan harga yang terjangkau (sesuai
dengan target pasar) menjadi kunci dari meningkatnya permintaan pasar. Dimana teh
kemasan gelas ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin lebih praktis, karena
sifat dari gelas kemasan plastik yang sekali pakai, artinya masyarakat bisa langsung
membuang jika tidak dipakai lagi dan praktis jika dibawa aktivitas apapun.
BAB II
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

2.1 MASALAH MANAJEMEN OPERASIONAL


Manajemen operasional adalah suatu kegiatan manajemen yang meliputi:
perencanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap
operasi perusahaan. Operasi merupakan suatu kegiatan untuk
mengubah input menjadi output, agar output menjadi lebih bermanfaat,
baik output berupa barang maupun jasa. Sedangkan fungsi manajemen dalam
perusahaan adalah untuk mendukung dalam rangka pengambilan keputusan masalah-
masalah produksi/ operasi. Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
1) Penentuan Posisi Perusahaan
Agar posisi keberadaan sesuai kebutuhan masyarakat dan bisa dijalankan secara
ekonomis, efekif dan efisien.
2) Desain
Mencakup rancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Meliputi: letak
pabrik, bangunan, proses operasi, teknologi yang digunakan, kapasitas mesin, tata
letak ruangan, dan lingkungan kerja.
3) Operasional
Masalah ini biasa timbul saat proses produksi sudah berjalan. Masalah operasional
meliputi: rencana produksi, persediaan bahan baku, jadwal kerja pegawai,
pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.
2.2 MASALAH PROSES PRODUKSI DAN OPERASI

Persoalan dalam operasional ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun,


persoalan-persoalan tersebut akan dipilah-pilah dan disesuaikan dalam studi
kelayakan bisnis. Persoalan-persoalan tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1) Posisi Perusahaan
a) Pemilihan Strategi Produksi.
macam-macam produk yang dibuat, selanjutnya dikaji pula kaitannya dengan
aspek-aspek lain. Seperti keuangan dan seterusnya.
b) Pemilihan dan Perencaan Produk.
c) Setelah beberapa ide produk tersaring, selanjutnya dikaji beberapa produk, dan
apa yang diprioritaskan untuk diproduksi. Biasanya untuk menetapkan suatu
produk akan dilakukan melalui tahapan-tahapan, meliputi: seleksi dan
penentuan ide produksi, pembuatan desain produk awal, pembuatan produk uji
coba dan pengujian, penerapan.
d) Perencanaan Kualitas.
Kualitas merupakan hal penting bagi konsumenhendaknya ditentukan tolak
ukur tiap dimensi kualitasnya. Berikut paparan dimensi kualitas:
- Produk Barang: Menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gasperz, ada
delapan dimensi kualitas barang, yaitu: Performance (fungsi dasar,
karakter utama), Features (penambah fungsi dasar), Reliability
(kemungkinan dalam situasi), Corfermance (kesesuaian spesifikasi),
Durability (daya tahan), Serviceability (kemampuan layanan), Aesthetics
(estetika, pertimbangan individu), Fit n Finish (perasaan pelanggan
terhadap keberadaan produk).
- Produk Jasa: Menurut Zeithaml, lima dimensi kualitas jasa, yaitu:
Reliability (kemampuan layanan sesuai janji yang ditawarkan),
Responsiveness (kesigapan karyawan memberi pelayanan terhadap
pelanggan), Assurance (kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas),
Emphaty (Akses, Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan),
Tangibles (fasilitas fisik, kebersihan, kerapian, kenyaman dan penampilan
karyawan).

2) Desain

a) Pemilihan Teknologi

Menentukan teknologi memproduksi secara jelas.

b) Rencana Kapasitas Produksi

- Skala Ekonomi

Kapasitas yang dipilih memilki biaya per-unit paling rendah. Tetapi cara
ini memiliki banyak kelemahan, seperti: waktu pengambilan modal jangka
panjang, akibatnya produk kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan
pelanggan.

- Focusedfacilities
Mempertahankan produksi dengan volume tinggi, diganti dengan
penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Terdapat
dua ekstirm strategi:
- Strategi Ekspansi, strategi ini lebih bersifat proaktif
Wait and see, dimana cara ini dilakukan jika permintaan produk sudah
yakin benar meningkat atau tidak meningkat.

c) Perencanaan Letak Pabrik.

- Bagi Perusahaan Manufaktur

Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara seksama
karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya (Murah atau
mahalnya harga produk, tergantung pula pada jarak), kemampuan pasar
(berujung pada laba yang dihasilkan). Faktor utama yang perlu diperhatikan:
Letak konsumen potensial atau pasar sasaran, Letak bahan baku utama,
Sumber tenaga kerja, Sumber daya, Fasilitas transportasi, dan memindahkan
hasil, Fasilitas pabrik, Lingkungan sekitar, Peraturan pemerintah.

- Bagi Perusahaan jasa

Letak Posisi Perusahaan fasilitas jasa dapat dibagi dua macam: Pertama,
pelanggan datang ke Posisi Perusahaan fasilitas jasa. Kedua, penyedia jasa
mendatangi konsumen.

e) Perencanaan Tata Letak (layout)


- Bagian Industri Manufaktur.
Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu
diatur layout-nya, yaitu:
1) Tata letak kantor: disesuaikan besar/kecilnya investasi. Dirancang
dengan memperhatikan kemudahan berkomunikasi, fleksibilitas
ruangan, struktur organisasi, serta bentuk layanan rutin.
2) Tata letak gudang: disarankan fleksibel, untuk memudahkan muat
bongkar barang, memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang
yang disimpan berkurang atau bertambah.
- Bagian Industri Jasa
Fasilitas yang tersedia, akan berpengaruh pada persepsi pelanggan atas
kualitas suatu jasa. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi seperti:
Sifat dan tujuan perusahaan, Ketersediaan kebutuhan, Tata ruang,
Fleksibilitas desain, spesikasi jasa, Masyarakat dan lingkungan sekitar,
Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.

3) Operasional

a) Jumlah Produksi

Pada sektor industri manufaktur ada beberapa faktor yang


mempengaruhi antara lain: Permintaan, Kapasitas pabrik, Suplai bahan baku,
Modal kerja, Peraturan pemerintah.

b) Manajemen Persediaan

Hal-hal pokok yang dikaji yaitu: Jumlah order, Keamanan persediaan,


Sistem persediaan, Kebutuhan Perencanaan Material.

c) Kualitas Produk

Aktivitas ini merupakan pengembangan produk dan proses memenuhi


kebutuhan konsumen, terdiri dari:

- Perencanaan kualitas: Menentukan konsumen, Menentukan keinginan


konsumen, Mengembangkan kualitas produk, Mengembangkan proses
sebagai pedoman operasi/produksi.

- Pengendalian kualitas: Evaluasi performansi aktual, Membandingkan


performansi dengan sasaran, Mengambil tindakan penyimpangan.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI PADA UMKM TEH AMPERA

3.1 MASALAH PROSES PRODUKSI DAN OPERASI


1) Penentuan Posisi Bisnis Teh Ampera
Pemilihan lokasi untuk pengembangan usaha Teh Ampera dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu lokasi pasar, fasilitas transportasi, ketersediaan tenaga
kerja, fasilitas pendukung listrik dan air. Lokasi yang diproyeksikan untuk
digunakan berlokasi di Jalan Binakrida Unri Panam. Lokasi tersebut merupakan
lokasi stand Teh Ampera, memiliki tenaga kerja sebanyak tiga orang dan memiliki
daya dukung listrik juga air.
Lokasi tempat produksi bisnis Tehampera cenderung relatif dekat dengan
pasar atau konsumen,dari segi sumber ketenagakerjaan juga mudah di dapat, dan
tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mempermudah proses
produksi juga relatif baik. Selain itu, lokasi bisnis tersebut juga banyak dilalui
pengendara. Tehampera mempertimbangkan letak rumah produksi, stand
penjualan, dekat dengan pasar agar dapat menekan biaya produksi pada bahan
baku.
Tehampera merupakan industri pengolahan kecil dan tidak memerlukan
banyak tenaga kerja Tehampera memiliki tiga orang karyawan yang bertugas
sebagai penyaji dan juga kasir. Selain itu, kualitas serta pengalaman pegawai
dalam memproduksi barang tidak menjadi syarat dalam merekrut tenaga kerja
karena tidak memerlukan keahlian khusus. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan, ketesediaan sarana dan prasarana publik disekitar usaha Tehampera
relatif baik. Akses jalan raya yang sudah teraspal dan lokasi bisnis tepat di depan
jalan raya dapat menekan waktu perjalanan dan biaya pengantaran bahan baku.
Ketersediaan sumber energi listrik dan air untuk kegiatan produksi sudah
mencukupi.
2) Pemilihan Strategi Produksi.
Bisnis Teh Ampera ini dibuat agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi
kebutuhan konsumen, setelah didahului dengan kegiatan penelitian seperti
pembahsan sebelumya mengenai aspek pasar dan pemasaran. Dari masukan
penelitian pasar dan pemasaran ini, ditetapkan produk minuman es teh tehampera
yang menjadi alternative untuk dibuat.
3) Perencanaan Kualitas.
Karena bisnis minuman es teh ini merupakan produk berupa barang maka
Kualitas merupakan hal penting bagi konsumen dan hendaknya ditentukan
tolak ukur tiap dimensi kualitasnya. Berikut paparan dimensi kualitas:
- Produk Barang: Menurut David Garvin yang dikutip Vincent Gasperz, ada
delapan dimensi kualitas barang, yaitu: Performance (fungsi dasar,
karakter utama), Features (penambah fungsi dasar), Reliability
(kemungkinan dalam situasi), Corfermance (kesesuaian spesifikasi),
Durability (daya tahan), Serviceability (kemampuan layanan), Aesthetics
(estetika, pertimbangan individu), Fit n Finish (perasaan pelanggan
terhadap keberadaan produk).

4) Desain

a) Pemilihan Teknologi dan peralatan produksi

Tehampera memiliki mesin yang digunakan untuk memproduksi,


terdapat satu mesin alat produksi yang digunakan. Mesin yang digunakan
merupakan alat produksi yang bernama Cup Sealer, gunanya untuk menutup
gelas plastik yang digunakan untuk menajikan minuman. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan berikut ini merupakan mesin pembantu dalam
pengerjaan produk minuman Tehampera.

b) Rencana Kapasitas Produksi

- Skala Ekonomi

Kapasitas yang dipilih memilki biaya per-unit paling rendah.


c) Perencanaan Letak Pabrik

Lokasi tempat produksi bisnis Tehampera cenderung relatif dekat


dengan pasar atau konsumen,dari segi sumber ketenagakerjaan juga mudah di
dapat, dan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
mempermudah proses produksi juga relatif baik. Selain itu, lokasi bisnis
tersebut juga banyak dilalui pengendara. Tehampera mempertimbangkan letak
rumah produksi, stand penjualan, dekat dengan pasar agar dapat menekan
biaya produksi pada bahan baku.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, ketesediaan sarana dan


prasarana publik disekitar usaha Tehampera relatif baik. Akses jalan raya
yang sudah teraspal dan lokasi bisnis tepat di depan jalan raya dapat menekan
waktu perjalanan dan biaya pengantaran bahan baku. Ketersediaan sumber
energi listrik dan air untuk kegiatan produksi sudah mencukupi.
4) Perencanaan Tata Letak (layout)
Tata letak Tehampera dirancang dengan produk, proses, sumber daya, dan
lokasi sehingga dapat mengefisiensikan operasi Tehampera. Layout yang
digunakan oleh Tehampera merupakan Layout kelompok, dimana masing-masing
mesin dan peralatan yang memuat serangkaian komponen dikelompokan pada
suatu tempat. Gabungan tata letak rumah produksi, gudang, stand dan produk.
gudang, dan tempat produksi berada dalam satu kawasan, sehingga memudahkan
pengelola dalam mengelola dan mengefisiensikan biaya sewa.

5)
kursi kursi
6)
7)
Tempat melayani
8)
pelanggan Mesin, alat
9) dan bahan
10) kasir pembuatan
11)

Gambar: layout usaha Tehampera


5) Operasional

a) Jumlah Produksi

menenetukan kapasitas produksi berdasarkan owner bisnis tehampera


dikerjakan bersama antara anggota team bisnisnya, dan juga memperhatikan
beberapa factor yaitu: Permintaan, Kapasitas pabrik, Suplai bahan baku,
Modal kerja, Peraturan pemerintah.

b) Manajemen Persediaan

Hal-hal pokok yang dikaji yaitu: Jumlah order, Keamanan persediaan,


Sistem persediaan, Kebutuhan Perencanaan Material.

c) Kualitas Produk

Aktivitas ini merupakan pengembangan produk dan proses memenuhi


kebutuhan konsumen, terdiri dari:

- Perencanaan kualitas: Menentukan konsumen, Menentukan keinginan


konsumen, Mengembangkan kualitas produk, Mengembangkan proses
sebagai pedoman operasi/produksi.

- Pengendalian kualitas: Evaluasi performansi aktual, Membandingkan


performansi dengan sasaran, Mengambil tindakan penyimpangan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Aspek teknis dan teknologi dalam bisnis Tehampera memiliki nilai evaluasi
yang relative baik. Dalam hal Kondisi rencana lokasi bisnis dapat dikatakan baik.
Tehampera memiliki lokasi bisnis yang strategis di pinggir Jalan raya. Lokasi
geografis serta bahan baku yang dekat membuat bisnis Tehampera dekat dengan
sasaran/target konsumen, ketersediaan mesin seperti Cup sealer dan peralatan lainnya
yang mendukung bisnis sangat memudahkan dalam hal efisiensi produksi.
DAFTAR PUSTAKA

Suliyanto, Dr.2010. Studi Kelayakan Bisnis:Pendekatan Praktis.ANDI:Yogyakarta.


https://journal.uny.ac.id/
https://www.academia.edu/35531768/Analisis_Kelayakan_Bisnis_pada_McDonalds_Mc
D_docx
https://123dok.com/document/y86r9owq-studi-kelayakan-bisnis-aspek-teknologi.html

Anda mungkin juga menyukai