Anda di halaman 1dari 17

ASPEK TEKNIK PRODUKSI

Makalah

Diajukan kepada dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Kelompok 5:
Muhammad Rifky Pratama (2204010102)

Baso Naufal Aryansyah (2204010106)

Nurhalisa Darwis (2204010104)

Wilda Basir (2204010085)

Dosen Pengampu:
Ema Sari, S.E.,M.M

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ASPEK
TEKNIK PRODUKSI” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Studi
kelayakan di tinjau dari Aspek Teknik produksi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palopo, 24 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

A. Apa yang di maksud Aspek tekhnik produksi ……………….…...3

B. Apa faktor dalam aspek produksi ……………...……….………..4

C. Apa strategi produksi……………….……...………….…...……...7

D. Apa pemilihan dan perencanaan produk…….……….………...…8

E. Apa jenis-jenis produk ..............................................................................10

F. Studi kasus.....................................................................................................11

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 13

Kesimpulan ........................................................................................ 13

Saran…...……………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA...………………………………………………………14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana
harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara
kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis
rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti
sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang
jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa
memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber
modalnya, dan sebagainya.
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa
seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi
dalam menjalankan usaha. Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan
merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha
menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen
yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus
asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud Aspek tekhnik produksi?


2. Apa faktor dalam aspek produksi?
3. Apa strategi produksi ?
4. Apa pemilihan dan perencanaan produk?
5. Apa jenis-jenis produk?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Aspek tekhnik produksi


2. Untuk mengetahui faktor dalam aspek produksi
3. Untuk mengetahui strategi produksi
4. Untuk mengetahui pemilihan dan perencanaan produk
5. Untuk mengetahui jenis-jenis produk

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Teknik Produksi

Aspek teknik produksi/ operasi bertujuan menentukan kebutuhan


investasi fisik dari suatu usaha. Dalam aspek teknik produksi/ operasi akan
dibahas faktor-faktor yang berkaitan dengan hal-hal teknis pembangunan dan
pengoperasian perusahaan. Aspek Produksi adalah aspek yang berkaitan dengan
proses produksi yang dimana sebelum pebisnis memulai usahanya ada baiknya
pebisnis tersebut melakukan studi kelayakan bisnis nya terlebih dahulu.
Produksi adalah kegiatan menghasilkan suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat bentuknya dinamakan produksi barang.Produksi merupakan
dampak dari perubahan dua atau lebih input (sumber daya) menjadi satu atau
lebih output (produk). Kegiatan tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi
produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat
dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi
tertentu. Untuk mengkaji aspek-aspek produksi ahli ekonomi menggunakan
fungsi produksi sebagai alat analisis. Konsepsi abstrak fungsi produksi yang
bersumber pada nilai memungkinkan para ahli ekonomi untuk mengadakan
analisis berbagai masalah seperti penentuan sumbangan pendapatan faktor-faktor
produksi, pengaruh faktor produksi terhadap pertumbuhan ekonomi, perubahan
teknologi dan sifat-sifat pengangguran tekproduksi.
Poduksi menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan
manusia. Kegiatan produksi membutuhkan faktor-faktor produksi seperti sumber
daya alam, tenaga kerja, modal dan teknologi. Pada hakekatnya produksi
merupakan penciptaan atau penambahan faedah atau bentuk, waktu dan tempat
atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Maka dari itu, produksi menitik beratkan pada usaha untuk menimbulkan

3
kegunaan yang lebih banyak dari suatu barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan orang banyak. Pada umumnya tujuan perusahaan dengan produksi,
yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal. Sehingga perlu merencanakan dan
menghitung dengan cermat mutu dan kualitas hasil produksi.
Menurut Kasmir (2003) Tujuan yang hendak dicapai dalam penilaian
aspek produksi adalah :
1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat.
2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses
produksi yang dipilih, sehingga memberikan efisiensi.
3. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang tepat dalam menjalankan
produksinya.
4. Agar perusahaan dapat menentukan metode perusahaan yang paling baik.
5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga karja yang dibutuhkan sekarang dan
dimasa yang akan datang.

B. Faktor Dalam Aspek Produksi

Faktor-faktor yang termasuk dalam aspek teknik produksi/ operasi antara lain :
1. Design Produk/ Jasa
Design produk adalah rancangan suatu proses yang menggambarkan secara
rinci produk atau jasa yang akan dibuat. Dimulai dari identifikasi kebutuhan
konsumen sampai pengujian produk di pasar.
Setiap komponen dapat diuraikan lebih lanjutke dalam bagian-bagian yang
lebih rinci. Dalam studi kelayakan usaha harus diuraikan design produk yang
akan diproduksi tersebut yang meliputi Spesifikasi produk, gambar produk
dan bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut, serta
manfaat dari produkbagi konsumen dan keunggulannya dibanding dengan
produk pesaing.
2. Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan
suatu usaha, karena sangat berpengaruh terhadap biaya produksi dan biaya
operasional lain. Diperlukan analisis lokasi berkaitan dengan penetuan lokasi
dan ketersediaan fasilitas secara umum yang mendukung operasi perusahaan

4
dilokasi tersebut. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
lokasi dapat dibagi menjadi empat kelompok:
Lokasi perusahaan yang sudah ada (existing company location), analisis ini
mempertimbangkan pasar yang akan dilayani dan biaya pengangkutan dari
lokasi pabrik ke pasar (konsumen). Jika pabrik semen yang ada di pulau
Sumatra dan Jawa sudah dapat memenuhi kebutuhan pasar di kedua pulau
tersebut dan pulau-pulau sekitarnya, maka pabrik semen baru hanya mungkin
dibangun di Papua karena biaya transportasi untuk mengangkut semen, baik
dari Jawa atau Sumatra menuju pasar semen Papua sangat mahal. Akan tetapi
apabila permintaan pasar di Papua ternyata kecil, barang kali tidak layak
membangun pabrik semen disana.
Industrial geography, pemilihan lokasi didasarkan pada bahan baku, pasar dan
tersedianya jasa-jasa penunjang lainya seperti jalan, alat transportasi dan
tenaga kerja yang dibutuhkan suatu industri. Seperti tambang Emas Freeport
di Papua, karena juga menghasilkan tembaga bisa juga dikembangkan induri
kabel listrik di sana.
Pemilihan lokasi dekat dengan konsumen, umpamanya usaha perhotelan,
rumah sakit, bank, bioskop, mall dan industri minuman.Pemilihan lokasi
ditentukan oleh pemerintah. Pengusaha didorong untuk membangun pabrik di
suatu lokasi yang sudah ditentukan pemerintah dengan dengan berbagai
fasilitas kemudahan atau pemberian insentif bentuk lain bagi investor.
3. Tanah Lokasi
Dalam pengurusan izin pendirian perusahaan sudah masuk didalamnya izin-
izin pembangunan tanah lokasi untuk usaha tersebut. Peruntukan suatu lokasi
usaha sudah diatur dalam tata ruang yang dituangkan dalam peraturan
pemerintah daerah setempat, umpamanya untuk pabrik sudah disediakan
kawasan industri.
4. Prasarana (Fasilitas) Umum
Penyediaan fasilitas umum dapat mendorong kelancaran pembangunan dan
pengoperasian sebuah perusahaan serta manfaat bagi masyarakat
disekitarnya. Umpamanya jalan kelokasi proyek, jembatan, taman untuk
rekreasi atau sekolahan.
5. Fasilitas Penunjang

5
Fasilitas penunjang adalah unsur-unsur yang mendukung pembangunan dan
pengoperasian proyek yang harus ada di lokasi proyek yang direncanakan
antara lain : jaringan listrik, sumber air bersih, kantin asrama/ tempat tinggal
karyawan dan tempat parkir yang aman.
a. Mesin-mesin, Instalasi Listrik dan Peralatan Pabrik
Dalam aspek produksi harus disertakan spesifikasi teknis dari mesin-
mesin yang digunakan yang meliputi kapasitas produksi, proses produksi,
konsumsi bahan bakar, dan umur teknis mesin. Semua kebutuhan
peralatan harus sudah diperhitungkan sebagai satu kesatuan dalam suatu
sistem yang terkait dengan kebutuhan pabrik untuk menghasilkan
produksesuai kapasitas dan kualitas yang direncanakan. Demikian pula
instalasi listrik, air dan sistem penanganan limbah pabrik.
b. Kendaraan
Jenis dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan sangat tergantung kepada
besarnya proyek, fungsi, lokasi dan mobilitas barang maupun orang.
Kendaraan dapat dikelompokkan antara kendaraan direksi, kendaraan
operasional dan antar jemput karyawan.
c. Peralatan Kantor dan Furniture
Guna menunjang kelancaran administrasi pembangunan dan
pengoperasian usaha dibutuhkan pula peralatan kerja berupa meja, kursi,
almari ,mesin ketik, komputer lengkap dan peralatan lainnya sesuai
kebutuhan.
d. Bangunan
Rencana pembangunan dan kebutuhan bangunan harus didukung pula
dengan gambar-gambar (master plan), maket atau mock-up pabrik atau
bangunan tersebut. Kebutuhan bangunan melioputi bangunan untuk
produksi (pabrik), perkantoran, showrooms, toko, mess karyawan dan pos
Satpam. Bentuk bangunan untuk produksi disesuaikan dengan proses
produksi atau dapat pula menggunakan bangunan lain yang disesuaikan
dengan kebutuhan. 1

1
http://educationdelli.blogspot.com/2017/05/makalah-aspek-produksi.html?m=1

6
C. Strategi Produksi
Definisi strategi produksi yang tepat dapat berbeda untuk setiap organisasi,
tergantung pada kebutuhan, prioritas, dan kondisi bisnis yang unik.Strategi
produksi yang tepat harus secara konsisten diarahkan untuk memenuhi
permintaan pasar, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperoleh keunggulan kompetitif di
pasar.
Untuk menetapkan strategi produksi yang tepat untuk meningkatkan produksi
barang dan jasa, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Analisis Pasar
Lakukan analisis pasar yang komprehensif untuk memahami kebutuhan,
preferensi, dan tren konsumen.Tinjau persaingan, permintaan pasar, dan
peluang pertumbuhan yang ada. Informasi ini akan membantu Anda dalam
mengidentifikasi produk dan layanan yang perlu ditingkatkan produksinya.
Tinjau kapasitas produksi saat ini dan evaluasi apakah sudah cukup untuk
memenuhi permintaan pasar yang ada atau tidak.Jika tidak, pertimbangkan
apakah perlu meningkatkan kapasitas produksi atau memperbaiki efisiensi
produksi yang ada.
2. Evaluasi Proses Produksi
Tinjau proses produksi saat ini dan identifikasi area-area yang dapat
ditingkatkan. Pertimbangkan untuk mengadopsi teknologi baru,
mengotomatisasi beberapa tahapan produksi, atau memperkenalkan metode
produksi yang lebih efisien.Evaluasi juga kualitas bahan baku dan komponen
yang digunakan dalam produksi, serta pemilihan pemasok yang dapat
memberikan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif.
3. Investasi dalam Infrastruktur
Pertimbangkan untuk menginvestasikan dalam infrastruktur yang mendukung
produksi, seperti mesin dan peralatan yang diperlukan, serta sistem
manajemen produksi yang canggih.Pastikan bahwa infrastruktur yang ada
dapat memenuhi kebutuhan produksi yang direncanakan.
4. Riset dan Pengembangan

7
Berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk terus meningkatkan
produk dan layanan Anda. Identifikasi tren baru dalam industri Anda dan
inovasi produk yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
5. Evaluasi dan Pemantauan

Lakukan evaluasi secara teratur terhadap strategi produksi yang Anda


terapkan. Monitor kinerja produksi, biaya produksi, dan kepuasan
pelanggan.Lakukan perubahan jika diperlukan berdasarkan hasil evaluasi
yang Anda peroleh.

6. Manajemen Kualitas
Prioritaskan manajemen kualitas dalam proses produksi Anda. Tetapkan
standar kualitas yang tinggi dan pastikan setiap langkah produksi sesuai
dengan standar tersebut.Implementasikan sistem pengendalian kualitas,
seperti Six Sigma atau Total Quality Management (TQM), untuk mengurangi
cacat produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Analisis Biaya
Lakukan analisis biaya yang cermat untuk memahami struktur biaya produksi
Anda. Identifikasi komponen biaya utama dan cari cara untuk
mengoptimalkan pengeluaran.Ini dapat mencakup membandingkan harga
pemasok, mengidentifikasi proses yang tidak efisien, atau mencari alternatif
yang lebih murah namun tetap berkualitas.
8. Prediksi Permintaan
Gunakan metode prediksi permintaan yang akurat untuk membantu Anda
merencanakan produksi secara lebih efektif.Analisis tren masa lalu, perilaku
konsumen, dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi permintaan,
seperti musim atau peristiwa khusus.
9. Analisis Risiko
Identifikasi risiko yang mungkin mempengaruhi produksi Anda, seperti
gangguan pasokan, perubahan regulasi, atau risiko keuangan.Buat strategi
mitigasi risiko yang sesuai untuk melindungi operasi produksi Anda dari
kemungkinan gangguan.

D. Pemilihan dan Perencanaan produk

8
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring, selanjutnya akan dikaji produk
(beberapa produk) apa yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Biasanya untuk
menetapkan produk (produk-produk) tersebut akan dilakukan melalui tahapan-
tahapan pekerjaan. Pada umumnya, tahapan itu meliputi:
1. Penentuan ide produk dan seleksi
Seperti telah diketahui, bahwa ide produk dapat diciptakan atas masukan
berbagai aspek,seperti pada aspek pasar dan pemasaran. Akan tetapi,ternyata
masih banyak aspek lain yang dapat mendorong terciptanya ide
produk,misalnya: atas dasar perkembangan teknologi,dan kebijakan-
kebijakan internal perusahaan. Selanjutnya, seleksi ide produk juga dilakukan
atas berbagai kriteria, misalnya: atas masukan dari penelitan pasar dan
pemasaran,teknis dan keuangan. Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran
untuk mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan akan diterima
pasar,aspek teknis berguna untuk mengetahui apakah perusahaan mampu
membuat produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya.
Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah menilai apakah produk tersebut jika
dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
2. Pembuatan desain produk awal
Dalam produk barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila
dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat desain produk awal
ini,hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk yang akan
dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang manfaat-
manfaatnya,desain,seni,dan estetika barang yang akan diproduksi. Desain
produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendekati
sebenarnya.
3. Pembuatan prototip dan pengujian
Khususnya pada produk barang yang akan diproduksi secara
masal,pembuatan prototip menjadi begitu penting. Prototip produk yang
dibuat sebagai produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk
dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan produk
agar sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Untuk produk jasa,pada
umumnya dapat juga dibuat prototipnya,misalnya sistem komputer untuk
aplikasi general ledger (akuntansi). Sebelum dijual,sistem komputer ini dibuat
dulu contohnya. Sementara itu,pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah

9
prototipnya ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum,masih
dapat diperbaiki lagi,lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai
dengan harapan. Akhirnya tercipatalah desain produk akhir yang siap untuk
diimplementasikan.
4. Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai
diproduksi dan ditawarkan dipasar memiliki masa depan yang baik. Cara
melakukan penilaiannya bermacam-macam salah satunya,dengan
menggunakan preference matrix. Caranya produk dinilai melalui beberap
kriteria yang dianggap penting. Lalu kriteria-kriteria ini diberi bobot
kepentingannya. Selanjutnya,nilailah produk berdasarkan kriteria-kriteria
tersebut, misalnya dengan memberi bobot dengan skala minimal ordinal.
Selanjutnya,carilah rata-rata skornya. Terakhir,bandingkan rata-rata skor itu
dengan standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nilainya
diatas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi
sukses,minimal pada saat itu. Jadi,proses desain merupkan proses berulang.
Informasi baru yang diberikan oleh pemakai dapt dimanfaatkan guna
menemukan cara-cara meningkatkan desain,misalnya dalam rangka
penghematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran kualitas.
Selanjutnya, berdasarkan desain yang ditetapkan tersebut,perencanaan proses
manufaktur dilakukan dengan menetapkan rincian spesifikasi proses yang
dibutuhkan serta urutannya secara cermat. 2

E. Jenis-jenis Produksi
1. Produksi ekstraktif yaitu kegiatan produksi yang bahannya diambil dari
sumber daya alam yang ada di dalam bumi yang barang tersebut nantinya
dijual ke perusahaan lain untuk diolah dan diproses menjadi barang baru.
Misalnya pertambangan, gali pasir, dll.
2. Produksi jasa yaitu kegiatan produksi yang memiliki tujuan untuk menjual
jasa atau keahlian tertentu yang dimilikinya. Produksi yang membantu dan

2
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/01/makalah-aspek-teknik-produksi/

10
memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri.
Misalnya perbankan, akuntansi, asuransi, dll.
3. Produksi industri yaitu kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah
bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi yang kemudian dijual ke
konsumen.
4. Produksi agraris yaitu kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya
alam (tanaman dan hewan) untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan
oleh masyarakat banyak dengan melalui tahap pengelolaan yang baik dan
benar. Misalnya pertanian, perkebunan, peternakan, dll.
5. Produksi pengangkutan adalah produksi yang kegiatan produksinya
bertujuan untuk melayani pendistribusian atau pemindahan barang dari
produsen menuju tempat terdekat dengan konsumen.
6. Produksi perdagangan yaitu kegiatan produksi yang memiliki peran sebagai
penghubung antara produsen dengan konsumen. Dapat juga diartikan
menjadi produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi
kepada yang membedakan untuk memperoleh keuntungan. Misalnya toko,
supermarket, kios, dll.

F. Studi Kasus
Pada tahun 2018, McDonald's menghadapi kasus terkait kualitas daging
yang digunakan untuk produk mereka. Dalam beberapa negara, ditemukan
adanya kontaminasi daging dengan bakteri E.coli yang dapat menyebabkan
penyakit pada konsumen. Masalah ini menyebabkan penarikan produk,
penutupan sementara beberapa restoran, dan merusak reputasi McDonald's
sebagai perusahaan makanan yang aman dan berkualitas. Kasus ini bermula
ketika salah satu pemasok daging McDonald's di China ditemukan menggunakan
daging yang sudah kadaluwarsa atau tidak memenuhi standar keamanan pangan.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena McDonald's sebagai perusahaan
makanan cepat saji terbesar di dunia dianggap gagal dalam mengendalikan
kualitas bahan baku yang digunakan. Hal ini berdampak pada citra perusahaan
dan juga kepercayaan konsumen terhadap produk McDonald's.
Dalam kasus ini McDonald’s harus memperketat sistem pemasok untuk
memastikan bahwa setiap pemasok memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Perusahaan perlu melakukan audit secara berkala terhadap pemasoknya untuk

11
memastikan bahwa mereka mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku.
McDonald's harus melakukan pengendalian yang ketat terhadap bahan baku yang
digunakan. Perusahaan perlu melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap
daging yang diterima dari pemasok, termasuk memastikan bahwa daging tersebut
segar, tidak kadaluwarsa, dan bebas dari kontaminasi. McDonald's perlu
memberikan pelatihan kepada pemasoknya mengenai standar kualitas yang harus
dipenuhi. Perusahaan juga dapat meminta pemasok untuk mendapatkan
sertifikasi keamanan pangan, seperti ISO 22000, untuk memastikan bahwa
mereka mematuhi prosedur dan kebijakan yang berlaku dalam industri makanan.
McDonald's harus melakukan pengawasan dan inspeksi terhadap pemasoknya
secara berkala. Perusahaan perlu memastikan bahwa pemasok tetap mematuhi
standar kualitas yang ditetapkan dan tidak ada pelanggaran yang terjadi.
McDonald’s juga perlu mengambil tanggung jawab sosial perusahaan dalam
menghadapi kasus ini. Perusahaan dapat melakukan kampanye transparansi
kepada konsumen mengenai sumber bahan baku yang digunakan dan proses
produksi yang dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.3

3
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/01/makalah-aspek-teknik-produksi/

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek teknik produksi/ operasi bertujuan menentukan kebutuhan investasi fisik
dari suatu usaha. Dalam aspek teknik produksi/ operasi akan dibahas faktor-faktor
yang berkaitan dengan hal-hal teknis pembangunan dan pengoperasian perusahaan.
Faktor-faktor yang termasuk dalam aspek teknik produksi/ operasi antara lain
Design Produk/ Jasa, Lokasi, Site Analysis, Penggunaan Tanah Lokasi, Prasarana
(Fasilitas) Umum, Fasilitas Penunjang, Mesin-mesin, Instalasi Listrik dan
Peralatan Pabrik, Kendaraan, Peralatan Kantor dan Furniture, Bangunan.
B. Saran
Dengan disususnnya makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui apa saja yang
perlu diketahui dalam hal menyususn aspek teknik produksi , sehingga manajer
dalam menyusun sebuah rencana harus melihat banyak pertimbangan –
pertimbangan yang ada dan akhirnyapun dapat mengahsilkan suatu rencana yang
tepat dan sesuai dengan tujuan awal perusahaan

13
DAFTAR PUSTAKA

http://educationdelli.blogspot.com/2017/05/makalah-aspek-produksi.html?m=1
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/01/makalah-aspek-teknik-produksi/
https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/01/makalah-aspek-teknik-produksi/

14

Anda mungkin juga menyukai