Disusun Oleh :
Ikhlas Nur Miftahud 12270113643
Intan Melia Pitri 12270123398
Kevin Agustira 12270115546
M Ihfuan Abdilah 12270113899
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
”Layout Fasilitas Produksi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Meri Sandora, S.E., M.M. pada mata kuliah Manajemen Operasional.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tata letak
(layout) produksi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Operasional yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tata letak (layout produksi)?
2. Apa Tujuan dan Manfaat dari Layout Fasilitas Produksi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tata letak menurut Apple (1990), tata letak merupakan suatu proses
perancangan dan pengaturan tata letak fasilitas fisik seperti mesin atau
peralatan, lahan, bangunan, dan ruang untuk mengoptimalkan keterkaitan
antara pekerj, aliran bahan, aliran informasi dan metode yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis, dan
aman. Menata tata letak pabrik adalah kegiatan yang berhubungan dengan
perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat
dengan industri manufaktur, dan penggambaran hasil rancangan dikenal
sebagai tata letak pabrik. Untuk pabrik atau perusahaan harus dilakukan
evaluasi tata letak.
3
2.2 Tujuan Tata Letak (Layout) Produksi
4
penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin
dengan mesin yang lain.
c. Manfaat proses pemindahan bahan
Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering
dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun
peralatan produksi yang lain.
d. Penghematan penggunaan ruang
Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara
masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan
yang dibutuhkan.
e. Efisiensi penggunaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat
menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin
maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.
f. Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antar satu stasiun produksi dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu
tunggu.
g. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat
menvfiptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman,
tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih
ditingkatkan.
h. Mengurangi kesimpangsiuran
Banyaknya material bahan yang menunggu, gerakan yang tidak
perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan
menyebabkan kesimpangsiuran yang akhirnya dapat mengakibatkan
kemacetan.
5
2.4 Tipe Tata Letak (Layout)
2.4.1 Tata Letak Proses (Process Layout)
Tata letak berdasarkan proses, sering dikenal dengan process atau
functional layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja
berdasarkan kesamaan tipe atau fungsinya. Mesin-mesin yang digunakan
tata letak proses berfungsi umum (general purpose). Tata letak proses
umumnya digunakan untuk industri manufaktur yang bekerja dengan
volume produksi yang relatif kecil dan jenis produk yang tidak standar.
Berikut contoh tata letak layout pada gambar 2.1
6
Gambar 2.2 Tata Letak Produk
7
2.4.4 Tata Letak Teknologi Kelompok (Group Technology Layout)
Tata letak ini didasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan dibuat. Produk-produk yang tidak identik
dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk mesin atau
peralatan yang dipakai tersebut. Disini pengelompokan tidak didasarkan
pada kesamaan jenis produk akhir. Mesin-mesin ataupun fasilitas produksi
nantinya juga akan dikelompokan dan ditempatkan dalam sebuah
“manufacturing cell”, karena disini setiap kelompok produk akan
memiliki urutan proses yang sama, maka akan menghasilkan tingkat
efisiensi yang tinggi dalam proses manufakturnya. Berikut contoh tata
letak layout pada gambar 2.4
8
c. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih
aman
d. Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
e. fleksibilitas
PENGGILINGAN
KEDELAI (MESIN
PENGGILING
KEDELAI)
PROSES
PENGENDAPAN,
PENYARINGAN
PROSES DAN
PENCUCIAN PENCETAKAN
KEDELAI
PROSES
PEMASAKAN
TUNGKU II
PROSES PENGEMASAN
PROSES
PEMASAKAN PENAMPUNGAN
TUNGKU I BAHAN BAKU
KEDELAI
PROSES
PERENDAMAN
PROSES
PENGENDAPAN,
PENYARINGAN
DAN
PENCETAKAN
9
2.4.2 Keterangan Gambar:
Pada tata letak (layout) produksi tahu ini masih sangat kurang efektif dan
efisien, karena dari segi penempatan setiap stasiun produksinya yang teribilang
masih terlalu acak sehingga tenaga kerja harus berjalan bolak-balik ketika
memindahkan bahan baku produksinya.
Berikut tahapan proses Produksi atau alur Produksi tahu bapak dasim:
1. Bahan baku kedelai masuk pada tempat penampungan bahan baku
2. Kemudian kedelai dicuci dengan air mengalir pada proses pencucian
kedelai
3. Selanjutnya kedelai direndam masuk pada proses perendaman, proses
perendaman dilakukan selama 4-5 jam
4. Kemudian kedelai diambil untuk masuk pada mesin penggilingan kedelai
pada proses penggilingan kedelai
5. Setelah itu gilingan kedelai masuk pada proses pemasakan, pada pabrik
bapak dasim terdapat dua tungku untuk proses memasak, untuk menambah
volume memasak gilingan kedelai, proses memasak ditunggu hingga 2-3
kali mendidih
6. Kemudian diangkat dan diendapkan, endapan itulah yang disebut tahu,
setelah membentuk endapan maka disaring untuk memisahkan antara
endapan tahu dengan air nya, kemudian di cetak menggunakan cetakan
7. Setalah tahu dicetak maka masuk pada proses pemotongan
8. Tahu yang telah dipotong maka langsung dikemas
9. Tahu siap dipasarkan
Pada Tipe Tata Letak (Layout) pabrik tahu bapak Dasim masuk pada tipe
Tata Letak Produk (Product Layout), tata letak berdasarkan produk atau sering
dikenal dengan product layout maupun production line layout merupakan metode
pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah
produk. Pada pabrik tahu ini mengacu pada proses Produksi dari tahu, produk
yang dihasilkan berupa tahu, sehingga tata letak yang dibuat haruslah berupa garis
yang saling berhubungan atau berkaitan dari setiap stasiun nya sehingga dapat
mengola bahan baku kedelai menjadi produk tahu
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12