Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TATA LETAK (LAYOUT)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Operasional

Dosen Pengampu :
Syamsudin, S.Si., MM

Oleh :
Adinda Salsa Bila 31222004
Alma Sava Felicia 31222022
Fifi Octaviani 31222087
Mutiara Rahmadhani 31222159
Renalda Ozida Putri 31222196
Siti Zahratunnadhifa 31222223

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tata
Letak (Layout)” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Bapak Syamsudin, S.Si., MM pada mata
kuliah Manajemen Operasional Program Studi Manajemen Universitas Serang Raya. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Tata Letak (Layout) bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syamsudin, S.Si., MM selaku dosen
Manajemen Operasional yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Serang, 15 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Tata Letak............................................................................................................. 5
2.2 Tujuan Tata Letak...................................................................................................................5
2.3 Prinsip Penyusunan Tata Letak.............................................................................................. 6
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Tata Letak................................................. 7
2.5 Jenis-Jenis Tata Letak.............................................................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pertumbuhan ekonomi pada masa sekarang ini, khususnya di negara kita
Indonesia, persaingan diantara perusahaan sudah semakin meningkat. Untuk menghadapi dan
memenangkan persaingan tersebut, perusahaan-perusahaan dituntut untuk menciptakan
pemikiran yang kreatif dan inovatif di dalam tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategis yang paling penting dibuat oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan adalah dimana perusahaan tersebut harus menempatkan lokasi operasi, karena
lokasi operasi yang tepat adalah pemacu biaya yang cukup signifikan dan lokasi sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk menghancurkan strategi bisnis atau perusahaan.
Strategi lain yang merupakan keputusan penting adalah strategi lay out, dimana lay out
dapat menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out juga memiliki banyak
dampak strategis karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Di dalam menjalankan kegiatannya, seringkali suatu perusahaan dihadapkan dengan
berbagai permasalahan. Permasalahan yang timbul ini, dapat menghalangi perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Untuk itu, perusahaan perlu mencari solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah yang timbul. Solusi yang digunakan tentunya telah dianggap tepat bagi perusahaan.
Adapun permasalahan yang di hadapi perusahaan yang berhasil dirumuskan penulis
adalah bagaimana cara membuat perencanaan Tata Letak (Layout) pada suatu perusahaan.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui cara membuat perencanaan Tata Letak
(Layout) pada suatu perusahaan dengan sebaik-baiknya.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami mengenai bagaimana perancangan layout. Diharapkan makalah ini dapat diterima
dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tata Letak
Di era modern saat ini, persaingan menjadi permasalahan utama pada perusahaan. Hal ini
perusahaan harus melakukan perubahan agar memenangkan persaingan global. Salah satu hal
yang diperlukan adalah fleksibilitas perencanaan tata letak perusahaan, karena kemampuan untuk
menghasilkan tata letak yang baik akan berpengaruh terhadap penurunan biaya, waktu produksi,
peningkatan kualitas produk, serta kemampuan perusahaan dalam melakukan perubahan sesuai
tuntutan pasar global.
Tata letak perusahaan atau tata letak fasilitas memiliki arti yaitu tata cara dalam mengatur
fasilitas-fasilitas perusahaan guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan fasilitas ini
akan memanfaatkan luas ruangan untuk penempatan fasilitas produksi seperti mesin-mesin,
penyimpanan material, serta fasilitas perusahaan yang lain. Sedangkan tata letak (layout)
merupakan susunan departemen, tempat kerja serta peralatan-peralatan perusahaan.
Tata letak dapat diartikan sebagai bagian dari desain, seperti sketsa bangunan yang
digambar oleh seorang arsitek kemudian menjadi rincian blueprint yang akan dikerjakan oleh
pekerja konstruksi.
Tata letak perusahaan sangat mempengaruhi citra perusahaan atau bisa disebut dengan
landasan utama dalam dunia industri, dengan tata letak yang baik dan benar perusahaan akan
terpandang aman, nyaman, efektif, dan efisien. Apabila kita telah menemukan tata letak desain
yang tepat, maka selanjutnya menentukan media, bahan, ukuran, posisi, dan waktu
penempatannya.
2.2 Tujuan Tata Letak
Perencanaan tata letak merupakan bagian dari tahap perencanaan fasilitas yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga tercapai biaya
yang rendah untuk proses produksi. Perencanaan tata letak juga memiliki tujuan untuk mengatur
area kerja dengan seluruh fasilitas untuk membentuk area produksi yang ekonomis, aman,
nyaman, efektif, dan efisien.
Perencanaan tata letak ini dapat mempermudah dalam melakukan perawatan, penggunaan
lahan yang efisien, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan lingkungan. Tata letak yang
menarik akan memberikan kesan pertama yang baik kepada tamu yang berkunjung. Hal ini
diperlukan kreativitas dan daya seni dalam menampilkan suasana yang diinginkan. Kualitas
dalam peralatan serta perlengkapan juga memiliki peran penting dalam perencanaan tata letak.
Dalam pengadaan tata letak yang berkualitas harus disesuaikan dengan jenis pelanggan,
lokasi, dana yang tersedia, serta jenis perusahaan dan pelayanan yang diterapkan. Untuk itu dapat
ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari penyusunan tata letak yaitu:
1. Untuk meminimalisir biaya material handling dengan mengurangi jarak perpindahan barang
dan material.
2. Terdapat ruang gerak untuk peemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan lainnya.
3. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja untuk keselamatan dan keamanan perkerja.
4. Menciptakan dan menghasilkan produk yang sesuai standar.
5. Melakukan pengawasan dan mengkontrol para pekerja dan material atau barang dalam
melakukan pekerjaan.
6. Meminimalisir biaya produksi melalui efisiensi penggunaan tenaga kerja.
7. Mengoptimalkan dalam menggunakan peralatan dan fasilitas dalam kegiatan operasi.
8. Apabila terdapat ruangan yang kosong dapat digunakan untuk meminimalisir penggunakan
ruangan dan gedung.
9. Perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen membuat perubahan pada desain produk untuk
mendukung fleksibilitas.
2.3 Prinsip Penyusunan Tata Letak
Terdapat 6 prinsip yang digunakan dalam penyusunan tata letak, yaitu:
1. Principle of Overall Integration
Untuk menghasilkan koneksi yang harmonis serta tata letak yang baik dan benar yaitu
dengan melakukan integrasi tenaga kerja, bahan, mesin, peralatan, dan perlengkapan, serta
semua faktor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu unitorganisasi yang besar.
2. Principle of Minimum Distance Movement
Prinsip ini menerapkan jarak tempuh yang pendek, seperti pergerakan tenaga kerja, bahan,
barang jadi dan setengah jadi dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan dengan
seminimum mungkin.
3. Principle of Work Flow
Prinsip ini menerapkan cara kerja yang cepat dan lancar tanpa adanya halangan dalam
pergerakan bahan, barang, peralatan serta perlengkapan. Hal ini akan membuat tata letak yang
baik dan benar.
4. Principle of Maximum Space Utilization
Prinsip tata letak yang baik dan benar pada prinsip ini yaitu ruangan yang tersedia telah
dipergunakan secara efektif dan efisien baik secara vertikal maupun horizontal.
5. Principle of Satisfaction and Safety
Prinsip tata letak yang baik dan benar. Pada prinsip ini yaitu membuat rasa puas akan
keselamatan dan memberikan rasa aman dengan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
6. Principle of Flexibility
Prinsip penyusunan tata letak pada prinsip ini yaitu dapat melakukan penyesuaian akibat
perubahan dalam hal pengeluaran yang dihasilkan sehingga dapat meminimalisasikan biaya
operasi produksi.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Tata Letak
Dalam bidang manufaktur, tata letak yang ideal bergantung pada faktor:
1. Jenis Produk
Merupakan jenis produk serta kualitas produk. Produk yang diproduksi harus terpenuhi
oleh pesanan dan untuk persediaan. Produk yang dihasilkan harus memiliki penanganan khusus,
seperti daya tahan terhadap produk baik daya tahan kerusakan maupun kebusukan dan mengukur
bahan baku untuk produksi.
2. Jenis Proses Produksi
Proses produksi seperti teknologi yang digunakan untuk produksi, jenis bahan baku,
sarana penyedia jasa, dan persyaratan proses mengenai jumlah operasi dan interaksi antara
departemen dan pusat kerja.
3. Pertimbangan Ergonomis
Hal ini memastikan untuk keselamatan kerja agar terhindar dari kecelakaan, dan untuk
meningkatkan produktivitas.
4. Pertimbangan Ekonomis
5. Ketersediaan Ruangan dalam Fasilitas
Tersedianya ruangan untuk fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan.
Pengaturan tata letak yang efektivitas dalam kegiatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Penanganan Material
Dalam perencanaan tata letak, gerakan material harus diusahakan seminimal mungkin
karena gerakan material memiliki keterkaitan dengan biaya penanganan material dan
berpengaruh pada biaya produksi. Pergerakan manusia yang bekerja juga harus diusahakan
seefisien mungkin. Hal ini akan menghemat tenaga dan waktu proses.
2. Utilitas Ruang
Perencanaan tata letak harus memperhatikan utilitas ruang dan energi karena
memungkinkan untuk mengembangkan peralatan dan perlengkapan. Dengan bertambahnya
harga tanah maka cenderung untuk aliran proses atau material secara vertical menjadi pilihan
dalam meningkatkan utilitas ruang.
3. Mempermudah Pemeliharaan
Pemerliharaan ini dimaksudkan untuk pemeliharaan mesinmesin dan peralatan lain yang
berpengaruh terhadap kualitas produk. Persediaan ruang untuk pemeliharaan sangat dibutuhkan.
4. Orientasi Produk
Dalam perencanaan tata letak, jenis produk sangat berpengaruh. Apabila produk memiliki
ukuran yang cukup besar atau dalam penanganannya memerlukan perhatian khusus, maka tata
letak produk diusahakan tidak dipindah-pindah. Sebaliknya, apabila produk memiliki ukuran
yang kecil dan mudah diangkut, maka akan lebih ekonomis dengan diproduksi dalam tata letak
berdasarkan proses.
Diperlukan pemisahan tata letak mesin atau peralatan dengan kegiatan proses produksi
yang lain, misalnya produk yang memiliki nilai tinggi, produk yang dirahasiakan pembuatannya,
dan lain sebagainya.
5. Kelonggaran Gerak
Dalam perencanaan tata letak harus memperhatikan karyawan atau seseorang untuk
merasakan kelonggaran gerak. Kelonggaran gerak merupakan kebebasan tersendiri bagi
karyawan. Hal ini akan meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi kecelakaan kerja.
6. Perubahan Produk atau Desain Produk
Untuk perusahaan yang memiliki jenis produk berubah-ubah atau desainnya yang
berubah-ubah, maka tata letak mesin harus sefleksibel dalam mengatasi perubahan. Tata letak
berdasarkan fungsi atau proses harus efisien.Kemudian, faktor selanjutnya yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan layout adalah furnitur kantor atau toko, yaitu sebagai berikut:
1. Kursi, pada zaman modern saat ini kursi memiliki bentuk yang berbagai macam aktivitas
untuk menyesuaikan kebutuhan orang yang berbeda-beda. Misalnya kursi sekretaris berbeda
dengan kursi pelanggan, karena dengan kondisi pekerjaan yang berbeda. Kursi dapat disesuaikan
dengan mudah agar mendapatkan posisi yang nyaman.
2. Meja, biasanya untuk keperluan kantor meja yang diperlukan selalu berkaitan dengan
pengaturan kabel komputer, telepon, dan peralatan kantor lainnya. Meja harus disesuaikan
dengan kebutuhan yang diperlukan agar terkesan nyaman dan rapi.
3. Filling cabinet, untuk filling cabinet digunakan pada area kantor yang para pegawainya
menyukai lemari multifungsi, yang dapat menyimpan arsip manual dan elektronis. Lemari
biasanya disesuaikan dengan ruangan yang tersedia, biasanya lemari yangdigunakan tidak terlalu
besar karena terlalu memakan tempat.
4. Lemari penyimpan, lemari ini biasanya untuk menyimpan dokumen-dokumen manual dan
penting. Dokumen tersebut memiliki ukuran yang berbeda-beda, ada yang menggunakan ukuran
A4, A3, Folio, dan memiliki ketebalan yang tidak sama. Hal ini membuat para pegawai kesulitan
dalam menyimpan dokumen tersebut, maka perusahaan harus melakukan standarisasi form yang
diterapkan sehingga pegawai dengan mudah dalam mengelola dokumennya.
2.5 Jenis-Jenis Tata Letak
1. Tata Letak Berdasar Produk
Tata letak berdasarkan produk merupakan jenis tata letak yang berkaitan dengan proses
produksi. Jenis tata letak ini diusahakan untuk memanfaatkan secara maksimal atas kinerja
karyawan dan kinerja mesin-mesin produksi yang berulang dan berkelanjutan.
2. Tata Letak Berdasar Proses
Jenis tata letak ini berkaitan dengan proses produksi yang memiliki produk yang
bervariasi, tetapi jumlah produknya sedikit.
3. Tata Letak Posisi Tetap
Tata letak ini digunakan untuk perusahaan yang memiliki proyek besar dan memerlukan
tempat untuk penyimpanan, seperti gudang dan alat transportasi.
4. Tata Letak Group Technology
Tata letak jenis ini yaitu mengelompokkan produk atau jenis komponen yang dibuat
berdasarkan kesamaan dalam proses karena setiap produk cenderung memiliki proses yang sama.
5. Tata Letak Kantor
Untuk perusahaan berjalan dengan lancar diperlukan tata letak kantor yang sesuai dengan
perlengkapan pekerja serta penempatan pekerja yang nyaman agar informasi berjalan dengan
lancar.
6. Tata Letak Ritel
Tata letak jenis ini diperlukan untuk memberikan tanggapan bagi perilaku konsumen,
maka perlengkapan seperti rak-rak dialokasikan dengan benar.
7. Tata Letak Gudang
Tata letak ini diperlukan untuk perpaduan antara ruang bahan baku dengan penanganan
bahan baku, serta peralatan lain yang sekiranya untuk disimpan.
8. Tata Letak Selular
Tata letak ini yaitu mengkombinasikan tata letak proses yang fleksibel dengan tata letak
produk yang efisien dengan menerangkan keterbatasan tata letak proses dan mengeksploitasi
kelebihan tata letak produk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata Letak (Layout) adalah keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara
jangka panjang. Layout adalah keputusan mengenai Penempatan mesin-mesin pada tempat
terbaik (dalam pengaturan produksi), Kursi dan meja-meja (pada pengaturan kantor), Pusat
pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau departemen store).
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan layout fasilitas pabrik pada dasarnya
adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala
fasilitas produksi dan area kerja.
3.2 Saran
Penulis menyarankan jika ingin membangun sebuah usaha, haruslah merencanakan lokasi
dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi lay out yang tepat dapat memberikan
keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan.
Dalam makalah ini, penulis memohon maaf jika ada tulisan atau bahasa yang kurang
berkenan, dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran atas tulisan dari makalah ini
supaya dapat membangun dan memotivasi penulis untuk membuat tulisan jauh lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Arif, Perancangan Tata Letak Pabrik, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hlm.
6.
Fred E. Hahn dan Kenneth G. Mangun, Beriklan dan Berpromosi Sendiri, (Jakarta:
Grasindo, 1997), hlm. 185
Surianto Rustan, Layout, Dasar dan Penerapannya, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008), hlm. 11.
Eddy Herjanto, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 137.
Ardjuno Wiwoho, Pengetahuan Tata Hidang, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm 19.
Andy Wijaya, Sisca, Hery Pandapotan Silitonga, dkk, Manajemen Operasi Produksi,
(Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 66.
Charles Soetyono Iskandar, Samrius Upa’ dan Margaret Iskandar, Manajemen Sumber
Daya Manusia Berbasis Technopreneurship, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 40.
Muhammad Arsyad dan Ahmad Zubair Sultan, Manajemen Perawatan, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm. 73.
Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborough, dan Doug Wilson, Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil Edisi 5, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), hlm. 345.
Eddy Herjanto, Manajemen Operasi,... hlm. 138.
Armida Silvia Asriel, Armiati, dan Leo Frista, Manajemen Kantor, (Jakarta: Kencana,
2016), hlm. 175.
M. Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung, Manajemen Operasi, (Jakarta: Grasindo, 2006),
hlm. 214.
Muhammad Yusuf Saleh dan Miah Said, Konsep dan Strategi,... hlm. 208.

Anda mungkin juga menyukai