Anda di halaman 1dari 21

Strategi Tata letak dan Fasilitas yang

mempengaruhi output

Dosen : DR. Rahmat Tk. Sulaiman

Disusun dan diajukan sebagai salah satu


syarat untuk melengkapi tugas
matakuliah

Manajemen operasional

Disusun oleh :

Muskinta ( 2210005534043 )

Fernando

Han Praderico

UNIVERSITAS TAMAN SISWA

PADANG 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat Nya kepada kami semua,sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan.Makalah Strategi Tata Letak dan Fasilitas Yang
Mempengaruhi Operasi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasi.

Dalam penulisan makalah ini,penulis menyadari masih terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan,sehingga makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran kami terima guna untuk memperbaiki kesalahan yang
timbul dikemudian hari.

kurang dan lebihnya kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
memberi manfaat dan juga sebagai media belajar bagi kami sebagai penulis dan
juga bagi orang yang membacanya.

Padang,4 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………….……………………………..…….……………………2

DAFTAR ISI…………..………….…………………………………………..…………………………3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………..……………………………………4

1.1 Latar Belakang…..………….……………..…..…………………..………………………4


1.2 Rumusan Masalah…………..……...……………………..………….………………….5
1.3 Tujuan….………………………………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN.…..………..………..…….…..…..............…………………………6

2.1. Pentingnya Strategi tata Letak…………..…..…………………………………….6

2.2 Jenis Jenis Tata Letak……..………....…….………………..………………………….7


2.3 Tata Letak Posisi Tetap…..………..…….…..……………………………………….12
2.4 Tata Letak Berorientasi Produk..……….……..……….…………...………….13

2.5 Tata letak sel-Sel Kerja………....……….….…………...……………….………….14

2.6 Tata letak Repetitif dan Berorientasi Pada Produk………….…….…….15

2.7 Kasus…………………….………..……….……..……………………………...………….16

BAB III PENUTUP.…….…………………………..…………….…………….…………………19

3.1 Kesimpulan…………………………………..……………………………………………….19
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………..20

DAFTAR PUSTAKA………..…………………..……..……………………….……….…………21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin ketatnya persaingan


perusahaan pada saat ini telah membawa dampak pada perusahaan untuk terus
mengembangkan penetapan keputusan manajemen operasional
perusahaan,baik itu pada desain jasa,pengelolaan kualitas,strategi penetapan
proses,strategi lokasi dan strategi tata letak (plant layout). Keputusan-keputusan
tersebut dilakukan karena adanya dinamika yang terjadi dari berbagai macam
tekanan, globalisasi perdagangan dunia, perpindahan ide, produk dan ruang
dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk
dapat menyesuaikan antara waktu ,kinerja,dan hasil secara efektif dan efisien.
Salah satu upaya agar suatu pekerjaan organisasi dapat berjalan dengan lancar
adalah dengan cara menjalankan setiap aktifitas organisasi dengan berlandaskan
efisiensi yakni perbandingan terbaik antara usaha yang dilakukan dengan hasil
yang ingin dicapai. Efisiensi yang berarti penghematan yaitu dalam penggunaan
tenaga,pikiran,waktu,ruang dan benda termasuk juga uang.

Efisien dalam konteks pengubahan sumber daya menjadi jasa, maka


hasilnya menjadi semakin produktif dan menjadi nilai yang ditambahkan pada
jasa yang dihasilkan akan menjadi lebih tinggi. Mendukung keputusan yang
diambil pada keefisiensian didalam lingkup manajemen operasional yaitu dengan
strategi tata letak. Tata letak memiliki banyak dampak strategis, karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,proses fleksibilitas,dan
biaya serta kualitas lingkungan kerja itu sendiri,kontak pelanggan dan image
perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai
strategi menjunjung differnsiasi, biaya cepat dan respon cepat dalam pekerjaan.
Desain tata letak ruang perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis. Hal ini
berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil,mudah dipindahkan dan
fleksibilitas, sehingga dapat merespon dengan cepat dan mudah terhadap
perubahan perubahan yang mungkin terjadi pada saat aktifitas
perusahaaan.peraturan tata ruang kantor yang sesuai azaz dapat pula membuat
pegawai menyelesaikan pekerjaanya dengan baik dan dapat membantu
terciptanya suatu proses mekanisme dan mobilitas kerja yang baik,sehingga
efisiensi kerja dapat terwujud dan tujuan dapat dengan mudah dicapai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat disimpulkan permasalahan


sebagai berikut :

1. Seberapa penting keputusan yang diambil untuk tata letak?


2. Jenis apa saja yang ada dalam tata letak?
3. Sel sel apa saja dalam tata letak yang akan diproses?
4. Berorientasi pada proses apakah tata letak itu?
5. Berorientasi pada produk apakah tata letak itu?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan tujuan dari


makalah adalah dapat :

1. Mengetahui seberapa pentingnya tata letak.


2. Mengetahui jenis- jenis apa saja dalam tata letak.
3. Mengetahui sel-sel kerja dalam tata letak.
4. Mengetahui tata letak yang berorientasi pada proses.
5. Mengetahui tata letak yang berorientasi pada produk.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Strategi Tata Letak

Strategi tata ruang adalah merupakan suatu keputusan yang sangat penting di
dalam menentukan efisiensi operasi dalam jangka panjang. Penentuan tata letak benyak
memberi dampak stretegis, karena tata letak sangat menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas,proses,fleksibilitas,biaya,kualitas produk atau
jasa,kualitas lingkungan,kontak dengan pelanggan,dan image perusahaan tersebut. Tata
letak yang efektif mampu memberikan warna dari sudut pandang yang positif dan juga
mampu menunjang pelaksanaan strategi bisnis itu sendiri yang telah ditetapkan oleh
perusahaan apakah diferensiasi,low cost atau respon yang cepat.

Strategi tata letak ( Layout strategis ) merupakan keputusan lain yang perlu
ditentukan oleh manajer operasional dalam rangka meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari proses pengolahan sumber daya menjadi produk pada rangkaian kegiatan
operasional usaha. Adapun manfaat yang didapat jika strategi tata letak ini dilakukan
dengan matang yaitu : mampu meningkatkan jumlah atau output yang
dihasilkan,mengurangi waktu tunggu,mengurangi proses pemindahan bahan dan
meminimalkan jarak proses yang satu dengan yang berikutnya,menghemat
ruang,mempersingkat waktu proses,Efisiensi penggunaan fasilitas,meningkatkan
kepuasan pelanggan dan keselamatan kerja dan mengurangi kesimpang siuran yang
disebabkan oleh material menunggu.

Menurut James A Moore perencanaan Tata letak atau layout adalah rencana dari
keseluruhan tata fasilitas industri yang berada didalamnya,termasuk bagaimana
personelnya ditempatkan,operasi gudang,pemindahan material,dan alat pendukung
lainnya, sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada
dengan menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan/organisasi,dengan layout/tata
letak yang baik akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen. Strategi tata letak ini
merupakan salah satu bagian dari materi manajemn operasi yang harus dikuasai oleh
Mahasiswa, oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan judul “ Stretegi Tata
Letak Fasilitas yang mempengaruhi Output” Tujuan penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Operasional.

2.2 Jenis Jenis Tata Letak

A) Tata Letak kantor


Tata letak kantor adalah komunikasi,nilai investasi,fleksibilitas,jenis lembaga dan
struktur organisasi merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
layout Kantor. Layout kantor dibuat dengan senyaman mungkin dan aman untuk
menghasilkan informasi yang baik. Tata Letak kantor biasanya disesuaikan dengan
bidang usahanya,untuk industri perbankan pasti berbeda tata letak kantornya dengan
industry kuliner.
Tata ruang yang baik akan memberikan manfaat tersendiri bagi perusahaan dalam
menyelesaikan pekerjaa. Manfaat dari tata ruang kantor yang sangat efektif, yaitu :
 Penggunaan ruang dilakukan dengan optimal dan efektif.
 Lingkungan kerja diciptakan dengan sehat dan nyaman untuk para pekerja.
 Menjamin efisiensi dalam pengawasan dan arus kerja perusahaaan.
 Dapat meningkatkan semangat kerja,kepuasan dan produktifitas kerja para
karyawan.
 Dapat memberikan kesan yang positif terhadap konsumen atau tamu yang
dating.
 Mengantisipasi perkembangan perusahaan dengan tata letak kantor yang
fleksibel.

Masih banyak kantor yang kurang memperhatikan tata ruangan,misalnya ruang


petinggi yang akan melayani tamu ditempatkan dibelakang, sehingga tamu kesulitan
mencari ruanganya. Perencanaan tata letak kantor diperlukan untuk memperoleh
susunan ruang kantor yang baik. Menurut Moekijat (2002) menyatakan bahwa
perencanaan ruang kantor menjadi penentu dari sebuah susunan komponen fisik
pekerjaan kantor dan untuk mengkoordinasikan komponen menjadi satu kesatuan yang
efisien.
Terdapat beberapa jenis tata ruang kantor, sebagai berikut :
1. Tata ruang kantor berkamar/tertutup
Tata ruang kantor jenis ini yaitu tata ruang yang disusun terpisah atau dibagi
dalam bentuk kamar yang memiliki ruangan tertutup. Tata ruang kantor
tertutup/berkamar memiliki keuntungan dan kerugian,keuntungan dari tata ruang ini
yaitu :
a. Kerja menjadi lebih konsen.
b. Apabila terdapat pekerjaan yang memiliki bentuk rahasia,akan lebih aman dan
terlindungi.
c. Untuk menambah jiwa kewibawaan,misalnya pejabat yang akan selalu
terpelihara kewibawaanya sebagai pemimpin.

Sedangkan kerugian dari tata ruang tertutup ini yaitu :

a. Tidak dapat melakukan komunikasi langsung dengan para pegawai, sehingga


komunikasi menjadi kurang.
b. Biaya yang diperlukan akan lebih besar, karena untuk pemeliharaan
ruangan,pengaturan penerangan,dan biaya peralatan lainnya.
c. Sangat diperlukan ruangan yang luas.
d. Pengawasan menjadi sulit.

2. Tata ruang kantor terbuka


Tata ruang kantor terbuka merupakan ruangan yang cakup luas untuk bekerja
yang ditempati oleh beberapa pekerja yang lain tanpa adanya penyekat. Tata ruang ini
juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian yaitu :
a. Dalam pengawasan dan pengaturan peralatan kerja menjadi sangat mudah.
b. Mempermudah dalam berhubungan/komunikasi langsung dengan para
pekerja dan pembagian kerja.
c. Biaya yang dikeluarkan lebih hemat untuk pemeliharaan ruangan
kerja,kelengkapan peralatan,dan lain sebagiannya.

Sedangkan kerugian tata ruang terbuka yaitu :

a. Apabila terdapat pekerjaan yang bersifat rahasia,keamanannya akan


berkurang.
b. Akan terdapat kebisingan kerja,entah dari pergerakan pekerja atau para tamu.
c. Semangat kerja menjadi turun, karena tidak memiliki privasi.

3. Tata ruang berhias atau berpanorama


Tata ruang ini merupakan tata ruang yang mengikuti perkembangan modern dari
desain ruangan dengan teknik terbaru untuk menghasilkan ruang kerja yang
menyenangkan dan menarik. Kelebihan dan kekurangan pada tata ruang panorama ini
memakan biaya yang cukup besar. Namun, dapat meningkatkan semangat kerja dan
mengurangi terjadinya perpindahan tenaga kerja.

B) Tata Letak Ritel


Tata letak ritel adalah merupakan suatu pendekatan dangan menanggapi perilaku
konsumen,mengatur lokasi ruangan,dan mengatur arus. Tujuan utama dari tata letak ini
adalah untuk memanfaatkan ruangan dengan baik dan benar agar memaksimalkan
keuntungan pada setiap meter persegi luas lantainya.
Nilai investasi dan daya tarik pelanggan merupakan factor yang perlu diperhatikan
dalam Layout ritel ini. Untuk menarik konsumen,manager mempunyai 2 cara yang dapat
di manipulasi,yaitu :
 Susunan toko yang harus diperhatikan.
 Alokasi ruangan terhadap produk, Karena produk memiliki variasi yang berbeda,
sehingga harus disusun sesuai dengan variasinya.
Untuk menyusun keseluruhan toko, terdapat beberapa ide yang bermanfaat,
yaitu :
1. Produk yang sering dibeli oleh konsumen diletakkan pada tempat yang terlihat
oleh konsumen atau diletakkan dibatas luar toko.
2. Lokasi harus strategis, karena untuk menarik konsumen dan produk-produk
yang menarik serta marginnya besar.
3. Produk utama konsumen berbelanja diletakkan pada kedua sisi lorong toko
dan disebar diberbagai tempat agar produk yang lain terlihat oleh konsumen.
4. Menggunakan lokasi yang memiliki ujung lorong, karena memiliki tingkat
tontonan tinggi.
5. Penempatan posisi dipilih dengan sangat hati-hati, karena menjadi awal
pembelanjaan konsumen.
Suatu desain toko akan menciptakan manfaat secara maksimal apabila didukung
dengan penataan ruang yang baik. Terdapat tiga tipe layout dalam sebuah toko ritel
yaitu grid layout,race track layout, dan free form layout. Masing-masing Layout memilki
karakteristik tersendiri.
Pertama, Grid Layout merupakan penataan ruang yang menggunakan rak display
yang tertata dengan rapih dan dengan pola garis lurus. Tipe layout ini biasanya
digunakan pada minimarket dan supermarket. Tipe layout ini memiliki kelebihan, yaitu
biaya desain tidak terlalu besar,memudahkan konsumen dalam melihat produk, memilih
produk, menjangkau produk dan memudahkan konsumen berjalan menggunakan kereta
belanja, kemudian juga memudahkan dalam memajang berbagai jenis kategori produk.
Kedua, Race Ttrack Layout yaitu penataan ruangan yang tersusun seperti lintasan
lomba mobil balab. Tipe layout ini sering digunakan pada departemen store. Kelebihan
dari tipe layout ini yaitu konsumen memiliki akses ke beberapa divisi produk yang
ditawarkan, sehingga memiliki banyak pintu masuk sehingga dapat meningkatkan
jumlah pengunjung, dan mendapatkan keuntungan karena konsumen melakukan
kegiatan pembelian yang tidak direncanakan dengan melihat banyak produk yang
dipajang disetiap sudut divisi.
Ketiga, Free Form Layout yaitu penataan ruang yang disusun secara bebas tanpa
ada aturan pola ruang dengan bertujuan memudahkan konsumen dalam berbelanja di
toko. Tipe ini digunakan pada toko-toko kecil yang memiliki ruangan kecil. Kelabihan dari
tipe ini yaitu biaya yang dikeluarkan tidak banyak, menciptakan suasana toko sesuai
dengan keinginan sendiri, dan menciptakan kedekatan interaksi dengan konsumen.

C) Tata Letak Gudang adalah merupakan tata letak untuk meminimalisir biaya
total dengan melakukan penyeimbangan antara penanganan barang dan ruangan yang
tersedia. Manajemen bertugas untuk memaksimalkan pemanfaatan gudang dengan
memanfaatkan volume penuh dan mempertahankan biaya penanganan bahan baku
yang rendah.
Nilai investasi,fleksibilitas, lingkungan kerja, bongkar muat barang dan
keselamatan barang yang disimpan merupakan factor yang memiliki pertimbangan. Tata
letak gudang yang efektif harus meminimalisasi kerusakan bahan baku yang tersimpan
digudang. Tata letak gudang memilki dua komponen yang penting yaitu hubungan
dengan penerima atau barang/muatan keluar dan hubungan dengan pemuat atau
barang/muatan masuk.
Gudang merupakan tempat penyimpanan material yang diperlukan dalam proses
produksi, material disimpan sampai siap diproses sesuai dengan jadwal produksi atau
pembelian produk. Tujuan dalam penyimpanan material yaitu :
 Untuk keseimbangan antara kemampuan produksi dengan keuntungan
konsumen.
 Untuk memberikan Customer Service yang spesifik.
 Dan untuk menambah nilai lebih pada produk yang dihasilkan.
Tata letak gudang memiliki desain fasilitas yang tergantung pada barang yang
dikeluarkan, dari mana barang dikeluarkan dan dimana barang dikeluarkan.
Perencanaan strategis dalam tata letak gudang yaitu silang dermaga. Silang dermaga
merupakan usaha untuk menghindari penempatan bahan baku atau barang yang
disimpan pada fasilitas penyimpanan yang akan dipasok oleh pemasok dengan cara
memprosesnya pada saat diterima. Silang dermaga melakukan pemindahan sejumlah
barang dari satu dermaga ke dermaga lain tanpa barang masuk ke gudang, hal ini dapat
menghemat uang dan waktu.
Gudang memilki beberapa jenis, yaitu :
1. Row material and component ware house. Yaitu tempat penyimpanan bahan
baku utama dan bahan baku penunjang.
2. Work in- process ware house, yaitu tempat penyimpanan produk yang perlu
diproses kembali atau belum selesai.
3. Finish good ware house. Yaitu tempat penyimpanan produk yang telah jadi.
4. Distribution warehouse and fulfillment center, yaitu tempat penyimpanan produk
yang dihimpun dari berbagai macam produk dan beberapa perusahaan untuk
memenuhi permintaan perusahaan.
5. Fulfilment ware house and fulfillment center, yaitu tempat penyimpanan,
menerima, dan mengirim produk dari konsumen individu.
6. Local warehouse, yaitu gudang yang memiliki tujuan mengatasi respon
konsumen dalam pembelian produk dengan cepat melalui jalur transportasi yang
diperpendek.
7. Value-added service ware house. Yaitu gudang yang memilki tujuan mengatasi
respon konsumen dalam pembelian produk dengan cepat melalui jalur
transportasi yang diperpendek.

D) Tata letak selular


Tata letak selular adalah merupakan kombinasi dari fleksibilitas tata letak
berdasarkan proses dengan efisiensi tata letak berdasarkan produk, atau menjawab dari
keterbatasan tata letak berdasar proses dan mengeksploitasi kelebihan dari tata letak
berdasarkan produk.
Tata letak selular memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihan tata letak selular
yaitu :
1. Dapat mengurangi terjadinya perpindahan material dan waktu transit.
2. Dapat juga mengurangi waktu setup.
3. Tata letak selular menggunakan SDM dengan sangat baik.
4. Mengontrol dengan mudah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
perusahaan.
5. Juga dengan mudah untuk melakukan kegiatan otomatis dalam perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari tata letak selulur yaitu :
1. Dalam modal investasi sangat tinggi atau meningkat.
2. Untuk jadwal dan pelatihan kerja diperluas.
3. Dalam keseimbangan sel sangat buruk.
4. Kurangnya part family yang tidak memadai.

2.3 Tata letak Posisi Tetap

Fix position layout bisa dikatakan juga sebagai tata letak posisi tetap. Tata letak
posisi tetap yaitu tata letak dimana proyek/kegiatan berada dalam satu tempat,
sementara pekerjaan peralatan dating pada tempat tersebut. Contoh tata letak posisi
tetap tersebut seperti pembangunan rumah,jembatan,jalan tol dll.
Ada beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam tata letak posisi tetap
sbb:

1. Tempat terbatas pada lokasi produksi/proyek.


2. Setiap tahapan berbeda dan memerlukan bahan berbeda.
3. Diperlukan volume bahan yang dibutuhkan dan diatur secara dinamis.

Tetap dalam posisi-layout, item yang tetap bekerja pada stationary, dan pekerja, bahan,
dan peralatan yang dipindahkan sesuai kebutuhan.Fixed-position layout yang banyak
digunakan untuk pertanian, firefighting, membangun jalan,membangun rumah, renovasi
dan perbaikan, dan untuk pengeboran minyak.

Keuntungan dari tata letak tetap adalah :

 Mengurangi gerakan kerja item,meminimalkan kerusakan atau biaya pindah.


 Kontinuitas lebih dari yang ditetapkan angkatan kerja ( sejak item ini tidak pergi
dari satu tempat ke departemen lain ).

Kekurangan dari tata letak posisi tetap


 Sejak sama pekerja yang terlibat dalam operasi lagi,Pekerja yang terampil dan
serbaguna diperlukan. yang diperlukan kombinasi dari keterampilan mungkin
akan sulit untuk mencari dan membayar harga tinggi.
 Gerakan orang dan peralatan untuk bekerja dirasa mahal, karena kemungkinkan
berganti.
 Peralatan pemanfaatannya mungkin rendah,karena peralatan berkemungkinan
pindah ke sebuah lokasi hanya dibutuhkan sesaat atau beberapa hari,sehingga
dinilai menjadi tidak produktif.

2.4 Tata letak berorientasi pada produk

Tata letak berorientasi pada produk merupakan tata letak yang dapat ditemukan
pada unit usaha yang hanya menghasilkan sedikit variasi jenis produk namun diproduksi
dalam jumlah besar. Tata letak ini dapat diiliustrasikan sebagai penataan sumber daya
produksi ( Manusia dan peralatan ) dalam suatu aliran tertentu didalam pabrik, dengan
bahan baku yang akan bergerak secara bergiliran dari work center pertama hingga akhir.

Tata letak ini memang memungkinkan jumlah produksi yang besar, namun apabila
salah satu work center in progress, maka akan terhambat pada work center tersebut.
dan apabila aliran bahan baku tidak dihentikan, maka jumlah bahan baku yang tidak
diolah akan jauh lebih tinggi dibandingkan kapasitas work center untuk mengolah
bahan baku tersebut, kehandalan dan strategi pemeliharaan yang baik sangat
dibutuhkan pada tata letak berorientasi produk.

2.5 Tata letak Sel-Sel Kerja

Suatu sel kerja mengorganisasikan ulang manusia dan mesin yang biasanya
tersebar dalam berbagai departemen menjadi satu kelompok, sehingga semuanya dapat
dipusatkan guna menghasilkan suatu produk tunggal atau sekelompok produk terkait.

Keuntungan sel-sel kerja adalah :

1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi, karena sel kerja diset untuk
menghasilkan aliran dari mesin ke mesin.
2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit, karena berkurangnya persediaan bahan
setengah jadi dimesin.
3. Mungurangi persediaan bahan baku dan barang jadi, karena adanya bahan
setengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan yang lebih
cepat melalui sel kerja.
4. Mungurangi biaya tenaga kerja langsung, karena adanya peningkatan
komunikasi antar karyawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan
lebih baik.
5. Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk, karena
karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih baik dan kualitas
produk yang dikaitkan secara langsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
6. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin, karena adanya penjadwalan
yang lebih baik dan aliran yang lebih cepat.
7. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan, karena tingkat pemanfaatan
fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan peralatan dan perangkat.

Menyeimbangi sel kerja dan susunan karyawan. Pertama, waktu yang tersedia,
berapakah kecepatan (frekuensi) unit produksi yang diperlukan ( waktu setiap unit ) agar
memenuhi pesananan pelanggan. Waktu takt = total waktu kerja/unit diperlukan.
Kedua, menetukan jumlah operator yang diperlukan. Hal ini memerlukan pembagian
waktu operasi total dalam sel kerja dengan waktu yang tersedia. Jumlah pekerja
dibutuhkan n = Jumlah waktu operasi total yang diperlukan/waktu takt.

Pusat kerja terpusat dan perusahaan terpusat. Pusat kerja terpusat adalah suatu
penataan berorientasi produk yang permanen ataupun semi permanen bagi mesin dan
personil. Pabrik terpusat adalah suatu fasilitas yang dirancang untuk menghasilkan
produk mirip atau komponen yang serupa.

2.6 Tata letak Repetitif dan berorientasi produk

Tata letak berorientasi produk adalah diorganisasikan di seputar produk-produk


atau kelompok-kelompok produk bervolume tinggi dan keragaman rendah yang serupa.

Asumsinya,

1. Volume memadai bagi penggunaan peralatan yang tinggi.


2. Permintaan produk adalah cukup stabil guna mendukung investasi tinggi
dalam peralatan khusus.
3. Produk distandarisasi atau mendekati suatu tahapan dalam siklus
kehidupannya yang mendukung investasi dalam peralatan khusus.
4. Penyediaan bahan mentah dan komponen adalah memadai dan memiliki
kualitas seragam (telah mengalami standarisasi secara memadai) guna
menjamin bahwa mereka akan bekerja dengan peralatan khusus.

Dua jenis tata letak berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan perakitan. Lini
pabrikasi membangun komponen seperti ban model atau bagian logam dari semua
lemari es, atau serangkaian mesin, sedangkan lini perakitan menyatukan suku cadang
yang diproduksi diserangkaian stasiun.
Keseimbangan lini peralikatan ada beberapa proses yang terlibat dalam tiga
tahapan sebagai berikut :

1. Ambil unit-unit yang diperlukan.

Siklus waktu= Waktu produksi tersedia dalam sehari


Unit-unit diperlukan setiap hari

2. Hitunglah jumlah minimum teoritis bagi stasiun-stasiun kerja.

Jumlah minimum stasiun kerja =

3. Seimbangkan lini dengan menerapkan tugas-tugas perakitan khusus bagi


masing-masing stasiun kerja.

2.7 Kasus

Manajemen Pt. Precindo Jaya Makmur ingin merancang Delapan departermen


dipabriknya sedemikian rupa, sehingga dapat meminimalkan biaya penangann material
antar departemen. Mereka membuat asumsi inisial ( guna menyerderhanakan
permasalahannya ) bahwa masing-masing departemen adalah 30X50 kaki dan tota luas
bangunannya adalah sepanjang 60X150 kaki.

PENDEKATAN DAN SOLUSI

Langkah 1: Menciptakan sebuah “ matriks dari ke” yang memperlihatkan alur suku
cadang atau material dari departemen.

Langkah 2: Tentukan kebutuhan tempat bagi masing-masing departemen.


Langkah 3: Mengembangkan diagram skematis yang melibatkan urutan departemen
dimana material melaluinya. Coba menempatkan departemen dengan
suatu aliran berat material atau suku cadang berurutan satu sama lain.

Langkah 4: Menentukan biaya tata letak/ruang dengan menggunakan persamaan


penanganan material.

Bagi soal ini, PT. Precindo Jaya Makmur mengasumsikan bahwa sebuah forklift
membawa seluruh beban antar departemen. Biaya memindahkan satu beban atau
muatan antara departemen yang berdekatan diperkirakan senilai ± 10 jt . Memindahkan
sebuah beban antara departemen yang tidak berkedekatan adalah senilai ± 18 jt. Biaya
penanganan antara departemen 1 dan 2 adalah ± 28 jt ( muatan atau beban )dalam 1
hari kerja secara continue, karena faktor handling yang panjang mengakibatkan biaya
naik, akibat dari tata letak yang tidak efektif dan efisien saat berproduki/operasi.

Langkah 5: Dengan metode uji dan ralat,cobalah memperbaiki tata letak yang
digambarkan guna menciptakan penataan tata letak/fasilitas yang lebih
baik bagi departermen-departemen.

Dengan mengamati grafik dan kalkulasi biaya, kita menyaksikan bahwa


penempatan atau tata letak departemen-departemen, misalkan departemen 1 dan 4
lebih dekat secara proses handling saat beroperasi satu sama lain lebih menguntungkan.
Mereka sebelumnya tidak dekat dan volume aliran yang tinggi antara mereka
menyebabkan pengeluaran lebih besar. Dengan mengamati kembali situasinya, kita
perlu memeriksa dampak pergeseran departemen yang hanya aktifitas operasinya
tinggi/meningkat, tetapi biaya secara umum membengkak. Yang diharapakan
bagaimana efektif dan efisien dangan mengurangi handling/gerakan terlalu banyak,
sehingga output meningkat dengan biaya operasi yang kurang.

Salah satu cara dengan menukar tata letak departemen yang jauh untuk di
dekatkan sesuai dengan kebutuhan alur prosesnya. Dan agar tercapai hasil yang besar
dan mengurangi biaya bias ditambahkan dengan tool, mesin conveyor untuk bekerja
otomatis antar departemen dari output yang dihasilkan. Metode dengan menggunakan
tool/mesin untuk proses handling produk mampu mengurangi lagi biaya operasi antar
departemen.

Langkah 6 : Siapkan suatu rencana terperinci penataan departemen agar sesuai dengan
bentuk bangunan dan area tidak bergerak ( seperti dokumen pemuatan,ruang supply
material bahan baku,barang setengah jadi,administrasi yang terpusat secara system da
area gudang barang jadi) dan hal terpenting lagi jalur transfer material dan barang jadi
tertata dengan rapi tanpa saling bertabrakan input-proses dan outputnya. Serta
kenyamanan karyawan saat proses operasi berlangsung dan penggunaan SOP yang
harus diterapkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
operasi secara jangka panjang. Manfaat yang didapat dalam penentuan atau strategi
tata letak adalah utilisasi ruang,peralatan, dan sumber daya yang lebih tinggi. Terutama
alur proses produksi semakin baik dan teratur saat ber operasi,satu sama lain saling
support dan tanpa harus ada proses panjang akibat dari tata letak fasilitas yang tidak
beratur dan saling berjauh antar departemen. Keuntungan yang diperoleh dari strategi
yang dilakukan seperti : meningkatnya aliran informasi, barang dan manusia, modal
operasi lebih baik ( terjadi penurunan biaya produksi ),lingkungan kerja yang lebih aman
dan teratur, interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik dan fleksibilitas.
Perencanaan tata letak yang terpilih mampu menyelesaikan permasalahan yang
selama ini ada di perusahaan, yaitu banyaknya factor handling atau gerakan bolak-balik
antar lantai produksi dalam proses perpindahan barang, sehingga jarak perpindahan
barang jadi panjang yang mempengaruhi biaya operasi meningkat. Ditambah lagi
dengan jalur transit barang yang belum tertata menyebabkan output produksi masih
belum beraturan diarea produksi. Dengan adanya hasil dari konsep layout/ tata letak
fasilitas yang baru mengahasilkan jarak perpindahan barang yang signifikan saat operasi,
dimana menunjukkan angka perbandingan yang sangat bagus dari yang sebelumnya
menunjukkan angka jarak 2.350 m ( Tata letak yang lama ) menjadi 1.050 m ( tata letak
perbaikan ). Dengan adanya perubahan tata letak yang baru tidak ada permasalahan
baru yang timbul.

3.2 Saran
Tata letak dilakukan bertujuan memberikan efektif dan efisiensi terhadap proses
produksi dan keseluruhan biaya operasional perusahaan. Sehingga setiap pelaku usaha
hendaknya mampu melakukan strategi terhadap tata letak letak fasilitas, sahingga
proses produksi dapat berjalan berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam
kerangka planning awal, kemudian saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya
adalah, salah satunya yaitu harus diketahui terlebih dahulu proporsi masing- masing
produk yang dihasilkan untuk mengetahui itensitas jarak perpindahan barang secara
keseluruhan didalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay, Render barry, dan Munson Chuck 2017. Operation


Management.Sustainability and Supply Chain Management. United States of Amerika :
Pearson Education. Edisi 12

Handoko, T. Hani. 2002. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.


Yogyakarta : BPTE

Jacobs F, R. d. ( 2015 ). Manjemen Operasi dan Rantai Pasokan ( 14 ed ).


Salemba Empat.

Devi Anggraini Sosanto, Anastasia Lydia Maukar dan Martinus Edy Sianto,
Perancangan Usulan Tat Letak Gudang Bahan Baku Penunjang di PT. MultiManao
Indonesia, ( Jurnal Widya Teknik, Vol.6 No.1,2007), hlm.101

Budi Harsono, Dasar Ilmu Manajemn Operasi,……. Hlm.49.

M. Syamsul Ma’ärif dan Hendri Tanjung, Manajemen Operasi,…..hlm.219.

Michael Adiwijaya, 8 jurus Jitu Mengelola Bisnis Ritel Ala Indonesia,( Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo,2010),hlm.80.

Nita Puspita Anugrawati Hidayat, Perencanaan tata Letak Gudang dengan


Metode Class-Based Storage, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi,Vol
No.3,Maret 2012, hlm.106.

Wildan Zulkarnain dan Bambang Sumarsono, Manajemen Perkantoran


Profesional, ( Malang: Gunung Samudera,2015),hlm.151.

Anda mungkin juga menyukai