mempengaruhi output
Manajemen operasional
Disusun oleh :
Muskinta ( 2210005534043 )
Fernando
Han Praderico
PADANG 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat Nya kepada kami semua,sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan.Makalah Strategi Tata Letak dan Fasilitas Yang
Mempengaruhi Operasi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Operasi.
kurang dan lebihnya kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
memberi manfaat dan juga sebagai media belajar bagi kami sebagai penulis dan
juga bagi orang yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………….……………………………..…….……………………2
DAFTAR ISI…………..………….…………………………………………..…………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..……………………………………4
2.7 Kasus…………………….………..……….……..……………………………...………….16
3.1 Kesimpulan…………………………………..……………………………………………….19
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA………..…………………..……..……………………….……….…………21
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Strategi tata ruang adalah merupakan suatu keputusan yang sangat penting di
dalam menentukan efisiensi operasi dalam jangka panjang. Penentuan tata letak benyak
memberi dampak stretegis, karena tata letak sangat menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas,proses,fleksibilitas,biaya,kualitas produk atau
jasa,kualitas lingkungan,kontak dengan pelanggan,dan image perusahaan tersebut. Tata
letak yang efektif mampu memberikan warna dari sudut pandang yang positif dan juga
mampu menunjang pelaksanaan strategi bisnis itu sendiri yang telah ditetapkan oleh
perusahaan apakah diferensiasi,low cost atau respon yang cepat.
Strategi tata letak ( Layout strategis ) merupakan keputusan lain yang perlu
ditentukan oleh manajer operasional dalam rangka meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari proses pengolahan sumber daya menjadi produk pada rangkaian kegiatan
operasional usaha. Adapun manfaat yang didapat jika strategi tata letak ini dilakukan
dengan matang yaitu : mampu meningkatkan jumlah atau output yang
dihasilkan,mengurangi waktu tunggu,mengurangi proses pemindahan bahan dan
meminimalkan jarak proses yang satu dengan yang berikutnya,menghemat
ruang,mempersingkat waktu proses,Efisiensi penggunaan fasilitas,meningkatkan
kepuasan pelanggan dan keselamatan kerja dan mengurangi kesimpang siuran yang
disebabkan oleh material menunggu.
Menurut James A Moore perencanaan Tata letak atau layout adalah rencana dari
keseluruhan tata fasilitas industri yang berada didalamnya,termasuk bagaimana
personelnya ditempatkan,operasi gudang,pemindahan material,dan alat pendukung
lainnya, sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada
dengan menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan/organisasi,dengan layout/tata
letak yang baik akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen. Strategi tata letak ini
merupakan salah satu bagian dari materi manajemn operasi yang harus dikuasai oleh
Mahasiswa, oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan judul “ Stretegi Tata
Letak Fasilitas yang mempengaruhi Output” Tujuan penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Operasional.
C) Tata Letak Gudang adalah merupakan tata letak untuk meminimalisir biaya
total dengan melakukan penyeimbangan antara penanganan barang dan ruangan yang
tersedia. Manajemen bertugas untuk memaksimalkan pemanfaatan gudang dengan
memanfaatkan volume penuh dan mempertahankan biaya penanganan bahan baku
yang rendah.
Nilai investasi,fleksibilitas, lingkungan kerja, bongkar muat barang dan
keselamatan barang yang disimpan merupakan factor yang memiliki pertimbangan. Tata
letak gudang yang efektif harus meminimalisasi kerusakan bahan baku yang tersimpan
digudang. Tata letak gudang memilki dua komponen yang penting yaitu hubungan
dengan penerima atau barang/muatan keluar dan hubungan dengan pemuat atau
barang/muatan masuk.
Gudang merupakan tempat penyimpanan material yang diperlukan dalam proses
produksi, material disimpan sampai siap diproses sesuai dengan jadwal produksi atau
pembelian produk. Tujuan dalam penyimpanan material yaitu :
Untuk keseimbangan antara kemampuan produksi dengan keuntungan
konsumen.
Untuk memberikan Customer Service yang spesifik.
Dan untuk menambah nilai lebih pada produk yang dihasilkan.
Tata letak gudang memiliki desain fasilitas yang tergantung pada barang yang
dikeluarkan, dari mana barang dikeluarkan dan dimana barang dikeluarkan.
Perencanaan strategis dalam tata letak gudang yaitu silang dermaga. Silang dermaga
merupakan usaha untuk menghindari penempatan bahan baku atau barang yang
disimpan pada fasilitas penyimpanan yang akan dipasok oleh pemasok dengan cara
memprosesnya pada saat diterima. Silang dermaga melakukan pemindahan sejumlah
barang dari satu dermaga ke dermaga lain tanpa barang masuk ke gudang, hal ini dapat
menghemat uang dan waktu.
Gudang memilki beberapa jenis, yaitu :
1. Row material and component ware house. Yaitu tempat penyimpanan bahan
baku utama dan bahan baku penunjang.
2. Work in- process ware house, yaitu tempat penyimpanan produk yang perlu
diproses kembali atau belum selesai.
3. Finish good ware house. Yaitu tempat penyimpanan produk yang telah jadi.
4. Distribution warehouse and fulfillment center, yaitu tempat penyimpanan produk
yang dihimpun dari berbagai macam produk dan beberapa perusahaan untuk
memenuhi permintaan perusahaan.
5. Fulfilment ware house and fulfillment center, yaitu tempat penyimpanan,
menerima, dan mengirim produk dari konsumen individu.
6. Local warehouse, yaitu gudang yang memiliki tujuan mengatasi respon
konsumen dalam pembelian produk dengan cepat melalui jalur transportasi yang
diperpendek.
7. Value-added service ware house. Yaitu gudang yang memilki tujuan mengatasi
respon konsumen dalam pembelian produk dengan cepat melalui jalur
transportasi yang diperpendek.
Fix position layout bisa dikatakan juga sebagai tata letak posisi tetap. Tata letak
posisi tetap yaitu tata letak dimana proyek/kegiatan berada dalam satu tempat,
sementara pekerjaan peralatan dating pada tempat tersebut. Contoh tata letak posisi
tetap tersebut seperti pembangunan rumah,jembatan,jalan tol dll.
Ada beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam tata letak posisi tetap
sbb:
Tetap dalam posisi-layout, item yang tetap bekerja pada stationary, dan pekerja, bahan,
dan peralatan yang dipindahkan sesuai kebutuhan.Fixed-position layout yang banyak
digunakan untuk pertanian, firefighting, membangun jalan,membangun rumah, renovasi
dan perbaikan, dan untuk pengeboran minyak.
Tata letak berorientasi pada produk merupakan tata letak yang dapat ditemukan
pada unit usaha yang hanya menghasilkan sedikit variasi jenis produk namun diproduksi
dalam jumlah besar. Tata letak ini dapat diiliustrasikan sebagai penataan sumber daya
produksi ( Manusia dan peralatan ) dalam suatu aliran tertentu didalam pabrik, dengan
bahan baku yang akan bergerak secara bergiliran dari work center pertama hingga akhir.
Tata letak ini memang memungkinkan jumlah produksi yang besar, namun apabila
salah satu work center in progress, maka akan terhambat pada work center tersebut.
dan apabila aliran bahan baku tidak dihentikan, maka jumlah bahan baku yang tidak
diolah akan jauh lebih tinggi dibandingkan kapasitas work center untuk mengolah
bahan baku tersebut, kehandalan dan strategi pemeliharaan yang baik sangat
dibutuhkan pada tata letak berorientasi produk.
Suatu sel kerja mengorganisasikan ulang manusia dan mesin yang biasanya
tersebar dalam berbagai departemen menjadi satu kelompok, sehingga semuanya dapat
dipusatkan guna menghasilkan suatu produk tunggal atau sekelompok produk terkait.
1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi, karena sel kerja diset untuk
menghasilkan aliran dari mesin ke mesin.
2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit, karena berkurangnya persediaan bahan
setengah jadi dimesin.
3. Mungurangi persediaan bahan baku dan barang jadi, karena adanya bahan
setengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan yang lebih
cepat melalui sel kerja.
4. Mungurangi biaya tenaga kerja langsung, karena adanya peningkatan
komunikasi antar karyawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan
lebih baik.
5. Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk, karena
karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih baik dan kualitas
produk yang dikaitkan secara langsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
6. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin, karena adanya penjadwalan
yang lebih baik dan aliran yang lebih cepat.
7. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan, karena tingkat pemanfaatan
fasilitas yang baik mengurangi jumlah mesin dan peralatan dan perangkat.
Menyeimbangi sel kerja dan susunan karyawan. Pertama, waktu yang tersedia,
berapakah kecepatan (frekuensi) unit produksi yang diperlukan ( waktu setiap unit ) agar
memenuhi pesananan pelanggan. Waktu takt = total waktu kerja/unit diperlukan.
Kedua, menetukan jumlah operator yang diperlukan. Hal ini memerlukan pembagian
waktu operasi total dalam sel kerja dengan waktu yang tersedia. Jumlah pekerja
dibutuhkan n = Jumlah waktu operasi total yang diperlukan/waktu takt.
Pusat kerja terpusat dan perusahaan terpusat. Pusat kerja terpusat adalah suatu
penataan berorientasi produk yang permanen ataupun semi permanen bagi mesin dan
personil. Pabrik terpusat adalah suatu fasilitas yang dirancang untuk menghasilkan
produk mirip atau komponen yang serupa.
Asumsinya,
Dua jenis tata letak berorientasi produk adalah lini pabrikasi dan perakitan. Lini
pabrikasi membangun komponen seperti ban model atau bagian logam dari semua
lemari es, atau serangkaian mesin, sedangkan lini perakitan menyatukan suku cadang
yang diproduksi diserangkaian stasiun.
Keseimbangan lini peralikatan ada beberapa proses yang terlibat dalam tiga
tahapan sebagai berikut :
2.7 Kasus
Langkah 1: Menciptakan sebuah “ matriks dari ke” yang memperlihatkan alur suku
cadang atau material dari departemen.
Bagi soal ini, PT. Precindo Jaya Makmur mengasumsikan bahwa sebuah forklift
membawa seluruh beban antar departemen. Biaya memindahkan satu beban atau
muatan antara departemen yang berdekatan diperkirakan senilai ± 10 jt . Memindahkan
sebuah beban antara departemen yang tidak berkedekatan adalah senilai ± 18 jt. Biaya
penanganan antara departemen 1 dan 2 adalah ± 28 jt ( muatan atau beban )dalam 1
hari kerja secara continue, karena faktor handling yang panjang mengakibatkan biaya
naik, akibat dari tata letak yang tidak efektif dan efisien saat berproduki/operasi.
Langkah 5: Dengan metode uji dan ralat,cobalah memperbaiki tata letak yang
digambarkan guna menciptakan penataan tata letak/fasilitas yang lebih
baik bagi departermen-departemen.
Salah satu cara dengan menukar tata letak departemen yang jauh untuk di
dekatkan sesuai dengan kebutuhan alur prosesnya. Dan agar tercapai hasil yang besar
dan mengurangi biaya bias ditambahkan dengan tool, mesin conveyor untuk bekerja
otomatis antar departemen dari output yang dihasilkan. Metode dengan menggunakan
tool/mesin untuk proses handling produk mampu mengurangi lagi biaya operasi antar
departemen.
Langkah 6 : Siapkan suatu rencana terperinci penataan departemen agar sesuai dengan
bentuk bangunan dan area tidak bergerak ( seperti dokumen pemuatan,ruang supply
material bahan baku,barang setengah jadi,administrasi yang terpusat secara system da
area gudang barang jadi) dan hal terpenting lagi jalur transfer material dan barang jadi
tertata dengan rapi tanpa saling bertabrakan input-proses dan outputnya. Serta
kenyamanan karyawan saat proses operasi berlangsung dan penggunaan SOP yang
harus diterapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
operasi secara jangka panjang. Manfaat yang didapat dalam penentuan atau strategi
tata letak adalah utilisasi ruang,peralatan, dan sumber daya yang lebih tinggi. Terutama
alur proses produksi semakin baik dan teratur saat ber operasi,satu sama lain saling
support dan tanpa harus ada proses panjang akibat dari tata letak fasilitas yang tidak
beratur dan saling berjauh antar departemen. Keuntungan yang diperoleh dari strategi
yang dilakukan seperti : meningkatnya aliran informasi, barang dan manusia, modal
operasi lebih baik ( terjadi penurunan biaya produksi ),lingkungan kerja yang lebih aman
dan teratur, interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik dan fleksibilitas.
Perencanaan tata letak yang terpilih mampu menyelesaikan permasalahan yang
selama ini ada di perusahaan, yaitu banyaknya factor handling atau gerakan bolak-balik
antar lantai produksi dalam proses perpindahan barang, sehingga jarak perpindahan
barang jadi panjang yang mempengaruhi biaya operasi meningkat. Ditambah lagi
dengan jalur transit barang yang belum tertata menyebabkan output produksi masih
belum beraturan diarea produksi. Dengan adanya hasil dari konsep layout/ tata letak
fasilitas yang baru mengahasilkan jarak perpindahan barang yang signifikan saat operasi,
dimana menunjukkan angka perbandingan yang sangat bagus dari yang sebelumnya
menunjukkan angka jarak 2.350 m ( Tata letak yang lama ) menjadi 1.050 m ( tata letak
perbaikan ). Dengan adanya perubahan tata letak yang baru tidak ada permasalahan
baru yang timbul.
3.2 Saran
Tata letak dilakukan bertujuan memberikan efektif dan efisiensi terhadap proses
produksi dan keseluruhan biaya operasional perusahaan. Sehingga setiap pelaku usaha
hendaknya mampu melakukan strategi terhadap tata letak letak fasilitas, sahingga
proses produksi dapat berjalan berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam
kerangka planning awal, kemudian saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya
adalah, salah satunya yaitu harus diketahui terlebih dahulu proporsi masing- masing
produk yang dihasilkan untuk mengetahui itensitas jarak perpindahan barang secara
keseluruhan didalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Devi Anggraini Sosanto, Anastasia Lydia Maukar dan Martinus Edy Sianto,
Perancangan Usulan Tat Letak Gudang Bahan Baku Penunjang di PT. MultiManao
Indonesia, ( Jurnal Widya Teknik, Vol.6 No.1,2007), hlm.101
Michael Adiwijaya, 8 jurus Jitu Mengelola Bisnis Ritel Ala Indonesia,( Jakarta: PT.
Alex Media Komputindo,2010),hlm.80.