Anda di halaman 1dari 17

Makalah Manajemen Operasional

“Strategi Proses”

Dosen Pengampu : Sri Ramadhani, MM

Anggota:

Disusun Oleh:
1. M. Ikhwan Syarif (0506203128)
2. Regina Julmasita (0506203145)
3. Syahfrilla Al Risa Nurul Azmi (0506203145)
4. Yunda Herliana (0506203106)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis untuk
memenuhi mata kuliah Manajemen Operasional.

Dalam penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “Strategi Proses”
sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Manajemen
Operasional, Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini ini, tidak jarang penulis menemui
kesulitan. Namun penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran,
dari semua pihak yang membaca, yang sifatnya membangun untuk dijadikan
bahan masukan guna penulisan yang akan datang sehingga menjadi lebih
baik lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Medan, 2 Juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. 2

DAFTAR ISI .............................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan ................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Strategi Proses ................................................ 6

2.2 Analisis dan Desain Proses .................................... 9

2.3 Empat dasar Strategi Proses ................................... 11

2.4 Pemilihan Peralatan dan Teknologi ....................... 13

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................16

DAFTAR PUSTAKA ..............................................17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilihan strategi proses dilakukan sebagai alternatif pengambilan


keputusan operasional setelah melakukan perancangan produk dan jasa.
Strategi proses mengacu pada bagaimana cara untuk mengatur proses
produksi suatu barang ataupun jasa. Strategi proses juga dapat terjadi secara
berkala akibat perubahan teknologi dalam produk serta persaingan
kompetitif. Strategi proses memiliki dampak besar terhadap perencanaan
kapasitas dalam produksi, peralatan-peralatan yang digunakan, desain
sistem kerja, waktu produksi, serta tata letak fasilitas suatu perusahaan.

Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi


produktivitas perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan
menimbulkan permasalahan, salah satunya pemborosan waktu proses
produksi. Pemborosan waktu dalam proses produksi dikarenakan masih
buruknya desain sistem kerja yang digunakan perusahaan. Apabila
pemborosan waktu terjadi terus-menerus dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaaan.

Strategi proses juga dapat memengaruhi tata letak perusahaan. Strategi


proses yang baik dapat dilihat dari penataan tata letak berbagai fasilitas yang
terdapat pada perusahaan. Apabila strategi proses buruk, penataan tata letak
berbagai fasilitas juga pasti berantakan sehingga perlu dilakukan penataan
ulang tata letak. Penataan ulang tata letak dapat dilakukan menggunakan
metode grafis sederhana. Metode ini bertujuan untuk memperkecil jarak
keseluruhan yang ditempuh orang-orang ataupun bahan-bahan dalam
kegiatan produksi.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan tujuan strategi proses?

b. Bagaimana strategi proses yang baik?

c. Apa saja strategi proses itu?

D. Bagaimana pemilihan teknologi?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi proses

yang baik

b. Untuk mengetahui bagaimana pemilihan

peralatan dan teknologi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Proses

Strategi proses adalah (process strategy) merupakan sebuah pendekatan


dari organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah proses yang bisa
menghasilkan produk yang memenuhi keinginan pelanggan yang sesuai
dengan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan
memiliki efek Jangka panjang pada efisien dan fleksibilitas dari produksi
selain juga biaya dan mutu dari barang yang dihasilkan.

A. Konsep Dasar Strategi Operasi

Strategi operasi merupakan turunan dari strategi perusahaan yang


menjabarkan strategi secara keseluruhan dari visi dan misi perusahaan.
Strategi operasi merupakan seperangkat sasaran, rencana, dan kebijakan
yang menjabarkan fungsi operasi—menunjang strategi bisnis organisasi.
Untuk lebih jelasnya dalam memahami definisi strategi operasi, berikut ini
penjelasan para ahli yang mendefinisikan strategi operasi. Sumayang (2003)
menjelaskan strategi operasi sebagai bayangan atau visi dari fungsi operasi,
yaitu perangkat pendorong atau penentu arah untuk pengambilan keputusan.
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk
pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui
perencanaan formal, menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi
yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi operasi
merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan
dengan memanfaatkan operasi Manajemen Operasi pabrik dan jasa untuk
berkompetisi di pasar global. Operasi seharusnya tidak hanya dianggap
sebagai wadah kekuatan bersaing dalam bisnis dan sebagai wadah untuk
mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi operasi harus
menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu sehat dengan
kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Hayes dan Wheelwright
(1984) mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang konsisten
dalam keputusan operasi. Semakin konsisten keputusan itu dan semakin
besar tingkatan strategi operasi menunjang strategi bisnis, akan semakin
baik. Mereka menegaskan cara keputusan utama dalam operasi dibuat dan
dipadukan satu dengan yang lain. Pada pernyataan lain, Hayes dan
Wheelwright (1988) memberi tekanan pada hasil dari strategi operasi
sebagai suatu pola yang konsisten dalam pengambilan keputusan. Di
samping itu, Schroeder juga menekankan strategi operasi sebagai suatu yang
mendahului (antecedent) pengambilan keputusan. Akan tetapi, keduanya
menyetujui bahwa hasilnya adalah pola pengambilan keputusan yang
konsisten. Wickham Skinner (1985) menegaskan bahwa strategi operasi
terkait erat dengan hubungan antara keputusan dalam operasi dan strategi
korporasi. Ia mengingatkan, apabila operasi melangkah keluar strategi
korporasi, keputuasn operasi sifatnya sering tidak konsisten dan berjangka
pendek. Oleh karena itu, operasi menjadi terpisah dari bisnis, dan
keterkaitannya lebih erat dengan strategi korporasi menjadi lemah. Cara
memperbaikinya dengan mengembangkan strategi operasi, yang diturunkan
dari strategi korporasi yang menetapkan suatu tugas utama (apa yang
operasi harus dikerjakan dengan baik bagi bisnis dan berhasil) dan
seperangkat kebijakan operasi yang konsisten untuk menentukan
pengambilan keputusan. Dengan demikian, strategi operasi berhubungan
dengan pengembangan dari perencanaan jangka panjang untuk menentukan
cara penggunaan yang baik dari sumber daya yang terbesar perusahaan
dianggap sebagai ukuran tertinggi dari kesesuaianantara sumber-sumber
yang ada dan perencanaan jangka panjang strategi perusahaan. Dalam
pernyataan lain, Skinner (1996) menegaskan bahwa:

 Operasi harus berhubungan penuh dengan strategi bisnis;


 Strategi operasi dan keputusan harus diisi secara penuh kebutuhan dari
bisnis dan harus menambah keunggulan bersaing bagi perusahaan,
semua fungsi dari perusahaan harus berkoordinasi dengan baik untuk
mendukung perusahaan.
 Untuk mencapai keunggulan bersaing, koordinasi antarfungsi dari
keputusan yang dibuat untuk memfasilitasi strategi operasi yang
dikembangkan dengan tim manajer antarbisnis secara keseluruhan.

Ketiga pendekatan tersebut, memberi pengetahuan tentang arti penting


mengenai strategi operasi dan cara strategi bisa dikembangkan atau
diperbaiki.

B. Proses Perumusan Strategi

Proses Perumusan Strategi Menurut Olsen dan Eadi (1982), untuk


memahami proses perumusan strategi dapat diklasifikasikan dalam lima
kategori, yaitu sebagai berikut:

1. Pernyataan misi dan tujuan


2. Analisis dan Scanning lingkungan.
3. Profil internal dan audit sumber daya.
4. Perumusan, evaluasi, pemilihan strategi.
5. Implementasi dan pengendalian rencana strategis.

Untuk memfasilitasi perumusan strategi tersebut, selanjutnya Olsen dan


Eadi (1982) menunjukkan delapan langkah dalam memfasilitasi proses
perumusan strategi, yaitu:

1. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategi,


2. Identifikasi hal-hal yang menjadi mandat organisasi,
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi,
4. Menilai lingkungan eksternal,
5. Identifikasi isu strategi yang sedang dihadapi organisasi,
6. Perumusan strategi untuk mengatur isu,
7. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan.

Dalam memahami strategi bisnis organisasi, seperti strategi operasi,


yaitu seperangkat sasaran, rencana, dan kebijakan bagi organisasi untuk
bersaing dengan berhasil di pasarnya. Rencana strategi pada umumnya
dirumuskan pada tingkat komisi eksekutif (CEO, presiden, wakil presiden)
dengan masukan utama dari dan pengulangan dengan tiap bidang
fungsional. Hasilnya akan memperlihatkan karakteristik, sebagaimana
dijelaskan Schroeder, Anderson, dan Claveland (1986) bahwa karakteristik
umum dari strategi bisnis, yaitu sebagai berikut :

a) Berjangka sangat panjang, kurang lebih 5 sampai 10 .


b) Bersifat spesifik dalam hal yang abstrak, tetapi tidak spesifik dalam
rincian konkret. Jadi ada ruang gerak sehari- hari dalam kerangka
strategi umum.
c) Strateginya merupakan “ perasaan umum atau” budaya di seluruh
organisasi.Strategi ini dapat digunakan untuk menuntut pengambilan
keputusan tidak ada kebijakan.
d) Berfokus pada beberapa bidang spesifik (mungkin hanya satu) dan
bukan pada kelompok besar. Bidang-bidang lain dan keputusan
sehubungan dengan bidang - bidang tersebut, dianggap tunduk pada
bidang kritis ini.

2.2 Analisis dan Desain Proses

Sejumlah alat dapat membantu memahami komleksitas desain dan


mendesain ulang proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana untuk
memahami apa yang terjadi dalam proses.

Dalam hal ini ada empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan
desain ulang proses yaitu:

1. Diagram Alur

Diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar dari
pemindahan bahan materi, produk, atau orang.misalkan diagram alur dalam
pfrofil perusahaan global untuk menunjukkan proses perakitan untuk
Harley-Davidson.
2. Pemetaan Fungsi Waktu

Dengan pemetaan fungi waktu ( time function mapping) menjadikan


pengguna dapat mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan
seperti langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu.
Tujuannya ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan
konsumen.

3. Pemetaan Arus Nilai

Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus nilai(
value stream mapping). Namun, pemetaan arus nilai perlu untuk melihat
secara luas dimana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) dalam
keseluruhan proses produksi, termasuk rantai pasokan .seperti halnya
pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai dengan pelanggan
dan memahami proses produksi, tetapi pemetaan fungsi waktu memperluas
analisis kembali ke pemasok.

4. Perencanaan Layanan

Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik


analisis proses yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yag
terjadi dengan pelanggan. Perencanaan layanan menunjukkan titik
kegagalan potensialbisa dikurangi dengan sangat besar jika diindentifikasi
pada saat tahap desain ketika modifikasi atau poka-yokes yang sesuai bisa
disertakan.

Masing-masing dari lima alat bantu proses analisis ini memiliki kekuatan
dan variansi. Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat untuk melihat
gambar keseluruhan dan berusaha memahami sistem secara keseluruhan.
Pemetaan fungsi waktu menambahkan beberapa ketelitian dan elemen
waktu terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai memperluas di luar
organisasi langsung kepada para konsumen dan para pemasok. Diagram
proses dirancang untuk memberikan sudut pandangyang lebih terperinci
mengenai proses, menambahkan baranag misalnya waktu nilai tambah,
jarak, penyimpanan, dan lainnya. Perencanaan layanan dalam sisi lainnya
dirancang untuk membatu kita fokus pada bagian variabel yang penting
dalam desain proses.

2.3 Empat dasar Strategi Proses

Semua barang atau jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi pada
satu dari empat strategi proses: (1) fokus pada proses, (2) fokus berulang,
(3) fokus pada produk, dan (4) mass customization.

1. Fokus pada proses

Tujuh puluh lima persen dari semua produksi global berdedikasi untuk
membuat produk yang bervolume rendah, tetapi bervariasi tinggi, pada
tempat yang disebut dengan “job shop”. Fasilitas seperti itu diatur sesuai
dengan aktifitas atau proses tertentu. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada
mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan dan
pengecatan. Fasilitas yang ada terfokus pada proses (process focused) dalam
arti peralatan, tata letah, dan pengawasan. Mereka menyajikan fleksibilitas
produk yang tinggi, karena produk berpindah diantara proses secara
sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didesain untuk melaksanakan
beragam aktifitas dan menghadapi seringnya perubahan. Karena itu disebut
juga sebagai proses intermittent.

2. Fokus Berulang

Proses berulang adalah proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponene yang telah
dipersiapkan, yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses
berulang (repetitive process) sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang
secara luas digunakan hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah
tangga. Contoh lini proses berulang perusahaan makanan cepat saji. Dengan
cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang
kontinu (dimana banyak modul disiapkan) dan keunggulan umum model
yaitu volume rendah dengan banyak variasi.

3. Fokus pada Produk

Yaitu proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah. Proses
ini disebut juga proses kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang
panjang, dan kontinu. Contoh produk seperti kaca, kertas, dan baut dibuat
melalui suatu proses yang kontinu. Proses lain yang terfokus pada produk
adalah jasa, seperti yang terjadi pada proses penyembuhan penyakit hernia
pada Rumah Sakit Shouldice.

4. Fokus Mass Customization

Merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan


pelanggan yang semakin unik, secara cepat dan murah. Mass
Customization memberikan variasi produk yang biasanya disediakan oleh
manufaktur yang bervolume rendah (terfokus pada proses) dengan biaya
seperti manufaktur yang bervolume tinggi dan terstandardisasi (terfokus
pada produk).

5. Seleksi Proses

Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis


produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Factor-faktor harus
dipertimbangan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara ringkas
dapat diperinci sebagai berikut:

1) Kebutuhan modal. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk


persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya?
2) Kondisi pasar. Apa kebutuhan dan keinginan para pelanggan?
3) Tenaga kerja. Apakah suplai tenaga kerja mencukupi sesuai dengan
kebutuhan suatu jenis proses pada biaya wajar?
4) Bahan mentah. Apakah mentah tersedia dalam jumlah yang
memadai?
5) Teknologi. Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan
teknologi baik untuk proses maupun produk. Apakah teknologi
produk dan proses cukup stabil untuk mendukung proses selama
periode waktu tertentu?
6) Ketrampilan manajemen. Dapatkah perusahaan menguasai dan
memelihara tipe ketrampilan-ketrampilan manajemen yang
dibutuhkan?

2.4 Pemilihan Peralatan dan Teknologi

Memilih peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik


serta proses dan teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis
proses tetentu juga dapat memberikan keunggulan bersaing.

1. Teknologi Produksi

Kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan produktivitas


memiliki penerapan yang telah menyebar secara luas, baik dalam bidang
manufaktur maupun jasa. Pada teknologi produksi terdapat area teknologi
yaitu:

Teknologi Mesin, pengendalian elektronik meningkatkan kecepatan dengan


mengurangi waktu pertukaran, mengurangi limbah dan meningkatkan
fleksibilitas. Pemesinan dengan mesin dan memori sendiri disebut computer
numerical control (CNC).

2. Sistem Identifikasi Otomatis (AISs) dan RFID

AIS merupakan suatu sistem yntuk mengubah data menjadi bentuk


elektronik yang mudah dimanipulasi, contohnya barcode. RFID merupakan
suatu sistem nirkabel terintegrasi dengan antena mengirim gelombang radio
atau sinyal dalam jarak terbatas. Contohnya pada kasir, dengan adanya
RFID kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanjaan dalam hitungan
detik.
3. Kendali Proses

Kendali proses adalah penggunan diri teknologi informasi untuk


memonitorkan dan mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh, kendali
proses digunkan untuk menghitung konten kelembaban dan ketebalan kertas
yang berjalan di atas mesin kertas pada ribuan kaki per menit.

Sistem kendali proses berpotensial dalam sejumlah cara, yaitu:

a) Sensor mengumpulkan data


b) Pengukuran diterjemahkan dalam bentuk sinyal digital, yang mana
ditransmisikan kepada komputer.
c) Program komputer yang membaca data berkas dan menganalisis
data.
d) Out put yang dihasilkan dapat dalam berbagai bentuk, termasuk
pesan pada layar computer, lampu peringatan atau sirene, diagram
SFC, dll

4. Sistem Penglihatan

Sistem penglihatan adalah sistem yang menggunakan video kamera dan


teknologi komputer dan sering kali digunakan dalam peranan inspeksi.
Inspeksi visual adalah suatu tugas yan g penting dalam sebagian besar
organisasi pemrosesan bahan makanan dan manufaktur.

5. Robot

Robot merupakan suatu mesin fleksibel dengan kemampuan memegang,


memindahkan, atau mengambil barang yang berfungsi karena impuls yang
mengaktifkan motor dan tombol.

6. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRSs)

Merupakan sebuah gudang yang dikendalikan oleh komputer yang


menyediakan penempatan otomatis untuk komponen ke dalam dan keluar
tempat tertentu di dalam gudang.
7. Kendaraan yang Dipandu secara Otomatis (AGVs)

Merupakan sebuah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik


untuk memindahkan barang.

8. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMSs)

Merupakan suatu sistem yang menggunakan sel kerja secara otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dan fasilitas computer terpusat yang
biasa.

9. Manufakturing Terintegrasi Komputer (CIM)

Merupakan suatu sistem manufaktur dimana komputer desain(CAD),


fleksibel manufaktur sistem (FMS), pengendalian, penggudangan, dan
pengiriman digabungkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Strategi proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah


pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan
spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain.
Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi
dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang
diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat
keputusan proses ini.

2. Beberapa variasi pada satu dari empat strategi proses: (1) fokus pada
proses, (2) fokus berulang, (3) fokus pada produk, dan (4) mass
customization.

3. Perencanan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi


system kerja yang akanmemproduksi produk yang diinginkan dalam
kuantitas yang diperlukan.

3.2 SARAN

Demi kelancaran produksi produksi perusahaan, sudah semestinya hal ini


menjadi pertimbangan. Langkah- langkah dalam variasi proses yang
menjadi pembahasan yang tampaknya banyak untuk dijadikan pijakan
dalam menentukan proses yang dapat kita terapkan dalam perusahaan atau
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay dan Render Barry. 2015. Manajemen Operasi Manajemen


Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Jakarta Selatan : Salemba Empat
Buku Manajemen Operasi . pdf

Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan


Operasi. Yogyakarta: BPFE.

Badrianto, Y., & Ekhsan, M. (2019). The effect of work environment and
motivation on employee performance of pt. Hasta multi sejahtera cikarang.

Journal of Research in Business, Economics, and Education, 1(1).


Surtinah, W., & Ekhsan, M. (2020).

Customer Relationship Management dan Kepuasan Konsumen Pada


Restaurant di Jakarta. Journal of Industrial Engineering & Management
Research, 1(2), 50-56.

Ekhsan, M., & Nurlita, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pelatihan


dan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Pengembangan
Wiraswasta, 22(02), 113-120.

Anda mungkin juga menyukai