Dosen Pengapu :
Umar chadiq
Disusun Oleh :
Elsa Kurniawati
20101011193
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Tiada untaian kata yang patut saya hadirkan Allah SWT yang melimpahkan serta
nikmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peran Manajemen
Sholawat dan salam kasih saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW yang nanti-nantikan Syafaat kelak di Yaumul Qiyamah. Ungkapan yang
disampaikan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada semua yang telah memberikan
Terkait dengan referensi dan penulisan makalah ini, kemungkinan saja ada kesalahan
dan kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata dengan segala puji dan syukur kehadirn Allah SWT dan makalah makalah ini
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................... I
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
4.2 Saran........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan
kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya
keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan
lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Tahap pertama adalah analisis lingkungan internal dan eksternal. Dalam melakukan
analisis internal, perusahaan harus dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki oleh perusahaan. Kekuatan merupakan kondisi internal yang positif
yang memberikan keuntungan relatif dari pesaing kepada perusahaan.
Tahap kedua adalah tujuan. Sebelum menentukan tujuan, harus ditetapkan dengan
jelas terlebih dahulu mengenai visi dan misi perusahaan. Hubeis & Najib (2008)
menjelaskan bahwa visi adalah mimpi atau harapan yang ingin diwujudkan
perusahaan dimasa yang akan datang. Setelah itu perusahaan harus menetapkan
sasarannya, yaitu jangka panjang atribut dan luas yang berusaha dicapai perusahaan
dalam arti umum. Sedangkan dalam penetapan tujuan sudah ada target-target kinerja
yang jelas.
Tahap ketiga adalah perumusan strategi. Strategi merupakan cara penyusunan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai misi, sasaran, dan
tujuan perusahaan. Dalam strategi perumusan kita harus menyiapkan berbagai
alternatif pilihan strategi yang akan dianalisis dan ditetapkan oleh perusahaan.
Contohnya memilih strategi melakukan inovasi.
Tahap ketiga adalah implementasi strategi. Tahap ini penting karena sebagus apapun
strategi yang telah ditetapkan bila dalam implementasinya tidak dapat dijalankan
dengan baik maka akan terjadi kegagalan dalam perusahaan. Beberapa hal yang
3
penting diperhatikan dalam implementasi strategi ini adalah penetapan tujuan
tahunan, kebijakan perumusan, memotivasi pekerja dan alokasi sumber daya.
Tahap yang terakhir adalah evaluasi strategi. Tahap ini merupakan proses yang
ditunjukan untuk memastikan apakah tindakan strategi yang telah dilaksanakan oleh
perusahaan sudah sesuai dengan yang dan bila dibutuhkan akan dilakukan ditetapkan
kembali strategi yang telah ditetapkan.
2.2 Kinerja
Fungsi seorang manajer menjamin bahwa pekerjaan yang ada pada organisasi
dilakukan dengan benar, tepat waktu, efektif dan efisien. Dalam bekerja seorang manajer
akan diukur kinerjanya. Halim (2009) Dalam sistem pengukuran kinerja yang tradisional,
kinerjanya diukur dengan cara membandingkan kinerja keuangan sesungguhnya
dibandingkan dengan kinerja keuangan yang dianggarkan. Karena dalam sistem penngukuran
kinerja tradisional menggunakan asumsi bahwa pekerja dapat mengerjakan sesuatu yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan perusahaan tanpa ada keharusan melakukan
inovasi. Sedangkan untuk persaingan persaingan global pengukuran kinerja tidak hanya saja
tetapi yang lebih menyeluruh. diperlukan pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan.
Menurut Norton dan Kaplan dalam Halim (2009), sistem pengukuran kinerja
manajemen yang menggabungkan ukuran keuangan dan non keuangan adalah balance
scorecard. Dalam penerapannya sistem ini akan membantu manajer dalam melihat bisnis dari
empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan,
dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
2.3 Perusahaan
Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah barang atau
jasa. Dalam sebuah perusahaan, semua faktor produksi berkumpul. Mulai dari tenaga kerja,
modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Dalam definisi lainnya, perusahaan
merupakan suatu lembaga atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual ke
masyarakat dengan tujuan mencapai laba atau keuntungan. Definisi perusahaan juga dapat
ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.
Isinya mengemukakan kalau perusahaan adalah suatu badan usaha di wilayah Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdiri dan berjalan dengan tujan menghasilkan
laba.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan
mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan,
pesaing dan rencana produk kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen
strategis. Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
5
5. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan aspek-aspek
pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi, operasional/ produksi dari
sebuah organisasi.
3.2 Peran Manajemen Strategi Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Yang Dijalankan
Perusahaan
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang
diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam
organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik
mungkin.Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi
perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak.
Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang
diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk
(barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya
saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas,
kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut
diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. Esensi
6
Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba
maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-
dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-
saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari
faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik
fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta
persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh
risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan
kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB)
dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik,
ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-belajaran organisasi
dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik
dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola
perubahan menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase
berikut : pembentukan kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja
dan status kegiatan. Hal tersebut dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-
tegi, baik yang klasik (siklus hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D.
Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam
implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema
tertentunya
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi
lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi,
pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang
terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya,
kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal
7
sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik,
seperti:
a. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya;
b. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
c. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
d. Kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan
JangkaPajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-1960 an.
Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu
adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem
informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan
sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak
termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat. Untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun 1980-an
muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini mengkombinasikan
pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya
berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan
pengawasan.
4.2 Saran
Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Perusahaan. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-
teman semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya
manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Jurnal :
Asyhari, A., Pudjihastuti, S. H., & Kurdaningsih, D. M. (2018). Peran mediasi keunggulan
kompetitif pada faktor determinan kinerja bisnis UKM di sentra tenun batik di Jawa
Tengah. Jurnal Siasat Bisnis, 111-131.
Hertati, L., Syafarudin, A., & Safkaur, O. (2020). Peran Manajemen Perubahan Pada
Akuntansi Manajemen Strategis Akibat Virus Corona. I-FINANCE: A Research
Journal on Islamic Finance, 6(2), 106-124.
Pratiwi, U. (2016). Balanced scorecard dan manajemen strategik. Jurnal manajemen dan
akuntansi, 11(2).
Website :
https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/
10