Makalah ini disususun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan Menejemen
Di Susun Oleh:
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas
Mata Kuliah Pengantar Bisnis dan Menejemen. Terima kasih penulis ucapkan
kepada Bapak Reza Hardian Pratama. S.E, M.M. yang telah membimbing serta
mengajarkan dan mendukung kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI” dan juga
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada rekan-rekan kelompok
yang telah membantu sehingga terselesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekhilafan, maka dengan hal itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak sehingga ke depan dapat menjadi koreksi untuk
kemajuan dan lebih baik demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar belakang ............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI ........................................ 6
A. Pemikiran Strategis ........................................................................................ 6
B. Manajemen Strategis ..................................................................................... 6
C. Tujuan Strategi .............................................................................................. 6
D. Tingkatan Strategi.......................................................................................... 7
E. Proses Manajemen Strategis .......................................................................... 8
F. Merumuskan Strategi Tingkat-Perusahaan .................................................. 10
G. Merumuskan Strategi Tingkat-Usaha .......................................................... 12
H. Tren Baru Di Bidang Strategi ...................................................................... 13
I. Strategi Global ............................................................................................. 14
J. Penerapan Strategi ....................................................................................... 15
BAB III ................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................ 19
A. Kesimpulan .................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perumusan strategi dapat dilakukan perusahaan agar dapat berkembang dan
berkesinambungan. Strategi memperlihatkan arahan umum yang hendak ditempuh
oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya. Tujuan utama
pembuatan strategi oleh perusahaaan (yang di dalamnya mencakup berbagai
keputusan strategis) adalah supaya perusahaan dapat menghadapi perubahan
lingkungan dalam jangka panjang. Beberapa masalah yang dihadapi oleh UMKM
antara lain: pemasaran, modal dan pendanaan, inovasi dan pemanfaatan teknologi
informasi, pemakaian bahan baku, peralatan produksi, penyerapan dan
pemberdayaan tenaga kerja, rencana pengembangan usaha, serta kesiapan dalam
menghadapi tantangan lingkungan eksternal.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
➢ Apakah Manajemen Strategi Situ?
➢ Bagaimana Proses Manajemen Strategis?
➢ Bagaimana Strategi Tingkat Perusahaan?
➢ Bagaimana Strategi Tingkat Usaha?
➢ Bagaimana Tren Baru Di Bidang Strategi?
➢ Bagaimana Strategi Global?
C. Tujuan Penulisan
• Untuk Mengetahui Manajemen Strategi Situ.
• Untuk Mengeta Bagaimana Proses Manajemen Strategis.
• Untuk Mengeta Bagaimana Strategi Tingkat Perusahaan.
• Untuk Mengeta Bagaimana Strategi Tingkat Usaha.
• Untuk Mengeta Bagaimana Tren Baru Di Bidang Strategi.
• Untuk Mengeta Bagaimana Strategi Global.
5
BAB II
PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI
A. Pemikiran Strategis
Pemikiran strategis berarti menggunakan perspektif jangka pajang dan
melihat gambaran besar dari perusahaan dan lingkungan kompetitif, serta
pemikiran keselarasan antar keduanya. Pemikiran strategis penting bagi perushaan
bisnis maupun nonprofit. Pada perusahaan bisnis, perencaaan strategis biasanya
berkaitan dengan Tindakan-tindakan kompetitif di pasar. Pada organisasi nonprofit
seperti Balang Merah dan Keselamatan, perencanaan strategis berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa di lingkungan eksternal.
B. Manajemen Strategis
Manajemen Strategis (strategic management) adalah serangkaian keputusan
dan tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang
memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan
lingkungannnya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan
yang unggul tidak dicapai lewat keberuntungan, melainkan ditentukan oleh
keputusan-keputusan yang diambil oleh para manajer.1
C. Tujuan Strategi
Langkah pertama manajemen strategi adalah mendefinisikan strategi
(strategy) secara eksplisit yakni rencana Tindakan yang menerangkan tentang
1
Richard L. Daft, “Era Baru Manajemen”, buku 1/Edisi 9, (Jakarta, penerbit: Salemba Empat,
2010), hlm. 248
6
alokasi sumber daya serta berbagai aktifitas untuk menghadapi lingkungan,
memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan.
D. Tingkatan Strategi
Strategi tingkat-perusahaan (corporate-level strategy) berkaitan dengan
perusahaan secara keseluruhan dan gabungan unit bisnis dan lini produk yang
menyusun perusahaan. Tindakan-tindakan strategis di tingkat ini biasanya
berhubungan dengan perolehan usaha baru, penambahan atau pengurangan unit
bisnis, pabrik, atau lini produk dan usaha patungan dengan perusahaan-perusahaan
lain di bidang usaha baru.
2
Ibid, hlm. 249
7
dengan pengiklanan, arah dan tingkat penelitian dan pengembangan perubahan
produk, pengembangan produk baru, peralatan dan fasilitas dan penambahan atau
pengurangan lini produk dan layanan. Banyak perusahaan membuka unit online
sebagai bagian dari strategi tingkat usaha. Sebagai contoh. NutriSystem Inc. jatuh
bangkrut satu dekade lalu, namun para manajer membangkitkan perusahaan
tersebut menjadi distributor Internet yang mengirimkan makanan diet yang tahan
selama sebulan kepada pelanggan.
2) Analisis SWOT
Perumusan strategi sering dimulai dengan evaluasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang akan memengaruhi daya saing perusahaan. Analisis SWOT (SWOT
analysis) mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang,
3
Ibid, hlm. 252
8
dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan. Informasi eksternal mengenai
peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk pelanggan,
dokumen pemerintah, jurnal profesi, pemasok. kalangan perbankan, rekan di
perusahaan lain, konsultan, atau pertemuan asosiasi. Banyak perusahaan
menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk memperoleh kliping surat kabar,
riset di Internet, dan analisis tren-tren domestik dan global yang relevan. Selain itu,
banyak perusahaan menggunakan jasa profesional intelejen daya saing untuk
menghilangkan pesaing. 4
4
Ibid, hlm. 254
9
yang dapat menjadi peluang atau ancaman termasuk kelompok-kelompok penekan,
kelompok-kelompok kepentingan, kreditor dan industri yang berpotensi kompetitif.
• Matriks BCG
Matriks BCG (singkatan dari Boston Consulting Group) menempatkan
perusahaan dalam dua dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar.
Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara
keseluruhan, sementara pangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih
banyak atau lebih sedikit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya.
10
Gabungan pangsa pasar yang tinggi dan rendah serta tingkat pertumbuhan usaha
yang tinggi dan rendah merupakan empat kategori bagi portofolio perusahaan.
• Strategi Diversifikasi
Strategi beralih ke jenis usaha baru, seperti yang dilakukan GE di bidang
bidang kesehatan. keuangan, dan energi alternatif, disebut dengan diversifikasi
(diversification). Contoh diversifikasi lainnya adalah Apple yang memasuki usaha
telepon seluler dengan iPhone, News Corporation yang memasuki jejaring sosial
online dengan membeli MySpace, dan Nestlé yang memasuki usaha makanan
hewan peliharaan dengan membeli Ralston.
11
bantuan gratis untuk menggunakan komputer Macintosh, iPod dan iPhone,
perangkat lunak Apple, maupun aksesoris seperti kamera digital. 5
• Strategi Kompetitif
a. Diferensiasi. Strategi diferensiasi (differentiation) melibatkan upaya untuk
membedakan produk atau layanan perusahaan dengan produk atau layanan
perusahaan lain.
b. Kepemimpinan biaya. Dengan strategi kepemimpinan biaya (cost
leadership). perusahaan berusaha keras mencari fasilitas-fasilitas yang
5
Ibid, hlm. 260
12
efisien, mengurangi biaya, dan mengontrol produksi dengan ketat agar lebih
efisien dari pesaingnya.
c. Fokus. Melalui strategi fokus (focus), perusahaan berkonsentrasi untuk pasar
wilayah atau kelompok pembeli tertentu. 6
6
Ibid, hlm. 262
13
benar baru dengan menjalin kemitraan di bidang usaha yang tak terbayangkan
sebelumnya.
I. Strategi Global
Banyak perusahaan yang beroperasi secara global dan menggunakan strategi
lain sebagai fokus usahanya. Para eksekutif senior mencoba merumuskan strategi
yang koheren untuk memungkinkan sinergi antar-usaha Internasional guna
mencapai tujuan Bersama.
• Globalisasi
Ketika suatu perusahaan memilih strategi globalisasi (globalization), berarti
desain produk dan strategi pengiklanan di seluruh dunia dilakukan secara
terstandardisasi. Dasar strategi ini adalah anggapan adanya pasar global tunggal
untuk produk konsumen dan industri. Teorinya adalah bahwa semua orang di dunia
ingin membeli produk yang sana dan hidup dengan cara yang sama. Semua orang
ingin minum Coca-Cola dan makan Hamburger McDonald's Strategi globalisasi
dapat membantu perusahaan ini mencapai efisiensi dengan melakukan standardisasi
desain dan pembuatan produk, menggunakan pemasok bersama, memperkenalkan
produk baru ke seluruh dunia dengan lebih cepat. dan menutup fasilitas-fasilitas
yang bertumpang tindih. Sebagai contoh, Gillette Company mempunyai beberapa
fasilitas produksi yang menggunakan pemasok dan proses yang sama untuk
membuat produk dengan spesifikasi teknis yang terstandardisasi di seluruh dunia.
Globalisasi memungkinkan departemen pemasaran saja untuk menghemat
jutaan dolar. Sebuah perusahaan produk konsumen menyatakan bahwa biaya
produksi di negara dengan iklan produk yang sama saja dapat dihemat 1 hingga 2
juta dolar. Jutaan dolar lebih banyak berhasil dihemat dengan melakukan
standardisasi penampakan dan kemasan produk.
• Strategi Multidomestik
Ketika suatu perusahaan memilih strategi multidomestik (multidomestic
strategy), str berarti persaingan di setiap negara ditangani secara terpisah dengan
negara lain. Oleh karena itu, perusahaan multinasional hadir di banyak negara,
namun mendorong agar pemasaran, pengiklanan, dan desain produk diubah dan
disesuaikan dengan kebutuhan tertentu di setiap negara.
14
• Strategi Transnasional
Strategi transnasional (strategy transnational) bertujuan mencapai integrasi
global sekaligus daya respons nasional. "Strategi yang benar-benar transnasional
sulit dilakukan. karena tujuan yang satu memerlukan koordinasi global yang erat,
sementara tujuan yang lain memerlukan fleksibilitas lokal. Banyak perusahaan
yang menemukan bahwa meski peningkatan kompetisi mengharuskan mereka
untuk mencapai efisiensi global, namun bertambahnya tuntutan untuk memenuhi
kebutuhan lokal memerlukan daya respons nasional. Salah satu perusahaan yang
menggunakan strategi transnasional secara efektif adalah perusahaan pembuat
peralatan berat Caterpillar Inc. Caterpillar mencapai efisiensi global dengan
mendesain produk yang menggunakan komponen-komponen yang sama, serta
membuat komponen secara terpusat di beberapa fasilitas produksi skala besar.
Namun, pabrik perakitan di setiap pasar utama Caterpillar menambah sejumlah fitur
yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
J. Penerapan Strategi
Langkah terakhir dalam proses manajemen strategis adalah penerapan
strategi, yaitu bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Banyak orang
berpendapat bahwa penerapan merupakan bagian terpenting sekaligus tersulit dari
manajemen strategis.
7
Ibid, hlm. 269
15
Sebrilian apapun strategi yang dirumuskan, perusahaan tidak akan
mendapatkan manfaat jika tidak mahir melaksanakannya, Penerapan strategi
mengharuskan seluruh aspek perusahaan agar selaras dengan strategi dan upaya
masing-masing individu dikoordinasikan untuk mencapai tujuan strategis.
Penerapan strategi dilakukan melahat sejumlah aspek, yakni bagian-bagian
perusahaan yang dapat disesuaikan dalam melaksanakan strategi, Setelah dipilih.
strategi baru pun diwujudkan dalam perubahan kepemimpinan, struktur, sistem
Informasi dan kendali, dan sumber daya manusia, Manager's Shoptalk memberi
sejumlah saran dalam menecapkan strategi
• Kepemimpinan.
Kunci penting penerapan strategi yang berhasil adalah kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar
menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para
pemimpin menggunakan persuasi, teknik motivasi, dan nilai-nilai budaya
untuk mendukung strategi baru. Mereka dapat memberi ceramah kepada
karyawan, membangun koalisi dengan pihak-pihak yang mendukung arah
strategi baru, dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama
dengan visi mereka tentang perusahaan, IBM, misalnya, CEO Sam Palmisano
menggunakan kepemimpinan untuk menyelaraskan semua pihak dengan
strategi melibatkan 18M dalam upaya perbaikan dan bahkan pelaksanaan
usaha pelanggan. Untuk menjalankan pendekatan baru tersebut, ia
menginvestasikan dana dalam jumlah besar untuk mengajarkan para manajer
di semua tingkat untuk memimpin dan bukan mengendalikan staf mereka.
Selain itu, ia berbicara dengan as anggota perusahaan, mengetuk kebanggaan
mereka dan mempersatukan mereka di bawah bendera visi dan strategi baru
tersebut.
• Rancangan Struktural.
Rancangan struktural terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat
kewenangan mereka, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen,
dan divisi Struktur juga terkait dengan masalah-masalah seperti sentralisasi
versus desentralisasi dan rancangan tugas kerja. Mencoba melaksanakan
strategi yang bertertolak belakang dengan rancangan struktural, terutama
16
yang terkait dengan kewenangan dan tanggung jawab para manajer,
merupakan hambatan besar dalam menerapkan strategi secara efektif. Banyak
strategi baru yang mengharuskan agar struktur perusahaan Jah, misalnya
dengan menambah atau mengubah susunan jabatan, mengatur ulang tim-tim
kerja, merancang ulang tugas kerja, atau mengalihkan tanggung jawab dan
akuntabilitas para manajer.
Di IBM, Palmisano membubarkan panitia pelaksana yang sebelumnya
menentukan manajemen strategis, dan menggantinya dengan panitia yang
diisi oleh berbagai pihak dari seluruh perusahaan. Di samping itu, IBM
membentuk tim SWAT yang bekerja dengan sejumlah klien untuk
mempelajari keinginan pelanggan dan memberikannya dengan cepat. Hampir
semua pekerjaan di perusahaan raksasa tersebut dirancang ulang agar
mendukung strategi baru.
• Sistem Informasi dan Kendali.
Sistem informasi dan kendali mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran untuk
alokasi sumber daya, sistem teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan,
dan prosedur perusahaan. Perubahan sistem-sistem ini menjadi sarana utama
dalam menerapkan strategi. Contohnya, Pizza Hut menggunakan teknologi
informasi canggih dengan baik untuk mendukung strategi diferensiasi untuk
senantiasa berinovasi dengan produk-produk baru. Data transaksi pelanggan
point-of-sale disimpan dalam gudang data yang besar.
Para manajer dapat menggali kecerdasan kompetitif yang membuat mereka
mampu meramalkan tren-tren dan juga mengelola pengiklanan dan promosi
lewat surat secara lebih baik dari data tersebut." Teknologi informasi juga
dapat digunakan untuk mendukung strategi rendah-biaya, seperti dilakukan
oleh Wal-Mart dengan mempercepat proses pengecekan, mengelola stok, dan
mengendalikan distribusi.
• Sumber Daya Manusia.
Sumber daya perusahaan adalah para pegawainya. Sumber daya manusia
bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan,
mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan
strategis. Longo Toyota di El Monte, California, merekrut tenaga kerja yang
17
beragam guna menciptakan keunggulan bersaing di bidang penjualan mobil
dan truk. Para staf yang menguasai lebih dari 30 bahasa dan dialek menjadi
keunggulan bagi Longo karena penelitian menunjukkan bahwa kaum
minoritas cenderung membeli kendaraan dari orang yang menguasai bahasa
dan memahami budaya mereka.
Melatih pegawai juga penting karena membantu mereka memahami tujuan
dan pentingnya strategi baru, mengatasi kendala, dan menguasai keahlian dan
perilaku yang diperlukan dalam penerapan strategi. Southwest mendukung
strategi rendah-biayanya dengan mengadakan pelatihan antarkaryawan untuk
mengerjakan berbagai tugas, sehingga mengurangi waktu pergantian
pesawat.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
20