Anda di halaman 1dari 78

Mata Pelajaran : KewiraUsahaan

Kelas / Semester : XI /Genap


Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Aspek Aspek Perencanaan
Usaha
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran @ 45 menit

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

1. Meneruskan tujuan dan sasaran usaha


2. Menetapkan bentuk badan usaha
3. Menyusun struktur organisasi secara sederhana

URAIAN MATERI

A. ORGANISASI USAHA
1. Pengertian Organisasi Usaha
Organisasi usaha sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya berskala kecil,
dilakukan oleh masyarakat dengan modal relatif kecil dan dikelola dengan manajemen yang
sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis baik perdagangan barang dan jasa maupun
industri.
Peranan organisasi penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan sumbangan
berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada masyarakat. Oleh
karena itu pemerintahan merasa perlu untuk meningkatkan peranan usaha kecil meliputi :
a. Pembentukan dan peningkatan produk nasional.
b. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
c. Peningkatan ekspor.
d. Produk barang dan jasa daerah.
e. Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
2. Tujuan dan Sasaran Usaha
Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pendapatan target tersebut
merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.

Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :


a. Untuk mencapai keberhasilan usaha
b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain
c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerjasama.
e. Menjamin adanya fokus dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan.

1
Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama perusahaannya menjadi
tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran.
Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan
kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan atau secara konvensional didahului adanya
analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya perusahaan
memiliki hal-hal sebagai berikut :
a. Kesempatan menghasilkan laba
b. Kedudukan pasar
c. Sumber daya manusia
d. Pengembangan usaha
e. Sumber daya keuangan
f. Sarana kerja
g. Tanggung jawab sosial.
3. Bentuk-bentuk badan usaha
Dalam memilih bentuk badan usaha harus mempertimbangkan antara lain :
Jenis usaha apa yang akan dipilih, berapa modal yang tersedia, bagaimana rencana
pertambahan modal, bagaimana cara pembagian laba, bagaimana penentuan tanggung jawab
perusahaan dan berapa jangka waktu berdirinya perusahaan.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan,
sedangkan perusahaan adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan
jasa. Badan usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan,
sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan

a. Badan usaha menurut lapangan usahanya :


1) Badan usaha agraris
2) Badan usaha ekstraktif
3) Badan usaha industri
4) Badan udaha perdagangan
5) Badan usaha jasa
b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya :
1) Badan usaha milik negara, yaitu
a) Perusahaan jawabatan (Perjan)
b) Perusahaan umum (perum)
c) Perusahaan perseroan (Persero)
2) Badan usaha swasta, dibedakan
a) Swasta asing
b) Swasta nasional
3) Badan usaha milik campuran (swasta dan negara)
c. Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja dan mesin :
1) Badan usaha padat modal
2) Badan usaha padat karya
d. Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya.
1) Perusahaan Perorangan
Bentuk usaha ini paling sederhana dan paling mudah mengorganisasikannya, dan
pemiliknya hanya satu orang. Pengelolaannya dipegang pemilik sendiri, dan
keuntungan atau kerugiannya ditanggung sendiri pula. Orang lain boleh saja mengikut
sertakan hartanya dengan mendapatkan imbalan tetap atau laba tertentu sesuai dengan
perjanjian, tetapi pengelolaannya tetap di tangan pemilik.
Di samping itu, pemiliknya juga bebas untuk mendirikan atau menutup usahanya.
Biasanya usaha semacam ini akan berhenti segera, setelah pemilik meninggal dunia.
Perusahaan perorangan dapat dimintakan izin secara resmi dengan membayar biaya
perizinan. Dengan demikian perusahaan akan mendapat hak-hak keringanan pajak
yang berbeda dengan pajak pendapatan atau pajak kekayaan pribadi.

2
Unsur kebaikan perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:
a) Cara mendirikan mudah dan mudah, organisasinya sangat sederhana dan luwes,
rahasia perusahaan terjamin, dan pajaknya ringan.
b) Putusan-putusan dapat segera diambil sesuai keadaan.
c) Seluruh keuntungan dapat dimiliki sendiri oleh pemilik.
Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :
a) Sulit mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan perluasan usaha,
terutama jika jumlahnya besar.
b) Tidak ada batas antar amilik pribadi dengan milik perusahaan sehingga jika utang
perusahaan tidak dapat dipenuhi, maka kekayaan pribadi ikut menjadi tanggungan.
Sebaliknya, kekayaan perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-utang pribadi.
2) Perusahaan Firma
Bila dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang, tenaga, sarana,
keahlian, dll) dan ingin melakukan usaha yang disepakati, maka mereka dapat
membentuk firma. Setiap anggota firma dapat melakukan sendiri usahanya. Atas nama
firma dan semua keuntungan maupun kerugian menjadi tanggungan semua anggota
firma.
Untuk mendirikan firma biasanya harus membuat buku akta autentik, yaitu surat yang
dibuat dimuka pejabat umum yang berwenang atau oleh pejabat umum yang berwenang
misalnya notaris. Kemudian akta itu didaftarkan ke Panitera Pengadilan negeri dan
dimuat dalam Berita Negara. Dalam akta pendiriannya yang juga merupakan Anggaran
Dasar (AD)nya biasanya dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak, maka
pembagian laba dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
Unsur kebaikan bentuk usaha firma adalah sebagai berikut :
a) Lebih mudah mendapatkan pinjaman modal tanaman karena semua kekayaan
pribadi seluruh anggota dijadikan tanggungan.
b) Anggota-anggotanya biasanya lebih saling mengenal dan mempercayai.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
a) Tidak ada batas antara harta pribadi dengan harta firma.
b) Kesalahan salah seorang anggota menjadi tanggungjawab seluruh anggota firma.
d) Jika terjadi perselisihan akan menyulitkan dan sering berakhir dengan pembubaran
firma.
3) Perusahaan Komanditer (CV)
Comandditaire Vennootschap (CV) adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang
atau lebih. Dalam CV ada dua anggota yaitu :
a) Anggota aktif
Adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta
pribadinya.
b) Anggota pasif
Adalah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan harta
pribadinya hingga tidak berhak mencampuri mengelolaan perusahaan.
Untuk mendirikan CV, diharuskan membuat suatu akta resmi di muka pejabat negara
(akta notaris). Dalam akta ini dicantumkan nama-nama anggota aktif dan nama-nama
anggota pasifnya.
Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut :
a) Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi anggota
aktif dapat dijadikan tanggungan.
b) Kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh
kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota pasif.
Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi anggita pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan
pengelolaannya.

3
b) Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang-utang
perusahaan.
e) Ada kemungkinan terjadinya ketidak jujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri atas dua orang atau lebih dan secara
formal diatur undang-undang, ruang lingkup dan kegiatannya telah ditentukan dalam
piagam yang diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikannya dibutuhkan
akta notaris dan izin dari Mentri Kehakiman setelah diterima, diumumkan dalam berita
negara. Untuk pajaknya ada perhitungan tersendiri yang akan dibicarakan dalam bab
berakhir.
Unsur kebaikan PT adalah sebagai berikut :
a) Para pemegang saham tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak, jika
perusahaan jatuh. Kerugiannya hanya terbatas pada apa yang telah ditanam dalam
perusahaan.
b) Saham dapat diperjualbelikan.
c) Peluang untuk mendapatkan pinjaman tambahan modal lebih besar dan
kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
d) Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham yang masih berada
di tangan perusahaan kepada umum.
Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :
a) Prosedur pendiriannya cukup rumit dan memerlukan biaya cukup tinggi, bahkan
harus membayar pajak lebih dulu.
b) Pemegang saham kurang memperhatikan perusahaan.
c) Harus diadakan pertemuan-pertemuan untuk menyusun Anggaran Rumah Tangga
(ART), Anggran Dasar (AD), garis-garis kebijaksanaan dan lain-lain.
d) Jika operasi usaha (PT) akan pindah atau diperluas ke bidang operasi yang tidak
tercantum dalam akta, maka harus dimintakan izin pejabat hukum negara.

5) Perkumpulan Koperasi
Koperasi bukanlah perkumpulan modal tetapi perkumpulan orang-orang yang bertujuan
untuk memajukan kepentingan material anggotanya. Ada tiga bentuk koperasi, yaitu
koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produktif.
Untuk mendirikan koperasi, harus dibuat akta yang berisi AD koperasi, kemudian
disahkan pejabat koperasi atas kuasa Menteri Koperasi. Selanjutnya akta didaftarkan di
kantor pejabat koperasi, dan tanggal pendaftaran adalah tanggal resmi berdirinya.
Berdasarkan koperasi ini oleh pejabat koperasi diumumkan dalam berita negara.
Salah satu keuntungan penting dalam koperasi adalah adanya fasilitas-fasilitas tertentu
dari pemerintah, seperti misalnya bebas dari beberapa macam pajak dan sebagainya.
Sedangkan kelemahannya yaitu jalannya koperasi lebih bergantung pada kejujuran dan
kreatifitas pengurusnya, dan keanggotaan-anggotanya tidak dapat diperjual belikan.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab maka bentuk-
bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut :
1) Organisasi garis/lini
Organisasi ini diciptakan oleh HENRY FAYOL. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari
atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan, pertanggung jawaban dari bawahan
secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Organisasi yang
memakai struktur ini adalah organisasi yang kecil, jumlah karyawannya sedikit, spedialisasi
kerja masih sederhana. Direktur

4
SDM Produksi Keuangan Pemasaran

1 2 3 4 5 6 7 8
Ciri-ciri :
(1) kesatuan perintah terjamin,
(2) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan,
(3) organisasi tergantung pada satu pimpinan Struktur organisasi fungsional

2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep
adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih
dari satu orang atasan yang berbeda-beda.

Direktur

SDM Perencana Urs. Teknik Perdagangan


an

Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Ciri-ciri struktur organisasi fungsional :


(1) Tidak menjamin adanya kesatuan perintah,
(2) Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spedialisasi,
(3) Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang
sama.
3) Struktur organisasi garis dan staf
Struktur organisasi ini merugikan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya. digunakan oleh organisasi yang besar, daerah
kerja luas, bidang usaha yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga
pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang
ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan
dalam organisasi tersebut. Direktur

Staf Staf

SDM Produksi Keuangan Pemasaran


5

Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor

Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor


4) Struktur organisasi fungsional dan staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi.
Dengan memakai sistem gabungan ini dimungkinkan memilih. Yang menguntungkan
dipakai yang merugikan ditinggalkan.

Direktur

Staf

Manajer Manajer Manajer Manajer


Umum Keuangan Produksi Penjualan

Pegawai / Karyawan

Struktur organisasi dibuat dengan maksud :


(1) Memperlihatkan pola hubungan antar anggota organisasi dan sarana yang
dimiliki,
(2) Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak
dan, tanggung jawab.

B. PRODUKSI
1. Pengertian
a. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru
(faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat).
b. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.
c. Produsen adalah orang, badan atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.
d. Produktifitas adalah suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya.
2. Seluk Beluk Proses Produksi
Proses produksi adalah rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah dan menciptakan untuk
meningkatkan nilai suatu barang. Proses produksi merupakan kegiatan yang dominan dilakukan
oleh perusahaan industri. Proses ini diawali dengan penyediaan bahan baku. Bahan baku yang
telah dipersiapkan, kemudian diolah dengan menggunakan tenaga manusia serta mesin dan
ditambah bahan-bahan pembantu. Kegiatan ini berlanjut sampai akhirnya terbentuk barang jadi
yang siap dipasarkan.
Dalam melakukan proses produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain
sebagai berikut :
a. Sifat proses produksi

6
1) Proses produksi yang terputus-putus :
Proses produksi yang dilakukan atas dasar jumlah pesanan yang diterima oleh
perusahaan. Di sini proses produksi tidak dilakukan berdasarkan pada ramalan
penjualan dan jumlah produk yang dibuat perusahaan, biasanya sedikit tergantung pada
pesanan yang masuk ke perusahaan.
2) Proses produksi yang terus-menerus
Proses produksi yang dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan dan bukan
berdasarkan jumlah pesanan yang masuk. Proses produksi yang terus-menerus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga jumlah produk yang dibuat pada
umumnya banyak.
b. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi :
Untuk menentukan jenis dan mutu produk, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan,
yaitu :
1) Produk termasuk produk tahan lama atau tidak,
2) Bagaimana mutu produk,
3) Bagaimana sifat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dibuat,
4) Produk yang akan diproduksi termasuk consumers goods atau produciens goods.
c. Jenis produk (baru atau lama)
Seorang wirausahawan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan jenis produk. yang
disertai pencertian tentang:
1) lokasi, apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber bahan baku atau dekat
dengan pasar.
2) Berapa jumlah produk yang akan diproduksi,
3) Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa.
d. Pengendalian proses produksi
Pengendalian proses produksi menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan
pengawasan proses produksi di dalam perusahaan.
Wirausahawan harus menetapkan produk apa dan berapa jumlah yang akan diproduksi pada
suatu periode yang akan datang, bagaimana penyelesaian proses produksi, kapan proses
produksi akan dimulai dan kapan akan selesai. Untuk kelancaran proses produksi.
hendaknya semua itu direncanakan, dikoordinir dan dikendalikan dengan baik oleh
wirausahawan.
Adapun tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
1) Routing
Menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi, dari bahan mentah
sampai menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan.
2) Schedulling
Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi yang disinergikan
sebagai suatu kesatuan. Dari schedulling akan diketahui penggunaan waktu pada setiap
pemrosesan produksi.
3) Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk melaksanakan operasi
proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan sehedulling.
4) Follow up
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan
mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.

3. Jenis dan Kualitas Produk/Jasa


a. Jenis produk/Jasa
Pada umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-macam jenis
produk, sehingga setiap perusahaan sebelum memulai usahanya sudah mengambil

7
keputusan berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja yang akan
diproduksi.
Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan
meningkatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk
tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga, dan atribut lainnya. Penentuan
macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan pengaruh
adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi pasar, selera, dan
keinginan konsumen terhadap jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa dipastikan produk kita
menjadi produk yang tersisih di pasar.
Demikian juga bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa. Perusahaan harus
mempertimbangkan keuntungan yang didapat dari jasa yang diberikan, selera dan keinginan,
serta permintaan konsumen terhadap jasa yang kita tawarkan. Untuk itu, perusahaan
penghasil produk jasa harus selalu berusaha melakukan inovasi terhadap jenis jasa yang
benar-benar dibutuhkan konsumen.
1) Jenis produk, berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Jenis produk barang yang diperdagangkan
b) Barang-barang consumers goods.
c) Barang-barang industri goods.
2) Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri atas berikut ini :
a) Shopping goods
Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis,
contohnya TV, jam tangan, kulkas, permata, dan sebagainya.
b) Convinience goods
Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan
tersedia di toko/warung terdekat, contohnya es krim, rokok, sabun, gula, permen,
dan sebagainya.
c) Speciality goods
Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat
di toko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam tangan mewah, permata, dan
sebagainya.
d) Unsought goods
Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen,
misalnya ensilopedia.
3) Kualitas produk/jasa
Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya sebagai
pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan
kegunaan optimal dan keputusan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari
produk tersebut.
4. Merancang Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik penciptaan faedah baru dari suatu
produk. Seorang wirausahawan di dalam melaksanakan proses produksi sebelumnya harus
menentukan dengan jelas ciri-ciri, syarat-syarat dan faktor perencanaan operasi produksi. Hal ini
sangat penting agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan tujuan perusahaan untuk
mendapatkan laba pun berhasil.
a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi
1) Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan pada masa-masa
mendatang.
2) Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu.
3) Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan
baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.
4) Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan
kegiatan bagian lain.

8
5) Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,
kualitas produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.
b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi
1) Perencanaan proses produksi harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
2) Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti dan dapat
dilaksanakan.
3) Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.
c. Persiapan perencanaan proses produksi
Adapun persiapan perencanaan operasi produksi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Prosedur persiapan
Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan dibuat, terlebih dahulu
wirausahawan perlu menimba gagasan dari para konsumen dan mengajak karyawan
untuk berpartisipasi memikirkan produk yang akan diproduksi.
2) Penyaringan gagasan
Setelah banyak menemukan gagasan yang bagus dari konsumen ditambah sumbangan
pikiran dari para karyawan, maka wirausahawan harus menyaring dan memilih gagasan
yang baik.
3) Analisis gagasan
Selanjutnya, wirausahawan mengadakan analisis terhadap gagasan proses produksi
dari berbagai macam usaha. Analisis gagasan itu dilakukan untuk mengetahui
a) potensi permintaan terhadap produk,
b) jumlah omset penjualan,
c) kemampuan produk yang mendatangkan laba.
4) Percobaan produk
Tahap selanjutnya adalah, wirausahawan mewujudkan gagasan ke dalam tindakan
kongkret, yaitu menciptakan produk sesuai gagasan. Produk itu harus bisa
dipertanggung jawabkan, baik secara teknis maupun komersial.
5) Uji coba produk
Produk yang telah dibuat, kemudian diteliti dan diuji mengenai kelemahan produk,
kesalahan dalam pembuatan (bila ada), cacat tidaknya dan bermanfaat tidaknya produk
yang dibuat. Setelah diuji, diharapkan produk benar-benar bisa dipertanggungjawabkan
kepada konsurnen.
6) Komersialisasi
Merupakan tahap memperkenalkan produk yang telah diproduksi kepada para
konsumen. Di dalam tahap ini, wirausahawan berusaha agar produknya benar-benar
bisa diterima oleh konsumen, diantaranya dengan cara melaksanakan pemberian merek
produk, membuat kemasan produk semenarik mungkin, menentukan harga sebijaksana
mungkin, melakukan promosi dan pendistribusian. Agar kegiatan proses produksi dapat
dilaksanakan dengan baik, maka dalam proeses produksi perlu dilakukan pengawasan
dan pengendalian.
5. Pengelolaan Persediaan
Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang dagangan. Untuk menjaga
tingkat persediaan barang, dapat ditempuh oleh setiap perusahaan dengan cara pengelolaan dan
pengendalian persediaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan. Jadi, pengelolaan
persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan tetap
stabil sesuai rencana.
Adapun tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :
a. untuk menjaga jangan sampai persediaan habis,
b. untuk menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen,
c. untuk menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan.
Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
9
a. sistem pencatatan yang paling tepat,
b. metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan,
c. menghitung persediaan barang dagangan,
d. menyusun laporan persediaan.
Mengenai sistem pencatatan, ada dua sistem yang bisa dikemukakan di sini.
a. Pencatatan secara terus-menerus (perpectual system)
Cara pencatatan yang dilakukan secara terus menerus. Dasar dari sistem ini adalah
mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan
kas, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi
yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan dalam buku
pembantu (subsidiary ledger).
b. Pencatatan secara periodik (periodiec system)
Cara pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya mingguan,
bulanan atau semester.

Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :


a. First-in, First-out (FIFO)
Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
b. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling akhir, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c. Average Cost (AC)
Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.
Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan, akan dapat
dihitung persediaan barang dagangan dengan tepat sehingga dapat mengatur pengadaan
persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan.
Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun laporan
persediaan barang dagangan. Penyusunan laporan persediaan perlu dibuat dalam rangka
pelaksanaan administrasi. Laporan persediaan barang dagangan dibuat secara periodik. Data
yang diperlukan untuk menyusun laporan ini diperoleh dari :
a. buku pembelian (tunai/kredit),
b. buku penjualan (tunai/kredit),
c. kartu persediaan gudang,
d. kartu persediaan di toko,
e. kartu retur pembelian, dan
f. kartu retur penjualan.
Buku pembelian, buku penjualan serta kartu retur pembelian dan penjualan digunakan sebagai
alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai dengan salinan surat kiriman
barang, surat penerimaan, faktir penjualan, dan sebagainya. Sedangkan kartu persediaan barang
digudang dan di toko digunakan untuk melihat kenyataan barang yang tersedia dan meneliti
antara catatan di kartu persediaan dengan jumlah barang sebenarnya secara fisik.
Setelah penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan ke
bagian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data untuk menyusun laporan
keuangan, yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Laporan persediaan harus akurat, karena penetapan nilai persediaan dagangan sangat
mempengaruhi keseimbangan antara biaya-biaya yang dikeluarka dengan pendapatan di dalam
satu periode. Ketidakakuratan dari suatu laporan persediaan memungkinkan timbulnya kesalahan
penetapan nilai persediaan akhir, yang kemudian mengakibatkan kesalahan dalam penetapan
laba kotor maupun laba bersih, sehingga akhirnya akan mengakihatkan terjadinya kesalahan
dalam pelaporan aktiva/harta dan modal di dalam neraca.
Oleh karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode berikunya, maka jika
persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan berlanjutnya kesalahan yang tidak dapat
dihindarkan.
6. Menghitung Kebutuhan dan Persediaan Bahan Baku
10
a. Pengertian bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk
jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk.
Bahan baku merupakan dasar yang sangat penting bagi perusahaan. Bisa dibayangkan, jika
dalam perusahaan tidak tersedia bahan baku, bisa dipastikan kegiatan proses produksi akan
terhenti. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku terlalu banyak, bukan berarti akan
menguntungkan bagi perusahaan, sebab akan semakin menambah biaya-biaya persediaan
yang harus ditanggung perusahaan.
Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan perlu melakukan
pengendalian bahan baku, sehingga setiap saat perusahaan mengetahui berapa persediaan
bahan baku yang ada, berapa harus membeli bahan baku, dan berapa bahan baku yang siap
untuk diproses.
b. Penghitungan biaya bahan baku
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya adalah basil
kuantitas dengan harga satuan bahan baku. Penentuan kuantitas bahan baku bergantung
pada sistem pencatatannya, sedangkan penentuan harga satuannya bergantung pada
metode penilaian persediaan yang digunakan.

Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga pokok
bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, yaitu seperti berikut ini.

1) Metode FIFO (first-in First-out)


Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai dalam proses
produksi.
Contoh : data mengenai bahan baku PT. Sinar Surya selama dua minggu pertama bulan Mei
2004 adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,00
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei sebanyak
15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 8.400.000,00
15.000 kg : Rp. 16.400.000,00
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus
dicatat sebesar Rp. 16.400.000,00

2) Metode LIFO (Last-in First-out)


Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses produksi.
Contoh :
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000,00
3.000 kg @ Rp. 1.000.00 : Rp. 3.000.000,00
15.000 kg : Rp. 17.400.000,00
Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar Rp.
17.400.000,00

3) Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)


Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan baku yang
dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan. Contoh :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000.00
20.000 kg : Rp. 22.400.000,00

Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,00 : 20.000,00 = Rp. 1. 120,00

11
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp
1.120,00 = Rp 16.800.000,00
Dengan demikian, bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00

c. Pencatatan bahan baku


Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan pemakaian bahan
baku dalam proses produksi. Sistem pencatatan bahan baku menggunakan cara-cara berikut
ini.
1) Pencatatan sistem fisik (periodik)
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung
dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok
persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan,
tidak ada pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi.
2) Pencatatan sistem perpectual
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dibeli dan harga pokok bahan baku yang
diproses dalam produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku. Harga pokok
bahan baku yang diproses, dicatat debet perkiraan barang dalam proses dan kredit pada
perkiraan persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode penilaian persediaan
diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang keluar (diproses).

Di samping pencatatan yang dilakukan seperti di atas, dalam penerapan sistem perpetual, baik
transaksi pembelian maupun pemakaian bahan baku dicatat juga dalam kartu persediaan.
Kartu ini disediakan untuk setiap jenis bahan baku dan berfungsi sebagai baku pembantu untuk
persediaan bahan baku. Contoh : data persediaan bahan baku A-2 pada PT Sinar Surya bulan
Juni 2008 adalah
Juni 1, persediaan 20.000 kg @ Rp 2.000,00
Juni 7, persediaan 12.000 kg @ Rp 3.000,00
Juni 14, masuk proses produksi 24.000 kg
Juni 18, pembelian 10.000 kg @ Rp 4.000,00
Juni 25 masuk proses produksi 15.000 kg

12
Jenis Bahan : A2
KARTU PERSEDIAAN Satuan : Kg
Metode : FIFO
Pembelian Pemakaian Saldo

Harga Harga Harga


Jumlah Jumlah Jumlah
Tgl Unit Satuan Unit Satua Unit Satuan
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
(Rp.) n (Rp.) (Rp.)
1/6 - - - - - - 20.000 2.000 40.000.000
7/6 36.000.00
12.000 3.000 20.000 2.000 40.000.000
0
12.000 3.000 36.000.000
14/6 20.000 2.000 40.000.000
4.000 3.000 12.000.000 8.000 3.000 24.000.000
18/6 40.000.00
10.000 4.000 8.000 3.000 24.000.000
0
10.000 4.000 40.000.000
25/6 8.000 3.000 24.000.000
7.000 4.000 8.000.000 3.000 4.000 12.000.000

7. Penyimpanan Hasil Produksi


Menyimpan adalah salah satu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan kegunaan
waktu (time utility). Menyimpan merupakan fungsi kegiatan penyimpanan yang dijumpai dalam
penyaluran barang waktu perusahaan berproduksi dan pada waktu ada kegiatan penjualan.
Penyimpanan ditujukan untuk mengusahakan agar barang dagangan yang ada di dalam
perusahaan jumlahnya tidak kurang dan tidak berlebihan Sebab, apabila kurang, berarti ada
sebagian permintaan para langganan yang tidak terlayani, akibatnya pelanggan pindah ke
perusahaan lain. Sebaliknya, bila kelebihan, maka akibatnya ongkos pemeliharaan sangat besar,
bahkan sebagian modal perusahaan tidak bisa berputar. Kegiatan menyimpan hasil produksi
dapat dilakukan oleh perusahaan bila
a. produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu, sedangkan pemakaiannya
terus menerus;
b. pemakaian produk hanya dalam satu musim, sedangkan produk diproduksi sepanjang
waktu;
c. sifat produk memang memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang.
Hasil produksi dapat disipan dan diamankan di dalam :
a. gudang khusus milik sendiri;
b. gudang khusus milik orang lain yang disewa perusahaan;
c. lemari khusus yang aman dari pencurian;
d. ruangan toko khusus yang aman;
13
Cara penyimpanan hasil produksi

Bagian penyimpanan terlebih dahulu harus mengklasifikasi barang yang akan disimpan. Apakah
barang tersebut termasuk barang yang tidak memerlukan tempat khusus ataukah barang yang
memerlukan tempat khusus.
a. Menyimpan barang yang tidak memerlukan tempat khusus dapat dilakukan dengan cara
1) harus tertib, aman dan sehat;
2) tidak mudah dimasuki tikus dan serangga;
3) tidak kena debu atau kotoran;
4) demi keamanan, perlu dijaga oleh petugas keamanan perusahaan.
b. Menyimpan barang yang memerlukan tempat khusus
1) Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi alat pendingin;
2) Harus disimpan pada ruangan yang dilengkapi pemanas atau penghangat;
3) Harus disediakan tempat dengan temperatur khusus;
4) Dijaga kelembabannya;
5) Harus dijaga oleh petugas keamanan perusahaan.
Pemasukan dan pengeluaran barang di tempat penyimpanan
c. Pemasukan
Barang yang diterima oleh bagian penyimpanan disusun dan disimpan sesuai
jenis/spesifikasi serta instruksi cara penyimpanannya.
Semua barang yang masuk dicatat dalam kartu gudang, setiap jenis barang dicatat pada satu
kartu.
Pemeriksaan fisik barang dilakukan secara teratur dan jumlahnya dicatat dalam pembukuan
khusus untuk memudahkan pengendalian.
d. Pengeluaran
1) Pengeluaran barang dari tempat penyimpanan dilakukan sesuai permintaan
sebagaimana yang tercantum dalam bon barang dan dicatat pada kartu barang
sejumlah pengeluaran.
2) Untuk setiap barang yang dikeluarkan, dibuatkan bukti pengantar keluar barang yang
harus ditanda tangani oleh kepala gudang dan satu lagi ditanda tangani oleh penerima.
3) Barang yang dikeluarkan, pencatatannya dapat menggunakan FIFO atau LIFO. FIFO
(Firs-in First-out) berarti barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu
keluar atau dengan istilah masuk pertama, keluar pertama (MPKKP). LIFO (Last-ill,
Firstout) berarti barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu
dikeluarkan atau dikatakan masuk akhir, keluar pertama (MAKP).

C. ADMINISTRASI USAHA

Dalam dunia usaha administrasi dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan usaha. Apabila
administrasi dilaksanakan dengan baik dan benar maka pencapaian tujuan usaha dan semakin
lancar. Administrasi yang berkaitan dengan dunia usaha berupa pengurusan kelengkapan perizinan
usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi keuangan, pengurusan pajak dan sebagainya.
1. Perizinan Usaha
Sebelum melaksanakan kegiatan usaha, perusahaan terlebih dahulu harus memperoleh izin
usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk
persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraaan kegiatan
usaha yang dilakukan oleh perseorangan maupun badan. Izin tersebut biasanya diberikan oleh
instansi pemerintah yang terkait dengan kegiatan usaha yang akan diselenggarakan oleh pihak
yang meminta izin.
Adapun maksud dikeluarkannya izin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan
pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam
usaha serta menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.

14
Pemerintah membantu para pengusaha dalam mengembangkan usahanya dengan cara
memberi kemudahan dalam mengurus surat-surat izin usaha. Pemerintah melaksanakan
penyederhanaan dan pengendalian perizinan di bidang usaha kecil.
Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor
1458/KP/XII/1984, tanggal 19 Desember 1984, dalam rangka memperlancar dan mempermudah
perizinan sebagai berikut :
a. Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk
perusahaan industri.
b. Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor Agraria Pemda setempat
berkenaan dengan masalah pembebasan tanah.
c. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarkan oleh Pemda, dalam hal ini oleh
Dinas Pengawasan Pembangunan. Bangunan yang akan diberikan harus sesuai dengan
gambar yang direncanakan.
d. Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian
Undang-undang Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU, pengusaha
terlebih dahulu harus mendapat izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, RT,
RW dan kelurahan setempat.
e. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan dan Koperasi.
f. Wajib Daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan,
dalam hal ini adalah Kantor Wilayah, Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian,
Pariwisata, dan sebagainya.
Berkaitan dengan perizinan usaha yang saat ini berlaku di wilayah Indonesia, ada ketentuan
yang mengatur bahwa untuk usaha tertentu tidak perlu mendapat izin. Misalnya, usaha yang
dijalankan masyarakat yang tergolong usaha informal dan tradisional yang belum berkembang.
a. Akta Pendirian
Langkah pertama untuk mendirikan usaha/perusahaan yang sifatnya formal adalah
membuat akta pendirian perusahaan yang dilakukan di depan lembaga resmi. Dalam akta
pendirian perusahaan yang dibuat di depan notaris, antara lain tercantum dalam hal-hal
sebagai berikut:
1) Tanggal pendirian perusahaan
2) Bentuk dan nama perusahaan
3) Nama para pendiri
4) Alamat tempat usaha
5) Tujuan pendirian usaha
6) Besarnya modal usaha
7) Kepengurusan dan tanggung jawab anggota pendiri usaha
8) Tahun buku dan sebagainya
Akta pendirian tersebut dibubuhi materai, kemudian ditandatangani pendiri perusahaan,
saksi dan notaris. Oleh notaris, akta pendirian tersebut didaftarkan ke pengadilan negeri
setempat.
b. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Untuk menyelenggarakan usaha diperlukan tempat usaha yang memadai dan sesuai
dengan ketentuan dalam undang-undang gangguan maka diperlukan SITU, yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. SITU harus dimiliki oleh perusahaan, baik
yang berbentuk perseorangan, firma, CV, maupun perseroan terbatas.
Adapun syarat-syarat permohonan SITU adalah :
1) Foto kopi akta pendirian perusahaan,
2) Denah tempat kedudukan usaha,
3) Surat persetujuan/tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh ketua RT, RW,
lurah dan camat,
4) Foto kopi KTP,
5) Surat bukti pelunasan PBB.

15
Pemerintah mengeluarkan Surat Izin Tempat Usaha untuk menjaga ketertiban, memberi
kesempatan yang sama untuk peluang menciptakan lapangan pekerjaan dan demi
terwujudnya keindahan tata kota. Selain itu, SITU ini gunanya ialah untuk menciptakan
keseimbangan perekonomian dan perdagangan di tengah masyarakat serta untuk
memudahkan dalam pengendalian pembayaran pajak dan administrasi lainnya.
Dengan ketentuan :
1) Pengusaha diwajibkan untuk melengkapi izin-izin lain yang berkaitan dengan
jenis/bentuk usaha dari instansi yang berwenang.
2) Dalam menjalankan perusahaan, pengusaha/pemilik/pengurus yang bersangkutan
wajib mentaati syarat-syarat sebagai berikut :

c. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)


Merupakan surat tanda daftar untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan
yang diberikan kepada perusahaan yang keseluruhan investasinya, di luar tanah dan
bangunan bernilai sampai dengan Rp 200.000.000,- (golongan usaha kecil). Sedangkan
untuk perusahaan golongan usaha menengah ke atas atau investasi keseluruhannya diluar
tanah dan bangunan bernilai di atas Rp 200.000.000; untuk melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
( Contoh Surat-Surat terlampir )

d. Nomor Pokok Wajib Pajak


NPWP adalah surat sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan pengenal
diri atau identitas wajib pajak.
Setiap usaha (perusahaan) wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak yang
wilayah Kerjanya meliputi tempat kedudukan wajib pajak. Selain untuk pengenal diri
NPWP ini juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan
dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Adapun syarat-
syarat untuk memperoleh NPWP adalah :
1) Foto kopi akta pendirian usaha,
2) Foto kopi surat izin tempat usaha (SITU),
3) Foto kopi KTP atau SIM atau paspor salah seorang pengurus,
4) Surat kuasa (baik yang diwakilkan).
e. Izin Usaha lainnya
Perizinan usaha lainnya yang perlu dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut.
1) NRP (Nomor Register Perusahaan)
Syarat-syarat pengajuan NRP
a) Foto kopi KTP
b) Foto kopi Akta Pendirian Usaha
c) Foto kopi Surat Izin Usaha
d) Foto kopi NPWP
2) NRB (Nomor Rekening Bank)
a) Syarat-syarat pengajuan NRB
b) Foto kopi KT P
c) Contoh tanda tangan pemimpin dan bendahara
d) Tanda bukti setoran
e) Lembar pembentukan setoran
3) ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
ANDAL diperlukan untuk menjaga agar lingkungan tempat usaha bebas dari
pencemaran limbah.
Syarat-syarat pengajuan ANDAL
a) Foto kopi penanggung jawab perusahaan
b) Foto kopi akta pendirian perusahaan
c) Foto kopi Surat Izin Usaha

16
d) Foto kopi NPWP
e) Foto kopi NRP
f) Foto kopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan
Nomor register perusahaan disebut juga Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Jelasnya, dimuat
dalam contoh terlampir.

2. Surat-menyurat
a. Pengertian Surat
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada pihak lain, baik
atas nama pribadi maupun jabatannya dalam organisasi dengan maksud tertentu. Kegiatan
surat-menyurat, merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam perusahaan atau
kantor. Kegiatan ini dilakukan untuk intem maupun ekstern.
Surat sebagai alat komunikasi dan informasi mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Sebagai duta atau wakil organisasi/perusahaan.
2) Sebagai alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
3) Sebagai pedoman, misalnya surat yang berisi instruksi.
4) Sebagai slat pengingat, misalnya surat yang telah diarsipkan.
b. Penggolongan Surat
Surat digolongkan dalam beberapa golongan berikut ini.
1) Surat menurut isinya
1) Surat pribadi
Surat yang isinya bersifat kekeluargaan, persahabatan dan perkenalan. Surat
pribadi yang digunakan untuk keperluan resmi atau ditujukan kepada suatu
organisasi disebut surat pribadi setengah resmi, misalnya surat lamaran
pekerjaan.
2) Surat dinas
Surat yang isinya menyangkut masalah kedinasan yang dibuat oleh instansi
pemerintah. Contoh surat dinas adalah surat tugas, surat keputusan, surat
edaran, memorandum, dan sebagainya.
3) Surat niaga
Surat yang isinya menyangkut masalah perniagaan yang dibuat oleh perusahaan
atau pengelola usaha. Contohnya surat niaga adalah surat penawaran, surat
pesanan, surat pengiriman barang, surat pengaduan.
2) Surat menurut keamanan isinya
a) Surat sangat rahasia
Surat yang isinya berhubungan dengan keamanan negara.
b) Surat rahasia
Surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
c) Surat konfidensial
Surat yang isinya cukup diketahui oleh pejabat yang bersangkutan saja.
d) Surat biasa
Surat yang tidak akan menimbulkan akikbat buruk atau merugikan
organisasi/pejabat yang, bersangkutan.
3) Surat menurut urgensinya
a) Surat kilat
Harus sampai selekas mungkkin. Surat ini merupakan surat yang harus
didahulukan.
b) Surat segera
Surat yang harus segera ditanggapi, tetapi tidak perlu kilat.
c) Surat biasa
Surat yang isinya tidak memerlukan tanggapan si penerima.
c. Surat-menyurat dalam kegiatan usaha (bisnis)

17
Surat niaga merupakan produk yang dominan dan penting dalam kegiatan usaha (bisnis).
Adanya surat niaga dapat memacu munculnya penawaran dan permintaan terhadap
produk, baik yang berupa barang maupun jasa.

Macam Catatan Keterangan


1. Daftar investasi Untuk memenuhi besarnya harta (aktiva), utang (pasifa)
dan modal sewaktu perusahaan mulai dioperasikan.
Bentuk Staffel.
2. Buku-buku harian
- Buku Kas Mencatat semua yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran uang tunai (kas) yang sekaligus dicatat
dalam buku kas. Berbentuk Skontro.

- Buku Penjualan Mencatat semua penjualan. Karena penerimaan kas


diubah dicatatdalan buku kas, maka buku ini hanya
mencatat penjualan kredit saja. Bentuk Staffel.

- Buku Pembelian Karena semua pengeluaran kas sudah sudah dicatat


dalam buku kas, maka buku ini mencatat semua
pengeluaran secara kredit saja. Berbentuk staffel

Buku Memorial Mencatat kejadian yang tidak dapat dimasukkan ke


Pelengkap dalam buku harian, di antaranya pengembalian barang-
barang dari konsumen karena sesuatu alasan, potongan
harga, dan sebagainya. Berbentuk Staffel.

Buku-buku Tambahan Buku-buku yang dibuat untuk membantuk buku harian di


antaranya buku utang, piutang, buku gudang, buku
produksi dan sebagainya. Bentuknya dapat Skontro atau
Staffel.

Adapun surat niaga yang sering dibuat oleh dunia usaha adalah antara lain sebagai berikut:
1) Surat penawaran
Surat ini berisi penawaran produk kepada pihak lain. Surat penawaran bertujuan untuk
memerkenalkan produk baru untuk mencari pelanggan baru. Isi surat penawaran
adalah memperkenalkan produk, harga produk, kualitas, sampai cara pembayaran
apabila pihak yang diberi surat penawaran itu berminat untuk memesan. ( Contoh
Surat terlampir )
2) Surat pesanan
Surat pesanan adalah respons atau tanggapan positif atas surat penawaran yang telah
diterima. Surat pesanan ditulis/dibuat karena adanya minat setelah membaca surat
penawaran. Isi surat pesanan adalah menyebutkan macam dan jumlah barang yang
dipesan serta kesanggupan pembayaran.
3) Surat pengiriman barang
Merupakan surat yang dikirimkan bersama barang yang dipesan. Dalam surat ini
ditegaskan kembali tentang macam dan jumlah barang yang dipesan beserta perincian
harga. Surat niaga yang mungkin timbul setelah pengiriman barang adalah sebagai
berikut
18
a) Surat pengaduan/klaim
Surat ini apabila ternyata add kerusakan barang yang diterima ketidak cocokan
antara barang yang dipesan dengan barang yang dikirim atau kekurangan
jumlah barang.
b) Surat tanggapan pengaduan
Surat permintaan maaf sehubungan adanya kerusakan, ketidak cocokan atau
kekurangan jumlah barang. Dalam surat ini juga berisi kesanggupan penjual
untuk mengganti barang yang rusak atau memberi potongan harga.
c) Surat penagihan
Surat yang timbul karena transaksi jual beli dilakukan secara kredit, sementara
pihak yang berutang belum melunasi utangnya setelah jatuh tempo yang
disepakati.
d) Surat penangguhan pembayaran hutang
Surat yang timbul karena pihak yang berutang belum nisa membayar utangnya
sesuai waktu yang disepakati. Dalam surat ini, pihak yang berutang
menyampaikan permintaan maaf dan memberi alasan yang masuk akal
mengapa belum bisa membayar utang.

Masih banyak lagi surat yang ada dalam kegiatan bisnis, seperti surat perjanjian jual beli,
surat perjanjian sewa, surat kerja sama, dan sebagainya.

3. Sistem Pembukuan Sederhana


a. Membuat Daftar Inventaris dan Neraca
Di dalam daftar inventaris di masing-masing pada waktu tertentu daftar. Disebutkan pula
nilai harta bersihnya beserta modal. Dari daftar inventaris ini dibuat rencana yang
menunjukan imbangan antara harta (aktiva) dan utang (pasiva). Data-data neraca dikutip
dari daftar investasi dengan menerapkan harta di sebelah kiri daftar dan utang di kanan.
Sisi-sisi table neraca ini sering disebut juga debet-kredit. ( Contoh Terlampir )
Kedua daftar di atas biasanya dibuat sekali setahun. Dalam daftar inventaris, semua jumlah
: catat dalam sebuah lajur berturut-turut ke bawah yang disebut bentuk staffel. sedang
bentuk neracan terdiri dari dua bagian kanan-kiri disebut bentuk skontro.
b. Membuat Buku Harian
Sementara itu, seluruh kegiatan harian perusahaan yang mempengaruhi kekayaan
perusahaan seperti pembelian, penjualan, penerimaan, pembayaran dan sebagainya
harus dicatat terus menerus secara kronologis setiap kegiatan itu dilakukan. Buku harian
ini menyebutkan tanggal kejadian, keterangan dan jumlahnya yang dicatat berdasarkan
bukti-bukti, kuitansi, faktur dan sebagainya.
Karena banyaknya kegiatan yang dicatat, sebaiknya setiap jenis kegiatan dibuat buku
tersendiri sehingga tidak semrawut. Semua kegiatan bisa ditulis dalam satu buku harian.
c. Membuat Laporan Neraca dan Laba Rugi
Tahap akhir dari serangkaian pembukuan adalah membuatan laporan keuangan. Biasanya
laporan keuangan ini terdiri dari hasil ikhtisar semua buku harian. Misalnya dari buku
penjualan dibuat, aporannya, demikian pula dengan buku pembelian, buku kas, dan lain-
lainnya. Dari laporan atau ikhtisar ini kemudian disusun neraca berikut perhitungan laba
ruginya. ( Contoh terlampir )
4. Mengurus Pajak
Menurut Undang-Undang Perpajakan nasional, setiap orang atau badan yang melakukan
kegiatan di wilayah Indonesia mempunyai kewajiban pajak dan mempunyai hak-hak.
Secara umum kewajiban bagi pengusaha telah diatur dalam Ketentuan Umum dan tata cara
Perpajakan (KUP) yang menjadi kewajiban untuk mendaftarkan diri, menghitung, dan membayar
pajak. Mengisi SPT, mengadakan pembukaan catatan serta kewajiban dalam pemeriksaan.
a. Pengertian Pajak

19
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara menurut Undang-Undang nomor
16 tahun 2000, pajak ialah iuran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan
norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima Secara langsung.
Unsur-unsur pajak antara lain sebagai berikut :
1) Iuran masyarakatkepada negara
2) Berdasarkan undang-undang
3) Tanpa balas jasa Secara langsung dari negara
b. Macam-macam Pajak
Menurut golongannya pajak dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
1) Pajak langsung, pajak yang dibebankan sendiri kepada wajib pajak.
2) Pajak tidak langsung, pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
Menurut sifatnya, pajak dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Pajak yang bersifat perorangan
2) Pajak yang bersifat kebendaan
c. Tata cara mendaftar wajib pajak
Jangka waktu pendaftaran dan pelaporan usaha serta tata cara pendaftaran wajib pajak
dan pengukuhan ditentukan sebagai berikut :
1) Wajib pajak perseorangan
Bagi setiap wajib pajak perseorangan yang telah dalam satu tahun pajak memperoleh
penghasilan netto melebihi PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) wajib mendaftarkan
diri pada Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Pajak dalam wilayah
dimana wajib pajak bertempat tinggal, kecuali bagi wajib pajak yang semata-mata
hanya mempunyai penghasilan dari satu pemberi kerja.
2) Wajib pajak badan,
Setiap wajib pajak badan, wajib mendaftarkan diri kepada Kantor Pelayanan Pajak
atau Kantor Penyuluhan Pajak di tempat badan itu berkedudukan. Jadi berdasarkan
ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa setiap unit usaha (perusahaan) wajib
mendaftarkan diri kepada kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak. Kepada perusahaan yang
bersangkutan diberikan Nomor Wajib Pajak (NPWP).

d. Jenis-jenis faktur pajak


Faktur pajak adalah bukti pemungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak (PKP)
pada saat penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak. Faktur pajak yang berfungsi
sebagai sarana bukti pemungutan pajak tambahan nilai, dibedakan menjadi lima macam
yaitu
1) Faktur pajak biasa
Digunakan untuk memungut pajak oleh pengusaha pada umumnya.
2) Faktur pajak gabungan
Setiap penyerahan barang atau jasa kena pajak dibuat faktur pajak. Penjual dapat
mengajukan izin tertulis untuk membuat faktur gabungan.
3) Faktur pajak sederhana
Pengusaha kena pajak yang menjual barang kena pajak langsung kepada konsumen
dalam jumlah relatif sedikit.
4) Faktur pajak impor
Barang kena pajak luar daerah pabean akan dikenakan pajak dari bukti pungutan
faktur pajak impor.
5) Faktur pajak khusus
Dipakai untuk pengusaha kena pajak tertentu, seperti badan, atau instansi tertentu.

e. Tarif pajak
20
1) Untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri, tarif pajaknya adalah:
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
a) Sampai dengan Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta) 5 %
b) Di atas Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta) 10 %
Sampai dengan Rp 50.000.000 (lima puluh juta)
c) Di atas Rp 50.000.000 (lima puluh juta) 15 %
Sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juta)
d) Di atas 100.000.000 (seratus juta) 25 %
Sampai dengan Rp 200.000.000 (dua ratus juta)
e) Di atas Rp 200.00.000 (dua ratus juta) 35 %

2) Untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap, tarif pajaknya adalah :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
a) Sampai dengan Rp 50.000.000 (lima puluh juta) 10 %
b) Di atas Rp 50.000.000 (lima puluh juts) 15 %
Sampai dengan Rp 100.000.000 (seratus juts)
c) Di atas Rp 100.000.000 (seratus juta) 30 %

SOAL EVALUASI

21
(E) Faedah harga
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat! 7. Badan usahanya masih ada tetapi usahanya
sudah tidak berjalan lagi disebut PT ....
1. Perusahaan yang didirikan oleh dua orang (A) PT terbuka
atau lebih yang anggotanya terrdiri dari (B) PT tertutup
anggota aktif dan anggota pasif disebut .... (C) PT keluarga
(A) Firma (D) PT Perseroan
(B) CV (E) PT kosong
(C) PT
(D) Koperasi 8. Jika perusahaan menyediakan barang
(E) Joint Ventura dalam jumlah yang sangat besar akan
mengakibatkan ....
2. Struktur organisasi fungsional diciptakan (A) Penyusutan dan kerusakan barang
oleh . (B) Kerugian yang sangat besar
(A) Harington Emerson (C) Pelanggaran hukum perdagangan
(B) Henry Fayol (D) Terhentinya proses produksi
(C) F.W. Taylor (E) Tidak ada proses produksi sama sekali
(D) Stephan Covey
(E) Abraham H. Maslow 9. Berikut pernyataan yang benar tentang
scheduling ....
3. Salah satu ciri organisasi garis adalah .... (A) Kapan proses produksi akan dilakukan
(A) Kesatuan perintah terjamin (B) Penentuan jadwal waktu proses
(B) Kesatuan perintah tidak terjamin produksi
(C) Keahlian para pengawas dan pegawai (C) Urutan proses produksi dari bahan
berdasarkan spesialisasi mentah sampai pada produk jadi
(D) Penghematan waktu dapat dilakukan (D) Tindak lanjut dari proses produksi
(E) Organisasi tergantung pada banyak (E) Penentuan pihak-pihak yang
pimpinan bertanggung jawab terhadap proses
produksi
4. Organsisasi sekolah kita termasuk jenis
organisasi.... 10. Berikut ini cara pengendalian produk....
(A) Organsisasi garis (A) Mengawasi produk sebelum dipasarkan
(B) Organsisasi fungsional (B) Mengatur perkembangan keuangan
(C) Organsisasi staf masa depan dengan cermat dan tepat
(D) Organsisasi garis dan staf (C) Perlu mengawasi tempat-tempat
(E) Organsisasi fungsional dan staf produk
(D) Membuat jadwal waktu produksi
5. Berikut ini adalah pernyataan tentang (E) Menjadikan suku cadang bagi mesin-
produsen.... mesin produksi
(A) Produsen adalah hasil dari proses
produksi 11. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di
(B) Produsen membeli hasil pertanian dari dalam merumuskan misi usaha adalah....
para petani (A) Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran
(C) Produsen memerlukan fasilitas yang organisasi perusahaan
mahal dalam melaksanakan tugasnya (B) Berwawasan jangka panjang dan tidak
(D) Produsen adalah orang yang dapat mengabaikan perkembangan jaman
mengubah barang lebih bermanfaat (C) Kualitas apa yang diinginkan untuk
(E) Produsen adalah perbandingan antara masa yang akan datang
hasil produksi dengan biaya produksi (D) Terfokus pada permasalahan instansi
6. Sayur mayur yang dihasilkan petani di desa perusahaan agar dapat beroperasi
akan lebih mahal harganya apabila dibawa (E) Memiliki nilai yang memang diinginkan
ke pasar/ kota untuk dijual. Contoh tersebut anggota organisasi perusahaan
memiliki faedah .... 12. Sebelum produk dilempar di pasaran harus
(A) Faedah waktu dilakukan ujicoba produk itu lebih dahulu,
(B) Faedah bentuk hal ini untuk ....
(C) Faedah tempat (A) Mengetahui kelemahan dan kesalahan
(D) Faedah musim produk

22
(B) Memperkirakan harga jual produk (C) Barang konsumsi
(C) Melakukan prasyarat penjualan produk (D) Barang intermitten
(D) Mengikuti prosedur SNI (E) Barang standar
(E) Memodifikasi produk
19. Upaya untuk mencegah terjadinya
13. Salah satu ciri kelemahan dari koperasi kemandegan dalam proses produksi dan
adalah .... untuk menentukan tindak lanjut disebut....
(A) Jalannya koperasi tergantung dari (A) Routing
kejujuran dan kreativitas pengurusnya (B) Scheduling
(B) Kontinuitas perusahaan/koperasi (C) Dispatching
terjamin (D) Follow up
(C) Sulit untuk berkembang (E) Stagnasi
(D) Sulit untuk memperoleh modal yang
besar 20. Barang-barang yang memiliki faedah bentuk
(E) Kesadaran anggota koperasi sangat adalah ....
berkurang (A) Ketela yang direbus
(B) Pasir untuk adonan tembok
14. Akibat jika perusahaan tidak menjaga (C) Kayu untuk dibakar
kualitas produk adalah sebagai berikut, (D) Sepeda motor untuk ojek
kecuali .... (E) Kapas yang dipintal menjadi benang
(A) Produk tidak laku
(B) Konsumen lari ke produk lain II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
(C) Pelanggan hilang berikut ini dengan benar
(D) Produk digemari konsumen
(E) Perusahaan menderita kerugian 1. Apakah yang dimaksud dengan
organisasi usaha?
15. Salah satu kelemahan firma adalah .... 2. Sebutkan beberapa macam Badan
(A) Sulit mendapatkan fasilitas pemerintah Usaha Swasta menurut Lapangan
(B) Sulit mendapatkan modal Usahanya ?
(C) Hutang-hutang perusahaan ditanggung 3. Berdasarkan pola hubungan kerja dan
pribadi aktivitas, wewenang serta
(D) Sulit memasrkan produknya
tanggungjawab maka bentuk-bentuk
(E) Kelangsungan hidup tidak terjamin
organisasi dibedakan menjadi beberapa
16. Pencatatan harga pokok bahan baku yang macam . Gambarlah bentuk Organisasi
dipakai dalam proses produksi dihitung dan Lini / Garis menurut HENRY FAYOL
dicatat pada setiap akhir periode, 4. Berikan penjelasan singkat tentang
pencatatan tersebut disebut .... pengertian Produksi, Produk, Produsen,
(A) Pencatatan sistem periodik
dan Produkstivitas!
(B) Pencatatan sistem perpetual
5. Tahapan Proses Produksi terdiri dari 4
(C) Pencatatan metode FIFO
tahap yaitu Routing, Scheduling,
(D) Pencatatan metode LIFO
Dispatching dan Follow Up. Berikan
(E) Pencatatan metode ACM
penjelasan tentang tahapan tersebut di
atas !
17. Di bawah ini yang tidak termasuk
6. Sebutkan beberapa Jenis produk
perencanaan proses produksi adalah ....
berdasarkan tujuan pemakainya dan
(A) Prosedur persiapan
berikan penjelasan singkat !
(B) Analisis gagasan
7. Jelaskan pengertian beberapa metode
(C) Percobaan produk
(D) Komersialisasi pencatatan persediaan barang dalam
(E) Penjualan produk pengelolaan persediaan !
18. Barang-barang seperti sabun mandi, sabun 8. Apakah yang dimaksud dengan bahan
cuci, pakaian, sepatu, sandal, biasanya baku ? Berikan penjelasan secara
dibutuhkan oleh orang banyak dan memiliki singkat !
ukuran standar. Barang-barang seperti itu 9. Berikan penjelasan singkat mengenai
disebut ....
pengertian surat !
(A) Produk massal
(B) Produk bersama

23
10. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat
beberapa surat niaga yang sering dibuat
oleh dunia usaha !

III. Isilah titik-titik dengan jawaban yang


sesuai dan benar

1. Target yang bersifat kuantitatif dan


pendapatan target tersebut merupakan
ukuran keberhasilan kinerja perusahaan
adalah pengertian dari ................................
2. Analisis kekuatan, hambatan, peluang dan
ancaman disebut.......................
3. Kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan
mencari keuntungan adalah ......................
4. Bentuk badan usaha ........................adalah
bila dua orang atau lebih bersedia
mengumpulkan kekayaannya (uang,
tenaga, sarana, keahlian, dll) dan ingin
melakukan usaha yang disepakati.
5. Comandditaire Vennootschap (CV) adalah
perusahaan yang dibentuk oleh dua orang
atau lebih. Dalam CV ada dua anggota
yaitu :..................
6. Struktur organisasi fungsional diciptakan
oleh .......................
7. .....................adalah kegiatan yang dapat
menimbulkan tambahan manfaat atau
faedah baru (faedah bentuk, faedah waktu,
faedah tempat)
8. Tahapan pengendalian proses produksi
yang nenetapkan dan menentukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan
proses produksi disebut ..................
9. TV, jam tangan, kulkas, permata adalah
contoh jenis produk yang didasarkan
pemakaiannya dan memerlukan
pertimbangan harga, gaya kemasan, dan
jenis atau biasa disebut ......................
10. Metode .....................adalah pencatatan
persediaan dengan barang yang pertama
masuk, barang itulah yang lebih dahulu
dikeluarkan

24
IV. Jodohkan Pernyataan (sebelah kiri) dengan pilihan yang sesuai pada kolom (sebelah kanan)

No Pernyataan Pilihan
1 Badan usaha milik negara a. Convenience Good
2 Perusahaan yang memiliki anggota Aktif dan Pasif b. Produsen
3 Perkumpulan orang bukan kumpulan modal c. Persero
4 Pengembang Struktur organisasi garis dan staf d. Produktifitas
5 Pencipta Organisasi Lini e. Harrington Emerson
6 orang, badan atau lembaga-lembaga yang menghasilkan f. Schedulling
produk
7 suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya. g.Koperasi
8 Menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses h. Routing
produksi
9 Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan i. CV
10. es krim, rokok, sabun, gula, permen, j. Henry Fayol

25
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI /Genap
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis Aspek Aspek Perencanaan
Usaha berdasar Pemasaran
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran @ 45 menit

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

1. Menetapkan Harga Jual


2. Melakukan Promosi
3. Melakukan Negosiasi
4. Melakukan Distribusi
5. Melakukan Pelayanan Prima

URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN PEMASARAN

Salah satu kegiatan penting dalam setiap perusahaan disamping produksi, pembelajaran adalah
pemasaran Pemasaran dapat diartikan segala aktivitas yang dikerjakan untuk memindahkan
barang/jasa dari produsen kepada konsumen.
kegiatan pemasaran antara lain : promosi, negosiasi, distribusi, pelayanan prima, penetapan harga
jual, dll.
a. Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
b. Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke
tangan konsumen.
c. Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk
menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
d. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang
dan jasa dari produsen ke konsumen.

1. MENETAPKAN HARGA JUAL BARANG DAGANGAN


Untuk setiap barang dagangan yang akan dijual, perlu diterapkan harga pokoknya dan harga jualnya.
Harga pokok adalah nilai uang dari barang-barang yang diberikan pada produsen dan secara
langsung berhubungan dengan hasil barang. Sedangkan harga jual barang dagangan yang
berdasarkan harga pokok caranya adalah dengan menambah harga pokok dengan prosentase
tertentu.
Tujuan penetapan harga pokok barang dagangan adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pedoman dalam menetapkan harga jual barang.
b. Sebagai alat evaluasi atau efisiensi proses produksi.
c. Sebagai alat bantu manajemen di dalam menetapkan neraca dan daftar rugi/laba

26
Untuk jelasnya di bawah ini diberikan beberapa contoh di dalam menetapkan harga jual barang
dagangan.

a. Penetapan harga oleh pedagang


Penetapan harga ini ditetapkan oleh para pedagang dengan cara menambahkan suatu selisih
(margin) harga tertentu di atas harga pembelian yang dibayarkan kepada penjual/produsen,
jumlah margin (selisih) harga pembelian akan mereka terima dari berbagai macam barang
diharapkan dapat menutup seluruh mengharapkan ada laba.
Contoh perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
1. Jumlah biaya operasional adalah sebesar Rp. 400.000,00 tiap bulan.
2. Jumlah penjualan barang Rp. 3.000 buah
3. Harga pembelian barang Rp. 2.000,00 tiap bulan.
4. Selisih harga adalah 10 % dari Rp. 2.000,00 = Rp. 200,00
Ditanyakan Hitunglah laba akhir triwulan sebelum pajak !
1. Hasil penjualan 3 x 3.000 x Rp. 2.200 = Rp. 19.800.000,00
2. Harga pembelian barang 3 x 3.000 x Rp. 2.000 = Rp. 18.000.000,00 (-)
Laba kotor= Rp. 1.800.000,00
3. Biaya operasional 3 x Rp. 400.000 = Rp. 1.200.000,00 (-)
4. Laba sebelum pajak = Rp. 600.000,00
b. Penetapan harga oleh produsen/penjual
Cara penetapan harga ini, yaitu dengan biaya pengadaan suatu barang ditambah margin, oleh
para produsen. Dalam hal ini produsen merencanakan jumlah barang yang akan diproduksi dan
yang akan pasarkan selama masa tertentu, serta menghitung jumlah bahan baku, bahan
pembantu, dan biaya lain yang berhubungan langsung dengan pengadaan barang tertentu,
antara lain upah pekerja, listrik, dan sebagainya.
Contoh :
Toko Makmur di Bandung membeli kaos oblong sebanyak 2000 potong dengan harga Rp.
5.000,00 per potongnya. Ongkos pengiriman barang Rp. 50.000,00. ongkos pemeliharaan dan
biaya promosi sebesar Rp. 150.000,00. Sedangkan laba yang diharapkan adalah 10 % dari
harga pokok.
Ditanyakan :
a. Harga pokok kaos oblong
b. Laba yang diharapkan toko
c. Harga jual kaos oblong Jawabannya
Harga beli kaos oblong 2.000 potong x Rp. 5.000,00 x 10.000
Biaya-biaya :
a. Ongkos pengiriman Rp. 50.000,00
b. Pemeliharaan dan promosi barang Rp. 150.000,00 +
Rp. 200.000,00

a. Harga pokok kaos oblong 10.200.000,00


b. Laba yang diharapkan toko makmur 10 % 102.000,00
10.302.000,00

c. Harga jual kaos oblong per potongnya =


Rp. 10.302.000
Rp. 5.151
2.000

2. PROMOSI
Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk
yang sesuai dengan permintaan para konsumen.
Kombinasi promosi (promotion mix) meliputi :
a. Advertising (iklan) menitik beratkan pada penggunaan media (cetak, elektronik)
b. Personal selling, ada interaksi langsung antara penjual dengan pembeli.
c. Promosi penjualan, misal : logo, merk, kemasan, pameran, demonstrasi, dll.
d. Publisitas (mengumumkan), misal : mensponsori suatu even tertentu.
27
Promosi memerlukan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Persyaratan merk/cap/brand produk.
b. Persyaratan modal atau dana.
c. Persyaratan harga produk.
d. Persyaratan kualitas produk.
Teknik di dalam menyajikan promosi perlu memperhatikan, diantaranya :
a. harus menimbulkan perhatian para konsumen
b. harus dapat menarik para konsumen
c. harus dapat menimbulkan minat mau membeli.
Di bawah ini diberikan contoh cara menyusun promosi, sebagai berikut :

1. Misalnya untuk memasang promosi melalui surat kabar, untuk memuat halaman adalah satu
kali dalam satu bulan. halaman untuk dua kali dalam satu bulan, dan 1/8 halaman untuk tiga
kali dalam sebulan.
2. Misalnya untuk promosi yang disiarkan melalui radio, diantaranya untuk satu bulan terus
menerus dengan penyiaran tiap harinya satu kali bulan terus menerus dengan penyiaran tiap
dua kali.
Teknik Perhitungan Melaksanakan Promosi
Untuk menghasilkan sebanyak 100 unit, diperlukan biaya-biaya sebagai berikut :

a. biaya tetap Rp. 1.000.000,00


b. biaya tidak tetap Rp. 500,00 per unit
c. harga jual barang Rp. 2.000,00 per unit

Kemudian oleh perusahaan diadakan promosi dengan biaya permintaan akan barang bertambah
1000 unit. Dengan pengelola usaha harus dapat menghitung :
1. Jumlah penjualan dan laba sebelum diadakan promosi.
2. Jumlah penjualan dan laba sesudah diadakan promosi.
3. Peningkatan penjualan dan laba sesudah diadakan promosi.
Perhitungan sebagai berikut :
1. Biaya tetap per unitnya Rp. 1.000.000,00 = Rp.1.000,00
1.000
Biaya tidak tetap per unitnya = Rp.5.000,00
Harga pokok per unitnya = Rp.1.500,00
Harga jual per unitnya = Rp.2.000,00
Laba per unitnya Rp. 2.000,00 - Rp. 1.500,00 = Rp. 500,00
Jadi jumlah laba perusahaan sebelum diadakan promosi adalah :
Rp. 500,00 x 1000 = Rp. 500.000,00

2. Biaya tetap per unitnya Rp. 1.000.000,00 = Rp. 500,00


2.000
Harga pokok per unitnya = Rp.1.100,00
Harga jual per unitnya = Rp.2.000,00
Laba per unitnya Rp. 2.000,00 - Rp. 1. 100,00 = Rp. 900,00
Jumlah laba perusahaan sesudah diadakan promosi
Rp. 900,00 x 2000 = Rp.1.800.000,00

3. Keterangannya sebagai berikut :


- Sebelum promosi jumlah barang 1000 unit, keuntungan per unitnya Rp. 500,00 dan jumlah
laba keseluruhannya Rp. 500.000,00
- Sesudah promosi jumlah barang 2000 unit, keuntungan per unitnya Rp. 900,00 dan jumlah
laba keseluruhannya Rp. 1.800.000,00
- Peningkatan labanya sebesar Rp. 1.800.000,00 - Rp. 500.000,00 = Rp. 1.300.000,00 (satu
juta tiga ratus ribu rupiah)

28
3. NEGOSIASI
Negosiasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan di dalam usaha. Para pengusaha sebagian
besar waktunya dipergunakan untuk bernegosiasi dengan mitra usahanya. Oleh karena itu para
pengelola usaha perlu meningkatkan dan merumuskan tentang bagaimana cara untuk
memenangkan suatu negosiasi dalam usaha.
Dengan adanya negosiasi yang tepat dan penuh kreatif, berarti akan memperkaya perusahaan
dengan keuntungan yang berlipat ganda (memuaskan). Memperbanyak negosiasi dalam usaha
memang sangat penting sekah, agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
serta memperoleh suatu keuntungan.
Di bawah ini dimuat taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para
pengelola usaha, sebagai berikut :
a. Memberi pilihan
Untuk memenangkan negosiasi di dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat
memberikan jasa pilihan kedua, yaitu menurunkan syarat-syaratnya karena suatu kualitas
barangnya.
b. Lelang
Cara negosiasi usaha disini, berhubungan dengan banyaknya calon mitra bisnisnya. Mereka
semua bersaling sendiri di dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam
bisnis.
c. Menipu (foking)
Para pengelola usaha yang menerapkan negosiasi cara ini, pada umumnya senang menipu
(foking) calon mitra bisnisnya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui
tentang informasi dalam bisnis pada hal kenyataannya tidak banyak mengetahui tentang
informasi bisnis.
d. Kalah untuk Menang
Dalam hal ini pengelola usaha harus mengolah dalam hal tertentu, sehingga akan
mengesankan sebagai seorang pengusaha yang baik dan sangat lemah dalam bisnis. Dengan
melihat dan memperhatikan kelengahan mitra bisnisnya. Sedikit demi sedikit pengelola usaha
akan menghasilkan korsesikonsesinya.
e. Pura-pura tidak cocok
Dengan pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barang ada cacat, maka mitra bisnisnya akan
menurunkan syarat-syarat penawarannya.
f. Ya atau Tidak
Dengan tak-tik negosiasi ini, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon mitra
bisnisnya untuk menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum itu perlu
dijalankan dan dibawakan dengan mimik yang serius. Sehingga mitra bisnisnya akan memrasa
khawatir di dalam negosiasi.
g. Pura-pura batal
Pengelola usaha di sini berpura-pura batal didalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya.
Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, tetapi berjuang untuk mencapai
keberhasilan dalam bisnis.

4. DISTRIBUSI
Pendistribusian adalah penyebaran produk dari produsen sampai kepada para konsumen. Dengan
adanya distribusi, transaksi usaha dapat berjalah dengan lancar.
a. Didalam pendistribusian produknya, seorang wirausahawan dapat menempuh cara sebagai
berikut :
1) Distribusi langsung : yaitu dari produsen langsung pada konsumen.
2) Distribusi tidak langsung : yaitu dari produsen melalui perantara (agen pabrik, agen,
kornisioner, makelar, pangecer, dll) baru sampai kepada konsumen.
3) Distribusi semi langsung : yaitu produsen memiliki agen, toko untuk menyalurkan kepada
konsumen miliknya sendiri.
b. Intensitas intensif
1) Distribusi intensif
Diusahakan sebanyak mungkin dapat menjual produknya sebanyak-banyaknya, dengan
persyaratan :
a) agen bersedia menjual produk-produk perusahaan yang bersangkutan
29
b) keadaan keuangan perusahaan cukup besar
c) agen bersedia mcngadakan persediaan produk-produk yang dibutuhkan.
2) Distribusi selektif
Banyaknya ditentukan secara terbatas. Pada umumnya distribusi selektif hanya
menyalurkan produk-produk yang relatif mahal.
Di dalam memilih agen bukan sembarangan tetapi juga diseleksi, sehingga dalam wilayah
tertentu hanya memiliki beberapa penyalur saja.
Tujuan utama dari distribusi ini agar para penyalur dapat mempertahankan penjualan
produk dun keuntungannya.
3) Distribusi ekslusif
Penjualan dilakukan melalui satu atau segolongan saluran yang terbatas. Penyalur terlebih
dahulu harus mendapat ijin atau hak dari yang berwajib. Yang termasuk distribusi ekslusif
adalah penjualan produk-produk yang istimewa (lux) misal : komputer, mobil/kendaraan,
dll.

5. PELAYANAN PRIMA
Pelayanan prima pada dasarnya adalah memberikan pelayanan kepada para pembeli/pelanggan
dengan sebaik-baiknya. Pelayanan prima merupakan prinsip-prinsip dasar pelayanan kepada para
pembeli/pelanggan. Pelayanan prima dapat dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip A3 yaitu
sikap (attitude), perhatian (attention), dan tindakan (action).
1. Prinsip-prinsip berdasarkan konsep sikap
Pelayanan prima yang berdasarkan prinsip pada sikap (attitude) adalah sebagai berikut :
a. Penampilan sopan santun dan serasi.
Penampilan sopan santun dan serasi adalah cara penampilan diri penjual secara sopan
santuan dan harmonis atau serasi dengan yang seharusnya secara wajar. Bagi seorang
penjual, berpenampilan yang sopan santun, menarik dan serasi sangat penting, serta
sangat disenangi oleh para pembeli/pelanggan. Agar dapat berpenampilan menarik, sopan
santun, dan serasi atau sesuai dengan profesinya, maka seorang penjual perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1) Berbusana yang baik dan wajar serta serasi dalam penampilan
2) Berdandan, berhias, serta menarik dan serasi dalam penampilan.
b. Pelayanan berpikiran positif, sehat dan logis
Pelayanan berpikiran positif, sehat dan logis artinya berpikir positif dan sehat logis serta
masuk akal. Secara lebih rinci cara berpikir positif dalam melayani pembeli/pelanggan
adalah sebagai berikut :
1) Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pembeli/pelanggan;
2) Tidak bersikap apriori terhadap pembeli/pelanggan;
3) Melayani pembeli/pelanggan secara terhormat.
c. Pelayanan sikap menghargai
Pembeli/pelanggan yang merasa dihargai tentunya akan terpengaruh untuk melaksanakan
hubungan usaha atau bisnis dengan pihak penjual atau perusahaan. Menampilkan sikap
menghargai pembeli/pelanggan merupakan persyaratan penting bagi para penjual. Di
bawah ini diuraikan cara-cara melayani para pembeli/pelanggan dengan sikap
menghargai, yaitu :
1) Gunakanlah tutur bahasa yang baik disertai senyuman manis;
2) Menghadapi pembeli/pelanggan dengan sikap sopan santun dan ramah tamah;
3) Setiap pembeli/pelanggan harus dilayani dengan memuaskan;
4) Janganlah membeda-bedakan pembeli/pelanggan hanya karena sudah kenal atau
famili;
5) Dengarkanlah dan catat setiap permintaan kebutuhan pembeli/ pelanggan;
6) Usahakan kebutuhan pembeli/pelanggan akan barang dan jasa dapat terpenuhi;
7) Dengarkanlah dengan penuh perhatian apabila pembeli/pelanggan mengemukakan
saran atau pendapatnya;
8) Tunjukanlah sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pembeli/
pelanggan;
9) Usahakanlah sikap menghargai kepada pembeli/pelanggan secara konsisten;
10) Terimalah para pembeli/pelanggan itu sebagaimana adanya dan secara wajar.

30
Pembeli/pelanggan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus diperlakukan seperti
raja, artinya mereka harus mendapat pelayanan prima, sehingga menyenangkan dan
memuaskan. Jiwa yang ikhlas, sikap yang terbuka dan menyenangkan, merupakan
unsur yang perlu diperhatikan dan dimiliki oleh setiap penjual untuk disajikan kepada
para pembeli/pelanggan. Sikap dengan penuh bersahabat dapat memberikan. iklim
yang baik bagi terjadinya jual beli dan kemungkinan besar akan mcnjadi langganan
tetap.
2. Prinsip-prinsip berdasarkan konsep perhatian
Sesungguhnya pelayan yang diharapkan oleh calon pembeli/pelanggan adalah penerimaan
baik dari penjual, yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan informasi
yang cukup mengenai barang dan jasa yang dibutuhkannya. Dalam hal ini, tentunya pihak
penjual harus berusaha memberikan yang sebaik-baikhya agar calon pembeli/pelanggan dapat
secara bebas memilih dan mempertimbangkan dalam suasana dan kesan yang
menyenangkan. Adapun prinsip-prinsip pelayanan prima yang berdasarkan pada konsep
perhatian (attention), adalah sebagai berikut :
a. Mendengarkan dan memahami
Pentingnya respon mendengarkan merupakan syarat mutlak untuk berkomunikasi dalam
kegiatan usaha atau bisnis. Apabila seorang penjual gagal di dalam mendengarkan
pembicaraan atau pertanyaan pembeli/ pelanggan, hal ini merupakan awal kegagalan
dalam hubungan transaksi jual beli. Kegagalan dalam mendengarkan juga dapat
berpengaruh terhadap pemahaman kebutuhan para pembeli/pelanggan.
Tahapan yang efektif dalam mendengarkan dan memahami kebutuhan para
pembeli/penjual adalah sebagai berikut :
1) Mendengarkan dengan baik dan bersungguh-sungguh semua tutur kata pada
pembeli/pelanggan berkaitan dengan kebutuhannya;
2) Mencatat secara cermat dan tepat mengenai apa-apa yang dibutuhkan para
pembeli/pelanggan terhadap barang dan jasa;
3) Berusaha memahami semua kebutuhan para pembeli/pelanggan barang-barang dan
jasa;
4) Menjelaskan kembali kebutuhan pembeli/pelanggan tentang barang-barang dan jasa;
5) Berusaha mewujudkan dan memenuhi kebutuhan pembeli/pelanggan barang dan jasa.
Jangan berjanji kepada calon pembeli, kalau tidak dapat memenuhi janji itu. Jangan
memuji barang sendiri setinggi langit dan mencela barang saingan di hadapan
pembeli.
Pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan suatu barang atau jasa
secara tetap dan berkesinambungan.

b. Mengamati dan menghargai


Kita mengetahui bahwa tidak semua pembeli/pelanggan itu baik, jujur dan konsekuen.
Telah banyak kejadian yang dikemukakan, baik di toko-toko atau di supermarket, adanya
pencurin barang, dan penipuan yang dilakukan oleh oknum pembeli/pelanggan. Dalam
kehidupan sehari-hari, bukan hanya pencurian yang perlu diamati. Tetapi juga terjadap
pembeli/pelanggan yang mengajukan kredit barang atau jasa, tidak sedikit oknum
pembeli/pelanggan yang tidak jujur dan konsekuen terhadap janjinya. Di sini para penjual
harus memahami konsep perilaku mencerminkan pelaksanaan pelayanan prima.
c. Mencurahkan perhatian pada pelanggan
Dalam menanggapi keluhan pelanggan, para penjual perlu memperhatikannya dengan
cara :
1) Sabar dalam menghadapi pembeli/pelanggan;
2) Berusaha mengubah kekecewaan pembeli/pelanggan, menjadi rasa kepuasan;
3) Panggilan nama pembeli/pelanggan;
4) Jangan menanggapi kritik dari pembeli/pelanggan;
5) Jika permasalahan sudah selesai, segeralah bertindak sebelum pembeli berubah
pikiran;
6) Meminta maaf, sekalipun kesalahan bukan di pihak penjual;
7) Selalu sadar bahwa pembeli/pelanggan menginginkan pemecahan permasalahnya;
8) Penjual jangan mereka permasalahan.

31
3. Prinsip-prinsip berdasarkan konsep tindakan
Penjualan merupakan sasaran utama kegiatan pelayanan di dalam penjualan dan pembelian
barang. Dalam trasaksi jual beli, dilakukan perundingan dan persetujuan tentang harga dan
serah terima barang berikut pembayarannya. Kegiatan penjualan ini diharapkan dapat
menciptakan rasa kepuasan di dalam pelayanan prima untuk pembeli/pelanggan. Seperti kita
ketahui bahwa pelayanan prima yang berdasarkan prinsip sikap (attitude) dan prinsip perhatian
(attention), harus dikuti oleh prinsip tindakan (action).
Adapun pelayanan prima yang berdasarkan pada konsep tindakan (action) adalah sebagai
berikut :
a. Mencatat pesanan para pembeli/pelanggan
Salah satu teknik pelayanan prima yang penting adalah mencatat kebutuhan pesanan para
pembeli/pelanggan, penegasan kembali kebutuhan, dan pernyataan terima kasih dengan
harapan pembeli/pelanggan dapat dilakukan dengan ceklist . Dengan adanya
pencatatan, barang-barang yang dipesan dapat direkam dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan catatan tersebut, tenaga penjual dapat mencari dan mengumpulkan barang-
barang pesanan pembeli/pelanggan dengan mudah. Selain memudahkan penyiapan
barang-barang pesanan, catatan tersebut sangat diperlukan sebagai data-data barang
yang laku terjual.
1) Manfaat pencatatan pesanan
Adapun manfaat tindakan yang cepat dan terampil dari penjual dalam mencatat
pesanan kebutuhan para pembeli/pelanggan sebagai berikut :
a) Sebagai barang bukti adanya pesanan akan barang-barang dan jasa;
b) Sebagai data investasi barang-barang dan jasa yang terjual;
c) Sebagai arsip catatan barang-barang dan jasa yang terjual;
d) Sebagai bahan laporan dari penjual kepada pimpinan perusahaan;
e) Sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pembeli/pelanggan terhadap
barang-barang.
f) Untuk memudahkan pengecekan terhadap barang-barang yang dipesan
pembeli/pelanggan;
e) Untuk memudahkan dalam mencari dan mengumpulkan barang-barang yang
dipesan pembeli/pelanggan.
Dengan mencatat pesanan barang-barang kebutuhan para pembeli/ pelanggan yang
berdasarkan ceklist, akan mempermudah seorang penjual untuk menyiapkan barang-
barang yang dipesan dengan mengikuti dan membaca ceklist tersebut.
2) Fungsi pencatatan pesanan
Penggunaan ceklist dalam mencatat kebutuhan para pembeli/pelanggan sangat
membantu pelaksanaan prinsip pelayanan prima yang berdasarkan pada konsep
tindakan.
Fungsi dari pencatatan kebutuhan para pembeli/pelanggan adalah sebagai berikut :
a) Memberikan kemudahan kepada para pembeli/pelanggan dalam pelayanan
prima;
b) Mempercepat waktu tunggu pelayanan;
c) Menghindari adanya kesalahan-kesalahan sekecil mungkin;
d) Mempersingkat waktu proses;
e) Memudahkan dalam pencarian/penemuan dan pengambilan barang-barang.

b. Penegasan kembali kebutuhan pelayanan


Penegasan kembali kebutuhan pembeli/pelanggan berarti pelayanan penjual secara
cermat sesuai dengan yang dipesan dan dibutuhkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam tindakan penegasan kembali kebutuhan pembeli/pelanggan, antara lain :
1) barang-barang yang telah dipesan harus dicatat dan ditegaskan kembali;
2) pembungkusan atau pengepakan barang;
3) cara pengiriman barang;
4) cara pembayaran barang;

c. Mewujudkan kebutuhan pelanggan


32
Kebutuhan para pembeli/pelanggan akan terwujud apabila pelayanan penjual telah
memenuhi harapan-harapan para pembeli/pelanggan. Pelayanan penjual yang dapat
mewujudkan kebutuhan pada pembeli/pelanggan tentunya akan berdampak positif
terhadap perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, strategi pelayanan yang akan
diterapkan harus memperhatikan :
1) alternatif-altematif pembeli/pelanggan;
2) harapan pembeli/pelanggan;
3) perilaku pembeli/pelanggan;
4) loyalitas pembeli/pelanggan
5) image pembeli/pelanggan
d. Kekuatan pelayanan penjual
Adapun kekuatan pelayanan penjual sebagai berikut :
1) Komunikasi yang baik antara penjual dengan para pembeli/pelanggan;
2) Tepat waktu sesuai dengan kebutuhan;
3) Bekerja dengan tergorganisir dan sistematif,
4) Hubungan kerja yang konestruktir dengan pimpinan perusahaan;
5) Penyediaan jasa pelayanan yang konsistem.
e. Pernyataan terima kasih
Proses pelayanan prima terhadap para pembeli/pelanggan selanjutnya diteruskan dengan
adanya kesepakatan antara penjual dengan pembeli/pelanggan. Misalnya : kesepakatan
mengenai jenis barang, jumlah barang, harga barang, atau garansi terhadap barang dan
jasa. Hal-hal yang dapat dilakukan penjual agar pembeli/pelanggan datang kembali untuk
membeli barang dan jasa, antara lain :
1) Pernyataan terima kasih kepada para pembeli/pelanggan;
2) Pemberian potongan harga;
3) Pemberian bonus kepada pembeli/pelanggan yang membeli barang-barang dalam
jumlah besar.
Setiap pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Jangan membeda-
bedakan pelanggan karena sudah kenal atau famili.
Tunjukkanlah sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan.
Usahakan sikap menghargai pelanggan itu secara konsisten.

SOAL EVALUASI
1. Kegiatan marketing mix dilakukan dengan B. Menarik pelanggan baru
memadukan berbagai hal, satu C. Mengetahui maju mundurnya
diantaranya adalah faktor harga. Kebijakan perusahaan
penentuan harga dominan dipengaruhi D. Memajukan perusahaan
oleh . E. Memanipulasi pajak
A. Kebutuhan pasar
B. Kondisi perekonomian 4. Memasang spanduk, leaflet, pamphlet,
C. Permintaan pasar brosur ataupun sticker merupakan salah
D. Rantai distribusi satu kegiatan pemasaran yang berupa
E. Pesaing
A. Strategi produk
2. Dalam melakukan strategi pemasaran, B. Strategi harga
harus dilakukan segmentasi pasar, hal C. Strategi promosi
berikut tidak dapat digunakan sebagai D. Strategi distribusi
pijakan melakukan segmentasi pasar .. E. Marketing mix
A. Gegrafis
B. Life style 5. Untuk menganalisis lingkungan eksternal
C. Perilaku dalam perencanaan usaha seorang
D. Agama wirausaha dapat menggunakan analisis
E. Jenis usaha A. Strength and Weakness
B. Opportunity and Weakness
3. Manfaat pembukuan dalam perusahaan C. Opportunity and Strength
adalah untuk .. D. Strength, Weakness, opportunity and
A. Investasi perusahaan Threats
33
E. Opportunity and Threats 12. Penjualan yang dilakukan melalui satu
atau segolongan saluran yang terbatas
6. Berikut ini termasuk salah satu strategi (misal :computer, mobil, dll) disebut .
harga A. Distribusi intensif
A. Mengikuti bazar dan pameran B. Distribusi eksklusif
B. Menggelar undian berhadiah C. Distribusi langsung
C. Mengadakan bakti social D. Distribusi tidak langsung
D. Mendiversifikasi produk E. Distribusi semi langsung
E. Memberikan diskon
13. Segala aktifitas yang dikerjakan untuk
7. Perusahaan yang memiliki persediaan memindahkan produk dari produsen
berupa bahan baku, barang dalam proses kepada konsumen disebut ..
dan barang jadi adalah . A. Negosiasi
A. Perusahaan jasa B. Distribusi
B. Perusahaan dagang C. Penjualan
C. Perusahaan manufactur D. Pemasaran
D. Perusahaan penjualan barang E. Promosi
E. Perseroan Terbatas
14. Penetapan harga pokok produksi bertujuan
8. Kajian pasar merupakan konsep untuk .
pemasaran yang berorientasi pada A. Menentukan biaya operasional
kepentingan . B. Menentukan modal kerja
A. Produsen C. Menentukan modal investasi
B. Konsumen D. Menentukan harga jual prduk
C. Distributor E. Menentukan jumlah keuntungan
D. Produk
E. Rumah tangga 15. Di daerah Sleman Yogyakarta ada even
pertandingan sepak bla yang disponsori
9. Produk yang dijual kepada konsumen oleh PT Djarum Kudus. Dalam hal ini PT
semisal berupa paku, yang dijual kepada Djarum Kudus dalam promosinya
pengusaha mebelair. Pasar yang demikian melakukan
disebut .. A. Personal selling
A. Industrial market B. Publisitas
B. Consumers market C. Logo
C. Marketing D. Promotional mix
D. Market segmen E. Merk
E. Market share
16. Prinsip A 3 dalam pelayanan prima,
10. Kegiatan dalam pemasaran yang bertujuan diantaranya Action, hal ini terlihat dalam
untuk meningkatkan penjualan produk A. Mencatat pesanan para pembeli /
yang sesuai dengan permintaan para pelanggan
konsumen adalah .. B. Penampilan sopan santun
A. Promosi C. Mencurahkan perhatian kepada
B. Iklan pelanggan
C. Promosi penjualan D. Mendengarkan dan memahami
D. Negosiasi E. Mengamati dan menghargai
E. Pelayanan prima
17. Usaha yang berhasil, tidak hanya
11. Cara bernegosiasi dengan banyak calon ditentukan oleh kepintaran saja, tetapi juga
mitra bisnis, semua bersaing di dalam ditentukan oleh
memenuhi persyaratan-persyaratan yang A. Sasaran peralatan
diajukan dalam bisnis, disebut .. B. Sasaran pemasaran produk
A. Lelang C. Kelangsungan hidup usaha
B. Memberi pilihan D. Menjamin pertumbuhan usaha
C. Pura - pura batal E. Keberhasilan di dalam mempengaruhi
D. Kalah untuk menang konsumen / pelanggan
E. Pura-pura tidak cocok

34
18. Langkah pertama di dalam pengurusan melalui tindakan (action) . Apa maksud
Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) adalah penyataan tersebut ? Jelaskan !
meminta ijin pada ..
A. Tetangga kiri, kanan, depan dan III. Isilah titik-titik dengan jawaban yang
belakang benar dan sesuai
B. RT
C. RW 1. Yang diartikan sebagai segala aktivitas
D. Lurah yang dikerjakan untuk memindahkan
E. Camat barang/jasa dari produsen kepada
konsumen
19. Berikut yang bukan merupakan fungsi dari 2. Suatu kegiatan penyaluran barang
izin usaha adalah . atau jasa dari tangan produsen ke
A. Termasuk bidang administrasi tangan konsumen adalah pengertian
organisasi bisnis pemasaran menurut ........................
B. Mengarahkan usaha 3. kegiatan dalam pemasaran yang
C. Mengawasi usaha bertujuan untuk meningkatkan
D. Melindungi usaha penjualan produk yang sesuai dengan
E. Melengkapi proposal usaha permintaan para konsumen disebut
sebagai .................
20. Diantara kegiatan berikut yang bukan 4. Kombinasi promosi dikenal dengan
kegiatan promosi adalah . istilah ......................
A. Menarik perhatian 5. Memberi pilihan, lelang, foking, pura-
B. Membangkitkan minat untuk membeli pura tidak cocok adalah contoh
C. Membangkitkan keinginan untuk ...............negoisasi.
membeli 6. Distribusi dari produsen melalui
D. Mengarahkan perusahaan untuk perantara baru sampai kepada
membuat produk baru konsumen adalah ditribusi .....
E. Mangadakan Diskon 7. Yang disebut ............................adalah
penyebaran produk dari produsen
II. Jawablah dengan singkat dan jelas ! sampai kepada para konsumen
1. Sebutkan pengertian Pemasaran 8. Prinsip-prinsip A3 yaitu attitude,
Menurut H. Nystrom dan WY. Stanton attention, dan action merupakan
2. Sebutkan tujuan penetapan harga prinsip dalam ......................
pokok barang dagangan 9. Pelayanan prima yang berdasarkan
3. Berikan pengertian singkat tentang prinsip pada sikap dikenal sebagai
Promosi ! ..........................
4. Sebutkan unsur kombinasi promosi 10. Prinsip-prinsip pelayanan prima yang
(promotion mix) ! berdasarkan pada konsep perhatian
5. Jelaskan yang dimaksud dengan disebut ..................
distribusi langsung, tidak langsung dan
semi langsung !
6. Beberapa taktik cara bernegosiasi yang
perlu dipelajari dan dikembangkan oleh
para pengelola usaha adalah menipu
(foking ) apa maksudnya !
7. Pelayanan prima dapat dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip A3.
Sebutkan apa yang dimaksud dalam A3
tersebut!
8. Apa yang dimaksud dengan Pelayanan
berpikiran positif, sehat dan logis itu !
9. Salah satu prinsip pelayanan prima
adalah berdasarkan pada konsep
perhatian dengan melakukan
Mendengarkan dan memahami. Apa
maksud pernyataan tersebut di atas ?
10. Pernyataan terima kasih dapat
digolongkan sebagai pelayanan prima
35
IV. Jodohkan Pernyataan (sebelah kiri) dengan pilihan yang sesuai pada kolom (sebelah kanan)

No Pernyataan Pilihan
1 Promosi dengan ada interaksi langsung antara penjual a. Distribusi
dengan pembeli
2 menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui tentang b. Distribusi Selektif
informasi dalam bisnis
3 logo, merk, kemasan, pameran, demonstrasi c. Action
4 penyebaran produk dari produsen sampai kepada para d. Personal selling
konsumen
5 Penjualan dilakukan melalui satu atau segolongan saluran e. Attention
yang terbatas
6 Pelayanan Prima dengan tindakan f. Publisitas
7 Mendengarkan dan memahami g. Distribusi Semi
Langsung
8 Mensponsori suatu even tertentu. h. Promosi Penjualan
9 produsen memiliki agen, toko untuk menyalurkan kepada i. Langsung
konsumen miliknya sendiri.
10. Distribusi dari produsen langsung pada konsumen. j. Negosiasi Foking

Tahukah Kamu ?

Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66
tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari
tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis.

Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih
dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried
Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri
waralaba makanan siap saji di dunia.

1
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI /Genap
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2.2 Menganalisis Aspek Aspek Perencanaan
Usaha berdasar Sumber Daya Manusia
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran @ 45 menit

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

1. Menghitung dan Menetapkan Jumlah Tenaga Kerja


2. Menentukan Kualitas Tenaga Kerja
3. Menempatkan Mengembangkan Tenaga Kerja
4. Menetapkan Upah

URAIAN MATERI

A. SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia atau SDM adalah salah satu factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan
usaha. Sehingga unuk menetukan SDM yang diperlukan dalam perekrutannya harus sangat hati-hati.
Sering perusahaan dalam pengambilan SDM harus melalui berbagai macam test, mulai dari test tertulis,
test psikologi sampai dengan wawancara. Hal ini dimaksudkan agar dalam memeproleh SDM benar-
benar sesuai dengan yang diinginkannya.

1. Menghitung Dan Menetapkan Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan


a. Teknik penetapan sumber tenaga kerja
1) Teknik penetapan tenaga kerja
a) Memasang iklan
b) Membuat daftar orang-orang yang diwawancarai
c) Memeriksa persaratan para pelamar tenaga kerja
d) Mewawancarai calon tenaga kerja yang sudah terdaftar
e) Menentukan tes/ujian
f) Memilih para pelamar pekerjaan yang paling cocok menurut kebutuhan
g) Membuat perjanjian tentang kerja
2) Sumber tenaga kerja
a) Dalam perusahaan sendiri
b) Kantor penempatan tenaga kerja
c) Teman-teman pegawai perusahaan sendiri
d) Orang-orang yang mencari pekerjaan
e) Bekas pegawai yang dahulu pernah bekerja
f) Lembaga-lembaga pendidikan
g) Poster-poster/surat edaran
h) Keluarga dan para tetangga

b. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja

36
Merencanakan kebutuhan jumlah tenaga kerja merupakan penyusunan rektruitmen (penarikan)
tenaga kerja, penyeleksikan dan penempatan ).
Beberapa langkah perhitungan untuk penarikan sejumlah tenaga kerja sebagai berikut :
1) Analisis beban kerja dan analisis angkatan kerja
2) Job analysis (analisis jabatan), deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan
(job specification)
3) Operational, meliputi tugas-tugas sebagia berikut :
a) Menarik para pelamar
b) Seleksi
c) Orientasi (perkenalan) mengenal lingkungan pekerjaan perusahaan, sejarah
perusahaan, proses produksi, hak dan kewajiban, kondisi kerja dan sebagainya.

c. Prosedur seleksi tenaga kerja


1) Pengisian formulir dengan dilampiri
a) Surat lamaran pekerjaan
b) Salinan ijazah
c) Surat Keterangan berkelakuan baik dari kepolisian
d) Surat Keterangan pengalaman kerja/riwayat hidup
e) Surat keterangan dari dokter
2) Wawancara pendahuluan, yaitu untuk memperoleh kesan-kesan calon tenaga kerja
3) Wawancara lanjutan, yaitu untuk mendapatkan informasi dari talon tenaga kerja baru secara
lebih mendalam.
4) Testing, yaitu untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut tentang iimu pengetahuan dan
ketrampilan talon tenaga kerja baru.
5) Penelitian pengalaman dan surat keterangan.
6) Pemeriksaan kesehatan, oleh seorang dokter yang berkompeten.
7) Rekomendasi diajukan kepada yang memerlukan karyawan atau pegawai.
8) Wawancara akhir, yaitu diterima tidaknya seorang tenaga kerja baru yang dilakukan oleh
bagian yang memerlukan tenaga kerja baru.
9) penempatan calon tenaga kerja, yaitu masa percobaan tenaga kerja sebelum diangkat.
10) Pengangkatan oleh seorang wirausahawan yang mengelola perusahaan.
Tujuan seleksi calon tenaga kerja adalah untuk mendapatkan karyawan yang mampu
melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan uraian jabatan (job description). Adapun
pentingnya orientasi adalah agar tenaga kerja baru ;
1) Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan
2) Memperoleh kesan-kesan yang positif terhadap perusahaan tempat is bekerja.
3) Memelihara hubungan kerja yang sehat dan harmonis dengan perusahaan.
4) Tidak kaku dan grogi
5) Mengerti tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan
6) Merasa senang dan bergairah bekerja di perusahaan tersebut
7) Mengetahui sejarah perusahaan, produk yang akan diproduksi, struktur organisasi
perusahaan, tata tertib di dalam bekerja dan kesejahteraan serta system upah/gaji.
d. Jenis tes dan wawancara tenaga kerja
1) Jenis tes tenaga kerja
a) Achievement test, yaitu suatu tes yang bertujuan untuk mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh seorang tenaga kerja.
b) Apptitude test, yaitu suatu tes yang bertujuan untuk mengukur kesanggupan atau bakat
cara tenaga kerja.
c) Intellegence tes, yaitu suatu tes yang bertujuan untuk mengukur kesanggupan mental
calon tenaga kerja (intelegencinya).
d) Personality test, yaitu tes kepribadian tenaga kerja yang didasari oleh tampang,
perangai dan sikapnya yang menunjukkan sifat dan wataknya.
2) Wawancara tenaga kerja
a) Wawancara subjectif
Fungsi wawancara adalah untuk memperoleh keterangan, memberikan keterangan
membicarakan permasalahan dan menambah persaudaraan. Wawancara subjectif
dapat dijalankan dengan baik, syaratnya adalah ;

37
(1) Wawancara harus ditujukan untuk memperoleh kualifikasi talon tenaga kerja.
(2) Wawancara harus memberikan dorongan kepada talon tenaga ekrja.
(3) Pertanyaanjangan mengarah pada masalah objectif.
(4) Petugas harus mendengarkan jawaban secara seksama dari talon tenaga kerja.
(5) Pertanyaan diajukan agak mendalam untuk mengetahui pengetahuan calon
tenaga di bidang tertentu.
(6) Pertanyaan jangan menimbulkan tafsiran yang bermacam-macan sehingga tidak
terjamin subjectivitasnya.
b) Wawancara objectif
Pokok-pokok wawancara objectif sebagai berikut
(1) Bagaimana menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh dari calon tenaga kerja,
sehungga terjamin keobjectifannya.
(2) Adanya pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa urutan atau gambaran
secara umum.
(3) Adanya pertanyaan untuk kepentingan semua calon tenaga kerja.
(4) Dalam wawancara objectif, jangan menimbulkan pilih nasib karena akan
mengakibatkan tafsiran yang kurang baik.

3) Menentukan Kualifikasi Tenaga Kerja


a) Pengertian analisis jabatan (job analysis)
Analisis jabatan adalah suatu proses untuk membuat uraian pekerjaan, sehingga
nantinya akan dapat : diperoleh keterangan-keterangan mengenai pekerjaan untuk
penilaian jabatan tertentu. Untuk menetapkan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan
dan untuk mendapatkan keterangan yang lebih terperinci perlu diberikan gambaran
sebagai berikut :
(1) Kegiatan yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga kerja pada jabatan tersebut.
(2) Wewenang dan tanggung jawab tenaga kerja yang bersangkutan.
(a) Alat-alat yang diperlukan dan dipergunakan oleh para tenaga kerja.
(b) Kondisi-kondisi pekerjaan.
(c) Pendidikan dan latihan.
(d) Besarnya upah atau gaji, lamanya jam kerja dan promosi.
b) Tujuan analisis jabatan
Dalam rangka menentukan kualitas tenaga kerja, analisis jabatan bertujuan :
(1) Untuk memberikan pengertian tentang unsur-unsur jabatan yang terkandung
dalam tiap jabatan.
(2) Untuk menyelidiki tugas, proses dan tanggung jawab tentang masalah kerja
(3) Untuk menetapkan suatu pekerjaan.
(4) Untuk memberikan keterangan tentang cara melaksanakan pekerjaan.
(5) Spesifikasi jabatan adalah suatu keterangan tentang syarat-syarat seorang
tenaga kerja yang untuk memangku jabatan tertentu.
c) Cara menganalisis jabatan
(1) Dengan daftar pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk menentukan kualifikasi tenaga kerja
a) What workers does, yaitu pertanyaan yang memberikan jawaban pekerjaan
fisik dan mental.
b) How he does it (bagaimana pekerjaan itu dilakukan)
c) Why he does it (mengapa pekerjaan itu harus dilakukan)
d) The skill in love the doing yaitu pertanyaan yang harus menjelaskan
kecakapan
(2) Dengan wawancara (dipergunakan sebagai bahan pelengkap keterangan; tentang
terkumpul).
(3) Dengan buku catatan harian (apa, berupa lama, kapan dimulainya dan kapan
pekerjaan)
(4) Dengan pengamatan (untuk memperoleh keterangan-keterangan).
d) Macam-macam analisis jabatan dan manfaatnya
(1) Macam-macam analisis jabatan
a) Job analysis for personal specification, bertujuan untuk menentukan syarat-
syarat tenaga kerja yang dibutuhkan.

38
b) Job analysis for training purpose, bertujuan untuk menentukan pekerjaan
kepada tenaga kerja baru.
c) Jon analysis for setting rapes, bertujuan untuk menentukan dalam
perusahaan.
d) Job analisis for method improvements, bertujuan untuk mempermudah cara
bekerja : kerja pada jabatan tertentu.
(2) Manfaat analisis jabatan
a) Dalam penarikan dan penetapan, yaitu mengurangi pemborosan, waktu,
tenaga sebagainya.
b) Dalam pendidikan dan latihan, yaitu mengetahui keahlian dan kemampuan
tenaga
c) Dalam penilaian jabatan, yaitu untuk menentukan kerja upah/gaji
pemindahan dan tenaga kerja.
d) Dalam perbaikan syarat pekerjaan, yaitu penyederhanaan pekerjaan yang
dapat dijalankan dengan baik.
e) Dalam perencanaan organisasi, yaitu meniadakan duplikasi tugas kerja di
antara berbagai jabatan.
f) Dalam pemindahan dan promosi, yaitu menggeser petugas yang kurang
sesuai dengan jabatan dan mempromosikan tenaga kerja dalam jabatan
yang cocok.
e) Dasar kualifkasi tenaga kerja
(1) Unsur-unsur dasar kualifikasi tenaga kerja
a) Keahlian (khusus, kemanusiaan dan pemikiran)
b) (berperan terhadap prestasi dan produktivitas bekerja)
c) Jenis kelamin (pemilihan tenaga kerja)
d) Pendidikan (petunjuk kesanggupan dan kecakapan calon tenaga kerja)
e) keadaan fisik (mempengaruhi produktivitas kerja)
f) Tampang (ramah, berseri, tegas dan sebagainya)
g) Bakat (bila dikembangkan dengan baik dan terarah akan meningkatkan
prestasi dan produktivitas kerja)
h) Temperamen adalah pembawaan seseorang yang tidak dipengaruhi oleh
pendidikan.
i) Karakter adalah sifat seseorang yang dapat diubah oleh keadaan atau
pendidikan.
(2) Beberapa hal yang harus tercantum dalam kualifikasi tenaga kerja
a) Jenis kelamin tenaga kerja
b) Keadaan fisik tenaga kerja
c) Emosi tenaga kerja
d) Mental tenaga kerja
e) Syarat-syarat pendidikan tenaga kerja
f) Temperamen tenaga kerja
g) Karakter tenaga kerja
h) Minat tenaga kerja
(3) Job specification, yaitu tentang
a) Tingkat pendidikan
b) Keadaan fisik
c) Pengetahuan dan kecakapan
d) Status perkawinan (nikah/belum)
e) Jenis kelamin
f) Batas umur
g) Karakter

4) Menetapkan Dan Mengembangkan Tenaga Kerja


a) Menempatkan tenaga kerja
Wirausahawan yang mengelola perusahaannya harus memberikan petunjuk-petunjuk
lengkap tentang :
(1) Apa yang harus dikerjakan oleh pegawainya ?
(2) Bagamana cara mengerjakannya ?
(3) Alat-alat apa yang diperlukan oleh karyawannya ?
(4) Berapa lama pekerjaan itu harus diselesaikan ?

39
Pedoman kerja yang diberikan kepada tenaga kerja adalah pembagian kerja atas :
(1) Waktu (pagi, siang, malam)
(2) Fungsi (bagian pembelan, bagian penjualan, bagian pemasaran dan sebagainya)
(3) Langganan (grosir, agen dan sebagainya)
(4) Wilayah (propinsi, kabupaten, kecamatan dan sebagainya)
(5) Jenis benda yang diproduksi (produk setengah jadi, produk jadi dan sebagainya)

b) Mengembangkan tenaga kerja


Beberapa cara meningkatkan motivasi dan pengembangan para tenaga kerja adalah
sebagai berikut :
(1) Insentif material adalah segala daya pendorong yang dinilai dengan pemberian
uang kesejahteraan kepada tenaga kerja.
(2) Insentif semi material adalah daya pendorong dalam pengembangan yang
diberikan kepada tenaga kerja, agar pengarahan dan kepuasan di dalam bekerja
dapat meningkat. Intensif ini diberikan dalam bentuk :
a) Penempatan tenaga kerja yang tepat
b) Memberikan pendidikan, latihan, penataran dan lokakarya
c) Memberikan dan menyediakan fasilitas kerja, keselamatan dan kesehatan
d) Memberikan pekerjaan dan jabatan yang tepat dijamin oleh wirausaha yang
mengelola perusahaan.
(3) Insentif immaterial, segala sesuatu perangsang untuk meningkatkan rasa
kepuasan kerja. Motivasi ini dibedakan dengan cara :
a) Sikap manusiawi
b) Perhatian secara individu
c) Penghargaan atas dedikasi dun prestasi
d) Perhatian terhadap kelompok kerja
e) Sikap simpati secara individu
f) Hubungan kerja yang serasi dan iklim yang sehat
Mengetahui dan menelusuri sifat, watak, sikap, kepribadian dan kesejahteraan tenaga
kerja dengan cara sebagai berikut :
(1) Menciptakan rasa kepuasan di dalam bekerja
(2) Menciptakan semangat kerja
(3) Menciptakan loyalitas kerja
(4) Menanamkan moral yang tinggi terhadap tenaga kerja
(5) Menciptakan rasa kepuasan dan persaudaraan antara pimpinan dengan tenaga
kerja
(6) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis
(7) Mengangkat dan mengembangkan harkat dan derajat manusia
(8) Memenuhi kebutuhan kesejahteraan secara layak.

5) Sistem-Sistem Upah
Sistem upah itu dapat digolongkan ke dalam tiga golognan, yaitu :
a) Sistem upah menurut waktu (Time wage system)
b) Sistem upah menurut kesatuan hasil dan
c) Sistem upah premi atau disebut jugs sistem upah dorongan (Wage Incentive System)
Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Sistem Upah Menurut Waktu (Time wage System)
Sistem upah menurut waktu dibedakan atas upah perjam, upah per hari, upah per
minggu dan upah per bulan kebaikan sistem upah menurut waktu ialah bahwa tata
usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat diselenggarakan dengan mudah.
Perhitungannya tidak akan menyukarkan keburukan sistem ini terutama bagi pihak
pekerja, yaitu bahwa upah pekerja yang rajin dan pekerja yang malas disamakan.
Keburukan lain ialah bahwa pimpinan perusahaan tidak mempunyai kepastian tentang
kecakapan dan kemauan bekerja dari si pekerja; buruh tidak mempunyai dorongan
untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan.
Sistem upah menurut waktu sering dipakai pada para pekerja yang pekerjaannya sukar
diukur hasilnya, misalnya pekerja tata usaha. Namun demikian sistem upah seperti ini
biasa pula dipakai pekerja yang pekerjaannya dapat diukur hasilnya.
b) Sistem Upah Menurut Kesatuan Hasil
40
Sistem upah menurut kesatuan hasil diterapkan dalam perusahaan yang
memproduksikan barang yang sama atau bila hasil kerja pekerja dapat diukur. Jumlah
upah yang diterima pekerja menurut sistem ini tergantung dari kegiatan pekerja.
Kebaikan utama dari sistem upah ini, ialah bahwa pekerja yang rajin mendapatkan upah
yang lebih tinggi dari pekerja yang malas. Karena para pekerja berusaha untuk
mendapatkan prestasi kerjanya, maka tentu akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan karena hasil produksi meningkat. Sayang sistem seperti ini sering
menyebabkan pegawai bekerja dengan tergesa-gesa sehingga kwalitet barang yang
diproduksikan turun. Pula keinginan pegawai untuk mendapatkan upah yang besar
menyebabkan is bekerja terus dan ini mempengaruhi kesehatan pekerja meniadakan
keburukan ini sering ditetapkan upah minimum bagi setiap buruh tanpa memperhatikan
berapa hasil kerja pegawai yang bersangkutan. Dengan penetapan ini ada rasa senang
pegawai yang menghasilkan hasil kerja sedikit tetapi memproduksikan hasil produksi
yang berwalitas baik.

c) Sistem Upah Premi atau Dorongan (Wage Incentive System)


Sistem upah premi atau siten upah dorongan, lazim pula disebut gainsharing system.
Sistem ini dibagi atas dua bagian yaitu sistem upah premi yang berdasar ilmu
pengetahuan dan sister premi yang tidak berdasar ilmu pengetahuan sistem upah
premi, terdiri dari :
1) Sistem upah premi menurut Taylor
2) Sistem upah premi menurut Emerson
3) Sistem upah menurut Halsey
Dapat kami jelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
1) Sistem upah premi menurut Taylor
Taylor dalam bukunya : Scientific Management, memberi sistem upah yang
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Sistem upah premi menurut Taylor ini lain
The Taylor differential rate system.
Menurut system ini, dibedakan dua macam yaitu upah per potong minimum dan
upah per potong maximum, dan ditentukan hasil kerja standard atau hasil kerja
baku. Hasil kerja standard adalah jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh orang
yang berkecakapan biasa.
Untuk mendapatkan hasil kerja standard diadakan penyelidikan terhadap sejumlah
orang pekerja dan dari hasil pekerjaan orang yang diselidiki ini ditetapkan hasil
kerja standard. Premi hanya diberikan kepada orang yang dapat mengerjakan
pekerjaan di atas hasil kerja standard. Jadi upah per potong minimum diberikan
kepada orang yang menghasilkan barang jumlahnya lebih rendah atau sama
dengan hasil kerja standard, sedang upah per potong maximum diberikan kepada
buruh yang menghasilkan barang yang jumlahnya lebih tinggi dari hasil kerja
standard.
Contoh : Dalam satu badan usaha ditetapkan hasil kerja standard 150 unit, upah
minimum 6 sen sedangkan upah maximum 8 sen. Buruh yang menghasilkan 140
unit mendapatkan upah sejumlah 140 x 6 sen = Rp 8,40. Buruh lainnya
menghasilkan 151 unit is mendapat 151 x 8 sen = Rp 12,08. Buruh (lain yang
ketiga) hanya menghasilkan 150 unit menerima upah 150 x 6 sen Rp 9,00.
Dengan contoh di atas buruh terakhir, pada hari-hari yang akan datang akan
berusaha menghasilkan pekerjaan 151 unit, sebab apabila ia menghasilkan unit
yang terakhir is akan mendapatkan kenaikan upah Rp 3,08 daripada yang
didapatnya apabila is hanya dapat menghasilkan hasil kerja standard. Jelas bahwa
buruh yang terakhir akan terdorong untuk bekerja lebih giat lagi.

2) Sistem upah premi menurut Emerson


Dalam sistem upah menurut Emerson ditentukan waktu standard yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh seorang pekerja yang berkecakapan biasa untuk menghasilkan
satu unit pekerjaan. Selain daripada. waktu standard ditentukan pula upah per
jam. Upah selalu ditambahkan dengan premi yang semakin berkurang apabila jam
kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan semakin naik.
Ditetapkan pula upah minimum yaitu waktu standard dikalikan upah per jam.

41
Contoh : Untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan ditentukan waktu standard 8
jam dengan upah per jam Rp 1,00. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan
pekerjaan itu dalam waktu atau di bawah waktu standard diberikan premi 20%,
sedang bagi mereka yang menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 9 jam diberikan
premi 10% dan bagi mereka yang menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 10
jam atau lebih premi tidak diberikan.
Berapa upah yang diterima si A, B, C dan D yang berturut-turut menyelesaikan
pekerjaan itu dalam waktu 7, 8, 9, dan 10 jam ?
Jawab :

Nama Lama bekerja Jumlah upah yang diterima


A 7 jam 8 x Rp 1,00 +20% (Rp 8,00) = Rp 9,60
B 8 jam 8 x Rp 1,00 + 20% (Rp 8,00) = Rp 9,60
C 9 jam 8 x Rp 1,00 + 10% (Rp 8,00) = Rp 8,80

D 10 jam 8 x Rp 1,00 = Rp 8,00

3) Sistem upah menurut Halsey


Halsey menemukan waktu standard dan upah per jam tertentu. Buruh yang bekerja
menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari waktu standard diberi premi 50% dari
upah yang telah dihemat oleh buruh.
Misalnya seorang buruh diberikan suatu pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu
4 jam (waktu standard 4 jam) dengan menerima Rp 1,00 tiap jam. Apabila si buruh
dapat menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 2 jam, maka ia mendapat upah 2
x Rp 1,00 ditambah dengan premi 50% dari Rp 2,00 - Rp 3,00. Apabila ia
menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu 3 jam, maka ia mendapat 3 x Rp
1,00 ditambah dengan premi 50% dari Rp 1,00 = Rp 3,50.
Contoh lain = Waktu standard ditentukan 8 jam, upah per jam Rp 1,00. Buruh
menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 6 jam. Upahnya = 6 x Rp 1,00 + 50% (
2 x Rp 1,00) Rp 7,00.
Jelaslah dari contoh-contoh di atas bahwa dalam sisten upah menurut Halsey ini
semakin cepat, buruh menyelesaikan pekerjaannya semakin kecil upah yang
diterima dari tiap kesatuan kerja. Mengapakah sampai terjadi yang demikian?
Alasan daripada Halsey ialah bahwa semakin cepat orang menyelesaikan suatu
pekerjaan berarti semakin banyak waktu yang terluang untuk mengerjakan
pekerjaan lain.

SOAL EVALUASI

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang anda anggap paling
tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E

42
1. Untuk mendapatkan tenaga kerja, c. Memperoleh kesan-kesan tentang
perusahaan dapat melakukan recruitment pekerjaan
yang berasal dari dalam perusahaan yaitu d. Agar tenaga kerja dapat menyesuaikan
dengan cara dengan suasana kerja
a. Memasang pengumuman di surat e. Mengetahui pengalaman dan
kabar. ketrampilan yang dimiliki para lulusan
b. Memasang iklan di radio SMK
c. Melakukan penjaringan di SMK
d. Mengambil karyawan dari LPK 7. Berikut ini adalah tujuan dari pelaksanaan
e. Menaikkan jabatan karyawan yang orientasi terhadap tenaga kerja yang baru
sudah lama bekerja diangkat
a. Menciptakan lingkungan kerja yang
2. Proses recruitment tenaga kerja agar harmonis
terjamin kualitasnya maka menggunakan b. Menyesuaikan antara formasi
.. pekerjaan dengan kenyataan yang ada
a. Analisis angkatan kerja c. Mendapatkan informasi tentang tenaga
b. Analisis beban kerja kerja yang baru diangkat
c. Job analysis d. Untuk mengukur tingkat intelegensi
d. Job description tenaga kerja
e. Mewawancarai calon tenaga kerja. e. Tenaga kerja baru merasa senang dan
bergairah bekerja diperusahaan
3. Analisis beban kerja digunakan untuk
. 8. Terdapat beberapa jenis test tenaga kerja
a. Menjamin kualitas calon tenaga kerja diantaranya untuk mengetahui sifat-sifat
b. Menjamin kuantitas calon tenaga kerja kepribadian tenaga kerja yaitu ..
c. Menghitung jumlah gaji yang harus a. Achievement test
ditanggung perusahaan b. Aptitude test
d. Menganalisis jenis pekerjaan yang c. Intelligence test
masih lowong d. Personality test
e. Memberikan gambaran pekerjaan yang e. IQ test
harus diselesaikan seorang karyawan
9. Analisis jabatan (Job analysis) disusun
4. Analisis yang menggambarkan persyaratan untuk mengetahui tentang
tertentu yang harus dimiliki oleh calon a. Wewenang dan tanggung jawab tenaga
tenaga kerja adalah kerja yang bersangkutan
a. Job analysis b. Keadaan fisik yang dipersyaratkan bagi
b. Job description tenaga kerja
c. Job specification c. Keahlian yang minimal harus dimiliki
d. Work force analysis calon tenaga kerja
e. Work load analysis d. Temperamen tenaga kerja
e. Pengetahuan dan kecakapan tenaga
5. Untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut kerja.
tentang ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki calon tenaga kerja maka perlu 10. Sebagai salah satu bentuk motivasi bagi
dilaksanakan .. tenaga kerja dapat diberikan dalam bentuk
a. Pengisian formulir pendaftaran insentif material..
karyawan a. Menciptakan rasa kepuasan dalam
b. Wawancara pendahuluan bekerja
c. Wawancara lanjutan b. Memenuhi kebutuhan kesejahteraan
d. Testing secara layak
e. Pemeriksanaan kesehatan c. Memberikan tunjangan hari raya
sebesar satu kali gaji
6. Tujuan dari seleksi calon tenaga kerja d. Penghargaan atas dedikasi dan
adalah .. prestasi tenaga kerja
a. Memberikan gambaran tentang seluk e. Sikap manusiawi pimpinan terhadap
beluk masalah perusahaan tenaga kerja
b. Memperoleh tenaga kerja yang mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan
43
11. Penempatan tenaga kerja yang tepat 4) Kualifikasi tenaga kerja ...................berisi
merupakan salah satu motivasi yang tingkat pendidikan, keadaan fisik,
termasuk insentif . pengetahuan dan kecakapan, status
a. Material perkawinan (nikah/belum)
b. Semi material 5) Istilah lain Sistem upah menurut waktu
c. Immaterial .....................
d. Formal 6) Segala sesuatu perangsang untuk
e. Informal meningkatkan rasa kepuasan kerja adalah
...................
12. Menciptakan hubungan kerja yang serasi
7) What workers does, yaitu pertanyaan yang
dan iklim kerja yang sehat juga merupakan
memberikan jawaban pekerjaan fisik dan
salah satu hal yang dapat memotivasi
mental termasuk cara dalam melakukan
tenaga kerja, termasuk insentif ..
...............................
a. Material
b. Semi material 8) Memperoleh keterangan, memberikan
c. Immaterial keterangan membicarakan permasalahan
d. Formal dan menambah persaudaraan adalah salah
e. Informal satu fungsi .......................
9) Suatu tes yang bertujuan untuk mengukur
II. Jawablah dengan singkat dan jelas ! apa yang dapat dilakukan oleh seorang
1. Sebutkan beberapa teknik penetapan tenaga kerja adalah ....................
tenaga kerja ? 10) Calon tenaga kerja dalam perusahaan
sendiri adalah termasuk ............................
2. Sebutkan beberpa sumber tenaga kerja bagi
perusahaan ?
3. Jelaskan secara singkat tujuan seleksi calon
tenaga kerja ?
4. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud
Achievement test dan Apptitude test
5. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang
diajukan untuk menentukan kualifikasi
tenaga kerja ?
6. Sebutkan beberapa hal yang termasuk
dalam Job spesification.
7. Apakah yang dimaksud dengan Insentif
Immaterial :
8. Apa yang dimaksud Sistem Upah menurut
kesatuan hasil dan apa kebaikannya ?
9. Sebutkan beberapa macam sistim-sistim
upah :
10. Apa yang dimaksud dengan Sistem Upah
Premi atau dorongan ?

III. Isilah titik-titik dengan jawaban yang


sesuai dan benar

1) Prosedur seleksi tenaga kerja untuk


memperoleh kesan-kesan talon tenaga kerja
adalah ........................
2) Sedangkan untuk mendapatkan kepastian
lebih lanjut tentang iimu pengetahuan dan
ketrampilan talon tenaga kerja baru
diperlukan ................
3) Suatu tes yang bertujuan untuk mengukur
kesanggupan mental calon tenaga kerja
disebut ...............
44
IV. Jodohkan Pernyataan (sebelah kiri) dengan pilihan yang sesuai pada kolom (sebelah
kanan)

No Pernyataan Pilihan
1 Sumber Daya Manusia a. Wawancara
2 Kantor penempatan tenaga kerja b. Orientasi Karyawan
3 Memperoleh kesan-kesan calon tenaga kerja c. Analisis beban kerja
4 uraian jabatan d. Job Analisys
5 langkah perhitungan penarikan sejumlah tenaga kerja e. Tenaga Kerja
6 Tidak kaku dan grogi f. Job description
7 tes kepribadian tenaga kerja g. System Upah menurut waktu
8 menetapkan suatu pekerjaan h. Sumber Tenaga Kerja
9 Time wage System i. Personality Test
10. Upah Premi atau Dorongan j. Wage Incentive System

Tahukah kamu ?

Jika Anda mengamati kendaraan yang melintasi jalan raya, pasti mata Anda selalu terbentur
pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor.

Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali
memang layak disebut sebagai raja jalanan.

Namun, pernahkah Anda tahu, jika sang pendiri kerajaan bisnis Honda, Soichiro Honda, selalu
diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium
bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa
yang memiliki otak cemerlang.

Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. Saat merintis
bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang,
dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya
terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. Cerita motivasi yang luar biasa, bukan?

1
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI /Genap
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2.2 Menganalisis Aspek Aspek Perencanaan
Usaha berdasar Permodalan dan Pembiayaan Usaha
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran @ 45 menit

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

1. Memahami cara mempraktekan kredit


2. Menganalisis biaya dan pendapatan
3. Mengitung arus kas
4. Menghitung Titik Peluang Pokok/Break Even Point (BEP)
5. Mengitung Rugi/Laba
6. Memahami pengertian Net Present Value
7. Memahapi pengertian Internal Rate of Return (IRR)

URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN PERMODALAN DAN PEMBIAYAAN USAHA

Pengertian modal usaha, tidak hanya diartikan dalam bentuk uang saja, ataupun barang seperti mesin-
mesin dan barang dagangan, tetapi juga meliputi daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal.
Modal usaha adalah merupakan salah satu aspek dalam rangka evolusi usulan investasi atau proyek
suatu usaha. Kita mengetahui bahwa setiap badan usaha atau pengelola usaha, lebih-lebih yang
menyelenggarakan kegiatan produksi, sangat memerlukan modal usaha.
Pada tahap kegiatan usahanya, seorang pengelola usaha sangat memerlukan modal usaha untuk
membeli barang-barang dagangan, atau bahan-bahan dasar, serta bahan pembantu. Pada umumnya
seorang pengelola usaha, memerlukan modal tetap (investasi) untuk membuat bangunan pabrik, kantor,
mesinmesin, toko, peralatannya, dan lain sebagainya. Modal usaha perusahaan selain diperoleh dari
modal sendiri, juga diperoleh dari kredit bank

B. PETUNJUK TEKNIS CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA

1. Persyaratan Memperoleh Kredit


Apa yang dimaksud dengan kredit itu ? Kredit berasal dari bahasa yunani yaitu, credere yang
artinya kepercayaan. Dengan demikian seorang pengelola usaha yang memperoleh kredit bank pada
dasarnya memperoleh suatu kepercayaan. Dalam hal ini berarti prestasi yang diberikan bank benar-
benar sudah diyakini karena dapat dikembalikan lagi oleh si penerima kredit sesuai dengan waktu
dan persyaratannya.
Kepercayaan bank terhadap calon nasabah (pemohon kredit) pada umumnya didasarkan atas
keyakinan dan kepercayaannya di antaranya :
a. Kejujuran dan itikad baik nasabah (character)
Dana kredit yang akan digunakan nasabah (pemohon kredit) sesuai dengan yang telah disetujui
dalam perjanjian kredit. Mengapa bank memberikan kredit. Dalam hal ini dikarenakan faktor
kejujuran dan itikad baik dari nasabah akan mengembalikan pinjamannya tepat waktunya. Disini
45
pihak bank akan mencari data-data tentang kepribadian nasabah misalnya : kebiasaan-
kebiasaaunya, sifat-sifatnya, cara hidupnya, dan lain sebagainya.
b. Permodalan (capital)
Pemberian kredit kepada nasabah, dikarenakan keadaan permodalan nasabah yang memodali
bagi asas-asas pembiayaan usahanya secara sehat. Permodalan nasabah tidak hanya dilihat
dari besar kecilnya modal, tetapi bagaimana distribusi modal itu ditempatkannya.
c. Kondisi (condition)
Kondisi adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usaha, baik positif maupun negatif
Apakah keadaan sekarang dan perkiraan yang akan datang memungkinkan usaha perusahaan
dapat hidup dan berkembang.
d. Kemampuan (capacity)
Kemampuan nasabah umuk melunasi kredit beserta bunganya waktunya sesuai dengan
perjanjian yang ditetapkannya. Bank perlu mengatur bagaimana cara nasabah untuk
mengembalikan pinjamannya. Dalam hal ini dapat dilihat dari perhitungan tentang kelancaran
kegiatan usaha nasabah (permohonan kredit) yang bersangkutan.
e. Jaminan (collateral)
Jaminan yang diminta oleh Bank kepada nasabah (pemohon kredit) adalah merupakan
tambahan untuk mengamankan Bank dalam sumber pelunasan kredit. Dalam hal ini jangan
sampai menimbulkan kredit bermasalah. Jaminan adalah merupakan hal yang diperhitungkan
oleh bank bilamana masih ada sesuatu kesaksian pada nasabah yang bersangkutan. Oleh
karena itu jaminan nasabah adalah merupakan data untuk meyakinkan dan menentukan
besarnya nilai kredit yang diberikan oleh bank.
Kebijakan pemerintah melalui bank-bank telah mengeluarkan serangkaian peraturan dalam
rangka membantu modal usaha perusahaan kecil pribumi. Untuk membantu modal usaha
tersebut pemerintah mengeluarkan KIK (Kredit Investasi Kecil) dan KMKP (Kredit Modal Kerja
Permanen). KIK adalah kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan kepada
perusahaan, kecil pribumi golongan ekonomi lemah guna membiayai barang modal (untuk
keperluan rehabilitas, modernisasi, perluasan usaha, dan pendirian proyek usaha baru). KMKP
adalah kredit yang diberikan kepada perusahaan kecil pribumi golongan ekonomi lemah untuk
membeli bahan baku, bahan pembantu, upah, dan lain sebagainya.
Adapun persyaratan untuk memperoleh kredit bank, diantaranya:
1) Pengusaha pribumi
2) Pengusaha/perusahaan golongan ekonomi lemah.
3) Mempunyai rencana usaha yang jelas.
4) Ada izin usaha/sedang dalam penyelesaian menurut ketentuan pemerintah.
5) Tidak sedang menikmati kredit dari bank lainnya.
6) Tidak termasuk pegawai negeri sipil/ABRI atau istrinya yang dilarang berusaha menurut
PP No. 6/1974.
7) Tidak termasuk daftar hitam/daftar kredit rangkap/daftar kredit macet, menurut catatan
pihak bank.
2. Cara Permohonan Kredit
Setiap pengelola usahanya yang memerlukan modal usahanya dari kredit bank dapat mengajukan
permohonannya. Adapun cara mengajukan permohonan kredit dari bank adalah sebagai berikut :
1. Diajukan kepada kantor cabang bank pelaksana.
2. Mengisi daftar isian yang formulirnya sudah disediakan kantor cabana bank pelaksana
yang bersnagkutan.
3. Memberikan keterangan yang lengkap dan benar, mengenai keadaan keuangan
perusahaan dan kegiatan usaha si pcmohon (nasabah).
4. dan lain-lain.

Dokumen-Dokumen Permohonan Kredit


Dokumen-Dokumen yang dilampirkan dalam permohonan kredit ke bank, diantaranya:
a. Akta pendirian perusahaan
b. Kartu tanda penduduk
c. SIUP, SLUP dan ANDAL
d. NPWP

46
e. Neraca dan perincian rugi laba dan aktivitas usaha
f. Proposal usaha
3. Analisis Biaya dan Pendapatan
Analisis yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara biaya (tetap dan variabel) pendapatan
dan volume kegiatan adalah analisis break over atau cost-profit-volume analysis (CPV-analysis),
dalam hal perencanaan keuntungan yang mendasarkan pada hubungan antara biaya dan
pendapatan penjualan.
Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan terdapat masalah
break over dalam perusahaan tersebut. Masalah baru muncul bila suatu perusahaan, di samping
mempunyai biaya variabel, juga mempunyai biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara keseluruhan
akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap
secara totalitas tidak mengalami perubahan, meskipun ada penambahan volume produksi.
Adapun biaya yang termasuk golongan biaya variabel adalah bahan mentah, upah buruh langsung,
komisi penjualan, sedangkan yang termasuk golongan biaya tetap pada umumnya adalah depresiasi
aktiva tetap, sewa, bunga utang, gaji pimpinan, staf, dan biaya kantor.
Karena adanya unsur variabel disebut pihak dan unsur tetap di lain pihak, maka dapat terjadi suatu
saat perusahaan dengan volume produksi tertentu menderita kerugian, karena pendapatan dari
penjualan hanya menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Pendapatan penjualan setelah
dikurangi biaya variabel merupakan bagian dari pendapatan yang tersedia untuk menutupi biaya
tetap, biasanya dinamakan contribution margin. Bila contribution margin lebih besar daripada biaya
tetap, yang berarti pendapatan dari penjualan lebih besar dari biaya total, maka perusahaan
mendapatkan keuntungan. Untuk itu, sangatlah penting bagi pimpinan untuk mengetahui berapa
pendapatan yang diperoleh dari penjualan. Apakah dapat digunakan untuk menutup biaya total atau
tidak. Apabila pendapatan dari penjualan sama dengan besarnya biaya total, maka perusahaan tidak
akan mengalami keuntungan atau menderita kerugian. Kondisi seperti ini disebut break even point.
Analisis biaya dan pendapatan melalui analisis break even point akan dibahas tersendiri.
a. Penggolongan biaya
Besarnya biaya dapat digolongkan atas sifat biaya terhadap perubahan besarnya kegiatan
produksi adalah sebagai berikut :
1) Biaya tetap (fixed cost)
a) Pengertian biaya tetap/biaya kapasitas yaitu suatu biaya yang besarnya tidak berubah
dalam batas kegiatan perusahaan tertentu. Misalnya gaji pimpinan, biaya penyusunan
biaya pemeliharaan, biaya asuransi.

b) Sifat biaya tetap


(1) Biaya tetap rata-rata per unit produksi semakin kecil jika volume produksi semakin
besar.
(2) Besarnya tetap dalam suatu volume produksi tertentu.
(3) Dibagikan kepada bagian-bagian dalam perusahaan dengan cara produksi bandingan
pemakaian kapasitas.
2) Biaya tidak tetap (variable cost)/ Biaya prestasi
a) Pengertian biaya tidak tetap yaitu biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan
perubahan kegiatan perusahaan. Misalnya bahan baku, upah langsung dan bahan
pembantu.
b) Sifat biaya tidak tetap
(1) Progresif (makin besar). Misalnya besarnya kegiatan naik 15 % sedangkan besarnya
biaya variabel naik 18 %.
(2) Degresif (makin kecil). Misalnya besarnya kegiatan naik 15 %, biaya variabel naik 12
%.
(3) Proporsional (sebanding). Misalnya besarnya kegiatan naik 15 %, biaya variabel naik
15
b. Perincian Biaya Tetap dan Biaya Variabel
1) Biaya produksi, meliputi
a) Pemakaian bahan langsung (bahan baku, bahan pembantu, bahan penunjang).
b) Upah buruh langsung

47
c) Biaya umum pabrik (upah buruh tidak langsung, perawatan pabrik, listrik, air,
penyusutan mesin dan peralatan serta gedupg pabrik, bahan-bahan operasi pabrik,
pelumas, bahan bakar, suku cadang, bahan dan alat pembersih, asuransi dan lain-
lain).
2) Biaya penjualan meliputi
a) Biaya pemasaran (gaji karyawan, penjualan, promosi, pameran, biaya komunikasi
penjualan, pos telpon telegram).
b) Komisi untuk agen
c) Biaya distribusi (gaji karyawan, angkutan gudang, tanggungan resiko rusak selama
perjalanan, asuransi, dll).
3) Biaya administrasi umum meliputi
a) Gaji (pimpinan dan karyawan)
b) Penyusutan (Gedung dan peralatan)
c) Perbekalan kantor (alat tulis kantor, kertas, dll)

c. Gambar Penggolonga Biaya

Keterangan :
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
TC = Total Cost
TR = Total Revenue
E = BEP (Break Even Point)
AEO = Daerah Rugi
EFG = Daerah Laba

4. Proyeksi Arus Kas


a. Pengertian kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki
oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Tetapi, suatu perusahaan
yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar, berarti
tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment di dalam kas
dan berarti pula. bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.
Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan
yang diperoleh lebih besar. Tetapi, biro perusahaan hanya mengejar keuntungan (rentabilitas)
tanpa memperhatikan likuiditas, akhirnya perusahaan itu dalam keadaan likuid apabila sewaktu-
waktu ada tagihan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa kas sangat berperan dalam menentukan
kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin atau terus-menerus dan ada pula yang
bersifat insidental atau tidak terus menerus. Penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada
dasarnya dapat berasal dari hal-hal berikut ini.
1) Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap.
2) Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik
perusahaan dalam bentuk kas.
3) Pengeluaran suatt tanda bukti utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta
bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
4) Adanya penurunan aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan
kas, misalnya penurunann piutang karena adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya
persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai.
5) Adanya penerimaan kas karena sews, bunga/dividen dan investasinya, sumbangan,
pengambilan kelebihan pembayaran pajak pada periode sebelumnya, dan sebagainya.
Pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut

48
a) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun panjang
serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya.
b) Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas
perusahaan oleh pihak perusahaan.
c) Pelunasan atau pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun jangka panjang.
d) Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi, yang
meliputi upah dan gaji, pembelian peralatan kantor, pembayaran sewa, bunga, premi
asuransi, advertensi, dan sebagainya.
e) Pembayaran deviden, pajak, denda-denda, dan sebagainya. Aliran masuk dan keluar
akan terjadi secara terus-menerus dalam perusahaan atau akan berlangsung
selamanya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kas minimal
Seperti halnya barang dagangan dan piutang, maka kas pun juga perlu mempunyai persediaan
minimal (safety cash balance) atau persediaan besi kas. Yang dimaksud persediaan besi kas
adalah jumlah minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat
memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu. Persediaan kas minimal ini berbeda-beda
antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.hal itu tergantung pada beberapa faktor, yaitu
antara lain seperti berikut :
1) Perimbangan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Perimbangan yang baik mengenai jumlah dan waktu antara kas masuk dengan kas keluar
mengakibatkan perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan kas yang besar, sebab
setiap pengeluaran kas akan dapat dipenuhi dari penerimaan kas.

2) Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan


Untuk menjaga likuiditas, perusahaan perlu membuat perkiraan aliran kas. Bila aliran kas
berjalan sesuai perkiraannya, maka perusahaan tersebut tidak menghadapi kesukaran
likuiditas sehingga tidak perlu menyediakan kas yang besar. Sebaliknya, bila sering terjadi
penyimpangan dari perkiraan, maka perusahaan perlu menyediakan persediaan kas yang
agak besar. Penyimpangan yang merugikan aliran kas, misalnya adanya pemogokan
tenaga kerja, banjir, angin puyuh, kredit macet; dan sebagainya.

3) Adanya hubungan yang baik dengan bank


Perusahaan yang telah berhasil membina hubungan baik dengan bank akan lebih mudah
mendapatkan kredit untuk menghadapi kesukaran finansialnya. Bagi perusahaan ini, tidak
perlu mempunyai persediaan kas yang besar.
c. Budget Kas
Budget kas adalah perkiraan posisi kas pada suatu periode tertentu yang akan datang. Dengan
menyusun budget kas, akan dapat diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit kas
atau surplus kas, sehingga perusahaan dapat merencanakan penentuan sumber dana yang
akan digunakan untuk menutup defisit tersebut. Sebaliknya, bila sebelumnya diketahui akan
terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya dapat direncanakan penggunaan
kelebihan dana tersebut secara efisien.
Pada dasarnya budget kas dibedakan dalam dua bagian :
1) Perkiraan penerimaan kas
2) Perkiraan pengeluaran kas
Contoh budget penerimaan dan pengeluaran kas selatna enam bulan pertama tahun 2004
(dalam ribuan rupiah).

Uraian Jan Feb Maret Aril Mei Juni


Perkiraan penerimaan
Hasil penjualan tunai 400 500 730 960 800 900
Penagihan piutang 400 500 760 760 660 670
Penerimaan lain 200 200 220 180 140 124

49
Jumlah penerimaan 1000 1200 1710 1900 1600 1694
Perkiraan pengeluaran
Pembelian bahan
600 600 500 550 600
mentah
Pembayaran dan upah 250 250 250 250 250
Biaya administrasi dan
200 300 200 200 250
umum
Biaya penjualan 350 350 400 400 400
Pembayaran pajak - - 100 - -
Jumlah pengeluaran 1400 1500 1450 1400 1500 1550
Surplus (defisit) (400) (300) 260 500 100 144

Dari perkiraan tersebut di atas dapat diketahui perusahaan akan dalam keadaan likuid dalam bulan
Januari dan Februari, sedangkan bulan lainnya likuiditasnya cukup baik. Untuk dapat menutup defisit
dua bulan tersebut, perusahaan perlu mengadakan transaksi finansial serta memerlukan waktu
pembayaran kredit dan pembayaran bunganya. Untuk keperluan itu, harus disusun skedul
penerimaan dan pembayaran pinjaman dan bunga. Untuk menyusun skedul tersebut diperlukan
tambahan data, antara lain :
1) penerimaan saldo akhir bulan Desember 2003 = Rp 100.000,00
2) persediaan besi kas ditutup sebesar Rp 50.000,00
3) pinjaman dari Bank X diterima pada permulaan bulan dun pembayaran bunga dilakukan
akahri bulan. Bunga ditetapkan 2% per bulan.
Berdasarkan tambahan tersebut, kita harus menentukan berapa besarnya kredit yang akan diminta
dari bank untuk Januari dan Februari. Defisit bulan Januari sebesar Rp 400.000,00. persediaan kas
ditetapkan Rp 50.000,00. permulaan Januari tersedia uang kas Rp 100.000,00, bunga kredit 2% yang
harus dibayarkan pada akhir bulan. Atas dasar data tersebut, dapat dihitung besarnya kredit yang
akan diminta, yaitu sebesar
400.000 + 50.000 - 100.000 + 2/100 X = X
X = 357.143,00
Sehingga saldo kas adalah sebesar persediaan besih kas
Adapun perhitungannya adalah :
Saldo kas permulaan Januari Rp.100,000,00
Terima pinjaman dari bank Rp.357.143,00
Jumlah kas yang tersedia Rp.457.143,00
Untuk menutup defisit Rp.400.000,00
Bunga pinjaman yang harus dibayar
Akhir Januari = 2% x Rp.357.143,00
Rp. 7.143,00
Jumlah Rp.407.143,00
Saldo kas pada akhir bulan Rp. 50.000,00

Dalam Contoh ini, misalnya ditetapkan kredit yang diminta dari Bank X untuk bulan Januari Rp.
360.000,00 dan untuk bulan Februari sebesar Rp. 330.000,00. pembayaran kembali kredit tersebut
sebagian akan dilakukan pada permulaan bulan April sebesar Rp 200.000,00 dan sisanya sebesar
Rp 490.000,00 dibayar permulaan Mei.
Dari data tersebut dapat disusun skedul permintaan dan pembayaran pinjaman dan bunga sebagai
berikut :

Uraian Jan Feb Maret April Mei Juni

Saldo kas P13 100 52,8 69 255,2 545,4 155,4


Terima kredit dari PB 360 330 - - - -

50
Membayar kembali kredit PB - - (290) (490) -
Alat likuid tersedia pada PB 460 382,8 69 55,2 55,4 155,4
Surplus (defisit) (400) (300) 200 500 100 144

Pembayaran bunga AB (7,2) (13,8) (13,81 (9,8) - -

Saldo kas AB 52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4

Keterangan :
PB : Permulaan Bulan AB : Akhir Bulan
Tahap terakhir adalah menyusun budget kas yang menggambarkan perkiraan penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan.

PT AGUNG SEJAHTERA
Budget Kas Selama 6 Bulan Pertama
Tahun 2004 (dalam ribuan rupiah)

Uraian Jan Feb Maret Aril Mei Juni


1. Saldo Kas, P13 100 52,8 69 255,2 545,4 155,4
II. Penerimaan Kas
1. Hasil Penjualan tunai 400 500 730 960 800 900
2. Penagihan piutang 400 500 650 760 660 670
3. penerimaan kredit bank 360 330 - - - -
4. penerimaan lain 200 200 220 180 140 124
Jumlah penerimaan 1360 1530 1600 1900 1600 1694
2155, 2145, 1849,
Jumlah kas keseluruhan 1460 1582,8 1669
2 4 4
III Pengeluaran Kas
1. Pembelian bahan mentah 600 600 500 550 600 600
2. Pembayaran upah 250 350 300 350 350 300
3. Biaya penjualan 200 300 200 200 250 230
4. Biaya adm. & umum 350 350 400 400 400 420
5. Pembayaran bunga 7,2 13,8 13,8 9,8 - -
6. Pembayaran pajak - - 100 - - -
7. Pembayaran utang bank - - - 200 490 -
1413, 1609,
Jumlah pengeluaran 1407,2 1513,8 1990 1550
8 8
IV. Saldo Kas AB 52,8 69 255,2 545,4 155,4 299,4

51
5. Titik Pulang Pokok (TPP) / Break Even Point (BEP)
Titik pulang pokok atau break event point (BEP) adalah titik keseimbangan antara jumlah hasil
penjualan dengan jumlah biaya produksi. Analisis break event point ini digunakan untuk mencari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume penjualan. Dengan kata lain;
analisis BEP merupakan pendekatan perencanaan keuntungan yang berorientasi pada hubungan
antara biaya dan penghasilan produksi.
Unsur-unsur dalam penghitungan analisis BEP diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Penggolongan biaya dalam perusahaan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
b. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah sebanding dengan volume /penjualan.
c. Besarnya biaya tetap tidak berubah, meskipun terdapat perubahan volume produksi.
d. Selama periode pelaksanaan analisis harga jual per unit tidak berubah.
e. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Jika perusahaan memproduksi lebih dari
satu produk, penghasilan dari penjualan masing-masing produk atau tetap konstan.
Ada beberapa cara calam penghitungan BEP. Dua diantaranya yang dikemukakan di sini :
1) Penghitungan BEP atas dasar kuantitatif (unit)
Rumus penghitungannya adalah
FC
BEP(Q)
P - VC
Keterangan :
BEP (Q) : Jumlah unit produk yang dihasilkan/dijual
FC : Fixed cost/biaya tetap
VC : Variable cost/biaya variabel
P : Price per unit/harga jual per unit

Contoh :
PT. Terang sejahtera memproduksi sepatu oleh raga :
Biaya tetap : Rp. 36.000.000,00
Biaya variabel : Rp. 4.000,00 per unit
Harga jual : Rp. 10.000,00 per unit
Berapakah BEP (Q)-nya ?
Jawab:
36.000.000,00
BEP
10.000 4.000
6.000 unit
=
Berdasarkan contoh tersebut, berarti kontribusi ke biaya tetap adalah Rp. 6.000,00 (harga
Rp 10.000,00 dikurangi biaya variabel Rp. 4.000,00). Dengan demikian, untuk menutup
biaya tetap sebesar Rp. 36.000,00 harus dapat menjual produk minimal 6.000 unit.

2) Penghitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah Rumus penghitungannya adalah :
FC
BEP (R)
VC
S
Keterangan : BEP (R) : Hasil penjualan dalam rupiah Biaya tetap fixed cost)
FC : Biaya tetap (fixed cost)
VC : Biaya variabel (variable cost) = jumlah unit x biaya per unit volume penjualan

Contoh :
PT Tengang Sejahetra memprodeksi sepatu olah raga.
Biaya tetap : Rp. 36.000.000,00
Biaya variabel : Rp. 4.000,00 per unit
1 larga jual : Rp. 10.000,00 per unit
Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit
52
Berapakah BEP (R)-nya ?
Jawab
Rp. 36.000.000,00
BEP(R)
Rp. 10.000,00 x 4.000,00
1-
Rp. 10.000,00 xRp. 10.000,00
Rp. 60.000,00

Dari contoh di atas, BEP (R) dicapai pada volume penjualan sebesar Rp. 60.000.000,00.
apabila volume penjualan tersebut dibagi dengan harga jual per unit, berarti jumlah produk
yang diiual adalah = Rp 60.000.000,00 dibagi dengan harga jual tiap unit Rp 10.000,00 =
6000 unit.
6. Laba/Rugi
Laporan laba/rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang penghasilan yang diperoleh
dari beban-beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan pada periode tertentu. Laporan
rugi/laba berisi informasi mengenai sumber dari mana penghasilan diperoleh dan beban apa yang
menjadi tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.
Penghasilan suatu perusahaan digolongkan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut :
a. Golongan usaha pokok
Penghasilan yang didapat dari kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk
perusahaan perdagangan, kegiatan utamanya adalah membeli dan menjual, sehingga
penghasilan usaha berasal dari hasil penjualan barang dagangan.
b. Dari kegiatan di luar usaha pokok
Penghasilan yang berasal dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadinya sewaktu waktu.
Misalnya usaha salon yang juga kemudian menyewakan busana nasional.
Adapun beban-beban tanggungan perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu
sebagai berikut :
1. Beban usaha
Beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok atau terjadi sehubungan
dengan usaha memperoleh penghasilan yang pokok. Dalam perusahaan, beban usaha
terdiri atas harga pokok penjualan, beban usaha penjualan, beban administrasi dan umum.
2. Beban di luar usaha
Beban yang tidak ada hubungan dengan kegiatan usaha pokok. Misalnya beban bunga
atau kerugian dari penjualan peralatan kantor yang sudah tidak dapat digunakan lagi.
Laporan rugi/laba dapat disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Single Step
Dalam bentuk ini, penghasilan usaha dan di luar usaha disusun dalam satu kelompok. Begitu
pula beban-beban usaha dan di luar usaha. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cars
mengurangi total penghasilan dengan total beban.
Bagan bentuk single step:

PT SINAR SAKTI
LAPAORAN LABA RUGI
Desember 2004
Penghasilan
Penghasilan usaha (hasil penjualan) Rp XXXXX
Penghasilan di luar usaha Rp XXXXX
Total penghasilan Rp XXXXX
Beban-beban
Harga pokok penjualan Rp XXXXX
Beban usaha RP XXXXX
Beban di luar usaha RP XXXXX (+)
Total beban Rp XXXXX
Pendapatan bersih sebelum pajak Rp XXXXX
b. Multiple step
53
Dalam buku ini, baik penghasilan maupun beban dipisah secara terperinci, antara penghasilan
dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha.

Bagan multiple step

PT SINAR SAKTI
LAPORAN LABA RUGI
Desember 2004

Penghasilan Rp.
Penjualan kotor (bruto)
XXXXX
Potongan penjualan Rp XXXXX
Retur penjualan RP XXXXX (+)
(RP XXXXX)
Penjualan bersih (netto) Rp XXXXX
Harga pokok penjualan (Rp XXXXX)
Laba kotor atas penjualan Rp XXXXX

Beban usaha
Beban penjualan Rp XXXXX
Beban administrasi dan umum RP XXXXX(+)
Total beban dari usaha Rp XXXXX
Laba bersih dari usaha Rp XXXXX

Penghasilan dan beban di luar usaha Rp XXXXX


Penghasilan Rp. XXXXX
Beban Rp. XXXXX
RP XXXXX (+/- )
Pendapatan bersih sebelum pajak Rp XXXXX

7. Net Present Value


Dana yang ada dalam perusahaan besarnya ditanamkan dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.
Penanaman dana ke dalam dua aktiva tersebut mempunyai tujuan atau harapan yang sama.
Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva lancar (persediaan barang dagangan, piutang, dan
lain-lain) adalah dengan harapan perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang telah
diinvestasikan dalam aktiva tersebut. Demikian juga bila perusahaan menginvestasikan dananya
dalam aktiva tetap, harapannya sama, yaitu ingin memperoleh kembali dana yang telah ditanamkan
dalam aktiva tetap tersebut.
Yang menjadi perbedaan adalah waktu/cepat atau lambatnya perputaran dana, yaitu invcstasi dalam
aktiva lancar diharapkan dana akan diterima kembali dalarn waktu dekat dan secara langsung
sekaligus (satu hari, satu minggu atau paling lama satu tahun). Sebaliknya, investasi dalam aktiva
tetap (mesin, gedung, kendaraan dan sebagainya) dana yang diterima kembali oleh perusahaan
secara keseluruhan dalam beberapa tahun dan kembali secara berangsur-berangsur melalui
depresiasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan, perbedaannya terletak pada soal waktu dan cara perputaran
dana yang tertanam di dalamnya. Oleh karena menanamkan dana dalam bentuk aktiva tetap
mengalami perputaran untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk aktiva tetap harus dirancang
scmatang mungkin. Hal itu dikarenakan :
a. dana yang dikeluarkan akan terikat waktu yang panjang;
b. perencanaan yang kurang tepat bisa mengakibatkan over atau under investment;
c. pengeluaran dana untuk keperluan tersebut (membeli mesin, gedung, kendaraan) biasanya
meliputi jumlah yang besar;
d. kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran dana tersebut akan mempunyai akibat
yang panjang dan berat dan tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian; perusahaan harus
jeli dalam menginvestasikan dananya dalam bentuk aktiva tetap. Untuk mengoptimalkan dana
yang ada, penting kiranya perusahaan menyusun usul-usul investasi.
54
Asal-usul investasi itu meliputi berikut ini.
a. Investasi penggantian, yaitu mengganti aktiva yang sudah rusak dengan yang baru.
b. Investasi penambahan kapasitas, misalnya menambah jumlah mesin atau pcmbukaan pabrik
baru.
c. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu menghasilkan produk baru di samping produk
yang sudah ada.
d. investasi lain-lain, misalnya investasi untuk memasang alat pemanas, alat pengatur udara (AC),
pemasangan musik.
Pada umumnya, jumlah usul investasi yang diajukan perusahaan lebih banyak daripada besarnya
dana yang tersedia. Sehubungan dengan itu, makaa perlu diadakan penilaian terhadap usukusul
investasi yang diajukan, untuk kemudian dibuat rangking atas dasar kriteria tertentu. Akhirnya,
berdasarkan ukuran yang ditetapkan, akan dipilih usul-usul proyek mana yang dapat diterima, mana
yang ditolak dan mans yang ditunda pelaksanaannya.
Ada beberapa metode penilaian proyek investasi atau metode menyusun rangking usul-usul
invcstasi. Salah satunya adalah metode net present value (NPV) atau sering disebut metode present
value (PV). Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari
aliran kas yang merupakan hasil dari investasi baru yang diharapkan atas dasar discount rate
tertentu. Kemudian, jumlah present value (PV) dari keseluruhan aliran kas masuk selama usianya
dikurangi dengan PV dari jumlah investasinya. Selisih antara PV dan aliran kas masuk dengan PV
dari pengeluaran modal dinamakan nilai sekarang neto (net present value). apabila jumlah PV dari
keseluruhan aliran kas masuk yang diharapkan lebih besar dari pada PV dari investasinya, maka
usul investasinya dapat diterima. Sebaliknya, kalau jumlah PV dari keseluruhan aliran kas masuk
lebih kecil daripada PV dari investasinya, yang ini berarti NPV-nya negatif, maka usul investasi
tersebut seharusnya ditolak.
Sebagai contoh, apabila suatu perusahaan mempunyai jumlah investasi Rp 45.000,000, discount
rare yang digunakan 10%. Aliran kas masuk yang telah dihitung selama 5 tahun = Rp 22.500,00
maka :
PV dari aliran kas = 2,487 x Rp 22.500,00 = Rp 55.958,00
PV dari invcstasi = Rp 45.000,00
Net present value = Rp 10.958,00
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan NPV positif, maka usul investasi diterima 2,487 adalah
discount factor (DF) terdapat dalam tabel.
8. Internal Rate of Return (IRR)
Metode penilaian usul-usul investasi yang lain adalah metode internal rate of return (IRR). Internal
rate of return didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dan
aliran kas masuk yang (diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari
penerimaan modal. Pada dasarnya internal rate of return harus dicari dengan trial and error dengan
cara serba coba-coba.

Pertama-tama kita menghitung PV dari aliran kas masuk suatu investasi dengan menggunakan
tingkat bunga yang kita pilih menurut kehendak kita. Kemudian, hasil perhitungan itu dibandingkan
dengan jumlah PV dari investasinya. Kalau PV dari kaa masuk lebih besar daripada PV dari
invcstasinya, kita harus menggunakan tinglcat bunga yang lebih tinggi lagi. Sebaliknya kalau PV dari
aliran kas masuk lebih kecil dari PV dari investasinya, maka kita harus menggunakan tingkat bunga
yang lebih rendah. Demikian seterusnya, sampai kita menemukan tingkat bunga yang menjadikan
PV dari aliran kas masuk sama besarnya dengan internal rate of return dari usul investasi tersebut.

Soal Evaluasi

55
1. Mengapa para wirausahawan perlu a. Biaya produksi
menyusun perencanaan keuangan ? b. Cost Production
a. Perencanaan keuangan merupakan c. Fixed Cost
alat untuk menentukan prioritas serta d. Cash Flow
mengukur keberhasilan dan e. Buku Kas
kegagalannya
b. Perencanaan keuangan merupakan 7. Biaya gaji pimpinan, biaya sewa gedung
catatan semua transaksi yang dan premi asuransi merupakan contoh dari
dilakukan perusahaan ..
c. Perencanaan keuangan merupakan a. Biaya produksi
salah satu tahap dalam perencanaan b. Biaya Administrasi Umum
usaha c. Biaya tetap
d. Perencanaan keuangan sebagai d. Biaya variable
kekuatan motivasi bagi manajemen e. Biaya semi variable
e. Perencanaan keuangan merupakan
pedoman untuk menilai kemampuan 8. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung
manajer dalam mengelola perusahaan. termasuk golongan ..
a. Biaya produksi
2. Berikut ini adalah cara-cara mengelola b. Biaya perusahaan
keuangan perusahaan c. Biaya tetap
a. Meningkatkan investasi dalam usaha d. Biaya variable
b. Meningkatkan efisiensi usaha e. Biaya semi variable
c. Memisahkan harta pribadi dengan harta
perusahaan 9. Berikut yang termasuk golongan aktiva
d. Menyimpan uang di brankas lancar adalah ..
perusahaan a. Uang kas, persediaan dan mesin
e. Menyewa bodyguard untuk menjaga b. Uang kas, surat berharga dan
keamanan persediaan
c. Persediaan, Piutang dagang dan
3. Keseluruhan dana yang diperlukan untuk bangunan
membiayai operasional perusahaan dalam d. Piutang dagang, bangunan dan tanah
jangka pendek disebut e. Hutang, modal asing dan modal sendiri
a. Modal usaha
b. Modal Investasi 10. Berikut ini termasuk biaya tetap adalah .
c. Modal Kerja a. Biaya membeli kendaraan dan biaya
d. Modal Sendiri iklan
e. Modal Asing b. Biaya bahan baku dan upah langsung
c. Biaya sewa gedung dan pembelian
4. Berikut ini merupakan fungsi dari modal bahan penolong
kerja . d. Biaya gaji pegawai dan biaya
a. Memberikan kredit jangka panjang administrasi
b. Memberikan kredit jangka pendek e. Biaya listrik, air dan telepon
c. Menutup kerugian yang mungkin akan
diderita 11. Grafik di bawah ini adalah ..
d. Membiayai ongkos pendirian usaha
e. Mempertahankan likuiditas a. Biaya tetap
b. Biaya variable naik progresif
5. Pengadaan perumahan bagi karyawan c. Biaya variable naik proporsional
perusahaan merupakan salah satu wujud d. Biaya variable naik degresif
nyata dari .. e. Biaya semi variable
a. Perencanaan keuangan
P
b. Biaya produksi
c. Biaya promosi
d. Modal Kerja
e. Modal Investasi
0 Q
6. Aliran kas masuk dan kas keluar yang
dilakukan dalam setiap transaksi
perusahaan disebut .
56
12. Dari gambar disamping diperoleh proyek suatu usaha adalah
informasi bahwa titik impasnya adalah .................................
2. Kredit berasal dari bahasa yunani yaitu,
P credere yang artinya .......................
TR 3. Pemberian kredit kepada nasabah,
a. 0 unit dikarenakan keadaan permodalan
b. 20 unit TC
nasabah yang memodali bagi asas-
c. 30 unit asas pembiayaan usahanya secara
d. 35 unit 110 sehat adalah dasar keyakinan dan
e. 110 unit 100 kepercayaan dari sudut ................
Q unit
4. Proposal usaha adalah salah satu
20 30 35 dokumen untuk..........................
5. biaya yang besarnya berubah-ubah
sebanding dengan perubahan kegiatan
13. Dari grafik nomer 24 jika kita hanya dapat perusahaan adalah .....................
menjual 33 unit maka .. 6. 3 sifat biaya tidak tetap adalah
a. Perusahaan sudah memperoleh ............................
laba 7. Komisi untuk agen termasuk dalam
b. Perusahaan menderita kerugian biaya .......................
c. Di situlah terjadi titik impas 8. Gaji (pimpinan dan karyawan) termasuk
d. Wirausahawan perlu menambah biaya ..............
modal 9. Untuk menjaga stabilitas keuangan
e. Sudah saatnya untuk mengganti maka kas pun juga perlu mempunyai
jenis usaha persediaan minimal atau dikenal
dengan istilah .............
II. Jawablah pertanyaan berikut 10. Perkiraan posisi kas pada suatu
dengan singkat dan jelas periode tertentu yang akan datang
1. Apa yang dimaksud dengan kredit ? disebut.................
2. Kepercayaan bank terhadap calon
nasabah (pemohon kredit) pada
umumnya didasarkan atas keyakinan
dan kepercayaannya di antaranya
dengan Collateral. Apa maksudnya
3. Ada beberapa syarat untuk
memperoleh kredit bank, sebutkan 4
diantaranya :
4. Dokumen-Dokumen apa saja yang
diperlukan dalam pengajuan
Permohonan Kredit
5. Sebut dan jelaskan singkat beberapa
penggolongan biaya ?
6. Sebutkan beberapa sifat biaya tetap,
jelaskan secara singkat !
7. Sebutkan beberapa sifat biaya tetap,
jelaskan secara singkat !
8. Jelaskan singkat apa yang dimaksud
dengan Break Event Point (BEP) !
9. Apa yang dimaksud dengan Laporan
Laba Rugi dalam laporan keuangan
perusahaan ?
10. Jelaskan singkat mengenai Internal
Rate of Return (IRR)

III. Isilah titik-titik dengan jawaban yang


sesuai dan benar

1. Merupakan salah satu aspek dalam


rangka evolusi usulan investasi atau
57
IV. Jodohkan Pernyataan (sebelah kiri) dengan pilihan yang sesuai pada kolom (sebelah kanan)

No Pernyataan Pilihan
1 Credere a. Capacity
2 Kejujuran dan itikad baik nasabah b. Akta pendirian perusahaan
3 Kemampuan nasabah c. Fixed Cost
4 Dokumen Permohonan Kredit d. Kas
5 Biaya tetap e. Character
6 aktiva yang paling likuid, f. persediaan kas minimal
7 Biaya Tidak Tetap g. BEP
8 persediaan besi kas h. Kredit
9 Titik pulang pokok i. NPV
10. Net Present Value j. Variable Cost

58
Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI /Genap
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.3. Menyusun Proposal Usaha
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran @ 45 menit

TUJUAN KEGIATAN BELAJAR

1. Memahami pengertian proposal usaha


2. Menunjukan manfaat proposal usaha
3. Menetapkan aspek didalam menyusun proposal usaha
4. Menetapkan sistematika penyusunan proposal uasaha

URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN PELUANG USAHA

Bagi orang yang akan membuka usaha baru perlu melakukan observasi lapangan dan banyak
bertanya tentang seluk beluk bisnis, sehingga ia akan mendapatkan banyak informasi sebelum
menentukan usaha apa yang akan dipilihnya. Sebenarnya banyak sekali peluang usaha yang ada
dan setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju, asal mau
bekerja keras, ulet dan percaya diri.
Untuk menggali peluang bisnis wirausaha harus berpikir secara positif dan kreatif, di antaranya :
a. Harus percaya diri dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Harus bertanya kepada diri sendiri.
d. Harus mendengarkan saran-saran dari orang lain.
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi.
f. Pandai berkomunikasi.
Bagi wirausahawan, pengenalan diri merupakan modal awal untuk dapat mengenali lingkungannya,
mengindera peluang usaha dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha dalam
batas resiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah. Untuk itu perlu melaksanakan
analisis SWOT. Analisis SWOT dapat dipergunakan dalam mencari peluang usaha atau untuk
kepentingan lainnya.
a. Strenght
Strenght merupakan data-data tentang kekuatan yang kita miliki. Kekuatan inilah yang kelak
menjadi sumber daya utama bagi aktivitas.
b. Weakness
Weakness adalah data-data tentang kelemahan kita. Kelemahan-kelemahan ini hendaknya
menjadi suatu hal yang kita perhitungkan sebagai faktor hambatan dari dalam yang nantinya
dapat diantisipasi.
c. Opportunity
Opportunity adalah merupakan kesempatan yang datang kepada kita. Kita harus dapat
memperhitungkan munculnya kesempatan yang kita miliki. Tanpa kesem patan ini maka semua
sumber daya yang kita miliki tidak akan bermanfaat. Kesempatan ini dapat kita cari maupun kita
munculkan.
59
d. Threat
Threat yaitu berupa ancaman-ancaman yang biasanya berupa faktor hambatan eksternal.
Semua data-data tentang ancaman atau hambatan eksternal harus kita kumpulkan untuk
mencari jalan pemecahannya atau menentukan antisipasi terhadap permasalahan tersebut.
Menurut PAUL CHARLAP ada 4 unsur dalam mamanfaatkan peluang usaha yang harus dimiliki
wirausaha agar mencapai sukses dalam pekerjaannya, yaitu :
1) Kerja keras (work hard)
2) Kerja cerdas (work smart)
3) Kegairahan (anthusiasm)
4) Pelayanan (service)
Setiap usaha pasti punya tujuan untuk memperoleh keuntungan, namun sebaliknya banyak
resiko yang harus dihadapi yang mungkin terjadi, antara lain :
1) Perubahan permintaan, misalnya selera konsumen bisa membuat menurunnya permintaan
sehingga menyebabkan kerugian.
2) Perubahan konjungtur, yaitu keadaan ekonomi yang tiak menentu.
3) Persaingan.
4) Akibat lain, seperti perubahan teknologi, peraturan, bencana alam dan sebagainya.

B. PENGERTIAN DAN MANFAAT PROPOSAL USAHA


Beberapa pengertian dari proposal usaha adalah sebagai berikut :
1. Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang menggambarkan
semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal, mengenai usaha atau proyek baru.
2. Proposal usaha adalah merupakan dokumen yang rinci, mengenai usaha baru yang sedang
direncanakan
Ada beberapa manfaat dibuatnya proposal usaha, yaitu :
1. Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dengan hasil yang nyata.
2. Membantu wirausahawan untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan
dari sudut pandang pihak lain.
3. Menyediakan alat komunikasi bagi wirausahawan untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya
kepada pihak lain secara menyeluruh.
4. Membantu wirausahawan untuk berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan di asukinya.
5. Persaingan faktor ekonomi dan analisis financial yang masuk dalam subjek proposal usaha dapat
mendekati asumsi-asumsi secara cermat, mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan dalam
usaha.

C. PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA

1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal usaha


Dalam menyusun proposal usaha, ada beberapa faktor yang harus dipertahankan, yaitu :
a. Tujuan yang realistis
b. Fleksibilitas
c. Batasan waktu
d. Dalam mempersiapkan sebuah proposal usaha, wirausahawan harus memenuhi kebutuhan
informasi bisnis yang diperlukan.
Dalam mempersiapkan sebuah proposal usaha, wirausahawan memerlukan beberapa hal, yaitu :
a. Seorang wirausahawan harus memiliki pengetahuan teknologi dan daya kreativitas, penuh
inisiatif dan inivatif.
b. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi financial.
c. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran.
d. Seorang wirausahawan harus dapat melaksanakan manajemen usaha.
e. Seorang wirausahawan harus berpengalaman dalam bidang usaha yang digelutinya.

2. Petunjuk Penyusunan Proposal Usaha


60
Proposal usaha yang baik diperlukan untuk mencari dan membina karyawan, serta untuk
mendapatkan uang guna meluaskan dan mempertahankan kesinambungan usaha.
Para wirausahawan harus dapat mengembangan KESEMPATAN PASAR dan LINGKUNGANNYA.
Menetapkan jenis usaha yang diinginkan bukan merupakan hal yang mudah. Diperlukan suatu
pertimbangan secara mantap sebelum menetapkan perencanaan usaha, terutama dalam hal
permodalan dan pengalaman dalam suatu bidang usaha.
Agar tidak mengalami kegagalan di dalam usaha, kita perlu membaca buku bisnis untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan bisnis yang dilakukan. Setelah mempunyai
keyakinan yang mantap terhadap jenis maka selanjutnya sebagai berikut :
a. Menetapkan jenis usaha yang diinginkan
b. Menetapkan aspek produk yang akan dibuat
c. Menetapkan aspek pemasaran produk
d. Menetapkan aspek tom penyaluran produk
e. Menetapkan aspek organisasi dan manajemen
f. Menetapkan aspek yuridis
g. Melaksanakan aspek administrasi
h. Mengetahui aspek sumber keuangan
i. Mempelajari aspek kebijakan pemerintah daerah
j. Mempelajari aspek amdal
3. Aspek Penyusunan proposal usaha
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penyusunan Proposal yaitu :
a. Aspek produk yang dibuat
1) Jenis barang yang dibuat
2) Banyaknya barang yang akan dibuat
b. Aspek pemasaran produk
1) Jasa atau produk yang akan dipasarkan
2) Profil para konsumen yang akan dituju
3) Potensi pasar
4) Pasar efektif yang dapat dikuasai pada saat beroperasi
5) Penetapan harga produk
6) Strategi promosi
7) Sistem penjualan
c. Aspek teknik
1) Rencana display
2) Denah lokasi usaha
3) IMB
4) Proses mempersiapkan pelayanan konsumen dan waktu
5) Kebutuhan tenaga langsung
6) Peralatan kerja, bahan baku dan bahan pembantu
d. Aspek organisasi dan manajemen
a. Jenis dan volume kegiatan
b. Sturktur organisasi
c. Hak dan wewenang pembagian pekerjaan
d. Sistem balas jasa yang akan digunakan
e. Sistem pembinaan
e. Aspek Yuridis
a. Akte pendirian perusahaan
b. AD/ART
c. Status dan pemilikan usaha
d. Surat-surat perjanjian dagang pihak ketiga
e. Bentuk bahan usaha
f. Izin usaha yang dibutuhkan
f. Aspek administrasi
a. TU dan personalia
b. Pemasaran produk
c. Pengadaan produk
61
d. Keuangan
e. Bagan arus dokumen dan arus uang
g. Aspek keuangan
a. Sumber modal
b. Modal/investasi
4. Menyusun Draf Proposal Usaha
a. Sistematika Penyusunan Proposal
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam membuat draf proposal usaha. Akan tetapi pada
dasarnya umum dengan memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Halaman Depan
2. Daftar Isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Aspendiks

b. Penjelasan Draft Penyusunan Proposal


Sebagai gambaran tentang penyusunan Proposal dapat kami jabarkan sebagai berikut :
1) Aspek umum
Aspek umum yang dapat menunjang usaha baru adalah :
a) Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya
b) Adanya dukungan dari pemerintah daerah
c) Adanya kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa
d) Adanya manfaat ekonomis untuk masyarakat setempat
e) Adanya peningkatan sosial budaya masyarakat setempat
f) Adanya sarana prasarana
2) Aspek keuntungan
Keuntungan dari usaha pada umumnya menjadi tujuan utama. Keuntungan usaha
merupakan salah satu faktor sangat menunjang di dalam mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan. Didalam mencari keuntungan, seorang wirausahawan perlu
memperimbangkan segi waktu dan pestasi modal yang tertanam didalam usahanya.
3) Aspek produksi
Dalam aspek ini perlu ditinjau teknik produksinya, apakah dapat dilaksanakan atau tidak
seorang wirausahawan harus mengetahui objek manajemen produksi yaitu :
a) Dapat menghasilkan produk dengan kualitas ditentukan
b) Dapat menghasilkan produk dengan jumlah yang sudah ditentukan.
c) Mengusahakan biaya produksi sehemat mungkin
4) Aspek pemasaran
Baik atau tidaknya, aspek pemasaran dapat ditinjau dari :
a) Daya serap pasar serta prospeknya
b) Kondisi pemasaran serta prospeknya
c) Program pemasarannya
Dalam laporan aspek pemasaran seorang wirausahawan harus dapat meyakinkan
tentang perkiraan pasar yang dapat menyerap produk yang sudah berkompetisi di pasar.
Seberapa besar daya saing produk dibanding dengan lainnya. Bagian ini, biasanya
dirasakan merupakan bagian yang paling sulit untuk disiapkan karena membutuhkan
pengetahuan mengenai pasar yang akan dimasuki.
5) Aspek keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang penting di dalam membiayai usaha
atau usulan proyek baru. Sebagai pelengkap, sebaiknya dibuat rincian harta dan neraca
permulaan. Aspek keuangan dalam proposal usaha dapat ditinjau dari :
a) Usulan investasi yang beroperasi
b) Usulan investasi dalam rangka ekspansi
62
Aspek keuangan dalam proposal usaha, dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, termasuk tiga norma laporan keuangan yaitu neraca, rugi laba dan cash flow.
6) Aspek lokasi
Di dalama spek lokasi diharuskan membuat atau mengurus IMB-nya, merencanakan ads
hubungan dengan ciri-cir usaha yang akan dibuka.
Lokasi usaha tergantung pada berbagai macam faktor, misalnya :
a) Daerah pemasaran
b) Bahan baku
c) Tenaga kerja
d) Bahan pembantu, dan sebagainya
Aspek ini biasanya diawali dengan pengembangan lokasi usaha yang baru. Kebutuhan
perlu dibicarakan pada bagian fasilitas yang dibutuhkan untuk usaha baru, misalnya :
a) Pertamanan
b) Tempat parkir
c) Pabrik
d) Gudang
e) Kantor dan sebagainya.
7) Aspek manajemen
Dalam aspek manajemen ini memperkenalkan :
a) Siapa saya = profil tim usaha
b) Posisi
c) Tanggungjawab
d) Pengalaman kerja

Ada beberapa faktor yang harus diketahui oleh investor yaitu :


a) Struktur organisasi
b) Tim Manajemen
c) Pengalaman dan kemampuan teknis tiap-tiap personil
d) Struktur kepemilikan dan kompensasi perjanjian
e) Susunan direktur, konsultan dan penasehat
8) Aspek risiko
Dalam aspek resiko ini, ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi yaitu Dampak
dan trend yang menguntungkan dalam industri
Biaya desain maupun pabrik yang melebihi kalkulasi
Pesaing-pesaing baru yang belum diperhitungkan
9) Aspek jadwal pembagian waktu
Aspek jadwal pembagian waktu berguna untuk menunjukkan kepada investor mengenai
berbagai aktivitas yang akan dilakukan wirausahawan tnenurut mingguan atau bulanan.
Perlu diperhatikan dalam penjadwalan ini adalah pentingnya kerealistisan dari
perencanaan usaha tersebut.
10) Apendiks dan bibliografi
Segmen apendiks dan bibliografi merupakan aspek terakhir yang melengkapi
perencanaan dan merupakan bagian akhir dari proposal usaha yang dibuat. Dalam bagian
apendiks itu dapat disertakan diagram data-data financial, riwayat hidup tiap-tiap anggota
ataupun informasi pustaka yang berhubungan dengan aspek-aspek lain dari rencana
yang dibuat.

c. Faktor Penunjang Isi Proposal Usaha


Faktor penunjang isi proposal usaha lainnya adalah sebagai berikut:
1) Analisis situasi persaingan
Seorang wirausahawan perlu mencari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk
menilai para pesaing potensial
Perbandingan kompetisi produk ini dapat dilakukan berdasarkan
a) Faktor harga
b) Pelayanan
c) Pemberian garansi
63
d) Dan hal lain yang berhubungan dengan prospek usaha ke masa depan
Pengetahuan tentang situasi persaingan yang ada, berguna untuk memperkirakan
seberapa besar kekuatan dan kelemahan produk yang sudah berkompetisi di pasar, juga
seberapa besar daya saing produk jika dibandingkan dengan produk lainnya.
2) Kebijaksanaan penetapan harga
Penentuan penetapan harga harus tepat, sehingga harus dapat menembus pasar,
memelihara posisi pasar dan menghasilkan keuntungan. Sistem pemasaran adalah untuk
memperhatikan kebijaksanaan harga dalam menyusun program usaha. Dalam
menentukan tingkat harga, juga harus memperhitungkan situasi harga yang berlaku di
pasaran.
3) Rencana periklanan
Untuk produk pabrik, persiapan produk dan promosi, rencan aproduk untuk show
perdagangan periklanan melalui majalah dan selebaran, serta biro periklanan harus
diperhatikan.
4) Penelitian desain dan segmen pengembangan
Penelitian desain, waktu dan pengujian khusus dijabarkan dalam aspek ini. Para investo,
perlu mengetahui status proyek dalam kaitannya dengan propotofi, pengujian
laboratorium dan jadwal penundanaannya.
5) Untuk dapat menghasilkan gambaran yang menyeluruh wirausahawan harus mempunyai
asisten teknik untuk mempersiapkan detail-detail proses usaha.
Berikut ini salah satu contoh model draf proposal usaha :

Bagian I : Pendahuluan
A. Nama dan alamat perusahaan
B. Nama dan alamat penanggung jawab
C. Informasi usaha
Bagian II : Deskripsi aspek-aspek usaha
A. Deskripsi umum usaha
B. Latar belakang industri
C. Sejarah dan latar belakang perusahaan
D. Tujuan atau potensi dan pembagian waktu
E. Keunikan produk atau pelayanan
Bagian III : Aspek pemasaran
A. Penelitian dan analisis
1. Target pasar atau konsumen
2. Ukuran dan trend pasar
3. Situasi persaingan
4. Kalkulasi/perkiraan bagian dasar
B. Rencana pemasaran
1. Strategi pasar
2. Masalah penetapan harga
3. Periklanan dan promosi
Bagian IV : Penelitian, model dan pengembangan
A. Pengembangan dan Rncana desain
B. Hasil-hasil penelitian teknologi
C. Kebutuhan asisten penelitian
D. Struktur biaya
Bagian V : Aspek pabrik
A. Analisis lokasi
B. Kebutuhan produksi (fasilitas dan peralatan)
C. Penyuplai/faktor transportasi
D. Suplai tenaga kerja
E. Data biaya pabrik
Bagian VI : Aspek manajemen
A. Tim mana
B. Struktu legal perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan
dan lain-lain.
C. Susunan direktur penasihat, konsultan dan lain-lain
64
D. Masalah-masalah yang potensial
E. Risiko dan hambatan
F. Tindakan alternative
Bagian VII: Aspek financial
A. Perkiraan financial
l. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis break evenn point
4. Biaya
Bagian VIII: Aspek jadwal pembagian waktu
A. Penentuan waktu dan tujuan
B. Batas waktu
C. Hubungan peristiwa-peristiwa
Bagian 1X : Apendiks atau bibliografi
1. Surat-surat
2. data penelitian pasar
3. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya
4. Daftar harga dari pemasok barang

SOAL EVALUASI

65
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
benar ! 7. Peluang usaha yang dapat dimanfaatkan
secara kreatif dan mampu menghasilkan
1. Peluang usaha adalah . nilai tambah adalah.
A. keuntungan dalam usaha A. memanfaatkan ban bekas dibuat aneka
B. resiko dalam usaha macam kursi
C. keputusan dalam usaha B. membuka usaha bengkel motor
D. kesempatan dalam usaha C. melanjutkan sekolah bisnis
E. bermacam-macam usaha D. membuka usaha industri boga
E. mengikuti kursus kewirausahaan
2. Untuk mencapai peluang usaha
diperlukan. 8. Di dalam analisis SWOT peluang usaha
A. modal usaha merupakan suatu .
B. perhitungan yang rumit A. tantangan
C. kerja keras dan pengorbanan B. hambatan
D. perhitungan rugi dan laba C. kestabilan
E. perencanaan yang matang D. strenght
E. opportunity
3. Selain ditentukan oleh faktor teknologi,
komunikasi dan informasi, peluang usaha 9. Dokumen yang rinci mengenai usaha baru
juga ditentukan . yang sedang direncanakan adalah ...........
A. faktor alat A. Analisa Proyek
B. faktor manajemen B. Rencana Anggaran
C. faktor modal awal C. Perusahaan
D. faktor sosial politik D. Proposal
E. faktor manusia E. Profil Usaha

4. Langkah pengembangan ide kreatif 10. Yang tercantum dalam isi proposal sebagai
berawal dari.. berikut kecuali .....
A. modal usaha A. Sejarah Perusahaan
B. daya pikir manusia B. Profil Perusahaan
C. manajemen C. Kekurangan Perusahaan
D. perencanaan usaha D. Strategi Pemasaran
E. permulaan usaha E. Informasi Usaha

5. Yang tidak termasuk peluang usaha di 11. Aspek yang perlu diperhatikan dalam
bidang jasa komersial adalah . penyusunan proposal adalah ....
A. asuransi A. Aspek komunikasi
B. konsultasi B. Aspek manajemen
C. biro jasa C. Aspek Rekomendasi
D. agen perniagaan D. Aspek Teknologi
E. perencanaan pembangunan E. Aspek Kesehatan

6. Untuk menggali peluang usaha 12. Aspek yang penting agar perusahaan tidak
wirausahawan harus berpikir positif dan merusak lingkungan adalah ....
kreatif. Yang tidak termasuk tindakan A. Aspek komunikasi
tersebut adalah . B. Aspek manajemen
A. percaya dan yakin bahwa usahanya C. Aspek teknologi
dapat dilaksanakan D. Aspek Amdal
B. menerima gagasan-gagasan baru E. Aspek Rekomendasi
dalam dunia usaha
C. mendengarkan saran-saran orang lain
D. mempunyai etos kerja yang tinggi
E. menyatakan prinsip yang diyakini
sendiri

66
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini dengan benar!

1. Setiap wirausahawan sebenarnya


mempunyai peluang (opportunity) untuk
maju, asal mau dan memiliki sikap apa saja
...............
2. Untuk menggali peluang bisnis wirausaha
harus berpikir secara positif dan kreatif.
Sebutkan !
3. Sebut dan jelaskan singkat mengenai
SWOT !
4. Definisikan pengertian Proposal Usaha ?
5. Ada beberapa manfaat dibuatnya proposal
usaha, sebutkan 2 (dua )
6. Dalam menyusun proposal usaha, ada
beberapa faktor yang harus dipertahankan.
Sebutkan !
7. Sebutkan beberapa bagian yang harus ada
dan merupakan bagian dari Sistematika
Penyusunan
8. Ada beberapa faktor yang harus diketahui
oleh investor tentang suatu perusahaan !

67
Lampiran Contoh Surat dan Form

SURAT IZIN
Nomor : 545/15390/RK Tahun 1991
Tentang
TEMPAT USAHA
Lampiran : 1. Gambar Denah
2. ........................
WALIKOTA BANDUNG

Membaca : Surat Permohonan tanggal ......................... dari ......................... dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .................. Bertempat tinggal di ............... /untuk
memperoleh/memperluas/memperpanjang Izin Tempat Usaha bagi perusahaan ...............
dengan tenaga .............. dengan nama ............................... Terletak di Bandung
.....................................
Memperhatikan : 1. Hasil Sidang Team Rekomendasi Surat Izin Usaha
tanggal .....................
2.....................................................................................................
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 (LN 1974 Nomor 38 TLN Nomor 3037 tentang
Pokok-pokok Pemerintah di Daerah.
2. Hinder Ordonnantie (LN Tahun 1926 Nomor 226) juncto LN Tahun 1940 Nomor 14 LN
Tahun 1940 Nomor 450 dan Peraturan Daerah Gangguan Bandung Tahun 1928;
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tanggal 11 Maret 1982 tentang : Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tanggal 5 Juni 1986 tentang : Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan;
5. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perdagangan dan
Koperasi;
6. Instruksi Gubernur Propinsi Jawa Barat No. 116/B,VIII, Instr/1971 tanggal 10 Agustus
1971 beserta Pedoman Pelaksanaannya;
7. Surat Keputusan Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II Bandung No. 702 Tahun
1986 tanggal 21 Mei 1986 perihal Pembentukan Team Rekomendasi Surat Izin
Tempat Usaha dan Tata Cara Pemberian Surat Izin Tempat Usaha.
8. Surat
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
....................................................................................

MENGIZINKAN
Kepada : .............................................................
Nama : .............................................................
Alamat : .............................................................
Nama Perusahaan : .............................................................
Alamat Perusahaan : .............................................................
Jenis Usaha : .............................................................
Mesin Penggerak : .............................................................

68
Berikut ini adalah contoh TDUP dan SIUP.
Contoh TDUP

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


REPUBLIK INDONESIA
KANTOR DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN/KOTA
........................................................

TANDA DAFTAR USAHA PERDAGANGAN (TDUP)


Nomor : ......................................................................

1. Nama Perusahaan : .....................................


2. Merek (milik sendiri/lisensi) : .....................................
3. Alamat Kantor Perusahaan : .....................................
4. Nama Pemilik/Penanggung Jawab : .....................................
5. Alamat Pemilik/Penanggung Jawab : .....................................
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : .....................................
7. Bidang Usaha : Barang/Jasa : .....................................
8. Nilai investasi perusahaan seluruhnya : ..................................... tidak termasuk tanah dan
bagunan tempat usaha
9. Jenis Kegiatan Usaha : .....................................
10. Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : .....................................

TDUP ini diterbitkan dengan ketentuan


Pertama : Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatan
Usaha Perdagangan.
Kedua : Pemilik/Penanggung Jawab Wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha
perdagangan setiap tahun sekah.
Ketiga : Tidak berlaku untuk kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi, kecuali telah
memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan untuk melakukan kegiatan
Perdagangan Berjangka Komoditi sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Dikeluarkan di .................................
Padatanggal ....................................
Ka. Kandep Perindustrian dan Perdagangan
...............................
Tembusan :
l. Menteri Perindustrian dan Perdagangan U.P. Sckretaris Jenderal
2. Inspektiur Jenderal Depperindag
3. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Depperindag
4. Ka. Pusdatin Depperindag
5. Ka. Kanwil Depperindag
6. Pertinggal

69
Contoh SIUP
No. 040505
Warna Putih

REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)
NO. SIUP : 0077/10-25/PK/I/1994

Nama Perusahaan : .........................................................


Alamat Perusahaan : .........................................................
No. Telp : .........................................................
No. Telex. : .........................................................
Nama Pemilik/Penanggung Jawab : ...................................................
Alamat Permilik/Penanggung Jawab :..........No............Telp..................
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ..................................................
Golongan Usaha : ...................................................
Bidang Usaha : ...................................................
Jenis kegiatan Usaha : ...................................................
Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : ...................................................

Surat lzin Usaha Perdagangan (SIUP) ini berlaku untuk melakukan kegiatan perdagangan diseluruh
Republik Indonesia selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usahanya.
Dikeluarkan di Bandung
Pada Tanggal
A.n. Menteri Perdagangan
Kepala Kantor Wlilayah Departemen
Perdagangan Propinsi Jawa Barat
Pas Photo u.b Kepala Bidang Usaha dan sarana
(3x4 cm) Perdagangan

(.....................................)
NIP.

Berikut ini adalah contoh kartu NPWP.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK BANDUNG KAREES
KARTU NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
No. Reg. : 001541-4236

NAMA : PT YUDHISTIRA
ALAMAT : JL. RANCAMAYA KM. 1
BANDUNG 40253

Kode Cabang : KepalaKantorPelayanan Pajak


NPWP : 1.2.01.409.8-424 Bandung Karees
Kasi T.U.P
KP.PDIP.4.20
70
NURHAIDA LUBIS
NIP. 060026152

CONTOH KARTU TANDA TANGAN

Nomor Rekening : Kepada


Buku Besar Bank Rakyat Indonesia
di. .................................

Bersama ini disampaikan nama dan contoh tanda tangan dari pejabat-pejabat yang diberi kuasa untuk
menandatangani atas nama kami/perusahaan kami :
Nama :
Alamat :
Dengan ketentuan khusus :
1. Nama : Tanda Tangan
Jabatan :
Tanda Pengenal :
Telepon :
2. Nama : Tanda Tangan
Jabatan :
Tanda Pengenal :
Telepon :
3. Nama : Tanda Tangan
Jabatan :
Tanda Pengenal :
Telepon :
4. Nama : Tanda Tangan
Jabatan :
Tanda Pengenal :
Telepon :
5. Nama : Tanda Tangan
Jabatan :
Tanda Pengenal :
Telepon Catatan lain-lain:

Contoh tanda tangan di atas berlaku sampai adanya pemberitahuan tertulis dari kami mengenai
perubahan atau pencabutannya.

Mengetahui/Menyetujui: ............................., 20...


Bank Rakyat Indonesia Hormat Kami

_________________

71
Bagian muka Formulir
Model G

DEPARTEMEN PERDAGANGAN
REPUBLIK INDONESIA
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
Tentang Wajib Daftar Perusahaan

Nomor Pendaftaran Berlaku s/d Tanggal

Nama Perusahaan :
Status :
Alamat :
Bandung,
Kepala Kantor Wilayah Departemen Perdagangan
Provinsi Jawa Barat
Selaku Kantor Pendaftaran Perusahaan Dati II
Yang Mewakili

(..............................................)

72
Contoh surat penawaran

PT TERANG SEJAHTERA
Jl. Pendidikan 51
Semarang

Nomor : 105/PENW/05 5 Pebruari 2005

Kepada yth.
UD SUMBER REJEKI
Jl. Slamet Riyadi
Surakarta

Dengan hormat,
Kami adalah perusahaan elektronika yang sedang berkembang. Produk terbaru kami yang mulai
akan dipasarkan adalah kulkas dengan dua pintu dengan keistimewaan berupa Hot and Cool.
Bagian atas utuk pemanas dan bagian bawah untuk pendingin.
Adapun perincian detailnya sebagai berikut :
Merk : CALLISTA
Kapasitas : 100 kg
Tipe : LX-250
Harga : Rp 1.450.000,00 / per unit
Warna : putih, merah, abu-abu, hijau, kuning gading.
Garansi : 3 tahun
Pembayaran: melalui rekening BNI No. Rek : 058123716471
Penyerahan : prangko gudang pembeli
Lain-lain :
e. Harga tersebut sudah termasuk PP dan MPO.
f. Pengiriman barang setelah 50% dibayar.
g. Kami juga melayani pembelian secara kredit.
Jika saudara setuju dengan ketentuan tersebut, kami persilahkan saudara datang ke kantor kami
setiap jam kerja atau cukup mengirim surat pesanan. Kami selalu menangani dengan senang hati.
Bersama ini puia kami lampirkan brosur. Sambil menunggu pesanan saudara, kami mengucapkan
terima kasih.
Hormat kami,
PT TERANG SEJAHTERA

Arifin
Manajer Pemasaran

Lamp : 1 (satu) lembar

73
b. Surat pesanan
Surat pesanan adalah respons atau tanggapan positif atas surat penawaran yang telah
diterima. Surat pesanan ditulis/dibuat karena adanya minat setelah membaca surat
penawaran. Isi surat pesanan adalah menyebutkan macam dan jumlah barang yang dipesan
serta kesanggupan pembayaran.

Contoh surat pesanan

UD SUMBER REJEKI
J1. Slamet Riyadi
Surakarta

Nomor : 085/PSN/DS 10 Februari 2005

Kepada PT TERANG SEJAHTERA


Jl. Pendidikan 51
Semarang

Dengan hormat,
Surat saudara tertanggal 5 Pebruari 2005 No. 105/PENW/05 hal penawaran kulkas dua
pintu beserta brosurnya telah kami terima dengan baik.
Setelah kami membaca perincian detail dan brosurnya kami merasa tertarik. Oleh sebab
itu, kami ingin memesan barang tersebut sejumlah sepuluh unit dengan perincian tiap warna
dua unit.
Sesuai dengan penawaran saudara, kami telah membayarkan 50% harga melalui
rekening BNI No. 058123715471. Sisa pembayaran akan segera kami kirimkan setelah barang
pesanan kami terima.
Atas perhatian dan pelayanan saudara yang baik kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,
UD Sumber Rejeki

Mahmud
Direktur

CONTOH DAFTAR INVENTARIS PER 1 JANUARI 1996


NERACA PER 1 JANUARI 1996 (RIBUAN RUPIAH)
AKTIVA PASIVA
Jumla
No. Keteran No. Keterangan Jumlah
h
Utang Darto di
1. Kas 450 11. 1.200
Trenggalek
2. BRI 1.765 12. Utang Agus di Ponorogo 1.500

74
Utang Prionggo di
3. Alat-alat kantor 325 13. 2.250
Surabaya
4. 15 ton beras Cianjur 4.500 14. Modal 7.940
5. 1 ton kedelai 375
6. 2 ton bawang putih 1.000
7. ton cengkeh 2.375
8. Piutang Ali di Madiun 850
Piutang Budi di
9. 35
Magetan
Piutang Sentot di
10. 900
Madiun
12.89
12.890
0

CONTOH BUKU HARIAN BULAN JANUARI 1996

Jumlah (ribuan
Tanggal Keterangan
rupiah)

Hari ini pembukaan dimulai dengan


12..890
Harta
Januari 2 4.950
Utang-utang
7.940
Modal
Januari 3 Diterima per kas, to ihan atas Sentot Madiun 150
Januari 4 Dibeli per kas (tunai), separtai kopi 100
Januari 5 Dibeli dari Salim separtai kopi 250
Januari 7 Dijual per kas (tunai), separtai kopi 400
Januari 9 Disetor ada BRI dari Kas 400
Januari Dibayar per kas, upah pekerja seminggu 10
12
Januari Dijual pada Saman separtai beras Cianjur 350
13
................ dan seterusnya ..................

75
DAFTAR PUSTAKA

1. Kewirausahaan 2 SMK, Drs Mardiyatmo; Yudhistira 2005, Jakarta

2. Modul Sekawan SMK tahun ke-2, Drs. Zaenal Muhamad dan Dra Wahyuningsih; Sekawan Cipta
Pustaka 2005, Solo

3. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil; Ir Singgih Wibowo, Ir. Murdinah, Ir Yusro Nuri Fawzya;

4. Penebar Swadaya 1995, Jakarta.

5. Pengantar Ekonomi Perusahaan; Drs. M. Manullang; Liberty 1952, Yogyakarta

6. Kewirausahaan SMK, Tingkat 1; H. Ating Tedjasutisna, MBA; Armico, 1999, Bandung.

7. Kewirausahaan SMK Tingkat 2; H. Ating Tedjasutisna, MBA, Armico, 2001, Bandung.

8. Kewirausahaan SMK Tingkat 2; H. Ating Tedjasutisna, MBA, Armico, 2002, Bandung.

76

Anda mungkin juga menyukai