Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama perusahaannya menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang
disebut sasaran.
Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan
atau secara konvensional didahului adanya analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya
perusahaan memiliki hal-hal sebagai berikut :
a. Kesempatan menghasilkan laba
b. Kedudukan pasar
c. Sumber daya manusia
d. Pengembangan usaha
e. Sumber daya keuangan
f. Sarana kerja
g. Tanggung jawab sosial.
3. Bentuk-bentuk badan usaha
Dalam memilih bentuk badan usaha harus mempertimbangkan antara lain :
Jenis usaha apa yang akan dipilih, berapa modal yang tersedia, bagaimana rencana pertambahan modal, bagaimana cara pembagian
laba, bagaimana penentuan tanggung jawab perusahaan dan berapa jangka waktu berdirinya perusahaan.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan, sedangkan perusahaan adalah satuan teknis yang
bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Badan usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan,
sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan.
a. Badan usaha menurut lapangan usahanya :
1) Badan usaha agraris
2) Badan usaha ekstraktif
3) Badan usaha industri
4) Badan udaha perdagangan
5) Badan usaha jasa
b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya :
2
b) Tidak ada batas antar amilik pribadi dengan milik perusahaan sehingga jika utang perusahaan tidak dapat dipenuhi, maka kekayaan
pribadi ikut menjadi tanggungan. Sebaliknya, kekayaan perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-utang pribadi.
2) Perusahaan Firma
Bila dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang, tenaga, sarana, keahlian, dll) dan ingin melakukan usaha yang
disepakati, maka mereka dapat membentuk firma. Setiap anggota firma dapat melakukan sendiri usahanya. Atas nama firma dan
semua keuntungan maupun kerugian menjadi tanggungan semua anggota firma.
Untuk mendirikan firma biasanya harus membuat buku akta autentik, yaitu surat yang dibuat dimuka pejabat umum yang berwenang
atau oleh pejabat umum yang berwenang misalnya notaris. Kemudian akta itu didaftarkan ke Panitera Pengadilan negeri dan dimuat
dalam Berita Negara. Dalam akta pendiriannya yang juga merupakan Anggaran Dasar (AD)nya biasanya dicantumkan cara pembagian
laba. Jika tidak, maka pembagian laba dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.
Unsur kebaikan bentuk usaha firma adalah sebagai berikut :
a) Lebih mudah mendapatkan pinjaman modal tanaman karena semua kekayaan pribadi seluruh anggota dijadikan tanggungan.
b) Anggota-anggotanya biasanya lebih saling mengenal dan mempercayai.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
a) Tidak ada batas antara harta pribadi dengan harta firma.
b) Kesalahan salah seorang anggota menjadi tanggungjawab seluruh anggota firma.
c) Jika terjadi perselisihan akan menyulitkan dan sering berakhir dengan pembubaran firma.
3) Perusahaan Komanditer (CV)
Comandditaire Vennootschap (CV) adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih. Dalam CV ada dua anggota yaitu :
a) Anggota aktif
Adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta pribadinya.
b) Anggota pasif
Adalah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan harta pribadinya hingga tidak berhak mencampuri
mengelolaan perusahaan.
Untuk mendirikan CV, diharuskan membuat suatu akta resmi di muka pejabat negara (akta notaris). Dalam akta ini dicantumkan
nama-nama anggota aktif dan nama-nama anggota pasifnya.
Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut :
a) Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi anggota aktif dapat dijadikan tanggungan.
b) Kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota
pasif.
Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi anggita pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan pengelolaannya.
b) Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan.
e) Ada kemungkinan terjadinya ketidak jujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.
4) Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri atas dua orang atau lebih dan secara formal diatur undang-undang, ruang lingkup
dan kegiatannya telah ditentukan dalam piagam yang diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikannya dibutuhkan akta
notaris dan izin dari Mentri Kehakiman setelah diterima, diumumkan dalam berita negara. Untuk pajaknya ada perhitungan tersendiri
yang akan dibicarakan dalam bab berakhir.
Unsur kebaikan PT adalah sebagai berikut :
a) Para pemegang saham tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak, jika perusahaan jatuh. Kerugiannya hanya terbatas
pada apa yang telah ditanam dalam perusahaan.
b) Saham dapat diperjualbelikan.
c) Peluang untuk mendapatkan pinjaman tambahan modal lebih besar dan kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
d) Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham yang masih berada di tangan perusahaan kepada umum.
Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :
a) Prosedur pendiriannya cukup rumit dan memerlukan biaya cukup tinggi, bahkan harus membayar pajak lebih dulu.
b) Pemegang saham kurang memperhatikan perusahaan.
5
c) Harus diadakan pertemuan-pertemuan untuk menyusun Anggaran Rumah Tangga (ART), Anggran Dasar (AD), garis-garis
kebijaksanaan dan lain-lain.
d) Jika operasi usaha (PT) akan pindah atau diperluas ke bidang operasi yang tidak tercantum dalam akta, maka harus dimintakan izin
pejabat hukum negara.
5) Perkumpulan Koperasi
Koperasi bukanlah perkumpulan modal tetapi perkumpulan orang-orang yang bertujuan untuk memajukan kepentingan material
anggotanya. Ada tiga bentuk koperasi, yaitu koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produktif.
Untuk mendirikan koperasi, harus dibuat akta yang berisi AD koperasi, kemudian disahkan pejabat koperasi atas kuasa Menteri
Koperasi. Selanjutnya akta didaftarkan di kantor pejabat koperasi, dan tanggal pendaftaran adalah tanggal resmi berdirinya.
Berdasarkan koperasi ini oleh pejabat koperasi diumumkan dalam berita negara.
Salah satu keuntungan penting dalam koperasi adalah adanya fasilitas-fasilitas tertentu dari pemerintah, seperti misalnya bebas dari
beberapa macam pajak dan sebagainya. Sedangkan kelemahannya yaitu jalannya koperasi lebih bergantung pada kejujuran dan
kreatifitas pengurusnya, dan keanggotaan-anggotanya tidak dapat diperjual belikan.
4. Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab maka bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai
berikut :
1) Organisasi garis/lini
Organisasi ini diciptakan oleh HENRY FAYOL. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada
bawahan, pertanggung jawaban dari bawahan secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Organisasi yang
memakai struktur ini adalah organisasi yang kecil, jumlah karyawannya sedikit, spedialisasi kerja masih sederhana.
Ciri-ciri :
(1) kesatuan perintah terjamin,
(2) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan,
(3) organisasi tergantung pada satu pimpinan
Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko/warung terdekat, contohnya es krim,
rokok, sabun, gula, permen, dan sebagainya.
c) Specialitygoods
Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di toko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam
tangan mewah, permata, dan sebagainya.
d) Unsought goods
Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, misalnya ensilopedia.
3) Kualitas produk/jasa
Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya sebagai pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat
suatu produk umumnya diukur dengan kegunaan optimal dan keputusan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari produk
tersebut.
4. Merancang Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik penciptaan faedah baru dari suatu produk. Seorang wirausahawan di
dalam melaksanakan proses produksi sebelumnya harus menentukan dengan jelas ciri-ciri, syarat-syarat dan faktor perencanaan
operasi produksi. Hal ini sangat penting agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan tujuanperusahaan untuk mendapatkan
laba pun berhasil.
a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi
1) Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan pada masa-masa mendatang.
2) Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu.
3) Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan
sebagainya.
4) Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan kegiatan bagian lain.
5) Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk, kualitas produk, warna produk, ukuran produk,
bentuk produk, dan sebagainya.
b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi
10
Mengenai sistem pencatatan, ada dua sistem yang bisa dikemukakan di sini.
a. Pencatatan secara terus-menerus (perpectual system)
11
Cara pencatatan yang dilakukan secara terus menerus. Dasar dari sistem ini adalah mencatat semua penambahan dan pengurangan
dengan cara yang sama seperti pencatatan kas, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi
yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan dalam buku pembantu (subsidiary ledger).
b. Pencatatan secara periodik (periodiec system)
Cara pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya mingguan, bulanan atau semester.
Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :
a. First-in, First-out (FIFO)
Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
b. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling akhir, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c. Average Cost (AC)
Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.
6. Menghitung Kebutuhan dan Persediaan Bahan Baku
Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi, yaitu seperti berikut ini.
1) Metode FIFO (first-in First-out)
Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai dalam proses produksi.
Contoh : data mengenai bahan baku PT. Sinar Surya selama dua minggu pertama bulan Mei 2004 adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,00
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 8.400.000,00
15.000 kg : Rp. 16.400.000,00
12
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat sebesar Rp. 16.400.000,00
2) Metode LIFO (Last-in First-out)
Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses produksi. Contoh :
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 :Rp. 14.400.000,00
3.000 kg @ Rp. 1.000.00 : Rp. 3.000.000,00
15.000 kg : Rp. 17.400.000,00
Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar Rp. 17.400.000,00
3) Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per
satuan. Contoh :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000.00
20.000 kg : Rp. 22.400.000,00
Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,00 : 20.000,00 = Rp. 1. 120,00
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp 1.120,00 = Rp 16.800.000,00
Dengan demikian, bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00
c. Pencatatan bahan baku
Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan pemakaian bahan baku dalam proses produksi. Sistem
pencatatan bahan baku menggunakan cara-cara berikut ini.
1) Pencatatan sistem fisik (periodik)
Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah
lebih dahulu dihitung harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan, tidak ada
pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
13
Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
1. menganalisa peluang dan resiko usaha
2. mengidentifikasi Kegagalan dan keberhasilan wirausaha
1. Peluang Usaha
Pengertian peluang usaha
a.
Kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya diambil / dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan untuk mendapatkan
keuntungan
b.
Target usaha yang didalamnya terdapat keinginan dan kebutuhan yang akan dipenuhi atau dipuaskan seseorang atau kelompok
14
Dalam proses menemukan peluang usaha , ada dua tahapan yang harus kita ketahui yaitu :
Tahapan mempersiapkan diri menjadi seorang wirausaha .
Dalam tahapan mempersiapkan diri terdiri dari 4 tahapan penting ,yakni :
1) Mengenal diri sendiri
2) Mempelajari peluang dengan cara berpikir kreatif
3) Menganalisis dan memanfaatkan inspirasi usaha untuk dijadikan alternatif alternatif peluang usaha
4) Mengubah dan menentukan alternatf alternatif peluang menjadi sebuah usaha
b) Tahapan merencanakan usaha .
Dalam tahap ini wirausaha diharapkan mampu untuk memahami dan mengetahui :
1) Perencanaan usaha
2) Konsep dan aspek manajemen usaha
3) Hal-hal tentang pengetahuan kewirausahaan.
Peluang dalam bahasa Inggris adalah Opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen dan
menjadi ilham ( ide /inspirasi ) bagi seseorang. Inspirasi muncul dari mana saja dan kapan saja , hal ini dipengaruhi faktor-faktor
berikut :
1. Faktor Internal : Faktor yang berasal dari dalam diri sesorang :
Pengetahuan yang dimiliki
Pengalaman yang dimiliki individu
Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu
2. Faktor eksternal : hal-hal yang dihadapi seseorang :
Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
Kebutuhan yang belum terpenuhi
Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
15
Dalam dunia usaha seorang wirausaha hendaklah memahami, mengerti dan memperhatikan peluang usaha yang ada disekitar
lingkungannya denagan cara :
1. Menangkap peluang usaha :
Untuk menangkap peluang usaha perlu kerja
keras , pengorbanan dan keberanian mengambil resiko .
Kunci
keberhasil
menangkap
peluang
usaha
akan diidentifikasikan
oleh
pengalaman,
pendekatan terhadap manusia, teknologi, komunikasi dan
informasi.
1)
2)
3)
4)
5)
6. Tenaga kerja
7. perawatan alat
8. administrasi dan pembukuan
9. Penelitian dan pengembangan
usaha
3) Enthusiaasn ( kegairahan )
4) Service ( pelayanan )
2. Mengumpulkan Informasi Dalam Peluang Usaha
Pentingnya informasi dalam peluang usaha :
1) Menggali peluang usaha
2) Menyusun konsep usaha yang tepat
3) Menciptakan nilai tambah dan menguntung.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mencari peluang usaha :
Dalam mencari dan mennyusun informasi pemanfaatan peluang usaha, wirausahawa memerlukan informasi tentang:
1.
Perluasan kompetisi dalam usaha
2.
Pembuatan produk/jasa yang diminati
konsumen
3.
Pemasaran produk
4.
Masalah ketenagakerjaan
Evaluasi
1.
2.
3.
4.
5.
5.
6.
7.
8.
18