Anda di halaman 1dari 22

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

1. Pertimbangan Dalam Memilih Bentuk Perusahaan

a. Jenis usaha yang akan dilaksanakan (jasa,


industri,perdagangan, dsb)
b. Jumlah modal usaha dan kemungkinan untuk
menambah modal
c. Rencana pembagian laba
d.Penentuan tanggung jawab perusahaan
e. Penanggungan resiko yang akan dihadapi
f. Prinsip-prinsip pengawasan yang akan digunakan
g. Jangka waktu berdirinya perusahaan
2. Karakteristik Perusahaan di
Indonesia
a. Unit ekonomi yang dikenal di
Indonesia ada 3, yaitu
sektor usaha Negara, Swasta
dan Koperasi
1). Sektor Usaha Negara meliputi :
 
a). Perseroan (Pesero)
Tujuan : Memperoleh laba maksimal
Kekayaan : Dipisah dengan pemilik modal
lain, sehingga swasta bisa masuk
Modal : Sebagian besar milik Pemerintah
Karyawan : swasta biasa
Contoh : PT. Telkom, PT Indosat, PT
Pertamina
b). Perusahaan Umum (Perum)
Tujuan : Memperoleh laba dan Public
Services
Kekayaan : Dipisah dengan pemilik
modal lain
Modal : Sebagian besar milik
Pemerintah
Karyawan : pegawai negeri/ semi swasta
Contoh : PAM, PLN
c). Perusahaan Jawatan
Tujuan : Public Services dan
Efisiensi
Kekayaan : Milik Negara, swasta
belum bisa masuk
Modal : Semua milik Pemerintah
Karyawan : pegawai negeri
Contoh : PT. KAI
d). Perusahaan Daerah (PD)
Tujuan : Laba untuk pembangunan
daerah
Kekayaan : Dipisah dengan kekayaan
negara, dan swasta belum bisa
masuk
Modal : Semua milik Pemerintah
Daerah
Karyawan : pegawai negeri
2) Sektor Swasta meliputi :
 
a). Perusahaan Perseorangan
Pimpinan : Dipimpin oleh seorang yang bertanggung

jawab terhadap semua aktivitas dan resiko


perusahaan
Modal : Dari pemilik perusahaan/ perorangan
Tanggung jawab : Tidak terbatas
Keuntungan : milik pemilik perorangan
Kerahasiahan : Terjamin
Kekayaan : Tidak ada pemisahan kekayaan
perusahaan dan kekayaan pribadi pemilik
Pendirian : mudah
b). Persekutuan Firma
Pimpinan : Dipimpin oleh seorang anggota
Persekutuan
Modal : Dari para pendiri sekutu
Tanggung jawab : Tidak terbatas
Keuntungan : Dibagi diantara anggota
sekutu
Kerahasiahan : Terjamin
Kekayaan : Dibagi diantara anggota sekutu.
Masing-masing bertanggung jawab terhadap
harta pribadi
Pendirian : agak mudah
c). Perusahaan Komanditer
Pimpinan : Sama dengan Firma
Modal : Sama dengan Firma, tapi anggota
komanditer lebih banyak dibanding sekutu
Firma
Tanggung jawab : Tidak terbatas, tapi untuk
sekutu non aktif, terbatas
Keuntungan : Dibagi menurut proporsi
modalnya
Kerahasiahan : Agak Terjamin
Kekayaan : Sama dengan Firma
Pendirian : Agak mudah
d). Perseroan Terbatas
Pimpinan : Dipilih melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
Modal : Dari Para pemegang Saham
Tanggung jawab : Terbatas sebesar modal yang
disetor
Keuntungan : Berupa Dividen, berdasarkan jumlah
lembar saham yang dimiliki
Kerahasiahan : Terjamin
Kekayaan : Ada pemisahan kekayaan perusahaan
dengan kekayaan para pemegang saham
Pendirian : Lebih Sulit
3). Sektor Koperasi
 
Koperasi merupakan suatu kumpulan
orang-orang atau badan-badan yang
memberikan kebebasan masuk dan keluar
sebagai anggota, dengan bekerjasama
secara kekeluargaan, menjalankan usaha
untuk mempertingi kesejahteraan para
anggotanya.
a). Unsur-unsur Koperasi :
Berazaskan kekeluargaan dan
gotong royong
Bertujuan mensejahterakan anggota
Pembagian keuntungan berdasarkan
keseimbangan jasa
Kekuasaan tertinggi ada pada rapat
anggota
b). Jenis Koperasi
Menurut fungsinya : Koperasi Produksi, Koperasi
Konsumsi, dan Koperasi Simpan Pinjam.
Menurut Luas daerahnya :
Koperasi Primer = adalah unit Koperasi terkecil
dengan wilayah yang kecil pula.
Koperasi Pusat = terdiri dari 5 Koperasi Primer
yang berbadan hukum.
Gabungan Koperasi = terdiri dari 3 Koperasi Pusat.
Induk Koperasi = terdiri dari 3 Gabungan Koperasi
(Seluruh Indonesia)
4). Prosedur mendirikan perusahaan
 
a). Memohon akte notaris
(PT,CV,Perorangan)
b). Di daftarkan ke Dinas Perekonomian dan
Perindutrian
c). Di daftarkan ke Kanwil Perindustrian dan
Perdagangan
d). Di Sahkan Menteri Kehakiman
e). Di daftarkan ke Pengadilan Negeri
5). Persyaratan Umum
 
a). Nama Penghadap/Pemohon
b). Alamat
c). Nama Perusahaan
d). Alamat Perusahaan
e). Maksud dan Tujuan Perusahaan
f). Modal yang akan digunakan
g). Surat-surat Saham
h). Kepemilikan Saham
i). Kewajiban para Komisaris
j). Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
k). Keuntungan
l). Likuidasi
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN YANG LAIN
 
A. Joint Venture (Patungan)
 
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berasal dari beberapa negara untuk mencapai
konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih kuat.
 
B. Trust
 
Yaitu gabungan dari beberapa perusahaan (merger)menjadi satu,
dan masing-masing perusahaan yang bergabung telah
meleburkan diri (mengadakan fusi), sehingga menjadi besar.
C. Holding Company
 
Suatu perusahaan yang kuat finansialnya membeli
saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi
pengambilalihan (Akuisisi) kekuasaan dan kekayaan
dari suatu perusahaan ke Holding Company
 
D. Syndicat
 
Yaitu suatu kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan proyek khusus dibawah satu
perjanjian.
E. Kartel
 
Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa
perusahaan sejenis dibawah suatu perjanjian
tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri
sendiri, mempunyai kedudukan sama, dan setiap
waktu dapat menbatalkan perjanjian yang telah
dibuat.
Jenis Kartel :
1. Kartel Daerah 4. Kartel Harga
2. Kartel Produksi 5. Kartel Pembagian Laba
3. Kartel Kondisi
F. Yayasan
 
Tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan untuk
usaha-usaha yang bersifat sosial. Kekayaannya terpisah dari masing-
masing anggota. Contoh yayasan Rumah sakit, Panti Asuhan,
Sekolah, dsb
 
G. Perusahaan Asuransi
 
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri pada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tidak tertentu. (Pasal 246 Kitab Undang-
Undang Hukum Perniagaan)
Asuransi Jiwa
Asuransi harta
Asuransi kerusakan barang
Asuransi Tanggung jawab
Asuransi kesehatan
Asuransi Jaminan
 
H. Leasing (Sewa Guna Usaha)
 
Adalah suatu kegiatan usaha pembiayaan barang-barang modal
yang digunakan oleh penyewa guna usaha (leasee) selama
jangka waktu tertentu yang memungkinkan pihak leasee untuk
membayar imbalan atas penggunaan barang modal dengan
menggunakan dana yang berasal dari pendapatan barang modal
yang bersangkutan.
Jenis Perjanjian berdasarkan status barang modal
 
a. Direct Finance Lease
Yaitu kesepakatan antara perusahaan sewa guna
usaha (lessor) untuk membiayai barang modal yang
dibutuhkan oleh penyewa guna usaha (Leasee)
 
b. Sales and Leaseback
Yaitu kesepakatan antara pihak lessor untuk
membiayai barang modal yang telah dibeli atau
sebelumnya telah dimiliki oleh pihak leasee.
THANK YOU SO MUCH

Herry Krisnandi

Anda mungkin juga menyukai