BAB I
PENDAHULUAN
suatu
Biaya
produksi
merupakan
sumber
ekonomi
dalam
upaya
laut mempergunakan Kapal MT. Bumegah dan angkutan darat adalah mobil-mobil
tangki milik PT. Karya Ilham Masa.
Perusahaan manufaktur bergerak di bidang usaha pelayaran kapal milik
sendiri maupun sewa. Perusahaan juga berperan sebagai keagenan umum dan
komisi dari perusahaan-perusahaan yang sama atau sejenisnya baik dalam negeri
maupun luar negeri. Perusahaan manufaktur
mempunyai empat kapal milik sendiri yaitu : MT. Pelita Laut (Motor Tanker), MT.
Pelita Energi (Motor Tanker), MT. Pelita Andalas (Motor Tanker), MT. Pelita
Samudera (Motor Tanker). Kapal lain yang tetap dioperasikan oleh Perusahaan
manufaktur adalah MT. Bumeugah yang mulai Bulan Mei tahun 2000 beroperasi
untuk melayani angkutan BBM milik PT. Kiani Kertas dari Pulau Sambu ke
Sungai Brau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.
Pada kenyataannya, tidak semua teori yang telah dipaparkan diatas sejalan
dengan kenyataan yang ada, seperti yang terjadi dalam perkembangan perusahaan
Perusahaan manufaktur. Adapun besarnya penjualan, biaya produksi dan laba
bersih pada Perusahaan manufaktur periode 2009 hingga 201 adalah sebagai
berikut:
Tabel I.1
Data Biaya produksi, Penjualan dan Laba bersih Pada Perusahaan
Manufaktur
Perusahaan
Penjualan
Tahun
Biaya produksi
Laba bersih
BRPT
16965228
2010
15849592
-738851
BUDI
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
9193902
22067143
29833008
22835549
1,881,605
2,187,683
2,091,870
9354195
22192872
30908081
23871260
2,124,381
2,503,984
2,295,369
-368239
-1195164
-254443
9201
46,847
62,965
5,084
2013
2,261,231
2014
1621541
DPNS
2010
71,893
2011
91,187
2012
109,577
2013
103,602
2014
123088
EKAD
2010
184,846
2011
246,909
2012
284,653
2013
302,324
2014
181151
ETWA
2010
749,137
2011
797,292
2012
526,221
2013
1,027,225
2014
19558
INCI
2010
41,870
2011
45,233
2012
55,841
2013
63,381
2014
41364
Sumber : Perusahaan manufaktur (2015)
2,568,954
1824820
97,284
121,168
146,691
131,333
99509
254,276
328,460
385,037
418,669
383265
810,859
904,236
601,772
1,206,066
860593
48,454
50,278
64,628
81,244
81341
42,886
45297
14,034
-6,642
20,609
66,813
11915
26,213
26,149
36,198
39,451
36245
38,160
72,961
29,663
7,911
-16341
-20,559
-17,170
4,444
10,332
6594
Dari tabel I.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai laba bersih dan
mengalami kerugian pada beberapa tahun. Hal ini akan berdampak pada kondisi
perusahaan akan mengalami kekurangan dalam pembayaran bunga dividen dan
pajak pemerintah perusahaan yang mengalami kerugian akan menyebabkan
ketidakefisienan organisasi dalam menjalankan operasional perusahaan. Hal ini
seperti pernyataan bahwa Laba yang dicapai merupakan pengukur penting efisien
dan efektivitas organisasi (R.A Supriyono 2000:330).
Demikian juga halnya dengan penjualan pada beberapa tahun perusahaan
mengalami penurunan nilai penjualan sementara teori semakin tinggi penjualan
berarti semakin efektif penggunaan penjualan tersebut. penjualan yang efektif
sangatlah penting bagi perusahaan karena dapat meningkatkan tingkat laba yang
dihasilkan suatu perusahaan (Mamduh M Hanafi 2003: 83).
Pada data diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai penjualan
yang tidak diikuti oleh penurunan nilai laba sementara teori menyatakan bagi
perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi kecenderungan perusahaan lebih
konsisten dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
yang tingkat penjualannya rendah (Munawir 2002:64).
Pada tabel I.1 dapat dilihat terjadinya penurunan nilai biaya sementara
nilai laba bersih mengalami kenaikan sementara menurut Munawir (2002:60)
tingginya biaya operasi akan membuat peningkatan laba turun begitu juga jika
nilai biaya operasi rendah peningkatan laba akan naik.
Pada penelitian Mufida (2012) yang berjudul analisis pengaruh penjualan
bersih terhadap laba kotor pada PT. Nippon Indosari Corporindo dengan hasil
penelitian penjualan kotor memiliki pengaruh terhadap laba kotor.
Penelitian yang dilakukan oleh Refna (2011) yang berjudul analisis
pengaruh penjualan bersih terhadap laba kotor pada PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk dengan hasil penelitian penjualan kotor memiliki pengaruh terhadap laba
kotor.
Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai Analisis Biaya produksi Dan Penjualan Dalam Meningkatkan
Laba Bersih Pada Perusahaan manufaktur.
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terjadi penurunan dan kerugian nilai laba bersih dari tahun 2010-2012 pada
Perusahaan manufaktur Medan
2. Terjadi penurunan nilai penjualan tahun 2010 - 2012 pada Perusahaan
manufaktur Medan.
3. Penurunan nilai penjualan diikuti dengan laba bersih yang mengalami
peningkatan pada Perusahaan manufaktur Medan.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana biaya produksi dan penjualan dalam meningkatkan laba bersih
pada Perusahaan manufaktur Medan?
2. Faktor apa yang menyebabkan laba bersih mengalami penurunan dan
merugi?
3. Faktor apa yang menyebabkan penjualan mengalami penurunan?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk menganalisis biaya produksi dan penjualan dalam meningkatkan
laba pada Perusahaan manufaktur Medan
2. Untuk menganalisis faktor yang menyebabkan laba mengalami penurunan
dan merugi
3. Untuk menganalisis faktor yang menyebabkan penjualan mengalami
penurunan
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
Bagi pihak lain sebagai bahan referensi bagi peneliti lain sehubungan
dengan analisis penjualan bersih dalam meningkatkan laba bersih.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoritis
1. Laba
1.1. Pengertian Laba
Sedangkan
menurut
Henry
Simamora
(2002:
45)
Laba
adalah
10
3. Laba Bersih
Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana untuk
mencarinya laba operasi bertambah penjualan lain-lain dikurangi oleh beban
lain-lain.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
atau lebih dikenal dengan laba atau rugi adalah sebagai indikator efesiensi
penggunaan dana yang digunakan sebagai dasar untuk pengukuran penentuan
pengendalian motivasi prestasi manajemen dan sebagai dasar kenaikan
kemakmuran serta dasar pembagian deviden untuk para investor yang
menanamkan modalnya pada perusahaan.
2. Laba bersih
2.1. Pengertian Laba bersih
Laba merupakan selisih antara penjualan dengan beban sehingga laba
dapat mengukur masukan (dalam bentuk beban yang diukur dengan biaya) dan
keluaran (dalam bentuk penjualan yang diperoleh). Hal ini seperti pernyataan
11
bahwa Laba yang dicapai merupakan pengukur penting efisien dan efektivitas
organisasi (R.A Supriyono 2000:330).
Pencapaian laba bersih adalah tercapainya target laba bersih yang
maksimal dengan menunjukkan adanya penjualan yang lebih tinggi daripada
harga pokok penjualan (Iyan Rohaeni 2004:15).
Laba bersih merupakan hasil dari penjualan bersih dikurangi dengan harga
pokok penjualan hal ini sejalan dengan kutipan dari Soemarso (2001.234) Laba
bersih (gross profit) adalah penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan.
Menurut Ahmad Belkaoli (2003: 244) Laba bersih atas penjualan
merupakan selisih dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan . Laba ini
dinamakan laba bersih hasil penjualan bersih sebelum dikurangi dengan beban
operasi lainnya untuk periode tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya atau
masukan atau input akan menunjukkan ukuran pencapaian laba bersih apabila
setelah jumlah penjualan diketahui sebagai salah satu faktor yang menentukan
nilai laba bersih suatu perusahaan.
\
12
13
14
15
diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau
jasa dari pihak penjual ke pembeli.
IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan Penjualan barang
meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli dimana penjual
menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah
uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
3.2 Tujuan Penjualan
Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting
karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang
dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu
Swastha (2005;404) yaitu:
1. Mencapai volume penjualan tertentu.
2. Mendapat laba tertentu.
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum
perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan
mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya dan menunjang
pertumbuhan suatu perusahaan.
3.3 Faktor-Faktor Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor tertentu yang dapat
meningkatkan aktivitas perusahaan oleh karena itu manajer penjualan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan.
16
b.
c.
2) Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok penbelian atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
3) Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut
barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya.
4) Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar biasanya masalah penjual ini ditangani oleh
bagian tersendiri yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang
yang ahli dibidang penjualan.
5) Faktor-Faktor Lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan peragaan kampanye dan pemberian
hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya
faktor-faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang
sama
17
Desi
Adhariani
(2008:35)
memberikan
definisi
yang
membedakan biaya operasi adalah Biaya operasi langsung adalah suatu objek
18
biaya terkait dengan suatu objek biaya dan dapat dilacak ke objek biaya tertentu
dengan cara yang layak secara ekonomis (biaya-efektivitas). Sedangkan biaya
operasi tidak langsung didefinisikan sebagai Biaya operasi tidak langsung adalah
suatu objek biaya berkaitan dengan suatu objek biaya namun tidak dapat dilacak
ke objek biaya tertentu dengan cara yang layak secara ekonomis (biayaefektifitas).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan selama aktivitas pokok perusahaan
untuk melihat apakah penggunaan biaya operasi efektif dan efisien atau tidak yang
sesuai dengan rencana maka dibutuhkan alat pengendalian biaya yang mendukung
usaha untuk menghasilkan produk tersebut.
19
20
Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variable. Jumlah biaya
variable tergantung pada volume penjualan atau proses produksi jadi mengikuti
peningkatan atau penurunannya. Sedangkan biaya tetap selalu konstan meskipun
volume penjualan produksi meningkat atau turun.Singkatnya biaya produksi
merupakan biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan atau operasi perusahaan
tetap berjalan.
Unsur-unsur biaya produksi yang biasa terdapat pada suatu perusahaan dagang
dan jasa adalah:
1. Biaya tenaga kerja gaji komisi bonus tunjangan dan lain-lain
2. Biaya administrasi dan umum
3. Biaya promosi
4. Biaya asuransi
5. Biaya pemeliharaan gedung mesin kendaraan dan peralatan
5. Penelitian Terdahulu
Adapun tinjauan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
N
o
Peneliti
Mufida
Warni
(2012)
Judul
Analisis Pengaruh
Penjualan Bersih
Terhadap Laba bersih
Pt.
Nippon
Indosari
Corpindo Tbk (Sari Roti)
Rafiand Analisis
Laba
i Nazar Berdasarkan Penjualan
(2013)
Tunai Dan Penjualan
Kredit Pada Kantor
Pusat
Pt
Columbus
Megah Sentrasarana Di
Berau
Variabel
Hasil Penelitian
Penjualan
Laba bersih
Laba
Penjualan
Tunai
Penjualan
Kredit
21
Yuke
(2011)
Sukma
Devi
Karno
(2012)
Analisis
Pengendalian
Biaya Produksi Dan
Pengaruhnya Terhadap
Laba Pabrik
Pengilngan (PP) Srikandi
Palembang
Analisis Penjualan Dan
Biaya produksi Dalam
Meningkatkan
Laba
Bersih
Biaya
Produksi
Pengendalian
Biaya
Penjualan
Biaya
produksi
Laba Bersih
B. Kerangka Berpikir
Mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan diperlukan
laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode tertentu. Laporan keuangan
tersebut dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan
tugas-tugas yang diberikan kepada manajer. Laporan keuangan yang dimaksud
berupa laporan
menghasilkan laba yang telah terjadi pada periode tertentu kemudian laporan
keuangan tersebut dianalisis
perusahaan.
Bila perusahaan dapat menekan biaya operasi maka perusahaan akan dapat
meningkatkan laba demikian juga sebaliknya bila terjadi pemborosan biaya akan
mengakibatkan menurunnya laba.
Aktivitas penjualan merupakan penjualan utama perusahaan karena jika
aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara
langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran
penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan penjualan pun akan berkurang.
22
Laporan Keuangan
Penjualan
Biaya produksi
Laba/Rugi
23
Gambar II.1
Kerangka Konseptual
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif adalah
mengumpulkan mengklasifikasikan menganalisa serta menginterpretasikan data
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan
membandingkan
B. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Biaya produksi
Biaya operasi atau biaya produksi adalah biaya berkaitan langsung dengan
pelaksanaan operasional perusahaan sehari-hari. Biaya produksi diambil
dari laporan laba rugi tahun 2010-2015.
2. Penjualan
24
Kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa
dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi
tersebut. Penjualan diambil dari laporan laba rugi tahun 2010-2015
3. Laba bersih
Laba bersih adalah selisih penjualan atas beban operasional. Alat ukurnya
24
Mei
Juni
Juli
Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.Pengajuan judul
2.Pembuatan Proposal
3. Bimbingan
Proposal
4. Seminar Proposal
5. Pengumpulan Data
6. Bimbingan Skripsi
7. Sidang Meja Hijau
D. Populasi dan Sampel
25
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek, yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2004 : 72). Populasi
dalam penelitian ini adalah 136 perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2015 (terlampir).
2. Sampel penelitian
Menurut Sugiyono (2008 : 116) : sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karekteristik yang dimilkki oleh populasi tersebut. Jadi sampel merupakan
sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambeil untuk
keperluan penelitian. Metode pengambilan
26
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Ang Robert.2007.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff
Indonesia.
Amstrong Gary & Philip Kotler. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid
1 Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Bambang Riyanto. 2009. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan (edisi
keempat). Yogyakarta : BPFE UGM.
Basu Swastha dan Irawan. 2000. Manajemen Keuangan Modern. (Edisi kedua).
cetakan ke sebelas. Yogyakarta : Liberty Offset.
Bodie Kane Marcus. 2002. Investment. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat
Brealey Richard A Stewart C. Myers dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Fabozzi Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat
Husein Umar 2004 Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta
Raja Grafindo Persada.
Imam Ghozali 2002 Metode Penelitian Bisnis. Edisi Enam Bandung CV. Alfabeta.
James C.Horne 2004. Akuntansi Lanjutan 2. Penerbit PT. Raja Grafindo. Jakarta
Jopie Jusuf. 2006. Analisis Kredit untuk Account Officer Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Kasmir 2008. Analisis Laporan Keuangan Edisi pertama PT RajaGrafindo
Persada Jakarta.
Mufida Warni (2012) Analisis Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba bersih
Pt. Nippon Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti). Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
29
Refda Dwiyana (2011) Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba bersih Pada
PT. Indofood Sukse Makmur Tbk. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Munawir S. 2007. Analisa Laporan Keuangan Yogyakarta : Liberty
Sugiyono 2004. Metodologi Penelitian BisnisCetakan Kesembilan CV Alfabeta
Bandung
Warsono.2003.Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 1Edisi ketigaCetakan
Pertama.BAPFE-Yogyakarta
Wild John 2005. General Accounting. Translation. Penerbit Penada Media Group.
Jakarta