○ Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
○ Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh
tempo,
○ Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).
● DURASI
Salah satu konsep pengukuran umur obligasi disebut dengan durasi, diperkenalkan oleh Frederick
Macaulay (± 50-an tahun lalu), dan selanjutnya banyak dipakai dalam penilaian obligasi.
Durasi mengukur rata-rata tertimbang maturitas aliran kas obligasi, berdasarkan konsep nilai sekarang
(present value).
Dengan demikian, durasi suatu obligasi adalah sama dengan jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa
mengembalikan harga pembelian obligasi tersebut.
Besarnya rate of return atau Yield dari obligasi yang akan dipertahankan samapai hari jatuhnya (Yield
to maturity) dengan mennggunakan rumus jalan pintas (shortcut formula) atau dengan menggunan
tab]el present velue.
● Faktor-faktor Penentu Nilai Obligasi
Kedua Current yield, yaitu merupakan metode perhitungan pendapatan /return yang
diperoleh dari sebuah obligasi dengan membandingkan nilai pasar obligasi tersebut.
Tingkat current yield sering berubah seiring dengan perubahan harga obligasi dipasar
yang sering fluktuatif.Ketiga Yield to maturity, yaitu metode perhitungan penghasilan
yang diperoleh para investor jika kupon dan nilai pokok obligasi disimpan hingga saat
jatuh tempo.
● B. EFEK LAINNYA
1. Saham
A. Pengertian Saham
Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau buktipenyertaan modal. Pemilik saham
juga memiliki hak untuk mendapatkan deviden sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa mengklaim kepemilikan pada suatu
perusahaan terbuka.
B. Jenis Saham
Jenis saham terbagi menjadi dua yakni, saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred
stock).
● Saham preferen adalah saham yang pemegangnya mendapatkan prioritas atau didahulukan atas
pembagian deviden perusahaan. Termasuk diprioritaskan mendapatkan pengembalian modal dari
pembagian aset saat perusahaan dilikuidasi.
● Saham biasa adalah bukti kepemilikan atas perusahaan yang tidak memiliki keistimewaan dalam
prioritas mendapatkan deviden.
● 2. Sukuk.
A. Pengertian Sukuk
Sukuk adalah surat berharga yang mempresentasikan kepemilikan aset oleh investor lewat penerbitan
surat utang dengan berbasiskan syariah, sukuk bisa diterbitkan oleh negara, perusahaan BUMN,
maupun swasta. Itu sebabnya sukuk sering disebut sebagai obligasi syariah. Secara sederhana,
obligasi negara dikategorikan menjadi dua bagian yaitu obligasi konvensional dan obligasi
syariah.
Ada perbedaan sukuk dan obligasi konvensional dalam penerepannya. Sukuk menekankan pada sifat
investasi lewat sertifikat kepemilikan atau penyertaan.
Contohnya, Penyertaan pada barang milik negara yang berwujud fisik seperti infrastruktur jalan
karena ikut berkontribusi dalam menandai pembangunannya. Ini berbeda dengan obligasi
konvensional seperti ORI yang berwujud surat pengakuan utang.
3. Efek Beragun Aset
■ Pengertian
Efek Beragun Aset yang selanjutnya disebut “EBA” adalah portofolio efek yang terdiri dari aset
keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan
yang timbul di kemudian hari (future receivables), kumpulan piutang, pembelian kredit termasuk
kredit pemilikan rumah.
■ Pengertian
DIRE diartikan sebagai kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi akan diinvestasikan
ke bentuk aset properti baik secara langsung seperti membeli gedung maupun tidak langsung
dengan membel saham/obligasi perusahaan properti.
.
● C. KEBIJAKAN DEVIDEN
1. Pengertian Deviden
Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham yang berdasar pada banyaknya saham yang
dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Maksudnya, jika perusahaan yang sahamnya kamu miliki
mengalami laba dan keuntungan, maka kamu akan mendapatkan ‘cipratan’ dari keuntungan
tersebut dalam bentuk dividen.
2. Jenis-jenis Deviden
● Dividen tunai
● Dividen saham
● Dividen properti
● Dividen interim
● Dividen script
● Dividen likuidasi
3. Cara Kerja Deviden
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dividen merupakan keuntungan lain yang akan didapat
investor dari investasi saham di samping capital gain. Jika capital gain didapat dari pertambahan
nilai saham yang terus bergerak sehingga ketika saham dijual, investor akan mengalami
keuntungan.
Sedangkan dividen merupakan pembagian keuntungan yang memang dibagikan oleh perusahaan
kepada investornya ketika perusahaan untung. Maka ketika kamu berinvestasi pada saham yang
tepat, kamu akan mendapatkan keuntungan dari deviden dalam jumlah yang besar.
Besaran uang atau nilai yang akan diterima oleh investor dari deviden tergantung dari berapa lembar
saham yang dimiliki. Semakin banyak lembar saham yang dimiliki, maka semakin besar juga nilai
uang yang akan didapat dari dividen.
Sebagai contoh, kamu memiliki saham perusahaan A dengan total kepemilikan saham 500 ribu lembar.
Maka ketika perusahaan sukses mencetak laba yang besar dan akan membagikan dividen dengan
nominal Rp 50 pada investor, kamu akan mendapatkan perhitungan deviden sebagai berikut:
Lantas bagaimana cara perusahaan menentukan berapa nilai dividen per lembar saham? Berikut skema
penghitungan saham yang perlu kamu tahu.
Dalam hal ini, laba yang ditahan umumnya merupakan laba yang nantinya akan digunakan untuk
melakukan ekspansi perusahaan atau membayar kewajiban dan hutang lain.
Deviden Payout Ratio (DPR)
● Sedangkan dividen payout ratio atau DPR merupakan sebuah indikator yang dibuat untuk mengetahui seberapa
besar persentase dari laba bersih yang akan dibagikan menjadi dividen. Rumusnya tentu berbeda dengan rumus
deviden laba bersih. Rumus dari dividend payout ratio ini adalah:
● Deviden per share merupakan rasio untuk menghitung besaran dividen yang diterima oleh para pemegang saham.
Rumusnya adalah:
● Deviden yield dapat menggambarkan tingkat keuntungan yang dibagikan perusahaan ke pemegang saja. Rumusnya
untuk menghitung DY adalah:
Tentunya setiap deviden yang dibagikan kepada pemegang saham akan dikenakan pajak oleh
pemerintah. Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri akan dikenai Pajak Penghasilan atau Pph sebesar 10% (sepuluh persen) dan sifatnya
final.
Terdapat keuntungan yang bisa kamu dapat ketika investasi deviden, yaitu kamu bisa menikmati
keuntungan atas laba bersih dari perusahaan. Jika laba yang dihasilkan perusahaan besar, maka
jumlah deviden per lembar saham berpotensi tinggi. Artinya, kamu bisa mendapat dividen dengan
nominal yang besar pada saat ini.
7. Investasi Deviden
Menjelang cum date, harga saham cenderung naik namun setelah ex date, nilai jual saham cenderung
diobral karena para investor melakukan profit taking. Hal ini menyebabkan investor yang membeli
saham menjelang cum date akan mengalami kerugian.
8. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Risiko Bisnis
● Deviden dapat menjadi sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan pemegang saham yang
hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.
● Jika perusahaan meniadakan pembagian dividen karena tidak memiliki kas, justru malah
menambah beban perusahaan tersebut. Perusahaan harus membayar biaya dan bunga yang lebih
besar di kemudian hari karena memunculkan hutang baru.
● Perusahaan yang menaikkan pembagian dividen untuk para investor padahal memiliki hutang
tinggi, dapat menjadi perspektif negatif bagi investor tersebut. Hal ini membuat perusahaan sangat
rentan terhadap resiko pailit.
● Perusahaan kerap menginvestasikan keuntungan untuk meningkatkan laba di masa depan. Namun
sejatinya hal ini dapat menyebabkan berkurangnya dana perusahaan yang membuat pembagian
saham semakin rendah.
9. Tips Investasi Deviden Saham