Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR JAWABAN

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESTER GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Ricky Sanjaya Semester/Kelas : II-D


NPM : 21-61101-125 Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Prodi : Magister Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Afrizon, SE., M.Si., Ak.,

1. Jelaskan apa itu Saham dan perbedaan saham Biasa dan saham Istimewa, serta jelaskan
perbedaan antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup.
Jawab :
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas
aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Dilihat dari jenisnya, saham terdiri dari Saham Biasa dan Saham Istimewa atau Saham
Preferen. Perbedaan kedua saham tersebut adalah sebagai berikut :
• Pemilik saham istimewa memiliki kedudukan lebih tinggi dari pemilik saham
bias ajika dilihat dari segi wewenang.
• Pemilik saham istimewa memiliki hak untuk mendapatkan bayaran dividen
lebih awal dari pemilik saham biasa.
• Pemilik saham istimewa mendapatkan besaran dividen yang telah ditetapkan
nilainya. Sedangkan pemilik saham biasa, dividennya disesuaikan dengna laba
perusahaan.
• Pemilik saham istimewa memiliki hak suara lebih besar karena bisa menentukan
jajaran manejemen perusahaan.
• Saat ada kerugian pada perusahaan, pemilik saham istimewa memiliki hak yang
lebih diutamakan dalam melakukan klaim pengembalian investasi.
Perusahaan terbuka adalah perusahaan yang kepemilikannya disalurkan ke para
pemilik, yaitu orang-orang dengan transaksi saham yang ada di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Perusahaan tertutup adalah perusahaan yang dimiliki oleh keompok organisasi
swasta atau kelompok kecil pemegang saham dan sebagai perusahaan yang sama
sekali tidak menawarkan serta memperdagankan saham mereka ke masyarakat
umum lewat pasar saham, namun saham perusahaan dimiliki, diperdagangkan,
ditawarkan atau dibursakan melalui swasta.
Perbedaan antara perusahaa terbuka dan perusahaan tertutup :
• Perbedaan paling mendasar antara perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup
yaitu dilihat dari sumber modal. Sebagian dana di perusahaan terbuka berasal
dari dana masyarakat, sementara di perusahaan tertutup dana yang didapat
umumnya diperoleh dari kalangan tertentu.
• Perbedaan lainnya terletak pada sistem kepemilikan di perusahaan tertutup yang
hanya dimiliki oleh orang tertentu, sementara kepemilikan di perusahaan
terbuka yaitu seluruh masyarakat umum. Kondisi ini dikarenakan seluruh saham
perusahaan terbuka dapat dimiliki dan dibeli oleh orang umum lewat bursa efek.
• Perusahaan terbuka juga dapat mengumpulkan dana berupa uang tunai yang
diperoleh dari menjual saham atau obligasi, sementara perusahaan tertutup tidak
dapat melakukan hal ini. Tidak hanya itu saja, perusahaan terbuka juga perlu
melapor ke Badan Pengawas Pasar Modal, sementara perusahaan tertutup tidak
mempunyai kewajiban melakukan hal tersebut.

2. Jelaskan apa itu Obligasi dan jelaskan apa manfaat menggunakan nilai sekarang
(present Value) terhadap penentuan nilai obligasi.
Jawab :
Obligasi sebagai suatu surat pengakuan utang yang dapat diperjualbelikan dan berisi
janji dari pihak yang menerbitkan efek kepada pihak pembeli untuk kemudian
membayar bunga (kupon) pada suatu periode tertentu dan pembayaran pokok di akhir
masa pinjaman (jatuh tempo). Dengan kata lain, penerbit obligasi sebagai debitur dan
pembeli obligasi merupakan kreditur atau investor.
Manfaat menggunakan nilai sekarang (present Value) terhadap penentuan nilai
obligasi:

• Nilai sekarang (present value) digunakan untuk memahami lebih baik salah satu
dari beberapa faktor yang dipertimbangkan investor sebelum berinvestasi.
• Nilai sekarang menyesuaikan nilai pembayaran di masa depan dengan nilai mata
uang sekarang. Sebagai contoh, dijadwalkan menerima Rp100.000 dalam 5 tahun.
Perlu menghitung nilai sekarang dari Rp100.000 untuk mengetahui berapa nilai
pembayaran Rp100.000 tersebut sekarang.
• Jumlah rupiah didiskontokan oleh tingkat pengembalian selama periode obligasi.
Tingkat pengembalian ini sering kali disebut dengan tingkat diskonto (discount
rate).
• Seorang investor dapat memilih tingkat diskonto menggunakan beberapa
pendekatan yang berbeda. Tingkat ini dapat berupa estimasi tingkat inflasi selama
sisa masa jatuh tempo obligasi. Tingkat diskonto juga bisa berupa perkiraan tingkat
pengembalian minimum. Perkiraan minimum didasarkan pada peringkat kredit
obligasi, dan tingkat bunga yang dibayarkan oleh obligasi dengan kualitas serupa.
• Asumsikan estimasi tingkat diskonto 4% untuk pembayaran Rp100.000 yang jatuh
tempo dalam 5 tahun. Tingkat diskonto digunakan untuk mengurangi nilai
pembayaran di masa depan ke nilai rupiah masa sekarang. Dengan demikian,
investor dapat menghitung nilai sekarang dari satu jumlah uang.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis jenis dan karakteristik dari Obligasi


Jawab :
Ada beberapa jenis-jenis obligasi sebagai berikut :
• Jenis obligasi berdasarkan penerbitnya
a. Obligasi Korporasi
Obigasi korporasi adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Perusahaan
yang menerbitkan obligasi ini bisa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Jenis obligasi yang diterbitkan biasanya
terbagi menjadi obligasi kupon tetap, obligasi kupon variabel, dan obligasi
berprinsip Syariah.
b. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Salah
satu contoh obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah adalah ORI.
c. Obligasi Ritel
Obligasi ritel adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemeribtah dan dijual
kepada individu melalui agen penjual obligasi yang ditunjuk langsung oleh
pemerintah. ORI merupakan salah satu obligasi ritel yang bisa dijadikan
investasi secara perseorangan.
• Jenis obligasi berdasarkan kupon
a. Zero Coupon (Obligasi Tanpa Kupon)
Obligasi tanpa kupon adalah obligasi yang tidak memberikan kupon secara
berkala, sebagai bukti keuntungan pemegang investasi. Dalam membagikan
keuntungan kepada investor, pihak penerbit obligasi akan membayarkan bunga
secara penuh sekaligus jatuh tempo sesuai dengan waktu yang tertera.
b. Fixed Coupon (Obligasi Kupon Tetap)
Obligasi kupon tetap adalah skema pegangan untuk melakukan tetap, yang sama
dengan penjelasan mengenai kupon pada umumnya. Tapi nilai atau presentase
bunga yang akan dibayarkan secara berkala masih tetap memiliki angka yang
tetap, sesuai dengan apa yang sudah disetujui (sebelum masa penawaran
perdana saat obligasi diterbitkan).
c. Variable Coupon (Obligasi Kupon Variabel)
Obligasi kupon variabel adalah obligasi bunga yang ditetapkan dapat berubah
sewaktu-waktu. Perubahan presentasi atau nilai bunga tersebut dipengaruhi oleh
acuan dari suku bunga perbankan.
• Jenis obligasi berdasarkan masa jatuh tempo
a. Obligasi Berjangka
Obligasi berjangka adalah obligasi yang cukup memiliki satu tanggal jatuh
tempo yang cukup Panjang.
b. Obligasi Serial
Obligasi serial adalah obligasi yang memiliki serangkaian tanggal jatuh tempo.
Karakteristik dari obligasi adalah :
• Periode
Obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam. Mulai dari 1 tahun
sampai 10 tahun. Umumnya, investor kemudian cenderung memilih aset yang
memiliki periode jatuh tempo pada jangka pendek karena memiliki risiko yang
cenderung lebih kecil. Surat Berharga Negara (SBN) merupakan contoh obligasi
dengan risiko yang kecil dan aman. Pemerintah juga telah menjamin keamanan aset
ini.
• Terdapat Kontrak
Karakteristik obligasi selanjutnya adalah adanya kontrak atau indenture. Saat
berinvestasi obligasi, kemudian terdapat sebuah kontrak yang berisi hak serta
kewajiban pihak penerbit serta pemegang aset. Kontrak ini sendiri mencakup
ketentuan serta berbagai batasan dalam bertransaksi. Adapun ketentuan terkait
pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan, penarikan pinjaman, pembayaran
dividen, dan lain sebagainya. Adanya kontrak ini kemudian akan memberikan
perlindungan bagi para pemegang obligasi.
• Nilai Utang Pokok
Karakteristik obligasi selanjutnya ialah nilai utang pokok serta nilai nominal yang
harus penerbit bayarkan kepada para pendana. Saat jatuh tempo, penerbit kemudian
akan membayarkan nilai utang pokok sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam
kontrak. Dalam hal ini, pihak penerbit kemudian akan mengemukakan kebutuhan
dana serta besaran dana berdasarkan kepada kebutuhan cashflow hingga pada
kinerja perusahaan.
• Adanya Coupon Rate
Setiap produk ini kemudian akan memberikan coupon rate ataupun bunga yang
akan investor peroleh dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini, investor
kemudian akan memperoleh kupon setiap 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan, juga 1 tahun
sesuai dengan kesepakatan dengan pihak penerbit produk obligasi. Umumnya, di
saat masa penawaran juga akan mendapatkan informasi mengenai waktu
penerimaan coupon rate. Kupon ini akan menjadi imbal hasil investasi hingga akhir
periode jatuh tempo.
• Keuntungan dalam bentuk Kupon dan Bunga
Saat berinvestasi obligasi, kemudian akan memperoleh keuntungan dari bunga
berupa kupon. Dalam hal ini, terdapat juga istilah current yield ataupun imbal hasil
dari tingkat suku bunga berupa kupon yang investor peroleh dalam satu tahun.
Perhitungan keuntungan ini kemudian akan mengacu pada persentase bunga dalam
satu tahun terhadap harga obligasi.
• Mendapat Klaim Aset Penerbit
Jika suatu penerbit obligasi ini bangkrut, sehingga terjadi gagal bayar, maka salah
satu alternatifnya adalah melakukan klaim aset penerbit. Penerbit yang akan
menjual aset, kemudian hasil penjualan ini akan dapat investor klaim. Meskipun
terdapat risiko gagal bayar, investor juga tetap berhak untuk memperoleh aset
penerbit tersebut.

4. Agar bisa memenuhi ketentuan Kecukupan Modal, industri atau dunia usaha harus
melakukan rekapitalisasi. Antara lain melalui penambahan modal oleh pemegang
saham, melepas saham di pasar modal, merger atau penggabungan usaha. Jelaskan
masing-masing alternatif diatas dan berikan pendapat saudara pilihan yang terbaik
dengan argumentasi yang jelas!
Jawab :
Rekapitalisasi yaitu perbaikan struktur dan/atau perubahan jumlah modal dengan
melakukan peningkatan permodalannya
Opsi opsi dalam rekapitalisasi adalah :
a. Penambahan modal oleh pemegang saham
Suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) dapat meningkatkan modalnya dengan cara
melakukan penambahan modal, yang prosesnya dilakukan berdasarkan atas persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Menurut Pasal 41 ayat (2) Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), RUPS dapat
menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna menyetujui pelaksanaan
keputusan RUPS tersebut dalam rangka peningkatan modal Perseroan untuk jangka
waktu paling lama 1 (satu) tahun, dengan catatan bahwa penyerahan kewenangan
tersebut sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS. Dalam hal penambahan
modal oleh pemegang saham hal ini merupakan salah satu cara yang paling umum
dilakukan karena prosesnya masih dalam internal perusahaan dan memiliki resiko yang
rendah. Permasalahan yang umum dihadapi adalah respon pemegang saham dalam hal
ini penolakan dalam menanamkan modal yang lebih, yang mana jika respon yang
diberikan negative maka jalan lain harus dilakukan dalam rangka mendapatkan modal
bagi perusahaan
b. Melepas saham di pasar modal
resiko dalam melepas saham dipasar modal adalah respon pasar yang tidak dapat
dipastikan, karena kondisi perusahaan Ketika melepas saham sangat mempengaruhi
respon masyarakat yang bertindak sebagai pembeli. Hal ini perlu dipertimbangkan
perusahaan jika kondisi perusahaan sedang tidak dalam kondisi yang prima.
c. Merger atau penggabungan usaha
Merger adalah kesepakatan bisnis untuk menyatukan dua perusahaan menjadi satu
perusahaan baru. Kesepakatan menyatukan dua perusahaan ini biasanya dengan cara
transfer kepemilikan.
Transfer kepemilikan ini dapat dilakukan dengan pembayaran tunai maupun juga
transfer saham. Dengan kata lain, perusahaan yang melakukan merger melepaskan
sahamnya, lalu menerbitkan saham baru sebagai perusahaan baru.
Perusahaan baru hasil dari merger akan memiliki aset gabungan, kompetensi yang lebih
baik, dan penguasaan pasar yang lebih kuat.
Resiko dalam merger adalah proses yang tidak mudah dan rawan konflik kepentingan
yang mana setiap proses ataupun keputusan yang diambil harus dilakukan dengan se
hati-hati mungkin karena proses menggabungkan perusahaan tidaklah mudah karena
adanya perbedaan dalam budaya organisasi dan hal2 lainnya.

5. Jelaskan istilah dibawah ini


a. Pasar Primer dan Pasar Sekunder
b. Return dan Risk
c. Resiko Obligasi
d. Nilai Intrinsik
e. Godwill dan Badwill
Jawab :
a. Pasar Primer dan Pasar Sekunder
Pasar primer atau pasar perdana adalah tempat dimana terjadi kegiatan penjualan
pertama atas efek yang diterbitkan oleh emiten. Ciri-ciri pasar primer adalah harga
saham tidak berubah, hanya untuk pembelian saham, jangka waktu yang diberikan
terbatas, dan tidak dikenakan komisi.
Pasar sekunder adalah tempat atau pasar dimana efek yang sebelumnya diterbitkan
di pasa primer masih diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ciri-ciri pasar
sekunder diantaranya adalah harga berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar,
dikenakan komisi, jangka waktu yang diberikan tidak terbatas, digunakan untuk
pembelian dan penjualan saham.
b. Return dan Risk
Return merupakan tingkat pengembalian yang diperoleh atas investasi yang
dilakukan. Sedangkan tingkat pengembalian yang diharapkan dalam investasi
disebut dengan expected return.
Risk atau risiko dalam investasi didefinisikan sebagai kemungkinan tingkat
keuntungan yang diperoleh menyimpang dari ringkat keuntungan yang diharapkan
(expected return).
Semakin tinggi expected return maka risk yang dihadapi akan semakin tinggi dan
berlaku sebaliknya. Hubungan return dan risk adalah linier.
c. Risiko Obligasi
Resiko obligasi adalah resiko yang dihadapi ketika investor memutuskan untuk
berinvestasi obligasi meskipun terbilang minim risiko. Ada beberapa risiko obligasi
yang perlu diketahui investor :
• Gagal bayar
Risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko
perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
• Maturitas
Tingkat risiko dalam obligasi maturitas akan semakin tinggi, ketika masa jatuh
tempo semakin panjang. Sebab, penerbit obligasi akan menambahkan voucher
atau kupon bunga yang cukup tinggi pada jenis obligasi berdurasi jatuh tempo
lama.
• Suku bunga
Harga jual kembali obligasi sangat dipengaruhi oleh suku bunga
• Peringkat
Pada risiko obligasi peringkat, investasi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan pasar dan posisi peringkat di pasar saham. Sehingga, hal ini akan
menurunkan permintaan atau nilai obligasi dan sebaliknya secara fluktuatif.
• Likuiditas
Risiko likuiditas karena obligasi dapat diperjualbelikan antara satu investor
dengan investor lain, maka ada kemungkinan ketika seorang investor ingin
menjual suatu obligasi, tidak ada yang bersedia membeli atau bersedia namun
di harga yang sangat rendah
d. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai yang ada di dalam sesuatu yang dapat berdiri
sendiri. Nilai intrinsik saham adalah nilai yang sesungguhnya dari suatu saham.
e. Goodwill dan Badwill
Goodwill adalah selisih nilai pembelian perusahaan yang dilakukan oleh
perusahaan lain. Selisih nilai ini lebih sering terjadi saat proses pembelian
perusahaan tersebut melebihi harga aset.
Badwill, juga dikenal dengan goodwill negative, disebut dalam kasus transaksi
merger dan akuisisi ketika perusahaan membeli perusahaan target dengan harga
yang kurang dari nilai pasar wajarnya.
6. Soal kasus 1
Obligasi diterbitkan dengan nilai par Rp 200.000.000, dengan tingkat diskonto 90%
masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan tingkat bunga tetap sebesar
14% per tahun dan dibayarkan setiap sekali setahun. Diminta: Berapa keuntungan yang
diterima investor selama memegang obligasi hingga jatuh tempo?
Jawab :
Diketahui :
Nilai par = Rp 200.000.000,-
Tingkat diskonto = 90%
Jangka waktu (t) = 5 tahun
Tingkat bunga kupon (r) = 14% per tahun
Bunga dibayarkan tiap sekaki setahun.
Hitungan :

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝 200.000.000,00 𝑥 0,51937 = 𝑅𝑝 103.873.733,00


𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 = (14% 𝑥 𝑅𝑝 200.000.000)𝑥 3,433081 = 𝑅𝑝 96.126.267
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝 103.873.733 + 𝑅𝑝 96.126.267
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝 103.873.733 + 𝑅𝑝 96.126.267
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 = 𝑅𝑝 200.000.000
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑜𝑟 = 𝑅𝑝 96.126.267
7. Soal kasus 2
Perusahaan Alang Lama sebelumnya memiliki perusahan Belalang sebesar 20%
dengan nilai Rp 320.000.000. Nilai buku Perusahaan Belalang total sebesar Rp
1.500.000.000 Perusahaan Alang-Alang membeli tambahan saham perusahaan
Belalang sebanyak 60% dengan harga Rp 1.200. 000.000. Nilai wajar aset perusahaan
Belalang saat akuisisi sebesar Rp 1.800.000.000
Diminta, hitunglah
• Nilai wajar dari asset yang dibeli
• Godwill yang diperoleh
• Nilai Keuntungan dari akuisis
• Nilai Investasi baru daro perusahaan Alang Alang
Jawab :
• Nilai wajar dari asset yang dibeli
Total kepemilikan saham baru (Alang-Alang) = 20% + 60% = 80%
Nilai wajar 60% = Rp 1.200.000.000,00
maka nilai 100% = 100/60 x Rp 1.200.000.000,00 = Rp 2.000.000.000,00
• Goodwill yang diperoleh Goodwill = Rp 2.000.000.000,00 – Rp 1.800.000.000,00 =
Rp 200.000.000,00
• Nilai Keuntungan dari akuisisi
Persentase kepemilikan lama = 20% dengan nilai Rp 320.000.000,00
Nilai kepemilikan dinilai kembali = 20% x Rp 2.000.000.000,00 = Rp 400.000.000,00
Maka nilai keuntungan dari akuisisi = Rp 400.000.000,00 – Rp 320.000.000,00 = Rp
80.000.000,00
• Nilai Investasi baru dari perusahaan Alang Alang
Total kepemilikan saham baru (Alang-Alang) = 20% + 60% = 80%
Nilai investasi baru = 80% x Rp 2.000.000.000,00 = Rp 1.600.000.000,00
8. Soal kasus 2
PT. Matraman membeli 80% saham kepemilikan PT. Kuningan pada 2 Januari 2022,
8000 lembar dengan harga $ 10/lembar., nilai nominal saham $ 5/lembar Nilai total
asset bersih PT. Kuningan pada tanggal akuisisi sebesar $ 80.000. Berdasarkan
informasi apraisal, nilai aset PT. Kuningann dalam rangka akuisisi dinilai kembali
dengan kenaikan sebesar $10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya
konsultan, akuntan sebesar $4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar $2.000.
Diminta,
hitunglah:
• Nilai pembelian
Nilai Pembelian = 8000 x $10 = $80.000
• Nilai Wajar
$80.000+$10.000 = $90.000
• Godwill perusahaan Induk
Goodwill = nilai akuisisi -nilai wajar aset
= 80.000 – (80/100 x 90.000) = $8000
• Godwill total
$90.000-$80.000 = $10.000
Soal kasus 2
9. Untuk menjadi pilar baru kekuatan ekonomi nasional dan mendorong Indonesia sebagai
pusat ekonomi dan keuangan syariah global, Kementrian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menggabungan atau merger bank syariah BUMN yaitu BRI Syariah, BNI
Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Jelaskan dengan baik
• Keuntungan dan kerugian dari pengabungan diatas
• Aspek-aspek yang terkena dampak penggabungan 3 bank syariah tersebut seperti
nasabah, karyawan, dan masyarakat,
• Berikan analisis saudara dampak pengabungan tersebut sampai dengan saat ini
Jawab :
Keuntungan merger merger bank syariah BUMN yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan
Bank Syariah Mandiri :
• Memperluas serta menambah modal usaha menjadi lebih kuat
• Menjadikan kinerja tiga bank menjadi lebih efisien
• Mendapatkan dana yang murah sehingga menguntungkan bagi nasabah. Kerugian
merger merger bank syariah BUMN yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah
Mandiri :
• Perubahan system kepegawaian di setiap bank
• Sistem koordinasi dalam bank akan semakin besar, sehingg aakan menyulitkan
koordinasi antar manajemen bank
• Kebijakan-kebijakan di setiap bank harus menjadi satu dimana sebelumnya masing-
masing bank memiliki kebijakan masing-masing.
Aspek yang terkena dampak langsung yang dirasakan ketika perusahaan melakukan
merger adalah para pekerja. Dengan merger, makan aka nada perubahan mendasar
terhadap masalah kepegawaian yang menjadi dasarnya adanya hubungan kerja dengan
adanya sebuah perjanjian kerja. Dampak bagi nasabah diantarnya perlunya penyesuaian
system baru dan atau aplikasi baru karena nantinya seluruh nasabah akan menjadi satu
entitas baru. Namun layanan kepada nasabah jug aakan menjadi lebih luas
jangkauannya. Dampak penggabungan 3 bank Syariah sampai dengan saat ini :
• Efisiensi infrastruktur karena bank Syariah tersebut tidak perlu membuat kantor
cabang atau ATM yang baru.
• Efisiensi juga terjadi pada layanna platform digital seperti mobile banking, internet
banking, dll. Platform digital membutuhkan biaya yang besar sehingga dengan adanya
merger dapat meningaktkan efisiensi bank Syariah.
10. Soal kasus 2
Dari topik topik pembahasan selama perkuliahan kita, sebutkan judul penelitian yang
mungkin dapat saudara usulkan sebagai bahan untuk Tesis (Minimal 3 judul).
Jawab :
• Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Dan
Devidend Payout Ratio (DPR) Terhadap Pajak Penghasilan Final Atas Transaksi
Saham Di Bursa Efek Indonesia
• Analisis Harga Saham Perdana Dalam Hubungannya Dengan Laba Per Saham
• Analisis Hubungan dan Pengaruh PER, DER dan EPS Terhadap Return dan Risiko
Saham Perusahaan Automotive dan Allied di Bursa Efek Indonesia Periode 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai