Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

INVESTASI PADA OBLIGASI

Kelompok IV : 1. Nim
2.

Nama : Bosta Sihombing : 10 711 018 Nama : Eldemina Sauyai : 10 711 071

Nim

UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA USTJ 2011

PENDAHULUAN 1. Pengertian Obligasi Obligasi adalah surat utang pasar modal yang memuat perjanjian (kontrak) kesediaan emiten (perusahaan/ institusi penerbit obligasi) untuk melakukan pembayaran secara tetap kepada investor dan mengembalikan pokok pinjaman/ hutang pada akhir periode perjanjian. Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh obligasi, yaitu: perusahaan menerbitkan sertifikat yang menerangkan adanya pinjaman dan syarat-syaratnya, memiliki nilai par yang menyatakan nilai pokok dari sekuritas tersebut, adanya jangka waktu jatuh tempo, dan adanya kupon bunga (coupon rate) yang akan anda terima setiap periode tertentu (3 atau 6 bulan).Tingkat suku bunga yang diberikan biasanya berada lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Apabila tingkat bunga obligasi dipasang sama dengan bunga SBI, tentunya investor akan memilih berinvestasi di SBI yang memiliki risiko jauh lebih kecil dibandingkan obligasi.Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Pembeli surat obligasi dapat menjual kembali obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang . investasi obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap setiap periode. Berbeda dengan pemegang saham, pemegang obligasi tidak memiliki kedudukan sebagai pemilik di perusahaan atau organisasi yang mengeluarkan obligasi tersebut. Jadi investasi obligasi yaitu Penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan. Dengan investasi dalam bentuk obligasi, tentunya Anda mendapatkan kepastian tingkat pengembalian sampai masa jatuh temponya. Misalkan, Anda membeli obligasi sebesar Rp 100 juta untuk masa tiga tahun dengan kupon bunga sebesar 12%. Anda akan menerima Rp 12 juta setiap tahunnya selama tiga tahun sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, penerbit obligasi akan membayar modal Anda sebesar Rp 100 jutangan dimasa yang akan datang berupa obligasi. Terlihat sangat mudah bukan? Akan tetapi, investasi dalam bentuk obligasi tidak selalu semudah seperti contoh di atas. 2. Tujuan Penerbitan Obligasi Penerbitan obligasi dilakukan oleh perusahaan yang membutuhkan dana, baik untuk ekspansi bisnisnya ataupun untuk memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka

pendek ataupun jangka panjang. Obligasi pada dasarnya merupakan Surat utang yang ditawarkan kepada publik. Apabila investor berminat, maka bisa membeli melalui pihak penjamin (underwriter) atau agen penjual lewat penjualan di pasar perdana, atau melalui broker dealer apabila dibeli melalui pasar sekunder. Dengan membeli obligasi tersebut, pembeli akan mendapatkan imbalan pendapatan tingkat suku bunga (kupon) yang ditawarkan sebelumnya seperti tertulis di dalam prospektus obligasi. Perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai beberapa tujuan penting di antaranya: a. Mendapatkan jumlah dana tambahan yang lebih fleksibel. b. Mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga fleksibel. c. Mendapatkan alternatif pembiayaan melalui pasar modal. Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti Anda harus memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo, karena Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar obligasi.

Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga yang dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap tahun) atau tingkat bunga mengambang (bunga yag dibayarkan akan disesuaikan secara periodik).

Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok pinjaman.

Sedangkan bagi investor Ada 4 (empat) ketentuan dasar yang menjadi daya tarik obligasi, yaitu: 1. Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler. 2. Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar kembali pinjaman obligasi seutuhnya. 3. Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya. 4. Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak kalah jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku. Tetapi hendaknya secara spesifik, para investor obligasi harus mempertimbangkan 4 masalah utama yaitu :
1. Default Risk

Penerbit obligasi terkadang mengalami kesulitan untuk membayar kupon bunga obligasinya. Anda sebagai investor biasanya terkena dua dampak sekaligus. Pertama, Anda tidak mendapatkan pendapatan dari kupon bunga seperti yang dijanjikan. Dan biasanya harga dari obligasi tersebut akan menurun tajam. Risiko ini dikenal dengan default risk atau risiko gagal bayar. Berkaitan dengan risiko gagal bayar tersebut, ada satu

pendekatan yang bisa Anda lakukan untuk melihat potensi gagal bayar dari penerbit obligasi, yaitu dengan melihat peringkat atau rating obligasi tersebut. Pemeringkatan ini dilakukan oleh sebuah perusahaan independen. Di Indonesia, perusahaan peringkat independen tersebut adalah Pefindo (pemeringkat Efek Indonesia).. Dalam hal ini, Pefindo memberikan simbol atau nilai pemeringkatan dari yang tertinggi sampai yang terendah sebagai berikut: idAAA (superior), idAA (very strong), idA (strong), idBBB (adequate), idBB (somewhat weak), idB (non-investment), idCCC (vulnerable), idD (default). Peringkat idAAA sampai dengan idBBB menyatakan bahwa sebuah obligasi dinyatakan aman dari default risk atau risiko gagal bayar atau obligasi dengan peringkat ini bisa dikatakan sebagai investment-grade bond. Pemeringkatan ini memberikan informasi kepada Anda sebagai investor mengenai kapasitas maupun kemampuan sebuah penerbit obligasi dalam memenuhi janjinya, yaitu membayar bunga atau kupon secara berkala dan mengembalikan semua pokok atau nilai pari-nya begitu jatuh tempo.
2. Naiknya Tingkat Suku Bunga

Risiko gagal bayar merupakan risiko yang paling ditakuti oleh para investor obligasi. Namun, bukan hanya risiko itu saja yang dapat mengakibatkan kerugian. Anda dapat tertimpa kerugian juga bila tingkat suku bunga naik. Harga obligasi bergerak berlawanan arah dengan tingkat suku bunga. Bila tingkat suku bunga turun, harga obligasi akan naik. Akan tetapi bila suku bunga naik, harga obligasi tentunya akan menurun. Semakin jauh obligasi tersebut dari waktu jatuh temponya, akan semakin besar penurunan harganya bila tingkat suku bunga naik, harga obligasi akan naik lebih besar bila tingkat suku bunga turun.
3. Risiko Pembelian Kembali (Call Risk)

Ada beberapa jenis obligasi yang memiliki feature call, di mana perusahaan penerbit memiliki hak untuk membeli kembali (buy back) obligasi yang Anda pegang atau Anda miliki pada harga tertentu (call price), sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Hal ini biasa dilakukan oleh perusahaan penerbit saat tingkat suku bunga di pasar turun menjadi lebih rendah dari tingkat pembayaran kupon (coupon rate). Selanjutnya perusahaan penerbit akan menggantikan obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih rendah dari obligasi yang telah ditarik (call). Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian dalam pola arus kas yang akan Anda terima. Selain itu, potensi untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual atau capital gain juga akan berkurang, karena harga obligasi di pasar tidak akan naik jauh dari call price yang telah ditetapkan. Jadi dalam hal ini, Anda harus memperhatikan spesifikasi serta feature yang ada di obligasi yang akan Anda beli.
4. Biaya Investasi Tinggi

Walau investasi obligasi berpotensi memberikan keamanan pada nilai investasi Anda, kerugian mungkin saja terjadi bila Anda ingin menjualnya sebelum jatuh tempo.

Karena satuan jual beli instrumen investasi yang cukup besar, umumnya Rp 1 miliar, bila Anda hanya memiliki obligasi bernilai Rp.100 juta, biasanya bila Anda ingin menjualnya, Anda harus mau menerima nilai yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan para pemain investasi ini umumnya adalah institusi besar seperti bank, perusahaan asuransi, atau dana pensiun. Pasar obligasi yang masih rendah (jumlah transaksinya) juga berpengaruh terhadap potensi kerugian dikarenakan tingginya biaya yang harus dikeluarkan. Salah satu trik yang bisa Anda lakukan adalah dengan membeli obligasi saat pejualan perdana dan menahannya sampai jatuh tempo. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan harga yang sama seperti institusi besar. Keempat masalah di atas harus Anda cermati dengan baik bila Anda tertarik untuk membeli instrument investasi. 3. Macam-Macam Obligasi Pengelompokan obligasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit : a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility). 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga : a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik, namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran / opsi : a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya : a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah : b. Guaranteed Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga. c. Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas property atau asset tetap. d. Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. e. Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari waktu jatuh temponya :

a. Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada waktu bersamaan. b. Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam beberapa tanggal. 4. Harga Obligasi : Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam (%) yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu : a. Par (Nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai Nominal. Misalnya Obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual pada harga 100 %, maka nilai obligasi tersebut adalah 100 % x Rp. 50 Juta = Rp. 50 Juta. b. at Premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal. Misalnya Obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual dengan harga 102 % maka nilai obligasi tersebut adalah 102 % x Rp. 50 Juta = Rp. 51juta. c. at Discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal misalnya Obligasi dengan nilai nominal Rp. 50 juta dijual dengan harga 98 %, maka nilai dari obligasi adalah 98 % x Rp. 50 juta = Rp. 49 juta. 5. Pembelian Obligasi Pembelian obligasi dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya komisi, PPN dan biaya-biaya lain dalam pembeliannya. Apabila obligasi diperoleh dengan cara pertukaran dengan aktiva selain kas, maka harga perolehan sebesar harga pasar aktiva

yang diserahkan. Obligasi yang dibeli tidak bertepatan pada hari pembayaran bunga, maka pembeli harus membayar bunga sejak pembayaran bunga terakhir sampai dengan terjadinya pembelian. Bunga obligasi ini tidak termasuk harga perolehan atau harga pokok obligasi, maka pencatatannya harus dipisahkan dari harga perolehan. Contoh : Pada 1 Desember 2009, PT Nusa Raya, Depok membeli obligasi PT. Samudra sebanyak 500 lembar, nominal @ Rp. 1.000.000,00. Bunga obligasi 12% dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1 Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1% dari nilai transaksi dan PPN 1% dari nilai komisi. a. Perhitungan harga perolehan: Keterangan : Transaksi Beli Komisi PPN Total pembelian Bunga berjalan (1/11-1/12) 1/12 x 500.000.000 x12% Total Pembayaran Catatan: Bunga berjalan 1 Nop 1 Des 2009 merupakan pembayaran bunga berjalan sebesar 2011. Ada dua pendekatan untuk pencatatan bunga berjalan tersebut, yaitu: 1. Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet, atau
2. Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet.

Nilai Uang (Rp.) 500 x 1.000.000 x 100% 1% x nilai trans. 10 % dari komisi 500.000.000 5.000.000 500.000 5.500.000 505.500.000 5.000.000 510.500.000

Total biaya transaksi beli

Rp.

5.000.000,00. Jumlah ini akan mengurangi pendapatan bunga yang akan diterima pada 1 Mei

Pencatatan Investasi Obligasi 1. Pencatatan oleh PT. Nusaraya, bunga berjalan sebagai pendapatan bunga yang didebet : Investasi Obligasi Bunga Berjalan/Pendap Bunga Obligasi Kas 2. Pencatatan Bunga berjalan tersebut Yaitu : 1 Dec 2009 505.500.000 5.000.000 510.500.000

Bunga berjalan dicatat sebagai Pendapatan Bunga yang didebet Pada 1 Mei 2010 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp. 30.000.000,(6/12 x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut : Kas 30.000.000 Pendapatan Bunga Obligasi 30.000.000 Bunga berjalan dicatat sebagai Piutang Pendapatan Bunga yang didebet - Pada 1 Mei 2010 penerimaan bunga obligasi sebesar Rp.30.000.000,(6/12x 500.000.000 x 12%) akan dijurnal sebagai berikut : 1 Mei 2010 Kas 30.000.000 1 Mei 2010

Piutang Bunga Obligasi Pendapatan Bunga Obligasi b. Premium dan Discount

5.000.000 25.000.000

Dalam pembelian obligasi, apabila ternyata harga perolehan tidak sama dengan nilai nominal obligasi maka akan terjadi premium dan discount. Premium obligasi disebut pula Agio obligasi terjadi bila harga perolehan lebih besar daripada nilai nominal obligasi. Discount obligasi atau Disagio obligasi terjadi bila nilai nominal obligasi lebih besar daripada harga perolehan obligasi. Premium maupun discount diamortisasi sepanjang umur obligasi, sehingga pada tanggal jatuh tempo obligasi nilai buku Investasi Jangka Panjang Obligasi akan menunjukkan jumlah yang sama dengan nilai nominal obligasi. Amortisasi premium dan discount dihitung dengan cara menghitung: Jumlah Agio / Disagio = -----------------------------Umur obligasi Ada 2 cara untuk amortisasi agio atau disagio obligasi yaitu dengan metode garis lurus (straight-line method) dan metode bunga efektif (effective interest method). Contoh : 1. Amortisasi Agio Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual dengan harga Rp. 108.530. Tingkat bunga umum 6% per tahun.

Tgl Bunga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TABEL AMORTISASI AGIO OBLIGASI METODE GARIS LURUS Bunga Amortisasi Jumlah Agio Pendapatan Belum Obligasi Agio Bunga Diamortisasi Rp 8,530 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 7,677 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 6,824 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 5,971 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 5,118 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 4,265 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 3,412 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 2,559 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 1,706 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp 853 Rp 4,000 Rp 853 Rp 3,147 Rp -

Nilai Buku Rp 108,530 Rp 107,677 Rp 106,824 Rp 105,971 Rp 105,118 Rp 104,265 Rp 103,412 Rp 102,559 Rp 101,706 Rp 100,853 Rp 100,000

Tgl Bunga 1 2

Bunga Obligasi Rp 4,000 Rp 4,000

TABEL AMORTISASI AGIO OBLIGASI METODE BUNGA EFEKTIF Pendapatan Amortisasi Agio Bunga Belum 3%xnilai buku Agio Diamortisasi Rp 8,530 Rp 3,256 Rp 744 Rp 7,786 Rp 3,234 Rp 766 Rp 7,020

Nilai Buku Rp 108,530 Rp 107,786 Rp 107,020

3 4 5 6 7 8 9 10

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

3,211 3,187 3,163 3,137 3,112 3,085 3,057 3,029

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

789 813 837 863 888 915 943 971

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -

6,231 5,418 4,581 3,718 2,830 1,915 972

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

106,231 105,418 104,581 103,718 102,830 101,915 100,972 100,000

2. Amortisasi Disagio Obligasi nominal Rp. 100.000 bunga 8% per tahun dibayar dua kali dengan umur 5 tahun terjual dengan harga Rp. 92.273. tingkat bunga umum 10%.

Tgl Bunga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bunga Obligasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000

TABEL AMORTISASI DISAGIO OBLIGASI METODE GARIS LURUS Amortisasi Pendapatan Disagio Belum Disagio Bunga Diamortisasi Rp 7,727 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 6,954.3 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 6,181.6 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 5,408.9 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 4,636.2 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 3,863.5 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 3,090.8 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 2,318.1 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 1,545.4 Rp 772.7 Rp 4,772.7 Rp 772.7 Rp 772.7 Rp 4,772.7 -

Nilai Buku Rp 92,273 Rp 93,045.7 Rp 93,818.4 Rp 94,591.1 Rp 95,363.8 Rp 96,136.5 Rp 96,909.2 Rp 97,681.9 Rp 98,454.6 Rp 99,227.3 Rp 100,000.0

Tgl Bunga 1 2 3 4 5 6 7 8

Bunga Obligasi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000

TABEL AMORTISASI DISAGIO OBLIGASI METODE BUNGA EFEKTIF Pendapatan Amortisasi Disagio Bunga Belum 5%xnilai buku Disagio Diamortisasi Rp 7,727 Rp 4,614 Rp 614 Rp 7,113 Rp 4,644 Rp 644 Rp 6,469 Rp 4,677 Rp 677 Rp 5,792 Rp 4,710 Rp 710 Rp 5,082 Rp 4,746 Rp 746 Rp 4,336 Rp 4,783 Rp 783 Rp 3,553 Rp 4,822 Rp 822 Rp 2,731 Rp 4,863 Rp 863 Rp 1,868

Nilai Buku 92,273 92,887 93,531 94,208 94,918 95,664 96,447 97,269 98,132

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

9 10

Rp 4,000 Rp 4,000

Rp Rp

4,907 4,952

Rp Rp

907 952

Rp -

961

Rp 99,039 Rp 100,000

C. Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo Penjualan obligasi sebelum jatuh tempo dapat menimbulkan laba atau rugi penjualan obligasi. Laba atau rugi penjualan obligasi dihitung dengan membandingkan jumlah uang yang diterima dari penjualan obligasi dengan nilai buku Investasi Jangka Panjang Obligasi pada saat terjadinya penjualan. Contoh : Misalnya obligasi pada contoh diatas, pada tanggal 1 April 2003 dijual dengan harga Rp. 1.015.000,- (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain). Perhitungan laba/rugi: Harga perolehan obligasi Amortisasi premium obligasi : 2001 = 9 x Rp. 2.000,00 = Rp. 18.000,00 2002 = 12 x Rp. 2.000,00 = Rp. 24.000,00 2003 = 3 x Rp. 2.000,00 = Rp. 6.000,00 Rp. Nilai buku obligasi Harga jual obligasi Rugi penjualan obligasi Bunga berjalan 1 bulan: 1/12xRp. 1.000.000x12% Jumlah penerimaan 48.000,00 Rp.1.018.000,00 Rp.1.015.000,00 Rp. Rp. 3.000,00 10.000,00 Rp. 1.066.00,00

Rp.1.025.000,00

Pencatatan atas penjualan obligasi diatas adalah :

Tgl. 2003 Apr, 1

No. Bukti Cash

Keterangan

Ref

Debit Rp.

kredit Rp. 1.018.000 10.000 3.000

Nilai buku Obligasi Pendapatan Bunga

1.025.000 -

Ruhi PEnjualan Obligasi

(mencatat penjualan dan penerimaan bunga) Pendapatan Bunga Investasi Obligasi (mencatat amortisasi agio selama 3 bulan) 6.000 6.000

DAFTAR PUSTAKA
S : http://www.belajarinvestasi.net/obligasi/memahami-investasi-obligasi S : http://www.hsbc.co.id/1/2/personal_in_ID/investasi/government-bond S ; http://mozaik-info.blogspot.com/2008/09/pengertian-saham-dan-obligasi.html Baridwan, Zaki, 1992. Intermediate Accounting, Edisi ke 7. Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai