Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aulia Putri Mega Puspasari

NPM : C1B020079
Kelas : Manajemen C
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan
Dosen Pengampu : Dewi Rahmayanti, Dr.M, SE.,M.Sc

1. Sebutkan dan jelaskan jenis – jenis obligasi


Jawab :
a. Obligasi Treasuri Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah federal lokal dan kadang-
kadang disebut sebagai organisasi pemerintah. Dikenal tidak memiliki resiko tetapi harga
obligasi treasuri menurun apabila suku bunga naik, sehingga obligasi ini tidak bebas dari
semua resiko. b. Obligasi peerusahaan Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Obligasi perusahaan memiliki resiko kegagalan jika penerbit obligasi memiliki masalah,
maka mungkin ia tidak dapat membayar bunga dan pokok pinjaman. Obligasi ini
memiliki resiko yang lebih tinggi, tetapi semakin besar resiko kegagalan atau kredit,
semakin tinggi suku bunga yang harus dibayar penerbit. c. Obligasi Municipal Obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah negara bagian dan lokal. bunga yang diperoleh atas
sebagian besar obligasi municipal dikecualikan dari pajak Federal dan juga dari pajak
negara bagian jika pemegangnya adalah penduduk negara bagian tersebut. Akibatnya
obligasi municipal memiliki suku bunga yang lebih rendah jika dibanding obligasi
perusahaan dengan resiko kegagalan yang sama. d. Obligasi asing obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah asing atau perusahaan asing. risiko pada obligasi ini sama
dengan risiko pada umumnya tetapi mempunyai resiko tambahan yang muncul jika
obligasi itu dinyatakan dalam mata uang asing dimana meskipun perusahaan tidak
memiliki resiko kegagalan tetapi jika mata uang tersebut melemah maka dapat
kehilangan uang.

2. Bagaimana karakteristik dan termonologi obligasi


Jawab :

Karakteristik Obligasi

Karakterisik yang harus dimiliki oleh sebuah obligasi adalah sebagai berikut (Bursa Efek
Indonesia, www.idx.co.id) :

1. Nilai Nominal (face value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima
oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the interest rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara
berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan).
Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
3. Jatuh Tempo (maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai
dengan di atas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan
lebih mudah untuk diprediksi, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara
umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon/bunga
nya.
4. Penerbit/Emiten (issuer), mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan
faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur
risiko/kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon
dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat
(rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau
Kasnic Indonesia.

Karateristik obligasi :

a. memiliki klaim terhadap aset dan pendapatan perusahaan


b. obligasi selalu memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value).
c. setiap penerbitan obligasi selalu disertai dengan adanya kupon dengan tingkat
suku bunga tertentu
d. obligasi memiliki masa jatuh tempo, dengan masa jatuh tempo minimal lima
tahun
e. obligasi memiliki indenture yakni kontrak antara pihak penerbit obligasi
dengan wakil pemegang obligasi.
f. obligasi selalu memiliki peringkat obligasi, misalnya AAA, AA+, AA-,
BBB+, dan sebagainya.

3. Apa faktor penentu nilai dan dasar penilaian obligasi


Jawab :
Faktor- faktor penentu nilai bond Factor terpenting sebagai pertimbangan investor
dalam melakukan pembelian obligasisebagai instrumen investasinya adalah yield
bond.
a. Obligasi suku bunga tetap, yang dimaksud dengan obligasi suku bunga tetap yaitu
memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa
berlakunya obligasi.
b. Obligasi suku bunga mengambang, sedangkan obligasi suku bunga mengambang yaitu
memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada indeks pasar uang.
c. Junk bond, merupakan obligasi yang memiliki peringkat dibawah peringkat investasi yang
diberikan oleh lembaga pemberi kredit. Namun obligasi dengan junk bond ini memiliki resiko
yang tinggi.
d. Obligasi tanpa bunga merupakan obligasi yang tidak memberikan bunga. Pemegang
obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
e. Obligasi inflasi, obligasi ini dimana nilai pokok utang pada obligasi mengacu pada indeks
inflasi. Suku bunga pada obligasi inflasi ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.
f. Obligasi tercatat merupakan obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya
didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau lembaga administrasi efek.
g. Obligasi tanpa warkat, obligasi tanpa warkat ini merupakan obligasi yang tidak memiliki
sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan
timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan system elektronik terpadu untuk
penyelesaian transaksi efek (pemindahbukuan).
4. Apa itu defisi YTM
Jawab :
Yield to maturity (YTM) adalah total pengembalian (return) pada obligasi jika obligasi
tersebut dipegang sampai jatuh tempo.Yied to maturity dianggap sebagai imbal hasil obligasi
jangka panjang, namun biasanya dinyatakan sebagai tingkat tahunan.

YTM merupakan tingkat pengembalian investasi pada obligasi jika investor memegang
obligasi sampai jatuh tempo dan jika semua pembayaran dilakukan sesuai jadwal.Yield to
maturity juga disebut sebagai “book yield” atau “redemption yield.”

Perhitungan yield to maturity mengasumsikan semua pembayaran kupon diinvestasikan


kembali pada tingkat yang sama dengan yield obligasi saat ini, dengan memperhitungkan
harga pasar obligasi saat ini, par value, tingkat suku bunga kupon dan jangka waktu jatuh
tempo.

YTM adalah perhitungan pengembalian obligasi kompleks namun akurat yang dapat
membantu investor membandingkan berbagai obligasi dengan tingkat kupon dan jatuh tempo
berbeda.Karena memiliki perhitungan yang kompleks, seringkali sulit untuk menghitung nilai
YTM yang tepat.

5. Apa yang dimaksud dengan par value dalam obligasi


Jawab :
par value adalah nilai pokok yang akan diterima pemegang obligasi saat jatuh tempo.
par value : Nilai nominal adalah nilai nominal. Hal ini biasanya digunakan ketika
mengacu pada obligasi atau instrumen keuangan lainnya. Nilai Nominal (par value)
adalah nilai yang ditetapkan atas obligasi, yang mana umumnya menunjukan jumlah
uang yang dipinjam dan dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo.

6. Kesimpulan dari video dari channel preston pysh


(https://www.youtube.com/watch?v=pfhjJ00IuW4)
Jawab :
Jika berbicara tentang obligasi yang telah beredar di pasar selama beberapa tahun,
kita tidak membelinya. hari pertama dan jadi yang harus kita lihat adalah harga yang
kita beli untuk obligasi itu dibandingkan dengan pembayaran kupon jadi untuk
menghitung hasil saat ini
ketika kita berbicara tentang imbal hasil saat ini, kita tidak memperhitungkan
perbedaan bahwa seseorang akan membayar untuk sebuah obligasi versus apa yang
akan obligasi itu lakukan. ditebus kapan pun kapan pun mencapai jangka waktunya
dan bahwa nilai nominal dibayarkan kembali kepada .
Disini kita mulai memahami istilah – istilah penting yang benar – benar menghargai
sebuah ikatan. Karena, sebagian investor tidak akan pernah memegang obligasi
sepanjang waktu, dan memahami bagaimana menilai aset menjadi sangat penting.
Kita belajar bahwa ada 2 cara untuk melihat nilai obligasi, yaitu bunga sederhana dan
bunga majemuk. Sebagai investor yang cerdas, kita harus benar – benar fokus untuk
memahami bunga majemuk. Istilah yang sangat penting untuk dipahami dalam hal ini
adalah hasil menuju kedewasaan. Istilah ini sangat penting untuk mencakup hampir
setiap variabel yang dapat kita pertimbangkan saat menentukan nilai sebenarnya atau
nilai intrsitik dari obligasi. YTM memperkirakan jumlah uang total yang akan
diperoleh selama masa berlaku obligasi, tetapi sebenarnya kita juga perlu
memperhitungkan semua kupon, buanga atas bunga, dan keuntungan atau kerugian
yang akan kita peroleh dari selisish antara harga yang kita bayar dan nilai pasar.

7. Simple interest = of coupouns x coupon payment


Jawab :
Rp 300.000.000 = 60 x Rp 5.000.000

8. Coupoun Yield = 1 years coupoun payments / par value


Jawab :
5% = Rp 5.000.000 / Rp 100.000.000

Anda mungkin juga menyukai