Slide 4 (Tedi)
Baca Slide
A. Nilai Nominal
Nilai nominal merupakan nilai utang pokok yang harus dibayarkan oleh penerbit
obligasi pada saat jatuh tempo. Biasanya nilai ini tercantum di dalam lembar obligasi.
B. Masa Jatuh Tempo
Jangka waktu jatuh tempo obligasi ada di rentang 1 tahun hingga 10 tahun.
Kebanyakan pendana lebih menyukai investasi obligasi jangka pendek dibandingkan
jangka panjang.
C. Klaim Aset dan Klaim Pendapatan Perusahaan
Bila perusahaan penerbit obligasi bangkrut, maka klaim terhadap utang secara umum,
termasuk obligasi, mendapat kehormatan untuk didahulukan haknya daripada
pemilik saham biasa maupun saham prefer. Obligasi juga memiliki klaim terhadap
pendapatan yang didahulukan dari saham biasa dan saham prefer.
D. Coupon Rate
Dalam investasi obligasi, pembeli akan mendapatkan kupon secara berkala di waktu
yang telah ditentukan oleh penerbit. Kupon di sini sama seperti dengan bunga yang
akan didapatkan. Waktu pemberian kupon bisa setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
bahkan 1 tahun. Tergantung kesepakatan antara pembeli obligasi dengan pihak
penerbit obligasi. Biasanya, besarnya kupon sudah ditentukan di awal perjanjian
obligasi.
D. Indenture (Kontrak)
Dalam investasi obligasi, terdapat indenture atau kontrak antara penerbit obligasi
dengan pemegang obligasi. Kontrak ini berisi hak dan kewajiban dari penerbit dan
pemegang obligasi. Dalam kontrak obligasi juga tertera ketentuan-ketentuan dan
batasannya yang dirancang untuk melindungi pemegang obligasi.
E. Current Yield
Current Yield merupakan keuntungan dari kupon (bunga) yang kamu terima selama
satu tahun terhadap harga obligasi.Dapat dikatakan, bahwa current yield dihitung
berdasarkan bunga tahunan terhadap harga obligasi, hasilnya nanti berupa persentase
(%).
Slide 7 (sri)
Baca slide
Slide 8 (Sri)
Slide 9 (Sri)
C. Berdasarkan jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu:
❖ Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo
obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka
perusahaan penerbit menyediakan sejumlah asset milik perusahaan sebagai
jaminan.
❖ Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin
dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan.
Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar
bunga dan nilai nominal obligasi.
❖ Subording Debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan
berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut,
siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe
Subording Debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena itu, Subording
Debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
❖ Obligasi pendapatan (Income Bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan asset tertentu. Disamping itu,
perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara
periodik kepada pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan
membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga.
❖ Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan
agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak
bergerak misalnya, tanah dan gedung.
Slide 10 (Sri)
Baca Slide
Slide 11 (Novia)
Baca slide