Anda di halaman 1dari 5

A.

Karakteristik dan Jenis-jenis Obligasi


a. Karakteristik Obligasi
Berikut adalah karakteristik obligasi:

1. Nilai Nominal (Face Value): adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (The Interst Rate): adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala
3. Jatuh Tempo (Maturity): adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang
dimilikinya.
4. Penerbit atau Emiten (Issuer): Mengukur resiko atau kemungkinan dari penerbit
obligasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon atau pokok obligasi tepat waktu
(default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh
lembaga pemeringkat

b. Jenis-jenis Obligasi
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjian obligasi
(bond indenture) antara pembeli dam penjual obligasi. Dan macam obligasi ditentukan
oleh kontrak perjanjian tersebut, macam-macam obligasi antara lain:

- Berdasarkan penerbit obligasi (issuer) dapat dibagi atas 3 jenis yaitu:


1) Obligasi pemerintah,yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
2) Obligasi perusahaan milik Negara (state owned company) contoh penerbit
obligasi adalah BTN, Bapindo, PLN, Jasa Marga, Pegadaian, Pelabuhan
Indonesia,dan lain-lain.
3) Obligasi perusahaan swasta, contoh penerbit obligasinya adalah Astra
Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada,
Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra Development, Tjiwi
Kimia,dan lain-lain.
- Berdasarkan system pembayaran bunga obligasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
1.)Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi ini adalah obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, ada
yang setiap triwulan,semesteran atau tahunan. Pada surat obligasi terdapat bagian
yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang
disebut kupo obligasi. Jadi kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu
obligasi yang mendefenisikan jumlah bunga tahunan. Setiap 1 kupon
melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.

2.)Obligasi tanpa kupon (Zero Coupon Bond)


Lain halnya dengan Coupon Bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai
kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, dimana
bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian sehingga akan
mengurangi harga obligasi. Misalnya investor membeli obligasi zero coupon
dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 tetapi investor hanya membayar dengan
harga Rp.700.000, pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan penuh
sebesar Rp.1.000.000.

- Berdasarkan tingkat bunga ada tiga jenis obligasi,yaitu:


1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixes Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
berubah sampai jatuh tempo.

2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating Rate Bond)


Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan
tingkat bunga untuk kupon berikutnya,demikian seterusnya.Biasanya obligasi
dengan bunga mengambang ini ditentukan relative terhadap suatu patokan suku
bunga misalnya 1% di atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate).

3) Obligasi dengan bung campuran (Mixed Rate bond)


Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga
mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada
periode awal,dan periode selanjutnya mengambang.

- Berdasarkan jaminannya ada lima jenis obligasi yaitu:


1.)Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila saat jatuh tempo obligasi
perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka
perusahaan penerbit menyediakan sejumlah asset milik perusahaansebagai
jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang
menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.

2.)Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin
dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan.

3.)Subordinate Debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan
berdasrkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut,
siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu. Tipe
Subordinate Debenture dibayar setelah Debenture. Oleh karena itu, Subordinate
Debenture merupakan obligasi yang mempunyai resiko tinggi.

4.)Obligasi pendapatan (Income Bonds)


Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Disamping itu,
perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara
periodik kepada pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar
bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan
penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu
untuk membayar bunga.

5.)Obligasi hipotek (Mortgage)


Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan asset yang dijadikan
agunan disebutkan secara jelas.Asset tersebut merupakan asset yang tidak
bergerak misalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya,
agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut.
Dalam obligasi tipe ini,asset perusahaan yang baru secata langsung menjadi
agunan.

- Dari segi tempat penerbitannya atau tempat perdagangannya:


1.)Obligasi domestik (Domestic Bond)
Diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negri dan dipasarkan
didalam negri. Misalnya obligasi PLN yang dipasrkan didalam negri (Indonesia).

2) Obligasi asing (Foreign Bond)


Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada
suatu Negara dimana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh: Yankee Bond
dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan
sebagainya.

- Dari segi pemeringkat jika dilihat dari segi rating:


1) Grade Bond
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang
layak untuk di investasi (investment grade).yang termasuk investment grade
adalah peringkat AAA.AA, dan A menurut standards dan Poor's atau peringkat
Aaaa, Aa dan A menurut Moody's.

2) Non-Grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tapi tidak termasuk peringkat yang
layak untuk di investasi (Non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi ini
adalah BBB, BB dan B menurut standards dan Poor's atau Bbb, Bb dan B
menurut Moody's.

- Berdasarkan call feature


Adalah Hak untuk membeli kemabli obligasi yang telah dijual sebelum
obligasi tersebut jatuh tempo disebut call fature. Dari segi ini obligasi dapat dibagi
atas tiga jenis,yaitu:

1.)Freely Callable Bond


Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit
dapat memanggil (menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai
kesempatan untuk memanggil obligasi apabila tingkat bung turun dan
menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Konsep ini
disebut Refunding. Perusahaan penerbit dapat memanggil obligasi yang beredar
apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.

2.)Non-Callable Bond
Non-Callable Bond adalah ovligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh
penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli
melalui mekanisme pasar.

3.)Deferred Callable Bond


Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara Freely Callable Bond
dengan Non-Callable Bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu
dimana obligasi tersebut tidak dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada
tahun pertama, kemudian sesudahnya penerbit dapat membeli kembali (freely
callable).

- Berdasarkan segi konvers obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu:


1.)Obligasi konversi atau tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi atau tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan
saham,baik saham penerbit obligasi sendiri (Convertible Bond) maupun saham
perseroan lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham
saham yang akan digunakan sebagai konversi obligasi akan dijadikan jaminan
pada wali amanat dan disimpan di Bank custodian.

2.)Obligasi Non Konversi (Non Convertible Bond)


Obligasi Non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan
menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh
tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.

- Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil


1.)Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitngan dengan menggunakan kupon
system bunga.
2.)Syariah Bonds; obligasi yang diperhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi
syariah,yaitu:
a. Obligasi syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad
bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi
tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
b. Obligasi syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui atau
diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai