Sarah Fauziah
FAKULTAS EKONOMI
- Corporate Rating
Dimaksudkan untuk memperingkat atau menilai suatu perusahaan secara menyeluruh.
- Securities Rating
Dimaksudkan untuk memperingat atau menilai suatu produk efek yang di keluarkan
oleh suatu perusahaan, misalnya bond rating.
Sama halnya ketika pengeluaran saham, ketika pengeluaran obligasi pertama kali harus
melibatkan penjamin (underwriter). Underwriter biasanya merupakan suatu kelompok
(sindikasi) yang terdiri dari penjamin emisi utama (lead underwriter) dan penjamin emisi
pelaksana (underwriters). Penjamin emisi pelaksana ini biasanya bertindak juga sebagai
agen penjualan (selling agent), yang berhubungan langsung dengan masyarakat pemodal.
Penjamin utama dan pelaksana hanya melaksanakan tugasnya sampai proses emisi utama.
Selain underwriter dan rating agency, saat penawaran umum obligasi, juga harus
melibatkan Waliamanat (Trustee). Waliamanat merupakan lembaga yang berfungsi untuk
mengurusi keperluan dan kepentingan dari obligasi sesudah penawaran umum sampai
masa hidup pasar obligasi tersebut terakhir (Robert Ang, 2005). Waliamanat adalah bank
yang telah mendapat izin operasi sebagai waliamanat dari bapepam, dan tata kerjanya
didasarkan kontark perwaliamanatan yang ditandatangani antara waliamanat dengan
perusahaan yang menerbitkan obligasi (issuer).
Kontrak perwaliamanatan (trustee agreement), kadang-kadang melibatkan pihak yang
disebut Guarantor. Guarantor merupakan pihak yang memberikan jaminan akan melunasi
surat hutang beserta kewajiban yang berhubungan obligasi yang diterbitkan oleh issuer
jika terjadi wanprestasi dari issuer. Waliamanat berfungsi melakukan
pencatatan/administrasi mengenai obligasi yang masih beredar, pembayaran Bunga yang
sering terlambat, dan pengawasan terhadap issuer, dan membuat laporan baik tengah
tahunan maupun kepada Otoritas Jasa Keuangan (Robert Ang, 2005). Didalam
melaksanakan pembayaran bunga maupun pokok, biasanya waliamanata menunjuk pihak
yang disebut paying agent (agen pembayaran), sehingga investor yang ingin mengambil
bunga atau pokoknya, langsung berhubungan dengan paying agent. Kadang-kadang
waliamanat sendiri sebagai paying agent.
a. Obligasi Pemerintah
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah (pemerintah sebagai Issuer-
nya). Disini, merupakan upaya pemerintah untuk mencari sumber dana dalam
memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah (Negara). Jika pemerintah
menerbitkan obligasi berarti pemerintah memiliki hutang jangka panjang kepada
siapa saja yang memegang obligasi. Obligasi yang diterbitkan pemerintah
tergolong risk free rate, karena kecil kemungkinan terjadi wanprestasi. Pemerintan
Indonesia juga mengeluarkan obligasi yaitu Surat Utang Pemerintah (SUN), dan
Surat Utang Pemerintah Syariah yaitu ORI 1-5. Di Amerika Serikat, Pemerintah
Daerah (Negara Bagian) juga mengeluarkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaannya.
b. Obligasi perusahaan milik Negara (state owned company)
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan milik pemerintah (ber plat
merah) atau perusahaan BUMNObligasi perusahaan swasta
Merupakan obligasi yang diterbitkan perusahaan swasta murni. Sebagian besar
obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah tipe jenis obligasi ini, Tjiwi
Kimia, dan lain-lain.
2. Dilihat dari Pendapatan yang Diberikan
a. Coupon Bond
Merupakan obligasi yang memberikan pendapatan tetap berupa tingkat bunga
tertentu yang dibayarkan pada periode tertentu. Obligasi jenis ini, membayar
bunga secara periodik, misalnya setiap triwulan, semesteran atau tahunan. Pada
surat berharga obligasi yang diterima oleh investor terdapat bagian-bagian yang
dapat dirobek untuk mengambil bunga dari obligasi. Bagian tersebut adalah
kupon obligasi.
b. Zero Coupon Bond
Disamping obligasi yang memberikan pendapatan tetap berupa tingkat Bungan
tertentu, terdapat pula obligasi yang tidak memberikan tingkat bunga tertentu
secara periodik. Obligasi tipe ini disebut obligasi zero Coupon Bond. Zero
Coupon Bond tidak mempunyai kupon, sehingga investor tidak akan menerima
bunga secara periodik. Pendapatan obligasi tipe ini, bunga dibayarkan sekaligus
pada saat pembelian.
3. Dilihat dari Bentuk Pendapatan Bunga yang Diberikan
a. Obligasi dengan bunga tetap (fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah
sampai jatuh tempo
b. Obligasi dengan bunga mengambang (floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali kupon pertama
sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama maka ditentukan tingkat bunga
untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi dengan bunga
mengembang ini ditentukan relative terhadap patokan suku bunga misalnya 1%
diatas JIBOR (Jakarta Interbank Offering Rate). 1,5% diatas LIBOR (London
Interbank Offering Rate)
c. Obligasi dengan bunga campuran (mixed rate bond)
Obligasi jenis ini merupakan obligasi yang memberikan bunga tipe gabungan
antara bunga tetap dan dengan bunga mengambang. Bunga tetap ini ditetapkan
untuk periode tertentu biasanya pada periode awal dan selanjutnya bunganya
bersifat mengambang
4. Dilihat dari Jaminan yang Menyertai
a. Secured Bond (obligasi dengan jaminan)
Merupakan obligasi yang ada jaminannya, yang mana jaminannya berupa
hadirnya Guarantor atau jaminan berupa aktiva tetap
b. Unsecured Bond (obligasi tanpa jaminan)
Merupakan obligasi yang tidak ada Guarantornya serta tidak ada jaminan aset
lainnya. Unsecured bond ini disebut juga debentures
5. Dilihat dari Tempat Penerbitannya
a. Domestic Bond (obligasi domestik)
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalan negeri
dan dipasarkan dipasar modal dimana obligasi tersebut diterbitkan.
b. Foreign Bond (obligasi asing)
Merupakan obligasi yan diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing dan
dipasarkan diman obligasi tersebut diterbitkan.
c. Global Bond
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa adanya
keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
6. Dilihat dari Rating Obligasi
a. Investment Grade Bond
Merupakan obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang
layak untuk investasi (Investment Grade). Beberapa peringkat yang dapat
dikategorikan investment grade adalah peringkat AAA, AA, dan A menurut
Standard & Poors atau peringkat AAA, AA dan A menurut Moodys
b. Non investment Grade Bond
Merupakan obligasi yang telah diperingkat, tetapi tidak termasuk peringkat yang
layak untuk investasi (non investmen grade). Umumnya perangkat obligasi ini
adalah BBB, B dan B menurut S&P atau BBB dan B menurut Moodys. obligasi
ini sering disebut Junk Bond, karena memberikan tingkat bunganya yang lebih
tinggi.
7. Dilihat dari Call Feature
a. Freely Callable Bond
Merupakan obligasi yang dapat dibeli kembali oleh penerbitnya sebelum obligasi
tersebut jatuh tempo. Issuer dapat membeli kembali obligasi untuk menghindari
cost of capital yang tinggi berupa pembayaran bunga obligasi yang telah tinggi
dari bunga pasar (pinjaman). Jika penerbitnya meminta untuk membeli kembali,
maka pemegang obligasi tidak dapat menolak.
b. Non Callable Bond
Merupakan obligasi yang mana penerbitnya tidak dapat membeli kembali dari
pemegangnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo, kecuali penerbitnya
membelinya melalui mekanisme pasar.
c. Deferred Callable Bond
Merupakan obligasi kombinasi antara Freely Callable Bond dengan non Callable
Bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu dimana obligasi tersebut
tidak adapt dibelikan kembali (non callable).
Saat penawaran umum untuk pertama kali obligasi ditawarkan seharga nilai
nominalnya. Untuk itu,bagi siapa yang membeli obligasi pada saat penawaran umum
pertama maka harus sebesar nilai dengan nominal tersebut. Obligasi yang
diperdagangkan pada harga pari (nilai nominal) disebut obligasi dengan harga pari (at
par bond). Jika harga pasar obligasi berada diatas nilai nominalnya maka yang terjadi
adalah premium (at premium bond), namun jika harga pasar obligasi dibawah nilai
nominalnya yang terjadi adalah obligasi dengan diskon (at discount bond). Premium
obligasi atau discount obligasi tergantung pada harga pasar.
Disamping adanya premium maupun at discount, obligasi juga menawarkan capital
gain. Capital gain terjadi akibat adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu
obligasi (Robert Ang, 1995).
a. Special Feature Gain
Bentuk elemen keuntungan investasi lain dalam obligasi adalah keuntungan
khusus terletak (special feature gain) pada obligasi. Ini adalah cara emiten untuk
merangsanga agar investor mau tertarik membeli obligasi. Salah satu hak yang
diberikan sebagai pemanis tersebut adalah Waran yang dapat digunakan untuk
menebus saham perseroan dengan harga tertentu (exercise price).
500.000.000510.000 .000
72.500 .000+
4
YTM =
500.000.000+510.000 .000
2
Penyelesaian :
1
Dalam presentase. P=100 4
=63,55
(1+ 0,12)
Dalam rupiah.
1
P=Rp .500.000 .000 =Rp .317.750 .000
(1+0,12)4
1.8.2 Harga Obligasi Berbunga (Coupon Bond)
Obligasi berbunga (coupon bond) adalah obligasi yang memberikan pendapatan tetap
yang diberikan secara periodeik. Tentang jenis bunga, emiten dapat menentukan jenis
bunga tertentu, baik bunga tetap, bunga mengambang ataupun bunga campuran. Untuk
menentukan harga obligasi berbunga, dapat digunakan formulasi :
Harga obligasi berbunga = PV dari bunga + PV dari pokok
Contoh kasus 11.3
Berlian II tahun 2013 menerbitkan obligasi dengan per value Rp.500.000.000. tingkat
bunga tetap sebesar 14,50% per tahun dan dibayarkan setiap semester (6 bulan). Jatuh
tepo obligasi adalah 4 tahun.
a. Berapa harga obligasi, jika tingkat bunga pasar 12%?
b. Berapa harga obligasi, jika tingkat bunga pasar 16%?
Penyelesaian :
a. Bila tingkat bunga pasar 12%
1
1
1. PV (bunga)= (1+i)
n2
Cx
i
1
2. PV (pokok)= Rx
(1+i)n 2
Dimana :
i = tingkat bunga pasar
n = jumlah periode kupon sampai dengan jatuh tempo
C = kuppon bunga setiap periode
R = nilai redemption (penebusan) saat jatuh tempo
Bunga per periode = 500.000.000 x 14,5% x 6/12 = 36.250.000
Periode bunga (n) = 4 tahun x 2 = 8
1
1 8
1. PV (bunga) = (1+ 0,06)
36.250 .000 x
0.06
PV (bunga) = 36.250.000 x 6,2098 = 225.105.250
1
2. PV (pokok) = 500.000.000 x
(1+ 0,06)8
PV (pokok) = 500.000.000 x 0.6274 = 313.700.000
(bunga 12% per tahun sehingga 6% per semester)
b. Bila tingkat bunga pasar 16%
1
1
1. PV (bunga) = (1+ 0,08)8
36.250 .000 x
0.08
PV (bunga) = 36.250.000 x 5,766 = 208.314.250
1
2. PV (pokok) = 500.000.000 x
(1+ 0,08)8
Harga obligasi = 208.314.250 + 270.150.000 = 478.464.250 atau sebesar
95,69% (at discount)
1.9 NILAI INTRINSIK OBLIGASI
Nilai instrinsik efek merupakan cerminan dari efek bersangkutan. Karena obligasi
merupakan efek yang memberi pendapatan tetap, maka sesungguhnya nilai intrinsik
harga suatu obligasi merupakan present value dari cash flow yang akan diterima pada
masa mendatang. Untuk menentukan nilai instrinsik obligasi dijelaskan dalam sub bab
berikut ini.
1.9.1. Obligasi dengan Zero Coupon
Zero Coupon bond merupakan obligasi yang tidak memberikan pendapatan bunga tetap
dalam secara periodik atau tidak memiliki kupon, karena seluruh bunga dari obligasi
tersebut dibayar dimuka. Zero Coupon bond,harga obligasi dijual pada Pasar Perdana
dengan harga diskon (at discount). Dengan demikian, nilai sekarang dari suatu obligasi
merupakan present value dari nilai nominal pada waktu jatuh tempo, jadi rumusnya
adalah:
1
P=R
(1+i) n
R = Redemption rate (penebusan obligasi), nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo.
i = suku bunga obligasi untuk satu periode
n = banyaknya periode obligasi
contoh kasus 11.4
suatu perusahaan menerbitkan zero coupon bond dengan jangka waktu 5 tahun dan nilai
nominalnya Rp.600 juta. Jika suku bunga adalah 15% per tahun, maka berapa harga jual
obligasi tersebut?
Penyelesaian :
Dalam presentase
1
P=100 =20,13
(1+15 )5
Dalam rupiah
1
P=Rp .600.000 .000 =Rp .600.000 .000 x 0,2013=Rp. 120.678 .000
(1+15 )5
1.9.2. Obligasi Berbunga (Coupon Bond)
Merupakan obligasi yang memberikan pendapatan bunga tertentu secara periodik. Pada
saat maturity kupon bunga terakhir dan nilai nominalnya (100%) akan dibayarkan.
P = C(PVIFAn . i%) + R(PVIFn . i%)
P = Harga pasar obligasi
i = Yield to Maturity
R = nilai Redemption pada saat jatuh tempo
n = jumlah periode kupon sampai jatuh tempo
C = kupon bunga untuk setiap periode
Rumus diatas diterapkan dengan asumsi proses jual beli obligasi dilakukan pada
saat bertepatan dengan pembayaran kupon bunga. Jika transaksi terjadi diantara dua
kupon bunga, maka bunga sampai tanggal penyelesaian transaksi masih menjadi hak
penjual, sedangkan setelah tanggal penyelesaian transaksi, kupon menjadi hak pembeli.
Untuk menghitung bunga akrual yang menjadi hak penjual menggunakan rumus sebagai
berikut:
Nominal x Coupon x Tenoral Al
Al=
360 hari
Coupon = kupon bunga yang disetahunkan
Nominal = nilai nominal obligasi yaitu 100%
Tenor Al = Tenor Acrual Interest ( jumlah hari antara kupon terakhir dengan tanggal
penyelesaian transaksi).
Convexcity adalah suatu keadaan dimana harga obligasi naik lebih cepat dari pada waktu
turun karena perubahan yield dari pada waktu naik.
1.11 DURATION (DURASI)
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh investor dalam mengelola portofolio
obligasi adalah dampak dari tingkat bunga pasar terhadap harga pasar obligasi. Dampak
bunga tersebut sangat berbeda-beda antara obligasi satu dengan obligasi lain. Perbedaan
tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat kupon dan maturitas dari masing-masing
obligasi. Artinya, meskipun obligasi memiliki tenggang maturitas yang sama namun jika
berbeda dalam memberikan kupon obligasi maka sesungguhnya maturitas obligasi
tersebut berbeda. Hal itu karena, nilai obligasi tidak lain adalah aliran kas masuk dari
investasi obligasi atau nilai sekarang (present value). Untuk itu, meskipun jika terdapat
dua obligasi atau lebih yang memiliki tenor maturity sama tetapi kupon yang diberikan
berbeda maka maturity obligasi bersangkutan adalah berbeda. Untuk memberikan
gambaran dijelaskan dalam logika sebagai berikut :
Misalnya, terdapat dua obligasi A dan B yang sama-sama memiliki maturity date 10
tahun. Obligasi A memberikan kupon sebesar 10% sedang obligasi B memberikan kupon
12%. Dalam kondisi seperti itu, obligasi B akan memberikan aliran kas masuk lebih
cepat dibandingkan dengan obligasi A. Untuk itu, karena nilai obligasi merupakan aliran
masuk dari present value, maka maturity obligasi B lebih pendek dibandingkan dengan
obligasi A.
Untuk mengetahui elastisitas harga obligasi akibat pengaruh berbagai faktor terutama
tingkat suku bunga, dalam logika analisis obligasi dijelaskan dalam teknik durasi
obligasi. Durasi adalah suatu pengukuran ketidak-stabilan harga obligasi yang
memasukkan faktor harga dan risiko investasi kembali dan digunakan untuk menunjukan
bagaimana suatu obligasi akan bereaksi terhadap tingkat suku bunga yang berubah-ubah.
Durasi mengukur rata-rata tertimbang maturitas aliran kas obligasi berdasarkan konsep
nilai sekarang. Dengan demikian, durasi suatu obligasi adalah sama dengan jumlah tahun
yang diperlukan untuk bisa mengembalikan harga pembelian obligasi (tandelilin,
Eduardus, 2000). Ukuran tersebut hendaknya memperhitungkan keseluruhan pola (baik
waktu ataupun besarnya) aliran kas selama umur obligasi.
Frederick Macauly menemukan formula yang terkenal dengan rumus Macauly
Duration, untuk menentukan durasi obligasi sebagai berikut :
[ ]
T
[ PV ( Ct )]
Duration= xt
t=1 P bond
P = perubahan harga
P = harga obligasi sebelumnya
-D = durasi yang dimodifikasi ditambah dengan tanda negatif
r = perubahan pada tingkat bunga pasar