PENGERTIAN OBLIGASI
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah sebagai
berikut : “Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau perusahaan atau Lembaga - lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang
mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara
periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap”.
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembarkertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjamankepada perusahaan
yang menerbitkan obligasi. Dalam setiap obligasi tertera nilainominal obligasi serta
tingkat bunga obligasi.
B. JENIS-JENIS OBLIGASI
Sebelum transaksi jual beli obligasi terjadi, ada suatu kontrak perjanjianobligasi
(bond indenture) antara pembeli dan penjual obligasi. Dan macam obligasiditentukan
oleh kontrak perjanjian tersebut, macam obligasi antara lain :
d. Berdasarkan Jaminanya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu :
1) Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempoobligasi
perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka
perusahaan penerbit menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai
jaminan.Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang
menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
2) Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamindengan
aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal
berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan
nilainominal obligasi.
3) Subordinate debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan
berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan
bangkrut,siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu.Tipe
subordinate debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena itu,
subordinatedebenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
4) Obligasi pendapatan (Income bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu, perusahaan
penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodic kepada
pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bungaapabila
laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit
tidakmempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu
membayar bunga.
5) Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikanagunan
disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak
bergerakmisalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya,
agunantersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut.
Dalamobligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara langsung menjadi
agunan.