BAB 12
ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING
DAN YIELD BOND
Disusun oleh :
A. RISIKO OBLIGASI
Bentuk Risiko :
1) Fluktuasi bunga
2) Nilai rupiah jatuh
3) Penundaan Kupon dan utang pokok
4) Likuidasi emiten
Emiten obligasi ,obligasi dengan kupon tetap mengalami risiko kerugian jika
tingkat bunga umum mengalami penurunan drastic. Demikian juga jika emiten
menerbitkan obligasi valuta asing kemudian pada saat pembayaran kupon atau
utang pokok nilai mata uang rupiah jatuh, maka emiten akan membayar kewajiban
kupon dan utang pokol dalam mata uang asing yang dibeli dengan jumlah dengan
rupiah dalam jumlah besar.
Berinvestasi dalam deposito bank ataupun Sertifikat Bank Indonesia
merupakan investasi yang bebas risiko. Akan tetapi, investasi dalam obligasi
pemerintah masih berisiko yaitu risiko jatuhnya kurs di pasar. Harga (kurs) Surat
Utang Negara dan Obligasi Ritel Indoensia berfluktuasi di Bursa Efek Indonesia
maupun di pasar over the counter (OTC). Pada umumnya penurunan atau kenaikan
bunga yang ekstrem itu bersifat sementara dan akan segera kembali ke posisi
tingkat bunga normal, Namun, para pemegang obligasi terlalu sentimental sehingga
menimbulkan kepanikan yang berakibat terjadinya penjualan obligasi besar-besaran
di pasar dan mendorong panic selling, yang pada gilirannya akan mengakibatkan
kejatuhan kurs obligasi yang tidak dapat dihindari. Hal seperti ini pernah terjadi pada
tahun 1998,2005,dan 2008. Dalam menghitung kurs obligasi teoritis investor harus
memerhatikan sisa jatuh tempo. Jika sisa jatuh tempo suatu obligasi masih 40 bulan
dan kenaikan bunga diestimasi akan berjalan 6 bulan, maka perhitungan kurs
obligasi teoritis didasarkan pada dua tingkat bunga.
MENGURANGI RISIKO
1. Kupon Mengambang
Sering disebut sebagai tingkat imbal hasil dalam presentase rumus :
Floating rate = tingkat deposito + spread
Tingkat deposito = tingkat bunga bebas risiko
Spread merupakan tambahan presnetase yang dihitung berdasarkan
oengaruh tingkat bunga umum di pasar, tingkat kenaikan inflasi atau kenaikan
kurs valuta asing.
2. Obligasi yang dapat dikonversi ke saham
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 2
3. Opsi Call adalah hal emiten untuk membeli kembali obligasi sebelum jatuh
tempo tiba tetapi sudah melewati protection period pada kurs yang telah
ditentukan awal di IPO
4. Opsi Put adalah hak investor untuk menjual kembali obligasi kepada emiten
sebelum jatuh tempo tetapi sudah lewat protection period.
5. Peringkat Obligasi
Menunjukkan tingkat bonafiditas emiten untuk melunasi kupon dan pokok
pinjaman yang diterbitkan oleh perusahaan pemerinhkat obligasi.
6. Guarantor
pihak yang menjamin investor akan menerima pembayaran kupon atau
pelunasan pokok obligasi jika emten obliigasi mengalami gagal bayar.
7. Audit Manajemen dan Investigasi
Adalah pemeriksaan yang bersifat analisis dan investigative, yang dilakukan
secara insidentil maupun berkala dalam jangka pendek untuk menemukan
penyimpanan pengguanaan dana yang diperoleh dari obligasi.
B. JENIS-JENIS OBLIGASI
1) Obligasi pemerintah
Yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
2) Obligasi perusahaan milik negara (state owned company)
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga,
Pegadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
3) Obligasi perusahaan swasta
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional
Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland,
Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.
4) Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan
secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada
surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga
obligasi tersebut.
5) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai
kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik,
dimana bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat
pembelian sehingga akan mengurangi harga obligasi.
6) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
berubah sampai dengan jatuh tempo.
7) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond)
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 3
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan
ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya.
8) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan
bunga mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu
biasanya pada periode awal, dan periode selanjutnya bunganya
mengambang.
9) Obligasi domestik (Domestic Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan
dipasarkan di dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di
dalam negeri (Indonesia).
10) Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada
suatu negara tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh
: Yankee Bond diterbitkan dan dipasarkan di Amerika Serikat, Samura
Bond diterbitkan dan dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Hongkong dan sebagainya.
11) Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa
adanya keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
12) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham,
baik saham penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham
perseroan lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond).
13) Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond)
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan
menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada
waktu jatuh tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.
14) Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan
sistem kupon bunga.
15) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua
macam obligasi syariah, yaitu:
a. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan
yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah
mengetahui pendapatan emiten.
b. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah)
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 4
bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi
diterbitkan.
E. Bond Pricing
Faktor-faktor yang memengaruhi kurs obligasi
Kurs obligasi dihitung dihitung dengan menggunakan metode present value.
Minimum yield yang diharapkan adalah tingkat bunga deposito rata-rata bank
pemerintah atau tingkat bunga sertifikat bank Indonesia untuk obligasi negara,
ditambah spread sebagai premium atas risiko yang mungkin timbul.
1. Tingkat Kupon
Tingkat kupon adalah sifat dari kupon itu sendiri. Tingkat kupon yang
mengambang berarti besaran kupon yang dibayar berubah ubah setiap
periode, baik triwulan, atau tengah tahunan, mengikuti gerakan naik turunnya
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 5
tingkat bunga umum, atau tingkat inflasi sehingga obligasi dengan kupon
mengembang memiliki risiko lebih rendah daripada obligasi dengan tingkat
kupon tetap. Nilai floating rate adalah tingkat bunga deposito.
2. Frekuensi kupon
Frekuensi kupon adalah frekuensi atau berapa kali kupon yang dibayar dalam
satu tahunan. Kupon yang dibayar secara triwulanan berarti dalam satu tahun
dilakukan 4 kali pembayaran kupon. Kupon yang dibayar 6 bulan sekali
berarti dalam satu tahun kupon dibayarkan 2 kali.
3. Tingkat Bunga Bebas Risiko
Tingkat bunga bebas risiko adalah tingkat bunga yang digunakan investor
sebagai pedoman minimum yield atas investasi bebas risiko. Dalam hal ini arti
risiko adalah gagal dalam membayar bunga dan jumlah pokok.Tingkat bunga
bebas risiko berbeda-beda dalam satu periode jatuh tempo dan akan
memengaruhi perhitungan kurs obligasi.
4. Masa Jatuh Tempo
Masa jatuh tempo adalah saat tanggal pelinasan obligasi. Masa pelunasan
callable bonds dan puttable bonds adalah jauh sebelum jatuh tempo.
5. Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi adalah tingkat bonafiditas obligasi dalam melunasi
pembayaran kupon berkala dan pelunasan utang obligasi. Obligasi dengan
rating AAA memiliki resiko sangat kecil, sehingga nilai spread yang
ditambahkan dalam bunga bebas risiko juga kecil.
Lebih singkatnya :
1
1−
(1+𝑖)𝑛
Kurs = CF [ ] + TV/(1+i)n
𝑖
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 6
Obligasi “AA” memiliki nominal Rp1.000.000, kupon 12%, dan maturity dalam 3
tahun, serta memberikan pembayaran kupon setiap triwulan. Minimum yield atau
yield to maturity (YTM) = 8%. Berapa kurs obligasi?
Jawab:
1
CF = 4 𝑥12% = 3%
1
i = 4 𝑥8% = 2%
Maka :
1
1− 1
(1+0,02)12
Kurs = 0,3 [ ] + (1+0,02)12
0,02
Contoh Soal:
Sebuah obligasi memiliki kupon 12% yang dibayar tiap triwulan dan sisa maturity
2 tahun. Tingkat YTM tahun ke-1= 10% dan YTM tahun ke-2= 6%. Berapa kurs
obligasi saat ini?
Pada tahun pertama diterima 4 kali pembayaran kupon sebesar 3% per triwulan
dan tingkat bunga tahun pertama 2,25% per triwulan. Tahun kedua diterima 4 kali
kupon sebesar 3% per triwulan, yaitu kupon ke-5 sampai dengan ke-8, tingkat
bunga tahun kedua 1,5% per triwulan, dan modal diterima kembali pada akhir
triwulan ke-8.
Jawab
1 1 1
1− 1− 𝑇𝑉 1−
(1+0,025)4 (1+0,015)8 (1+0,0152 )4
Kurs = 0,03 [ ] + 0,03 [ ] + (1+0,015)8– - 0,03 [ ]
0,025 0,015 0,015
1
1− 1 𝑎𝑐𝑐𝑟𝑢𝑒𝑑 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡
(1+𝑖)𝑛
Kurs = CF x [ ]+ -
𝑖 (1+i)𝑛 (1+i)
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 8
HUBUNGAN KURS, YTM, MATURITY
Kurs
110,5 B A
100 ---------------------------------------------
90,5
Matuirity
2 3
Pada peraga diatas dapat kita lihat bahwa kurs obligasi sama dengan 100 apabila
kupon = YTM. Apabila YTM lebih rendah daripada kupon maka kurs obligasi akan
berada diatas 100 atau at premium dan semakin panjang matuirity akan semakin
tinggi kursnya. Apbila YTM lebih tinggi daripada kupon maka kurs obligasi akan
berada di bawah 100 atau at discount, dan semakin panjang matuirity akan semakin
rendah kursnya, Pada obligasi dengan maturity yang lebih panjang, apabila terjadi
kenaikan YTM kursnya akan turun lebih tajam, dan sebaliknya jika terjadi penurunan
YTM kursnya akan naik lebih tajam.
F. Bond Yield
Yield adalah keuntungan investasi obligasi yang dinyatakan dalam presentase.
Keuntungan investasi berupa selisih kurs dapat bersifat merugikan atau
menguntungkan. Apabila kurs beli lebih rendah daripada kurs jual atau kurs terminal,
berarti investor mendapat keuntungan begitu pula sebaliknya
1) Nominal Yield
Nominal Yield adalah yield sebesar tingkat kupon. Nominal Yield diperoleh
dari pembelian obligasi sebesar harga nominalnya dank upon diterima terus-
menerus sampai jatuh tempo dan pada akhir jatuh tempo diterima jumlah
investasi sebesar nilai nominalnya
Nominal Yield = Kupon/100
2) Current Yield
Current yield adalah kupon yang diterima dibandingkan modal yang
diinvestasikan ke dalam obligasi. Apabila modal yang diinvestasikan sebesar
nominal cuurent yield sama dengan kupon. Jika lebih besar maka current
yield berada di bawah tingkat kupon, begitu pula sebaliknya
Current Yield = kupon/kurs
3) Yield To Maturity
Adalah hasil investasi obligasi yang dinyatakan dalam presentase yang
dihitung mulai dari tanggal saat tanggal pembelian sampai dengan tanggal
jatuh tempo.
𝑘𝑢𝑝𝑜𝑛+(𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒−𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑖)/𝑛
Yield To Matuirity = (𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒+𝑘𝑢𝑟𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑖)/2
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 9
Terminal value adalah nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo, dalam hal ini
nominal obligasi, atau call price ataupun put price.
n = masa jatuh tempo
H. OBLIGASI KONVERTIBEL
Obligasi konvertibel adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
perusahaan penerbit obligasi. Obligasi konversi ini sangat menarik jika perusahaan
penerbit obligasi mempunyai prospek untuk menegmbangkan perusahaan. Pada
saat ekonomi sedang berkembang emisi obligasi konversi akan menarik investor
obligasi, karena ada kesempatan melaksanakan hak konversi.
Misalkan nilai nominal selembar obligasi Rp 1 Juta dapat ditukarkan di
kemudian hari pada saat mendekati jatuh tempo dengan 50 unit saham perusahaan
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 10
ABC. Pada saat tanggal penerbitan obligasi harga saham perusahaan “ABC” di
pasar Rp. 15000 per unit, dan harga pasar obligasi Rp. 1,050,000, hal ini berarti :
1) Convertion rate = 50 kali
2) Convertion value = 50 x Rp. 15,000 = 750,000
3) Convertion premium = Rp. 1,050,000 – 750,000 = 300,000
RMK MANAJEMEN INVESTASI : BAB 12 – ANALISIS OBLIGASI I : BOND PRICING DAN YIELD BOND
Hal. 11