Anda di halaman 1dari 8

RESUME BAB 5

“OBLIGASI”
INVESTASI DAN PASAR MODAL

Dosen Pengampu:
Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi, S.S.T.Ak., M.Si.

Oleh Kelompok 1 (5D):


1. I Gusti Ayu Agung Pradnya Dewi (2017051113)
2. Ni Made Suci Ari Ayu Riantini (2017051118)
3. Ni Kadek Ayu Dewi (2017061123)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
BAB V
OBLIGASI
A. Pendahuluan
Instrumen investasi lain yang diperdagangkan di pasar modal adalah
obligasi. Berbeda dengan saham yang merupakan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, pemilik obligasi menerima perusahaan yang memperoleh
keuntungan berupa pendapatan bunga, yang disebut kupon, yang dilunasi pada
saat jatuh tempo. Risiko yang akan dihadapi adalah risiko kebangkrutan dan
kehilangan modal. Risiko default terjadi ketika perusahaan tidak mampu
membayar hutangnya, sedangkan kerugian modal terjadi ketika nilai obligasi
pada saat penebusan lebih rendah dari pada saat penawaran.
Selain itu, tidak semua emiten menerbitkan obligasi karena obligasi
bersifat jangka panjang, sehingga perusahaan dianggap kurang baik jika
memiliki banyak utang dibandingkan dengan jumlah saham yang diterbitkan.
Namun dari segi risiko investasi, obligasi memiliki risiko yang lebih rendah
dibandingkan saham karena obligasi biasanya memiliki return tetap berupa
bunga. Korporasi atau pemerintah dapat menerbitkan obligasi untuk
mengumpulkan dana baru. Dana tersebut digunakan untuk membiayai berbagai
kebutuhan pengembangan usaha. Sementara itu, proyek-proyek pembangunan,
pembayaran defisit APBN, pengembangan usaha, BUMN dan lain-lain dibiayai
dengan dana negara baru.
Bab ini juga membahas tentang karakteristik obligasi, jenis obligasi
menurut cara pengalihannya, jaminan yang diberikan, penerbit obligasi dan cara
pembayaran bunganya, penilaian obligasi dan risiko obligasi.

B. Memahami Obligasi
Obligasi adalah hutang jangka panjang yang dilunasi pada saat jatuh tempo
dengan tingkat bunga tetap. Obligasi disebut juga pendapatan tetap dan
diperdagangkan di pasar modal, khususnya pasar obligasi. Obligasi dapat
berupa obligasi seri dan obligasi berjangka atau kombinasinya. Obligasi seri
adalah sekelompok obligasi yang jatuh tempo satu demi satu. obligasi berjangka
adalah obligasi yang jatuh tempo pada waktu yang sama.
bligasi dapat berupa obligasi kupon dan obligasi murni. Obligasi kupon
adalah obligasi yang membayar kupon. Kupon adalah bunga yang dibayarkan
atas obligasi selama periode waktu tertentu. Obligasi diskon murni adalah
obligasi yang tidak membayar kupon, sehingga obligasi tersebut dijual dengan
harga diskon. Likuiditas atau daya jual obligasi menunjukkan seberapa cepat
investor dapat menjual obligasi mereka tanpa mengorbankan harga
obligasi.Salah satu ukuran likuiditas obligasi adalah fluktuasi penawaran dan
permintaan.
Beberapa pengukuran digunakan untuk mengukur current yield, yield to
maturity, dan yield to call. Hasil sekarang (current yield) diukur dengan nilai
kupon setahun dibagi dengan nilai pasar obligasi saat ini. Hasil sampai maturity
(yield to maturity) adalah tingkat return dari obligasi yang dibeli dengan harga
pasar sekarang dan disimpan sampai jatuh tempo. Yield to maturity diperoleh
dengan cara mencari tingkat diskonto yang menyebabkan nilai sekarang dari
semua aliran kas sama dengan nilai pasar sekarang dari obligasi. Hasil sampai
ditarik (yield to call) adalah return dari obligasi sekarang sampai obligasi ditarik
kembali.
Hak tarik merupakan hak penerbit obligasi untuk membayar obligasinya
pada nilai pasar sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo. Hak ini akan memberikan
keuntungan kepada penerbit ini, akan tetapi sangat merugikan investor karena
harga obligasi akan lebih rendah dibandingkan dengan obligasi sejenis yang
tidak mempunyai hak tarik. Yield spread obligasi dapat diukur dengan bond
spread, default premium dan risk premium. Spread obligasi adalah perbedaan
antara hasil yang diizinkan hingga jatuh tempo dan hasil pada obligasi yang
gagal bayar dengan nilai kupon dan jatuh tempo yang sama. default premium
adalah perbedaan antara pengembalian yang dijanjikan pada tanggal penebusan
dan pengembalian yang diharapkan pada tanggal jatuh tempo. risk premium
adalah selisih antara imbal hasil jatuh tempo yang diharapkan dan tingkat bunga
obligasi dengan nilai kupon dan jatuh tempo yang sama.

C. Karakteristik Obligasi
Ada beberapa karakteristik yang terdapat pada obligasi diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
Dalam penerbitan obligasi maka perusahaan akan dengan jelas
menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah
jumlah emisi obligasi. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan
obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, dan kinerja
bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa
pinjaman. Secara umum masa jatuh tempo Obligasi adalah 5 tahun ada
yang 1 tahun dan ada pula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu
obligasi maka akan semakin diminati oleh investor karena dianggap
risikonya kecil.
3. Principal dan coupon rate
Nilai prinsipiel obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit
obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh
tempo. Coupon rate juga disebut nominal rate adalah tingkat bunga yang
disetujui penerbit untuk dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap
tahun tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik
obligasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
4. Jadwal pembayaran
Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit
dilakukan secara berkala, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa
dilakukan triwulan atau semesteran atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.

D. Jenis-jensi Obligasi
Adapun jenis-jenis obligasi adalah sebagai berikut:
1. Menurut cara peralihan
a. Obligasi atas unjuk

Merupakan obligasi yang dibayarkan kepada pembawa walaupun nama


pembawa tersebut tidak tercatat pada buku perusahaan penerbit obligasi
tersebut.

b. Aplikasi atas nama

Merupakan obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik.

2. Menurut jaminan yang diberikan atau hak klaim

a. Obligasi dengan jaminan

Obligasi dengan jaminan disebut juga dengan obligasi hipotek yaitu


oblogasi yang penerbitannya dijaminan dengan suatu jaminan tertentu
misalnya Real Estate.

b. Obligasi tanpa jaminan

Merupakan obligasi yang penerbitannya tidak dijamin dengan surat


jaminan. Obligasi ini sangat berisiko sehingga apabila perusahaan
menerbitkan obligasi jenis ini akan memberikan tingkat bunga yang
tinggi dalam rangka untuk menarik minat calon investor.

3. Menurut cara pembayaran bunga

a. Obligasi dengan bunga tetap

Merupakan obligasi yang menawarkan bunga tetap selama jangka


waktu obligasi tersebut.

b. Obligasi bunga tidak cukup

Merupakan obligasi yang pembayaran bunganya tidak tetap, dan


disesuaikan dengan tingkat bunga pasar yang berkala.
c. Obligasi tanpa bunga

Merupakan obligasi yang dijual dengan harga yang lebih rendah


daripada nilai nominal obligasinya (discount basis) pada saat jatuh
tempo, obligasi tersebut dilunasi sesuai dengan nilai nominalnya.

Terdapat dua macam obligasi ditinjau dari penerbitnya yaitu sebagai


berikut:

1. Obligasi pemerintah

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh


pemerintah untuk mendapatkan pinjaman dari masyarakat. Obligasi
yang diterbitkan oleh pemerintah memiliki risiko yang leobih rendah
karena dijamin Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan UU No 24
Tahun 2002 tentang surat utang negara (SUN), hanya saja imbalan hasil
atau kupon ORI kurang kompetitif dan hanya berbeda tipis dengan
bunga deposito.

Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu

a. Obligasi rekap, yang diterbitkan dalam rangka program kapitalisasi


perbankan.

b. Surat utang negara (SUN), yang diterbitkan untuk membiayai defisit


APBN.

c. Obligasi ritel Indonesia (ORI), yang diterbitkan untuk membiayai


defisit APBN serupa dengan ORI, namun nilai nominal yang lebih
kecil sehingga dapat dibeli secara ritel.

d. Surat Berharga Syariah Negara atau Obligasi Syariah atau Sukuk


serupa dengan SUN namun diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.

2. Obligasi Perusahaan

Obligasi perusahaan adalah surat utang jangka panjang yang


dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Obligasi perusahaan biasanya
dilindungi bond indenture yaitu janji perusahaan penerbit obligasi
untuk mematuhi ketentuan yang tertulis kepada pihak yang terpercaya
(trustee). Obligasi yang diterbitkan perusahaan memiliki resiko yang
lebih besar dibandingkan diterbitkan oleh pemerintah.

E. Penilaian Obligasi
Nilai obligasi dapat berupa nila maturity, nilai pasar dan nilai intrinsik.
• Nilai maturity atau nilai jatuh tempo yaitu nilai yang dijanjikan akan dibayar
pada saat obligasi jatuh tempo, biasanya juga mewakili nilai nominal atau
nilai pasar atau nilai tampang yang sudah ditentukan per lembarnya.
• Nilai pasar obligasi adalah nilai jual obligasi yang terdaftar di pasar modal
pada saat tertentu.
• Nilai intrinsik atau nilai fundamental atau nilai sesungguhnya dari suatu
obligasi adalah perkiraan nilai sebenarnya dari suatu obligasi.
Proses penilaian obligasi memerlukan 3 (tiga) komponen informasi, yaitu:
1. Jumlah cash flow yang diterima investor, atau penerimaan bunga
periodik dan nilai nominal pada jatuh temponya
2. Tanggal jatuh tempo obligasi
3. Tingkat return yang diharapkan investor.
Teorema penilaian obligasi akan menjelaskan bagaimana hubungan antara
harga obligasi akibat perubahan-perubahan suku bunga, maturity, dan nilai
kupon. Harga obligasi akan berubah dengan berubahnya suku bunga dan
lamanya maturity. Hasil pasar atau market yield menunjukkan hubungan antara
perubahan suku bunga terhadap harga obligasi.
Malkiel (1962) memperkenalkan lima teorema tentang hubungan antara
harga-harga obligasi dengan hasil-hasilnya (yields). Teorema ini disebut dengan
Malkiel's bond theorems.
➢ Teorema 1
Harga dari obligasi akan bergerak berlawanan dengan hasil pasar (merket
yield). Seperti halnya hubungan suku bunga (market yield) dengan harg
saham, hubungan suku bunga dengan harga obligasi dengan bunga (kupon)
tetap adalah berlawanan arah, yaitu semakin meningkatnya suku bunga,
semakin menurunnya harga obligasi atau sebaliknya.
➢ Teorema 2
Dengan maturity konstan, penurunan suku bunga akan menaikkan harga
obligasi dengan basis persentasi lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan suku bunga yang sama besarnya yang akan menurunkan harga
obligasi.
➢ Teorema 3
Untuk suatu perubahan suku bunga yang tertentu, besarnya perubahan harga
obligasi akan berhubungan positif dengan waktu maturity yaitu semakin lama
maturity-nya semakin besar perubahan harga obligasinya.
➢ Teorema 4
Perubahan harga yang terjadi akibat hubungan antara maturity obligasi dan
volatilitas harganya akan semakin besar dengan tingkat menurun (increast at
a dimishing rate) sejalan dengan meningkatnya maturity.
➢ Teorema 5
Presentasi perubahan harga obligasi akibat dari perubahan suku bunga akan
lebih kecil jika tingkat kupon lebih tinggi.

F. Risiko Obligasi
Walaupun obligasi lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham,
tetapi obligasi tetap aktiva berisiko. Risiko dari obligasi adalah kemungkinan
obligasi tidak terbayar (default). Peringkat obligasi (bond rating) dapat
digunakan sebagai proksi dari risiko obligasi. Peringkat obligasi (bond rating)
adalah simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk
menunjukkan risiko obligasi.

- AAA : Mempunyai kemampuan sangat kuat untuk membayar bunga-


bunga dan membayar kembali prinsipiel.
- AA :Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga
dan membayar kembali prinsipiel.
- A : Mempunyai kemampuan kuat untuk membayar bunga-bunga
dan membayar kembali prinsiplel tetapi lebih rentan terhadap kondisi-
kondisi yang berubah terbalik dibandingkan dengan kasus AA.
- BBB : Mempunyal kemampuan cukup untuk membayar bunga-bunga
dan membayar kembali prinsipiel. Bahkan lebih rentan terhadap kondisi-
kondisi yang berubah Terbalik dibandingkan obligasi-obligasi peringkat
A.
- BB, B, CCC, CC, C : Dianggap spekulatif terhadap kemampuan untuk
membayar bunga-bunga dan membayar kemball prinsipiel. BB
menunjukkan tingkat terendah dari spekulasi dan C menunjukkan tingkat
tertinggi dari spekulasi.
- D : Gagal (default). Pembayaran bunga-bunga dan pembayaran
kembali prinsipiel tertunggak.
- + ATAU - : Dapat digunakan untuk menunjukkan posisi relatif di dalam
suatu kategori.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Gusti Ayu Ketut Rencana Sari dan Diota Prameswari Vijaya. 2019. Investasi
dan Pasar Modal Indonesia. Depok: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai