Akuntansi Keuangan II
Dosen Pengampu :
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2021
1. Konsep Leasing
A) Pengertian Leasing
Pengertian Leasing atau sewa guna usaha yang dituangkan dalam pasal 1 SKB Menteri
Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian Standar Akuntansi Keuangan tahun
2002 adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang
modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk
membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing
berdasarkan nilai sisa ditetapkannya yang telah disepakati bersama. Pengertian tersebut diperluas
dengan Keputusan Menteri No. 1251/KMK.013/ 1988 tanggal 20 desember 1988 yang
memberikan definisi-definisi sebagai berikut :
a) Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Compary) adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Finance Lease
maupun Operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
b) Finance Lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa sewa guna usaha pada
akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha
berdasarkan dengan nilai sisa yang disepakati bersama.
c) Operating Lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.
d) Penyewa guna usaha (Lessee) adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan
barang modal dan dengan pembiayaan dari pihak perusahaan sewa guna usaha (Lessor).
B. Jenis-jenis sewa guna usaha yang sudah dikenal secara umum terdiri dari :
C. Transaksi sewa guna usaha daat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
Kriteria utama yang digunakan untuk pengelompokkan transaksi sewa guna usaha adalah asas
makna ekonomi maka suatu transaksi sewa guna usaha akan dikelompokkan sebagai capital
lease bagi penyewa guna usaha/finance lease bagi perusahaan sewa guna usaha apabila dipenuhi
semua kriteria berikut ini :
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan
pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui pada saat dimulainya
perjanjian sewa guna usaha.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan
nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang
disewagunausahakan serta bunganya sebagai keuntungan sewa guna usaha (full payout
lease).
Masa sewa guna usaha minimum 2(dua) tahun.
Jika kalua salah satu kriteria tersebut tidak dipenuhi maka transaksi sewa guna usaha
dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Pelaporan transaksi sewa guna usaha untuk finance lease seperti aktiva dilaporkan
berdasarkan urutan jatuh likuiditasnya dan kewajiban dilaporkan berdasarkan urutan
jatuh temponya tanpa mengelompokkan dalam unsur lancar dan tidak lancar.
Penanaman neto dalam aktiva yang disewagunausahakan harus dilaporkan dalam
neraca. Laporan laba rugi disajikan sedemikian rupa, jumlah penanaman neto dan
pendapatan sewa guna usaha dalam sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leassee
harus dilaporkan oleh masing-masing pihak secara proporsional . Pengungkapan yang
layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai
kebijaksanaan akuntansi yang digunakan.
Pelaporan sewa guna usaha untuk operating lease meliputi barang modal yang
disewagunausahakan dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya. Aktiva yag disewagunausahakan dilaporkan secara
terpisah dari aktiva tetap yang tidak disewagunausahakan. Perhitungan laba-rugi
harus disusun sedemikian rupa. Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan
dilaporkan secara terpisah dari penyusutan aktiva yang tidak disewagunausahakan.
Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.