PERTEMUAN 14
PENILAIAN OBLIGASI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Obligasi merupakan surat utang jangka Panjang yang diterbitkan oleh suatu
entitas pada saat entitas tersebut membutuhkan pinjaman dana dari masyarakat
pemodal. Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang dapat
dilakukan pemindahtanganan, berisikan perjanjian dari pihak yang melakukan
penerbitan obligasi yang menyatakan akan melakukan pembayaran upah atau komisi
berupa bunga atau kupon di waktu tertentu, beserta pelunasan pokok utang di waktu
yang telah ditentukan kepada pihak yang melakukan pembelian obligasi tersebut.
Apabila perusahaan melakukan pinjaman dari masyarakat yang berupa dana jangka
panjang, cara perusahaan melakukannya bisa menggunakan cara-cara melakukan
penerbitan berupa surat utang jangka panjang atau yang dikenal Obligasi.
Karakteristik yang dimiliki oleh obligasi antara lain:
1. Bunga (Coupon)
Obligasi juga memiliki nilai nominal, yaitu nilai yang dicantumkan di obligasi
serta merupakan besaran nilai yang akan dibayarkan kembali pada saat obligasi
jatuh tempo. Coupon rate merupakan hasil pembagian dari besaran coupon
tahunan dan nilai nominal.
Obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo tertentu, yaitu tanggal disaat
besaran nilai obligasi perlu dilakukan pelunasan oleh entitas yang melakukan
penerbitan obligasi. Jangka waktu obligasi beragam, bergantung kepada dana
yang dibutuhkan oleh entitas, umumnya bisa melebihi jangka waktu lima tahun.
Obligasi terdiri atas berbagai jenis yang dapat dilihat dari ciri-ciri obligasi itu
sendiri, entitas yang melakukan penerbitan dan lain-lain. Selain perusahaan yang
dapat melakukan penerbitan obligasi, pemerintah pun juga bisa menerbitkan
obligasi.
a. Obligasi Pemerintah
Zero coupon bonds atau zeroes adalah obligasi yang wajib ditawarkan
dengan nilai yang jauh lebih kecil dari nominal dan tidak dilakukan
pembayaran kupon sama sekali. Contohnya, PT. Bentala melakukan
penerbitan zero coupon bonds atau zeroes dengan nilai Rp 1.000.000 dan
usia lima tahun. Harga awal obligasi ditetapkan Rp 497.000, dengan kata lain
berdasarkan harga tersebut, bonds yield to maturity sebesar 15%. Total bunga
Cara untuk menghitung bunga yang harus dibebankan tiap tahun atas
dasar straight-line adalah Rp 503.000/5 = Rp 100.600 pertahun. Dengan jalan
menghitung nilai obligasi pada setiap awal tahun. Contohnya, ketika setahun
umur obligasi masih 4 tahun sampai degnan jatuh tempo, sehingga nilainya
adalah = Rp 1.000.000/(1,15)4 = Rp 572.000. Dan setelah dua tahun sisa umur
obligasi tinggal 3 tahun, sehingga nilai obligasi akan menjadi Rp
1.000.000/(1,15)3 = Rp 658.000 dan seterusnya. Dengan demikian cara
implicit biaya bunga pada tahun 1 yang harus dibebankan pada penerbit
obligasi Rp 75.000 dan pemegang obligasi yang membayar pajak atas
pendapatan bunga Rp 75.000 tersebut.
Obligasi suku bunga mengambang terjadi ketika besaran kupon yang harus
dibayar menyesuaikan terhadap suku bunga yang berkembang di pasaran. Jika
Salah satu contoh obligasi yang memIiliki suku bunga mengambang ialah
inflation-linked bond, yang merupakan obligasi dengan kupon yang
menyesuaikan terhadap tingkat inflasi.
2. Obligasi Perusahaan
Nilai obligasi dapat berupa nilai maturiti, nilai pasar, dan nilai intrinsik.
c. Nilai intrinsik obligasi, dimana nilai intrinsik (intrinsic value) atau nilai
fundamental (fundamental value) ataupun disebut pula sebagai nilai
sesungguhnya atas obligasi merupakan nilai aktual sebuah obligasi yang telah
yang diperkirakan. Nilai sesungguhnya tidak memungkinkan jika dilakukan
penghitungan secara benar, melainkan bisa diprediksi saja. Menurut
Jogiyanto (2014, 190), nilai intrinsik suatu obligasi pada saat tertentu dapat
diperkirakan dengan rumus berikut ini :
K K K NJTn
NO = + + ⋯+ +
(1 + i) (1 + i) (1 + i) (1 + i)
Keterangan:
Kt = nilai kupon ke-t dari t=1 sampai dengan n, yaitu tingkat suku
K1 = K2 = … = Kn =K
= +
(1 + ) (1 + )
Keterangan:
Obligasi dapat berbentuk coupon bond (obligasi kupon) atau juga pure-
discount bond (obligasi dengan diskon murni). Coupon bond (obligasikupon)
merupakan obligasi yang membayarkan kupon. Kupon merupakan bunga dari
obligasi yang perlu dilakukan pembayaran tiap jangka waktu tertentu, biasanya
tiap setengah tahun atau per tahun. Sedangkan pure-discount bond (obligasi
dengan diskon murni) adalah obligasi tanpa pembayaran kupon dan dilakukan
penjualan menggunakan harga potongan. Apabila obligasi tak melakukan
pembayaran kupon, nilai intrinsik dari obligasi disaat tertentu bisa diprediksikan
menggunakan formula:
NJTn
NO =
(1 + i)
Keterangan:
Keterangan :
= Rp. 4.109.636
= Rp. 890.186
= Rp. 4.999.822
Apabila nilai suku bunga di pasaran senilai dengan coupon rate, berarti nilai
obligasi pun senilai dengan nominalnya. Apabila coupon rate lebih rendah dari
nilai suku bunga di pasaran, maka nilai obligasi pun lebih rendah dari nilai
nominalnya. Apabila coupon rate lebih tinggi darisuku bunga di pasaran, maka
nilai obligasi pun lebih tinggi daripada nilai nominalnya. Jika suku bunga di pasar
satu tahun kemudian naik menjadi 5%, nilai obligasi PT. Paranet untuk sisa umur
obligasi 4 tahun adalah:
= Rp. 4.113.534
= Rp. 709.160
= Rp. 4.822.694
4. Yield Obligasi
a. Suku riil ialah elemen pokok yang digunakan sebagai penentuan suku bunga
tiap surat utang, yang tak perlu melihat jangka waktu jatuh temponya. Pada
saat suku bunga riil sedang meninggi, seluruh suku bunga surat utang pun
meninggi pula, begitu pun sebaliknya.
b. Tingkat inflasi, peluang inflasi di masa mendatang akan sangat memengaruhi
besarnya suku bunga. Apabila pemodal memercayai jika tingkat inflasi di
masa mendatang meninggi, suku bunga nominal jangka panjang pun juga
meningkat dibandingkan dengan suku bunga nominal jangka pendek. Apabila
pemodal memercayai jika inflasi di masa mendatang lebih rendah, suku bunga
nominal jangka panjang pun juga akan menurun dibandingkan dengan suku
bunga nominal jangka pendek.
c. Risiko suku bunga, obligasi jangka panjang memiliki risiko kerugian lebih
besar sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi
jangka pendek. Semakin panjang jangka waktu tempo, semakin besar risiko
suku bunga, dengan demikian premi risiko suku bunga juga meningkat sejalan
dengan makin lamanya jangka waktu jatuh tempo.
Misal:
Jawab :
3% 5 67 38.888.888 .388.888
C ! " #$ = = = 0,1875 = 18,75%
:8% 5 67 38.888.888 8.888.888
K K K NJTn
NO = + + ⋯+ +
(1 + YTM) (1 + YTM) (1 + YTM) (1 + YTM)
Keterangan:
Contoh :
Seorang investor membeli obligasi 5 tahun pada tahun 2011 dengan niali
pasar 990 poin (Rp. 990.000,-/lbr). Obligasi ini membayar buna
variabek (floating rate) yaitu sebesar 4% (Rp. 40.000,-) pada tahun 2012,
4,5% (Rp. 45.000,-) pada tahun 2013, 5% (Rp. 50.000,-) pada tahun 2014 dan
5,5% (Rp. 55.000,-) pada tahun 2015. Obligasi ini jatuh tempo pada tahun
2015. Berapa nilai dari YTM?
Penyelesaian:
Nilai YTM dapat dihitung dengan cara trial and error dengan menggunakan
Excel dengan menggunakan fungsi IRR (A3:E3) di sel B5 sebagai berikut:
Contoh:
= Rp. 1.134.405,-
C. LATIHAN SOAL
D. DAFTAR PUSTAKA