dan
Pasar Modal
ANGGOTA
KELOMPOK 6B
• Aditya Kristianto Gozali (1910312110018)
• Muhammad Rayzal Rifani (1910312210015)
• Abdan Syakura (1910312210017)
• David Brian Ong (1910312310018)
• Kevin Kegen Yosua Manalu (1910312310036)
• Gusriansyah (1910312310047)
• Syamsul Qamar (1910312310063)
Pengertian dan
Penilaian Obligasi
POKOK BAHASAN
• Pengertian Obligasi
Karakteristik Obligasi
Jenis Jenis Obligasi
• Penilaian Obligasi
Peringkat Obligasi
Tipe Obligasi
Yield Obligasi
Tingkat Bunga & Harga Obligasi
Durasi
Obligasi Secara Umum :
Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran
sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
tempo di masa mendatang disertai dengan
4. Call Provision
Call provision adalah hak emiten obligasi untuk
melunasi obligasi sebelum waktu jatuh tempo. Call provision
akan dilaksanakan oleh emiten jika tingkat suku bunga pasar
dibawah tingkat kupon obligasi. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi biaya modal perusahaan akibat kewajiban
membayar bunga diatas bunga pasar yang berlaku.
JENIS JENIS OBLIGASI
Obligasi Disertai
Mortgage Bonds Putable Bond
Warrant
Zero Coupon
Unsecured Bond Junk Bond
Bond
Floating Rate
Konversi Sovereign Bonds
Bond
PERINGKAT Tabel 8.2 Peringkat Obligasi yang dikeluarkan Pefindo
OBLIGASI Peringkat
obligasi
AAA
Kemampuan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang
Peringkat dari idAAA sampai idB dapat dimodifikasi dengan tambahan tanda plus (+) atau minus () untuk
menunjukkan kekuatan relatif daļam kategori peringkat. Ini disebut rating outlook
Contoh :
lbu Lala membeli sebuah obligasi yang mempunyai nilai nominal Rp1 juta. Tingkat kupon adalah 12% dibayar dua kali
setahun pada 15 April dan 15 Oktober. Berapakah besarnya bunga per periode pembayaran bunga?
𝑃𝑒𝑛𝑔h𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑇𝑎h𝑢𝑛𝑎𝑛
= 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
Penghasilan
bunga per periode = (Nominal yield) x (Nilai nominal)
= 12% x Rp 1 juta
= Rp60.000
Penghasilan bunga tahunan =
= Rp 120.000
2. Current Yield
= 12,01%
3. Yield to Maturity
Yield to maturity (YTM) bisa diartikan sebagai
tingkat return majemuk yang akan diterima investor Contoh :
jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan sebuah obligasi yang tidak (callable) akan jatuh tempo 10
menahan obligasi tersebut hingga jatuh tempo. tahun lagi, nilai par nya Rp1.000 dan tingkat kuponnya
YTM merupakan ukuran yield yang banyak adalah 18%. Diasumsikan obligasi tersebut saat ini dijual
digunakan karena yield tersebut mencerminkan dengan harga di bawah par yaitu Rp917,69. Tentukan
return dengan tingkat bunga majemuk (compounded berapa nilai YTM?
rate of return) yang diharapkan investor. P = Rp 917,69
− p P p N = 10
Ci+
∗ n Ci = 180 ((Nominal Yield 18%) x (Nilai nominal Rp 1.000))
Y TM =
Pp+ P Pp = Rp 1.000
2
YTM = nilai YTM yang mendekati YTM* = 19,73%
P = harga obligasi pada saat ini (t=0)
n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = pembayaran kupon untuk obligasi setiap tahunnya
Pp = nilai par dari obligasi YTM*
4. Yield to Call
Yield to Call (YTC) adalah yield yang diperoleh Contoh :
pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable).
Obligasi yang callable berarti bahwa emiten bisa Sebuah obligasi yang bisa dibeli kembali (callable) jatuh
melunasi atau membeli kembali obligasi yang tempo 20 tahun akan datang dan kupon yang diberikan
telah diterbitkannya dari tangan investor yang adalah 18%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp1.000
memegang obligasi tersebut, sebelum jatuh tempo dan saat ini dijual pada harga Rp1.419,5. Kemungkinan
obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5 tahun lagi.
Pc − p
Ci+ dengan call price sebesar Rp1.180. Tentukan berapa nilai
∗ n YTC?
Y T C =
Pc + P
2 P = Rp1.419,5
n =5
YTC* = nilai Y'TC yang mendekati Ci = 180 ((Nominal Yield 18%) x (Nilai nominal Rp 1.000))
P = harga obligasi pada saat ini (t=0) Pc = Rp1.180
n = jumlah tahun sampai dengan
yield to call yang terdekat
YTC* = 10,16%
Ci = pendapatan kupon per tahun
Pc = call price obligasi
5. Realized Yield
Realized (horizon) yield atau yield yang terealisasi
(horizon) adalah tingkat return harapan investor dari
Contoh :
sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali Sebuah obligasi, nominal Rp1.000, umur 20 tahun dan
oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Di kupon 16%, dijual pada harga Rp750. Investor
samping itu, yield yang terealisasi (horizon) dapat mengestimasikan bahwa dalam dua tahun mendatang suku
juga digunakan untuk mengestimasikan tingkat return bunga yang berlaku akan turun, sehingga diperkirakan
yang dapat diperoleh investor dengan menggunakan harga obligasi akan naik. Estimasi harga obligasi pada dua
strategi perdagangan tertentu tahun mendatang pada saat suku bunga turun adalah
Rp900, sehingga yield yang terealisasi dari obligasi
Pf − p
C i+ tersebut diperkirakan sebesar?
∗ n
R Y = Diketahui :
Pf + P
2 Pf = Rp 900, P = Rp 750, h = 2
Ci = 160 ((Nominal Yield 18%) x (Nilai nominal Rp 1.000))
RY = nilai yield yang terealisasi (horizon) yang mendekati
P = harga obligasi pada saat ini (t=0)
h = periode investasi obligasi (dalam tahun). RY* = 28,48%
Cf = pendapatan kupon obligasi per tahun
Pf = harga jual obligasi di masa yang akan datang
Kegunaan Yield
Ukuran Yield Kegunaan
Nominal Yield Mengukur tingkat kupon
Current Yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang
Yield to Maturity (YTM) Mengukur tingkat return harapan jika obligasi disimpan sampai waktu jatuh
temponya
Yield to Call (YTC) Mengukur tingkat return harapan jika obligasi dilunasi (tall) sebelum jatuh
tempo
Realized Yield Mengukur tingkat return harapan untuk obligasi yang akan dijual sebelum jatuh
tempo. Yield ini dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat reinvestasi dan
harga jual obligasi.
PENILAIAN OBLIGASI
Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi. Harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh nilai intrinsik
dari sekuritas tersebut, dan nilai intrinsik sekuritas akan ditentukan oleh nilai sekarang (present value) dari
semua aliran kas yang diharapkan dari sekuritas tersebut.
Dalam kasus sekuritas obligasi, penentuan nilai intrinsik obligasi akan menjadi relatif lebih mudah
dibandingkan dengan penilaian sekuritas lain (misalnya saham), karena waktu dan besarnya aliran kas
obligasi sudah dapat diketahui sebelumnya. Pada saat membeli obligasi, investor akan tahu kapan waktu dan
berapa besarnya pembayaran bunga selama umur obligasi, serta besarnya pembayaran nilai prinsipal pada
saat obligasi tersebut jatuh tempo. Dengan kata lain, pada saat membeli obligasi, investor sudah tahu aliran
kas masuk yang akan diterimanya hingga jatuh tempo obligasi tersebut.
Obligasi
Obligasi tersebut
tersebut akan
akan jatuh
jatuh tempo
tempo 55
tahun
tahun mendatang.
mendatang. Bapak
Bapak DediDedi
seharusnya
seharusnya maumau membeli
membeli obligasi
obligasi
P = Rp 368, 004 + Rp 558,395
tersebut
tersebut pada
pada harga
harga Rp926.400.
Rp926.400. Karna
Karna
P = Rp 926,400
diperkirakan
diperkirakan ini
ini adalah
adalah harga
harga yang
yang
paling
paling ideal.
ideal.
TIPE OBLIGASI
1. Premium Bonds 2. Discount Bonds 3. Par Bonds
Obligasi dengan harga lebih tinggi Obligasi dengan harga lebih rendah Obligasi dengan harga sama dengan
daripada nilai nominalnya dikatakan daripada nilai nominalnya dikatakan dijual nilai nominalnya dikatakan dijual pada
dijual pada harga premium. pada harga discount. harga par.
Sebagai contoh, sebuah obligasi Sebagai contoh, sebuah obligasi dengan Sebagai contoh, sebuah obligasi
dengan nilai nominal Rp1 juta dijual nilai nominal Rp1 juta dijual pada 96, dengan nilai nominal Rp1 juta dijual
pada 103, maka harga obligasi adalah maka harga obligasi adalah 96% x Rp1 pada 100, maka harga obligasi adalah
103% x Rp1 juta Rp1.030.000. juta Rp960.000. Besarnya discount adalah 100% x Rp1 juta = Rp1.000.000
Besarnya premium adalah Rp30.000. Rp40.000. Yield to maturity dari discount seperti nilai nominalnya. Yield to
Yield to maturity dari premium bonds bonds adalah lebih besar daripada tingkat maturity dari par bonds andalah sama
adalah lebih kecil daripada tingkat kuponnya. dengan tingkat kuponnya.
kuponnya.
TINGKAT BUNGA DAN HARGA OBLIGASI
Nilai intrinsik obligasi sangat terkait dengan besarnya nilai r, yaitu tingkat keuntungan yang
disyaratkan atau yield obligasi. Dengan menggunakan contoh perhitungan nilai intrinsik obligasi
seperti di atas, hubungan antara harga obligasi dan yield-nya akan terlihat seperti pada. Tabel
berikut ini :
Tabel : Hubungan harga dan yield obligasi, untuk obligasi dengan umur 20 tahun dan kupon
sebesar 16%, dengan nilai nominal $1.000.
Tabel Perhitungan durasi untuk obligasi maturitas 5 tahun, kupon 16% dan
diperdagangkan dengan harga Rp1.000
Pengertian Obligasi obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang
menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa
mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodic. Karakteristik obligasi ada nilai intrinsik, tipe
penerbitan, bond indentures, call provision. Jenis jenis obligasi ada mortgage bonds, unsecured bond,
konversi, obligasi disertai warrant, zero coupon bond, floating rate bond, portable bond, junk bond, dan
sovereign bond. Yield maturity yaitu minimal yield, current yield, yield to maturity, yield to call, dan realized
yield
Penilaian Obligasi penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi. Harga suatu sekuritas akan
ditentukan oleh nilai intrinsik dari sekuritas tersebut, dan nilai intrinsik sekuritas akan ditentukan oleh nilai
sekarang (present value) dari semua aliran kas yang diharapkan dari sekuritas tersebut. Tipe obligasi yaitu
premium bonds, discount bonds, dan par discount.
Durasi merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa mengembalikan harga pembelian obligasi
tersebut. Durasi diukur dengan menghitung rata-rata tertimbang maturitas aliran kas obligasi, berdasarkan
konsep nilai sekarang (present value).
DAFTAR PUSTAKA
Bursa Efek Indonesia. http//www.idx.co.id. (Diakses 16 September 2021)
Cahyo Pramono. 2018. Analisis Faktor-Faktor Harga Obligasi Perusahaan Keuangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, Vol. 8, No. 1, Maret (2018). Hal. 62-
78. Diperoleh dari https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/akuntansibisnisdanpublik/article/view/127
Dewi, N. P.G. K, IBA Purbawangsa, dan N Abundanti. 2016. Pengaruh Suku Bunga, Nilai Tukar, Coupon Rate, Dan Likuiditas Obligasi Terhadap Harga Pasar Obligasi Pada Sektor
Keuangan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol. 5, NO. 5, (2016), Hal. 2896-2927. Diperoleh dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen
Elizabeth, Sri Megawati. 2019. Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Yield Obligasi dengan Dimediasi Peringkat Obligasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Korporasi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia 2015-2017). Jurnal Maneksi, Vol. 8, No. 1, Juni (2019), Hal. 177-184. Diperoleh dari
http://www.ejournal-polnam.ac.id/index.php/JurnalManeksi/article/view/324/212
Purwaningsih, Anna. 2008. Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Kinerja, Vol.
12, No.1 (2008), Hal. 85-99. Diperoleh dari https://ojs.uajy.ac.id/index.php/kinerja/article/view/1392/1070
Ratnawati, Yeni, Awalina, Putri. 2020. Pengaruh Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Kasus pada Lembaga Keuangan Perbankan di Bursa Efek
Indonesia). JCA (Jurnal Cendikia Akuntansi), Vol. 1, No. 1, Juni (2020), Hal. 18-27. Diperoleh dari https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/1062
Sihombing, Hengki Junius. 2015. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Kiat, Vol. 26, No. 1
(2015), Hal. 47-56. Diperoleh dari https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.
Terima Kasih