Anda di halaman 1dari 9

Penyusunan Anggaran Variabel

Perhatikan contoh berikut ini. Misalkan Bank Iqra menetapkan bunga kredit 20% setahun
dan bunga simpanan 10% setahun dan biaya tetap setahun Rp 10.000. Dari data tersebut bila
Bank Iqra ingin mengetahui pada jumlah berapa kredit yang diberikan dalam setahun agar bank
tidak menderita rugi dan tidak memperoleh laba (break event point), maka dapat dihitung sebagai
berikut.

Bunga kredit = Biaya tetap + Bunga simpanan + Laba

20% = Rp 10.000 + 10% +0

20% - 10% =Rp 10.000

10% = Rp 10.000

= Rp 10.000 = Rp 100.000

10%

Dengan demikian, bank berada dalam keadaan tidak memperoleh laba (impas) bila
selama setahun memberikan kredit Rp 100.000. Bila bank ingin memperoleh laba setahun Rp
1.000, maka bank harus memberikan kredit dengan perhitungan sebagai berikut.

20% = Rp 10.000 + 10% + Rp 1.000

20% - 10% = Rp 10.000 + Rp 1.000

10% = Rp 11.000

= Rp 11.000 = Rp 110.000

10%

Jadi, agar bank memperoleh laba setahun Rp 1.000 maka harus memberikan kredit Rp
110.000 dalam setahun.

Bila bank ingin mengetahui pada pemberian kredit dalam jumlah berapakah bank menderita rugi
Rp 1.000, dapat dihitung sebagai berikut.
20% = Rp 10.000 + 10% = Rp 1.000

20% - 10% = Rp 10.000 – Rp 1.000

10% = Rp 9.000

= Rp 9.000 = Rp 90.000

10%

Jadi, bank akan menderita rugi Rp 1.000 bila memberikan kredit setahun Rp 90.000.
Perhitungannya dapat dibuktikan dengan contoh anggaran variable seperti table 20-3.

Bank Iqra

Anggaran Variabel Laba Rugi

Kapasitas 90.000 Unit – 110.000 Unit

(Selisih Kapasitas 10.000 Unit)

Tahun Berakhir 31 Desember 2012

Keterangan Per Berbagai Tingkat Kredit Diberikan


Unit Rp 90.000 Rp 100.000 Rp 110.000
Dapatan bunga 20% Rp 18.000 Rp 20.000 Rp 22.000
Biaya variable (biaya bunga) 10% Rp 9.000 Rp 10.000 Rp 11.000
Margin kontribusi 10% Rp 9.000 Rp 10.000 Rp 11.000
Biaya tetap Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Laba (rugi) (Rp 1.000) Rp 0 Rp 1.000
Pada table 20-3 tampak Bank Iqra memperoleh laba (rugi) Rp 0 pada tingkat kredit diberikan Rp
100.000, yaitu tingkat impas (braek even).
Analisis Selisih

Analisi selisih pada perusahaan jasa perbankan ada dua macam, yaitu analisis selisih
kredit dan analisis selisih simpanan.

Misalkan dari data anggaran variable laba rugi pada table 20-3 kemudian setelah direalisir
terlihat selisih anggaran seperti table 20-4.

a. Analisis Selisih Kredit


Selisih volume kredit = Tingkat bunga margin kontribusi anggaran x ( Volume kredit
anggaran – volume kredit aktual)
= 10% (Rp 110.000 – Rp 120.000)
= Rp 1000 (Laba)
Bank Iqra
Realisasi Anggaran Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2012
Keterangan Tingkat Bunga Anggaran Aktual Selisih

Angga Aktual Laba (L)

ran Rugi (R)

Volume kredit/simpanan Rp 110.000 Rp 120.000 Rp 10.000 L


Dapatan bunga kredit 20% 19% Rp 11.000 Rp 9.600 Rp 1.400 R
Biaya bunga simpanan 10% 11% Rp 10.000 Rp 10.000 0
Margin kontribusi Rp 22.000 Rp 22.800 Rp 800 L
Biaya tetap
Laba (rugi) 10% 8% Rp 11.000 RP 13.200 Rp 2.200 R

Rp 1.000 ( Rp 400) Rp 1.400 R

b. Analisis Selisih Simpanan


Selisih volume simpanan = Tingkat bunga simpanan anggaran x
(Volume simpanan anggaran –
Volume simpanan aktual)
= 10% x (RP 110.000 – Rp 120.000)
= Rp 1.000 (rugi)

Selisih tingkat
bunga simpanan = Volume simpanan aktual x
(Tingkat bunga simpanan anggaran –
Tingkat bunga simpanan aktual)
= Rp 20.000 x (10% - 11%)
= Rp 1.200 (rugi)
Selisih biaya
bunga simpanan = (Tingkat bunga simpanan anggaran x
Volume simpanan anggaran) – (Tingkat bunga
Simpanan aktual x Volume simpanan actual)
= (10% x Rp 110.000) – (11% x Rp 120.000)
= Rp 11.000 – Rp 13.200
= Rp 2.200 (rugi)
Selisih biaya bunga simpanan sebesar Rp 2.200 (rugi) juga tampak pada table 20-4.
Selisih biaya bunga simpanan juga dapat diperoleh dari perpaduan antara selisih volume
simpanan dengan selisih tingkat bunga simpanan seperti contoh perhitungan berikut ini.
Selisih volume simpanan = Rp 1.000 rugi
Selisih tingkat bunga simpanan = Rp 1.200 rugi
Selisih biaya bunga simpanan = Rp 2.200 rugi
Berdasarkan perhitungan analisis selisih dan data aktual pada table 20-4 dapat dibuat
laporan laba rugi model analisis selisih standar seperti table 20-5.

Bank Iqra
Laporan Laba Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2012
Dapatan bunga kredit 19% x Rp 120.000x = Rp 22.800
Biaya bunga simpanan dianggarkan 10% x Rp 120.000 = Rp 12.000-
Margin kontribusi dianggarkan = Rp 10.800
Selisih volume simpanan (rugi) Rp 1.000
Selisih tingkat bunga simpanan (rugi) Rp 1.200+
Selisih biaya bunga simpanan (rugi) Rp 2.200
Selisih volume kredit (laba) Rp 1.000-
Selisih standar (rugi) = Rp 1.200
Margin kontribusi = Rp 9.600
Biaya tetap = Rp 10.000-
Rugi = Rp 400

PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN JASA LAINNYA

Pada pokok bahasan ini dikemukakan penyusunan anggaran tetap (anggaran


nduk) untuk perusahaan jasa angkutan taksi dan perusahaan jasa hiburan bioskop serta
anggaran variable untuk anggaran jasa bidang perparkiran.

Penyusunan Anggaran Tetap untuk Perusahaan Jasa Taksi


Sebagai ilustrasi, PT Taksi Andir ingin menysun anggaran induk tahun 2020 triwulan
pertama dalam tiap bulan. Adapun data yang dapat dihimpun sebagai berikut.
a. Data neraca per 31 Des 2019, terdiri atas kas Rp 1.000, mobil taksi Rp 50.000, dan
modal saham Rp 51.000.
b. Dapatan taksi dianggarakan 100% tunai bulan Januari Rp 10.000, Februari Rp
11.000, dan Maret Rp 12.000.
c. Bahan bakar ditaksir 25% dari dapatan taksi bulan bersangkutan. Komisi sopir 10%
dari dapatan taksi bulan bersangkutan. Bahan bakar dan komisi sopir dibayar pada
bulan bersangkutan.
d. Beban usaha lainnya 100% tunai tiap bulan Rp 3.000 tidak termasuk penyusutan .
penyusutan taksi tiap bulan Rp 1.000.

Dari data tersebut dapat disusun anggaran tetap berupa anggaran induk terdiri atas
anggaran laba rugi (anggaran operasional), dan anggaran keuangan, meliputi , anggaran
kas dan anggaran neraca. Anggaran operasional berupa anggaran laba rugi disusun seperti
table 20-6.
PT Taksi Andir

Anggaran Laba Rugi

Triwulan 1 Tahun 2020

Keterangan Januari Februari Maret Triwuan 1


Dapatan taksi Rp 10.000 Rp 11.000 Rp 12.000 Rp 23.000

Bahan bakar 25% Rp 2.500 Rp 2.750 Rp 3.000 Rp 8.250

Komisi sopir 20% Rp 2.000 Rp 2.200 Rp 2.400 Rp 6.600

Penyusutan Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 3.000

Beban usaha lain Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 9.000

Beban usaha Rp 8.500 Rp 8.950 Rp 9.400 Rp 26.850

Laba Rp 1.500 Rp 2050 Rp 2.600 Rp 6.250

Anggaran keuangan berupa anggaran kas seperti pada table 20-7 dan anggaran neraca
seperti table 20-8.
PT Taksi Andir
Anggaran Kas
Triwulan Pertama 2020
Keterangan Januari Februari Maret
1.Dapatan taksi Rp10.000 Rp 11.000 Rp 12.000
a.bahan bakar 25% Rp 2.500 Rp 2.750 Rp 3.000
b.komisi sopir 20% Rp 2.000 Rp 2.200 Rp 2.400
c.lainnya (+) Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000
2.Kas keluar (a + b + c) Rp 7.500 Rp 7.950 Rp 8.400
3.Saldo kas awal Rp 1.000 Rp 3.500 Rp 6.550
4.Saldo kas akhir (1+ 3 -2) Rp 3.500 Rp 6.550 Rp 10.150
PT Taksi Andir
Anggaran Neraca
Triwulan Pertama 2020
Keterangan Januari Februari Maret
Kas Rp 3.500 Rp 6.550 Rp 10.150
Mobil taksi bersih Rp49.000 Rp 48.000 Rp 47.000

ASET RP 52.500 Rp 54.550 Rp 57.150


Modal saham Rp 51.000 Rp 51.000 Rp 51.000
Laba ditahan Rp 1.500 Rp. 3.550 Rp 6.150
UTANG DAAN Rp 52.500 Rp 54.550 Rp 57. 150
MODAL

Penyusunan Anggaran Tetap untuk Perusahaan Jasa Bioskop


Sebagai ilustrasi, bioskop Banjarmasin ingin menyusun anggaran induk pada
triwulan pertama tahun 2011dalam tiap bulan. Adapun data yang dapat dihimpun
sebagai berikut.
a. Data neraca per 31 Des 2020 terdiri atas kas Rp 2.000, alat Rp 70.000, dan modal
Rp 72.000.
b. Alat disusut sebulan Rp 1.000.
c. Sehari 3 kali pertunjukan harga tiket per orang Rp 10. Sekali pertunjukan ditaksir
50 penonton untuk Januari, 60 untuk Februari, 70 untuk Maret. Sebulan 30 hari
dan harga tiket tunai.
d. Sewa film dibayar tunai dan sewa film setiap kali pertunjukan Rp 250.
e. Beban pemeliharaan ditaksir 5% dari dapatan tontonan di bayar tunai.
f. Komisi penjualan tiket 10% dari dapatan tontonan dibayar tunai.
g. Beban usaha lainnya sebulan Rp 10.000 tunai.

Dari data tersebut disusun sebagai berikut.


Bioskop Banjarmasin

Anggaran Dapatan Tontonan

Triwulan Pertama 2011

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan 1


Sekali pertunjukan 50 org 60 org 70 org 180 org
Pertunjukan sebulan x 90 kali 90 kali 90 kali 90 kali
Penonton sebulan 4.500 org 5.400 org 6.300 org 16.200 org
Tiket per orang x Rp 10 Rp 10 Rp 10 Rp 10
Dapatan tontonan Rp 45.000 Rp 54.000 Rp 63.000 Rp 162.000

Bioskop Banjarmasin

Anggaran Beban Usaha

Triwulan Pertama 2011

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan 1


Penyusutan alat Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 3.000
Sewa film Rp 22.500 Rp 22.500 Rp 22.500 Rp 67.500
Pemeliharaan Rp 2.250 Rp 2.700 Rp 3.150 Rp 8.100
Komisi penjualan Rp 4.500 Rp 5.400 Rp 6.300 Rp 16.200
Lainnya Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 30.000
Beban usaha Rp 40.250 Rp 41.600 Rp 42.950 Rp 124. 800
Penyusutan alat Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 3.000
Beban usaha tunai
Rp 39.250 Rp 40.600 Rp 41.950 Rp 121.800

Beban pemeliharaan dihitung sebagai berikut.

Januari = 5% x Rp 45.000 = Rp 2.250

Februari = 5% x Rp 54.000 = Rp 2.700

Maret = 5% x Rp 63.000 = Rp 3.150+

= Rp 8.100

Komisi penjualan seperti tampak pada table 20-10 dihitung sebagai berikut.

Januari = 10% x Rp 45.000 = Rp 4.500

Februari = 10% x Rp 54.000 = Rp 5.400

Maret = 10% x Rp 63.000 = Rp 6.300+


= Rp 16.200

Anggaran operasional yang terakhir adalah anggaran laba rugi seperti table 20-11.

Bioskop Banjarmasin

Anggaran Laba Rugi

Triwulan Pertaama 2011

Keterangan Januari Februari Maret Triwulan 1


Dapatan tontonan Rp 45.000 Rp 54.000 Rp 63.000 Rp 162.000
Beban usaha RP 40.000 RP 41.600 Rp 42.950 Rp 124.800
Laba Rp 4.750 Rp 12.400 Rp 20.050 Rp 37.200

Anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan. Telah dikemukakan
sebelumnya, anggaran operasional dari perusahaan jasa hiburan berupa bioskop, anggaran
keuangan disusun meliputi anggaran kas dan anggaran neraca seperti table 20-12 dan table 20-
13.

Bioskop Banjarmasin

Anggaraan Kas

Triwulan Pertama 2011

Keterangan Januari Februari Maret


Dapatan tontonan Rp 45.000 Rp 54.000 Rp 63.000
Beban usaha tunai Rp 39.250 Rp 40.600 Rp 41.950
Surplus kas Rp 5.570 Rp 13.400 Rp 21.050
Saldo awal kas Rp 2.000 Rp 7.750 Rp 21.150
Saldo kas akhir Rp 7.750 Rp 21.150 Rp 42.200

Anda mungkin juga menyukai