Anda di halaman 1dari 26

Monang Situmorang, CA

BAB 12
LIABILITAS JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTINJENSI
A. LIABILITAS JANGKA PENDEK
Liabilitas (liabilities) didefinisikan sebagai “kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas,
yang mengandung manfaat ekonomi.” Berdasarkan definisi tersebut liabilitas memiliki tiga
karakteristik utama:
1) Merupakan kewajiban kini.
2) Timbul dari peristiwa masa lalu.
3) Mengakibatkan arus keluar sumber daya (kas, barang, jasa).
Karena liabilitas melibatkan pengeluaran aset atau jasa di masa depan, maka salah satu
karakteristik yang paling penting adalah tanggal di mana liabilitas itu akan dibayar. Liabilitas
yang akan jatuh tempo saat ini harus diselesaikan secara tepat waktu dan dalam kegiatan bisnis
yang biasa jika operasi akan dilanjutkan. Liabilitas yang akan jatuh tempo yang lebih lama
bukan, sebagai pedoman, merupakan klaim atas sumber daya entitas saat ini. Karena itu, berada
dalam kategori yang sedikit berbeda. Karakteristik ini menimbulkan pembagian dasar liabilitas
menjadi (1) liabilitas jangka pendek (short term liabilities or current liabilities) dan (2) liabilitas
tidak lancar atau jangka panjang ( non-current liabilities/long term liabilities).
Liabilitas jangka pendek (liabilitas lancar – current liabilities) adalah kewajiban
(obligation) yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aset lancar atau dengan
menciptakan liabilitas jangka pendek lainnya. Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek jika (PSAK No 1: Penyajian Laporan Keuangan):
1) Mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal;
2) Memiliki liabilitas tersebut untuk diperdagangkan;
3) Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah
periode pelaporan; dan
4) Tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Definisi ini telah diterima secara luas karena mengakui siklus operasi dari berbagai jangka waktu
pada industri yang berbeda. Siklus operasi (operating cycle) adalah periode waktu yang
diperlukan antara akuisisi barang dan jasa yang terlibat dalam proses manufaktur serta realisasi
kas akhir yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan selanjutnya. Industri yang membuat
produk yang membutuhkan proses penuaan dan industri padat modal (capital-intensive
industries) tertentu memiliki siklus operasi yang lebih lama dari satu tahun. Dalam kasus ini,
entitas mengklasifikasikan pos-pos operasi, seperti utang usaha dan akrual untuk gaji dan beban
lainnya, sebagai liabilitas jangka pendek, bahkan jika uatng akan diselesaikan lebih dari 12 bulan
setelah periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasi liabilitas yang tidak termasuk kategori liabilitas jangka pendek
sebagai liabilitas tidak lancar. Berikut ini adalah beberapa jenis liabilitas jangka pendek.

H a l a m a n 1 | 26
Monang Situmorang, CA

1) Utang usaha 7) Uang muka pelanggan dan setoran


yang dapat dikembalikan
2) Utang bank jangka pendek 8) Pendapatan diterima di muka
3) Wesel bayar 9) Utang pajak pertambahan nilai (PPN)
4) Bagian jangka pendek dari liabilitas 10) Utang pajak penghasilan
keuangan jangka panjang
5) Kewajiban jangka pendek yang 11) Liabilitas yang berhubungan dengan
diharapkan akan didanai kembali karyawan (Utang gaji dan upah)
6) Utang dividen
1. Kewajiban Jangka Pendek yang Didanai Kembali
Kewajiban jangka pendek (short-term obligation) adalah utang yang dijadwalkan akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal laporan posisi keuangan entitas atau dalam siklus
operasi normal entitas. Beberapa kewajiban jangka pendek akan didanai kembali (short-term
obligations expected to be refinanced) atas dasar jangka panjang. Kewajiban jangka pendek ini
tidak akan memerlukan penggunaan modal kerja selama tahun berikutnya (atau siklus operasi).
Entitas dapat mengeluarkan kewajiban jangka pendek dari liabilitas jangka pendek hanya
jika kedua kondisi berikut dipenuhi:
1. Entitas harus bermaksud untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang; dan
2. Entitas harus memiliki hak tak bersyarat untuk menangguhkan pelunasan liabilitas
sedikitnya 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Maksud mendanai kembali atas dasar jangka panjang berarti entitas bermaksud mendanai
kembali kewajiban jangka pendek sehingga penggunaan modal kerja tidak akan diperlukan lagi
selama tahun fiskal (atau siklus operasi, jika lebih lama).
Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa PT Hadad memiliki informasi berikut berkaitan
dengan utang wesel.
o Menerbitkan wesel bayar (notes payable) sebesar Rp3.000.000 pada 30 November 2022,
jatuh tempo pada 28 Februari 2023. Tanggal pelaporan Hadad adalah 31 Desember 2022.
o Hadad bermaksud memperpanjang tanggal jatuh tempo dari pinjaman (pendanaan kembali
pinjaman) hingga 30 Juni 2024.
o Pada 31 Desember 2022, laporan posisi keuangan diotorisasi untuk diterbitkan pada 15
Maret 2023.
o Persyaratan yang diperlukan untuk mendanai kembali pinjaman selesai pada 15 Januari
2023. Hadad tidak memiliki hak tak bersyarat untuk menangguhkan penyelesaian kewajiban
pada 31 Desember 2022.
Liabilitas Rp3.000.000 Pendanaan selesai Liabilitas jatuh Laporan diotorisasi
– Bagaimana tempo untuk diterbitkan
mengklasifikasikan?

31 Desember 2022 15 Januari 2023 28 Februari 2023 15 Maret 2023

H a l a m a n 2 | 26
Monang Situmorang, CA

Dalam kasus ini:


1. Hadad harus mengklasifikasikan wesel bayar sebagai liabilitas jangka pendek karena
pendanaan kembali belum selesai pada 31 Desember 2022 (selesai pada 15 Januari 2023).
Dasar pemikirannya: Pendanaan kembali suatu liabilitas setelah tanggal laporan posisi
keuangan tidak memengaruhi likuiditas atau solvensi laporan posisi keuangan, pelaporan
yang harus mencerminkan perjanjian kontrak yang berlaku pada tanggal laporan posisi
keuangan.
2. Hadad harus mengklasifikasikan wesel bayar sebagai liabilitas jangka panjang karena
pendanaan kembali selesai pada 31 Desember 2022, dan Hadad memiliki kontrak yang
memberikan hak tak bersyarat untuk menangguhkan pembayaran hingga 30 Juni 2024 dan
kontrak tersebut berlaku mulai 31 Desember 2022.

2. Penyajian Liabilitas Jangka Pendek


Dalam praktik, liabilitas jangka pendek biasanya dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan dengan nilai jatuh tempo penuh (full maturity value). Karena periode waktu yang
terkait jangka pendek, yang sering kurang dari satu tahun, perbedaan antara nilai kini liabilitas
jangka pendek dan nilai jatuh tempo biasanya tidak besar. Liabilitas jangka pendek umumnya
disajikan sebelum liabilitas jangka panjang dalam laporan posisi keuangan. Dalam seksi
liabilitas jangka pendek, entitas dapat menyusun akun-akun sesuai dalam urutan jatuh tempo,
urutan jumlah atau urutan preferensi likuidasi.
Informasi yang terinci dan bersifat tambahan mengenai liabilitas jangka pendek harus
memadai untuk memenuhi pengungkapan penuh (full disclosure). Liabilitas yang dijamin harus
diidentifikasikan dengan jelas dan aset terkait yang dijaminkan harus ditunjukkan. Jika tanggal
jatuh tempo setiap liabilitas diperpanjang, maka rinciannya harus diungkapkan. Liabilitas jangka
pendek ini tidak boleh di-offset terhadap aset yang akan digunakan untuk likuidasinya. Liabilitas
jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini harus diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka
pendek.

B. PROVISI
1. Provisi
Provisi (provision) adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti (kadang-kadang
disebut liabilitas diestimasi – estimated liability). Provisi adalah sangat umum dan dapat
dilaporkan baik sebagai lancar (jangka pendek) atau tidak lancar (jangka panjang) tergantung
tanggal pembayaran yang diharapkan. Jenis-jenis provisi yang umum adalah kewajiban yang
berkaitan dengan litigasi/tuntutan hukum, garansi atau jaminan produk, restrukturisasi bisnis, dan
kerusakan lingkungan.
Provisi dapat dibedakan dari liabilitas lain (seperti utang usaha, utang gaji, utang wesel, dan
utang dividen), karena pada provisi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah yang
harus dikeluarkan pada masa depan untuk menyelesaikan provisi tersebut. Misalnya, ketika PT
Sentul melaporkan utang usaha, terdapat sebuah faktur atau perjanjian formal yang disepakati
dengan pemasok mengenai eksistensi/keberadaan dan jumlah liabilitas. Sama halnya, jika PT
H a l a m a n 3 | 26
Monang Situmorang, CA

Sentul mengakru utang bunga, waktu dan jumlahnya telah diketahui. Meskipun sering kali perlu
dilakukan estimasi jumlah dan waktu akrual, tingkat ketidakpastiannya pada umumnya lebih
rendah daripada ketidakpastian provisi. Akrual sering dilaporkan sebagai bagian dari utang
usaha atau utang lain-lain, sedangkan provisi dilaporkan secara terpisah. (PSAK 57: Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi)
2. Pengakuan Provisi
Entitas mengakru suatu beban dan liabilitas terkait untuk provisi hanya jika tiga kondisi
berikut dipenuhi:
a. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif – legal
or constructive) sebagai akibat peristiwa masa lalu (past event);
b. Kemungkinan besar (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
c. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui.
Kewajiban hukum (legal obligation) adalah kewajiban yang timbul dari:
a. Suatu kontrak (secara eksplisit atau implisit);
b. Peraturan perundang-undangan; atau
c. Pelaksanaan produk hukum lainnya.

Kewajiban konstruktif (constructive obligation) adalah kewajiban yang timbul dari


tindakan entitas yang dalam hal ini:
a. Berdasarkan praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasi atau pernyataan
baru yang cukup spesifik, entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa
entitas akan menerima tanggung jawab tertentu; dan
b. Akibatnya, entitas telah menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain
bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.
3. Contoh Provisi
Berikut disajikan tiga contoh provisi untuk mengilustrasikan kapan suatu provisi akan diakui
sebagai liabilitas dengan asumsi dapat dibuat estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban.
Contoh pertama di mana entitas mempunyai kewajiban hukum untuk menghargai garansinya.
Pada umumnya, kewajiban hukum timbul dari sebuah kontrak atau perkara pengadilan.
Contoh 1: Pengakuan Provisi – Garansi atau Jaminan (Warranty)
Fakta: PT Santos menjual produk elektrik dengan memberikan jaminan atau garansi kepada
para pelanggannya. Garansi diberikan dalam jangka waktu tiga tahun setelah tanggal
penjualan. Berdasarkan pengalaman masa lalu, [terdapat kemungkinan besar (jika
kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut lebih besar daripada kemungkinan tidak
terjadinya)] [probable (more likely than not)] bahwa akan terjadi klaim atas garansi yang
diberikan.
Pertanyaan: Apakah Santos mengakui provisi atas biaya garansi yang belum diselesaikan

H a l a m a n 4 | 26
Monang Situmorang, CA

pada tanggal laporan posisi keuangan?


Solusi: (1) Garansi merupakan kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu
yang mengikat (past obligating event) — peristiwa yang mengikat adalah penjualan produk
dengan garansi, yang selanjutnya menimbulkan kewajiban hukum. (2) Garansi menimbulkan
arus keluar sumber daya dalam rangka penyelesaian kewajiban – kemungkinan besar bahwa
akan terjadi klaim atas garansi yang diberikan.
Simpulan: Santos harus mengakui provisi sebesar estimasi terbaik berdasarkan pengalaman
masa lalu sebelum akhir periode pelaporan.
Contoh kedua menunjukkan bagaimana kewajiban konstruktif dilaporkan.
Contoh 2 Pengakuan Provisi – Pengembalian Dana (Refunds)
Fakta: PT Dior mempunyai kebijakan untuk mengembalikan dana atau uang pembelian dari
pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan entitas
untuk mengembalikan uang konsumen.
Pertanyaan: Apakah Dior harus mencatat suatu provisi untuk pengembalian dana ini?
Solusi: (1) Pengembalian dana adalah kewajiban kini yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa penjualan produk, yang menimbulkan kewajiban
konstruktif karena tindakan entitas telah menciptakan ekspektasi yang valid bagi pembeli
bahwa entitas akan mengembalikan uang mereka. (2) Pengembalian dana menimbulkan
penyelesaian arus kas keluar sumber daya - kemungkinan besar bahwa sebagian barang akan
dikembalikan dan entitas mengembalikan uang pelanggan.
Simpulan: Suatu provisi diakui sebesar estimasi terbaik dari pengembalian dana tersebut.
Contoh ketiga, kasus Galaxi Supermarket, menyajikan suatu keadaan di mana pengakuan provisi
tergantung atas probabilitas pembayaran masa yang akan datang.
Contoh 3 Pengakuan Provisi – Gugatan/Tuntutan Hukum/Perkara Pengadilan (Lawsuit)
Fakta: Asumsikan bahwa seorang karyawan mengajukan gugatan sebesar Rp1.000.000 pada
30 November 2022 terhadap Galaxi Supermarket atas kecelakaan yang diderita ketika
karyawan tergelincir dan mengalami cedera serius di salah satu fasilitas perusahaan. Pengacara
Supermarket berpendapat bahwa kemungkinan besar entitas tidak divonis bersalah, dengan
probabilitas pembayaran di masa depan kurang dari 50 persen.
Pertanyaan: Apakah Supermarket harus mengakui suatu provisi atas gugatan pada 31
Desember 2022?
Solusi: Walaupun peristiwa masa lalu yang mengikat telah terjadi (cedera yang mengarah pada
pengajuan gugatan), [karena tidak besar kemungkinannya (jika kemungkinan tidak terjadinya
peristiwa tersebut lebih besar daripada kemungkinan terjadinya)] [not probable (more likely
than not)] bahwa Supermarket harus membayar ganti rugi.
Simpulan: Oleh karena itu, Supermarket tidak perlu mencatat suatu provisi. Jika, sebaliknya,
Pengacara Supermarket menetapkan terdapat kemungkinan entitas akan kalah dalam gugatan,
maka Supermarket harus mengakui suatu provisi pada 31 Desember 2022.
4. Pengukuran Provisi

H a l a m a n 5 | 26
Monang Situmorang, CA

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik (the best estimate)
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.
Estimasi hasil dan dampak keuangan ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen entitas,
ditunjang dengan pengalaman transaksi yang serupa atau transaksi masa lalu, serta dalam
beberapa kasus dilengkapi dengan laporan ahli independen dan termasuk informasi tambahan
yang diperoleh dari peristiwa setelah periode pelaporan. Jika dampak nilai waktu uang cukup
material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban.
5. Jenis-jenis Provisi
Berikut ini beberapa jenis provisi yang diakui dalam laporan keuangan adalah
1) Gugatan/litigasi atau perkara pengadilan
2) Garansi
3) Utang imbalan
4) Lingkungan
5) Kontrak memberatkan
6) Restrukturisasi
Walaupun entitas pada umumnya melaporkan hanya satu jumlah provisi jangka pendek dan
jangka panjang (tidak lancar) dalam laporan posisi keuangan, standar akuntansi juga
mensyaratkan pengungkapan yang ekstensif berkaitan dengan provisi dalam catatan atas laporan
keuangan. Entitas tidak mencatat atau melaporkan dalam catatan atas laporan keuangan risiko
kontinjensi umum yang melekat dalam operasi bisnis (seperti kemungkinan perang, pemogokan,
bencana yang tidak diasuransikan, atau resesi bisnis).
1) Provisi Litigasi/Perkara Pengadilan
Entitas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut, antara lain, dalam menentukan
apakah liabilitas harus dicatat sehubungan dengan adanya litigasi/perkara pengadilan yang
tertunda atau terancam (pending or threatened litigation) atau klaim (claims) dan penilaian
(asseessments) aktual atau yang kemungkinan akan terjadi.
a. Periode waktu di mana penyebab tindakan yang mendasari terjadi.
b. Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
c. Kemampuan untuk membuat estimasi jumlah kerugian yang wajar.
Untuk melaporkan suatu kerugian dan liabilitas dalam laporan keuangan, penyebab litigasi harus
telah terjadi pada atau sebelum tanggal laporan keuangan. Sehubungan dengan tuntutan yang
belum diajukan dan klaim serta penilaian yang belum dinyatakan, suatu entitas harus
menentukan (a) tingkat probabilitas bahwa tuntutan atau gugatan dapat diajukan dan klaim atau
penilaian dapat diasersi dan (b) probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
2) Provisi Jaminan (Garansi)
Jaminan (garansi produk) adalah janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk
memperbaiki kekurangan kuantitas, kualitas atau kinerja suatu produk.

H a l a m a n 6 | 26
Monang Situmorang, CA

Jaminan dan garansi (warranty and guarantee) memerlukan biaya masa depan (future costs),
yang sering kali merupakan biaya tambahan yang signifikan, yang kadang-kadang disebut “biaya
sesudah” (“after cost”) atau “biaya purna jual” (“post-sale costs.”) Meskipun biaya masa depan
tidak terbatas pada jumlah, tanggal jatuh tempo, dan bahkan pelanggan, dalam banyak kasus
kemungkinan besar liabilitas akan terjadi dan harus diakui dalam akun jika dapat diestimasi
secara layak. Jumlah estimasi liabilitas atau provisi mencakup semua biaya yang akan
dikeluarkan setelah penjualan dan pengiriman serta biaya perbaikan kerusakan atau
kekurangan sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan garansi.
Entitas biasanya menyediakan salah satu dari dua jenis garansi ke para pelanggan, yaitu:
 Garansi bahwa produk memenuhi spesifikasi yang disepakati dalam kontrak pada saat
produk dijual. Jenis garansi ini dimasukkan dalam harga jual produk dan biasanya
disebut sebagai garansi jenis jaminan/asurans (assurance-type warranty).
 Garansi yang memberikan jasa tambahan di luar garansi tipe asurans. Garansi ini tidak
dimasukkan dalam harga jual produk dan disebut sebagai garansi jenis jasa (service-type
warranty).
a. Garansi Jenis Asurans
Entitas tidak mencatat kewajiban pelaksanaan secara terpisah untuk garansi jenis asurans.
Tipe garansi ini tidak lebih dari garansi kualitas bahwa barang atau jasa bebas dari cacat pada
saat penjualan. Jenis kewajiban ini harus dibebankan pada periode barang diserahkan atau jasa
dilaksanakan. Selain itu, entitas harus mencatat liabilitas garansi. Jumlah estimasi liabilitas
mencakup semua biaya yang akan terjadi setelah penjualan karena perbaikan cacat atau
kekurangan yang disyaratkan dalam ketentuan garansi.
Contoh garansi jenis asurans
Fakta: PT Denson mulai memproduksi mesin baru dalam bulan Juli 2022 dan menjual secara
tunai 100 unit masing-masing seharga Rp5.000 pada akhir tahun dengan total pendapatan
penjualan Rp500.000 (100 x Rp5.000). Setiap mesin mendapat garansi selama satu tahun.
Denson telah mengestimasi, dari pengalaman masa lalu dengan mesin yang sejenis, bahwa biaya
garansi rata-rata sebesar Rp200 per unit dengan total estimasi biaya jaminan Rp20.000 (100 x
Rp200). Lebih lanjut, sebagai akibat dari penggantian komponen dan servis yang diberikan
sesuai dengan garansi mesin, entitas mengeluarkan biaya garansi sebesar Rp4.000 pada tahun
2022 dan Rp16.000 pada tahun 2023. Jurnal yang dibuat pada saat penjualan dan beban garansi
tahun 2022 dan 2023.
1. Untuk mengakui penjualan mesin bulan Juli – Desember 2022
Kas 500.000
Penjualan 500.000
2. Untuk mencatat pembayaran beban garansi yang terjadi tahun 2022: (Juli –
Desember 2022)
Beban garansi 4.000
Kas, persediaan, gaji akrual 4.000
3. Jurnal penyesuaian untuk mencatat estimasi beban garansi dan liabilitas garansi
H a l a m a n 7 | 26
Monang Situmorang, CA

untuk estimasi klaim garansi


Beban garansi 16.000
Liabilitas garansi 16.000
Sebagai akibat jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2022 ini, laporan posisi
keuangan melaporkan liabilitas garansi (jangka pendek) Rp16.000 (Rp20.000 –
Rp4.000). Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain melaporkan
pendapatan penjualan Rp50.000 dan beban garansi Rp20.000.
4. Untuk mencatat pembayaran beban garansi yang terjadi tahun 2023 atas penjualan
mesin tahun 2022: (1 Januari – 31 Desember 2023)
Liabilitas garansi 16.000
Kas, persediaan, gaji akrual 16.000
Pada akhir tahun 2023, tidak ada liabilitas garansi yang dilaporkan untuk mesin
yang dijual tahun 2022.
b. Garansi Jenis Jasa
Garansi kadang-kadang dijual secara terpisah dari produk. Sebagai contoh, ketika Anda
membeli sebuah pesawat televisi, Anda akan berhak atas garansi tipe asurans. Anda juga
ditawarkan perpanjangan garansi dengan biaya tambahan, yang disebut dengan garansi jenis jasa
(service-type warranty).
Entitas mencatat garansi jenis jasa sebagai suatu kewajiban pelaksanaan (performance
obligation). Misalnya, dalam kasus televisi, penjual mengakui penjualan pesawat televisi dengan
garansi jenis asurans secara terpisah dari penjualan garansi jenis jasa. Penjualan garansi jenis
jasa biasanya dicatat dalam akun Pendapatan Garansi Diterima Di muka.
Kemudian entitas mengakui pendapatan atas dasar garis lurus selama periode garansi jenis
jasa berlaku. Hanya biaya yang bervariasi dengan dan secara langsung berhubungan dengan
penjualan kontrak tersebut (terutama komisi) yang harus ditangguhkan dan diamortisasi. Biaya
seperti gaji dan upah karyawan, advertensi, serta beban umum dan adminstrasi yang akan
dikeluarkan meskipun tidak ada garansi jenis jasa yang dijual harus dicatat sebagai beban ketika
dikeluarkan. Berikut ini contoh garansi jenis jasa dan jenis asurans.
Contoh Garansi Jenis Jasa dan Jenis Asurans
Fakta: Anda baru saja membeli mobil baru dari Toyota Auto seharga Rp30.000 pada 2 Januari
2022. Toyota Auto mengestimasi biaya garansi jenis asurans (assurance-type warranty costs)
mobil sebesar Rp700 (Toyota akan membayar perbaikan untuk 36.000 km atau 3 tahun, mana
yang tercapai terlebih dahulu). Anda juga membeli garansi jenis jasa (service-type warranty)
dengan biaya Rp900 yang melindungi Anda selama 3 tahun tambahan atau 36.000 km. Toyota
membebankan biaya garansi yang terkait dengan garansi jenis asurans sebesar Rp500 pada
tahun 2022 dan Rp100 pada tahun 2023 dan 2024. Toyota mencatat pendapatan atas garansi
jenis jasa dengan basis garis lurus. Jurnal yang dibuat pada tahun 2022 dan 2025.
1. Untuk mencatat penjualan mobil dan garansi terkait (2 Januari 2022)
Kas (Rp30.000 + Rp900) 30.900

H a l a m a n 8 | 26
Monang Situmorang, CA

Pendapatan garansi diterima di muka 900


Penjualan 30.000
2. Untuk mencatat biaya garansi yang terjadi pada tahun 2022: (2 Januari – 31
Desember 2022)
Beban garansi 500
Kas, persediaan, gaji akrual 500
3. Jurnal penyesuaian untuk mencatat beban garansi dan liabilitas garansi atas
estimasi klaim garansi jaminan tahun 2023: (31 Desember 2022)
Beban garansi 200
Liabilitas garansi 200
Sebagai akibat jurnal penyesuaian 31 Desember 2022 ini, laporan posisi keuangan
melaporkan liabilitas garansi sebesar Rp200 (Rp700 – Rp500) untuk garansi tipe
asurans. Laporan laba rugi tahun 2022 melaporkan pendapatan penjualan
Rp30.000 dan beban garansi Rp700.
4. Untuk mencatat pendapatan yang diakui tahun 2025 atas garansi tipe jasa: (31
Desember 2025)
Pendapatan garansi diterima di muka (Rp900 : 3) 300
Pendapatan garansi 300
Biaya garansi menurut garansi tipe jasa akan dibebankan pada saat terjadi tahun
2025 – 2027.

3) Utang Imbalan
Entitas sering melakukan pembayaran (menyediakan imbalan) kepada pelanggan sebagai
bagian dari perjanjian pendapatan. Imbalan yang dibayar atau terutang (consideration paid or
payable) mencakup diskon, rabat volume, produk atau jasa gratis. Misalnya, banyak entitas
menawarkan premi (baik atas dasar terbatas maupun berkelanjutan) kepada pelanggan sebagai
pengganti tutup kotak, sertifikat, kupon, label, atau pembungkus. Premi (premium) dapat berupa
peralatan dari perak, piring, alat rumah tangga kecil, mainan, barang lainnya, atau transportasi
gratis. Juga kupon tercetak (printed coupons) yang dapat ditebus untuk mendapat potongan tunai
atas barang yang dibeli. Inovasi pemasaran yang paling baru adalah rabat tunai (cash rebate),
yang dapat diperoleh kembali dengan mengembalikan bon toko, kupon rabat, dan label entitas
atau “bar code” kepada pabrikan.
Entitas menawarkan premi, penawaran kupon, dan rabat diadakan untuk menstimulasi
penjualan. Dan sejauh mana premi mencerminkan hak material yang dijanjikan kepada
pelanggan, kewajiban pelaksanaan ada dan harus dicatat sebagai liabilitas. Namun periode yang
memperoleh manfaat tidak harus pada periode di mana entitas membayar premi. Pada akhir
periode akuntansi, banyak penawaran premi mungkin beredar dan harus ditebus ketika disajikan
pada periode berikutnya. Untuk mencerminkan liabilitas jangka pendek saat ini yang ada, entitas
mengestimasi jumlah penawaran premi yang beredar yang akan diberikan kepada pelanggan.
Contoh: Akuntansi untuk Imbalan Utang

H a l a m a n 9 | 26
Monang Situmorang, CA

Fakta: PT Indah Keramik menjual kotak campuran kue seharga Rp3 per kotak. Di samping itu,
Indah Keramik menawarkan pelanggannya mangkuk pencampur besar anti pecah sebagai
pertukaran atas Rp1 dan 10 tutup kotak. Harga pokok mangkuk pencampur sebesar Rp2 dan
diestimasi bahwa 60% dari tutup kotak akan ditebus. Penawaran premi ini dimulai pada bulan
Juni 2022. Selama tahun 2022, Indah Keramik membeli 20.000 mangkuk pencampur masing-
masing dengan harga Rp2, menjual 300.000 kotak campuran kue masing-masing sebesar Rp3.
Jurnal yang dilakukan oleh PT Indah Keramik pada tahun 2022.
1. Untuk mencatat pembelian 20.000 mangkuk pencampur masing-masing seharga
Rp2 pada tahun 2022:
Persediaan premi mangkuk pencampur 40.000
Kas 40.000
2. Untuk mencatat penjualan kotak campuran kue pada tahun 2022:
Kas (300.000 kotak x Rp3) 900.000
Pendapatan penjualan 900.000
3. Untuk mencatat penebusan aktual 60.000 tutup kotak, penerimaan sebesar Rp1 per
10 tutup kotak, dan pengiriman mangkuk pencampur
Kas [(Rp60.000 : 10) x Rp1] 6.000
Beban premi 6.000
Persediaan premi [(60.000 : 10) x Rp2) 12.000
4. Jurnal penyesuaian untuk mencatat tambahan beban premi dan estimasi liabilitas
premi pada 31 Desember 2022
Beban premi 12.000
Liabilitas premi 12.000*
*Penghitungan liabilitas premi 31/12/22:
Total tutup kotak yang dijual pada tahun 2022 300.000
Estimasi penebusan (dalam %) 60%
Total estimasi penebusan 180.000
Biaya estimasi penebusan [(Rp180.000 tutup kotak : 10) x (Rp2 – Rp 18.000
Rp1)]
Penebusan sampai dengan tanggal ini (6.000)
Liabilitas pada 31/12/22 Rp12.000
Pada 31 Desember 2022, laporan posisi keuangan PT Indah Keramik melaporkan
persediaan premi sebesar Rp28.000 (Rp40.000 – Rp12.000) sebagai aset lancar
dan liabilitas premi sebesar Rp12.000 (Rp18.000 – Rp6.000) sebagai liabilitas
jangka pendek. Laporan laba rugi tahun 2019 melaporkan beban premi sebesar
Rp18.000 (Rp6.000 + Rp12.000) sebagai beban penjualan.
4) Provisi Lingkungan

H a l a m a n 10 | 26
Monang Situmorang, CA

Estimasi untuk membersihkan lokasi limbah beracun yang ada sangat besar. Selain itu,
estimasi biaya pembersihan udara dan mencegah kerusakan lingkungan di masa depan berjalan
lebih tinggi lagi.
Di banyak industri, konstruksi dan operasi aset berumur panjang melibatkan kewajiban
untuk menarik aset tersebut. Ketika perusahaan pertambangan membuka tambang terbuka,
perusahaan itu juga mungkin berkomitmen untuk memulihkan tanah setelah selesai menambang.
Sama halnya, ketika sebuah perusahaan minyak membangun anjungan pengeboran lepas pantai,
maka perusahaan secara hukum berkewajiban untuk membongkar dan melepas anjungan
tersebut pada akhir umur manfaatnya.
a. Akuntansi pengakuan liabilitas lingkungan
Sebagaimana provisi lainnya, entitas harus mengakui liabilitas lingkungan (environmental
liability) ketika entitas mempunyai kewajiban hukum yang terkait dengan penarikan aset jangka
panjang dan ketika entitas dengan secara layak dapat mengestimasi jumlah liabilitas ini.
b. Peristiwa yang mengikat (obligating events)
Contoh dari kewajiban hukum yang ada yang memerlukan pengakuan liabilitas, meliputi tetapi
tidak terbatas pada:
 Biaya purnaoperasi (decommissioning)/ Penutupan fasilitas nuklir/pabrik.
 Pembongkaran, pemulihan, dan reklamasi properti minyak dan gas.
 Biaya penutupan, reklamasi, dan pembongkaran fasilitas pertambangan.
 Biaya penutupan dan pasca penutupan tempat pembuangan sampah padat.
c. Pengukuran
Entitas pada awalnya mengukur liabilitas lingkungan pada estimasi yang terbaik atas biaya masa
depannya. Estimasi harus mencerminkan jumlah yang akan dibayar entitas di pasar aktif untuk
menyelesaikan kewajibannya (pada dasarnya nilai wajar). Sementara pasar aktif tidak ada untuk
kebanyakan liabilitas lingkungan, entitas harus mengestimasi nilai wajar berdasarkan informasi
terbaik yang tersedia. Seperti informasi dapat mencakup harga pasar dari liabilitas yang sama,
jika tersedia. Alternatif lainnya, entitas dapat menggunakan teknik nilai sekarang untuk
mengestimasi nilai wajar.
d. Pengakuan dan alokasi
Untuk mencatat liabilitas lingkungan di dalam laporan keuangan suatu entitas memasukkan
biaya yang terkait dengan liabilitas lingkungan dalam jumlah tercatat dari aset jangka panjang
dan mencatat liabilitas dengan jumlah yang sama. Biaya lingkungan dicatat sebagai bagian dari
aset tersebut karena biaya-biaya tersebut terikat pada kegiatan operasi aset dan diperlukan untuk
menyiapkan aset agar dapat digunakan semestinya. Entitas tidak boleh mencatat biaya
lingkungan yang dikapitalisasi dalam akun terpisah karena tidak ada manfaat ekonomi masa
depan yang dapat dikaitkan dengan biaya-biaya itu sendiri.
Dalam periode berikutnya, entitas mengalokasikan biaya aset ke beban selama periode umur
manfaat aset terkait. Entitas dapat menggunakan metode garis lurus untuk alokasi ini, maupun
alokasi sistematis dan rasional lainnya.

H a l a m a n 11 | 26
Monang Situmorang, CA

e. Contoh akuntansi provisi


Untuk mengilustrasikan akuntansi jenis liabilitas lingkungan, asumsikan pada tanggal 1 Januari
2022, PT Pakuan Oil mendirikan anjungan pengeboran minyak (oil platform/rig) di Selat Sunda.
Secara hukum atau berdasarkan perjanjian lisensi, Pakuan Oil dituntut untuk membongkar dan
memindahkan (decommissioning and restoration) anjungan tersebut pada akhir umur
manfaatnya, yang diperkirakan selama lima tahun. Pakuan Oil mengestimasi bahwa biaya
pembongkaran dan pemindahan sebesar Rp1.000.000. Berdasarkan tingkat diskonto 10 persen,
nilai sekarang dari liabilitas lingkungan diestimasi sebesar Rp620.920 (Rp1.000.000 x 0,62092).
Pada 10 Januari 2027, Pakuan Oil mengontrak PT Rig untuk membongkar anjungan tersebut
dengan harga kontrak sebesar Rp995.000. Pakuan Oil mencatat liabilitas ini sebagai berikut.
1. 1 Januari 2022: Untuk mencatat liabilitas lingkungan
Anjungan pengeboran 620.920
Liabilitas lingkungan 620.920
2. 31 Desember 2022, 2023, 2024, 2025, 2026: Untuk mencatat beban penyusutan
setiap tahun
Beban penyusutan (Rp620.920 : 5) 124.184
Akumulasi penyusutan 124.184
3. 31 Desember 2022: Untuk mengakrualkan beban bunga dan kenaikan yang terkait
dalam liabilitas lingkungan
Beban bunga (Rp620.920 x 10%) 62.092
Liabilitas lingkungan 62.092
4. 10 Januari 2027: Untuk mencatat penyelesaian liabilitas lingkungan
Liabilitas lingkungan 1.000.000
Keuntungan penyelesaian liabilitas lingkungan 5.000
Kas 995.000
Seperti ditunjukkan, sebagai hasil dari pendiskontoan, terdapat dua jenis biaya: (1) biaya
operasi yang berkaitan dengan beban penyusutan, (2) biaya keuangan yang berkaitan dengan
beban bunga. Pencatatan beban bunga sering disebut sebagai “unwinding the discount,” yang
mengacu kepada suatu fakta bahwa kewajiban didiskontokan sebagai hasil penghitungan nilai
sekarang. Entitas tidak diperkenankan mengkapitalisasi biaya keuangan tersebut.
Penghitungan beban bunga
Tanggal Beban Bunga Liabilitas
(10%) Lingkungan
1 Januari 2022 Rp 620.920
31 Desember 2022 Rp62.092 683.012
31 Desember 2023 68.301 751.313
31 Desember 2024 75.131 826.444
31 Desember 2025 82.644 909.088
31 Desember 2026 90.909 1.000.000*
*Pembulatan

H a l a m a n 12 | 26
Monang Situmorang, CA

5) Provisi Kontrak Memberatkan


Kontrak memberatkan (onerous contracts) adalah kontrak yang menimbulkan “biaya tidak
dapat dihindarkan untuk memenuhi kewajiban kontraknya dan biaya tersebut melebihi manfaat
ekonomis yang akan diterima dari kontrak tersebut.” Peristiwa yang mengikat adalah
penandatangan kontrak sewa, yang selanjutnya menimbulkan kewajiban hukum. Jika entitas
terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut kontrak tersebut diukur
dan diakui sebagai provisi. Provisi kontrak memberatkan yaitu diukur sebesar mana yang lebih
rendah antara biaya memenuhi kontrak dengan denda atau kompensasi yang dibayar jika entitas
tidak memenuhi kontrak.
Contoh: PT Trakindo mengoperasikan suatu pabrik yang menguntungkan yang disewa dengan
pembayaran sewa bulanan. Trakindo memutuskan untuk merelokasi operasinya ke pabrik baru.
Namun, sewa atas fasilitas lama masih berlaku selama tiga tahun ke depan. Sayangnya,
Trakindo tidak dapat membatalkan sewa atau mampu untuk menyewakan kembali pabrik
tersebut kepada pihak ketiga. Biaya ekspektasian (expected costs) untuk memenuhi kontrak
yang tidak menguntungkan adalah Rp200.000. Dalam kasus ini, Trakindo membuat jurnal
berikut:
Kerugian atas kontrak memberatkan 200.000
Liabilitas kontrak sewa 200.000
Asumsikan dengan fakta yang sama seperti di atas pada contoh Trakindo dan biaya ekspektasian
untuk memenuhi kontrak adalah Rp200.000. Namun, Trakindo dapat membatalkan sewa dengan
membayar denda sebesar Rp175.000. Maka, dalam kasus ini, Trakindo akan mencatat liabilitas
sebesar Rp175.000.
6) Provisi Restrukturisasi
Restrukturisasi didefinisikan sebagai sebuah “program yang direncanakan dan dikendalikan
oleh manajemen dan secara material mengubah (1) lingkup kegiatan usaha suatu entitas; atau (2)
cara mengelola usaha tersebut.” Contoh restrukturisasi (PSAK 57) adalah penjualan atau
penghentian suatu lini usaha, penutupan lokasi usaha atau relokasi kegiatan usaha, perubahan
struktur manajemen, misalnya menghilangkan satu lapis manajemen, dan reorganisasi mendasar
yang berdampak signifikan atas operasi perusahaan, termasuk kombinasi bisnis.
Kewajiban konstruktif untuk melakukan restrukturisasi muncul hanya jika persyaratan
berikut terpenuhi:
a. Entitas memiliki rencana formal yang terperinci untuk restrukturisasi dengan
mengidentifikasi, sekurang-kurangnya: usaha atau bagian usaha yang terlibat; lokasi utama
yang terpengaruh; lokasi, fungsi, dan perkiraan jumlah pegawai yang akan direstrukturisasi
yang akan menerima kompensasi karena pemutusan hubungan kerja; pengeluaran yang akan
terjadi; dan waktu implementasi rencana tersebut.
b. Entitas menimbulkan harapan yang kuat dan sah kepada pihak-pihak ysng terkena dampak
restrukturisasi bahwa perusahaan akan melaksanakan restrukturisasi dengan memulai
rencana implementasi tersebut dan mengumumkan pokok-pokok rencana.

H a l a m a n 13 | 26
Monang Situmorang, CA

Jumlah yang diakui sebagai provisi dari restrukturisasi hanya mencakup biaya langsung yang
timbul dari restrukturisasi, yaitu yang memenuhi kedua persyaratan berikut ini:
 Benar-benar harus dikeluarkan dalam rangka restrukturisasi; dan
 Tidak terkait dengan aktivitas yang masih berlangsung pada perusahaan.
Berikut ini merupakan contoh restrukturisasi
Contoh Akuntansi Restrukturisasi
Penutupan Divisi
Fakta: Pada tanggal 12 Desember 2022, dewan direksi Rodea memutuskan untuk menutup
divisi yang membuat suatu produk tertentu. Pada tanggal 20 Desember 2022, dewan direksi
menyetujui rencana terinci untuk menutup divisi tersebut. Selanjutnya, dikirimkan surat
kepada pelanggan yang isinya mengingatkan pelanggan agar mencari sumber pasokan
alternatif, serta dikirimkan pembertitahuan kepada pegawai divisi. Rodea mengestimasi
bahwa kemungkinan besar akan menanggung biaya restrukturisasi sebesar Rp500.000.
Pertanyaan: Haruskah Rodea melaporkan liabilitas restrukturisasi jika memiliki biaya terkait
dengan restrukturisasi?
Solusi: (1) Peristiwa masa lalu yang mengikat Rodea adalah dikomunikasikannya atau
diumumkannya keputusan tersebut kepada pelanggan dan pegawai, yang selanjutnya
menimbulkan kewajiban konstruktif sejak dilakukannya pengumuman karena pengumuman
tersebut menciptakan ekspektasi yang valid bahwa divisi akan ditutup. (2) Terdapat
kemungkinan besar penyelesaian arus keluar sumber daya dan dapat diestimasi dengan andal.
Pada tanggal 31 Desember 2022 provisi diakui, sebesar estimasi terbaik biaya penutupan
divisi, dalam hal ini sebesar Rp500.000.

C. KONTINJENSI
Dalam PSAK 57 disebutkan secara umum semua provisi bersifat kontinjensi karena
tidak pasti dalam jumlah atau waktunya. Namun, SAK menggunakan istilah “kontinjensi”
(“contingent”) untuk aset dan liabilitas yang tidak diakui dalam laporan keuangan karena
eksistensinya (keberadaannya) baru dapat dipastikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih yang tidak pasti pada masa datang dan tidak sepenuhnya berada dalam
kendali entitas.
1. Liabilitas Kontinjensi
Liabilitas kontinjensi (contingent liability) tidak diakui dalam laporan keuangan karena
liabilitas kontinjensi adalah (1) kewajiban potensial/possible obligation (belum dikonfirmasi
sebagai kewajiban kini), (2) kewajiban kini yang kemungkinan besar tidak akan dilakukan
pembayaran, atau (3) kewajiban kini di mana estimasi terbaik dari kewajiban tidak dapat
dilakukan secara andal.
Contoh liabilitas kontinjensi: (a) gugatan hukum di mana hanya kemungkinan entitas kalah dan
(b) garansi yang berkaitan dengan kolektibilitas piutang.
Berikut ini disajikan pedoman umum untuk akuntansi dan pelaporan liabilitas kontinjensi.

H a l a m a n 14 | 26
Monang Situmorang, CA

Outcome Probability Accounting Treatment


Virtually certain At least 90% Report as liability (provision)
Probable (more likely than not) 51 – 89% probable Report as liability (provision)
Possible but not probable 5–50% Disclosure required
Remote Less than 5% No disclosure required.
Kecuali kemungkinan arus keluar dalam penyelesaian adalah kecil (remote), entitas
mengungkapkan untuk setiap jenis liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan, uraian
ringkas mengenai karakteristik liabilitas kontinjensi dan, jika praktis:
 estimasi dari dampak finansialnya
 indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar sumber daya; dan
 jumlah estimasi penggantian oleh pihak ketiga.
2. Aset Kontinjensi
Aset kontinjensi (contingent asset) adalah aset potensial (possible asset) yang timbul dari
peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Beberapa contoh dari aset kontinjensi adalah:
 kemungkinan penerimaan uang dari hadiah, donasi, dan bonus.
 kemungkinan pengembalian uang dari pemerintah dalam perselisihan/sengketa pajak.
 kasus pengadilan yang tertunda dengan kemungkinan besar hasil yang menguntungkan.
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan posisi keuangan, karena dapat menimbulkan
pengakuan penghasilan yang mungkin tidak pernah terealisasikan. Akan tetapi, jika realisasi dari
penghasilan sudah dapat dipastikan (virtually certain), maka aset tersebut bukan merupakan aset
kontinjensi, melainkan diakui sebagai aset. Sangat pasti (virtually certain) umumnya
diinterpretasikan paling tidak probabilitasnya 90 persen atau lebih.
Berikut ini disajikan pedoman umum untuk akuntansi dan pelaporan aset kontinjensi.
Outcome Probability Accounting Treatment
Virtually certain At least 90% Report as asset (no longer
probable contingent)
Probable (more likely than not) 51 – 90% probable Disclose
Possible but not probable 5–50% No disclosure required
Remote Less than 5% No disclosure required
Aset kontinjensi diungkapkan jika arus masuk manfaat ekonomi dianggap kemungkinan besar
terjadi daripada tidak terjadi (lebih besar dari 50%) [(more likely than not to occur (greater than
50 percent)]. Namun, penting bahwa pengungkapan untuk aset kontinjensi menghindari
memberikan indikasi yang menyesatkan tentang kemungkinan pendapatan yang timbul.
Akibatnya adalah tidak mengherankan bahwa ambang batas yang memungkinkan pengakuan
aset kontinjensi lebih ketat dibandingkan dengan liabilitasn kontinjensi. (Lihat Lampiran)

H a l a m a n 15 | 26
Monang Situmorang, CA

Lampiran
Pengakuan Provisi

H a l a m a n 16 | 26
Monang Situmorang, CA

Perbandingan Liabilitas Biasa, Provisi, dan Liabilitas Kontinjensi


Kondisi Liabilitas Provisi Liabilitas
Biasa Kontinjensi
1. Adanya kewajiban masa kini Ya Ya Ya atau kewajiban
potensial
2. Timbul dari peristiwa masa Ya Ya Ya
lalu
3. Akan mengakibatkan arus Ya Ya,kemungkinannya Kemungkinannya
keluar sumber daya yang besar (probable) tidak besar tetapi
mengandung manfaat juga tidak kecil
ekonomis (remote)
4. Jumlahnya diketahui dengan Ya Tidak, tetapi dapat Tidak dan tidak
pasti diukur dengan andal dapat diestimasi
dengan andal
5. Waktu pelunasan diketahui Ya Tidak Tidak
6. Diakui dalam laporan posisi Ya Ya Tidak
keuangan
7. Diungkapkan dalam catatan Ya Ya Ya
atas laporan keuangan

H a l a m a n 17 | 26
Monang Situmorang, CA

PERTANYAAN DAN LATIHAN


1. Jelaskan perbedaan antara liabilitas jangka pendek dan liabilitas tidak lancar.
2. Sebutkan jenis-jenis dari liabilitas jangka pendek.
3. Sebutkan pengertian provisi dan berikan tiga contohnya.
4. Sebutkan pengakuan dan pengukuran provisi.
5. Jelaskan perbedaan antara liabilitas jangka pendek, seperti utang usaha, dan provisi.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa yang mengikat.
7. Jelaskan perbedaan antara kewajiban hukum dan kewajiban konstruktif.
8. Jelaskan akuntansi untuk assurance-type warranty.
9. Sebutkan perbedaan antara assurance-type warranty dan service-type warranty?
10. Apa yang dimaksud dengan kontrak memberatkan? Berikan masing-masing dua contoh
kontrak memberatkan.
11. Mengapa perusahaan harus mengakui provisi lingkungan.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aset kontinjensi dan berikan contohnya.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan liabilitas kontinjensi dan berikan contohnya.
14. Sebutkan perbedaan antara liabilitas lain atau biasa, provisi, dan liabilitas kontinjensi.
15. Apakah entitas diperkenankan mengakui aset kontinjensi dan liabilitas kontinjensi?
Mengapa? Jelaskan.
16. Jelaskan tentang pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan provisi.
17. Pada tanggal 31 Desember 2022, dewan komisaris Kelompok Usaha Dolman memutuskan
untuk menutup salah satu divisinya. Pada tanggal 31 Desember 2022, sebuah rencana terinci
atas penutupan divisi telah disetujui oleh dewan, dan surat tersebut dikirim ke para
pelanggan yang dipengaruhi oleh penutupan ini.
Diminta
a. Apa yang dimaksud dengan restrukturisasi? Berikan dua contoh.
b. Untuk memastikan bahwa restrukturisasi tersebut valid, sebutkan dua kondisi yang
harus terjadi.
18. PT Roley menggunakan sistem persediaan periodik dan metode akuntansi bruto untuk
diskon pembelian. Pada tanggal 1 Juli, Roley membeli persediaan sebesar Rp60.000 dengan
syarat 2/10, n/30, FOB shipping point. Roley membayar biaya angkut sebesar Rp1.200. Pada
tanggal 3 Juli, Roley membayar barang tersebut, buatlah jurnal yang diperlukan bagi Roley.
19. PT Berdikari meminjam Rp40.000 pada tanggal 1 November 2021, dengan menandatangani
suatu wesel berjangka waktu 3 bulan senilai Rp40.000 dengan bunga 9%. Buatlah jurnal
untuk Upland pada tanggal 1 November 2021, jurnal penyesuaian tahunan pada 31
Desember 2021, dan jurnal pada tanggal 1 Februari 2022.
20. PT Tekemoto meminjam Rp60.000.000 pada tanggal 1 November 2021, dengan
menandatangani suatu wesel tanpa bunga (zero-interest-bearing note) berjangka waktu 3
bulan senilai Rp61.350.000. Buatlah jurnal untuk Takemoto pada tanggal 1 November 2021,
jurnal penyesuaian tahunan pada 31 Desember 2021, dan jurnal pada tanggal 1 Februari
2022.

H a l a m a n 18 | 26
Monang Situmorang, CA

21. Majalah Tempo menjual 10.000 majalah per tahun pada 1 Agustus 2022, seharga masing-
masing Rp18.000. Buatlah untuk Tempo pada 1 Agustus 2022 dan jurnal penyesuaian
tahunan pada 31 Desember 2022.
22. PT Dillon melakukan penjualan kredit sebesar Rp300.000 yang dikenai Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) sebesar 10%. Entitas juga melakukan penjualan tunai sebesar Rp110.000
termasuk PPN sebesar 10%. (a) Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan kredit Dillon. (b)
Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tunai Dillon.
23. PT Mayapada terlibat dalam gugatan hukum (lawsuit) pada tanggal 31 Desember 2022. (a)
Buatlah jurnal pada tanggal 31 Desember dengan mengasumsikan sangat mungkin
(probable) bahwa bagi Mayapada untuk dikenakan denda sebesar Rp900.000 sebagai hasil
gugatan ini. (b) Buatlah jurnal pada 31 Desember, jika ada, dengan mengasumsikan tidak
mungkin (not probable) bahwa Mayapada akan dikenakan denda sebagai akibat dari gugatan
ini.
24. PT Palma mendirikan dan membangun anjungan minyak lepas pantai (off-shore oil
platform) pada 1 Januari 2022 dengan biaya Rp10.000.000. Palma secara hukum diharuskan
membongkar dan membersihkan anjungan tersebut dengan estimasi biaya sebesar
Rp1.000.000 pada akhir umur manfaatnya selama 10 tahun. (Nilai wajar biaya
pembongkaran dan pembersihan pada 1 Januari 2022 adalah Rp450.000). buatlah jurnal
untuk mencatat liabilitas lingkungan.

25. Di bawah ini disajikan bagian current liabilities dari PT Mikro Data (dalam ribuan rupiah)
2021 2020
Current liabilities
Notes payable Rp 68.713 Rp 7.700
Accounts payable 179.496 101.379
Compensation to employee 60.312 31.649
Accrued liabilities 158.198 77.621
Income taxes payable 10.486 26.491
Current maturities of long – term debt 16.592 6.649
Total current liabilities Rp493.797 Rp251.489

Jawablah pertanyaan berikut:


a. Sebutkan karakteristik utama yang membuat suatu pos sebagai liability?
b. Apa perbedaan antara current liability dan non-current liability?
c. Apa yang dimaksud dengan accrued liabilities? Sebutkan tiga contoh accrued liabilities
yang dimiliki Mikro Data.
d. Apa yang dimaksud dengan current maturities of long – term debt.
e. Sebutkan cara yang benar secara teoretis untuk menilai liabilities? Bagaimana biasanya
current liabilities dinilai?
f. Mengapa notes payable sering dilaporkan pertama kali di bagian current liabilities?

H a l a m a n 19 | 26
Monang Situmorang, CA

g. Pos apa yang mungkin merupakan liability yang dimiliki Mikro untuk “Compensation
to employee”?
h. Jelaskan perbedaan antara provision dan account payable. Berikan contohnya.
i. Jelaskan perbedaan antara account payable dan accrued liabilities.

26. Berikut ini adalah tujuh situasi independen. Jawablah pertanyaan pada akhir setiap situasi.
(Jawaban harus mengungkapkan fakta, masalah, dan solusi)
1) Sebuah toko ritel mempunyai kebijakan untuk mengembalikan uang pembelian dari
pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan
entitas untuk mengembalikan uang konsumen. Bagaimana informasi ini dilaporkan oleh
toko ritel dalam laporan keuangannya?
2) Pada saat penjualan, produsen memberikan jaminan atau garansi kepada pembeli
produknya. Berdasarkan kontrak penjualan, produsen menjamin akan memperbaiki atau
mengganti produk yang dalam jangka waktu tiga tahun sejak tanggal penjualannya
menampakkan cacat. Berdasarkan pengalaman masa lalu, terdapat kemungkinan besar
bahwa akan terjadi klaim atas jaminan yang diberikan. Bagaimana informasi ini
dilaporkan dalam laporan keuangan?
3) Selama tahun 2022, PT Bahana terlibat dalam perselisihan pajak (tax dispute) dengan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Pengacara Bahana menyatakan bahwa mereka percaya
bahwa kemungkinan besar (probable) Bahana akan kalah dalam perselisihan ini.
Mereka juga percaya bahwa Bahana harus membayar kepada pemerintah antara
Rp900.000.000 dan Rp1.400.000.000. Setelah laporan keuangan tahun 2022 diterbitkan,
kasusnya diselesaikan di mana Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan menerima
pembayaran tahun 2022 sebesar Rp1.200.000.000. Berapa jumlah, jika ada, yang harus
dilaporkan sebagai liabilitas untuk perselisihan pajak ini pada tanggal 31 Desember
2022?
4) Pada tanggal 1 Oktober 2022, PT Langgeng diputuskan sebagai pihak yang bertanggung
jawab oleh Badan Penanggulangan Bencana Alam. Manajemen Langgeng beserta para
penasehatnya telah menyimpulkan bahwa kemungkinan besar (probable) Langgeng
akan bertanggung jawab atas kerusakan itu, dan estimasi yang layak atas kerusakan ini
adalah Rp6.000.000. Polis asuransi Langgeng sebesar Rp9.000.000 memiliki klausal
kerugian yang ditanggung sendiri sebesar Rp500.000. Bagaimana Langgeng harus
melaporkan informasi ini dalam laporan keuangannya pada 31 Desember 2022.
5) PT Indomie memiliki pabrik manufaktur di Urganda, yang telah hancur akibat perang
sipil. Tidak dapat dipastikan siapa yang mengompensasi Indomie atas kerusakan ini,
tetapi Indomie telah mendapat jaminan dari pejabat pemerintah bahwa mereka akan
menerima suatu jumlah tertentu untuk pabrik tersebut. Jumlah kompensasi akan lebih
rendah dari nilai wajar pabrik, tetapi akan lebih besar dari nilai bukunya. Bagaimana
kontinjensi ini harus dilaporkan dalam laporan keuangan PT Indomie?
6) Sesuai peraturan perundang-undangan yang baru, entitas XYZ diwajibkan untuk
memasang penyaring asap pada pabrik – pabriknya. Penyaring tersebut harus sudah
H a l a m a n 20 | 26
Monang Situmorang, CA

terpasang pada tanggal 30 Juni 2021. Namun, entitas belum melakukan pemasangan
penyaring tersebut. Bagaimana entitas harus melaporkan informasi ini dalam laporan
keuangannya pada 31 Desember 2020.
7) Entitas mengoperasikan suatu pabrik yang menguntungkan, disewa berdasarkan
perjanjian sewa operasi. Selama bulan Desember 2021 PT Sampurna memindahkan
operasinya ke pabrik baru. Kontrak sewa pabrik lama masih akan berlaku selama empat
tahun ke depan. Kontrak tersebut tidak dapat dibatalkan dan pabrik tersebut tidak dapat
disewakan kembali kepada pihak ketiga. Bagaimana PT Sampurna harus melaporkan
informasi ini dalam laporan keuangannya pada 31 Desember 2021.

SOAL
1. Berikut ini adalah beberapa transaksi dari PT Panama.

H a l a m a n 21 | 26
Monang Situmorang, CA

1) Pada tanggal 2 Februari, entitas membeli barang dari PT Sonya seharga Rp70.000 dan
mendapat diskon tunai dengan syarat 2/10, n/30. Pembelian dan utang usaha dicatat oleh
entitas pada jumlah bersih setelah diskon tunai. Fakturnya dibayar pada tanggal 6
Februari.
2) Pada tanggal 1 April, entitas membeli sebuah truk seharga Rp50.000 dari PT Kia Motor,
dengan membayar Rp4.000 tunai dan menandatangani wesel satu tahun dengan bunga
12% atas sisa harga beli.
3) Pada tanggal 1 Agustus, dewan direksi mengumumkan dividen tunai sebesar Rp300.000
yang akan dibayarkan pada tanggal 10 September kepada pemegang saham yang
tercatat pada tanggal 31 Agustus.
Diminta:
a. Buatlah semua jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi di atas dengan
menggunakan tanggal yang sesuai.
b. Akhir tahun PT Panama adalah tanggal 31 Desember. Buatlah jurnal penyesuaian
berkenaan dengan bunga yang diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan yang
wajar pada tanggal 31 Desember.

Jawaban
a. Jurnal
2 Februari Pembelian (Rp70.000 x 98%) 68.600
Utang usaha 68.600
6 Februari Utang usaha 68.600
Diskon pembelian yang hilang 1.400
Kas 70.000
1 April Truk 50.000
Kas 4.000
Utang wesel 46.000
1 Agustus Saldo laba 300.000
Utang dividen 300.000
10 Utang dividen 300.000
September Kas 300.000

b. Jurnal penyesuaian 31 Desember


Beban bunga (Rp46.000 x 12% x 9/12) 4.140
Utang bunga 4.140

2. Di bawah ini disajikan transaksi-transaksi terpilih dari Toko Serba Ada (Toserba) Bogor
untuk tahun yang berakhir 31 Desember.
1) Pada 5 Desember, toko menerima dari Jamilah Rp500 sebagai jaminan (deposit) yang
akan dikembalikan setelah furnitur tertentu digunakan dalam tahap produksi,
dikembalikan pada tanggal 15 Januari.

H a l a m a n 22 | 26
Monang Situmorang, CA

2) Selama bulan Desember, penjualan tunai berjumlah Rp798.000, termasuk 10% Pajak
Pertambahan Nilai yang akan disetor ke pemerintah pada tanggal 15 bulan berikutnya.
3) Pada tanggal 10 Desember, toko membeli secara tunai tiga unit truk pengangkut
seharga Rp120.000. Truk yang dibeli dikenakan Pajak Pertambahan Nilai yang tidak
dapat dikreditkan sebesar 10%.
4) Toko menetapkan bahwa biaya untuk memulihkan area disekitar (dianggap
penyempurnaan tanah) tempat parkir toko tersebut adalah Rp100.000, ketika toko
tersebut ditutup 2 tahun kemudian. Toko mengestimasi nilai wajar kewajiban pada
tanggal 31 Desember adalah Rp84.000.
5) Sebagai akibat kecelakaan yang tidak disuransikan selama tahun berjalan, tuntutan
kecelakaan pribadi sebesar Rp350.000 dan Rp60.000 telah diajukan terhadap
perusahaan. Menurut pendapat penasehat hukum toko bahwa hasil yang tidak
menguntungkan mungkin tidak akan terjadi dalam kasus Rp60.000, tetapi keputusan
yang tidak menguntungkan sekitar Rp250.000 (estimasi yang dapat diandalkan)
mungkin akan ditetapkan dalam kasus Rp350.000.
Pertanyaan:
a. Buatlah semua jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tercatat
di atas ketika hal itu terjadi dan setipa jurnal penyesuaian yang berhubungan dengan
transaksi tersebut yang diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan yang wajar pada
31 Desember. Untuk memudahka, asumsikan bahwa jurnal penyesuaian hanya dicatat
satu kali dalam setahun pada 31 Desember.
b. Untuk butir 5 tunjukkan apa yang harus dilaporkan sehubungan dengan setiap situasi
dalam laporan keuangan dan catatan yang menyertai. Jelaskan mengapa.
Jawaban
a. Jurnal
Tanggal
1) 5 Des Kas 500
Utang jaminan 500
2) 1 Des – Kas 798.000
31 Des Penjualan
Utang PPN
3) 10 Des Truk (Rp120.000 x 1,10) 132.000
Kas 132.000
4) 31 Des Penyempurnaan tanah 84.000
Liabilitas lingkungan 84.000
5) Kerugian gugatan hukum 250.000
Liabilitas gugatan hukum 250.000
b. Catatan atas butir 5
Dalam kasus pertama, suatu kerugian dan liabilitas telah dicatat

H a l a m a n 23 | 26
Monang Situmorang, CA

dengan asumsi (1) informasi tersedia yang mengindikasikan bahwa


liabilitas telah terjadi pada tanggal laporan keuangan dan (2)
jumlahnya dapat diestimasi secara andal. Yaitu, terjadinya
kecelakaan yang tidak disuransikan selama tahun tersebut ditambah
dengan ganti rugi yang belum terselesaikan dan estimasi
kemungkinan kerugian dari penasehat hukum mensyaratkan
pengakuan atas kerugian kontinjensi.

3. Perusahaan Minyak Bahana membeli depot tanker minyak pada 1 Januari 2022 dengan biaya
perolehan Rp600.000. Bahana memperkirakan dapat mengoperasikan depot tersebut selama
10 tahun, dan setelahnya secara hukum diharuskan untuk membongkar tangki persediaan
bawah tanah. Diestimasi bahwa biaya untuk membongkar depot dan menyingkirkan
tangkinya sebesar Rp70.000 pada akhir umur manfaatnya.
Diminta:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat depot dan liabilitas lingkungan untuk depot tersebut pada
1 Januari 2022. Berdasarkan suku bunga efektif sebesar 6%, nilai wajar liabilitas
lingkungan pada 1 Januari 2022 adalah Rp39.087.
b. Buatlah jurnal yang diperlukan untuk depot dan liabilitas lingkungan pada 31 Desember
2022 dan 2023. Bahana menggunakan metode penyusutan garis lurus; estimasi nilai
residu depot adalah nol.
c. Pada 31 Desember 2031, Bahana membayar Rp80.000 kepada perusahaan penghancur
untuk membongkar depot tersebut dan menyingkirkan tangki-tangkinya. Buatlah jurnal
untuk menyelesaikan liabilitas lingkungan (environmental liability).

4. PT Kom menjual komputer dengan kontrak jaminan yang mengharuskan perusahaan


mengganti komponen yang rusak dan meyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk
melakukan perbaikan. Selama tahun 2022, perusahaan menjual 400 komputer dengan harga
Rp2.500 per unit. Berdasarkan pengalaman masa lalu, biaya jaminan 2 tahun diestimasi
sebesar Rp155 untuk komponen dan Rp185 untuk tenaga kerja per unit. (Untuk
memudahkan, asumsikan bahwa semua penjualan terjadi pada tanggal 31 Desember 2022).
Jaminan ini tidak dijual secara terpisah dari komputer.
Diminta:
a. Catatlah setiap jurnal yang diperlukan pada tahun 2022.
b. Liabilitas apa yang berkaitan dengan transaksi tersebut yang akan muncul pada laporan
posisi keuangan pada 31 Desember 2022, dan bagaimana hal itu akan diklasifikasikan?
c. Pada tahun 2023, biaya garansi aktual terhadap Kom adalah Rp21.400 untuk komponen
dan Rp39.900 untuk tenaga kerja. Catat transaksi yang diperlukan pada tahun 2023.

5. PT Dos menjual televisi dengan rata-rata harga Rp900 dan juga menawarkan kepada
pelanggan kontrak jaminan terpisah selama 3 tahun senilai Rp90 yang mengharuskan
perusahaan untuk melakukan servis periodik dan mengganti komponen yang rusak. Selama

H a l a m a n 24 | 26
Monang Situmorang, CA

tahun 2022, perusahaan menjual 300 televisi dan 270 kontrak jaminan 3 tahun sebesar Rp20
untuk komponen dan Rp40 untuk tenaga kerja serta memperhitungkan jaminan secara
terpisah. Asumsikan bahwa penjualan terjadi pada 31 Desember 2022, pengakuan secara
garis lurus atas pendapatan jaminan yang terjadi.
Diminta:
a. Catatlah setiap jurnal yang diperlukan pada tahun 2022.
b. Liabilitas apa yang berhubungan dengan transaksi tersebut yang akan muncul pada
laporan posisi keuangan pada 31 Desember 2022 dan bagaimana hal itu akan
diklasifikasikan?
Pada tahun 2023, PT Dos mengeluarkan biaya aktual yang berhubungan dengan penjualan
jaminan televisi pada tahun 2022 sebesar Rp2.000 untuk komponen dan Rp4.000 untuk
tenaga kerja.
c. Catatlah setiap jurnal yang diperlukan pada tahun 2023 yang berhubungan dengan
jaminan televisi tahun 2022.
d. Berapa jumlah yang berhubungan dengan jaminan televisi tahun 2022 yang akan
muncul pada laporan posisi keuangan pada tahun 2023, dan bagaimana hal itu akan
diklasifikasikan?

6. Alvarado Company sells a machine for $7,400 with a 12-month warranty agreement that
requires the company to replace all defective parts and to provide the repair labor at no cost
to the customers. With sales being made evenly throughout the year, the company sells 600
machines in 2019 (warranty expense is incurred half in 2019 and half in 2020). As a result of
product testing, the company estimates that the total warranty cost is $390 per machine
($170 parts and $220 labor).
Instructions
Assuming that actual warranty costs are incurred exactly as estimated, what journal entries
would be made relative to the following facts?
a. Sale of machinery and warranty expense incurred in 2022.
b. Warranty accrual on December 31, 2022.
c. Warranty costs incurred in 2023.
d. What amount, if any, is disclosed in the statement of financial position as a liability for
future warranty costs as of December 31, 2022?
7. Untuk menstimulasi penjualan sereal sarapan Alladin, PT Loptien menempatkan 1 kupon
dalam setiap kotak sereal. Lima kupon dapat ditukar dengan premi yang terdiri dari boneka
tangan anak-anak. Pada tahun 2023, perusahaan membeli 40.000 boneka dengan harga
Rp1,50 per buah dan menjual 440.000 kotak sereal Alladin seharga Rp3,75 per kotak. Dari
pengalaman dengan penawaran premi lainnya yang serupa, perusahaan mengestimasi bahwa
40% dari kupon yang diedarkan akan dikirim kembali untuk ditukar. Selama tahun 2023,
115.000 kupon diserahkan untuk ditukar.
Diminta:

H a l a m a n 25 | 26
Monang Situmorang, CA

Buatlah jurnal yang harus dicatat pada tahun 2023 yang berhubungan dengan rencana premi
itu.

H a l a m a n 26 | 26

Anda mungkin juga menyukai