AKADEMIK
Disusun oleh:
NPM : 022120082
Kelas : 1 C AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanawata’ala atas segala dan
karunia-Nya sehingga skripsi pendek tentang Pengaruh Kemiskinan terhadap Daya Beli dan
Kesehatan Seseorang Menurut Perspektif Saya ini berhasil diselesaikan dengan baik pada
bulan Januari 2021. Skripsi pendek ini adalah sebagai ujian akhir semester satu di mata
kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Akademik.
1. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, perhatian, semangat,
dan dukungan baik jasmani maupun rohani
2. Bapak Agung Fajar Ilmiyono, S.E., M.Ak., AWP selaku dosen wali yang telah
memperhatikan dan membantu dalam menyelesaikan skripsin pendek.
3. Bapak Dadan Suwarna, S.S., M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan
Teknik Penulisan Akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan
dalam menyelesaikan skripsi pendek.
4. Teman-teman mahasiswa Akuntansi Univertas Pakuan Bogor dan seluruh pihak yang
turut membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian
skripsi pendek ini.
Sekali lagi penulis berterima kasih atas bantuan pihak-pihak yang telah disebutkan.
Karena tanpa bantuan mereka penulis tidak akan mungkin menyelesaikan skripsi pendek ini.
Mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan, semoga skripsi pendek ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Tujuan Penulisan 4
1.5 Dasar Pemikiran 5
2 LANDASAN TEORI 6
2.1 Kemiskinan 6
2.1.1 Pengertian Kemiskinan 6
2.1.2 Definisi Kemiskinan Secara Umum 7
2.1.3 Jenis-jenis Kemiskinan 10
2.1.4 Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan 11
2.2 Kebutuhan 14
2.2.1 Pengertian Kebutuhan 14
2.2.2 Teori Kebutuhan 15
2.3 Pandangan Pribadi terhadap Kemiskinan dan Kebutuhan 17
3 METODOLOGI PENELITIAN 18
3.1 Jenis Penelitian 18
3.2 Pendekatan Penelitian 18
3.3 Subjek dan Objek Penelitian 19
3.3.1 Subjek Penelitian 19
3.3.2 Objek Penelitian 19
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 19
3.4.1 Lokasi Penelitian 19
3.4.2 Waktu Penelitian 19
3.5 Metode Penentuan Subjek 20
3.6 Jenis Data 20
3.7 Sumber Data 20
3.7.1 Sumber Data Primer 20
3.7.2 Sumber Data Sekunder 21
3.8 Teknik Pengumpulan Data 21
3.9 Teknik Analisis Data 21
4 HASIL dan PEMBAHASAN 22
4.1 Pelaksanaan Penelitian 22
4.2 Hasil Penelitian 23
4.3 Analisis Data 23
4.4 Pembahasan 24
5 PENUTUP 26
5.1 Simpulan 26
5.2 Saran 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kemiskinan merupakan masalah yang selalu ada pada setiap negara,
meskipun zaman telah memasuki era globalisasi namun tidak dapat dipungkiri masalah
kemiskinan selalu menjadi penghambat kemajuan tiap-tiap negara. Permasalahan kemiskinan
tidak hanya terdapat di negara-negara berkembang saja bahkan di negara maju juga
mempunyai masalah dengan kemiskinan. Kemiskinan tetap menjadi masalah yang rumit,
walaupun fakta menunjukan bahwa tingkat kemiskinan di Negara berkembang jauh lebih
besar dibanding dengan negara maju. Hal ini dikarenakan negara berkembang pada umumnya
masih mengalami persoalan keterbelakangan hampir di segala bidang, seperti teknologi,
kurangnya akses-akses ke sektor ekonomi, dan lain sebagainya.
1
2
Pada masa pandemi corona, seluruh dunia terkena musibah besar yang dikarenakan
oleh virus corona yang menyebabkan jalannya aktivitas setiap masyarakatnya terganggu.
Aktivitas masyarakat yang menjadi dampak besar terhadap permasalahan kemiskinan yaitu
tertera pada bidang pekenomian, kesehatan, dan pendidikan. Pada bidang-bidang tersebut
terbagilah penyebab dari kemiskinan yaitu dikarenakan oleh adanya kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan hak dasar, sulitnya akses pada pendidikan dan kerja, ketidakmampuan
mendapatkan tunjangan kehidupannya, serta kurangnya kemampuan daya beli untuk
memenuhi suatu kebutuhan hak dasar. Sekumpulan penyebab tersebut dapat memicu tehadap
kesehatan hidup seseorang. Mengapa demikian dikarenakan kesehatan hidup seseorang dapat
terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hak dasar.
C. Mengapa kemiskinan disebabkan oleh sulitnya akses pada pendidikan dan kerja?
1. Mengetahui mengapa daya beli dan kesehatan seseorang menjadi aspek penilaian
serta pengaruhnya terhadap kemiskinan.
3. Mengetahui bahwa sulitnya akses pendidikan dan kerja menjadi penyebab munculnya
kemiskinan.
Tujuan penulisan ini adalah mengetahui apakah daya beli dan kesehatan seseorang menjadi
aspek penilaian serta pengaruh kepada kemiskinan, mengetahui bahwa tidak mendapatkan
pemenuhan kebutuhan hak dasar menjadi penyebab kemiskinan, mengetahui bahwa sulitnya
akses pendidikan dan kerja menjadi penyebab munculnya kemiskinan, mengetahui bahwa
adanya ketidakmampuan dalam mendapatkan tunjungan kehidupannya menjadi pengaruh dan
penyebab munculnya kemiskinan, memberikan pengetahuan terhadap cara dan bentuk
penggulangan serta meminimalisirkan terhadap kemiskinan yang menjadi sebuah dasar
pengembangan dan penelitian terhadap kajian ilmu pengetahuan dan referensi untuk
menambah wawasan. Penelitian ini dengan lakukan secara daring melalui internet dan media
sosial terhadap subjek yang diteliti yaitu dalam golongan mahasiswa yang masih aktif
berkuliah, para pekerja dari negeri maupun swasta, kerabat dekat, dan masyarakat sekitar.
penelitian ini dikonsentrasikan terhadap perilaku dan tingkah laku masyarakat berdasarkan
perekonomiannya selama pandemi corona berlangsung. Dan juga penelitian ini diambil dari
aspek kehidupan bermasyarakatnya dari pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan hak dasarnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kemiskinan
6
7
Pengertian kemiskinan yang saat ini populer dijadikan studi pembangunan adalah
kemiskinan yang seringkali dijumpai di negara-negara berkembang dan negara-negara dunia
ketiga. Persoalan kemiskinan masyarakat di negara-negara ini tidak hanya sekedar bentuk
ketidakmampuan pendapatan, akan tetapi telah meluas pada bentuk ketidakberdayaan secara
sosial maupun politik (Suryawati,2004). Kemiskinan juga dianggap sebagai bentuk
permasalahan pembangunan yang diakibatkan adanya dampak negatif dari pertumbuhan
ekonomi yang tidak seimbang sehingga memperlebar kesenjangan pendapatan antar
masyarakat maupun kesenjangan pendapatan antar daerah (inter region income gap). Studi
pembangunan saat ini tidak hanya memfokuskan kajiannya pada faktor-faktor yang
menyebabkan kemiskinan, akan tetapi juga mulai mengindintifikasikan segala aspek yang
dapat menjadikan miskin( Harahap, 2006).
Kebutuhan dasar yang menjadi hak seseorang atau sekelompok orang meliputi
kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan,
sumber daya alam, lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak
kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan kehidupan sosial dan politik.
Laporan Bidang Kesejahteraan Rakyat yang dikeluarkan oleh Kementrian Bidang
Kesejahteraan (Kesra) tahun 2004 menerangkan pula bahwa kondisi yang disebut miskin ini
juga berlaku pada mereka yang bekerja akan tetapi pendapatannya tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pokok atau dasar. Definisi kemiskinan kemudian dikaji kembali dan
diperluas berdasarkan permasalahan-permasalahan kemiskinan dan faktor-faktor yang
selanjutnya menyebabkan menjadi miskin. Definisi kemiskinan yang dikemukakan oleh
Chambers adalah definisi yang saat ini mendapatkan perhatian dalam setiap program
pengentasan kemiskinan di berbagai negara-negara berkembang dan dunia ketiga. Pandangan
yang dikemukakan dalam definisi kemiskinan dari Chambers menerangkan bahwa
kemiskinan adalah suatu kesatuan konsep (integrated concept) yang memiliki lima dimensi,
yaitu:
1. Kemiskinan (Proper)
2. Ketidakberdayaan (Powerless)
seseorang atau sekelompok orang yang disebut miskin tidak memiliki atau
kemampuan untuk menghadapi situasi yang tidak terduga di mana situasi ini
membutuhkan alokasi pendapatan untuk menyelesaikannya. Misalnya, situasi
rentan berupa bencana alam, kondisi kesehatan yang membutuhkan biaya
pengobatan yang relatif mahal, dan situasi-situasi darurat lainnya yang
membutuhkan kemampuan pendapatan yang dapat mencukupinya. Kondisi
dalam kemiskinan dianggap tidak mampu untuk menghadapi situasi ini.
4. Ketergantungan (dependency)
5. Keterasingan (Isolation)
Bentuk-bentuk kemiskinan menjadi beragam ketika dilihat dari sudut pandang yang
berbeda-beda. Jika dilihat dari sudut pandang pendapatan, kemiskinan dibagi menjadi dua
antara lain:
1. Kemiskinan Absolut
2. Kemiskinan Relatif
Selanjutnya jika dilihat dari sisi penyebabnya, kemiskinan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kemiskian Kultural
2. Kemiskinan Struktural
Secara garis besar, faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam dua hal
sebagai berikut:
1. Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu si
2. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu si miskin.
Bentuk-bentuk pengaruh dari luar diri si miskin antara lain sebagai berikut:
Sebagaimana yang dikutip oleh Alwisol menurut Murray Kebutuhan atau Needs
adalah konstruk mengenai kekuatan otak yang mengorganisir berbagai proses seperti
persepsi, berfikir, berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. bisa
dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan,
biasanya Need dibarengi dengan persaan atau emosi khusus, dan memiliki emosi khusus, dan
memiliki cara khusus untuk mengekspresikannnya dalam mencapai permasalahan.
Sebagaimana yang dikutip NS. Kasiati dan Ni Wayan Rosmalawati, menurut Abraham
Maslow menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu: kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Manusia memiliki kebutuhan
dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang ada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama,
akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut juga ikut berbeda. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada.
14
15
Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup
seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya, sedangkan
perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan
asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali,
karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.
Kebutuhan ketiga adalah rasa cinta dan kasih sayang yaitu kebutuhan untuk memiliki dan
dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan,
mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya, kebutuhan keempat
adalah kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain kebutuhan ini
terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan
kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain, dan yang
terakhir/ke lima kebutuhan aktualiasasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hirarki
Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta
mencapai potensi diri sepenuhnya.
Sebagaimana yang dikutip oleh Slamet Santoso, menurut Abraham maslow bahwa
tingkah laku individu berguna untuk memenuhi kebutuhannya, dimana teori ini mempunyai
empat prinsip, yakni:
Kebutuhan manusia, dibagi menjadi lima kebutuhan sebagaimana yang dikutip oleh
Slamet Santoso, menurut Abraham Maslow membagi menjadi lima macam kebutuhan
manusia, yaitu:
16
Kebutuhan ini juga cenderung bersifat psikologis dan sering kali berkaitan
dengan kebutuhan lainnya. Misal: diakui sebagai anggota, diajak
berpartisipasi, berkunjung ke tetangganya.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi dari individu dan kebutuhan ini
sekaligus paling sulit dilaksanakan. Misal: mengakui pendapat orang lain,
mengakui kebenaran orang lain, mengakui kesalahan orang lain dapat
menyesuaikan diri dengan situasi.
2.3 Pandangan Pribadi terhadap Kemiskinan dan Kebutuhan
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam suatu penelitian, metode merupakan salah satu faktor suatu permasalahan yang
akan dibahas di mana metode penelitian merupakan cara utama yang bertujuan untuk
mencapai tingkat ketelitian jumlah dan jenis yang akan dicapai. Sebagai suatu karya ilmiah
penelitian ini mempunyai tujuan mengungkapkan kebenaran secara sistematis metodologis
dan konsisten dalam penelitian. Suatu kegiatan ilmiah yang di dasarkan sistematika dan
pemikiran tertentu dengan jalan menganalisinya.
18
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang dalam golongan mahasiswa yang
masih aktif berkuliah, para pekerja dari negeri maupun swasta, kerabat dekat, dan masyarakat
sekitar. Pengambilan data secara menggunakan internet dan media sosial sebagai fasilitas
untuk pengumpulan data.
Objek penelitian ini adalah variabel yang bisa diukur, ditinjau, diteliti oleh penulis. Objek
tersebut merupakan Pengaruh Kemiskinan terhadap Daya Beli dan Kesehatan Seseorang serta
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan.
Lokasi penelitian yaitu bersama dengan subjek dan objek yang akan diteliti. Penelitian
tersebut dikonsestrasikan terhadap mahasiswa yang masih aktif berkuliah, kerabat dekat, para
pekerja negeri dan swasta, dan masyarakat sekitar yang cara pengambilan data dengan cara
pendekatan perekonomian secara daring melalui akses internet dan media sosial. Penelitian
terhadap subjek tersebut didasari atas kriteria terhadap objek yang diteliti yaitu Pengaruh
Kemiskinan terhadap Daya Beli dan Kesehatan Seseorang serta Faktor-Faktor Penyebab
Kemiskinan.
19
3.5 Metode Penentuan Subjek
Sumber data yang sangat penting dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik
wawancara adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan.
Penelitian tersebut menggunakan pendekatan perekonomian yaitu dengan meninjau terhadap
perilaku, tingkah laku, kebiasaan serta adat istiadat berdasarkan perekonomiannya yang
berlaku pada masyarakatnya melalui pengambilan datanya secara daring dengan fasilitas
internet dan media sosial.
Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data primer yang
merupakan data yang menunjang, yang diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa
narasumber atau informan serta data sekunder yang menunjang penelitian yang dilakukan
penulis yang diperoleh dari referensi-referensi di internet.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber. Data yang kemudian
diharapkan dapat diperoleh di tempat penelitian maupun diluar penelitian sebagai penompang
tersusunnya skripsi ini.
Sumber data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak yang terkait
dengan obyek yang diteliti secara daring melalui media sosial, yang dimaksudkan untuk lebih
memahami maksud, tujuan dan arti dari data sekunder yang ada. Data primer ini diperoleh
dari penelitian di lokasi setiap subjeknya yang dipengaruhi atas perekonomiannya secara
daring melaui media sosial.
20
3.7.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder sebagai pendukung data primer yang didapat melalui penelitian
kepustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari berbagai literatur-literatur, peraturan
perundangundangan, dokumen-dokumen serta pengetahuan melalui akses internet yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
21
BAB IV
Pada bab ini peneliti akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil yang telah
dipermasalahkan di Bab I. Hasil dari penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara dengan
beberapa pertanyaan yang telah dirumuskan kepada subjek penelitian sebagai informan untuk
informasi dan pendapat terkait permasalahan pada Bab I secara daring melalui media sosial.
Kemudian peneliti juga memakai teknik pencarian dan pelengkapan data melalui internet
sebagai pengetahuan tambahan untuk memperjelaskan jawaban pada Bab I. Peneliti dalam
pengambilan data menggunakan pendekatan perekonomian terhadap para subjek penelitian
sebagai informan secara daring melalui media sosial. Pendekatan perekonomian ini
berkonsentrasi terhadap perilaku, tingkah laku, kebiasaan, dan adat istiadat berdasarkan
perekonomian yang berlaku pada kemasyarakatan terhadap para subjek penelitian sebagai
informan untuk peroleh seluruh informasi yang ada sebagai dasar dalam menyusun skripsi
ini.
Penelitian dilaksanakan secara daring melalui media sosial dengan teknik wawancara
atas dasar pendekatan perekonomian terhadap subjek penelitian yaitu mahasiswa yang aktif
berkuliah, para pekerja negeri dan swasta, kerabat dekat, dan masyarakat sekitar yang
diakumulasikan keseluruhan berjumlah 10 orang. Peneliti merumuskan dan menuangkan
hasil, analisis, dan pembahasan dari subjek penelitian sebagai informan dalam tabel hasil
penelitian atas opininya, perhitungan terhadap analisis data yang diperoleh atas hasil
penelitian yang didapatkan, dan pembahasan atas perhitungan terhadap analisis datanya dari
10 orang subjek penelitian.
22
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang didapatkan dari 10 subjek penelitian sebagai informan dengan
teknik wawancara atas dasar pendekatan perekonomian berdasarkan dari perolehan opini-
opini yang didapatkan tersebut.
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda pernah melihat 9 1
seseorang tidak mampu membeli
sesuatu? Ya/Tidak
2 Apakah seseorang yang tidak 10 -
terpenuhi kebutuhan pokoknya bisa
berpengaruh pada kesehatannya?
Ya/Tidak
3 Apakah seseorang yang tidak 7 3
berpendidikan disebut dengan
kemiskinan? Ya/Tidak
4 Apakah seseorang yang tidak bekerja 10 -
dan pengangguran bisa terjadi
kemiskinan? Ya/Tidak
5 Apakah seseorang tidak mendapatkan 8 2
hak dasarnya sebagai manusia
merupakan kemiskinan? Ya/Tidak
6 Bagaimana cara menanggulani - -
kemiskinan menurut pandangan anda?
Total 44 6
23
4.3 Pembahasan
24
25
Kemiskinan terjadi dikarenakan tidak mendapatkan pemenuhan hak dasarnya.
Mengapa demikian, Kebutuhan hak dasar menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk
seseorang karena adanya kebutuhan tersebut seseorang akan mendapatkan kesejahteraan serta
tunjangan dalam kehidupannya
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Kemiskinan adalah suatu permasalahan yang banyak terjadi di seluruh dunia menjadi
pokok permasalahan pada setiap negara, dari negara berkembang hingga negara maju.
Permasalahan kemiskinan memiliki banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya
kemiskinan tersebut. Faktornya diantara lain ketidakmampuan terhadap daya beli
dikarenakan rendahnya pendapatan, kesehatan yang tidak terjamin, tidak adanya pemerataan
tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan terhadap pusat maupun daerah, tidak adanya
pemerataan terhadap sistem pendidikan yang berkualitas yang menjadikan para generasi
muda tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan, sulit akses dan lapangan kerja, serta
tunjangan hidup yang tidak terjamin dikarenakan jumlah pendapatan yang rendah.
5.2 Saran
Kemiskinan akan selalu ada di setiap negara, negara berkembang maupun negara
maju. Kemiskinan akan berkurang jika kita bisa menanggulanginya dan meminimalisirnya
terhadap faktor-faktor penyebab kemiskinan tersebut. Cara dan bentuk yang dilakukan adalah
regulasi UMR, pengembangan UMKM, pembukaan dan penyediaan lapangan kerja,
pemerataan pembangunan yang bisa memenuhi hak-hak dasar rakyatnya, pemerataan
tunjangan pendidikan yang berkualitas, pemerataan fasilitas dan program kesehatan tiap
daerah maupun pusat. Jika cara dan bentuk tersebut bisa terlaksanakan dengan baik antara
pemerintahan dan rakyatnya, maka akan bisa menggulanginya dan meminimalisirnya
terhadap kemiskinan tersebut di setiap negara.
26
DAFTAR PUSTAKA
Dilon H.S dan Hermanto.1993.Kemiskinan di Negara Berkembang Masalah Krusial
Global.Jakarta:LP3ES. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/6085/3/Bab
%25202.pdf&ved=2ahUKEwju5MLHiYHuAhVOWysKHeu6CIsQFjAEegQICxAB&usg=A
OvVaw3KINzAgmu55XCZYk_aJxFe