Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNITAS KELUARGA BINAAN PADA Ny. “K” USIA 37


TH HAMIL 8 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
DI DESA RAMBAK

Oleh :

NAMA : LARA PRAMITA

NPM : 07220400144

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS KELUARGA


BINAAN PADA Ny. “K” USIA 37 TH HAMIL 8 MINGGU DENGAN ANEMIA
RINGAN
DI DESA RAMBAK

OLEH:

NAMA : LARA PRAMITA


NPM : 07220400144

Telah disahkan

Jakarta, Tanggal (……)

Disetujui Oleh,
Menyetujui

Pembimbing Praktik Komunitas

(Meinasari Kurnia Dewi, S.ST, M.Kes)

ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN

OLEH:

NAMA : LARA PRAMITA


NPM : 07220400144

Telah dipresentasikan pada tanggal bulan Agustus tahun 2022 dihadapan


tim penguji Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas
Vokasi Universitas Indonesia Maju

Tanggal, Agustus
2023

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Meinasari Kurnia Dewi, S.ST, M.Kes)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan asuhan keluarga dengan judul “Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan pada Ny. “K” hamil 8
minggu dengan Anemia Ringan di Desa Rambak”. Laporan ini disusun dengan bantuan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu pada kesempatan ini secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Drs. H.A Jacub Chatib, selaku ketua Yayasan Universitas Indonesia Maju
2. Prof.Dr.Dr.dr.H.M.Hafizurrahman.,SH.,MPH, sebagai Pembina Yayasan Universitas Indonesia Maju
3. Dr.Astrid Novita, SKM.,MKM, selaku Ketua Rektor Universitas Indonesia Maju
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia Maju.
8. Retno Sugesti, S.ST,M.Kes Selaku Koordinator Program Sarjana Terapan Kebidanan.
9. Meinasari Kurnia Dewi, S.ST, M.Kes, selaku dosen pembimbing Praktik Komunitas
10. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb sebagai dosen responsif
11. Seluruh dosen dan Staf Pengajar Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
12. Seluruh teman-teman kelompok Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju, yang telah berbagi, saling dukung dan memberikan masukan terbaik dalam penyusunan
laporan kasus ini.

Penulis telah berusaha maksimal dalam membuat laporan asuhan keluarga ini namun jika masih terdapat
kekurangan, penulis dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
perbaikan sehingga menjadikan laporan ini menjadi lebih baik.
Jakarta Agustus 2023

Lara Pramita

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................... iii

KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN vi
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 4
1.2.1 Tujuan Umum 4
1.2.2 Tujuan Khusus 4
1.3 Manfaat 5
1.3.1 Bagi Penulis 5
1.3.2 Bagi Mahasiswa 5
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan 5
1.3.4 Bagi Keluarga Binaan 5
BAB II TINJAUA TEORI 6
2.1 Teori Kesehatan Masyarakat 6
2.2 Kebidanan Komunitas 8
2.2.1 Konsep dasar 8
2.2.2 Manajemen Kebidanan Komunitas 9
2.2.3 Tujuan Asuhan Kebidanan Di Komunitas 10
2.2.4 Metode Prioritas Masalah 10
2.3 Kehamilan 11
2.3.1 Definisi 11
2.3.2 Perubahan Pada Kehamilan 11
2.4 Anemia Dalam Kehamilan 13
2.4.1 Pengertian Anemia dalam Kehamilan 13
2.4.2 Patofisiologi Anemia 13
2.4.3 Etiologi Anemia 28
2.4.4 Tanda Dan Gejala Anemia 15

v
2.4.5 Diagnosis Anemia Pada Kehamilan 15
2.4.6 Macam-Macam Anemia 16
2.4.7 Dampak Anemia 17
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil 18
2.5.1 Faktor Dasar 19
2.5.2 Faktor Tidak Langsung 20
2.6 Pencegahan Anemia 21
2.6.1 Pemberian Fe 21
2.6.2 Nutrisi Ibu Hamil 22
2.7 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia 23
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DANTINJAUA KASUS 25
3.1 Kunjungan I 25
3.2 Kunjungan II 28
3.3 Kunjungan III 29
BAB IV PEMBAHASAN 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 34
5.1 Kesimpulan 34
5.2 Saran 34
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................... iii

KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN vi
1.4 Latar Belakang 1
1.5 Tujuan 4
1.5.1 Tujuan Umum 4
1.5.2 Tujuan Khusus 4
1.6 Manfaat 5
1.6.1 Bagi Penulis 5
1.6.2 Bagi Mahasiswa 5
1.6.3 Bagi Institusi Pendidikan 5
1.6.4 Bagi Keluarga Binaan 5
BAB II TINJAUA TEORI 6
2.8 Teori Kesehatan Masyarakat 6
2.9 Kebidanan Komunitas 8
2.9.1 Konsep dasar 8
2.9.2 Manajemen Kebidanan Komunitas 9
2.9.3 Tujuan Asuhan Kebidanan Di Komunitas 10
2.9.4 Metode Prioritas Masalah 10
2.10 Kehamilan 11
2.10.1 Definisi 11
2.10.2
Perubahan Pada Kehamilan 11
2.11 Anemia
Dalam Kehamilan 13
2.11.1
Pengertian Anemia dalam Kehamilan 13
2.11.2
Patofisiologi Anemia 13
2.11.3
Etiologi Anemia 28

v
2.11.4
T anda Dan
Gejala
Anemia 15

v
2.11.5
Diagnosis Anemia Pada Kehamilan 15
2.11.6 Macam-
Macam Anemia 16
2.11.7
Dampak Anemia 17
2.12 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil 18
2.12.1
Faktor Dasar 19
2.12.2
Faktor Tidak Langsung 20
2.13 Pencegahan
Anemia 21
2.13.1
Pemberian Fe 21
2.13.2
Nutrisi Ibu Hamil 22
2.14 Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia 23
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DANTINJAUA KASUS 25
3.4 Kunjungan I 25
3.5 Kunjungan II 28
3.6 Kunjungan III 29
BAB IV PEMBAHASAN 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 34
5.3 Kesimpulan 34
5.4 Saran 34
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Satuan Acara Kerja


Lampiran 2. Bukti Dokumentasi
Lampiran 3. Media Edukasi

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan masalah klasik yang tidak pernah bisa
ditangani dan memiliki dampak yang serius pada ibu dan bayi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil
dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl
(Kemenkes RI, 2013). Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 40,08%.
Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,15 %, Afrika 46,16 %, Amerika 25,48 %, dan
Eropa 26,55 %. Di negara- negara berkembang ada sekitar 40% kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan.
Hasil Riskesdas 2018 menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia.
sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan jumlah penderita anemia kehamilan terbanyak.
Di Provinsi Bangka, angka kejadian anemia masih sangat tinggi dengan prevalensi 37,1 %. Dan untuk
Kabupaten Bangka anemia pada ibu Hamil ada 445 bumil berdasarkan laporan tahun 2020. Sebagian besar
penyebab utama kematian ibu di Provinsi Bangka dan Indonesia sama dengan dunia Internasional yaitu akibat
perdarahan, hipertensi saat hamil dan infeksi. Perdarahan menempati persentase tertinggi kematian ibu di
Indonesia yaitu sebesar 28,1 %. Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan
infeksi yang merupakan faktor kematian ibu. 8
Dampak yang mungkin timbul pada ibu hamil dengan anemia adalah abortus. Penelitian (Rosadi et al.,
2019) menyatakan bahwa ada hubungan antara ibu hamil anemia dengan kejadian abortus, sebesar 65,2% ibu
hamil dengan anemia mengalami abortus. Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami perpanjangan kala I atau
terjadi partus lama. Hasil penelitian (Latifa et al., 2014) menunjukkan bahwa ibu bersalin yang anemia dan terjadi
kala I lama sebanyak 68,4%. Anemia juga merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan post partum.
Penelitian (Satriyandari & Hariyati, 2017) menyatakan sebagian besar ibu hamil dengan anemia mengalami
v
perdarahan postpartum yaitu sebanyak 77,8%. Ibu dengan 3 anemia memiliki peluang 4,8 kali mengalami
perdarahan postpartum dibanding ibu yang tidak anemia.
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang terbanyak baik di Negara maju maupun Negara yang
sedang berkembang. Padahal besi merupakan suatu unsur terbanyak pada lapisan kulit bumi, akan tetapi defisiensi
besi merupakan penyebab anemia yang tersering. Hal ini disebabkan tubuh manusia mempunyai kemampuan
terbatas untuk menyerap besi dan sering kali tubuh mengalami kehilangan besi yang berlebihan yang diakibatkan
pendarahan. Standar pelayanan pemeriksaan ANC selama hamil anjuran terbaru minimalm 6 x pelayanan
antenatal yaitu dua kali untuk trimester I, satu kali untuk trimester II, dan tiga kali untuk trimester III, pemeriksaan
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi khususnya anemia karena kurang gizi dan
hipertensi.9
Untuk mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Pemeriksaan
dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilan dan minggu ke 28. Bila kadar Hb kurang dari 11gr%
pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi (Fe) secara teratur 1 tablet/hari
selama 90 hari. Tablet Fe tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta serta untuk peningkatan
masa sel darah merah ibu selama kehamilan.
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan bagian dari asuhan kebidanan komunitas. dimana pelayanan
kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah-masalah
kesehatan di dalam keluarga dan masyarakat, agar keluarga dan masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan
yang optimal. Adapun sasaran kebidanan komunitas yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin, nifas), anak (bayi baru
lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita dengan gangguan sistem reproduksi), masyarakat.
Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.10
Berdasarkan hasil pendataan pada 5 kepala keluarga yang penulis laksanakan pada tanggal 16 Agustus
2023 ditemukan adanya salah satu ibu hamil yang mengalami anemia, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat
masalah tersebut

1.2 Tujuan Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan


a. Tujuan Umum
Dapat Melakukan asuhan kebidanan komunitas pada ibu hamil dengan anemia di Desa Rambak, Sungailiat
Kab. Bangka Tahun 2023.
b. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian data Subjektif pada ibu Ny.K dengan anemia di Desa Rambak,
Sungailiat Kab. Bangka.

v
2. Melaksanakan pengkajian data objektif pada ibu Ny.K dengan anemia di Desa Rambak,
Sungailiat Kab.Bangka.
3. Melaksanakan perumusan diagnosa atau masalah kebidanan pada ibu Ny.K dengan anemia
di Desa Rambak, Sungailiat Kab. Bangka.
4. Melaksanakan asuhan kebidanan dan evaluasi pada ibu Ny.K dengan anemia di Desa
Rambak, Sungailiat Kab. Bangka.
1.3 Manfaat Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan
a. Bagi Keluarga Binaan
Sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
sendiri, sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan keluarga yang optimal.

b. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa serta mengaplikasikan
ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan untuk mengkaji masalah kesehatan khususnya di bidang
kehamilan terkait dengan masalah anemia pada ibu hamil.

c. Bagi Institusi
Dapat dijadikan bahan perbandingan berkenaan dengan proses transfer ilmu yang telah didapat dari
institusi dan lahan praktik dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Serta dapat dijadikan sebagai
bahan masukan untuk lebih meningkatkan program pembelajaran agar menghasilkan lulusan bidan
profesional.

d. Bagi Lahan Praktek


Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan bagi masyarakat dalam menjalankan
program yang telah disusun secara bersama-sama dan terus dikembangkan guna mewujudkan
keluarga yang sehat sejahtera dan terwujudnya desa sehat dan lingkungan yang bersih dan nyaman.

v
BAB II TINJAUA
TEOR

2.1 Teori Kesehatan Masyarakat


1. Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat
kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
a) Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti
perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi,
umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan
dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan
aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan
sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar
manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
b) Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada
perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh
kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial
ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
c) Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas
kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas

v
dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua
adalah tenagakesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi
masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan
serta program

v
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang memerlukan.
d) Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri
manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit
keturunan seperti diabetes mellitus dan asma bronchial.
2. Menurut Teori Lawrence Green
Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyrakat dipengaruhi oleh 2 faktor
pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-
behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk
dari 3 faktor :
a. Faktor Predisposisi (Predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang di anut
masayarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya. Faktor-faktor ini terutama yang positif mempermudah
terwujudnya perilaku, maka sering disebut faktor pemudah.
b. Faktor Pemungkin (Enabling factor)
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat
pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan
bergizi,dsb. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa,
dokter atau bidan praktik swasta. Untuk berperilaku sehat masyarakat
memerlukan sarana dan prasarana pendukung. Fasilitas ini pada
hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku
kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor
pemungkin.

x
c. Faktor penguat (Reinforcing factor)
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat
(toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk
petugas kesehatan. Termasuk juga disini UU, peraturan-peraturan, baik
dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan.
Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu
pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja melainkan di
perlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan. Disamping
itu UU juga diperlukan untuk memperkuat perilaku tersebut.11

2.2 Kebidanan Komunitas


2.2.1 Konsep dasar
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian
tertentu. Kebidanan berasal dari kata dari “bidan” yang menururt
kesepakatan WHO, ICM dan IFGO pada tahun 1993 mengatakan bahwa :
bidan adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang
diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut
dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktik kebidanan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan dengan batas-
batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya
salingmengenal dan berinteraksi antara anggota satu dengan yang lainnya.
(WHO, 1974)
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan
masyarakat diwilayah kerja tertentu.12
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani
adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidak
memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsur
sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
dan lingkungan disekelilingnya. Pelayanan kebidanan komunitas adalah
upaya yang dilakukan bidan

x
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu

x
dan anak balita dalam keluarga dan masyarakat. Hubungan bidan dengan ibu
dan anak balita cukup erat. Tugas bidan terutama adalah menolong ibu dalam
kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu sesuai fungsinya dalam keluarga lebih
banyak memperhatikan masalah sosial keluarga termasuk kesehatan,
sehingga ibu yang banyak memperhatikan kesehatan keluarga akan
menghindari keluarga dari masalah kesehatan.
Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan
keluarga sehat dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat. Masalah
kesehatan dapat timbul pada siapa saja baik keluarga miskin atau kaya.
Faktor lain yang sangat penting mempengaruhi kesehatan keluarga adalah
lingkungan. Keadaaan lingkungan yang tidak sehat seperti daerah kumuh
cepat timbul masalah kesehatan, perilaku keluarga terhadap kesehatan juga
mempengaruhi kehidupan mereka. Perilku ini erat hubungannya dengan adat
budaya. 13

2.2.2 Manajemen Kebidanan Komunitas

Strategi penggerakan dan pemberdayaan masyarakat yaitu


meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan,
meningkatan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai
cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh
masyarakat untuk pembangunan kesehatan, mengembangkan berbagai
bentukkegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya
masyarakat setempat dan mengembangkan manajemen sumber daya yang
dimiliki masyarakat secara terbuka ( transparan).10
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian
pergerakan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan
kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang
kesehatan bisa

x
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah
kesehatan yang ada dilingkungannya, kemudain merencanakan dan
melakukan cara pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat
tanpatergantung pada bantuan dari luar.

x
Pembinaan peran serta masyarakat adalah salah satu upaya
pengembangan yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui model persuasif dan dan
tidak memerintah, untuk meningatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan
mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalan menentukan, merencanakan,
memecahkan masalah. Pembinaan lokal merupakan serangkaian langkah
yang diterapkan guna menggali, meningkatkan potensi yang mereka miliki
termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang
ada dan hidup di masyarakat.13

2.2.3 Tujuan Asuhan Kebidanan Dikomunitas


1. Tujuan umum
Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatanperempuan
diwilayah kerja bidan.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas
sesuai tangguang jawab bidan
b. Meningkatkan pelayanan mutu ibu hamil, pertolongan
persalinan, perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan
resiko kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal
d. Mendukung program-program pemerintah
lainnya untukmenurunkan angka kematian ibu
dan anak
e. Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan
dan tokohmasyarakat setempat atau terkait.

2.2.4 Metode Prioritas Masalah


Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan
atau prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang
dapat digunakan dalam menetapkan urutan prioritas masalah, pada
umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring,
sebagai berikut : Teknik scoring dapat

x
digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan
dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup

x
dan lengkap. Yang termasuk teknik scoring dalam penetuan prioritasmasalah,
yakni:
1. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
2. Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
3. Metode CARL (Capability, Accesability, Readiness & Leverage)
4. Metode Hanlon (nama penemu metode Hanlon)

2.3 Kehamilan
2.3.1 Definisi
Kehamilan merupakan periode dimulai dari konsepsi sampai janin
dilahirkan, waktu hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dapat
dihitung mulai hari pertama haid terakhir. Secara medis kehamilan dimulai dari
pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria. Kehamilan
merupakan suatu periode danperkembangan janin yang cukup cepat, dengan
kebutuhan terhadap fisiologis, metabolik, dan emosional lumayan tinggi pada
seorang ibu .28 Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkelanjutan dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan perkembangan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan terakhir
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai usia aterm. Kehamilan digolongkan
menjadi tiga trimester, yakni trimester pertama yaitu usia 0 sampai 12 pekan,
trimester kedua yaitu usia kehamilan 13 sampai 28 pekan, dan terakhir trimester
ketiga yaitu usia kehamilan 29 sampai dengan 42 pekan.
Pada saat menegakkan kehamilan dapat dilakukan penelitian terhadap
tanda dan gejala kehamilan yang ada pada seorang ibu. Untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan ibu selama hamil maka ibu direkomendasikanuntuk
melakukan kunjungan ke bidan ataupun dokter sedini mungkin agar
mendapatkan pelayanan kesehatan yang disebut dengan antenataclare.15
2.3.2 Perubahan Pada Kehamilan
a. Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat

x
dan perubahan yang tidak dapat dilihat Perubahan yang dapat dilihat
meliputi:
1) Perubahan pada kulit;

x
2) Perubahan kelenjar;
3) Perubahan payudara;
4) Perubahan perut;
5) Perubahan alat kelamin luar;
6) Perubahan pada tungkai; dan
7) Perubahan pada sikap tubuh.
Sedangkan untuk perubahan yang tidak dapat dilihat adalah sebagaiberikut :
1) Perubahan pada alat pencernaan
2) Perubahan pada peredaran dan pembuluh darah
a) Perubahan pada darah
b) Perubahan pada jantung
c) Perubahan tekanan darah
3) Perubahan pada paru
4) Perubahan pada kehamilan
a) Ginjal bekerja lebih berat karena harus menyaring ampas
dua orang,yaitu ibu
dan janin.
b) Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari
rongga panggul. Ureter juga semakin berkelok-kelok dan
kendur sehingga menyebabkan perjalanan urin ke
kandung kemih melambat. Kumandapat berkembang di
kelokan itu dan menimbulkan penyakit.
c) Pada bulan ke dua kehamilan, ibu berkemih
karena ureter lebihantefleksi dan membesar.
5) Perubahan pada tulang
6) Perubahan pada jaringan pembentuk organ
7) Perubahan pada alat kelamin dalam

b. Perubahan Psikologis
Menurut teori Rubin, perubahan psikologi yang terjadi pada
trimester I meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir. Pada
trimester II, perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta kebutuhan
mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin

x
meningkat. Kadang

x
tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri. Pada trimester III,
perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh, lebih introvert,
dan merefleksikan pengalaman masa lalu.

2.4 Anemia Dalam Kehamilan


2.4.1 Pengertian Anemia dalam Kehamilan
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
kekurangan sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11
gr/dl.Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada
trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia
yang seringterjadi yaitu anemia defisiensi besi.16 Anemia dapat didefinisikan
sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang berada di bawah normal.
Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi,
sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi
besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya
memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi
yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar
hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dlselama trimester III.

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,


dan merupakan jenis anemia yang pengobatannyarelatif mudah bahkan
murah. Sebagaian besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang dapat
disebabkan oleh konsumsi Fe dari makanan yang kurang atau terjadi
perdarahan menahun akibat parasit, seperti ankilostomiasi.17

2.4.2 Patofisiologi Anemia

Anemia dalam kehamilan yang disebabkan oleh adanya kekurangan


nutrisi zat besi mencapai sekitar 95%.16 Ibu hamil sangat mudah terkena
anemia. defisiensi besi karena pada kehamilan, kebutuhan akan oksigen jauh
lebih tinggi daripada wanita normal sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoietin. Akibatnya,

x
volume plasma mengalami peningkatan dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan denganpeningkatan sel darah merah sehingga terjadi penurunan
konsentrasi dari hemoglobin akibat proses hemodilusi. 18
Peningkatan volume
plasma menyebabkan terjadinya hidremia kehamilan atau hemodilusi, yang
menyebabkan terjadinya penurunan hematokrit (20-30%), sehingga
hemoglobin dari hematokrit lebih rendah secara nyata dari pada keadaan tidak
hamil. Hemoglobin dari hematokrit mulai menurun pada bulan ke 3-5
kehamilan, dan mencapai nilai terendah pada bulan ke 5-8. Cadangan besi
wanita hamil mengandung 2 gram, sekitar 60-70% berada dalam sel darah
merah yang bersirkulasi, dan 10- 30% adalah besi cadangan yang terutama
terletak di dalam hati, empedu, dan sumsum tulang. Kehamilan membutuhkan
tambahan zat besi sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan yang
terdiri dari
1) Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan 300-
400 mg zatbesi dan mencapai puncak pada 32 minggu
kehamilan.
2) Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.
3) Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg.
Sekitar 190mg hilang selama melahirkan.19
Kebutuhan Fe selama hamil dapatdiperhitungkan sebagai berikut :
1) Peningkatan jumlah darah ibu 500 mgr
2) Pembentukan plasenta 300 mgr
3) Pertumbuhan darah janin 100 mgr
Jadi, jumlah Fe yang dibutuhkan selama hamil adalah 900 mgr. saat
persalinan yang disertai perdarahan sekitar 300 cc dan lahirnya plasenta, ibu
akan kehilangan Fe sebesar 200 mg dan kekurangan ini harus mendapatkan
kompensasi dari makanan untuk kelangsungan laktasi.

2.4.3 Etiologi Anemia

Ketika ibu hamil, jumlah darah bertambah (hypervolemia) sehingga


terjadi pengenceran darah. Kondisi tersebut disebabkan karena pertambahan
sel-sel darah tidak sebanding dengan

x
pertambahan plasma darah. Berikutadalahperbandingannya :
1) Plasma darah bertambah 30%
2) Sel-sel darah bertambah 18%

x
3) Hemoglobin bertambah 19%
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu
meringankan kerja jantung. Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah
berat akibat menstruasi, atau parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris,
serta schistosomiasis yang dapat menurunkan konsentrasi hemoglobin darah
(Hb). Infeksi akut dan kronis, termasuk malaria, kanker, TBC, dan HIV juga
dapat menurunkan konsentrasi Hb. Kekuranganmikronutrien lain, termasuk
vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan tembaga juga dapat meningkatkan
risiko anemia.20

2.4.4Tanda Dan Gejala Anemia


Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala :
a. letih, sering mengantuk, malaise;
b. pusing, lemah;
c. nyeri kepala;
d. luka pada lidah;
e. kulit pucat;
f. membran mukosa pucat (misal, konjungtiva);
g. bantalan kuku pucat;
h. tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah.21

2.4.5Diagnosis Anemia Pada Kehamilan

Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan


dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan
sebagai berikut:22
a. Hb 11 g% tidak anemia
b. Hb 9 – 10 g% anemia ringan
c. Hb 7 – 8 g% anemia sedang

x
d. Hb <7 g% anemia berat

x
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan,
yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian
besar ibu hamil mengalami anemia maka dilakukan pemberian preparat Fe
sebanyak90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas.

2.4.6Macam-Macam Anemia
MacaAmn-emaiacaDmeafinseiemnisai aBdeaslai h sebagai berikut.23 a.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya mineral Fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang
masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan absorbsi atau
terlampau banyaknya keluar dari badan, misalnya pada perdarahan
Anemia defisiensi zat besi pada wanita bisa disebabkan oleh :
1) Penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk
defisiensinutrisi dan gangguan pencernaan, seperti diare
atau hiperemesis;
2) Peningkatan kebutuhan, seperti kehamilan yang
sering, banyak ataukembar;
3) Infeksi kronis, terutama pada saluran kemih;
4) Perdarahan akut atau kronis, misalnya menoragia, hemoroid
berdarah, atau hemoragi antepartum atau postpartum. (Fraser,
2009).

b. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik adalah gangguan darah di mana ukuran sel
lebih besar dari sel darah merah normal. Anemia ini biasanya disebabkan
oleh defisiensi asam folat dan jarang sekali karena defisiensi vitamin
B12. Anemia ini sering ditemukan pada wanita yang jarang mengonsumsi
sayuran hijau segar atau makanan dengan protein tinggi.

x
c. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan karena
sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru
(Prawirohardjo, 2010). Pada sepertiga kasus anemia dipisu oleh obat atau
zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan imunologis.

2.4.7Dampak Anemia

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai. Penyakit anemia yang menyerang ibu hamil,
berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan, dam saat masa nifas. Adapun
pengaruh anemia terhdap kehamilan, persalinan dan nifas dapat
mengakibatkansebagai berikut :23
a.Dampak Anemia Terhadap Ibu
1)Bahaya Selama Kehamilan
Berikut adalah bahaya anemia selama kehamilan :
1) Abortus.
2) Persalinan prematur.
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim.
4) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
5) Perdarahan antepartum.
6) Ketuban pecah dini (KPD).

2) Bahaya saat Persalinan


Bahaya anemia saat persalinan adalah sebagai berikut :
1) Gangguan his
2) Kala I memanjang
3) Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena
ibu cepatlelah
4) Retensio plasenta
5) Atonia uteri

x
3) Pada Masa Nifas
Berikut adalah bahaya anemia pada masa nifas:
1) Subinvolusi
2) Perlukaan sukar sembuh
3) Infeksi puerperium
4) Pengeluaran ASI berkurang
5) Anemia masa nifas
6) Infeksi mamae

b. Dampak Anemia Terhadap Janin


Berikut adalah dampak anemia terhdap janin :
1) Asfiksia intrauterin sampai kematian
2) IUFD
3) BBLR
4) Kelahiran dengan anemia
5) Cacat bawaan
6) Mudah terkena infeksi
7) IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil


2.5.1 Faktor Dasar
a. Sosial Ekonomi
Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik,
otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang
baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang
didapatkan berkualitas. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu
hamil.24

x
b. Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan ibu mempengaruhi perilakunya, makin
tinggi pendidikan atau pengetahuannya, makin tinggi kesadaran untuk
mencegah terjadinya anemia.
c. Pendidikan
Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk mengadopsi
pengetahuan tentang kesehatannya. Rendahnya tingkat pendidikan ibu
hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya menangani
masalahgizi dan kesehatan keluarga.

2.5.2 Faktor Tidak Langsung


a. Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care Antenatal Care adalah pengawasan
sebelum persalinan terutama pada partumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Kasus anemia
b. Status gizi
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang
buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai
darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh karena itu pemantauan gizi ibu hamil sangatlah
penting dilakukan. 24
c. Penyakit Infeksi
Beberapa infeksi penyakit memperbesar risiko anemia. Infeksi
itu umumnya adalah TBC, cacingan dan malaria, karena menyebabkan
terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan terganggunya
eritrosit. Cacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara
langsung, namun sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Infeksi cacing akan menyebabkan malnutrisi dan dapat mengakibatkan
anemia defisiensi besi. Infeksi malaria dapat menyebabkan anemia.

x
2.6 Pencegahan Anemia
2.6.1Pemberian Fe
Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan
suplementasi besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60
mg besi selama 6 bulan untuk emmenuhi kebutuhan fisiologik selama
kehamilan. Di wilayah-eilayah dengan prevalensi anemia yang tinggi,
dianjurkan untuk memberikan suplementasi sampai tiga bulan postpartum. 23

Pemberian tablet besi merupakan salah satu pencegahan anemia. Pemerintah


saat ini mulai melihat calon pengantin perempuan sebagai target. Mereka
diberikan tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1 tablet tiap hari
selama haid. Dosis mingguan ini ternyata cukup efekstif dalam meningkatkan
kadar hemoglobin. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb
sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi
60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia. 25 Selain itu,
pendidikan dan peningkatan asupan besi melalui makanan juga merupakan
upaya dalam mencegah anemia. Mengonsumsi makan yang cukup
mengandung kalori, setiap 1000 kkal makanan dari beras mengandung 6 mg
Fe. Meningkatkan makanan yang dapat memacu penyerapan zat besi dan
mengurangi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Selain itu,
juga dengan memberikan penyuluahn tentang tanda dan gejala anemia serta
yang ditimbulkan oleh anemia.23
Pemberian Fe selama kehamilan dan setelah kelahiran dapat
mencegah anemia. Pemantauan konsumsi tablet Fe juga perlu diikuti dengan
pemantauancara minum yang benar karena hal ini akan sangat mempengaruhi
efektifitas penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang benar yaitu dengan air
putih atau air jeruk. 23
Pada masa kehamilan seorang wanita memerlukan tambahan zat besi
untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan mebentuk sel darah merah
janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan
melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin
anemis. 23

x
Tabel 2.6 Kebutuhan Zat Besi pada Setiap Kehamilan
Meningkatkan sel darah merah 500 mg
ibu Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mg
Fe
Untuk darah janin 100 mg
Fe
Jumlah 900 mg
Fe

2.6.2NutrisiIbu Hamil
Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan dan
janinnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi menurut adalah
sebagai berikut : 26
a. Keadaan sosial ekonomi keluarga ibu hamil
Untuk memenuhi kebutuhan gizi diperlukan sumber keuangan
yang memadai. Daya beli keluarga yang rendah dalam emmenuhi
kebutuhan gizi sudah barang tentu asupan nutrisi juga berkurang.
b. Keadaan kesehatan dan gizi ibu
Ibu dalam keadaan sakit kemampuan mengkonsumsi zat gizi
berkurang ditambah lagi pada keadaan sakit terjadi
peningkatanmetabolism tubuh sehingga diperlukan asupan yang lebih
banyak.
c. Jarak kehamilan jika yang dikandung bukan anak pertama
Jarak kelahiran yang pendek mengakibatkan fungsi alat
reproduksi masih belum optimal.
d. Usia kehamilan pertama
Usia di atas 35 tahun merupakan resiko penyulit persalinan dan
mulai terjadinya penurunan fungsi-fungsi organ reproduksi.
e. Kebiasaan ibu hamil mengkonsumsi obat-obatan, alkohol,
perokok,pengguna kopi.
Kecukupan akan zat gizi pada ibu hamil dapat dipantau melalui
keadaan kesehatannya dan berat badan janin saat lahir.

x
Adanya penambahan berat badan yang sesuai standar ibu hamil merupakan
salah satu indikator kecukupan gizi. Pada trimester pertma sebaiknya
kenaikan berat badan 1-2 kg, trimester ke dua dank e tiga sekitar 0,34-0,50
kg tiap minggu. Total berat kumulatif pada wanita hamil dengan tinggi 150
cm sekitar

x
2.7 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia
Dalam penerapan praktis pelayanan antenatal menurut Badan Litbang
DepkesRI, standar minimal pelayanan antenatal adalah “28 T” yaitu :
1) Timbang berat badan (T1)
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan
normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
Penimbanganberat badan sangat penting dalam pengawasan ibu hamil. Dalam
keadaan normal kenaikan berat badan ibu hamil dari sebelum hamil, terhitung
mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar diantara 6,5-16,5 kg rata-rata
12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu
terakhir
2) Ukur tekanan darah (T2)
Tekanan darah yang normal 110/80 – 280/90mmHg, bila melebihi dari
280/90mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
5) Pemberian imunisasi TT (T5).
Menurut Saifuddin (2006), imunisasi TT diberikan pada trimester I atau trimester
II dan TT yang kedua diberikan dengan jarak 4 minggu setelah TT yang pertama.
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan darah di lakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada
trimester I dan trimester III dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
hamil mengalami anemia. Kriteria anemia menurut WHO untuk wanita hamil
memiliki hemoglobin <11 g/dl. Sedangkan, derajat anemia berdasarkan kadar
Hemoglobin menurut WHO yaitu ringan : Hb 8 g/dl-9.9 g/dl, sedang : Hb 6 g/dl-
7.9 g/dl, berat : Hb <6 g/dl.
7) Pemeriksaan VDRL (T7)

x
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)

x
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(T10) 11)Pemeriksaan protein urin atas indikasi (T11)
12) Pemeriksaan reduksi urin atas indikasi (T12)
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
(T13) 14)Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
(T28)
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 28 T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T. Pelayanan/asuhan antenatal
ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak diberikan
oleh dukun bayi.27
Dari standar minimal pelayanan antenatal yaitu 28 T di atas, terlihat bahwa
untuk pencegahan maupun penangan anemia terdapat pada T4 yaitu pemberian
tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, dan T6 yaitu pemeriksaan Hb. T6
tersebut merupakan program pemerintah untuk mencegah terjadinya anemia pada
ibu hamil sedangkan untuk T6 berfungsi untuk mengetahui kadar Hb dalam darah
seorang ibuhamil sehingga dapat diketahui tingkat anemia yang dialami oleh
seorang ibu hamil.

x
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA


IBU HAMIL
No. G3P2A0 Hamil 8 Minggu dengan Anemia Ringan
Intra Uteri Janin Tunggal Hidup
Registrasi: Kunjungan Rumah
Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2023
Waktu Pengkajian : 15.20 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Pasien
Pengkaji : Lara Pramita

A. DATA
Nama Klien :K Nama Suami : A.R
IDENTITA
Umur : 37 Tahun Umur : 41 Tahun
Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Rambak Alamat : Rambak

1. Alasan Kunjungan saat ini


Kunjungan Rumah Binaan
Keluhan: pusing
2. Riwayat kehamilan ini :
2.1 Riwayat Menstruasi
Hari pertama haid terakhir tanggal : 20 – 06 –
2023(pasti) Taksiran Persalinan : 27 – 03 - 2024
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2 - 3 X ganti pembalut/hari.
Siklus : 28 hari, teratur
Warna : Merah segar (khas darah)

2.2 Tanda-tanda kehamilan (trimester I)


Hasil tes kehamilan (jika
dilakukan)

x
Tanggal : 08– 08 -2023 hasil : positif
2.3 Pergerakan fetus dirasakan pertama kali :belum terasa ada gerakan
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir : belum terasa gerakan
2.4 Keluhan yang dirasakan (ada / tidak ada)
◻ Rasa lelah : Ada
◻ Mual dan muntah yang lama : mual,
◻ Nyeri Perut : tidak ada
◻ Panas, mengigil : tidak ada
◻ Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada
◻ Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada
◻ Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada
◻ Pengeluaran pravaginam :
◻ cairan, lendir, darah, keputihan : tidak ada
◻ Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
◻ Oedema : tidak ada
2.5 Diet/makan
Sebelum Hamiil Sesudah Hamil
Makan
a. Frekuensi : 3 x/hari 2 x/hari
b. Jenis : Nasi, Lauk-Pauk Nasi, Lauk-Pauk
Minum
a.Frekuensi : 8 - 12 x/hari 6-8 x/hari
b.Jenis : air putih, teh Air putih,susu, teh
Keluhan : tidak ada Mual, muntah
2.6 Pola Eliminasi
BAB : 1 x sehari BAB : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek Konsistensi : Padat
Warna : kuning khas feses Warna : coklat kehitaman khas feses

2.7 Aktifitas sehari-hari


Pola istirahat dan tidur : Siang 1 jam, malam 6 jam.
Seksualitas : 3 x dalam seminggu
Pekerjaan : melakukan pekerjaan rumah tangga (seperti : mencuci, menyapu, memasak)
2.8 Riwayat Imunisasi TT

x
TT1 : Bayi
TT2 : Bayi
TT3 : Bayi
TT4 : SD
TT5 : SD
2.9 Kontrasepsi yang pernah digunakan : belum pernah KB
Lamanya :-
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Tl
Anak

Kel BB Keadaan
1. 2006 PMB 38 minggu Spontan Bidan - Laki-laki 2700 47 Hidup
2. 2010 PMB 38 minggu spontan Bidan - Perempuan 2600 47 Hidup
3. 2023 Hamil ini

4. Riwayat Kesehatan
4.1 Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita ( ada / tidak ada )
◻ Jantung : tidak ada
◻ Tekanan darah tinggi : tidak ada
◻ Hepar : tidak ada
◻ Diabetes melitus : tidak ada
◻ Anemia berat : tidak ada
◻ Penyakit hubungan seksual dan HIV/ AIDS : tidak ada
◻ Campak : tidak ada
◻ Malaria : tidak ada
◻ Tuberkulosis : tidak ada
◻ Gangguan mental : tidak ada
◻ Operasi : tidak ada
◻ Lain-lain : tidak ada
4.2 Prilaku kesehatan

◻ Penggunaan alkohol/obat-obatan sejenisnya : tidak ada

◻ Obat-obatan /jamu yang sering digunakan : tidak


ada

◻ Merokok, makan sirih : tidak ada

◻ Irigasi vagina/ganti pakaian dalam:ganti pakaian


dalam 3-4 kali sehari

x
5. Data Psikososial
5.1 Status perkawinan :
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 5 bulan
5.2 Susunan keluarga yang tinggal serumah :
Umur Hubungan
No Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Keterangan
tahun l Ke uarga
1. Laki-laki 41 tahun Kepala Keluarga SMA BURUH Suami
2. Perempuan 37 tahun Anggota Keluarga SMA IRT Istri
3. Laki-laki 17 tahun Anggota Keluarga - - Anak
4. Perempuan 13 tahun Anggota Keluarga - - Anak
5. Laki-laki 26 tahun Anggota Keluarga SMA Pelajar Adik

5.3 Pengambil keputusan dalam keluarga : rembug suami istri


5.4 Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : direncanakan
5.5 Jenis kelamin yang diharapkan : apapun jenis kelaminnya yang penting
sehat dan lengkap
5.6 Respon Ibu terhadap kehamilan : sangat senang
5.7 Dukungan suami dan keluarga : sangat mendukung
5.8 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, Nifas
: tidak ada
6. Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada

B. OBJEKTIF:
1. Keadaan umum : Baik kesadaran : CM
2. Keadaan emosional : Baik
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg Denyut nadi : 80 x /
menit
Suhu tubuh : 36,6 ◦C Pernafasan : 20 x / menit
4. Tinggi badan : 155 cm Berat badan : 52 kg

5. Kenaikan berat badan selama hamil : 0 kg


6. Pemeriksaan fisik
6.1 Muka : pucat
• kelopak mata : pucat
Konjungtiva : pucat, anemis
Sklera : warna
x
putih

x
Mulut dan gigi : tidak ada sariawan, ada caries dentis, ada gigi
berlubang
6.2 Kelenjar thyroid : tidak pembengkakan kelenjar thyroid
6.3 Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan bening
6.4 Dada :
Jantung : irama beraturan dan tidak ada kelainan Paru
: tidak bunyi wezhing dan ronkie
Payudara : -
Pembesaran : tidak ada oedem
Puting susu : menonjol
Simetris : Ya
Benjolan/tumor : tidak ada
Pengeluaran : belum ada pengeluaran
kolostrum Rasa nyeri : tidak ada nyeri tekan
Lain-lain : tidak ada
6.5 Punggung dan pinggang :
Posisi tulang belakang: tidak ada lordosis dan
skeleosis Pinggang nyeri : tidak ada
6.6 Ekstremitas atas dan bawah odema :
Kekakuan sandi : tidak
ada Kemerahan : tidak
ada
Varises : tidak ada
Refleks : normal
LILA : 24 cm

Abdomen :
Inspeksi
Bentuk : normal
bekas luka operasi : tidak ada
Stric Gravidarum : tidak ada
Linea nigra : tidak ada
Linea alba : tidak
ada Palpasi
Leopold I : balotemen (+)
Leopold II : tidak dilakukan
Auskultasi
Punctum maximum : tidak dilakukan
Denyut jantung fetus : tidak dilakukan
Taksiran berat janin : tidak dilakukan
6.7 Ano-ganital

x
6.7.1 Inspeksi
Perineum : luka parut : tidak dilakukan
Vulva vagina : Warna : tidak dilakukan
Luka : tidak dilakukan
Fistula : tidak dilakukan
Varises : tidak ada
Pengeluaran pervaginam : tidak
ada Warna :-
Konsistensi :-
Jumlah :-
Kelenjar bartolini : tidak ada
Pembengkakan : tidak ada
Rasa nyeri : tidak ada
Anus : haemoroid : tidak ada

Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 09 Agustus 2023
Darah : Hb : 9,8 gr%
Golongan darah : A Rhesus (+)
Urine Protein : tidak dilakukan
Reduksi : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang lain: Triple eliminasi
Hepatitis : Non reaktif
Hiv : Non reaktif
Sifilis : Negatif

C.
Ny. K umur 37 tahun hamil 8 minggu dengan Anemia
Ringan.

D.
Penatalaksanaan
Kunjungan Pertama :
Pada tanggal 15 Agustus 2023, Jam 16.00 WIB
1) Menggunakan APD (masker). Bidan telah menggunakan masker.

2) Memperkenalkan diri pada Ny. K

3) Menjalin rasa percaya pada Ny. K

x
18

4) Menjelaskaan tujuan dari pendataan yang dilakukan Ny. K

mengetahui tujuan dari pendataan yang dilakukan

5) Melakukan informed choice dan informed consent. Ny.

K bersedia untuk menjadi keluarga binaan.

6) Memberitahukan hasil pendataan dan pemeriksaan pada buku


KIA Ny. K mengalami Anemia Ringan, yaitu HB 9,8 gr/dl
dimana kadar Hb < 11 gr/dl

7) Menganjurkan Ny. K untuk selalu mengkonsumsi sayuran yang


bergizi makan makanan yang bergizi seperti menu seimbang
sesuai pesan isi piringku (nasi, sayuran berwarna, lauk dan buah),
menghindari makanan cepat saji dan roti tawar, karena akan
membuat semakin mengantuk, namun bisa mengonsumsi roti
gandum karena mengandung nutrisi yang lebih baik

8) Menganjurkan ibu menambah asupan makanan mengandung kaya zat besi seperti
; buah naga merah, ikan, daging merah, hati ayam, sayuran berwarna hijau gelap, kacang- kacangan
dan biji-bijian, telur dan tahu, camilan buah seperti pisang, alpokat dan camilan tahu, tempe
9) Menganjurkan ibu menambah asupan makanan kaya Vit. C dan
dikombinasikan dengan makanan yang mengandung Vit.C untuk
memenuhi agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal
yang yang dapat ditemukan pada jeruk, strawberry, kiwi dan tomat
10) Menganjurkan ibu untuk olah raga ringan atau beraktivitas seperti

biasa Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengatur waktu olahraga dan akan beraktivitas seperti

biasa

1. Menganjurkan ibu untuk mengatur waktu istirahat yang cukup pada siang dan malam
hari
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengatur waktu istirahatnya

2. Menjelaskan pentingnya tablet Fe dan menjelaskan cara meminumn y a


x
Evaluasi : ibu mengerti dan mau mengikuti yang disampaikan

x
3.1 Kunjungan ke II
Tanggal 17 Agustus 2023 jam 15.00 WIB
Pada hari kamis pukul 15.00 WIB tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2023
dilakukan kunjungan ke II terhadap pasien. Ny.K Ia mengatakan bahwa kepalanya
masih pusing, obat tablet Fe masih diminum jarang-jarang dan tiap minum obat ibu
merasa mual.

Keadaan umum : Baik, kesadaran : Compos mentis, Keadaan emosional :


stabil, Tinggi badan : 148cm, Berat badan : 45 kg,

Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Pernapasan


: 22 x/m, Nadi : 80 x/m, Suhu : 36,0oC. Pemeriksaan Obstetrik : Ball (+)

Ny.K umur 37 tahun dengan G3P2A0 multigravida umur kehamilan 8


minggu dengan Anemia Ringan.

Setelah dilakukannya assasment dilanjutkan dengan planning yang


diberikan untuk pasien keluarga binaanyaitu Ny. K:
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini.
2. Memberikan konseling pengertian anemia pada kehamilan.
3. Memberikan konseling bahaya anemia pada kehamilan.
4. Memberikan ibu Suplemen Tablet Fe dan Vitamin C dan memberitahukan cara
meminumnya jika ibu mual diminum 30 menit sebelum tidur.
5. Mengingatkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan
minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
makan secara teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara
jam makan pokok, mengonsumsi buah dan sayuran.
6. Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb.
7. Mengingatkan ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7
-8 jam dan tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat.
8. Mengingatkan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit

x
kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan,
nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam
(darah atau air ketuban).
9. Mengingatkan ibu untuk menjaga personal hygiene seperti mandi 2x/hari,
mengganti pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila
basah, serta cebok dengan cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke
belakang,ibu bersedia.
10. Mengingatkan ibu untuk memeriksakan HB kepuskesmas pada tanggal 23
Agustus 2023 dan mengajurkan ibu untuk USG kedr SPOG.
11. Membuat kesepakatan dengan Ny.K bahwa akan dilakukan kunjungan ulang
pada tanggal 23 Agustus 2023
Evaluasi : Ibu sudah mengerti penjelasan yang sudah diberikan, ibu bersedia
mengikuti anjuran yang sudah dijelaskan, dan ibu bersedia untuk dilakukan
kunjungan ulang ke III pada tanggal 23 Agustus 2022.

x
3.1 Kunjungan
Tanggal 23 Agustus 2023 Pukul 16.00 WIB

Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran Compos mentis, keadaan emosional stabil, BB 45
Kg, TD 110 /70 mmHg, N 80 x/m, RR 21 x/m, S: 36,7oC, konjungtiva tidak pucat.
Pemeriksaan penunjang Hb hasil 11,0 gr/dl (pemeriksaan dipuskesmas Kenanga)
Pemeriksaan Obstetrik :
Pemeriksaan Abdomen: Ball (+)

Ny.K umur 37 tahun dengan G3P2A0 multigravida umur kehamilan 8 minggu.


adalah menentukan planning untuk asuhan kebidanan pada Ny.K, yaitu :
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini
2. Mengingatkan ibu bahaya anemia pada kehamilan
3. Mengingatkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan
minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang,
makan

secara teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit diantara jam


makan pokok, mengkonsumsi buah dan sayuran.
4. Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb
5. Mengingatkan ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7

x
-8 jam dan tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat.
6. Mengingatkan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit kepala
yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan, nyeri perut
yang hebat, gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam (darah atau air
ketuban).
7. Mengingatkan ibu untuk menjaga personal hygiene seperti mandi 2x/hari,
mengganti pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila
basah, serta cebok dengan cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke
belakang,ibu bersedia.
8. Mengingatkan ibu untuk meminum tablet Fe dan Vitamin C secara teratur dan
dengan cara yang benar
9. Mengingatkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin ke Puskesmas, Posyandu
atau Praktek Mandiri bidan setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu,
dan setiap 1 minggu sekali setelah usia kehamilan 36 minggu sampai dengan
persalinan atau segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan jika muncul
tandabahaya pada kehamilan.
10. Ingatkan ibu dan suami untuk antisipasi dana persalinan
Evaluasi : Ibu sudah mengerti tentang bahaya anemia, tanda bahaya dalam
kehamilan Ibu juga sudah mengerti kapan harus datang ke tempat pelayanan
kesehatan. Ibu dan suami mengatakan sudah punya kartu KIS PBI (Kartu
Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran).

x
BAB
PEMBAHASA

Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek dengan teori


belajar lapangan, khususnya pada Ny.k Dari keseluruhan permasalahan yang
ditemukan berdasarkan hasil pengkajian data, telah dilakukan langkah-langkah
pemecahan masalah terhadap Ny.S sesuai dengan prioritas masalah yang ditemukan.

Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan


wawancara yang dilakukan secara kunjungan rumah, pengumpulan data
diperoleh dari data subjektif dan data objektif
1.
Data subyektif diperoleh melalui wawancara secara langsung
kepada Ny.K. Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subjektif
ini diperoleh dengan anamnesa terhadap klien. Penulis melakukan
pengkajian data subjektif pada Ny.k berdasarkan proses pengkajian,
melalui wawancara dan observasi lingkungan rumah Ny.K didapatkan data
bahwa Ny.K belum mengetahui mengenai Anemia pada ibu hamil, apa
penyebabnya, apa saja tanda dan bahayanya, bagaimana cara pencegahan
nya dan jika sudah terjadi bagaimana penatalaksanaannya. Salah satu
penyebab anemia menurut teori adalah lemas, pusing, pucat. 21
Hal ini
sesuai dengan data subjektif yang didapatkan dimana Ny K mengeluh
pusing, dan badan terasa lemas. Dengan demikian penulis telah melakukan
pengumpulan data subjektif menggunakan metode yang sesuai dengan teori
maka tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek.
2. D
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat
diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium,

x
raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tinggi
badan, berat badan, tingkat kesadaran. Penulis melakukan pemeriksaan
fisik pada Ny.K dan didapatkan hasil tidak normal dengan adanya hasil
pemeriksaan Hb pada Ny.K yaitu 9,8 gr/dL dengan demikian Ny.K
mengalami masalah kesehatan anemia ringan. Hal inin sesuai dengan teori
bahwa Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi
kekurangan sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11
gr/dl. Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada
trimester II kadar hemoglobin kurang dari 9,8 gr/dl. 16
Pada ibu hamil
anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi dengan demikian
penulis melakukan pengumpulan data objektif menggunakan metode yang
sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dengan praktek.

Di dalam menganalisa data ada 3 yang perlu diperhatikan dalam melihat


Analisa Data
perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:
1. Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga.
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan.
3. Karakteristik keluarga.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, langkah
berikutnya yaitu menganalisa data yaitu menentukan masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga Ny.k. Masalah kesehatan yang dialami keluarga Ny.K
mengatakan belum paham apa itu anemia pada ibu hamil dan bagaimana
penanganannya.
Dengan demikian analisa data dilakukan sesuai dengan teori sehingga
disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
h
Setelah analisa data, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dalam keluarga Ny.K. Bagian rumusan masalah berisi tentang
masalah-masalah yang hendak dipecahkan yaitu: belum paham tentang anemia
pada ibu hamil dan bagaimana cara penanganannya. Sehingga

x
ditentukanlah beberapa alternatif rencana asuhan kebidanan dan implementasinya untuk
solusipermasalahan tersebut yaitu :
a. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan.
b. Memberitahu ibu bahaya anemia pada kehamilan.

x
c. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi
dengan minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan
gizi seimbang, makan secara teratur, mengonsumsi makanan tambahan
seperti biskuit diantara jam makan pokok, mengkonsumsi buah dan
sayuran.
d. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi
untuk meningkatkan kadar Hb.
e. Memberitahu ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari
7-8 jamdan tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang
berat.
f. Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan
tangan, nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang, keluar cairan
pervaginam (darah atau air ketuban).
g. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygiene seperti mandi
2x/hari, mengganti pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian
dalam apabila basah, serta cebok dengan cara yang benar yaitu
membersihkan dari depan ke belakang, ibu bersedia.
h. Memberitahu ibu untuk meminum tablet Fe dan Vitamin C secara
teratur dan dengan cara yang benar.
i. Mengingatkan ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin ke Puskesmas,
Posyandu atau Praktek Mandiri bidan setiap 2 minggu sampai usia
kehamilan 36 minggu, dan setiap 1 minggu sekali setelah usia
kehamilan 36 minggu sampai dengan persalinan atau segera periksa ke
tempat pelayanan kesehatan jika muncul tanda bahaya pada kehamilan.
j. Ingatkan ibu dan suami untuk antisipasi dana persalinan.

l
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny K 37 tahun dengan


G3P2A0 hamil 8 minggu dengan Anemia Ringan dalam melakukan asuhan
kebidanan komunitas pada keuarga binaan yang dimulai dari pengkajian data
sampai evaluasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengkajian data subjektif yang diperoleh dari hasil wawancara didapatkan


data Ny K umur 37 tahun hamil 8 minggu dengan keluhan utama bahwa
kadang kepala pusing, badan terasa lemas dan mata berkunang-kunang.

2. Pengkajian data objektif yang diperoleh dari hasil observasi didapatkan


data Ny K dilakukan pemeriksaan penunjang Hb 9,8 gr/dl, dan ibu
mengalami Anemia Ringan. Tetapi setelah dilakukan binaan hb ibu naik
menjadi 11 gr/dl

3. Interpretasi data meliputi diagnosa kebidanan yaitu Ny K usia 37 tahun


dengan anemia. Kebutuhan yang muncul yaitu penanganan anemia pada
ibu hamil dengan pemberian tablet Fe dengan kolaborasi dengan dokter.

4. Penatalaksanaan dan evaluasi yang sudah dilakukan dengan pemeriksaan


pada Ny K, mulai dari pemeriksaan fisik, tanda tanda vital dan pemeriksaan
laboratorium. Setelah dilakukan pemeriksaan pada kunjungan pertama Ny
K usia 37 tahun mengalami anemia, setelah dilakukan penatalaksaan dan
evaluasi pada kunjungan ke 3 Ny K sudah tidak ada keluhan dan hasil
pemeriksaan laboratorium Hb Ny K Normal. Dari hasil diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa keluarga binaan yang telah dilakukan berhasil.
5.

B. Saran

1. Bagi Keluarga Binaan dengan diadakannya kunjungan ini diharapkan


keluarga dapat mengenali dan memahami tentang anemia.

2. Bagi Mahasiswa Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam


lagi mengenai kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan
mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
3. Bagi Institusi Pendidikan Untuk menambah pengetahuan laporan keluarga
binaan terkait asuhan pada ibu hamil dengan anemia di perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: 2015


2. Purba, E. M., & Nurazizah. (2019). Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil dengan Menggunakan
Metode Sahli dan Metode Cyanmethemoglobin Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Buah Tahun
2019.ExcelentMidwiferyJournal, 2(2), 21–29.
3. Alamsyah, W. (2020). Faktor- An pada Ibu
FaktoryangBerhubungandenganKeajdainPenyakti em
ai
Hamil Usia Kehamilan 1-3 Bualn Di Wliayah Keraj Puskesmas Bontomarannu
KabupatenGowa.1(2), 41–48.
4. WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva:2016
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018. Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
6. Admin.(2012). Cara Mengkonsumsi Tablet Penambah Darah yang Benar.
http://www.tipsbunda.com/cara-mengkonsumsi-tablet-penambah-darah-yangbenar.
7. Prawirohardjo, Sarwono. 2028. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
8. Departemen Kesehatan RI. 2028. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
6. Jakarta: Depkes RI, p441-448
9. Suryani, D., Hafiani R., & Junita R. 2015. Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi Besi pada Remaja
Putri KotaBengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
10. Kementrian Kesehatan RI, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumer Daya Manusia Kesehatan Edisi Tahun 2018. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI. 2018.

11. Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
12. Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Hal 17
13. Ambarwati, Eny Retna, 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas, Yogyakarta : Nuha Medika
14. A.Stewart Truswell & Jim Mann, S. T. (2012).
BukuAjarlImuGizialihbahasaAndryHatrono Edtior edsi
Bahasa Indonesai Mochamad Rachmad edtior penealras Cahya
EtikaRezkinaEd-4 . Jakarta EGC
Ayu Agustni
15. Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, PenyaktiKandungan,danKB,Jakarta:
EGC.
16. Astarina, Dita. 2028. Faktor-Faktoryang BerhubungandenganAnemai padaIbu Hamlidi
PuskesmasKeulrahanRawabadakUtaraTahun2028.Jakarta: Poltekkes Jakarta III.
17. Takdir, N., 2017. Analisis Faktor Rsikio Anemai Pada Ibu Hamil Trimester Ketiga.Skripsi
sarjana.Fakultas
kedokteran. Universitas Hasanuddin, Makassar
18. Cunningham F Gary, et al. (2013). OBSTETRI Williams. In OBSTETRI Walilims
19. Ibrahim dan Proverawati. 2028. NutrsiJianin&IbuHamil.Yogyakarta : Nuha Medika.
20. Pranoto, Ibnu, dkk. 2013. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
21. Proverawati, Atikah. 2018. Anemiadan Anemia Kehamilan. Y o g y a k a r t a : Nuha Medika.
22. Astutik, R. Y., & Ertiana, D. (2018). Anemai daalm Kehamalin . Jawa Timur:
CV. Pustaka Abadi.
23. Astarina, Dita. 2028. Fakotr-FaktoryangBerhubungandenganAnemaipadaIbuHamil
dPiuskesmasKelurahanRawabadakUtaraTahun2028.Jakarta: Poltekkes Jakarta III.
24. Hidayati, I. And Andyarini, E. N. (2018) ‘Hubungan Jumlah Paritas Dan Umur Kehamilan Dengan
Kejadian Anemia Ibu Hamil’, JournaOl fHeatlhScienceAndPrevention, 2(Agustus),
Pp. 42–47.
25. Susiloningtyas. 2012. Pemberain Zat Besi (Fe) daalm Kehamilan. Tersedia
:h:/tp/jurnal.unsisula.ac.id/. Diakses pada Juni
26. Handayani, T. R. (2017) „Determinan Kejadian Anemia Defisiensi Zat Besi Pada ibu Hamil
Di Puskesmas Nagaswidak Palembang Tahun 2017‟, 5(2), pp. 345–356.
27. . Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. 2010
SATUAN
DAFTATILI

OLEH:

NAMA : LARA PRAMITA


NPM : 0722040014

PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITA
SATUA ACAR PENYULUHAN (

OLEH:

DISUSUN OLEH:

NAMA : LARA PRAMITA


NPM : 07220400144

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


TERAPAN FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
MAJU 2022
LAMPIRAN I

SATUA ACAR PENYULUHA

Tema : Anemia dan Pemberian FE


Sasaran : Keluarga Ny K Jl Rambak
Materi Pokok : Anemia Pada Ibu hamil dan Pencegahannya Hari
/ Tanggal : Agustus 2023.

Tempat : Rumah Keluarga Binaan


Pelaksana : Lara Pramita

A. Tujuan Instruktusional
• Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil dalam keluarga
binaan Praktik komunitas diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti
tentang penyakit anemia pada ibu hamil.
• Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil
2) Menjelaskan tentang ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Menjelaskan tentang penyebab anemia pada ibu hamil
4) Menjelaskan tentang akibat anemia pada ibu hamil
5) Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan anemia
pada ibuhamil
6) Menjelaskan tentang cara minum tablet zat besi yang benar

B. Pelaksanaan :

1. Tempat : Rumah Keluarga Binaan


2. Waktu : 15.00 WIB
C. Media dan Media
1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab
2. Media : Leaflet, Buku KIA, Lembar Balik
D. Langkah Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Metode Medi


a
Penyuluah
Pendahulan 2 menit • Memberi salam dan • Menjawab Ceramah -
memperkenalkandiri salam
• Menjelaskan • Mendengarkan
tujuan dan
penyuluhan Memperhatikan
• Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
• Menyampaikan
kontrak waktu

Pembahas an 10 • Penyampaian materi • Menyimak dan Ceramah Leaflet


menit memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan
teratur
1. Pengertian anemia
pada ibu hamil.
2. Ciri-ciri ibu hamil
dengan anemia.
3. Penyebab anemia pada
ibu hamil.
penyebabnya. Tanya
• Mena
4. Akibat anemia pada ibu Jawab
nyaka
hamil.
n hal
5. Penatalaksanaan dan
yang
pencegahan anemia
belu m
pada ibu hamil. jelas
Materi :

• Evaluasi Menanyakan
kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan
mengenai Anemia

Penutup 3menit • Menutup pertemuan • Mendengarkan Ceramah -


dengan • Menjawab
menyimpulkan salam
materi yang telah
dibahas
• Memberikan
salam
penutup

Proses
1) Selama penyuluhan pasien (keluarga binaan)
memperhatikanpenjelasan yang disampaikan.
2) Selama penyuluhan pasien (keluarga binaan) bertanya tentang
penjelasan yang disampaikan.
3) Selama penyuluhan pasien (keluarga binaan) aktif
menjawab pertanyaan yang diajukan

Hasil
1) Responden dapat menjelaskan kembali tentang anemia pada ibu hamil

2) Responden dapat menjelaskan kembali tentang ciri-ciri ibu hamil dengan


anemia

3) Responden dapat menjelaskan kembali tentang penyebab anemia pada ibu


hamil

4) Responden dapat menjelaskan kembali tentang akibat anemia pada


ibu hamil

5) Responden dapat menjelaskan kembali tentang penatalaksanaan


dan pencegahan anemia pada ibuhamil

6) Responden dapat menjelaskan kembali tentang cara minum tablet


zat besi yang benar
MATERI

1.
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel darah
merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl.Pada trimester I dan III kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi
besi.16 Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang
berada di bawah normal. Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat
besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi
merupakan salah satu gangguan yangpaling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil
umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang
dibutuhkan untukmetabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia
pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dlselama trimester III.
2.
Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala :
Tanda Dan Gejala Anemia
a. letih, sering mengantuk, malaise;
b. pusing, lemah;
c. nyeri kepala;
d. luka pada lidah;
e. kulit pucat;
f. membran mukosa pucat (misal, konjungtiva);
g. bantalan kuku pucat;
h. tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah.21

3. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan


Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, seringpusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai
berikut:22
a. Hb 11 g% tidak anemia
b. Hb 9 – 10 g% anemia ringan
c. Hb 7 – 8 g% anemia sedang
d. Hb <7 g% anemia berat

4. Pencegahan Anemia

Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan suplementasi besi


dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg besi selama 6 bulan
untuk emmenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan. Di wilayah-eilayah dengan
prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplementasi sampai tiga
bulan postpartum. 23
Pemberian tablet besi merupakan salah satu pencegahan anemia.
Pemerintah saat ini mulai melihat calon pengantin perempuan sebagai target. Mereka
diberikan tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1 tablet tiap hari selama haid.
Dosis mingguan ini ternyata cukup efekstif dalam meningkatkan kadar hemoglobin.
Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan
5. Cara Minum Tablet Zat Besi yang Benar
a. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan kopi
karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnyamenjadi berkurang.

b. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut
terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam.

c. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan malam,
menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi disertai makan
buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.

d. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembalidengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya tidak
diminum.

e. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah.

DAFTAR
PUSTAKA
JOB SHEET

TEMA : Penyuluhan pentingnya konsumsi FE


SASARAN : Ny S
MATERI POKOK : Penyuluhan tentang anemia dan FE
WAKTU/ PERTEMUAN : 30 menit
TEMPAT : Rumah Ny K
PELAKSANA. : Lara Pramita
PROVESI STUDI : PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI FAKULTAS VOKASI

A. OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA


Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anemia dan manfaat pemberian tablet FE pada
ibuhamil
B. DASAR TEORI SINGKAT
Anemia defiiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Pengobatannya adalah pemberian tablet Fe yaitu keperluan zat besi untuk wanita
hamil. Anemia defiiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Pengobatannya adalah pemberian tablet Fe yaitu
keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan.
Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnese.
Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan
keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan dengan menggunakan metode sahli, minimal dilakukan 2x selama kehamilan
yaitu trimester I dan trimester III.

Melakukan informend consent


C. PETUNJUK
1.
2. Memberikan informasi dengan baik dan benar
3. Melakukan pendokumentasian
4. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
5. ikuti petunjuk yang ada pada job
sheet Bekerja secara hati-hati dan teliti.
D. KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosuder pekerjaan
2. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau
oleh petugas3.Berikan informasi dengan baik dan
benar.

E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan pasien dan memberikan penjelasan tentang
anemia danpentingnya FE untuk ibu hamil
2. Menjaga kenyamanan dan privacy pasien

PROSEDU TINDAKA
No Langkah dan Key point Ilustrasi gambar
1 Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan
diri anda dan tanyakan kedatanggannya
Key point:
Mempersilahkan ibu duduk
dengan nyaman dan membina hubungan
baik.

2 Melakukan pengkajianKey
point: Menanyakan
informasi
3 Menyiapkan bahan penyuluhan secara baik
dan benar
Key point:
• Memberikan pelaksanaan
konseling
• Menjelaskan pengertian anemia dan
pentingnya minum FE
• Menjelaskan tentang tanda
gejala anemia
• Menjelaskan tentang bahaya
anemia
• Menjelaskan tentang tablet FE dan
manfaatnya
• Menjelaskan efek samping
minum FE
• Menjelaskan tentang cara
minum FE yang benar

4 Melakukan Evaluasi hasil


konseling yang sudah di
sampaikan

5 Dokumentasikan dan
beritahukanhasil kepada ibu
F. Daftar Pustaka/Referensi
1. Manuaba. Ilmu Kebidanna Penyakit Kandungan Dan KB Untuk Pendidikan Bidan.
Cetakan Pe. Jakarta: EGC; 2016.
2. proverawati A. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. cetakan pe. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2028.
3. Tarwoto. Buku saku anemia pada ibu hamil (konsep dan pelaksanaannya). Cetakan
pe. Yogyakarta: Trans Info Media; 2016.
4. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2028.
DAFTA TILI
PENILAIAN
0 Langkah kerja atau kegiatan tidak
dilakukan
1 Langkah kerja atau kegiatan dilakukan
belum sempurna
2 Langkah kerja atau kegiatan dilakukan
dengan sempurna

Beri tanda ceklist () pada kolom penilaian


No. Langkah Kegiatan Penilaia
n
0 1 2
PERSIAPAN TEMPAT
1 Menyediakan tempat yang nyaman
untukmelakukan konseling
PERSIAPAN ALAT
2 Alat bantu untuk melakukan konseling
PERSIAPAN PASIEN
3 Sambut pasien dengan ramah
4 Perkenalkan diri
5 Persilahkan pasien duduk dan
ciptakan suasanayang nyaman
6 Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan
PELAKSANAAN KONSELING
7 Menjelaskan pengertian anemia dan tablet FE
8 Menjelaskan tentang tanda gejala anemia
9 Menjelaskan tentang bahaya anemia
10 Menjelaskan tentang manfaat tablet FE
11 Menjelaskan tentang efek samping dan cara
minumTablet FE yang benar
EVALUASI
12 Evaluasi hasil konseling yang sudah
di sampaikan
13 Menanyakan pada pasien apakah sudah
mengertidengan penjelasan yang di
sampaikan
28 Memberikan kesempatan kepada
pasien untukbertanya
15 Meminta ibu untuk mengulangi inti
dari penjelasanyang di sampaikan
TOTAL SKOR :
NILAI = TOTAL SKOR X100=NILAI AKHIR
17
No. Langkah Kegiatan Penilaia
n
0 1 2
DOKUMENTAS

• KUNJUNGAN I TANGGAL 15 AGUSTUS 2023

• KUNJUNGAN KE-2 TANGGAL 17 AGUSTUS 2023


• KUNJUNGAN KE-3 TANGGAL 23 AGUSTUS 2023

Anda mungkin juga menyukai