Anda di halaman 1dari 34

FESTIVAL INA SUSU ANA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUALIN, NUSA TENGGARA TIMUR

Ditujukan sebagai salah satu tugas akhir kelompok mata kuliah Promosi Kesehatan Intermedi
et

Dosen: Prof. Dr.PH. dr. Hadi Pratomo, M.P.H.

Disusun oleh:

Azka Aghnianuri 2106676361

Dini Agustini 2106776590

Koen Irina Poetri 2106676902

Minar Indriasih 2106676985

Stephanie Yesica 2106777151

Sulthan Alvin Faiz BM 2106777164

Wina Al Syifa 2106677363

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rah
mat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Promosi Kesehatan Intermediate
di tahun 2021 ini. Penulisan tugas akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat kelul
usan mata kuliah di semester satu dan melakukan analisis bersama dalam tim untuk berkontri
busi dalam dunia promosi kesehatan utamanya promosi kesehatan di masyarakat. Kami meny
adari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah promosi kesehat
an serta berbagai pihak akan sulit bagi kami untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Karenanya,
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr.PH. dr. Hadi Pratomo, M.P.H., selaku dosen pengampu mata kuliah yang tel
ah menyediakan waktu, dan bimingan untuk mengarahkan kelas kami dalam penyusu
nan tugas akhir ini;
2. Puskesmas Kualin sebagai mitra kerja yang telah membantu dalam usaha memperole
h data yang kami perlukan;
3. Teman-teman kelas mata kuliah Promosi Kesehatan Intermediet yang telah banyak m
embantu moril dalam usaha mencari data yang kami perlukan.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaika
n semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengem
bangan Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam hal ilmu Promosi Kesehatan.

Depok, Desember 2021

Kelompok 4

Universitas Indonesia
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Intervensi 6
1.3 Manfaat Intervensi 6
1.4 Ruang Lingkup 7
1.5 Analisis SWOT 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Promosi Kesehatan 9
2.1.2 Definisi 9
2.1.2 Promosi Kesehatan pada Masyarakat 10
2.1.2.1 Model Perencanaan Intervensi Promosi Kesehatan: PRECEDE-PROCEED 11
2.1.2.2 Langkah-Langkah Praktis dalam Merencanakan Intervensi 12
2.2 Vaksinasi 14
2.2.1 Definisi Vaksin dan Vaksinasi 14
2.2.2 Tujuan dan manfaat vaksinasi Covid-19 15
2.2.3 Sasaran Vaksinasi 15
2.2.4 Jenis vaksinasi yang ada di Indonesia 16
2.2.5 Vaksinasi pada Ibu Hamil 17
2.2.6 Jenis Vaksin bagi ibu hamil 18
2.2.8 Efek Samping vaksinasi pada Ibu Hamil 19
BAB III RENCANA INTERVENSI 20
3.1 Kerangka Konsep 20
3.2 Pelaksanaan Program 20
3.2.1 Tahap Persiapan 20
3.2.2 Tahap Pelaksanaan 21
3.2.2.1 Matriks Pelaksanaan Intervensi 21
3.2.2.2 Timeline Kegiatan 22
BAB IV PENUTUP 24
4.1 Kesimpulan 24
4.2 Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
Universitas Indonesia
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan Covid-19 sebagai Kedarurat
an Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia KKMMD/ Public Health Emergency
of International Concern (PHEIC) pada tanggal 30 Januari 2020. Selanjutnya, WHO me
netapkan Covid 19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Indonesia melaporkan
kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, kasus meningkat dan menyebar ke seluruh wil
ayah Indonesia.

Saat ini ibu hamil menjadi salah satu kelompok populasi yang berisiko karena saat terj
adi kehamilan imun menjadi menurun dan ibu hamil banyak memproduksi sitokin yang d
apat menyebabkan perburukan apabila dalam tubuh inangnya terjadi peningkatan sitokin.
Sebanyak 51,9% ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala, sehingga
menjadi sangat rentan pula untuk dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang meningga
l dunia.

Kenaikan jumlah Kematian Ibu dan Bayi juga terjadi saat pandemi Covid-19. Berdasa
rkan data Direktorat Kesehatan Keluarga per 14 September 2021 tercatat sebanyak 1086
ibu meninggal dengan hasil pemeriksaan swab PCR/antigen positif. Sementara dari Data
Pusdatin, jumlah bayi meninggal yang dengan hasil swab/PCR positif tercatat sebanyak 3
02 orang. Tingginya angka kematian ibu hamil akibat Covid-19 juga terlihat dari kenaika
n jumlah kematian ibu hamil selama masa pandemi. POGI mencatat kenaikan kematian i
bu hamil selama pandemi mencapai hingga 10 kali lipat.

Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit ter
tentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan. Bila seseorang tidak menjalaninya maka ia tidak aka
n memiliki kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian v
aksinasi tersebut. Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah maka aka
n terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Kekebalan kelompok inilah yang men
yebabkan proteksi silang.

Universitas Indonesia
5

Sebagai langkah preventif, vaksinasi ibu hamil juga menjadi instrumen strategis untuk
mencegah penularan, mengurangi risiko sakit berat, serta menurunkan angka kematian ib
u dan bayi. Karenanya, sejak 2 Agustus 2021, pemerintah melalui Kementerian Kesehata
n telah memperluas cakupan Program Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil. Kebijakan ter
sebut tertuang dalam Surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 ba
gi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Kebijakan vaksinasi Covid diambil untuk menekan angka risiko penularan, bahkan ke
matian akibat Covid-19 pada ibu hamil. Kelompok ibu hamil dinilai memiliki risiko ting
gi apabila terpapar Covid-19 dan dapat berdampak pada kesehatan kandungan.

Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur, dr. Messe Ataupah menyebutkan tingkat parti
sipasi ibu hamil untuk Vaksinasi Covid-19 masih rendah. sampai Agustus 2021 cakupan
vaksinasi Covid-19 di NTT masih rendah yakni 16% untuk dosis pertama dan 8,9% untu
k dosis kedua dari total sasaran 3,8 juta orang. Pemprov NTT telah menetapkan capaian
vaksinasi sampai 70 persen pada akhir Desember 2021, untuk itu, semua orang diminta
mensukseskan rencana pemerintah tersebut.

Temuan survei di awal tahun 2021 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesi
a, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), World Health Organ
ization (WHO), dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menunjukkan sekitar 30
persen responden meragukan keamanan vaksin, 22 persen tidak yakin bahwa vaksin akan
efektif, dan 12 persen lainnya takut akan efek samping yang ditimbulkan.

Singkatnya, tantangan menaklukkan pandemi masih membutuhkan usaha keras dari ki


ta semua, seluruh lapisan masyarakat. Tenaga kesehatan tentu saja memiliki tugas lebih b
erat, selain menjadi ujung tombak perawatan pasien dan pelaksana vaksinasi, diharapkan
lebih menggiatkan lagi promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran vaksinasi dan t
etap mematuhi protokol kesehatan.

1.2 Tujuan Intervensi

Goals Purpose Indikator

Universitas Indonesia
6

● Meningkatkan pengetah
Peningkatan pengetahuan ● 80% ibu hamil telah me
uan dan wawasan terkait
dan sikap terkait vaksinasi miliki pengetahuan dan
pentingnya vaksinasi Co
COVID-19 bagi ibu hamil sikap yang baik terkait v
vid-19 bagi ibu hamil se
di wilayah kerja Puskesma aksinasi Covid-19 di wil
suai dengan surat edaran
s Kualin, Nusa Tenggara T ayah kerja PKM Kualin
yang telah dikeluarkan o
imur Nusa Tenggara Timur b
leh Kementerian Kesehat
erdasarkan hasil Pre-test
an.
dan Post-test.
● Meningkatkan pengetah
uan ibu hamil terkait per ● 90% kehadiran ibu hami
syaratan vaksin dan jenis l dalam pelaksanaan Fes
vaksin yang bisa didapat tival Ina Susu Ana
kan oleh ibu hamil sekali
gus menjawab keraguan
ibu hamil terkait keaman
an vaksin Covid-19.
● Meningkatkan kesadaran
akan pentingnya melindu
ngi dirinya dan janinnya
dari ancaman virus Covi
d-19 melalui vaksinasi.

1.3 Manfaat Intervensi


● Manfaat Akademis
Kegiatan intervensi Festival Ina Susu Ana diharapkan dapat menjadi referensi ilmu pe
ngetahuan dan sebuah inovasi dalam bidang promosi kesehatan sekaligus memberikan
gambaran pelaksanaannya di lapangan.

Universitas Indonesia
7

● Manfaat Praktis

Kegiatan intervensi Festival Ina Susu Ana digunakan sebagai bahan pertimbangan bag
i pemangku kebijakan setempat untuk menjadikan PKM Kualin Nusa Tenggara Timur
sebagai prioritas dukungan sumber daya dalam hal sarana edukasi dan pelaksanaan va
ksinasi khususnya bagi ibu hamil sehingga dapat membantu meningkatkan cakupan v
aksinasi pada masyarakat secara keseluruhan.

1.4 Ruang Lingkup

Program ini merupakan bagian dari pengembangan upaya intervensi di wilayah kerja PK
M Kualin Nusa Tenggara Timur Melalui promosi kesehatan sehingga dapat meningkatka
n pengetahuan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.

1.5 Analisis SWOT

Matrik SWOT adalah alat untuk menyusun factor-faktor strategis organisasi yang dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi or
ganisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. (Istiqomah,
2017)

Strengthness Weaknesses
● Adanya usaha dari tim promotor kesehatan  Ibu hamil yang datang ke Balai
bekerja sama dengan Puskesmas dalam pe Desa sering berkumpul dan tida
mberian edukasi vaksinasi bagi ibu hamil. k menggunakan masker ketika
● Adanya pendekatan budaya melalui tarian bersosialisasi.
massal  Terdapat berita tidak benar/hoa
● Adanya ruangan yang disediakan oleh piha ks terkait vaksinasi covid-19 ba
k puskesmas dan pemerintah setempat unt gi ibu hamil.
uk menyelenggarakan program promosi ke  Kurangnya motivasi ibu hamil
sehatan di balai desa. untuk mengikuti penyuluhan.
● Ada tenaga kesehatan yang disiapkan untu  Waktu ibu hamil terbatas untuk
k memeriksa persyaratan vaksinasi bagi ib mengikuti acara penyuluhan kar
u hamil dan melaksanakan vaksinasi bagi i ena harus mengurus urusan rum
bu hamil. ah tangga.

Universitas Indonesia
8

● Adanya doorprize yang disiapkan bagi ibu


hamil yang mengikuti program penyuluha
n tersebut
● Adanya influencer/artist yang membagika
n pengalaman dan tanya-jawab dengan ibu
hamil.

Opportunities Threats
● Dukungan Puskesmas untuk menyelenggar ● Varian virus dari dalam dan luar ne
akan penyuluhan vaksinasi Covid-19 bagi i geri akan terus bermutasi dan sema
bu hamil di wilayah kerjanya. kin kuat penularannya sehingga aka
● Tersedia berbagai jenis vaksin bagi ibu ha n sangat berisiko bagi masyarakat r
mil secara lengkap dan sesuai dengan surat entan termasuk ibu hamil dan belu
edaran Kemenkes. m melaksanakan vaksinasi.
● Kewajiban untuk menunjukkan sertifikat v
aksin bagi setiap orang ketika ingin mengu
njungi fasilitas umum
● Ibu hamil mendapat doorprize.
● Salah satu narasumber (Dokter Obgyn) ber
asal dari daerah setempat sehingga paham
dengan karakter dan budaya warga lokal.

Universitas Indonesia
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Promosi Kesehatan

2.1.2 Definisi
Menurut World Health Organization (WHO) promosi kesehatan adalah pro
ses yang mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
mereka mengendalikan faktor kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kese
hatannya (Nurmala, et.al, 2018).
Piagam Ottawa (WHO 1986) mendefinisikan promosi kesehatan sebagai up
aya pemberdayaan orang untuk mengambil kendali yang lebih besar atas kesehatan
nya yang mencakup berbagai strategi untuk memperkuat masyarakat, mengembang
kan dukungan lingkungan dan edukasi masalah kesehatan atau proses memampuka
n masyarakat untuk memelihara dan memampukan kesehatan mereka (Naidoo J, 20
10).
Green (1984) menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk k
ombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik
dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkun
gan yang kondusif bagi lingkungan (Chusniah, 2019).
Promosi kesehatan menyerukan advokasi untuk tindakan kesehatan dengan
membawa faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan perilaku yang m
enguntungkan kesehatan memungkinkan orang untuk mengendalikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan mereka dan memediasi tindakan multisektoral. Piag
am Ottawa mendefinisikan tindakan promosi kesehatan sebagai sesuatu yang mem
bangun kebijakan public yang sehat yang menggabungkan pendekatan yang beraga
m namun saling melengkapi, menciptakan lingkungan yang mendukung, mendoron
g tindakan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, mengembangkan ketera

Universitas Indonesia
10

mpilan pribadi dan memberikan informasi, pendidikan kesehatan dan meningkatka


n keterampilan hidup, serta reorientasi pelayanan kesehatan menuju promosi keseh
atan dari hanya menyediakan layanan klinis dan kuratif (Kumar & Preetha, 2012).

2.1.2 Promosi Kesehatan pada Masyarakat


Komunitas atau masyarakat mengacu pada wilayah yang dibatasi secara geogr
afis dan mencakup anggota yang memiliki identifikasi sosial yang sama. Pemahaman
tentang masyarakat mengakui individu termasuk dalam sejumlah komunitas, baik di d
alam wilayah geografis maupun di luarnya, yang masing-maing memainkan peran me
ndukung atau menghambat kesehatan. Komunitas bisa mencakup sekelompok orang y
ang berbagi satu kepercayaan, identitas sosial, pengalaman marginalisasi dan diskrimi
nasi, hobi dan minat,, atau tujuan bersama yang secara konkrit mereka kerjakan (L. Cr
agg et al., 2013).
Masyarakat Indonesia dengan berbagai tingkatan dan sistem sosial yang dianut
atau diterapkan di berbagai wilayah memiliki variasi yang sangat lebar. Pengukuran p
erilaku spesifik dilakukan secara periodic untuk menilai keberhasilan sekaligus menja
di landasan program promosi kesehatan di masyarakat. Situasi pandemic Covid-19 sa
ngat berdampak pada perubahan perilaku masyarakat, khususnya perilaku pencegahan
infeksi yang dikenal dengan kenormalan baru yang terdiri dari mencuci tangan, meng
gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas
(5M).
Pelayanan kesehatan masyarakat diselenggarakan secara bersama-sama dalam
satu organisasi bahkan harus mengikutsertakan potensi masyarakat dengan sasaran uta
manya adalah masyarakat secara keseluruhan. Promosi kesehatan di fasilitas kesehata
n misalnya di Puskesmas sangat penting untuk dilakukan. Kegiatan promosi kesehata
n di Puskesmas dilaksanakan sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan Puskes
mas (Hamdani, 2013).
Green (1980) berpendapat bahwa perubahan perilaku masyarakat dapat terjadi
melalui interaksi faktor lain yang berupa fasilitas atau sarana dan prasarana untuk men
dukung terjadinya perilaku tersebut (enabling factor) dan dorongan-dorongan dari lua
r yang memperkuat terjadinya perubahan perilaku atau reinforcing factors. Oleh sebab

Universitas Indonesia
11

itu perlu dipahami ruang lingkup maupun sasaran dalam upaya promosi kesehatan di
masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup promosi kesehatan;
● Mengembangkan kebijaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan
● Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung
● Memperkuat kegiatan masyarakat
● Meningkatkan keterampilan perorangan
● Mengarahkan pelayanan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat
b. Sasaran promosi kesehatan;
● Sasaran primer
Masyarakat umum yang memiliki latar belakang heterogen yang ingin diub
ah perilakunya. Sasaran primer ini dikelompokkan menjadi kelompok kepa
la keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak sekolah, remaja,
pekerja di tempat kerja, masyarakat di tempat-tempat umum dan sebagain
ya.
● Sasaran sekunder
Tokoh masyarakat setempat baik formal maupun nonformal yang dapat dig
unakan sebagai jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kese
hatan terhadap masyarakat yang menjadi sasaran primer. Tokoh masyaraka
t merupakan tokok panutan bagi masyarakat sehingga perilakunya selalu m
enjadi acuan bagi masyarakat di sekitarnya.
● Sasaran tersier
Untuk mendukung pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan perlu melib
atkan dukungan dari penentu atau pembuat kebijakan di tingkat lokal. Kegi
atan promosi kesehatan dapat menjadikan para pejabat setempat sebagai sa
saran tersier (Hulu et al., 2020).

2.1.2.1 Model Perencanaan Intervensi Promosi Kesehatan: PRECEDE-PROCEED


Green dan Kreuter (2005) mengusulkan model PRECEDE-PROCEED
yang membedakan antara tahap perencanaan dan pelaksanaan intervensi. PR
ECEDE adalah akronim yang digunakan untuk menggambarkan tahap perenc
anaan dan pengembangan model, yaitu: memprediksi (predisposing), mempe
rkuat (reinforcing), dan memampukan konstruksi dalam diagnosis ekologi da
n evaluasi (enabling constructs in ecological diagnosis and evaluation). Seda

Universitas Indonesia
12

ngkan PROCEED adalah akronim untuk menggambarkan pelaksanaan strate


gi dan tahapan evaluasi yaitu: kebijakan (policy), peraturan (regulatory), dan
Konstruksi Organisasi di Pembangunan Pendidikan dan Lingkungan (Organi
zational Construct in Educational and Environmental Development) (Naidoo
J, 2010).
Terdapat tiga faktor yang berkontribusi terhadap perilaku kesehatan:
● Predisposing factor (Faktor Predisposisi)
Faktor yang dapat mempermudah dan mendasari terjadinya perubahan p
erilaku atau tindakan pada individu maupun masyarakat. Faktor ini melip
uti pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai-nilai, dan persepsi yang berhu
bungan dengan motivasi individu maupun masyarakat untuk bertindak at
au berperilaku.
● Enabling factor (Faktor Pemungkin)
Faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi terjadinya perilaku
atau tindakan. Faktor ini adalah keterampilan dan sumber daya yang dipe
rlukan untuk melakukan perilaku kesehatan. Sumber daya meliputi fasilit
as layanan kesehatan, tenaga kerja, sekolah, klinik. Dan sumber daya lai
nnya. Termasuk juga aksesibilitas sumber daya meliputi biaya, jarak, tra
nsportasi yang tersedia, dan sebagainya.
● Reinforcing factor (Faktor Penguat)
Faktor yang dapat memperkuat atau terkadang justru memperlunak untu
k terjadinya perilaku kesehatan. Faktor ini akan memperkuat perilaku de
ngan memberikan penghargaan secara terus menerus pada perilaku dan b
erperan pada terjadinya pengulangan. Pengetahuan, sikap, fasilitas yang t
ersedia terkadang belum menjamin terjadinya perilaku seseorang atau m
asyarakat (Chusniah, 2019).

Universitas Indonesia
13

2.1.2.2 Structuralist Collectivist Health Promotion (SCHP)

Pendekatan ini lebih menekankan pada program kesehatan yang melibatkan pr


ofessional di bidang kesehatan komunitas, pembuat kebijakan dan birokrasi. SCHP
menggunakan paradigma konstruksi sosial atau social construction atau construction
ism. Menurut paradigma ini, karakter manusia terbentuk secara sosial sehingga man
usia berupaya mengembangkan realitas sosial secara alami/natural dan merupakan se
suatu yang tidak terelakkan. Menurut pandangan ini kondisi-kondisi seperti normal-t
idak normal, sehat-sakit, benar-salah merupakan sesuatu yang sifatnya subyektif ata
u merupakan hasil pemikiran/karya manusia. Pendekatan SCHP didasari pada pemik
iran bahwa untuk kondisi masyarakat ditentukan oleh bagaimana mereka menilai sua
tu pengetahuan (misalnya: Kesehatan) dan bagaimana mereka mengklasifikasikan str
uktur sosial dalam masyarakat. Kondisi yang ideal saat ini adalah yang humanist di
mana klien atau pasien memegang peranan (Heryana, 2020).

2.1.2.4 Komunikasi Persuaif


Secara harfiah persuasif berasal dari kata latin”persuaseo”yang secara harfiah berarti
merayu ,membujuk,mengajak,atau meyakinkan . Jadi komunikasi persuasi adalah upa
ya mengajak atau membujuk dan meyakinkan seseorang akan pentingnya memahami
pesan yang akan disampaikan. Model komunikasi persuasif adalah komunikasi yang d
igunakan untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kesehatan yang secara langsung te
rkait dengan rantau kausal yang sama. Sejauh ini tenaga kesehatan mampu melibatkan
diri dalam komunikasi persuasi yang bertujuan untuk mendidik klien serta meningkatk
an sikap dan perilaku yang lebih sehat. Diharapkan melalui komunikasi terbuka klien t
erdorong untuk tidak akan kehilangan kebebasannya dan sebaliknya mereka mendapat
kan kebebasan untuk menghargai pandangan dan cara hidupnya dengan cara-cara yan
g baru. Teknik Asosiasi merupakan salah satu cara komunikasi persuasif dimana peny
ampaian pesan dengan menggunakan objek yang saat itu menjadi pusat perhatian, aga
r komunikasi terdorong mau menjalankan isi pesan karena yang menyampaikan adala
h orang yang saat ini dikagumi dan menjadi pusat perhatian, dengan tujuan komunikat
or mengharapkan respons khusus dan komunikan . Isi pesan yang disampaikan memb
erikan spirit atau harapan yang besar bagi khalayak untuk dimengerti. Dengan worksh
op dimungkinkan pesan yang disampaikan mudah diingat dan dipraktikan pada tataran
yang nyata sehingga untuk mau mengerti suatu penjelasan terkadang seseorang ingin t

Universitas Indonesia
14

ahu dan ingin mendengar dari orang yang saat ini menjadi pusat perhatian, karena dial
ah yang tahu dan merasakan apa yang terjadi pada dirinya (Mahendra, 2019).

Untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit AIDS mungkin akan lebih baik sese
orang komunikator mengajak langsung penderita AIDS untuk menceritakan pengalam
annya. Teknik Asosiasi merupakan penyajian pesan komunikasi dengan cara menump
angkannya pada suatu objek atau pada peristiwa yang sedang menarik perhatian khala
yak. Teknik ini sangat tepat pada orang dengan tingkat ketidakpercayaan yang sangat
tinggi sehingga dia hanya mau percaya jika orang yang menyampaikan pesan adalah o
rang yang sedang mengalaminya sendiri. Teknik asosiasi ini menumbuhkan motivasi
atau dorongan (motivational appeal)yang kuat untuk melakukan apa yang disampaika
n dengan harapan ada niat yang kuat untuk berubah sesuai dengan isi pesan tersebut se
hingga motivational appeal menumbuhkan internal psikologis khalayak dengan tujuan
khalayak mengikuti pesan tersebut (Mahendra, 2019).

2.1.2.3 Langkah-Langkah Praktis dalam Merencanakan Intervensi


1. Mengidentifikasi Kebutuhan Intervensi
Cavanagh dan Chadwick (2005) mendefinisikan health need assessment s
ebagai proses sistematis untuk mengidentifikasi masalah kesehatan priorit
as, menargetkan populasi yang paling membutuhkan dan mengambil tind
akan dengan cara yang paling efektif dan efisien dari segi biaya.
2. Membuat Prioritas
Memungkinkan kita untuk mengidentifikasi kebutuhan kesehatan yang sa
at ini tidak terpenuhi dan untuk memilih intervensi mana yang paling mu
ngkin memiliki dampak terbesar.
3. Mengidentifikasi dan Melibatkan Pemangku Kepentingan
Pemangku kepentingan adalah individu atau lembaga yang memiliki kepe
ntingan dalam suatu intervensi. Stakeholder terbagi menjadi 3 jenis yaitu
pemangku kepentingan primer yaitu mereka yang menerima manfaat pote
nsial dari intervensi promosi kesehatan. Pemangku kepentingan sekunder
adalah mereka yang mungkin terlibat dalam penyampaian intervensi dan
pemangku kepentingan kunci adalah mereka yang tanpanya intervensi tid
ak dapat dilanjutkan.
4. Menentukan Tujuan

Universitas Indonesia
15

Mengidentifikasi perubahan apa yang ingin dicapai oleh suatu intervensi


promosi kesehatan. Setiap intervensi memerlukan tujuan yang jelas yang
berkontribusi pada program.
5. Mendefinisikan Tujuan
Objektif menunjukkan bagaimana tujuan intervensi akan dicapai. Cara se
derhana yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode SMA
RT, yang merupakan singkatan dari specific (membuat keluaran yang ter
definisi dengan jelas), measurable (dapat diukur, dapat diketahui kapan k
eluaran dapat dicapai), agreed (keluaran telah disepakati sebelumnya), rea
listic (keluaran tidak tergantung faktor lain yang tidak mungkin terjadi), d
an time-limited (keluaran akan terjadi dalam waktu yang ditentukan).
6. Memilih Metode Intervensi
Ketika memutuskan suatu metode, maka perlu memperjelas teori mana ya
ng mendukung asumsi bahwa metode yang digunakan efektif dan akan m
encapai tujuan. Teori dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang teror
ganisir yang secara sistematis dapat diterapkan dalam berbagai keadaan y
ang relatif luas yang bisa digunakan sebagai dasar untuk suatu tindakan
(Van Ryn dan Heany, 1992). Teori bisa digunakan untuk memahami mas
alah, membantu untuk desain intervensi, juga teori bisa membantu mende
sain evaluasi dari intervensi yang dilakukan.
7. Mendefinisikan Hasil dan Keluaran
Setelah menentukan tujuan dan sasaran intervensi, maka perlu menjelask
an hasil dan keluaran yang diinginkan. Hasil adalah perubahan yang terja
di sebagai akibat dari intervensi ketika tujuan tercapai. Sedangkan keluar
an adalah produk, jasa, aktivitas atau atribut yang dihasilkan dari langka
h-langkah dalam proses pelaksanaan intervensi. Misalnya keluaran dari k
ampanye vaksinasi adalah prevalensi penyakit yang lebih rendah sebagai
akibat dari vaksinasi.
8. Mengidentifikasi Sumber Daya yang Dibutuhkan
Merencanakan intervensi memerlukan identifikasi sumber daya yang dib
utuhkan untuk mengimplementasikan dan memikirkan dari mana sumber
daya tersebut akan didapatkan. Perlu menganggarkan sejumlah sumber da
ya untuk intervensi. Anggaran adalah dokumen yang menunjukkan berap
a banyak uang yang dibutuhkan untuk melaksanakan intervensi untuk me

Universitas Indonesia
16

ncapai tujuan yang diharapkan. Saat intervensi dilaksanakan, anggaran ju


ga dapat melihat berapa banyak yang dihabiskan dibandingkan dengan re
ncana anggaran awal serta untuk membuat penyesuaian yang dibutuhkan.
9. Merencanakan Monitoring dan Evaluasi
Penting untuk menilai intervensi mencapai tujuan dan sasaran yang diingi
nkan sebelum memulai implementasi. Ini akan membantu penilaian kema
juan saat berlangsungnya intervensi dan mengevaluasi setelah intervensi s
elesai seperti dalam pengumpulan dan pemantauan data intervensi (Nutla
nd & Cragg, 2015).

2.2 Vaksinasi

2.2.1 Definisi Vaksin dan Vaksinasi


Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga
aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spes
ifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemenkes, 2021).

Vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningka


tkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila su
atu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami s
akit ringan dan tidak menjadi sumber penularan. (Kemenkes, 2021). Vaksinasi Cov
id-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah
Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok
(herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktiv
itas kesehariannya. (Kemenkes, 2021).

2.2.2 Tujuan dan manfaat vaksinasi Covid-19

Terdapat empat tujuan utama vaksinasi Covid-19, antara lain:

● Membentuk kekebalan kelompok (herd immunity)


● Menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
● Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, khususnya lem
baga dan institusi kesehatan yang menjadi garda depan pelayanan masyarakat.
● Menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.

Universitas Indonesia
17

Tujuan penting ini didasari dari tiga manfaat utama vaksin Covid-19 meliputi :

● Melindungi individu yang divaksinasi.


● Membentuk kekebalan kelompok (terutama jika jumlah orang yang divaksinasi da
lam masyarakat berada dalam jumlah cukup 70%).
● Melindungi lintas kelompok dengan memberikan vaksin pada kelompok usia terte
ntu sebagai upaya membatasi penularan pada kelompok lainnya. (Lukito, 2021).

2.2.3 Sasaran Vaksinasi


Semua orang direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19. Walau dem
ikian, Kementerian Kesehatan menetapkan kriteria dan prioritas penerima vaksin berd
asarkan Surat Edaran Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. SR.02.06/II/
10950/2020.

Vaksin Covid-19 diprioritaskan untuk kelompok rentan usia 18-59 tahun yang
terdiri atas:

● Tenaga kesehatan.
● Petugas pelayanan publik.
● Kelompok pekerja usia produktif dan berkontribusi pada sektor perekonomian dan
pendidikan.
● Penduduk yang tinggal di tempat berisiko seperti kawasan padat penduduk, konta
k erat Covid-19, serta administrator pemerintahan dalam bidang pelayanan publik.
(Lukito, 2021).

2.2.4 Jenis vaksinasi yang ada di Indonesia

Jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia adalah :

● Sinovac
CoronaVac atau Sinovac merupakan vaksin yang dikembangkan oleh perusaha
an Tiongkok Sinovac. Sinovac merupakan vaksin virus corona pertama yang masu
k dan mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) Badan POM Indonesia.
● AstraZeneca
Vaksin ChAdOx1nCoV-19 atau AstraZeneca merupakan vaksin Covid-19 yan
g dikembangkan oleh perusahaan asal Inggris-Swedia, AstraZeneca bersama deng

Universitas Indonesia
18

an Universitas Oxford. Selain telah digunakan di Inggris, vaksin ini juga telah dire
smikan di India, dengan nama Covishield.
● Sinopharm
Sama seperti Sinovac, vaksin Sinopharm merupakan vaksin dengan platform i
nactivated dan butuh dua kali suntikan. Ia juga bisa disimpan dalam suhu 2 hingga
8 derajat Celcius.
● Novavax

Melansir laman resmi Novavax, NVX-CoV2373 merupakan protein yang dire


kayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19. NVX-Co
V2373 dibuat menggunakan teknologi nanopartikel rekombinan Novavax untuk m
enghasilkan antigen yang berasal dari protein lonjakan atau protein spike virus cor
ona dan ditambahkan dengan Matrix-M berbasis saponin.

● Moderna
Berbeda dengan Sinovac maupun AstraZeneca, vaksin Moderna berteknologi
mRNA. Vaksin yang termasuk teknologi baru ini perlu disimpan dalam suhu minu
s 20 derajat Celcius.
● Pfizer
Comirnaty atau yang dikenal juga sebagai Pfizer, merupakan vaksin Covid-19
yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS (Pfizer) dan perusahaan biotekno
logi Jerman (BioNTech). Vaksin ini telah digunakan oleh sejumlah negara seperti
Inggris, AS, Uni Eropa, Kanada, Bahrain, Arab Saudi, dan 40 negara lainnya. Vak
sin ini merupakan vaksin pertama yang divalidasi oleh WHO untuk penggunaan d
arurat.
● Cansino
Vaksin Cansino, atau Ad5-nCoV, adalah vaksin vektor virus rekombinan baru
yang diklaim ampuh untuk mencegah infeksi dari virus corona. Vaksin yang beras
al dari China ini hanya membutuhkan satu dosis dan setelahnya mampu memberik
an perlindungan dengan basis adenovirus.
● Sputnik V
Vaksin Sputnik adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 ata
u Covid-19. Vaksin Sputnik juga dikenal dengan nama Gam-Covid-Vac. Vaksin C
ovid-19 ini dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute, Rusia.

Universitas Indonesia
19

Penggunaan vaksin tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan izin e


dar atau izin penggunaan pada Masa Darurat (Emergency Use of Authorization/E
UA) dari BPOM. (Kemenkes, 2021).

2.2.5 Vaksinasi pada Ibu Hamil

Perkembangan kasus Covid-19 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan


kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia dalam ke
adaan berat (severe case). Wanita hamil memiliki peningkatan risiko menjadi berat ap
abila terinfeksi Covid-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi medis tertentu
Mempertimbangkan semakin tingginya jumlah ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 da
n tingginya risiko bagi ibu hamil apabila terinfeksi Covid-19 menjadi berat dan berda
mpak pada kehamilan dan bayinya, maka diperlukan upaya untuk memberikan vaksin
asi Covid-19 bagi ibu hamil. Upaya pemberian vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil ters
ebut juga telah direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (IT
AGI). (Kemenkes 2021).

Syarat Vaksinasi Ibu Hamil Menurut Surat Edaran KEMENKES RI nomor H


K.02.02/I/2007/2021:

1. Ibu hamil yang memiliki tekanan darah di atas 140/90 mmHg tidak dianjurkan unt
uk melakukan vaksinasi Covid-19 dan dirujuk ke rumah sakit

2. Ibu hamil yang memiliki gejala seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati,
dan pandangan kabur akan ditinjau ulang untuk menerima vaksinasi dan dirujuk k
e rumah sakit

3. Jika mempunyai penyakit jantung, asma, DM, penyakit paru, HIV, hipertiroid, gin
jal kronik, dan penyakit hati harus dalam kondisi terkontrol

4. Jika mengidap penyakit autoimun harus dalam kondisi terkontrol dan dapat perset
ujuan dokter

5. Jika memiliki riwayat alergi berat harus mendapatkan pemantauan khusus apalagi
setelah mendapatkan vaksinasi untuk mengantisipasi munculnya efek samping.

6. Jika ibu hamil sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, k
elainan darah, defisiensi imun, penerima transfusi darah, mendapat pengobatan ko

Universitas Indonesia
20

rtikosteroid atau kemoterapi maka vaksinasi akan ditunda dan ibu hamil dirujuk k
e rumah sakit. (Dinkes Bali, 2021).

2.2.6 Jenis Vaksin bagi ibu hamil

Sesuai dengan surat edaran dari Surat Edaran Kemenkes RI nomor HK.02.02/I
/2007/2021, tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining da
lam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, ibu hamil bisa diberikan vaksinasi Covid-19. Pe
laksanaan vaksinasi bagi ibu hamil ini menggunakan tiga jenis vaksin yaitu vaksin Co
vid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna serta vaksin platform inactivated virus Si
novac, sesuai ketersediaan. Pemberian dosis pertama vaksinasi dimulai pada trimester
kedua kehamilan dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval d
ari jenis vaksin. (Dinkes Bali, 2021)

2.2.7 Efektivitas vaksinasi pada ibu hamil

Data efikasi dan keamanan vaksin Covid-19 jenis inactivated, mRNA, maupu


n vektor viral pada populasi ibu hamil dan menyusui saat ini masih terbatas. Namun,
menilik data studi vaksin inactivated untuk mikroorganisme lain, vaksin jenis ini dinil
ai cukup aman untuk ibu hamil dan menyusui. Vaksin mRNA merupakan teknologi y
ang lebih baru, sehingga studi profil keamanan jangka panjangnya pada ibu hamil bel
um tersedia. Mayoritas organisasi kesehatan seperti CDC dan WHO telah menganjurk
an vaksinasi Covid-19 pada wanita hamil dan menyusui, terutama bila wanita tersebut
tergolong rentan. Di Indonesia, POGI juga telah menganjurkan vaksinasi untuk ibu ha
mil. Namun, vaksinasi ini harus disertai konseling dengan tenaga medis terkait manfa
at dan risiko vaksin berdasarkan bukti yang ada saat ini. (Sunur, 2021).

2.2.8 Efek Samping vaksinasi pada Ibu Hamil

Berdasarkan keterangan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PO


GI) bahwa ada beberapa efek samping dari vaksin Covid-19 pada ibu hamil, yakni seb
agai berikut:

1. Efek samping lokal


Efek samping lokal yang dilaporkan pada kelompok vaksin dan placebo adalah di
antaranya nyeri, indurasi, kemerahan dan pembengkakan. Sedangkan, efek sampi
ng sistemik yang dilaporkan diantaranya myalgia atau nyeri otot, fatigue atau kele
lahan berlebihan, dan demam.

Universitas Indonesia
21

2. Efek samping berat


Profil keamanan vaksin terakhir bagi ibu hamil yang dilaporkan dan mungkin terk
ait dengan pemberian vaksin dengan frekuensi kejadian sebesar 0,1 persen hingg
a di bawah 1 persen adalah rhinitis (iritasi di lapisan hidung), faringitis (nyeri atau
iritasi tenggorokan), nyeri perut, dispesia (gangguan pencernaan), nausea (mual d
an ingin muntah), vomiting (muntah), urtikaria (kulit melepuh), sakit kepala, mala
ise (tidak enak badan, bisa kelelahan, nyeri menyebar atau hilang nafsu makan) d
an pireksis atau demam (Dewi, 2021)

BAB III
RENCANA INTERVENSI

3.1 Kerangka Konsep

Universitas Indonesia
22

3.2 Pelaksanaan Program

3.2.1 Tahap Persiapan


 Melakukan need assesement dengan kepala Puskesmas dan Bidan Desa

 Bidan desa akan menganalisis sasaran intervensi (ibu hamil) di wilayahnya mas
ing-masing.

 Menentukan prioritas masalah dan tujuan.

 Merancang intervensi.

 Bidan desa akan melakukan koordinasi dengan kader di desa untuk mengundan
g ibu hamil dalam acara Vaksin Ibu Hamil.

 Sosialisasi kegiatan kepada sasaran ibu hamil.

Universitas Indonesia
23

3.2.2 Tahap Pelaksanaan

3.2.2.1 Matriks Pelaksanaan Intervensi

Jenis Intervensi Kegiatan Sasaran Metode Media

FESTIVAL Pre Test 160 ibu  Pengisian  Kuesioner


hamil kuesioner
INA SUSU ANA

“Lindungi Ibu hamil  Penayangan video  160 ibu  Video Media Elektronik 


dengan vaksinasi” edukasi tentang  hamil
vaksinasi Covid-19. (LCD Proyektor dan 
Speaker)

Diskusi Interaktif 160 ibu  Tanya- Media Elektronik


hamil Jawab
Pemateri: (Zoom yang ditayangkan 
dengan LCD Proyektor
1. dr. Isaias Budi C dan Speaker)
ahaya, SpOG 
(ceramah, tanya, 
jawab)

2. Kesha Ratuliu 
(ceramah, tanya, 
jawab: zoom)

Post Test 160 ibu  Pengisian  Kuesioner


hamil kuesioner

3.2.2.2 Timeline Kegiatan

Universitas Indonesia
24

Januari

No. Kegiatan Minggu-2

H-1 H-2 H-3 H-4 H-5

1. Festival Ina Susu Ana

2. Monitoring

3. Evaluasi

3.2.2.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Acara dilaksanakan pada : 10-13 Januari 2022


1. Desa Kiufatu :10 Januari 2022
2. Desa Kualin : 10 Januari 2022
3. Desa Nunusunu : 11 Januari 2022
4. Desa Oemaman : 11 Januari 2022
5. Desa Oni: 12 Januari 2022
6. Desa Toineke : 12 Januari 2022
7. Desa Tuana : 13 Januari 2022
8. Desa Tuapakas : 13 Januari 2022

Tempat Acara : Balai Desa

Universitas Indonesia
25

3.2.2.4 Rundown Acara

Acara Waktu (WIT)
Registrasi dan Pembagian Snack 08.00-08.30
Pembukaan oleh MC 08.30-08.45
Pre-test 08.45-09.00
Tari massal bermasa ibu hamil :  09.00-09.10

Tari kataga, cerana, lego lego, kebalai, maumere, dolo-dolo
Penayangan Video 09.10-09.20
Penjelasan promotor kesehatan terkait Video 09.20-09.30
Materi Narasumber-1 : dr. Isaias Budi Cahaya, SpOG 09.30-10.00
Tanya-jawab 10.00-10.30
Doorprize sesi-1 10.30-10.45
Materi Narasumber-2 : Keisha Ratulliu (Influencer) 10.45-11.15
Tanya-jawab 11.15-11.45
Doorprize sesi-2 11.45-12.00
Post-test 12.00-12.15
Penampilan seni musik daerah 12.15-12.30
Pembagian konsumsi + Penutup 12.30-13.00

3.2.3 Tahap Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Intervensi Monitoring Evaluasi

Universitas Indonesia
26

FESTIVAL INA SUS


U ANA
“Lindungi ibu hamil d
engan vaksinasi”

Video penyuluhan va Memantau terlaksanan Skoring Pre test - Post tes


ksinasi covid-19 pada ya penayangan video e t kuesioner tentang Covi
ibu hamil dukasi. d-19

Memantau pemberian
Diskusi Interaktif materi dan tanya jawab
Pemateri: dengan narasumber.
1. dr. Isaias Budi Cah
aya, SpOG (ceramah,
tanya, jawab)
2. Kesha Ratuliu (zoo
m)

3.3 Pembiayaan atau Budgeting

Kebutuhan Kuantitas Keterangan Harga Total Harga

Festival Ina Susu Ana

Universitas Indonesia
27

Sound system 4 Hari Rp. 500.000,00 Rp. 2.000.000,00

Undangan 20x8=160 Lembar Rp. 500,00 Rp. 80.000,00

Spanduk 2 Buah Rp. 200.000,00 Rp. 400.000,00

Banner 2 Buah Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

Dokter Kandungan 4 Hari Rp. 1.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

Influencer  4 Hari Rp. 1.000.000,00 Rp. 4.000.000,00

Doorprize 4x4 =16 Paket Rp. 100.000,00 Rp. 1.600.000,00

Snack 55x4=220 Kotak Rp 7.500,00 Rp. 1.650.000,00

Makan Siang 55x4=220 Kotak Rp. 15.000,00 Rp. 3.300.000,00

Alat tulis  24 Buah Rp. 1.500,00 Rp 36.000,00

Pre dan Post Test 960 Lembar Rp. 150,00 Rp. 144.000,00

Grup musik daerah 4 grup Rp.500.000 Rp 2.000.000,00

Akomodasi

Tiket pesawat 7 Orang Rp. 2.400.000 Rp 16.800.000

Penginapan 3 kamar Rp. 350.000 x 6 hari Rp 6.300.000

Konsumsi 7 orang Rp. 100.000x6 hari Rp 4.200.000

TOTAL Rp. 46.610.000

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan proposal di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahw
a peningkatan pengetahuan mengenai vaksin Covid-19 pada ibu hamil adalah suatu up
aya untuk membantu meningkatkan partisipasi ibu hamil dalam kegiatan vaksinasi seh
ingga dapat memberikan perlindungan terhadap terpaparnya Virus Covid-19 bagi para
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kualin. Program kesehatan ini berkaitan denga
n pelaksanaan Pendidikan Kesehatan dan Sosialisasi Vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan surat edaran No. HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-
19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19,

Universitas Indonesia
28

Kementerian Kesehatan telah memperluas cakupan Program Vaksinasi Covid-19 bagi


ibu hamil, untuk menekan angka risiko penularan, bahkan kematian akibat Covid-19 p
ada ibu hamil. Namun demikian, dikarenakan masih kurangnya pengetahuan tentang
Vaksinasi Covid-19 dan banyaknya kekeliruan pemberitaan mengenai Vaksinasi Covi
d-19 pada ibu hamil, masih banyak ibu hamil yang enggan bahkan takut untuk melaku
kan vaksinasi. Hal ini dapat menjadi faktor risiko tingginya angka penularan bahkan k
ematian akibat Covid-19 pada ibu hamil.

4.2 Saran
Setelah dilaksanakannya sosialisasi mengenai Vaksinasi Covid-19 pada ibu ham
il, diharapkan para ibu hamil dapat melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai dengan pers
yaratan dan ketentuan pemerintah. Hal ini supaya para ibu hamil dapat lebih terlindun
gi dari penularan Covid-19. Dalam penyusunan program ini, kami menyadari masih b
anyak kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang memba
ngun agar dapat melakukan perbaikan pada program-program kami yang berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Chusniah, R. W. (2019). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Wineka Media.

Cragg, L., Davis, M., & Macdowall, W. (2013). Health Promotion Theory Second Edition. B
ooks.Google.Com, 1–213. Diakses pada : http://books.google.com/books?hl=en&lr=&id
=gN6SKgXf1t4C&oi=fnd&pg=PP1&dq=health+promotion+theory&ots=t-MzGT1wtp
&sig=ldmbtOCSHHGiSV_yDezFVFyQ2V0%5Cnpapers2://publication/uuid/E05A01B
1-7F43-4C1E-910E-68FE571DCF57

Cragg, N. (2015). Health Promotion Practice. Open University Press.

Dewi, BK. 2021. Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Ibu Hamil yang Mungkin Muncul. Jak
arta : Kompas.

Dinkes Prov Bali. 2021. Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Bali : Dinkes
Pemprov Bali.

Universitas Indonesia
29

Hulu, V. T., Pane, H. W., Zuhriyatun, T. F., Munthe, S. A., Salman, S. H., Sulfianti, Hidayati,
W., Hasnidar, Sianturi, E., Pattola, & Mustar. (2020). Promosi Kesehatan Masyarakat. In
Yayasan Kita Menulis. Yayasan Kita Menulis.

Istiqomah, Andriyanto I. 2017. Analisis SWOT dalam Pengembangan Bisnis (Studi pada Sen
tra Jenang di Desa Wisata Kaliputu Kudus). Jurnal Bisnis, Vol 5(2): 363-382.

Kemenkes, 2021. Surat Edaran HK.02.02/I/2007/2021 Tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu
Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Jakarta : Dirjen
P2P.

Kemenkes. 2021. Buku Saku Seputar Vaksinasi Covid-19. Jakarta : Dirjen P2P.

Kemenkes. 2021. Masyarakat Indonesia Sambut Baik Vaksinasi Covid-19. Jakarta : Direktora
t Promoso Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Kumar, S., & Preetha, G. S. (2012). Health promotion: An effective tool for global health. In
dian Journal of Community Medicine, 37(1), 5–12. https://doi.org/10.4103/0970-0218.940
09

Lukito B. 2021. Siap Vaksinasi Covid 19? Kenali Manfaat dan Prosesnya. Artikel Berita. Da
pat diakses pada : https://www.siloamhospitals.com/mcu/article/siap-vaksinasi-covid19-ke
nali-manfaat-dan-prosesnya

Menkominfo: Segerakan Vaksinasi untuk Proteksi Ibu Hamil. Artikel Berita. Dapat diakses p
ada https://covid19.go.id/berita/menkominfo-segerakan-vaksinasi-untuk-proteksi-ib
u-hamil

Naidoo J, W. J. (2010). Developing Practice for Public Health and Health Promotion. Baillie
re Tindal Elssevier.

NTT Mulai Laksanakan Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil. Artikel Berita. Dapat diakses pa
da https://mediaindonesia.com/nusantara/426645/ntt-mulai-laksanakan-vaksinasi-c
ovid-19-bagi-ibu-hamil

Nurmala, Ira; Rahman, Fauzie; Nugroho, adi; Erlyani, Neka; Laily, Nur; Yulia Anhar, V. (20
18). Promosi Kesehatan. Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.

Universitas Indonesia
30

Pentingnya vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil, Menyusui, Anak. Artikel Berita. Dapat diaks
es pada https://fkkmk.ugm.ac.id/pentingnya-vaksinasi-covid-19-bagi-ibu-hamil-menyusui-
dan-anak/

Peran Tenaga Kesehatan sebagai Promotor Vaksinasi Covid-19. Artikel Berita.


https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/10/175949265/peran-tenaga-kesehatan-
sebagai-promotor-vaksinasi-covid-19?page=all

Puan Maharani: Tekan Angka Kematian Ibu Hamil Akibat Covid-19. Artikel Berita. Dapat di
akses pada https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34240/t/Puan+Maharani%3A+Tek
an+Angka+Kematian+Ibu+Hamil+Akibat+Covid-19

Sunur, IC. 2021. Vaksinasi COVID-19 Pada Wanita Hamil Dan Menyusui. Jakarta : AloMedi
ka.

Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Artikel Berita. Dapat diakses pada htt
ps://www.diskes.baliprov.go.id/vaksinasi-covid-19-bagi-ibu-hamil-dan-ibu-menyusui/

Heryana, A. (2020). Sosiologi promosi kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, June, 12. htt
ps://doi.org/10.13140/RG.2.2.21248.46081

Mahendra, D. (2019). Buku Ajar Promosi Kesehatan. Program Studi Diploma Tiga Keperawa
tan Fakultas Vokasi UKI, 1–107.

Universitas Indonesia
31

LAMPIRAN

BANNER

UNDANGAN

Universitas Indonesia
32

LEMBAR KUESIONER INTERVENSI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN COVI


D-19 PADA IBU HAMIL

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : 1. Perempuan
2. Laki-Laki
3. Usia : … thn
4. Pendidikan :
1. Tidak tamat SD
2. Tamat SD/Sederajat
3. Tamat SMP/Sederajat
4. Tamat SMA/Sederajat
5. Tamat Perguruan Tinggi/Sederajat
5. Pekerjaan :

B. Pengetahuan Ibu Hamil Terkait COVID-19


Petunjuk pengisian: Pilihlah salah satu jawaban yang Anggap paling benar dengan memberikan t
anda centang (√) pada kolom pilihan dibawah ini.

NO. PERNYATAAN BENAR SALAH


1. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus SARS-CoV-2 yang berasal dari
Wuhan Cina
2. Covid-19 menular melalui percikan dahak
3. Penderita Diabetes Melitus bukan termasuk
ke dalam orang yang berisiko terkena Covi
d-19
4. Masker mencegah terjadinya infeksi virus S
ARS-CoV-2
5. Permasalah ekonomi bukan salah satu dam
pak dari pandemik Covid-19
6. Setelah di Vaksin Covid-19 tidak berpeluan
g lagi terkena virus Covid-19

7. Mencuci tangan menggunakan sabun yang t

Universitas Indonesia
33

idak diimbangi dengan tata cara yang bena


r, tidak dapat membunuh bakteri maupun vi
rus dengan efektif
8. Vaksin Covid-19 bukan obat untuk penyaki
t Covid-19
9. Isolasi mandiri hanya dilakukan oleh seseor
ang yang dinyatakan positif Covid-19 berda
sarkan test swab
10. Menjaga kebersihan diri adalah salah satu c
ara untuk mencegah Covid-19

C. Sikap Ibu Hamil Terhadap COVID-19 beserta Pencegahannya


Petunjuk pengisian: Pilihlah salah satu jawaban yang Anggap paling benar dengan memberikan t
anda centang (√) pada kolom pilihan dibawah ini.
TS : Tidak Setuju
S : Setuju

NO. PERNYATAAN Tidak Setuju Setuju


1. Jika Anda demam, pusing, batuk kering dal
am jangka waktu lama. Anda akan memeri
ksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat
2. Jika Anda memiliki riwayat kontak langsun
g dengan penderita dan timbul gejala, Anda
akan memeriksakan diri ke pelayanan kese
hatan
3. Penggunaan masker saat keluar rumah dapa
t mengurangi risiko terjadinya penularan C
OVID-19
4. Menjaga kebersihan diri dinilai berpengaru
h dalam mencegah terjadinya transmisi viru
s covid-19
5. Apabila tangan dalam kondisi kotor sebaik
nya menghindari menyentuh area wajah da
n saluran pernapasan demi mencegah masu
knya virus dan bakteri

Universitas Indonesia
34

6. Mencuci tangan menggunakan sabun sela


ma 60 detik cukup membunuh bakteri dan
virus yang ada di tangan
7. Apabila Anda berada di fasilitas umum, seb
aiknya menjaga jarak aman yakni 1-2 meter
antar sesama
8. Berkumpul bersama teman di tempat umum
meningkatkan risiko terjadinya penularan C
OVID-19
9. Vaksin Covid-19 memberikan manfaat dal
am melindungi diri dari virus Covid-19
10. Setelah di Vaksin Covid-19 menimbulkan p
erasaan kepercayaan diri saat masa pandem
ik Covid-19

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai