Disusun Oleh:
Kelompok 3
Pengalaman Belajar Lapangan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
karunia-Nya, Kami selaku tim peneliti dari kelompok 3 PBL mampu menyelesaikan
Laporan Akhir Pengalaman Belajar Lapangan 1 Dan 2 “Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Infeksi Serta Penanganan Sampah Medis Rumah Tangga Selama Pandemi
COVID-19 Di Kecamatan Cipayung Kota Depok” sebagai salah satu pemenuhan
kompetensi dalam rangka pencapaian gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan baik dan
tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Puput Oktamianti S.K.M., M.M. selaku
Pembimbing Fakultas dan dr. Ika Herayana selaku Pembimbing Lapangan kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang telah memberi banyak masukan dan bimbingan
kepada Kami selama kegiatan ini berlangsung.
Kami berharap laporan ini dapat berguna untuk menambah wawasan pembaca
mengenai gambaran umum dan kondisi kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Abadi
Jaya yaitu Kelurahan Abadijaya dan Kelurahan Cisalak Kota Depok, Jawa Barat. Laporan
ini juga membahas mengenai hasil identifikasi masalah kesehatan, prioritas masalah
kesehatan, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penerapan PPI COVID-19 serta
pengelolaan sampah medis di tingkat rumah tangga, deskripsi dan hasil intervensi terkait
permasalahan yang terjadi, serta rekomendasi penyelesaian masalah yang masih terjadi.
Kami menyadari bahwa dalam penyajiannya laporan ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari sempurna disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami sebagai
penulis serta kondisi pandemi COVID-19 yang sedang terjadi. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk laporan ini demi perbaikan laporan dan
sebagai bahan evaluasi di masa yang akan datang.
Demikian yang dapat Kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR LAMPIRAN 7
BAB I PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Rumusan Masalah 10
1.3 Tujuan Penelitian 11
1.3.1 Tujuan Umum 11
1.3.2 Tujuan Khusus 11
1.4 Manfaat Penelitian 12
1.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa 12
1.4.2 Manfaat bagi Masyarakat 12
1.4.3 Manfaat bagi Institusi 12
1.5 Ruang Lingkup 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
2.1 Pencegahan Penyakit Infeksi COVID-19 13
2.2 Sampah Medis di Rumah Tangga 20
2.3 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) COVID-19 serta Pengelolaan Sampah Medis Rumah Tangga 22
2.4 Teori Lawrence Green 28
BAB III METODOLOGI PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 30
3.1 Metode pada Penentuan Prioritas Masalah 30
3.1.1 Tahapan Kegiatan 30
3.1.2 Teknik Pengumpulan dan Analisa Data 30
3.2 Kerangka Teori 31
3.3 Kerangka Konsep 32
3.4 Definisi Operasional 33
3.5 Metode Penelitian 39
3.5.1 Desain Penelitian 39
3.5.2 Unit Analisis 39
3.5.3 Populasi 39
3.5.4 Sampel 39
3.5.5 Analisis Statistik 40
3.6 Metode Intervensi 40
3.6.1 Sasaran 40
3.6.2 Tujuan Intervensi 41
3.6.3 Pelaksanaan 41
3.7 Tempat dan Waktu Kegiatan 42
BAB IV GAMBARAN LOKASI 43
4.1. Peta dan Gambaran Topografi 43
4.2. Karakteristik Sosioekonomi dan Demografi 44
4.2.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Cipayung 44
4.2.2. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin 44
4.2.3. Komposisi Penduduk menurut Umur 45
4.2.4. Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan 46
4.2.5. Komposisi Penduduk menurut Pendidikan 47
4.3. Prasarana dan Sarana Kesehatan dan Kesejahteraan 47
4.4. Kelembagaan Masyarakat terkait Kesehatan 50
4.5.s51
BAB V HASIL 52
5.1 Identifikasi Masalah 52
5.2 Penetapan Prioritas Masalah 52
5.3 Hasil Univariat dan Bivariat 53
5.3.1 Karakteristik Sosiodemografi 53
5.3.2 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Sumber
Informasi, Fasilitas, dan Peran Pemerintah terhadap PPI COVID-19 54
5.3.3 Hasil Analisis Hubungan Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing 55
5.4 Hasil dan Pembahasan Kegiatan Intervensi 57
5.4.1 Analisis Pencapaian Tujuan Kegiatan 57
5.4.2 Analisis Data Sebelum dan Sesudah Intervensi 59
5.4.3 Identifikasi Masalah-masalah dalam Implementasi secara Kualitatif 60
5.4.4 Masalah dan Keterbatasan dalam Implementasi Intervensi 60
5.4.5 Rekomendasi untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat 61
BAB VI PEMBAHASAN 62
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 64
7.1 Kesimpulan 64
7.2 Saran 64
7.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya 64
7.2.2 Bagi Pemerintah 64
7.2.3 Bagi Masyarakat Cipayung 65
7.2.4 Bagi Puskesmas Cipayung 65
DAFTAR PUSTAKA 66
LAMPIRAN 74
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi COVID-19 selama
Karantina menurut CDC, WHO, dan Kemenkes… 14
Tabel 2.2 Perbandingan Definisi Sampah Medis menurut WHO, CDC, Kemenkes… 20
Tabel 3.1 Definisi Operasional… 32
Tabel 4.1 Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin berdasarkan Total Jumlah
Penduduk UPTD Puskesmas Cipayung 2021… 44
Tabel 4.2 Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin berdasarkan Total Jumlah
Penduduk UPTD Puskesmas Cipayung 2021… 44
Tabel 4.3 Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin berdasarkan Usia Produktif (15-59
tahun) Penduduk UPTD Puskesmas Cipayung 2021… 45
Tabel 4.4 Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin berdasarkan Usia Lansia (≥ 60
tahun) Penduduk UPTD Puskesmas Cipayung 2021… 45
Tabel 4.5 Komposisi Penduduk menurut Umur… 45
Tabel 4.6 Komposisi Penduduk menurut Pekerjaan… 46
Tabel 4.7 Komposisi Penduduk menurut Pendidikan… 46
Tabel 4.8 Jumlah Sekolah… 47
Tabel 4.9 Prasarana Olahraga… 48
Tabel 4.10 Prasarana Peribadatan… 49
Tabel 4.11 Prasarana Kesehatan… 50
Tabel 4.12 Jumlah Posyandu, Posbindu, dan Posmaja… 50
Tabel 5.1 Skoring Prioritas Masalah… 52
Tabel 5.2 Karakteristik Sosiodemografi… 53
Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Sumber
Informasi, Fasilitas Kebersihan, dan Peran Pemerintah terhadap PPI COVID-19… 54
Tabel 5.4 Hubungan Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing terhadap Perilaku PPI
Covid-19 di Rumah Tangga Kecamatan Cipayung tahun 2021… 55
Tabel 5.5 Analisis Perbandingan Sebelum dan Sesudah Intervensi… 59
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 2.1 Perbandingan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi COVID-19 selama
Karantina menurut CDC, WHO, dan Kemenkes
(CDC, 2021c; WHO, 2021b; Kemenkes RI, 2020b).
CD WH Kemenkes
C O
Rekognisi - Selalu jaga - Ruangan yang - Anggota keluarga
dan jarak dengan didesain khusus untuk yang lain
Pengendal pasien positif isolasi bagi individu sebaiknya tidur di
ia n dini setidaknya 6 yang bergejala kamar yang
kaki (1,8m) COVID-19 berbeda, apabila
- Hindari - Menerapkan standard tidak
menyentuh precaution bagi memungkinkan
mata, individu yang berikan jarak 1
hidung, dan karantina dan personel meter dari pasien
mulut yang memanage (tidur di tempat
dengan prosedur karantina tidur terpisah)
tangan yang - Physical distance - Melakukan hand
belum minimal 1 meter hygiene segera
dicuci - Mencuci tangan setiap kontak
- Cuci tangan sesering mungkin dengan pasien
setelah baik menggunakan atau lingkungan
melepas sabun dan air atau pasien.
sarung alkohol - Mencuci tangan
tangan atau - Respiratory menggunakan air
memegang hygiene. Menutup dan sabun,
benda habis hidung dan mulut direkomendasika
dipakai dengan siku atau n menggunakan
pasien positif tisu ketika batuk handuk sekali
- Hindari atau bersin pakai
adanya - Pada area - Membatasi
pengunjung, komunitas jumlah orang
terlebih suspected atau yang merawat
pengunjung klaster transmisi pasien
yang tidak COVID-19, - Hindari
diperlukan pemakaian masker kontak
- Menghind non medis (medis dengan
ari berbagi jika berusia >60 barang
item tahun atau memiliki terkontamin
faktor asi
personal risiko yang seperti sikat gigi,
(barang- memperber alat makan-
barang at minum, handuk,
seperti komplikasi pakaian dan sprei
piring, gelas, COVID-19) di - Jangan
handuk, dalam ruangan menggunakan
sperai, alat diharuskan jika masker bedah
elektronik, ventilasi buruk atau atau sarung
dll) jaga jarak minimal tangan yang
- Bersihkan 1 meter tidak dapat sudah dipakai
secara teratur dilaksanakan. - Memisahkan alat
dan setelah Pendekatan berbasis makan untuk
ada tamu dan risiko harus pasien (cuci
fokus ke dilakukan pada dengan sabun dan
permukaan anak 6-11 tahun air hangat)
yang sering untuk menentukan
disentuh apakah harus
- Bersihkan memakai masker
permukaan atau tidak
menggunak
an produk
yang sesuai
dan
mengikuti
petunjuk
penggunaan
Pengendal - Pasien positif - Membuat infrastruktur - Menempatkan
ia n jika PPI yang berkelanjutan, pasien dalam
Teknik memungkinkan misalnya: desain ruangan
dan harus makan di fasilitas dengan ruangan tersendiri yang
Lingkung dalam kamar yang memadai, memiliki
an - Mencuci alat memungkinkan aliran ventilasi yang
peralatan yang tepat, ventilasi baik (memiliki
makan yang memadai, dan jendela terbuka
menggunakan sistem yang atau pintu
sarung tangan, memungkinkan higiene terbuka)
air hangat dan dan sanitasi yang - Membatasi
juga sabun memadai pergerakan dan
- Pasien positif - Individu yang meminimalkan
COVID-19 dikarantina harus membagi
harus berada di ruangan ruangan antara
dipisahkan berventilasi yang pasien dan non-
kamar tidur memadai dengan pasien.
dan kamar jumlah udara luar yang - Pastikan
mandinya bersih dan segar dalam ventilasi baik
- Cuci tangan jumlah banyak untuk apabila
menggunakan mengontrol kontaminan ruangan
sabun selama dan bau. Tiga kriteria (dapur, kamar
20 detik setiap dasar ventilasi: mandi)
mendekati ● Ventilation rate digunakan
pasien positif, ● Arah aliran udara secara bersama
jika tidak ada ● Pola aliran udara - Disinfeksi
sabun gunakan atau distribusi permukaan yang
hand sanitizer udara sering disentuh
dengan - Pada fasilitas karantina, seperti meja,
kandungan ventilasi 60 liter/detik rangka tempat
alkohol 60% per tidur, dan
perabotan kamar
- Buang sarung orang (L/s/person) tidur lainnya
tangan ke cukup untuk area setiap hari
tempat sampah berventilasi alami atau dengan
khusus dan 6 pergantian udara per desinfektan
cuci tangan jam untuk area rumah tangga
sesudahnya berventilasi mekanis (sabun, deterjen,
- Memastikan semua etanol 70%,
orang yang dikarantina pemutih ataupun
berada di ruangan larutan NaOCl
tunggal dengan fasilitas 0.5%
kamar mandi dalam - Mencuci
- Membersihkan dan pakaian, sprei,
desinfeksi permukaan handuk, masker
yang disentuh sesering kain pasien
mungkin. menggunakan
Membersihkan dan sabun cuci dan
desinfeksi kamar mandi air atau
dan toilet minimal menggunakan
sekali sehari terutama mesin cuci
jika karantina di rumah dengan suhu air
atau kamar mandi 60-90 C dengan
bersama. detergen dan
Sabun rumah tangga keringkan
biasa atau deterjen - Membuang
digunakan terlebih sarung tangan,
dahulu untuk masker. dan
membersihkan bahan-bahan sisa
dilanjutkan pembilasan infeksius lain
dengan desinfektan selama perawatan
rumah tangga biasa ke tempat
yang mengandung 0,1% sampah dan
natrium hipoklorit ditutup rapat
(pemutih, setara dengan
1000 ppm) harus
diterapkan dengan
menyeka permukaan.
Untuk permukaan
yang tidak dapat
dibersihkan dengan
pemutih, 70% etanol
dapat digunakan.
- Mencuci pakaian,
sprei, serta handuk
mandi dan tangan
menggunakan sabun
cuci biasa dan air
atau mesin cuci pada
60–90 °C (140–194
°F)
dengan deterjen
biasa, dan
keringkan secara
menyeluruh
- Sampah yang
dihasilkan selama
karantina harus
ditempatkan di tas
yang
kuat dan disegel
sebelum dibuang
(negara harus
menerapkan tindakan
untuk memastikan
bahwa sampah dibuang
di
sanitary landfill)
Pengendal - - Mengedukasi tindakan - Melakukan
ia n PPI untuk semua orang kegiatan promosi
Administr yang dikarantina baik di kesehatan
at if awal karantina maupun melalui
selama masa karantina sosialisasi,
- Semua personil yang edukasi, dan
bertugas dalam fasilitas penggunaan
karantina harus di berbagai media
training tentang informasi agar
tindakan PPI meningkatkan
- Orang-orang yang pemahaman
dikarantina dan
personel yang bertugas
harus sama-sama
memahami pentingnya
mencari layanan
kesehatan secara tepat
ketika
mengembangkan
gejala
Alat - Gunakan - Personel atau petugas - Menggunakan
Pelindun masker dan yang membersihkan masker bedah
g Diri meminta harus menggunakan bagi pasien
(APD) kepada pasien APD yang memadai dan apabila berada di
untuk mendapatkan pelatihan sekitar orang-
menggunakan cara menggunakannya. orang rumah
juga sebelum Pada fasilitas non atau ketika
masuk ke pelayanan kesehatan mengunjungi
ruangan dimana desinfektan fasyankes
pasien seperti pemutih - Orang yang
- Gunakan digunakan, APD memberikan
sarung tangan minimum yang perawatan
ketika direkomendasikan menggunakan
melakukan adalah sarung tangan masker bedah
kontak dengan karet, apron kedap air, terutama saat
darah, tinja, dan sepatu tertutup. berada dalam
atau cairan Pelindung mata dan satu ruangan
tubuh pasien masker medis dengan pasien
diperlukan untuk - Pakai sarung
melindungi dari bahan tangan dan
kimia jika terdapat risiko masker bedah
terpapar darah/cairan saat memberikan
tubuh. perawatan mulut
- APD seperti masker atau saluran nafas
medis, pelindung mata dan ketika kontak
(face shield atau dengan darah,
goggles, jubah, dan tinja, air kencing,
sarung tangan) harus atau cairan tubuh
tersedia bagi pekerja di lainnya seperti
fasilitas karantina jika ludah, dahak,
orang yang dikarantina muntah
mengembangkan gejala -
sugestif COVID-19. Memperhatik
an APD dan
ikuti
rekomendasi
petugas saat
memberikan
pelayanan
Penemu - - Setiap orang yang - Melakukan
an dikarantina yang deteksi dini
Kasus mengembangkan gejala untuk
(Testing sugestif COVID-19 mengantisipasi
) harus diperlakukan COVID-19
suspected dan di tes - Melakukan
sesuai pedoman pemantauan
nasional kondisi kesehatan
terkait gejala
COVID-19
terhadap semua
orang di populasi
berisiko
1. Perilaku Penerapan dalam melakukan Survei Kuesioner Baik, jika responden selalu Ordinal
Pencegaha tindakan pencegahan dan menerapkan semua perilaku
n dan pengendalian infeksi COVID-19 pencegahan infeksi COVID-19
Pengendali yang dilakukan masyarakat,
an Infeksi seperti: Buruk, jika responden tidak
COVID-19 - Mencuci tangan (nomor 2, 3) selalu menerapkan semua
- Menggunakan masker dan perilaku pencegahan infeksi
sarung tangan (nomor 11, 12) COVID-19
- Physical distancing (nomor 1,
6,
7, 8, 9, 10)
- Respiratory hygiene (nomor 4,
5)
- Desinfeksi (nomor 14, 15)
- Isolasi mandiri (nomor 19, 20)
- Kepatuhan terhadap peraturan
pemerintah (nomor 16)
- Memisahkan sampah medis
dengan sampah rumah tangga
(nomor 13, 17)
- Membuang sampah medis
(masker, alat rapid test, kain
kasa, tisu, kapas) di tempat
sampah yang terpisah (nomor
18)
(Agarwal et al., 2021; Didar-Ul
Islam et al., 2020)
Variabel Independen
1. Pengetahua Responden mampu Survei Kuesioner Baik, jika responden dapat Ordinal
n menentukan benar atau menjawab semua pertanyaan
Pencegaha salahnya pernyataan seputar dengan benar
n dan upaya pencegahan dan
Pengendali pengendalian infeksi COVID- Buruk, jika responden tidak
an Infeksi 19: dapat menjawab semua
COVID-19 - Penularan COVID- pertanyaan dengan benar
19 (nomor 2, 4)
- Mencuci tangan (nomor
5, 7)
- Respiratory hygiene
(nomor 12)
- Memakai masker (nomor
1, 7, 8, 9)
- Physical distancing
(nomor 6, 10, 11)
- Isolasi mandiri (nomor
3, 13)
- Menggunakan
alat makan
terpisah (nomor
21)
- Mencuci sprei dan
pakaian serta
masker kain
(nomor 22)
- Desinfeksi
(nomor 23)
- Membatasi gerak
dan ruangan
(nomor 24)
- Ruangan
berventilasi baik
(nomor 25)
- Cara membuang sampah
medis dengan benar (nomor
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20)
tempat
pengumpulan
3.5.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Cipayung Kota Depok (Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya,
dan Kelurahan Bojong Pondok Terong) yang berjumlah 24.202 rumah tangga.
3.5.4 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Cipayung Kota Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik accidental sampling, yaitu suatu metode penentuan
sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu
tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010b).
3.6.3 Pelaksanaan
1. Menguraikan tahapan dalam melaksanakan setiap solusi secara sistematis
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait perilaku Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi COVID-19 serta pengelolaan sampah medis
di tingkat rumah tangga melalui guidebook berisi materi pedoman PPI
COVID-19 dan pengelolaan sampah medis rumah tangga yang
dibagikan kepada masyarakat, serta penyebaran informasi melalui
konten kreatif yang dipublikasi di sosial media Instagram Puskesmas
Cipayung. Media yang digunakan adalah guidebook dan juga sosial
media instagram Puskesmas Cipayung.
b. Sosialisasi kepada kader terkait guidebook “Pedoman PPI COVID-19
dan Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Tangga” yang diharapkan
sasaran (kader) dapat membantu memberdayakan masyarakat di
tingkat rumah tangga dalam melakukan penerapan PPI COVID-19
dan pengelolaan sampah medis di rumah tangga. Media yang
digunakan untuk penyuluhan adalah presentasi power point dan
Kelurah
N Jenis an Jumla
o Kelam Cipayung Cipayung Bojong h
in Jaya Pondok
Terong
1 Pria 11.458 8.036 15.723 35.21
7
2 Wanita 10.666 7.508 14.988 33.16
2
Jumlah 22.124 15.544 30.711 68.37
9
Kelurah
N Jenis an Jumla
o Kelam h
Cipayung Cipayung Bojong
in
Jaya Pondok
Terong
1 Pria 1.023 702 1.3 3.072
47
2 Wanita 1.020 694 1.3 3.021
07
Jumlah 2.043 1.396 2.6 6.093
54
Kelurah
an
N Pekerjaan Jumla
o Cipayu Bojong h
Cipayung
ng Pondok
Jaya Terong
1 Belum / Tidak Bekerja 7.065 5.1 7.636 19.8
60 61
2 Petani dan Peternak 29 14 4 47
Kelurah
an
N Pendidikan Jumla
o Cipayu Bojong h
Cipayu
ng Pondok
ng
Jaya Terong
1 Belum Sekolah 6.658 4.8 7.223 18.752
71
2 Tidak Tamat 2.507 1.6 3.698 7.879
SD/Sederajat 74
3 Tamat SD 3.931 3.1 4.113 11.17
31 5
4 Tamat SLTP 3.906 2.5 4.884 11.38
93 3
5 Tamat SLTA 10.884 6.1 13.330 30.330
16
6 Tamat Akademik 530 315 618 1.463
T S SM SM T S SM SM
K D P A K D P A
1. Cipayung Jaya - 2 - - 5 1 3 -
2. Bojong - 4 - - 4 6 6 6
Pondok
Terong
3. Pondok Jaya - 3 - - 4 4 3 -
4. Ratujaya - 5 - - 7 2 2 1
5. Cipayung - 2 1 1 4 1 4 3
Jumlah - 1 1 1 2 1 18 10
6 4 4
Bola voli 2 1 0 2
Bulu tangkis 5 0 0 0
Bola basket 2 0 0 3
Tenis lapangan 0 0 0 5
Tenis Meja 4 0 0 1
Futsal 3 0 0 2
Renang 4 0 0 1
Bela diri 2 0 0 3
(pencak silat,
karate, dll)
Biliard 0 1 0 4
Pusat 1 0 0 4
kebugaran
(senam,
fitness, dll)
Lainnya 0 0 5 5
2 Bojo 12 26 - - - 38
ng
Pond
ok
Tero
ng
3 Pond 7 29 - - - 36
ok
Jaya
4 Ratujaya 13 33 - - - 46
5 Cipayung 13 22 - - - 35
1 Dokter 4
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 6
4 Perawat Gigi 1
5 Bidan 4
6 Tenaga Kesehatan Masyarakat 2
8 Tenaga Gizi 1
9 Tenaga Kesehatan Lingkungan 1
10 Tenaga Kefarmasian 4
12 Tenaga Lainnya 14
Jumlah 43
Posbindu 4 3 12
Posmaja 1 0 0
Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Cipayung Kota Depok
BAB V
HASIL
Diare 5 2 5 2 4 400
COVID-19 5 4 3 4 3 720
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa urutan prioritas masalah yang
didapat adalah sebagai berikut:
1. COVID-19 (720 poin)
2. Tuberkulosis (600 poin)
3. Diare (400 poin)
4. HIV/AIDS (288 poin)
5.3 Hasil Univariat dan Bivariat
5.3.1 Karakteristik Sosiodemografi
Sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan dengan tingkat
pendidikan SMA atau sarjana ke atas. Hampir sebagian besar pekerjaan responden
adalah ibu rumah tangga (tidak bekerja). Hal tersebut masuk akal karena mayoritas
responden sendiri berjenis kelamin perempuan. Pendapatan responden didominasi
oleh pendapatan tingkat rendah, lalu sedang.
Perempuan 90 92,8
SD 7 7,2
SMP 14 14,4
SMA ke 75 77,3
atas/Pascasarja
na atau lebih
tinggi
Pekerjaan Buruh Kasar 1 1
Pegawai 12 12,37
Wirausaha 1 1
Tinggi 9 9,3
Rp2.500.000-
Rp3.5
00.000
Sedang 24 24,7
Rp1.500.000-
Rp2.5
00.000
Rendah 54 55,7
<Rp1.500.000
Variabel Independen
A. Faktor Predisposisi
Pengetahuan Rumah Tangga dalam Pengelolaan PPI 7 7,2
Sikap Positif Rumah Tangga dalam Pengelolaan PPI 43 44,3
B. Faktor Reinforcing
Sumber Informasi
Jenis Kelamin
Peran Pemerintah
5.4.1.2 Intervensi
Kegiatan intervensi Soft Launching Booklet Pedoman PPI COVID-19
dan penanganan sampah medis rumah tangga dilakukan pada Jumat, 15
Oktober 2021 pukul 16:00 - 17:00 WIB. Kegiatan tersebut terdapat beberapa
rangkaian acara yang diawali dengan pengisian absen para peserta intervensi
serta pengisian soal pre-test, lalu pembukaan acara, pemaparan booklet, sesi
tanya jawab, pengisian soal post-test, games, sesi penutupan serta diakhiri
dengan penutup. Pembagian tugas dibagi menjadi 1 orang pembawa acara, 2
orang penanggung jawab post-test pre-test, 3 orang pemapar materi
presentasi, 1 orang penanggung jawab games dan 1 orang sebagai operator
zoom, dan 1 orang sebagai penanggung jawab untuk berkoordinasi dengan
kader. Materi intervensi mencakup isi dari booklet yang didalamnya ada
pengertian COVID-19, PPI COVID-19
Pada sesi tanya jawab peserta terlihat antusias menanyakan hal-hal
terkait materi serta terdapat kader yang memberikan keluhan yang terjadi di
sekitarnya. Antusias peserta juga terjadi selama sesi games dengan
banyaknya peserta yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Selanjutnya di akhir acara peserta mengisi absen serta soal post-test. Setelah
itu melaksanakan foto bersama sebagai dokumentasi acara intervensi dan
diakhiri dengan penutup oleh MC.
Selain itu, kami juga melakukan intervensi lewat instagram
@puskesmas_cipayung_depok dengan cara takeover 3 konten. Peneliti
memberikan 3 konten tersebut kepada penanggung jawab instagram
@puskesmas_cipayung_depok untuk diunggah sesuai dengan ketentuan dari
Puskesmas Cipayung sendiri. Konten yang pertama diunggah pada tanggal
11 Oktober 2021 tentang pengertian PPI COVID-19. Selanjutnya, konten
yang kedua membahas tentang cara melakukan PPI COVID-19 yang
diunggah pada tanggal 12 Oktober 2021. Lalu konten terakhir diunggah pada
tanggal 20 Oktober 2021 membahas tentang penanganan sampah medis di
rumah tangga. Kelompok mempersiapkan kegiatan intervensi secara matang
sehingga dapat berjalan dengan lancar dan baik, juga antusias peserta selama
acara intervensi berlangsung.
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 97 masyarakat kelurahan Cipayung,
Cipayung Jaya, dan Bojong Pondok Terong, Depok, didapatkan hasil bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan, mayoritas tingkat pendidikan SMA ke
atas/pascasarjana atau lebih tinggi, mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan
mayoritas berpendapatan rendah (<Rp1.500.000). Untuk faktor predisposisi didapatkan
hanya sebagian kecil rumah tangga yang memiliki pengetahuan baik dalam pengelolaan PPI
Covid-19 (7,2%) dan sebagian kecil yang memiliki sikap positif rumah tangga dalam
pengelolaan PPI Covid-19 sebagian besar buruk (44,3%). Sedangkan untuk faktor
reinforcing, peran pemerintah dalam menyediakan informasi PPI Covid-19 sebagian besar
baik (51,5%). Untuk faktor enabling, sebagian kecil rumah tangga yang memiliki fasilitas
kebersihan yang memadai (42,3%).
Hasil analisis bivariat yang telah dilakukan bahwa terdapat pengaruh signifikan yaitu
sikap terhadap Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 di rumah tangga dan
adanya peran pemerintah dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 di rumah
tangga. Berdasarkan pre-test dan post-test yang kami lakukan terdapat 31 responden. Rata-
rata nilai sikap terhadap Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 sebelum
intervensi berlangsung sebesar 9.39 dari total nilai maksimal 10, kemudian didapatkan nilai
rata-rata sebesar 9.52 setelah intervensi berlangsung. Namun tidak ada perbedaan secara
signifikan terhadap peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.
7.2 Saran
7.2.1 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk peneliti
berikutnya sehingga dapat melakukan suatu program PPI COVID-19 yang lebih baik dan
dapat melakukan intervensi kepada masyarakat di daerah Cipayung.
7.2.2 Bagi Pemerintah
Berdasarkan hasil analisis ditemukan jika peran pemerintah memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap sikap Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 di rumah tangga
sehingga dapat mempertimbangkan dalam pembuatan kebijakan terutama mengenai PPI
COVID-19 dan cara pengelolaan sampah medis di rumah tangga serta dapat memenuhi
sarana dan prasarana PPI COVID-19 di daerah Cipayung.
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian Epidemiologi
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERILAKU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
COVID-19 DI KECAMATAN CIPAYUNG, KOTA DEPOK TAHUN
2021
Informed Consent
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,
Narahubung: fkmui.pbl7@gmail.com
Bagian A: Karakteristik Sosial Demografi Responden
1. Inisial :
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
(BPS, 2021)
3. Jenjang pendidikan terakhir :
a. Tidak pernah sekolah/ belum tamat SD
b. SD
c. SMP
d. SMA ke atas Pascasarjana atau lebih tinggi
e. Lainnya :
(BPS, 2019)
4. Pekerjaan :
a.Buruh Kasar
b.PNS
c.Pegawai Swasta
d.Wirausaha
e.Sektor Pendidikan
f.Sektor Kesehatan
g.Ibu Rumah Tangga
h.Tidak Bekerja
i.Lainnya :
(Bates et al., 2020; BPS, 2002)
5. Pendapatan per bulan : (diisi angka)
13. Apakah tersedia tempat sampah medis untuk publik di sekitar lingkungan rumah Anda?
a. Ya
b. Tidak
(Kemenkes, 2020b)
14. Apakah tersedia masker dan atau sarung tangan di rumah Anda?
a. Ya
b. Tidak
(Pasaribu, 2021)
17. Seberapa sering anda mendapatkan sosialisasi pencegahan dan pengendalian infeksi
COVID-19 baik secara online maupun offline dalam 1 tahun terakhir?
a. ≥5 kali
b. <5 kali
(Yulastri W et al., 2008)
18. Apakah terpampang petunjuk mengenai pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
di sekitar lingkungan Anda?(contoh: poster cara membuang sampah medis)
a. Ya
b. Tidak
(Yulastri W et al., 2008)
Lampiran 2
Juklak dan Juknis Acara Intervensi Virtual (Soft-Launching Booklet)
Lampiran 3
Soal Pre-Test dan Post-Test Intervensi
Judul:
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 serta Penanganan Sampah Medis Rumah
Tangga
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,
Nama Lengkap:
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk mengisi pre-test dan post-test ini. Jika ada
yang ingin ditanyakan, silakan hubungi narahubung yang tertera di bawah. Semoga hari
Anda menyenangkan:)
Narahubung: Alimatuz (081230341759)
Lampiran 4
Kegiatan soft launching booklet
Lampira
n 5 Produk
Intervensi
Lampiran 6
Dokumentasi Rapat dan Bimbingan