PROPOSAL SKRIPSI
IRMALASARI
221000414201084
PROPOSAL SKRIPSI
IRMALASARI
221000414201084
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
DAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PRIMA
NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
Proposal skripsi ini merupakan tahap awal dari penyusunan skripsi yang
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesiakan proposal skripsi ini. Oleh karena itu,
masukan dari Bapak/Ibu sangat penulis harapkan untuk perbaikan sehingga akan
1. Ibu Dr. Hj. Evi Susanti, S.ST., M.Biomed selaku Rektor 1 Universitas Prima
Nusantara Bukittinggi.
Nusantara Bukittinggi.
4. Ibu Tuti Oktriani, Bd. M.Keb, selaku Wakil Rektor III Universitas Prima
Nusantara Bukittinggi.
5. Ibu Ns. Elfira Husna, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
selalu memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan proposal skripsi ini.
Nusantara.
Nusantara.
10. Para staf dosen yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu.
13. Istri, anak, orang tua terkasih, kakak adik beserta keluarga yang telah
14. Para sahabat yang telah sama-sama berjuang dalam suka dan duka menjalani
pendidikan ini.
dan kekurangan dalam penyusunan proposal. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan
proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima dan layak untuk dilanjutkan.
(Irmalasari)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.3.1 Tujuan Umum 6
1.3.2 Tujuan Khusus 6
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.4.1 Bagi Peneliti 7
1.4.2 Bagi Peneliti lainnya Dimasa Mendatang 7
1.4.3 Bagi Rumah Sakit Bukit Asam Medika 7
1.4.4 Bagi Universitas Prima Nusantara Bukittinggi 8
BAB II TINJAUAN TEORI 9
PENDAHULUAN
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia
111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka diprediksi terus
meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di
metabolisme sel akan menjadi lebih baik karena tersedia air, nutrisi,
nyeri saat medikasi (Makoto, 2020). Saat ini, lebih dari 500 jenis
diabetes melitus, rentang usia muda hingga lansia, jenis kelamin serta
Ismail (2018), yang menyatakan dari 1012 rumah sakit yang ada di
dan sekitar 90% dalam empat minggu meskipun hanya enam luka
diabetikum.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik
Tahun 2024.
TINJAUAN TEORI
2.1.1. Pengertian
dibawah 30 tahun.
peningkatan usia.
2018).
1) Umur
2) Jenis kelamin
belum jelas.
3) Faktor keturunan
1) Obesitas
mengalami obesitas.
3) Pola makan
kerja insulin.
sembuh.
manis.
2019).
a. Neuropati Perifer
kaki charcot, jari kaki martil, cakar, dan memicu atrof otot kaki
yang mengakibatkan osteomilitis. Neuropati sensorik
Hal ini dapat menjadi pemicu luka yang tidak sembuh dan
2019).
kaki palu atau jari kaki cakar, jari kaki martil dan kaki charcot.
d. Imunopati
e. Trauma
oleh penurunan sensasi nyeri pada kaki. Trauma yang kecil atau
f. Infeksi
biaya perawatan.
gelap.
2019).
c. Usia (≥ 60 tahun)
optimal.
d. Obesitas
badan relatif (BBR) lebih dari 120 % akan lebih sering terjadi
alas kaki yang tepat, tekanan pada plantar kaki dapat dikurangi
tajam.
b. Mencuci kaki
c. Perawatan kuku
d. Perawatan kulit
dua kali sehari pada bagian kaki yang kering agar kulit tidak
diabetikum.
menimbulkan lecet pada sela- sela ibu jari. Kaus kaki yang
f. Senam kaki DM
2.2.7. Klasifikasi
belakang kaki/hindfoot)
kedalaman dari ulkus diabetik, ada tidaknya gejala infeksi serta ada
2020), yaitu:
a. Red/Merah
perdarahan.
b. Yellow/Kuning
c. Black/Hitam
merah.
2.2.7. Penatalaksanaan
a. Debridement
b. Dressing
mengakomodasi .deformitas.
d. Terapi medis
e. Terapi adjuvan
f. Manajemen bedah
dressing ini juga tetap harus disesuaikan dengan jenis luka yang
ingin ditangani.
Untuk jenis luka yang banyak ekstrudatnya maka balutan
diberi gel yang akan membuat suasana lembab yang justru akan
KERANGKA KONSEPTUAL
yang ingin diamati atau diukur dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2018). Kerangka konsep
penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep dan variabel-variabel,
baik independen (variabel bebas, sebab dan mempengaruhi) maupun dependen (variabel
tergantung), akibat dan pengaruh yang diamati atau diukur melalui pengertian - pengertian
yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep penelitian ini secara sistematis
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
dependen dalam penelitian ini digambarkan jelas dalam definisi operasional. Berikut
ini definisi operasional untuk masing-masing variabel dijelaskan pada tabel 3.1
sebagai berikut :
Dependen Nominal
2. Luka ulkus Luka yang Betes a. Ukuran luka,
diabetikum terjadi karena Jensen b. Kedalaman,
pasien c. Tepi luka
memiliki d. Goa (lubang pada
riwayat luka yang ada di
diabetes bawah jaringan sehat),
melitus e. Tipe jaringan nekrosis,
f. Jumlah jaringan
nekrosis,
g. Tipe eksudat,
h. Jumlah eksudate,
i. Warna kulit sekitar
luka,
j. Jaringan yang edema,
k. Pengerasan jaringan
tepi,
l. Jaringan granulasi,
m. Epitelisasi.
3.3. Hipotesis
1. Ha :
Tahun 2024.
Tahun 2024.
2. Ho :
METODE PENELITIAN
Experimental with Pre and Post Test. Teknik pengambilan sampel dengan
purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi pressure
Teknik sampling dalam penelitian inipu, yaitu setiap pasien dengan luka
ulkus diabetikum yang dirawat di Rawat Inap Rumah Sakit Bukit Asam Medika
Tahun 2024 dalam kurun waktu 6 bulan atau 1tahun terakhir. Populasi pada
penelitian ini adalah semua pasien ulkus diabetik di Rumah Sakit Bukit Asam
Medika.
n = N.z 2.p.q
d(N-1) + z.p.q
Keterangan:
n = Jumlah sampel
q= 1-p (100%-p)
D= Tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)
n = 18 = 18 = 20
1-f 1-0,1 0,9
Maka besar sample minimal pada tiap kelompok adalah 20 atau 40 pada kedua
kelompok.
4.2.1. Teknik Pengambilan Sampel
a. Kriteria Inklusi
penelitian.
b. Kriteria Eksklusi
Pasien yang tidak dirawat inap di Rumah Sakit Bukit Asam Medika.
Penelitian ini akan dilaksanakan di Rawat Inap Rumah Sakit Bukit Asam
a. ukuran luka,
b. kedalaman,
c. tepi luka
g. tipe eksudat,
h. jumlah eksudate,
l. jaringan granulasi,
m. epitelisasi.
perawatan luka.
jensen dengan cara mencatat jumlah skor yang ada pada kolom skor
perkembangan pada luka. Kriteria skor 60-1 semakin kecil skor luka
Ketidaknyamanan)
Data primer yaitu data atau sumber informasi yang langsung berasal
Medika.
Data sekunder yaitu data atau sumber informasi yang bukan dari
tangan pertama dan yang bukan mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penelitian ini data sekunder didapat dari data jumlah pasien yang ada di
Empat tahap dalam pengolahan data menurut menggunakan alat pulse oximetry adalah
sebagai berikut :
jawaban yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas relevan dan konsisten.
b. Coding (Pengkodean)
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
c. Proccessing (Pemrosesan)
Setelah semua isian check list terisi penuh dan benar dan juga sudah
dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara mengentry data dari
independen dan dependen dari hasil penelitian pada umumnya dalam analisa
(Notoadmodjo, 2018).
mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan
dependen yang dianalisis dengan uji chi-square (x2) dengan taraf signifikan
(α) = 0,05.
a. Jika p value < nilai α adalah (0,05). Maka ada hubungan yang signifikan
b. Jika p value > nilai α (0,05). Maka tidak ada hubungan yang signifikan